Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805

STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA C.45, RANDOM FOREST


DENGAN CHAID DECISION TREE UNTUK KLASIFIKASI
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
Mambang1) , Agus Byna2)
1,),
STIKES SARI MULIA Banjarmasin
2)
AKBID SARI MULIA Banjarmasin
Jln. Pramuka No. 02 Banjarmasin, 70123
Email : mbgche@yahoo.co.id 1)

Abstrak reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan


kehidupan seseorang, dan karena itu berlangsung tidak
Kecemasan dalam menghadapi proses persalinan pada lama. Penting sekali untuk mengingat bahwa kecemasan
ibu hamil menjelang persalinan dapat mempengaruhi bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala
proses persalinan tersebut, banyak faktor yang membuat lain dari berbagai gangguan emosi[1]. Faktor-faktor
ibu hamil merasa cemas, faktor-faktor yang penting dalam persalinan adalah: power seperti HIS,
mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kontraksi otot dinding perut, kontraksi diagragma pelvis
persalinan tersebut dapat diketahui dari tingkatannya. atau kekuatan mengejan, ketegangan dan kontraksi
Tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan dapat ligamentum; Pasanger antara lain seperti janin dan
di klasifikasi menggunakan pohon keputusan. Pohon plasenta; Pasage yakni jalan lahir lunak dan jalan lahir
keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi tulang; serta psikis ibu bersalin[2]. Dukungan suami dan
yang berguna untuk mengeksplorasi data untuk anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu
menemukan hubungan tersembunyi antar atribut data. selama bersalin dan kelahiran sangat mempengaruhi
psikis ibu bersalin. Dengan menghargai keinginan ibu
Pada penelitian ini metode yang diusulkan untuk
untuk didampingi dapat membantu kenyamanan ibu.
klasifikasi tingkat kecemasan ibu hamil adalah dengan
Menurut Stuart [3] Kecemasan atau ansietas adalah
metode Decision Tree dengan membandingkan kinerja
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang
algoritma C4.5, RF(Random Forest) dengan CHAID.
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
Algoritma tersebut tersebut nantinya akan dibandingkan
Keadaan emosi ini tidak memiliki objek spesifik.
untuk klasifikasi error dan tingkat akurasinya.
Ansietas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan
Hasil akurasi yang didapatkan menggunakan algoritma secara interpersonal. Kecemasan yang dialami ibu hamil
pohon keputusan C4.5, RF dengan CHAID yang menjelang persalinan juga berkaitan dengan gangguan
menggunakan pruning=3 menghasilkan akurasi yang non organik, beberapa diantaranya penyakit dan
lebih baik yaitu berada pada ngaka 64% dan 62,67%, komplikasi tidak semata-mata ditimbulkan oleh
sedangkan yang menggunakan pre pruning gangguan organik namun dapat ditimbulkan atau
menghasilkan akurasi lebih rendah. diperberat oleh gangguan psikologik. Latar belakang
timbulnya penyakit dan komplikasi dapat dijumpai
dalam berbagai tingkat ketidakmatangan dalam
Kata kunci: Kecemasan, persalinan, pohon, keputusan perkembangan emosional dan psikoseksual dalam
rangka kesanggupan seseorang dalam menyesuaikan diri
1. Pendahuluan dengan situasi tertentu yang sedang dihadapi, dalam hal
Tingkat kecemasan setiap individu berbeda-beda, begitu ini khususnya kehamilan, persalinan dan nifas[2].
juga dengan kecemasan yang dialami oleh ibu hamil Metode klasifikasi Machine Learning telah lama
menjelang persalinan. Tidak mudah bagi setiap ibu hamil digunakan di bidang data mining dan banyak bidang lain
dalam melewati proses persalinan, setiap proses dari ilmu komputer. Sebagai algoritma klasifikasi yang
persalinan yang dilalui dapat berbeda-beda yang melibatkan metode dari statistik, kecerdasan buatan dan
dirasakan oleh para perempuan bahkan yang sudah manajemen database, juga dapat di kategorikan sebagai
pernah melahirkan lebih dari sekali. Pembicaraan di kunci elemen dalam interpretasi data dan visualisasi
masyarakat juga berperan dalam menimbulkan rasa data[4]. Decision tree atau pohon keputusan merupakan
cemas yang dialami perempuan hamil, walaupun secara metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan
alamiah perasaan cemas merupakan proses alamiah yang terkenal, selain itu juga berguna untuk mengeksplor data
terjadi pada setiap perempuan yang akan melewati dan menemukan hubungan yang tersembunyi[5]. Metode
proses persalinan. Perasaan cemas tersebut merupakan decion tree memiliki beberapa algoritma yang berbeda

2.1-103
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017

cara perhitunganya untuk membuat suatu pohon >= 35 tahun


keputusan. Random forest merupakan klasifikasi yang 20 – 34 tahun
terdiri dari beberapa pohon keputusan. Setiap pohon
<=19 tahun
keputusan dibangun dengan menggunakan vektor acak.
Pendekatan umum yang digunakan untuk menyisipkan b. Paritas ibu hamil
vektor acak dalam pembentukan pohon[6]. CHAID (Chi-
Squared Automatic Interaction Detector)[7] adalah Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari
metode klasifikasi yang digunakan untuk menemukan atau sama dengan 500 gram yang pernah dilahirkan
hubungan antara variabel menggunakan chi-square hidup maupun mati. Bila berat badan tak diketahui maka
berbasis kriteria untuk menentukan perpecahan multi- dipakai umur kehamilan, yaitu 24 minggu [9].
level. Manfaat penggunaan CHAID adalah bahwa Penggolongan paritas bagi ibu yang masih hamil atau
secara visual lebih ekspresif dan lebih mudah ditafsirkan pernah hamil berdasarkan jumlahnya menurut WHO,
dibandingkan dengan jenis lain dari pengklasifikasi. yaitu :
Dalam penelitian ini model klasifikasi yang digunakan Primigravida adalah wanita hamil untuk pertama kali
untuk menentukan apakah umur, tingkat pendidikan,
pekerjaan dan paritas ibu hamil berpengaruh dengan Multigravida dalah wanita yang pernah hamil beberapa
kecemasan dan membentuk kategori tingkat kecemasan kali, dimana kehamilan tersebut tidak lebih dari 5 kali
dari ibu hamil. Grandemultigravida adalah wanita yang pernah hamil
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menerapkan lebih dari 5 kali
metode klasifikasi pohon keputusan dengan
mengklasifikasi tingkat kecemasan ibu hamil c. Pekerjaan
berdasarkan umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan Pekerjaan ibu hamil dikategorikan menjadi 2 yaitu:
paritas dari ibu hamil. Sehingga dapat membantu
meningkatkan hasil akurasi pada proses klasifikasi -Bekerja
sehingga memperoleh klasifikasi tingkat kecemasan ibu
-Tidak Bekerja
hamil menjadi 3 kategori, yaitu kecemasan berat,
kecemasan sedang dan kecemasan ringan. d. Pendidikan
Dataset yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
Pendidikan ibu hamil dikategorikan menjadi 3 yaitu:
data kesehatan pada Puskesmas Gambut, untuk
menentukan tingkat kecemasan ibu hamil di daerah Pendidikan dasar, Pendidikan menengah dan Pendidikan
Gambut, yaitu salah satu kecamatan dari kabupaten tinggi
Banjar provinsi Kalimantan Selatan. Pengklasifikasian
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2005, Jenjang
tersebut dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari
tenaga kesehatan yaitu salah satu Bidan Desa Puskesmas pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
Gambut. pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
a) Pendidikan Dasar, terdiri dari :
2. Pembahasan
1) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
2.1 Pengumpulan dan pengolahan data awal
2) SMP/MTs
Penelitian ini dilakukan di di Wilayah Kerja Puskesmas
b) Pendidikan Menengah, terdiri dari :
Gambut, hal ini berhubungan dengan Luas Wilayah :
160 KM2. Topografi : berada di ketinggian ± 0,375 1) SMA dan MA
meter dari permukaan laut, dengan keadaan tanah
berbentuk rawa dataran rendah. 2) SMK dan MAK

Pengolahan awal data yang mengidentifikasi kecemasan c) Pendidikan Tinggi, terdiri dari :
ibu hamil menjelang persalinan diwilayah kerja 1) Akademi
Puskesmas Gambut berdasarkan penelitian tentang
kecemasan ibu hamil diketahui beberapa faktor pada 2) Institut
kecemasan ibu hamil menjelang persalinan, yaitu: 3) Sekolah tinggi
a. Umur ibu hamil 4) Universitas
Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak
terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi 2.2 Metode
untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk Metode yang diusulkan dalam penelitian ini adalah
hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan klasifikasi tingkat kecemasan ibu hamil dengan
ekonomi[8]. Umur ibu hamil dikategorikan menjadi 3 algoritma Random Forest dan CHAID
yaitu:
2.2.1 Random Forest (RF)

104
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017

Random Forest (RF) adalah klasifikasi yang terdiri dari persatu variabel independen yang digunakan
beberapa pohon keputusan. Setiap pohon keputusan dalamklasifikasi, dan menyusunnya berdasarkan pada
dibangun dengan menggunakan vektor acak. Pendekatan tingkat signifikansi statistik chi-square terhadap variabel
umum yang digunakan untuk menyisipkan vektor acak dependennya.
dalam pembentukan pohon adalah memilih nilai F acak,
Algoritma CHAID digunakan untuk melakukan
seperti F atribut (fitur) masukan untuk dibagi pada setiap
pemisahan dan penggabungan kategori-kategori dalam
node di pohon keputusan yang akan dibentuk. Dengan
variabel yang dipakai dalam analisisnya. Secara garis
memilih nilai acak F maka seharusnya tidak harus
besar algoritma ini dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
memeriksa semua atribut yang ada, hanya melihat F
Penggabungan (merging), Pemisahan (splitting) dan
dipilih atribut. Parameter yang digunakan untuk
Penghentian (stopping). Diagram pohon dimulai dari
mengatur kekuatan RF dalam pemilihan nilai F dan
root node (node akar) melalui tiga tahap tersebut pada
jumlah tree yang akan dibangun [6]. Jika nilai F terlalu
setiap simpul (node) yang terbentuk dan secara berulang.
kecil, maka pohon tersebut memiliki kecenderungan
untuk memiliki korelasi yang sangat kecil, dan itu Tahap pertama algoritma CHAID adalah penggabungan.
berlaku sama untuk sebaliknya. Oleh karena itu, nilai F Pada tahap ini akan diperiksa signifikansi dari masing-
dapat ditentukan dengan rumus: masing kategori variabel independen terhadap variabel
dependen. Tahap penggabungan untuk setiap independen
(1)
dalam menggabungkan kategori-kategori nonsignifikan
Dari rumus tersebut di mana M adalah jumlah total fitur. adalah sebagai berikut:
Selain pemilihan atribut, juga dilakukan secara acak
A.Tahap Penggabungan
ketika memilih set pelatihan. Bootstrap aggregating
adalah teknik yang dapat digunakan untuk membentuk 1. Bentuk tabel kontingensi dua arah untuk masing-
sampel bootstrap. Setiap pohon keputusan dibangun masing variabel independen dengan variabel
dengan menggunakan sampel bootstrap dari data dan dependennya.
kandidat atribut untuk dibagi di setiap node yang berasal
2. Hitung statistik chi-square untuk setiap pasang
dari himpunan atribut acak dari hasil data yang dipilih
kategori yang dapat dipilih untuk digabungkan menjadi
dan disimpan. Berikut adalah Tahapan algoritma RF:
satu, untuk menguji kebebasannya dalam sebuah sub
1. Pilih nilai n yang menunjukkan jumlah pohon tabel kontingensi yang dibentuk oleh sepasang
kategori tersebut dengan vabriabel dependennya yang
2. Menghasilkan sampel n bootstrap dengan teknik
mempunyai sebanyak kategori. Langkah uji chi square
training set.
adalah sebagai berikut:
3. Pada setiap node pada tree, pilih nilai F yang
a. Perumusan hipotesisnya
diperoleh dari persamaan (1).
b. H0: tidak terdapat hubungan antara kategori i
4. Ambil set sebanyak atribut F yang akan menjadi pada variabel independen dan kategori j pada
kandidat atribut untuk membelah setiap node. Atribut
variabel dependen
yang menjadi simpul berikutnya ditentukan berdasarkan
kriteria tertentu (berdasarkan algoritma pohon keputusan c. H1: terdapat hubungan kategori i pada variabel
yang dipilih). Selama proses pembentukan pohon, nilai F independen dan kategori j pada variabel
adalah konstan. dependen
d. Besaran-besaran yang diperlukan Menghitung
5. RF terus terbentuk tanpa pemangkasan apapun. Hal ini
ditunjukkan untuk menghilangkan bias dalam persentase
hasil prediksi. e. Statistik uji
6. Hasil prediksi yang diperoleh dari model (frekuensi
yang paling sering muncul) dari masing-masing pohon
keputusan di RF. (2)
f. Kriteria Pengujian H0 di tolak, jika

2.2.2 CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction (3)


Detector)
CHAID adalah sebuah metode untuk mengklasifikasikan g. Kesimpulan Penaksiran dari H0 diterima atau
data kategori dimana tujuan prosedurnya adalah untuk ditolak.
membagi rangkaian data menjadi subgrup-subgrup
berdasarkan pada variabel dependennya [7]. Hasil dari 3. Untuk masing-masing nilai chi-square berpasangan,
pengklasifikasian dalam CHAID akan ditampilkan hitung p-value berpasangan bersamaan. Diantara
dalam sebuahdiagram pohon. Menurut [9], CHAID pasangan-pasangan yang tidak signifikan, gabungkan
merupakan suatu teknikiteratif yang menguji satu- sebuah pasangan kategori yang paling mirip (yaitu

105
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017

pasangan yang mempunyai nilai chi-square berpasangan telah di tentukan, dalam penelitian ini menggunakan 0
terkecil dan pvalue terbesar) menjadi sebuah kategori dan 3 jumlah prepruning, berikut akurasi yang
tunggal dan kemudian lanjutkan ke langkah nomor 4. didapatkan dapat dilihat pada table 1.
4. Periksa kembali kesignifikansian kategori baru setelah Tabel 1. Tabel hasil pengujian akurasi
digabungkan dengan kategori lainnya dalam variabel Algorit Criterion No Pre Akurasi
independen. Jika masih ada pasangan yang belum ma Pruning
signifikan, ulangi langkah nomor 3. Jika semua
signifikan lanjutkan ke langkah selanjutnya. RF Gain Ratio No 64,00%
RF Gain Ratio Yes 59.00%
5. Hitung p-value terkoreksi Bonferroni didasarkan pada
tabel yang telah digabung RF Information No 63,33%
Gain
B.Tahap Pemisahan
RF Information Yes 56.33%
Pilih variabel independen yang memiliki nilai χ2 hitung Gain
signifikan terbesar. Pembagian kelompok atau RF Gini Index Yes 42.67%
pemisahan kelompok dilakukan dengan variabel
CHAID Gain Rasio No 62,67%
kelompok tersebut (Gunakan masing – masing kategori
variabel independen tersebut, yang telah digabung secara CHAID Gain Rasio Yes 41,33%
optimal, untuk menentukan sub pembagian dari C4.5 Gain Rasio No 64%
kelompok induk menjadi sub kelompok yang baru). Jika
C4.5 Gain Rasio Yes 35,67%
tidak ada variabel independen dengan nilai χ2 hitung
yang signifikan pembagian kelompok atau pemisahan Dari hasil pengujian menggunakan algoritma RF,
kelompok tidak dapat dilakukan. banyaknya tree =10, nilai confidence=0,25, minimal gain
C.Tahap Penghentian =0,1 , minimal leaf size=2 minimal size for split=4.

Kembali ke langkah penggabungan untuk menganalisis Kriteria gain rasio dengan jumlah prepruning 3
sub kelompok berikutnya. Hentikan ketika semua sub mendapatkan hasil terbaik dari pengujian table diatas
kelompok telah dianalisis dan juga telah berisi dengan akurasi sebesar 64,00%. Sedangkan pengujian
pengamatan dengan jumlah sedikit. yang menggunakan no pre pruning mendapatkan hasil
akurasi yang rendah.
2.2.3 C4.5 Decision Tree
Tahapan Algoritma Decision Tree C4.5 [11]:
1) Menyiapkan data training. 2.4 Hasil
2) Menentukan akar dari pohon dihitung dengan Pada pengujian model menggunakan C4.5, RF dan
menggunakan persamaan 1:
n
CHAID diatas di dapat tingkat akurasi yang terbaik

Entropy( S )   pi * log pi
i 1
2
(4) dengan pruning=3 sebagai berikut:

3) Hitung nilai Gain dengan menggunakan persamaan Tabel 2. Tabel hasil pengujian akurasi
2: Algoritma Criterion Akurasi
n
| Si | (5)
|S|
Gain ( S , A)  Entropy( S ) 
i 1
* Entropy( S )
i RF Gain Ratio 64,00%
4) Ulangi langkah ke-2 hingga semua tupel terpartisi CHAID Information 62,67%
5) Proses partisi pohon keputusan akan berhenti saat: Gain
-Semua tupel dalam node N mendapat kelas yang C4.5 Gain Ratio 64.00%
sama
-Tidak ada atribut di dalam tupel yang dipartisi lagi
-Tidak ada tupel di dalam cabang yang kosong
2.5 Evaluasi
Pengukuran yang digunakan untuk memvalidasi hasil
2.3 Pengujian Model pengujian menggunakan RMSE dapat dilihat pada table
Pada pengujian model menggunakan RF, C.45 dan berikt ini:
CHAID yang di simulasikan menggunakan rapidminer di Tabel 3. Tabel hasil Pengukuran
dapat hasil diagram pohom keputusan sebagai berikut:
Algoritma Criterion RMSE
2.3.1 Pengujian RF
RF Gain Ratio 0.584
Dataset yang digunakan untuk pengujian dengan RF Gain Ratio 0.538
algoritma RF untuk menghasilkan tingkat akurasi
RF Information Gain 0.588
menggunakan 3 kriteria, yaitu Gini Index, Gain Rasio
dan Information gain dengan jumlah prepruning yang

106
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017

RF Information Gain 0.583 Daftar Pustaka


RF Gini Index 0.616 [1] Savitri, R.. 2003. Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya.
Jakarta: Pustaka Populer Obor.
CHAID Gain Rasio 0.548 [2] Yeyeh. 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta: Trans
CHAID Gain Rasio 0.591 Info Media
[3] Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. 1998, Buku Saku Keperawatan
C4.5 Gain Rasio 0.588 Jiwa, Jakarta, EGC.
[4] Berry, M. J., & Linoff, G. S.2004. Data Mining Techniques for
C4.5 Gain Rasio 0.638 marketing, sale, customer relationship management. Wiley
Publishing,Inc.
[5] Witten and Eibe Frank, Data Mining: Practical Machine Learning
3. Kesimpulan
Tools and Techniques., 2005.
Dari hasil pengujian dan vidasi hasil akurasi yang [6] Ron Appel, Thomas Fuchs, Piotr Dollar and Pietro Perona,
didapatkan menggunakan algoritma pohon keputusan Proceedings of the 30th International Conference on Machine
Learning, Atlanta, Georgia, USA, 2013. JMLR: W&CP volume
C4.5, RF dengan CHAID yang menggunakan pruning=3 28, “Quickly Boosting Decision Trees - Pruning Underachieving
menghasilkan akurasi yang lebih baik yaitu berada pada Features Earl.
ngaka 64% dan 62%, sedangkan yang menggunakan pre [7] Lehmann, T. & Eherler, D. 2001. Responder Profiling with
pruning menghasilkan akurasi lebih rendah. CHAID and Dependency Analysis..
[8] Ruswana.2006. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Bhuana Ilmu
Pada pengujian training dan testing yang dilakukan dapat Populer. Jakarta
disimpulkan bahwa metode Decision tree RF, C4.5 dan [9] Gallagher, C.A. 2000. An Iterative Approach to Classification
CHAID dapat diterapkan. Setiap akurasi akan berbeda Analysis.
nilainya tergantung dari pruning atau tidak menggunakan [10] Siswosudarmo, R., 2008. Obstetri Fisiologi Yogyakarta: Pustaka
Cendekia
prepruning. Akurasi yang lebih baik didapat dari [11] Wu, X., & Kumar, V. 2009. The Top Ten Algorithm In Data
pruning= 3. Kriteria yang digunakan juga dapat Mining. London: Taylor & Francis Group
mempengaruhi hasil akurasi dan pengukuran untuk
memvalidasi dataset. Biodata Penulis
Berikut tabel perbandingannya:
Tabel 4. Tabel hasil perbandingan Mambang, memperoleh gelar Sarjana Komputer
Algorit Criterion RMSE Akurasi (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK
ma INDONESIA Banjarmasin, lulus tahun 2008.
Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom)
RF Gain Ratio 0.584 64,00% Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika
RF Gain Ratio 0.538 59.00% Universitas Dian Nuswantoro Semarang, lulus tahun
RF Information 0.588 63,33% 2013. Saat ini menjadi Dosen di STIKES Sari Mulia
Gain Banjarmasin.
RF Information 0.583 56.33% Agus Byna, memperoleh gelar Sarjana Komputer
Gain (S.Kom), STMIK Bandung, lulus tahun 2012.
RF Gini Index 0.616 42.67% Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom)
Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika
CHAID Gain Rasio 0.548 62,67% Universitas Dian Nuswantoro Semarang, lulus tahun
CHAID Gain Rasio 0.591 41,33% 2015. Saat ini menjadi Dosen di Akademi Kebidanan
C4.5 Gain Rasio 0.588 64.00% Sari Mulia Banjarmasin.
C4.5 Gain Rasio 0.638 35,67%

4. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam pengujian
menggunakan metode Decision tree Random forest(RF),
C4.5 dengan CHAID adalah ebagai berikut:
1. Tingkat akurasi yang didapatkan hanya berada pada
kisaran 64%, nilai akurasi dapat ditingkatkan lagi
dengan mengoptimasi dataset yang digunakan untuk
mengklasifikasi tingkat kecemasan ibu hamil
menjelang persalinan.
2. Dataset yang digunakan dapat diuji kembali dengan
metode dan algoritma yang berbeda, sehingga dapat
menghasilkan nilai akurasi dan pengukuran yang
lebih baik lagi.

107
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4 Februari 2017

108

Anda mungkin juga menyukai