Anda di halaman 1dari 13

Literatur Utama : Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di

Lapangan by Wartomo H, hal:113 - 127

OLEH
Zasmeli Suhaemi

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan Ternak 12/5/2017 1


Persilangan

Perkawinan secara Acak


(Random mating)

Perkawinan tidak secara


Acak (di atur oleh peternak)

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 2


Tujuan Persilangan
Secara genetik tujuannya adalah
menaikkan heterozigositas, sehingga
menaikkan variasi genetik.
Secara teknis persilangan bermaksud :
 Penggabungan beberapa sifat yang semula terdapat
pada dua bangsa yang berbeda, ke dalam satu
bangsa silangan.
 Pembentukan bangsa baru
 Grading up
 Pemanfaatan heterosis

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 3


Penggabungan Beberap Sifat

Sapi yang berkembang saat ini


umumnya hasil persilangan dari :
Bos Taurus (sifat reproduksi tinggi)
Bos indicus (sifat efisien menggunakan
makanan kulaitas rendah)
Bos Sondaicus

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 4


Pembentukan Bangsa Baru

Contoh :
American Brahman dari
persilangan 4 jenis sapi : Nelore,
Guzarat, Krishna Valley dan Gir
Santa Gertrudis di Texas dari 5/8
Brahman dan 3/8 Shorthorn

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 5


Grading Up
Yaitu sistem persilangan yang
keturunannya disilangkan kembali
dengan tetua unggulnya (Back
crossing)
100 X 50
I
100 X 75
I
I X (0,75 I ; 0,25 L) Final
I
I X (0,875 I ; 0,125 L)
I
I X (0,93 I ; 0,07 L) (0,96 I ; 0,04 L)

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 6


Pemanfaatan Heterosis

Tinggi rendahnya heterosis diukur dengan


Koefisien Heterosis (% H) Istilah lain dari
Hibrid vigor

Peforma persilangan biasanya melebihi


performa rata-rata keduanya.

Penyebab : dominan, over dominance atau


epistasis.

Tidak semua sifat dapat menimbulkan sifat


heterosis, umumnya dg h2 rendah.
Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 7
Efek Heterosis (Hybrid Vigor)
Efek Heterosis atau Hybrid Vigor dapat diartikan
sebagai keunggulan performan hasil persilangan
dibandingkan dengan rataan performan tetuanya
Efek Heterosis cenderung tinggi untuk sifat-sifat yang mempunyai nilai heritabilitas
rendah (sifat reproduksi), dan cenderung rendah untuk sifat-sifat yang mempunyai nilai
heritabilitas tinggi (pertumbuhan, produksi karkas)

Sifat Persentase Heterosis


Bobot lahir 3,2
Bobot sapih 5,0
ADG pra sapih 5,3
ADG post sapih 6,6
Bobot 1 tahun 5,2
Conception rate 2,6
Daya hidup anak 9,8
Sifat karkas 0
Berat Sapih Breed A = 228 kg
Berat Sapih Breed B = 222 kg
Rata-rata purebred = (228 + 222)/2 = 225 kg
Rata-rata crossbred = 235 kg

Artinya ?
9
contoh
Diketahui ADG sapi hereford (H) = 0.8 kg/hari, sedangkan ADG
PO = 0.2 kg/hari. Berapakah koefisien heterosis silangannya
jika diketahui pertambahan berat badan harian sapi silangan
(H x PO) = 0.65 kg/hari?

Penyelesaian
ADG sapi Hereford = 0.8 kg/hari
ADG sapi PO = 0.2 kg/hari
Jadi rata-rata ADG = ( 0.8 + 0.2 ) : 2 = 0.5 kg/hari
Metode Persilangan
Persilangan Tunggal
Persilangan Balik (Back crossing)
Persilangan Rotasi (Criss Cross)
Persilangan Rotasi Tiga bangsa
A X B = AB
AB X C = ABC
ABC X A = AABC
AABC X B = AABBC Final Stock

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 11


Kebijakan Persilangan
dan Evaluasinya
Pertimbangan-pertimbangan :
- Titik temu antara produksi dan
adaptasi
- keseimbangan antara besar tubuh
dengan ketersediaan makanan
- Adanya sifat heterosis

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 12


Tak ada Gading Yang Tak Retak Tak ada
Lesung Yang Tak Berdetak

Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan 12/5/2017 13

Anda mungkin juga menyukai