Modul Kelas X Seni Budaya Beres
Modul Kelas X Seni Budaya Beres
WAWASAN SENI
A. Pengertian Tentang Seni
Untuk itu, jika kata seni merupakan terjemahan dari kata art dalam
bahasa Inggris, maka menurut Herbert Read seni berarti suatu bentuk
yang menyenangkan. Hal yang menyenangkan tersebut dapat memberi
kepuasan kepada perasaan, dan perasaan tersebut dapat disenangkan
apabila kita dapat menemukan hubungan kesatuan dan harmoni dalam
hubungan formal yang terjadi pada persepsi kita. Selanjutnya rasa
keindahan pada karya seni berada pada tahap kedua dalam prosesnya.
Ada tiga tahap dalam kegiatan berkarya seni, tahap pertama adalah
menguasai kualitas atau karakteristik materi atau unsur seni rupa yang
digunakan berupa garis, bentuk, warna dan tekstur; tahap kedua adalah
pemberian ekspresi terhadap kualitas unsur dan susunannya.
Rasa estetik tersebut berada pada tahap satu dan dua dari proses
kegiatan berkarya seni. Berlandaskan batasan tersebut dapat diketahui
ada empat hal yang dapat dikupas dalam mengamati dan menganalisis
nilai estetik seni rupa yaitu keterampilan teknik, kualitas material,
susunan materi, dan kualitas ekspresi atau fungsi untuk seni terpakai.
(b) hasil rekaman pelukis tentang keindahan alam (Sumber: Koleksi Presiden Soekarno
II).
filsuf Jerman bernama Baumgarten guna menunjukkan kepada cabang
filsafat yang berhubungan dengan seni dan keindahan. Dikatakan, ke-
indahan ada dua jenis yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif.
Subjektif karena keindahan berada pada pikiran manusianya dan objektif
karena keindahan berada pada objek di luar diri manusia, dapat berupa
suasana atau benda. Perbedaannya terletak pada keindahan yang
terdapat di alam dan keindahan buatan manusia terdapat dalam karya
seni.
.
b
a
c
Menurut Harry Broudy, karya seni rupa mengandung beberapa
properti, yaitu sensory properties, formal properties, technical properties,
dan expressive properties Hal ini hampir sama dengan apa yang
dikemukan oleh Read, guna mengetahui kandungan estetik suatu karya
Seni dapat dianalisis berdasarkan aspek properti tersebut. Berbeda
dengan Marian L. Davis formal property disebutnya sebagai prinsiples of
organization atau prinsip pengorganisasian unsur yang dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu prinsip yang bersifat mengarahkan, memusatkan, dan
menyatukan perhatian. Prinsip mengarahkan terdiri dari beberapa prinsip,
yaitu pengulangan, selang-seling, rangkaian, irama, transisi, gradasi, dan
radiasi. Prinsip memusatkan terdiri dari tiga jenis, yaitu penekanan,
konsentrasi, dan kontras.
a b c
Gambar 18. Produk Seni murni dan seni terpakai pada keramik
Perhatikan gambar 18 a, dari sisi fungsi berbeda dengan
gambar 18 b dan c, apa sebabnya? Diskusikan dengan teman-
temanmu !
Buku ini membahas dan melatihkan inti dari kegiatan seni rupa,
dengan asumsi apabila intinya telah dikuasai semua cabang seni rupa
dapat dilakukan. Namun perlu menambah kemampuan keteknikan
masing-masing cabang seni rupa yang ditekuni. Inti kemampuan dalam
seni rupa adalah menguasai keteknikan seni rupa dua dan tiga dimen-
sional, kepekaan estetik, kreativitas, dan wawasan seni budaya. Itulah
kemampuan pokok yang harus dimiliki oleh seorang pekerja seni rupa,
keempat kemampuan tersebut berhubungan satu dengan lainnya tidak
dapat salah satu diabaikan.
C. Seni Rupa Dalam Kehidupan Manusia
Kehadiran seni rupa dalam kehidupan manusia telah terjadi
sejak zaman purba ketika ma-nusia masih hidup di gua-gua (gb. 1)
hingga saat ini. Hal itu membuktikan bahwa seni rupa melekat
dalam kehidupan manusia. Seni rupa hadir hampir di setiap sektor
kehidupan manusia, seperti dalam kegiatan agama, politik,
ekonomi, teknologi, dan ke-manapun kita pergi seni rupa selalu
ada. Dalam kehidupan rumah tangga misalnya, peralatan dapur,
pakaian, kamar mandi, halaman rumah, topeng, jam tangan,
semuanya tersentuh oleh seni (gb. 19).
a b c
d e f
Gambar 19. Macam-macam seni rupa: (a) seni lukis, (b) seni tenun,
(c) seni perhiasan logam, (d) seni dekorasi interior, (e) seni dekorasi
eksterior, (f) seni anyam ( Sumber: (a) Gombrich, (b) anne Richter,
(c) Majalah Garuda, (d) Majalah Poleng, (e) Majalah ASRI, (f)
Indonesian Heritage).
Dalam acara televisi maupun di jalanan banyak kita jumpai seni
reklame. Pada benda yang kita lihat itu semua memiliki sentuhan
keindahan. Seni rupa dalam kehidupan sehari-hari, menurut Malvin
Rader merupakan salah satu bagian yang penting dalam
kehidupan manusia. Misalnya, aktivitas makan sebagai salah satu
kebutuhan dasar manusia dikelilingi oleh berbagai keindahan seni.
Perhatikan sendok, garpu, piring, dan gelas minum yang
digunakan, pada alat-alat tersebut terdapat unsur-unsur seni yang
menyertainya. Pada proses pembuatannya salah satunya
menggunakan pertimbangan keindahan selain kenyamanan dan
keamanan bagi penggunanya.
Istilah “Seni Rupa” seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan
maupun diperbincangkan secara lisan. Tahukah kalian apa sebenarnya Seni
Rupa itu? Cobalah diskusikan dengan teman kalian di kelas pengertian dari
kata “seni rupa”. Perhatikan kembali benda-benda di sekitar kalian, tunjukkan
benda apa saja yang termasuk karya seni rupa?
Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua yaitu, karya seni
rupa dua dimensi yang mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga
dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruang. Tahukah kalian
ukuran yang dimaksud dalam karya seni rupa dua dan tiga dimensi?
Unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi
semua unsur visual yang terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian
pengamatan terhadap unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini tidak
berbeda dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di sekeliling
kalian.
1. GARIS (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai
arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal,
lurus, melengkung, berombak dan seterusnya.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Unsur rupa lainnya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan atau
wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” umumnya digunakan untuk
menunjuk wujud benda yang cenderung pipih atau datar sedangkan
”bangun” atau ”bentuk” lebih menunjukkan kepada wujud benda yang
memiliki volume (mass). Perhatikan gambar di samping dan di bawah ini.
Tunjukkanlah mana unsur ”bidang” dan mana unsur ”bentuk” atau ”bangun”.
Bagaimana kalian membedakan wujud ”bangun” dan ”bangun” atau
”bentuk” dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi?
pengolahan unsur-unsur
5. Warna
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya
perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda.
Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang
berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian yang
kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap
Perhatikan obyek gambar karya seni rupa 2 dimensi di atas ini yang
menggunakan unsur gelap-terang dan yang tidak menggunakan unsur
gelap terang. Kesan apa yang kalian lihat dan rasakan pada masing-masing
obyek gambar tersebut.
Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk
mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya
seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan
ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula
sebagai bahan penunjang. Sebagai contoh, pada umumnya perupa
membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan
utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu digunakan
sebagai bahan bingkai (spanram) untuk menempatkan kanvas dan paku
untuk mengaitkan kanvas pada permukaan kayu bingkai tersebut.
Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami
dan bahan sintetis berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya.
Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam.
Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan
secara kimiawi di pabrik atau industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku
olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi
atau industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter
khusus. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat
juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan
bahan padat dan sebagainya.
Bahan keras dan bahan lunak bahan cair dan bahan padat
Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Beberapa
karya seni rupa bahkan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan
pada jenis karya lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan
hampir disemua proses berkarya seni rupa. Alat-alat tulis (gambar) misalnya,
adalah peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan hampir seluruh
jenis karya seni rupa, terutama saat membuat rancangan karya seni tersebut.
Karena kemajuan teknologi, saat ini semua fungsi alat yang dipergunakan
dalam berkarya seni rupa relatif dapat dilakukan oleh komputer. Walaupun
demikian perlu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya
seni bagaimanapun juga membutuhkan kepekaan rasa yang sulit dihasilkan
oleh program komputer. Kepekaan rasa adalah kompetensi unik dan khas
yang hanya dimilki manusia, berbeda antara satu orang dengan orang
lainnya.
3. Teknik Berkarya Seni Rupa
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkan teknik utama yang
digunakan dalam pembuatannya. Seni kriya Batik misalnya, menunjukkan
jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula Seni
kriya anyam, untuk menamai jenis karya seni rupa yang dibuat dengan
teknik menganyam.
Beragam jenis dan karakteristik bahan yang digunakan dalam berkarya seni
rupa memerlukan beragam alat dan teknik untuk mengolahnya. Suatu
teknik berkarya seni rupa mungkin saja secara khusus digunakan sebagai
teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni rupa tetapi mungkin
juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa lainnya.
Karya seni rupa dua dimensi tidak tercipta dengan sendirinya. Pembuatan
karya seni rupa dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses secara
bertahap. Tahapan dalam berkarya ini berbeda antara satu jenis karya
dengan jenis karya lainnya mengikuti karakteiristik bahan, teknik, alat dan
medium yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut.
Tahapan dalam berkarya seni rupa dua dimensi ini dimulai dari adanya
motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri maupun dari
luar diri perupanya. Benda-benda kecil atau hal-hal sederhana dalam
kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi ide untuk berkarya seni rupa dua
dimensi. Cobalah perhatikan benda-benda dan peristiwa sehari-hari di sekitar
kalian kemudian kembangkan hasil pengamatan kalian menjadi gagasan
berkarya seni rupa. Pilihlah bahan, media, alat dan teknik yang kalian kuasai
atau ingin kalian coba dan mulailah berkreasi menciptakan karya seni rupa.
Perhatikan karya seni rupa dua dimensi jenis gambar karikatur berikut ini
ceritakan kembali langkah-langkah dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi yang ditunjukan oleh gambar karikatur tersebut.
Karya seni rupa dua dimensi dengan obyek benda mati (still life)
Sumber: Dok. Kemdikbud
Amati karya seni rupa dua dimensi di atas, perhatikan obyek pada masing-
masing karya tersebut. Kalian tentu dapat membedakan mana obyek mahluk
hidup dan mana obyek benda mati. Kalian juga dapat mencoba
mengidentifikasi bahan dan teknik yang digunakan untuk membuat karya
tersebut. Sekarang cobalah berlatih untuk membuat karya seni rupa dengan
melihat model benda mati dan mahluk hidup yang ada disekitar kalian. Mulailah
dengan model yang bentuknya sederhana terlebih dahulu. Coba cermati
kembali bagaimana unsur-unsur rupa dan prinsip-prinsip penataannya
membentuk sebuah obyek dalam karya seni rupa. Jangan takut salah atau
malu jika karya kalian tidak mirip dengan model yang kalian jadikan contoh.
1. Pengertian Pameran
Wakil Ketua
Sekretaris
Seksi Kesekretariatan
Seksi Usaha
Seksi Stand
Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang bertugas
menjaga kelancaran pameran, mengatur (mengarahkan) pengunjung
mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang pameran. Petugas penjaga
stand diharapkan melayani para pengunjung secara ramah dan sopan
membantu memberikan informasi tentang karya-karya yang
dipamerkan.
Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya
Seksi Perlengkapan
Seksi Keamanan
Seksi Konsumsi
Tanggal
1. Pembentukan panitia x
2. Penyusunan proposal x x
3. Rapat persiapan x
5. Pengumpulan karya x x
6. Seleksi karya x
8. Rapat Pelaksanaan x
9. Pelaksanaan pameran x
4. Persiapan Pameran
Jenis karya yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya saja
atau campuran dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini akan
mempengaruhi perlengkapan pameran yang harus di sediakan. Sebagai
contoh jika kebanyakan yang dipamerkan adalah karya seni rupa dua
dimensi maka kemungkinan besar panitia pameran harus menyediakan
tempat untuk menggantung karya-karya tersebut. Sebaliknya jika
karya yang dipamerkan kebanyakan karya seni rupa tiga dimensi,
maka tempat untuk meletakkan karya tersebut harus mendapat
perhatian lebih besar.
c. Ruang Pameran
d. Meja
Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula
digunakan sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensional
seperti patung atau barang kerajinan lainnya.
e. Buku tamu
g. Panil
j. Folder
l. Sound system
c. Penataan Pencahayaan
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran
adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran
dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan
terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum
(pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca
katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini
diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.
d. Pembukaan pameran
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengunjung mengunjungi ruang
pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila
masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog, 3) sewaktu-waktu panitia
mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan
karya yang dipamerkan; 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam
menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu
pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan
penjelasan kepada para pengunjung; 5) pengunjung pameran hendaknya
mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai
tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang
dipamerkan.
Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi
juga kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan. Laporan
berfungsi juga sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan
kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh
panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang.
BAB 4
KRITIK SENI RUPA
Orang yang melakukan kritik terhadap sebuah karya seni dan budaya orang lain atau
dirinya disebut dengan kritikus. Tanggapan dan penilaian dari seorang kritikus ternama
sangat mempengaruhi persepsi penikmat kualitas sebuah karya seni serta dapat
mempengaruhi harga jual atau penilaian ekonomis.
Berikut ini merupakan landasan yang harus ada sebelum menyampaikan sebuah
kritikan.
Selain itu, fungsi kritik seni yang lainya adalah kritik dengan gaya bahasa tulisan
maupun lisan berusaha melakukan analisa, mengupas, dan diharapkan dapat
memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.
b) Kritik Pendagogik
Kritik pendagogik bertujuan mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta
didik supaya memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Jenis kritik
pendagogik memiliki ciri-ciri diterapkan dalam kgiatan proses belajar mengajar dalam
lembaga pendidikan kesenian. Kritik pendagogik dikembangkan oleh guru kesenian.
c) Kritik Ilmiah
Jenis kritik yang selanjutnya adalah kritik ilmiah atau akademi. Kritik ini melakukan
pengkajian nilai secara luas, mendalam, dan sisematis, baik dalam menganalisis
maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment.
Sifat penilain kritik ilmiah adalah mutlak. Selain itu, kritik ini juga bersifat terbuka dan
siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang
sebenarnya.
d) Kritik Populer
Kritik populer berkembang di seluruh dunia. Ciri kritik populer adalah suatu gejala
umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari
aspek profesionalisme kritisme seni.
a. Pendekatan Formalistik
Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri,
artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.
Seorang tokoh kritikus formalis, Clive Bell berpendapat bahwa art is to be art, must be
independent and self suficient.
Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form,
yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.
b. Pendekatan Ekspresivisme
Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik
seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya
membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.
c. Pendekatan Instrumentalistis
Teori seni instrumentalistis menganggap bahwa seni sebagai sarana guna memajukan
dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis
dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen guna mencapai tujuan tertentu,
nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Para kritikus
instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan
seniman untuk mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni.
a. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan guna menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala
sesuatu yang dilihat apa adanya, serta tidak berusaha melakukan analisis atau
mengambil kesimpulan.
Supaya kita dapat mendeskripsikannya dengan baik, seorang kritikus harus mengetahui
istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa.Tanpa mengetahui
istilah-istilah tersebut seorang kritikus akan kesulitan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan seni rupa.
b. Analisis Formal
Analisis formal adalah tahapan yang digunakan untuk menelusuri sebuah karya seni
berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Dalam tahapan yang satu
ini, seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip
penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
c. Interpretasi
Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang
digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Sifat penafsiran ini
adalah terbuka, dipengaruhi oleh sudut pandang dan wawasan kritikusnya. Pada
umumnya, semakin luas wawasan seorang kritikus semakin banyak pula penafsiran
karya yang dikritisinya.
https://guntaraajie.files.wordpress.com/2010/08/modul1_pengertian_kebudayaan_seni1.pdf
https://www.yuksinau.id/kritik-seni-pengertian-jenis-bentuk
Buku paket seni budaya kurikulum 2013 – kementerian pendidikan dan kebudayan republik Indonesia
Bangun, Sem C. 2001. Kritik Seni Rupa. Bandung: Penerbit ITB Bandung.