Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PENDEKATAN DALAM KONSELING


“ANALISIS KASUS KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL”

OLEH:

SYAHRUL FAHMI

16006167

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
Kasus Analisis Transaksional
A. Masalah :
Berbohong demi kebahagian orangtua

B. Deskripsi :
Hasta adalah anak yang patuh dan penurut kepada orangtuanya.Baginya, orangtua adalah
orang yang selalu dihormati dan ditaati.Sejak kecil, Hasta memang selalu diarahka
norangtuanya.Tidak boleh ini, tidak boleh itu.Harus yang ini, harus yang itu dan
sebagainya.Dia jarang sekali dibiarkan membuat pilihannya sendiri.Hal itu juga terjadi dalam
pemilihan arah pendidikan. Dari TK hingga SMA, semua ditentukan oleh orangtua.Tidak ada
yang dipilih sendiri oleh Hasta. Dia selalu menurut saja. Orangtuanya ingin Hasta menjadi
seorang dokter.Hasta merasa tidak ingin jadi dokter tapi dia tidak mau dan tidak bisa
melawan keinginan orangtua. Dia merasa tidak memiliki kekuatan atas jalan hidupnya
sendiri. Hasta menurut saja jika dipersiapkan untuk menjadi seorang dokter dengan les
tambahan di bimbingan belajar, baik klasikal maupun privat.Kemudian Hasta berhasil
diterima di Jurusan KedokteranUmum. Orangtuanya senang sekali, merasa telah sukses
mengarahkan anaknya.Tapi Hasta tidak nyaman dengan hal tersebut. Sebenarnya dia ingin
belajar sastra. Hasta pernah sekali mengungkapkan keinginannya itu. Tapi orangtua tidak
mau tahu dan selalu melarang Hasta belajar sastra. Menurut Hasta, orangtuanya berpikir
bahwa pilihan terbaik adalah apa yang diputuskan oleh orangtua, bukan Hasta yang hanya
seorang anak. Hasta menjalani kuliah di kedokteran dengan tidak semangat dan tertekan. Dia
merasa bukan ini yang ingin dilakukan. Dia ingin sekali keluar dari jurusan kedokteran.
Akibatnya, pada semester pertama, nilainya sudah jeblok. Orangtua hanya bisa marah-marah
,menyuruh Hasta serius kuliah, tidak memikirkan hal lain, apalagi sastra. Karena hali tu,
Hasta semakin merasa tertekan dan stres.Dia ingin memiliki kekuasaan atas pilihan jalan
hidupnya sendiri, tapi tak sanggup melawan ego orangtua.

C. Analisis konsep :
1. Ego state child :
Pada kasus ini, hasta merupakan anak yang penurut, karena apa yang diinginkan oleh
orangtuanya yaitu ia ingin menjadi seorang dokter dan hasta pun mengikuti keinginan
orangtuanya tersebut walaupun keinginan tersebut tidak sesuai dengan hati karena ia
tertarik belajar sastra dan bukan menjadi dokter. Tetapi demi kebahagian orangtuanya. Ia
pun menuruti apa yang dikatakan oleh orangtuanya tersebut.
2. Ego state parent
Pada kasus ini, orangtua lebih memaksa kehendaknya dan tidak memperhatiakan apa
yang diinginkan oelh anaknya tersebut.
3. Ego state adult
Pada kasus ini juga, dapat kita lihat nantinya apa yang ia lakukan selanjutnya jika jurusan
tersebut tidak ia inginkan malahan oratuanya yang meminta ia masuk jurusan kedokteran
tersebut, tidak keinginannya sendiri. Setelah itu, mengapa ia bisa melakukan hal itu dan
bagaimana ia bisa menjalani kehidupan seperti itu.

D. Perkembangan tingkah laku salah suai


Pada kasus ini, hasta akan mengalami kesulitan dalam belajar pada jurusan kedokteran
tersebut, karena ia tidak fokus dalam mengikuti perkuliahan tersebut dan ia juga sering tidak
masuk kelas dan nilai nya pun juga bisa rendah.

E. Tujuan konseling
Pada kasus ini, hasta yang dulunya menjadi penurut pada orangtuanya, dan sekarang ia bisa
memilih keputusan sendiri tanpa adanya paksaan atau perintah dari orangtuanya. Tapi ia
melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan keinginan ia sendiri bukan dari orang lain.
Walaupun melawan orangtua itu berdosa, akan tetapi jika tidak sesuai dengan keinginkan
kita, kita bisa meminta pada orangtua tersebut, bahwa kita bisa memilih keputusan sendiri
sesuai yang diinginkan.

F. Teknik konseling
1. Permission
Klien diminta untuk bisa melakukukan apa yang ia inginkan dan tidak bergantung pada
orang lain.
2. Protection
Klien diberi penguatan agar ketakutan yang ia rasakan pada orangtuanya tersebut dapat
berkurang dan bahkan tidak ada lagi ras ketakutan yang dirasakan oleh klien pada
orangtuanya.
3. Potency
Klien dapat didorong untuk menjauhkan diri dari permintaan orangtua yang tidak sesuai
agar dapat dipilih dengan baik oleh kilen apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
4. Operation
Klien dapat mengembangkan kemampuan atau keinginan yang ia inginkan dengan cara
dapat memilih keputusan sendiri dengan baik dan benar agar kehidupannya dapat
berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai