Anda di halaman 1dari 9

Bendungan yang ada di indonesia

Bendungan pengga

Bendungan ini berlokasi di desa Pelambik, Praya Barat, Lombok Tengah. Bendungan
Pengga dibangun sekitar tahun 1991-1994. Bangunan yang dimanfaatkan adalah irigasi
pertanian dengan pengendali banjir tersebut diresmikan tanggal 16 Oktober 1994 oleh
Presiden Soeharto. Konstruksi bendungan Pengga menggunakan beton bertulang yang kokoh.
Sungai utama dari waduk Pengga adalah sungai Penujak, yang merupakan limpasan dari
Waduk Batujai (sistem interkoneksi di Pulau Lombok), Sungai Penujak ini mengalir dari kaki
gunung Kendo kearah selatan menuju kota Praya dan bermuara di Waduk Batujai,
selanjutnya limpasan Waduk ini menelusuri alur sungai penujak yang akhirnya bermuara di
Waduk Pengga.

Bendungan ini awalnya bertujuan untuk mengatasi seringnya gagal panen warga sekitar.
Jadilah sekarang bendungan Pengga digunakan untuk mengairi sawah atau dengan kata lain
sebagai irigasi serta pengendali banjir. Maksud dibangunnya Bendungan Pengga adalah
merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan air di daerah Lombok Bagian
selatan sampai ke daerah Lombok Barat bagian Selatan (Gerung dan sekitarnya). Bendungan
Pengga semula dibangun untuk memberikan manfaat irigasi seluas 4.076 ha berada di
Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Sistem Operasional Waduk Batujai sangat
berpengaruh terhadap pola operasi waduk Pengga karena Debit pada Waduk Pengga disuplai
dari Waduk Batujai (system Interkoneksi).
Tujuan utamanya adalah memberikan air irigasi untuk lahan seluas 3.585 ha di
kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari 520 hektar sawah baru dan 3.065 hektar yang
merupakan sebagian sawah yang sebelumnya diairi dari sistem irigasi Gebong. Seluruh
daerah Irigasi Gebong ini sebelumnya mendapat air dari Bendung Gebong pada sungai Babak
dan seluruh system suplesinya berasal dari sungai-sungai yang semuanya mengalir ke
Lombok Bagian Barat. Dengan diatasinya pemberian air untuk sebagian Daerah Irigasi
Gebong tersebut maka kelebihan air yang ada dapat dialirkan ke Lombok Selatan sehingga
dapat mengairi daerah irigasi Jurang Batu seluas 3.565 hektar dan Daerah Irigasi Tibu
Nangka seluas 2.284 hektar. Sebagian lokasi di Lombok Tengah terutama yang bagian
selatan memiliki jenis tanah Vertisol. Vertisol adalah tanah yang mengandung banyak
mineral lempung ekspansif, Tanah vertisol mempunyai sifat mengembang dan mengkerut.
Pada saat musim kemarau tanah retak bahkan pecah, tetapi pada saat musim penghujan
mengembang

Manfaat dibangunnya Bendungan Pengga adalah sbb:


1. Mengairi Irigasi untuk lahan seluas 3.585 ha di kabupaten Lombok Barat yang terdiri
dari 520 hektar sawah baru dan 3.065 hektar daerah pengembangan yang merupakan
sebagian sawah yang sebelumnya diairi dari sistem irigasi Gebong.
2. Pembangkit Listrik Microhydro 400 KVA. Sebelum air waduk digunakan untuk irigasi
terlebih dahulu tenaga air yang ada dengan head/ketinggian tertentu digunakan untuk
melayani kebutuhan listrik masyarakat di daerah hilir dan untuk operasional waduk
dengan daya terpasang sebesar 400 KVA
3. Pengendalian banjir. Mengingat sumber air utama dari bendungan Pengga ini berasal dari
sungai penujak (satu system interkoneksi dengan Bendungan Batujai) yang membawa
limpasan debit banjir yang cukup besar maka Bendungan Pengga ini dapat mereduksi
debit banjir sebesar 750 m3/det yakni dari 2.450 m3/det menjadi 1.700 m3/det sehingga
akibat yang lebih besar dapat dihindarkan/ diperkecil.
4. Penyediaan Air Baku penduduk sekitar Waduk. Bendungan Pengga juga berfungsi untuk
melayani kebutuhan air baku penduduk di sekitar waduk.
5. Perikanan darat. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maka masyarakat setempat
juga memanfaatkan bendungan Pengga untuk area memelihara dan menangkap ikan.
Terlihat pada gambar semangat masyarakat pencari ikan (memancing) berbaris seperti
pagar di daerah hilir olakan spillway.
6. Pariwisata. Adanya kelembaban udara yang segar dan baik di sekitar waduk dapat
memberikan dampak positif bagi kehidupan local sehingga lokasi ini seringkali
dikunjungi masyarakat untuk tempat pariwisata.
Bendungan Batu Jai

Bendungan Batujai terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat


merupakan bendungan pertama dan terbesar di Kabupaten Lombok yang diresmikan secara
lansung oleh Presiden Soeharto pada tahun 1982 yang diperuntukan mendukung
pembangunan dan peningkatan swasembada pangan nasional. Bendungan Batujai tak lagi
hanya bendungan semata. Kini tempat tersebut juga dimanfaatkan sebagai destinasi wisata.
Keindahannya tak kalah dengan tempat wisata lain yang sudah populer lebih dulu.
Waduk Batujai dibangun di Kali Penujak yang mengalir dari lereng gunung Kundo
dan bermuara di selat Lombok dengan panjang sungai seluruhnya 54 km dan daerah aliran
sungainya seluas 550 km persegi. Kali Penunjak ini mempunyai karakteristik debit sungai
yang cukup besar perbedaannya antara musim hujan dan musim kemarau. Saat musim
kemarau debit rata-ratanya mencapai 0,1 m/det bahkan kurang. Kondisi inilah yang membuat
pemerintah setempat membangun waduk untuk menampung air dan mengairi sawah di
Lombok bagian selatan ini. Dengan begitu gagal panen dan kekeringan dapat terhindarkan.
Secara umum fungsi dari waduk ini adalah untuk irigasi, khususnya bagi daerah
Penujak, Setanggor, Darek, Ungga, Rangagata dan sekitarnya. Kedua, sebagai pengendali
banjir karena dapat mengatur debit puncak sehingga dapat diperkecil. Bendungan ini juga
dapat difungsikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sehari-hari melalui budidaya ikan.
Selain sebagai eksosistem ikan tangkapan, bendungan Batujai juga digunakan sebagai
penyedia air minum penduduk sekitar.
Kini bendungan yang dibangun dan diresmikan Presiden Soehato tersebut nampak
masih tetap berdiri kokoh dan bisa dinikmati manfaatnya oleh masyarakat tidak saja Desa
Batujai, tapi juga masyarakat desa lain dan mampu mengairi lahan dan tanaman pertanian
seluas 3.500 hektar are

Bendungan di Luar Negeri

Bendungan Robert-Bourassa
Bendungan Robert-Bourassa terletak 117,5 kilometer (73,0 mi) dari mulut Sungai La
Grande, di zona transisi antara Dataran Tinggi Laurentian ( Perisai Kanada yang ditinggikan)
dan dataran pantai. Ini memiliki ketinggian maksimum 162 meter (531 kaki) dan 2.836 meter
(9.304 kaki) panjang di puncak. Inti dari bendungan TPA terbuat dari moraine glasial yang
tahan terhadap air, dan tersedia dalam jumlah besar dalam radius 10 kilometer (6,2 mil) dari
lokasi bendungan, karena penggalian luas wilayah tersebut selama zaman es terakhir. Inti
sedikit condong ke hulu, untuk meningkatkan daya tahan terhadap tekanan air yang sangat
besar di reservoir. Lapisan-lapisan di atas terdiri dari zona pengisian dengan berbagai
kekasaran, dan permukaannya dilapisi riprap untuk mengurangi erosi.
Rencana semula membayangkan pembangunan bendungan pengisi batu muka-beton ,
tetapi ini ditolak demi desain tanggul yang lebih konvensional, sebagian karena biaya yang
lebih rendah, dan juga karena permukaan beton harus diperiksa dari waktu ke waktu. waktu
yang membutuhkan drainase dari reservoir. Karena ukuran besar reservoir, ini pada dasarnya
tidak mungkin.
Untuk menahan reservoir pada ketinggian operasi 175,3 meter (575 kaki), 29 tanggul
mengelilingi cekungan reservoir di berbagai lokasi. Tanggul D-1 hingga D-4 terletak tepat di
utara; D-5 hingga D-14 ("tanggul Forebay") di selatan; dan D-17 hingga D-27 ("tanggul
Duncan") sekitar 30 mil (48 km) lebih jauh ke selatan. Ukurannya berkisar dari D-26B,
panjang 82 meter (269 kaki), hingga D-20, 6.052 meter (19.856 kaki).

Bendungan dan tanggul pengembangan Robert-Bourassa


Min. terat
Puncak Maks. Penggalian Mengisi
Mengetik as
panjangnya tinggi volume volume
lebar
m ft m ft m ft m3 ft 3 m3 ft 3
Tanggul 17,31 50
16 1.361.00 26.274.00 927.900.00
utara (D1- 5,278 6 8 26 48.100.000
0 0 0 0
D4)
Bendunga 9.304 16 53 1.361.00 26.274.00 927.900.00
2,836 9 30 48.100.000
n utama 2 1 0 0 0
Forebay 29.58 66
21 2.176.00 11.482.00 405.500.00
tanggul 9.018 7 7.6 25 76.800.000
7 0 0 0
(D5-D14)
Tanggul 44.86 52
13.67 17 1,884,00 12.070.00 426.000.00
Duncan 5 7.6 25 66.500.000
5 1 0 0 0
(D14-
D27)
27.97 91.77 5.421.00 191.400.00 49.826.00 1.7596 × 10
Total
2 2 0 0 0 9

Reservoir

Waduk Robert Bourassa dilihat dari luar angkasa

Meliputi area seluas 2.835 kilometer persegi (1.095 sq mi) - lebih besar
dari Luxembourg - Reservoir Robert-Bourassa yang luas diumpankan oleh tangkapan hulu
seluas 32.480 kilometer persegi (12.540 mi persegi), ditambah pengalihan air dari Proyek
James Bay , Waduk Caniapiscau dan proyek pengalihan EOL ( Eastmain - Opinaca -La
Grande). Sekitar 19.365 kilometer kubik (15.699.000 acre⋅ft) adalah penyimpanan aktif atau
yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik, dari total volume 61,4 kilometer kubik
(49.800.000 acre⋅ft). Karena ukurannya yang besar, dihuni oleh beragam flora dan fauna air.
Pada tanggal 27 November 1978, terowongan pengalihan ditutup dan air mulai mundur di
belakang bendungan. Waduk besar membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengisi
penuh. Air awalnya naik sangat cepat: 43 meter (141 kaki) selama minggu pertama, dengan
15 meter (49 kaki) pada hari pertama saja. Reservoir mencapai tingkat operasional minimum
167,6 meter (550 kaki) pada 2 September 1979, dan mencapai tingkat maksimum normal
175,3 meter (575 kaki) pada Desember 1979.

Stasiun pompa Dessaulniers


Pembangunan tanggul Duncan sebagian menghalangi aliran Sungai Dessaulniers ,
yang terletak di sebelah tenggara Waduk Robert-Bourassa. Sungai mengalir ke Danau
Dessaulniers pada ketinggian 143,3 meter (470 kaki), 32 meter (105 kaki) di bawah tingkat
Waduk Robert-Bourassa. Untuk mencegah banjir tambahan 30 kilometer persegi (12 mil
persegi) dan melestarikan danau dalam keadaan alami, stasiun pompa dipasang yang
memindahkan air dari Dessaulniers ke Waduk Robert-Bourassa. Stasiun pompa dirancang
untuk menghilangkan rata-rata tahunan 2,8 meter kubik per detik (99 cu ft / s), dari area
drainase 160 kilometer persegi (62 sq mi).
Stasiun pompa ditugaskan pada Juni 1977. Ia memiliki empat pompa dengan kapasitas
masing-masing 1,7 meter kubik per detik (60 cu kaki / detik), dengan daya angkat maksimum
54,3 meter (178 kaki). Setiap pompa ditenagai oleh motor 1.120 KW (1.500 hp). Stasiun
pompa juga berfungsi untuk mengalihkan air dari dasar sungai Dessaulniers, selama
pembangunan tanggul D-20.

Spillway

Tampilan spillway dari dekat

Spillway dekat ujung utara bendungan utama dan merupakan bagian dari tanggul D-
4. Ini terdiri dari struktur kontrol beton dan air terjun buatan manusia yang mengalir ke kolam
tenang di bawah bendungan. Spillway memiliki delapan gerbang selebar 12,2 meter (40
kaki), dipisahkan oleh kolom tebal 4,3 meter (14 kaki). Gerbang dibuka dan ditutup oleh
kabel derek , untuk mengendalikan tumpahan.
Setelah melewati gerbang, energi kinetik air dihamburkan dalam bak berukuran 135-
kali-122-meter (443 kaki × 400 kaki) di kaki struktur kontrol. Kemudian mengalir menuruni
saluran batu sepanjang 1.500 meter (4.900 kaki) dengan setetes vertikal 110 meter (360 kaki)
dalam perjalanan kembali ke sungai La Grande. Saluran ini memiliki 10 langkah mulai dari
9,1 hingga 12,2 meter (30 hingga 40 kaki) tingginya dan 127 hingga 200 meter (417 hingga
656 kaki) panjangnya. Laju aliran meningkat dari 11 meter per detik (36 kaki / detik) di
bagian atas spillway menjadi 22 meter per detik (72 kaki / detik) di bagian bawah.
Data-Data Teknis

Anda mungkin juga menyukai