Panduan Audit Kematian Maternal Dan Neonatal
Panduan Audit Kematian Maternal Dan Neonatal
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah di Program Studi DIV
Kebidanan Alih Jenjang
Oleh :
Kelompok 9
Lia Nirmala
Nia Amelia
Iis Heryaningsih
Tita Darsita
KATA PENGANTAR
Teriring ucapan puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah di Program Studi DIV Kebidanan Alih Jenjang Poltekkes Kemenkes
kekurangan maupun kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
bimbingan, arahan, bantuan dan kerjasama dari semua pihak. Untuk itu, penulis
Tasikmalaya.
3. Yulia Herliani, SST, M.Keb, selaku Ketua Program Studi D.IV Kebidanan
Tasikmalaya.
Penulis menyadari atas segala keterbatasan yang dimiliki, sehingga masih banyak
kekurangan baik dalam segi isi maupun tulisan. Oleh karena itu, penulis
iii
mengharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya. Semoga Allah
Penulis
i
iv
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
B. Evaluasi ............................................................................................................ 22
PENUTUP ................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kematian Ibu Dan Bayi disuatu wilayah dapat mencerminkan keadaan
wilayah yang kurang baik karena angka kematian akan berpengaruh terhadap
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019 adalah angka kematian ibu (AKI)
sebesar 306 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 24 per 1000
(SDG’s) menargetkan pada tahun 2030, terjadi penurunan rasio kematian ibu
yang kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup, serta dapat mengakhiri dan
AKI dan AKB adalah kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) yang
dan terarah, sebagai upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui panduan audit maternal perinatal tingkat kota/ Kabupaten.
BAB II
PEMBAHASAN
sebab kematian atau kesakitan ibu, perinatal, dan neonatal guna mencegah
kesakitan atau kematian serupa di masa yang akan datang. Pengkajian yang
pihak yang terkait, baik individu maupun institusi. Sebelum proses audit
dilakukan, harus ditekankan kembali kepada pihak yang terkait bahwa AMP
lainnya selain hanya untuk kajian terhadap kasus. Pernyataan tersebut juga
2. Tujuan Umum
3. Tujuan Khusus
kabupaten.
4. Azas
beberapa prinsip yang berbeda dengan kegiatan AMP terdahulu. Prinsip atau
azas yang mutlak harus dipenuhi dalam kegiatan AMP ini adalah:
ibu dan neonatal yang meninggal akan dianonimkan (no name) pada saat
Sebagai akibat dari tidak adanya identitas pada saat pengkajian kasus
yang dapat dihindarkan. Prinsip ini harus diterapkan saat proses audit
Seluruh Informasi yang diperoleh dalam kegiatan AMP ini tidak dapat
informasi adalah bersifat rahasia dan hanya dapat digunakan untuk keperluan
e. Pembelajaran
pelayanan KIA.
perilaku keluarga.
verbal
diperlukan adanya suatu tim yang bekerja secara legal dengan dibekali surat
AMP ini. Tim AMP kabupaten/kota dibentuk melalui Surat Penetapan dari
9
tim pengkaji, dan komunitas pelayanan. Para anggota tim manajemen dan tim
a) Pelindung
pelindung adalah menyediakan payung hukum dan kebijakan bagi para pihak
yang terkait dalam kegiatan AMP baik sebagai tim manajemen, tim pengkaji,
b) Tim Manajemen AMPTim manajemen AMP adalah para pihak yang bertugas
1) Penanggung jawab
Disamping itu Penanggung jawab Tim AMP juga menetapkan indikator dan
program. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau program Pelayanan Kesehatan
3) Sekretariat
c. Tim Pengkaji
Tim pengkaji adalah para klinisi atau para pakar yang bidang keahliannya
Obstetri Gynecologi Indonesia (POGI), Ikatan Dokter Anak Indonesi ( IDAI), Ikatan
Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) dapat ikut berperan serta aktif dalam proses pelaksanaan AMP
1) Pengkaji Internal
yang terkait dengan proses pemberian pelayanan ibu dan anak serta aspek-
2) Pengkaji Eksternal
spesialis anak atau para pakar yang berasal dari lua/kota yang biasanya berasal
internal tentang suatu kasus yang dikaji, dan menyediakan informasi tentang
diajukan oleh Pengkaji Eksternal dapat dipakai oleh pengkaji internal dalam
kematian yang terjadi, misalnya pada situasi dimana disuatu kabupaten tidak
tersebutatau kasus yang dikaji adalah kasus yang dikelola oleh pengkaji
d. Komunitas Pelayanan
memberikan input kepada tim manajemen dan tim pengkaji, serta berhak
1) Komunitas Pelayanan
Termasuk dalam kelompok ini adalah para pasien dan keluarganya serta
pemberian informasi dan pelatihan yang diperlukan sehingga animo dan kualitas
kesehatan terdiri dari para petugas misalnya para bidan, perawat dan dokter.
dipimpinnya.
(puskesmas, rumah bersalin, bidan di desa, rumah sakit). Oleh karena itu
laporan puskesmas dan rumah sakit. Kematian di rumah sakit baik pemerintah
melaporkannya.
awal bulan sebagai rekapitulasi kematian maternal dan perinatal yang terjadi pada
kabupaten/kota. Formulir OVM dan OVP yang telah diisi untuk semua kematian
RMM/RMP yang telah diisi untuk semua kematian akan dikirimkan ke sekretatiat
Kematian Perinatal) yaitu formulir ini diisi untuk mendapatkan informasi layanan
Secara berkala, berkas RMM dan RMP, RMMP dan RMPP dan OVM dan
OVP yang telah lengkap, telah dianonimkan dan dipilih untuk dikaji akan dikirim kan
ke tim pengkaji untuk dilakukan telaah pada pertemuan yang telah dijadwalkan
kabupaten (tergantung dari jumlah kematian serta banyaknya dan ketersediaan dari
misalnya karena masalah keterbatasan dan dan tenaga maka dapat dilakukan
Hasil telaah yang tertuang dalam formulir pengkaji dan formulir ringkasan
dan pembinaan) untuk upaya perbaikan kualitas pelayan kesehatan maternal dan
perinatal. Berikut bagan kegiatan AMP terkait pencatatan dan pelaporan dapat dilihat
a. Persiapan
orientasi terlebih dahulu untuk seluruh pelaksana kegiatan AMP ini (baik tim
b. Pelaksanaan
melibatkan seluruh komponen tim AMP: Tim Manajemen, Tim Pengkaji, dan
komunitas Pelayanan.
dikirimkan membuat bukti penerima berkas. Bukti penerimaan berkas itu juga
Pengkaji.
21
kepada pengkaji internal dan eksternal sehingga dapat diterima beberapa hari
Presentasi kasus oleh para petugas yang terlibat tidak diperkenankan lagi
formulir yang telah diisi selengkap mungkin. Ada tiga hal yang harus
dihitung, dan dibandingkan),maka harus ada kesepakatan tentang data apa saja
B. Evaluasi
Menurut Azwar (1996) Evaluasi (Penilaian) adalah suatu proses untuk
menentukan nilai atau tingkat keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan
sistimatis yang dapat membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau
memberikan saran- saran yang dapat dilakukan pada setiap tahap pelaksanaan
menyakinkan bahwa rencana yang disusun benar – benar telah sesuai dengan
dengan rencana atau tdak dan apakah terjadi penyimpangan yang dapat
sumber daya sudah sesuai dengan standar dengan kebutuhan atau tidak ; (2)
kesesuaian out put, effect atau outcome program dengan target yang
merupakan hal yang bekenaan dengan informasi mengenai nilai atau manfaat
dari hasil mengenai nilai atau manfaat dari hasil kebijakan yang mana jika
mempunyai nilai akan memberikan sumbangan pada tujuan atau sasaran. Ada
1) Input yaitu sumber daya berupa keuangan , tenaga yang dipergunakan, untuk
3) Output yaitu keluaran berupa produk atu layanan yang dihasilkan suatu
output suatu program atau organisasi terdiri dari hasil awal , hasil jangka
dan pelaksanaan
Azwar (2004).
Evaluasi secara umum dapat dibagi atas tiga jenis yakni : pertama adalah
evaluasi pada tahap awal (formative evaluation). Tujuan utamanya ialah untuk
menyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar- benar telah sesuai dengan
maslah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah. Evaluasi dimaksud
mengukur kesesuaian program dengan masalah yang ditemukan dan atau kebutuhan
masyarakat, dalam arti dapat menyelesaikan masalah disebut pula dengan study
program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak ,
tujuan dari program tersebut. Ketiga adalah evaluasi tahap akhir (sumative
evaluation) ialah saat program telah selesai dilaksanakan. Tujuan utama secara umum
26
dapat dibedakan atas dua macam yakni untuk mengukur keluaran (out put)serta
a. Tujuan Evaluasi
ditujukan untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif
maupun negatif.
6. Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan
akhir dari evaluasi adalah untuk memberikan masukan bagi proses kebijakan
b. Indikator Evaluasi
(2003) yaitu:
masalah;
memuaskan;
oleh suatu proses atau struktur atau berfungsi satu kesatuan organisasasi
28
1. Masukan
elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat
tertentu.
2. Proses
29
yang terdapat dalam sistem dan berfungsi untuk mengubah masukan menjadi
3. Keluaran
yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi
oleh suatu organisasi baik berupa barang dan tujuan atau jasa seperti
4. Umpan Balik
Yang dimaksud umpan balik (feed Back) adalah kumpulan bagian atau
elemen yang merupakan keluaran dari sistem sekaligus sebagai masukan bagi
5. Lingkungan
yang dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
kondisi geografis atau hal-hal lain yang mempengaruhi sumber daya dan
proses pelaksanaan.
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesakitan, kematian maternal dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan
kematian dimasa yang akan datang. Kegiatan ini memungkinkan tenaga kesehatan
dapat menentukan hubungan antara faktor penyebab kejadian kesakitan dan kematian
kualitas pelayanan. Ruang lingkup AMP dibatasi, yaitu pada tingkat kabupaten atau
kota, karena wilayah tersebut dinilai efektif dalam memberikan pelayanan obstetrik,
AMP, yang dilaksanakan minimal empat kali dalam jangka waktu satu tahun yang
B. Saran
1. Perlu dilakukan evaluasi dan tindakan yang lebih terencana lagi dalam Audit
Maternal Perinatal (AMP) agar upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu
2. Perlu adanya kerjasama antar sektoral untuk upaya menurunkan angka Kematian Ibu
pelayanan kesehatan baik di tingkat pelayanan dasar (Puskesmas) dan Rumah Sakit
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Audit Maternal dan Neonatal (AMP) Tidak Efektif?.Divis Mutu PKMK
2017, Tasikmalaya