1, Maret 2014
ABSTRAK
Rumah Sakit Paru Jember merupakan salah satu rumah sakit yang menerapkan billing system untuk membantu
dalam proses pembiayaan pasien rawat inap. Penilaian teknologi diperlukan untuk menilai seberapa besarkah
kontribusi teknologi yang dimiliki oleh suatu teknologi tertentu dalam suatu sistem pembiayaan pasien
rawat inap. Penilaian teknologi ini menggunakan metode Teknometrik dan Simple Multi Attribute Rating
Technique
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Paru Jember dengan Teknometrik dan SMART. Hasil penelitian ini
yaitu: Kemampuan dan Kandungan teknologi Sistem informasi manajemen rumah sakit (billing system) rawat
inap adalah : Komponen Technoware sebesar 0,632; Komponen Humanware sebesar 0.593; dan Komponen
Infoware sebesar 0,524 dan Orgaware sebesar 0,579. Kontribusi tersebut dapat diurutkan sebagai berikut:
T>H>O>
bahwa teknologi sistem informasi manajemen rumah sakit rawat inap di Rumah Sakit Paru Jember yang
<
diberikan pada pihak rumah sakit adalah meningkatkan kualitas aplikasi dari sistem informasi manajemen
rumah sakit rawat inap, khususnya pada komponen infoware (peragkat informasi) dengan memberikan menu
tambahan yang disesuaikan dengan rekam medik rawat inap secara manual.
Kata kunci: Penilaian Teknologi, Teknometrik, SMART, SIMRS Rawat Inap
ABSTRACT
the patient’s hospitalization. Technology assessment is required to assess how large will contribute technology
assessment using the method Technometric and Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). The aim
Chest Hospital with Teknometrik and SMART. The results of this research are: the capability and technology
system of hospital management information (billing system) hospitalization is 0,632 Technoware: component
registration; Humanware component of 0.593; and Infoware Components of 0,524 and Orgaware of 0,579.
These contributions can be sorted as follows: T > H > O > I. whereas the content of the resulting technology
management information system of hospital inpatient care, especially in component infoware must be same
with manual medical records.
The key words: Assessment Technology, Technometric, SMART, Management Information System Of Hospital
Inpatient
74 74
Mustika, dkk. Penilaian Teknologi Pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Rawat Inap
75
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014
2. Untuk atribut yang dianggap paling puas Rumah Sakit Paru Jember. Adapun variabel- variabel
diberi bobot 100. Bobot atribut berikutnya yang digunakan meliputi empat hal yaitu:
ditaksir dengan cara menanyakan bagaimana 1. Komponen Technoware
perbandingan antara Swing dari visible terjelek a. Kompleksitas Operasi
ke visible terbaik terhadap jarak terjauh ke jarak b. Penanganan Bahan
terdekat. c. Pengendalian Proses
3. Misal seorang Decision Making memutuskan d. Kontribusi Fasilitas
Swing pada visibility adalah 80% sama e. Presisi
pentingnya dengan swing closenes to customer, 2. Komponen Humanware
berarti bobot visibility adalah 80. a. Kreativitas
b. Orientasi Berprestasi
METODE PENELITIAN c. Orientasi Bekerjasama
Sebelum melakukan pengolahan data yang dikumpulkan melalui kuesioner dilakukan terlebih dahulu pengujian
validitas dan relaibilitas. Apabila data dari pertanyaan pada kuesioner telah valid dan reliabel, maka dapat
dilakukan langkah selanjutnya yaitu mengukur kandungan teknologi yang ada. Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan pengujian reliabilitas menggunakan software SPSS 16.0.
Penilaian
Komponen
Batas Bawah Batas Atas Alasan Penilaian
Technoware
TS Nilai TS Nilai
76
Mustika, dkk. Penilaian Teknologi Pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Rawat Inap
Penilaian
Komponen
Batas Bawah Batas Atas Alasan Penilaian
Technoware
TS Nilai TS Nilai
Penilaian
Komponen
Batas Bawah Batas Atas Alasan Penilaian
Humanware
TS Nilai TS Nilai
Penilaian
Komponen
Batas Bawah Batas Atas Alasan Penilaian
Infoware
TS Nilai TS Nilai
Penilaian
Komponen
Batas Bawah Batas Atas Alasan Penilaian
Orgaware
TS Nilai TS Nilai
77
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014
Komponen State-of-The-
Nilai Rating
Teknologi Art
ST1 0,152
Technoware
ST2 0,199
Humanware SH 0,172
Infoware SI 1,88
Orgaware SO 0,212
Komponen Kontribusi
Batas Atas Batas Bawah Kecanggihan Bobot Kontribusi
Teknologi Komponen
Technoware Uti Lti Sti Ti
- Software 6 6 0,15 0,667 0,5 0,333
- Komputer 7 5 0,19 0,598 0,5 0,299
0,632
Uti Lti Sti Ti
Humanware 7 5 0,17 0,593 0,593
Uti Lti Sti Ti
Infoware 6 5 0,18 0,524 0,524
Uti Lti Sti Ti
Orgaware 6 5 0,21 0,579 0,579
78
Mustika, dkk. Penilaian Teknologi Pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Rawat Inap
Dari hasil perhitungan diperoleh diagram radar Namun berdasarkan pengamatan terdapat salah
sebagai berikut : satu pengguna yaitu dokter yang memberikan
hak aksesnya pada perawat untuk memasukkan
data ke dalam aplikasi sistem informasi
manajemenen rumah sakit. Hal ini sangat
berbahaya karena jika terdapat data yang salah
dimasukkan ke dalam billing system maka
akan sangat berpengaruh pada pengambilan
keputusan mengenai tindakan medis maupun
tindakan perawatan maka yang dilakukan oleh
tim medis.
Orgaware merupakan komponen yang memiliki
fungsi sebagai pengendali pada proses
pengoperasian sistem informasi manajemen
rumah sakit. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan pusat koordinasi pengoperasian
SIMRS berada pada instalasi SIMRS yang
dipimpin oleh kepala instalasi SIMRS. Kepala
instalasi SIMRS memiliki tanggung jawab penuh
terhadap apa yang terjadi pada pengoperasian
Keterangan:
SIMRS termasuk jika terjadi kesalahan
: Nilai Intensitas Kontribusi pemasukkan data dan berhak menentukan
Komponen Teknologi kebijakan ketika terdapat pengaduan terhadap
: Nilai Kontribusi Komponen gangguan pada pengoperasian SIMRS. Namun
keadaan di lapangan menunjukkan bahwa
Gambar 1. Diagram Radar THIO Billing jabatan fungsional yang diberikan belum sesuai
System Rawat Inap Rumah Sakit Paru Jember dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga hal
ini dapat menyebabkan kurang efektifnya dalam
Kontribusi komponen teknologi yang digambar-
menyelesaikan suatu permasalahan.
kan pada diagram radar THIO, menunjukkan
bahwa kontribusi tertinggi adalah technoware, Infoware (Perangkat Informasi) merupakan
kemudian berturut-turut humanware, orgaware perangkat yang berfungsi sebagai bahan atau
dan infoware. data yang akan diolah. Komponen infoware
memiliki nilai kontribusi paling rendah yaitu
Nilai kontribusi pada komponen technoware
0,524. Hal ini dikarenakan informasi tentang
yaitu 0,632 yang menunjukkan bahwa perangkat
data pasien rawat inap tidak seluruhnya
keras dan perangkat lunak memiliki kontribusi
dapat ditemukan di dalam sistem informasi
besar terhadap pengoperasian sistem informasi
manajemen rumah sakit dan masih banyaknya
manajemen rumah sakit dibandingkan dengan
informasi yang tidak lengkap pada aplikasi
ketiga komponen yang lain. Kedua perangkat
billing system.
tersebut merupakan komponen utama yang
sangat dibutuhkan dalam pengoperasian sistem Dari hasil perhitungan kontribusi dan intensitas
informasi manajemen rumah sakit. Namun kontribusi masing – masing komponen
berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat
diketahui bahwa terdapat beberapa komputer sebesar 0,577. Bedasarkan Skala Tingkat
memiliki kondisi yang kurang mendukung Teknologi TCC menurut Wiraatmaja dan
jika digunakan untuk mengoperasikan sistem Ma’ruf (2004) dalam Fauzan (2009)4 termasuk
informasi manajemen rumah sakit.
Humanware memiliki nilai kontribusi tinggi Komponen Technoware memiliki nilai bobot 0,235.
yaitu sebesar 0,593. Hal ini menunjukkan Hal ini berarti komponen Technoware memiliki
bahwa pengguna sistem informasi rumah pengaruh yang sama dengan komponen humanware
sakit rawat inap mampu dalam pengoperasian dan orgaware. Komponen Infowrae memeiliki
billing system rawat inap sehingga dapat nilai intensitas sebesar 0,294 dan merupakan nilai
melakukan pelayanan medis dengan baik. teringgi. Upaya yang dilakukan pada komponen
79
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014
Infoware dengan untuk meminimalkan risiko dari Departemen Kesehatan RI, 2009. Sistem Kesehatan
kemungkinan masalah yang dapat terjadi seperti Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
melakukan pengecekkan kelengkapan data yang
akan diinputkan dalam billing system rawat inap Fauzan Achmad. 2009. Penilaian Tingkat Teknologi
dan diharapkan pihak manajemen memberikan Dok Pembinaan UPT BTPI Muar Angke
pelatihan secara berkala dan berkesinambungan Jakarta.http://repository.ipb.ac.id diakses
untuk melakukan perawatan pada komponen pada tanggal 25 Juli 2013
teknologi kepada seluruh pengguna sistem informasi
Hatta, G.R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi
manajemen rumah sakit rawat inap.
Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.
Edisi Revisi. Jakarta: Universitas Indonesia
SIMPULAN Press
1. Kemampuan dan Kandungan teknologi sistem
Jogiyanto, HM. 2009. Sistem Teknologi Informasi.
informasi manajemen rumah sakit rawat inap
Yogyakarta: Andi
inap (billing system rawat inap) yang dihasilkan
pada Komponen Technoware sebesar 0,632. Kumorotomo, W. & Margono, S. A. 1998. Sistem
2. Kemampuan dan Kandungan teknologi sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Gadjah
informasi manajemen rumah sakit rawat inap Mada University Press
inap(billing system rawat inap) yang dihasilkan
pada Komponen Humanware sebesar 0,593. Kusumadewi, Fauzijah, Khoiruddin, Wahid,
3. Kemampuan dan Kandungan teknologi sistem Setiawan, Rahayu, Hidayat, dan Prayudi.
informasi manajemen rumah sakit rawat inap 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta:
inap (billing system rawat inap) yang dihasilkan Graha Ilmu dan Rumah Produksi Informatika
pada Komponen Infoware sebesar 0,524.
4. Kemampuan dan Kandungan teknologi sistem Maulina Fresty C. 2013. Penilaian Teknologi Sistem
informasi manajemen rumah sakit rawat inap Informasi Pembiayaan Indonesian Case Basd
inap(billing system rawat inap) yang dihasilkan Group (INA-CBG’s) dengan Metode THIO
pada Komponen Orgaware sebesar 0,579. dan AHP di Rumah Sakit Daerah Kalisat
5. Nilai Pembobotan sistem informasi manajemen Jember. Jember
rumah sakit rawat inap yang dihasilkan dengan
nilai terbesar adalah komponen Infoware sebesar Muninjaya, A. A. Gede. 2004. Manajemen Kesehatan.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
0,294 dan tiga komponen lain (Technoware,
Humanware dan Orgaware) memiliki nilai yang
Nazaruddin. 2008. Manajemen Teknologi.
sama besar yaitu 0,235.
Yogyakarta:Graha Ilmu
dihasilkan sebesar 0.577 dan masuk ke dalam Ningsih Novita. 2012. Penilaian Kualitas Layanan
Pendaftaran Rawat Jalan Rumah Sakit
Waluyo Jati Kraksaan dengan Menggunakan
Servqual. Jember: Politeknik Negeri Jember
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Pendekatan Teknometrik Dan AHP Di Instalasi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Radiodiagnostik Rsu Haji Surabaya Sebagai
Dasar Strategi Kebijakan Manajemen Rumah Notoatmodjo,S.2003. Ilmu Kesehatan Masyaraka,
Sakit. http://digilib.its.ac.id [12 November Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
2008]
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoensia
Amatayakul. 1999. Electronic Health Records. Nomor 1171 Tahun 2011. Tentang Sistem
American : AHIMA Informasi Rumah Sakit. Jakarta : Menteri
Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 1987. Tentang Rawat
Inap. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
80
Mustika, dkk. Penilaian Teknologi Pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Rawat Inap
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Theorema, H.P. 2011. Sistem Pendukung Keputusan
IndonesiaNomor 269 Tahun 2008. Tentang Pemilihan Mobil Menggunakan Metode
Rekam Medis. Jakarta: Menteri Kesehatan RI SimpleMulti Atribute Rating Technique
(SMART). http://repository.usu.ac.id [3
Pohan, I.S. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. September 2012].
Jakarta: EGC.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Rochaety, Eti., Rahayuningsih, P., dan Yanti P. G. Tahun 2008. Tentang Keterbukaan Informasi
2008. Siste Informasi Manajemen Pendidikan. Publik. Jakarta:Presiden Republik Indonesia
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Soejitno, S., Alkatiri, A., dan Ibrahim, E. 2002. tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Jakarta:
Reformasi Perumahsakitan Indonesisa. Departemen Kesehatan RI
Jakarta: PT. Grasindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif tahun 2004. Praktik Kedokteran. Jakarta:
Kualitati dan R & D. Bandung: Alfabeta Departemen Kesehatan RI
Bandung
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Suhisono W. 2012. Penilaian Teknologi untuk 11 tahun 2009. Informasi dan Transaksi
Menentukan Posisi Industri Saing. ejournal. Elektronik. Jakarta: Departemen Komunikasi
undip.ac.id[Mei 2012] dan Informatika RI
81