Anda di halaman 1dari 2

Mbak intan : dokter tunjung

Mbak ariza : dokter ema

1. RK
- Restorasi sementara, kelas I II III IV V VI, tumpatan yang membutuhan estetik, occlusal and proximal gigi posterior,
menerima tekanan yang berat, dasar crown a.k.a rewalling
- KI : kavitas yang sulit di isolasi, kavitas > sisa jaringan gigi
- Prosedur : cleaning jaringan terinfeksi, jaringan rawan infeksi, mempersiapkan kavitas siap menerima bahan
restorasi (bevel pakai flame), menghilangkan jaringan yang rapuh (bur fissure), melindungi struktur pulpa
dibawahnya, sehingga bahan restorasi dapat menggantikan bagian yg hilang secara fungsional dan estetik
- Isolasi dengan cotton roll pada lingual dan bukal, suction
- Etsa : asam fosfat 37% email 15 detik, dentin 10 detik, bilas selama 5-10 detik, tujuan nya menghilangkan smear
layer, hilangkan jaringan pada permukaan email dan dentin sehingga prisma email dan tubulus dentinalis
terekspos dan permukaan menjadi kasar (mikrotag dan makrotag), dilewatkan air syringe untuk menipiskan lapisan
bonding dan mendorong bahan bonding untuk berpenetrasi ke dalam prisma enamel dan tubulus dentinalis,
sehingga saat di curing akan terbentuk interlocking antar permukaan enamel/dentin dengan bonding yang disebut
resin tag
- Interprisma : makrotag, intraprisma : mikrotag
- Frost-white appearance
- Lapisan adhesive, lapisan hybrid, resin tag >> micromechanical retention
- Syarat bonding : permukaan adherent harus bersih, tingkat kelembaban optimal, semua permukaan adherent
harus terkena bonding, terbentuk 3 ikatan (physical : bonding muatan negatif - enamel muatan +, mechanical :
bonding agent interlocking dengan microundecut, chemical : COO bonding - Ca email
- Tipe 1 : core prisma email larut, tipe 2 : perifer larut, tipe 3 : larut semua
- Dentin sklerotik : dentin yang mengalami kalsifikasi pada tubulus dentinalis akibat adanya karies atau abrasi
- Dentin reparative : dentinal bridge, terbentuk dari odontoblast-like cell (kaping direct)
- Dentin reaksioner : dentin masih ada (kaping indirect)
- Dentin sklerotik : peritubular dentin melebar dan terisi material terkalsifikasi
- 3 pisah semua, 4 etsa dan primer jadi satu tapi rinse, 5 primer dan bonding jadi 1, 6 etsa dan primer jadi satu tanpa
rinse, 7 one bottle
- Incremental filling, bulk fill
- Fungsi incremental filling : mencegah skrinkage selama polimerisasi yang dapat mengakibatkan postoperative
sensitivity, kebocoran tepi, karies sekunder, diskolorasi marginal, microcrack email/filling, mengurangi ketahanan
tumpatan
- Bevel short 45 1 mm, long 2 mm 45
2. Amalgam
- Indikasi : Amalgam lebih resisten, pada daerah yang sulit di isolasi, kavitas yang dapat dibentuk konvergen dengan
dasar yang datar, kavitas kelas I atau II yang sedang atau besar, kelas V yang tidak memerlukan estetik
- KI restorasi yang memerlukan estetik
3. SIK
- Indikasi : pada pasien dengan indeks karies tinggi (melepas fluor)
SIK tipe 2 fuji 9 restorasi, lining pake SIK tipe 3 fuji 1, semen/luting SIK tipe 1 fuji 1
- Karakteristik melepas fluoride, adhesi dengan struktur gigi, biokompatibel, koefisien ekspansi termal mirip dentin
- Dentin conditioner asam poliakrilat 10% : meningkatkan sifat adesif semen dengan meningkatkan energy
permukaan dan kelembapan permukaan yang akan direstorasi
- Mudah menyerap dan melepas air, perlu dilapis varnish
- Alumunium silikat (powder) dipecah oleh cairan asam (liquid)= fluor, kalsium, alumunium, silicon dll
4. MJ vital
- Indikasi : gigi vital atau non vital sudah berubah warna, Karies meluas dan tidak bias di preparasi direct, fraktur
yang melibatkan dentin dan jaringan yang hilang cukup banyak, gigi anomali rudimenter, merawat malposisi gigi,
sebagai gigi abutment GTC
- KI : gigi sangat pendek sehingga tonggak pendek sehingga retensi berkurang, gigi close bite, bad habit,
- Bahan : akrilik, porcelain, kombinasi emas dan porcelain, RK indirek
- Sementasi pakai SIK tipe 1 fuji 1
5. MJ pasak
- Indikasi : gigi pasca PSA yang mahkota tidak dapat di restorasi, sebagai gigi abutment GTC dan lepasan, koreksi gigi
malposisi
- KI : close bite, bad habit, gigi akar pendek dan tipis, kesehatan umum tidak baik
- Syarat : tidak ada peradangan periapikal,gigi anterior dgn psa baik, jaringan pednukung sehat, tidak ada resorbsi
vertikal horizontal, tinggi alveolar minimal 2/3 panjang akar, gigi tidak goyah,posisi gigi memungkinkan untuk
tempat peletakan inti dan mahkota tiruan
6. MJ rudimenter > ada syarat
7. PSA
- KI: Kerusakan jaringan periapikal lebih dari 1/3 panjang akar, fraktur akar, open apex, pulp stone, legde, terlalu banyak
eksudat periapikal dan tidak dapat dikontrol, overfilling
- Indikasi : retensi intrakanal, irreversibel
- Abses akut & kronis : abses akut perkusi + palpasi + lesi radiolusen ireguler batas tidak tegas
- Isolasi : cotton roll,
- Open access
- Eksplorasi dengan jarum miller/sonde endo untuk mencari orifis
- Pulp debridement/ekstirpasi : saline
- Penentuan PK : missal di radiograf 23 mm, seharusnya kan masukin 22 mm, tapi hasil rontgent ga nyampe, trus ditambah
0,5 mm jadi 22,5 mm
- Preparasi : penetuan IAF > file terbesar sepanjang PK, penampang k file bujur sangkar, h file spiral, gerakan circumferential
filing (K file) dan pull stroke (H file), MAF ditentukan dari white dentin dan table MAF, rekap dengan 1 nomor dibawahnya,
badan rekap pake MAF, coronal flaring dgn H file lebih besar 1 nomor
- Irigasi : lubricant, desinfektan, bersihkan smear layer, melarutkan dentin NaOCl 2,5%, saline bias lubricant aja tapi bias
kontaminasi, tidak bias desinfektan, tidak bias melarutkan debris, kalau klorheksidin glukonat tidak bsia larutkan jaringan
organic, jarum irigasi 2 mm diatas pk, dibengkokkan
- Sterilisasi saluran akar : caoh + iod gliserin, cresatin : toksik dan antimikroba terbatas, formokresol tricresol glutaraldehid :
sangat toksik pada periapikal, mutagenic dan karsinogenik, iodine : uapnya antimikroba kuat , toksisitas rendah, caoh :
hambat pertumbuhan bakteri, tidak iritatif, rekomendasi untuk aplikasi dengan lentulo
- Tes bakteri
- Obturasi : Rontgent MAC, tug back, gutap sterilin dengan alcohol lalu dibilas dengan saline, bahan sealer endomethason +
eugenol (biokompatibel, tidak ada shrinkage, waktu setting lama, daya lekat/adesif, tidak berubah warna, soluble, insoluble
cairan rongga mulut, bakteriostatik, membentuk seal), zinc oxide eugenol : staining, non adesif, bahan caoh : stimulasi
pertumbuhan jaringan barrier ke apeks, toksik, mudah larut, bahan SIK : adesif ke dentin, biokompatibel, setting cepat,
keras, potong 2 mm dari orifis dan ditutup dengan znpo4, cavit

- Penyakit pulpa : pulpitis ireversibel (nyeri spontan, sensitive panas), pulpitis reversible (sensitive dingin), pulpitis kronis
hiperplastik (polip pulpa, non vital)
- Beda amalgam dan RK
RK : tanpa groove, tidak perlu preparasi dengan bentuk yang spesifik, preparasi dapat dilakukan seminimal mungkin, dasar
tidak harus datar
Amalgam : arus galvanic jika terdapat 2 restorasi logam, tekanan kunyah lebih kuat,, retensi mekanik,
- Indikasi
- Fungsi bevel : memperluas permukaan enamel rod yang terbuka saat di etsa sehingga lebih banyak membentuk
mikroretensi
- Fungsi incremental filling : mencegah skrinkage selama polimerisasi yang dapat mengakibatkan postoperative sensitivity,
kebocoran tepi, karies sekunder, diskolorasi marginal, microcrack email/filling, mengurangi ketahanan tumpatan
- Anamnesis
- Pemeriksaan obyektif
- Diagnosis/assessment
- Rencana perawatan
- Perawatan : telah dilakukan preparasi dan restorasi….pada permukaan….gigi…
-

Anda mungkin juga menyukai