Anda di halaman 1dari 24

Penyebab utama keradangan gingiva:

BAKTERI PLAK
Disamping FAKTOR2 PREDISPOSISI lain :
 Kalkulus
 Maloklusi
 Restorasi yang salah
 Komplikasi perawatan orto
 Habit
 Rokok
 Radiasi dll
KALKULUS
Plak yg termineralisasi yg terdapat pd permukaan gigi & protesa
T.d kalkulus supragingiva dan subgingiva  tgt relasi margin
gingiva (MG)

Kalkulus supragingiva  lokasi koronal MG dan mudah terlihat


-W.putih / putih kekuningan, keras, mudah diambil dari permukaan
gigi
-Cepat muncul kembali stlh diambil, t.u lingual insisif RB
-Warna tgt pigmen makanan, rokok
-2 lokasi tersering : bukal molar RA & lingual insisif RB
Kalkulus subgingiva  di apikal MG dan tidak terlihat
-Keras, w.coklat gelap / hijau kehitaman, melekat kuat pd
permukaan gigi

Supra & subgingival kalkulus  p.u tjd bersama, ttp dapat juga
salah satu
Subgingival kalkukus  dekat dasar poket periodontal
Bila tjd resesi gingiva  subgingival kalkulus terlihat  mjd
supragingival kalkulus
Sub & supragingival dihilangkan  keradangan gingiva (-)
penurunan probing depth
peningkatan CAL
 Calculus attached to
pellicle on enamel
surface and cementum.
 An enamel void (E) has
been created in the
preparation of the
specimen
 CA=calculus
 P= pellicle
 C=cementum
Rontgenologi  radiopak, kadang tidak terlihat ( OK kalkulus tdk
cukup untuk terlihat di Ro)
KOMPOSISI :
INORGANIK
Supragingival kalk 70-90% t.d 75,9% kalsium fosfat Ca3(PO4)2
3,1% kalsium karbonat CaCO3
magnesium fosfat Mg3(PO4)2
Hidroksiapatit & oktakalsium fosfat  sering ditemukan
ORGANIK
Campuran protein-polisakarida, desquamasi sel2 epitel,
leukosit, beberapa m
1,9-9,1% t.d karbohidrat (galaktose, glukosa, rhamnose,
mannose, asam glukoronik, glukosamin)
Komposisi subgingiva mirip supragingiva kalkulus, dengan
beberapa perbedaan.
Protein saliva  pada supragingiva kalkulus(+), subgingiva (-)

Perlekatan pada permukaan gigi


1. Dengan pelicle organik
2. Mechanical locking pd permukaan tidak rata
3. Adaptasi yg rapat kalkulus yg tidak merubah permukaan
sementum
4. Penetrasi bakteri kalkulus ke dalam sementum
Kalkulus yang masuk ke permukaan sementum 
calculosementum
FORMASI / PEMBENTUKAN
 Plak lunak  1-14 hr mengalami mineralisasi
 Kalsifikasi terjadi minimal 4-8 jam
 Kalsifikasi plak 50% terjadi 2 hr
60-90% terjadi 12 hr
 Sumber mineralisasi kalk supragingiva  saliva
subgingiva  GCF
 Kalsifikasi dan akumulasi kalkulus berbeda tiap orang
 Peran mikroorganisme thd mineralisasi kalkulus : bakteri plak
aktif berpartisipasi thd mineralisasi kalkulus dengan
pembentukan fosfatase dengan merubah pH plak yang
merangsang mineralisasi
SIGNIFIKANSI ETIOLOGI
Ada hubungan antara kalkulus dgn gingivitis, tetapi hub tidak
sebesar antara plak dgn gingivitis
Dewasa muda plak > kalkulus  berbalik dgn usia
Insiden kalkulus, gingivitis, penyakit periodontal meningkat dgn
bertambahnya usia
Plak pada permukaan kalkulus  faktor iritan yg utama, kalkulus
tidak mengiritasi gingiva secara langsung, tetapi sbg tempat
akumulasi plak
Subgingival kalk  menyebabkan poket periodontal
Plak  keradangan gingiva  pembentukan poket akumulasi
plak bakteri
Peningkatan GCF berhub dgn keradangan gingiva  mineral
 mengubah akumulasi plak  subgingival kalkulus
Selama bakteri plak menutup gigi  faktor etiologi utama dalam
perkembangan penyakit periodontal. Penghilangan plak 
merupakan terapi dasar terapi periodontal

Materia alba, food debris & dental stains

MATERIA ALBA
- Berisi m.o, desquamasi sel2 epitel, leukosit, protein + lemak
saliva, +/- partikel makanan
- W kuning / putih keabu2an, lunak, deposit lengket, kurang
melekat dibanding plak
- Efek iritasi pada gingiva disebabkan oleh bakteri + produknya
FOOD DEBRIS
-Menjadi cair oleh enzim bakteri , mudah dibersihkan oleh flow
saliva dan aktifitas lidah, pipi dan bibir
-Kecepatan pembersihan tgt pada jenis dan tipe makanan :
makanan cair  15 menit, makanan lengket  1 jam

DENTAL STAINS
• Pigmentasi deposit pd permukaan gigi
• Problem estetik, tidak menyebabkan keradangan gingiva
• Rokok, kopi, teh, obat kumur, pigmen makanan
FAKTOR2 PREDISPOSISI LAIN
A. FAKTOR2 IATROGENIK
 Kualitas < restorasi dental / protesa  keradangan giongiva
dan kerusakan periodontal  faktor2 iatrogenik
 Restorasi dental & removable PD  penting thd pemeliharaan
kesehatan periodontal :
- lokasi MG thd restorasi
- jarak MG dgn restorasi & gigi yg tdk dipreparasi
- kontur restorasi
- oklusi
- bahan restorasi
- prosedur restorasi
- disain removable PD
1) Tepi restorasi
Overhanging menyebabkan :
- perubahan keseimbangan ekologi pd sulkus gingiva  retensi
plak
- menghambat pembersihan akumulasi plak
Subgingival kalkulus dihubungkan dgn : - plak >>
- gingivitis parah
- poket dalam
Penempatan restorasi subgingival  akumulasi plak meningkat,
keradangan gingiva, GCF meningkat

Menurunkan keradangan  penempatan tepi restorasi pd margin


2) Kontur / kontak terbuka

Overcontour crown / restorasi akumulasi plak,


mencegah self cleansing
Harus sesuai ridge marginal, groove normal  u/
defleksi makanan dari interproksimal
Food impaction  masuknya makanan ok pemakaian /
tekanan oklusal
3) Bahan
P.u tdk menyebabkan injury, kecuali self curing
acrilik
Plak pd tepi restorasi
Menghindari pontic kontak langsung dgn jar 
mencegah keradangan gingiva dan
pseudopocket
4) Disain removable PD
Pasca insersi PD  kegoyangan gigi abutment
keradangan gingiva
poket periodontal meningkat

OK akumulasi plak
Penggunaan siang-malam  plak >> d.p hanya siang saja

5) Prosedur restorasi
-Penggunaan rubber dam clamps, matrix bands & bur  laserasi,
trauma mekanik & keradangan gingiva
-Benang retraksi, sisa bahan cetak  reaksi tubuh sbg benda
asing
B. MALOKLUSI
•Gigi crowded  plak kontrol <  penyakit periodontal
•Bentuk akar / gigi menonjol ke bukal/lingual, frenulum tinggi 
resesi gingiva
•Kehilangan gigi posterior, mis M1 menyebabkan :
- migrasi (tiping/tilting) gigi sebelahnya
- ekstruded gigi antagonis
- cusp distal M2 RB ekstruded TO
- Kontak proksimal berubah  food impaction
•Tongue thrusting  tekanan lateral >> pd anterior  openbite
•Mouth breathing berhub dgn tongue thrusting & gigitan terbuka
anterior tidak menyebabkan gingivitis kecuali OH
 Gambaran histologis ok TO :
- pelebaran periodontal space
- penurunan kolagen yg t.d serat oblique & horisontal
- peningkatan vaskularisasi & infiltrasi leukosit
- peningkatan osteoklas

C. KOMPLIKASI PERIODONTAL YANG BERHUBUNGAN DGN


PERAWATAN ORTO
1) Retensi plak & komposisi
- Akumulasi plak & food debris
- Perubahan ekosistem : Pe P.melaninogenica, P.intermedia,
Actinomyces odontolyticus, A.a
Pe m.o fakultatif
2) Trauma gingiva & tinggi tulang alveol
-Pemasangan band pada gigi yg baru erupsi  resesi gingiva
(JE masih pada permukaan enamel  tekanan  proliferasi ke
apikal JE)
-Alveolar bone loss

3) Respon jaringan terhadap kekuatan alat orto


-Osteoklas (resorpsi) pd daerah tekanan, remodeling pd daerah
tarikan
-Kekuatan >>  nekrosis ligamen periodontal & sel2 osteoblas
-Kekuatan >>  resorpsi akar apikal
-Pemakaian elastik untuk menutup diastema  loss of attachment
-Surgical exposure  hati2, compromise thd gigi sebelahnya
-Tarikan serat gingiva dentoalveolar  relaps peraw  bedah
D. EKSTRAKSI M3  defek vertikal pd distal M2
E. HABIT
1) Trauma sikat gigi
Kronis  abrasi gingiva  resesi
Akut mis ok sikat gigi baru
Trauma lain : tusuk gigi, penggunaan dental floss yg tdk tepat
2) Iritasi bahan kimia
 keradangan akut, erythema, ulser
Ok obat kumur >> , obat korosif (aspirin, kokain), fenol, silver
nitrat
F. TEMBAKAU
•Pada perokok poket periodontal lbh dalam, loss of attachment >>
•Prevalensiment furcation involvement (FI) dan alveolar bone loss
>>
•Ok mikroflora subgingival yang patogen atau lbh virulen
•Perokok tjd penekanan limf-T helper yang penting untuk
menstimulasi sel-B (produksi antibodi), IgG
•Respon thd perawatan periodontal <<
G. TERAPI RADIASI

-Efek sitotoksik thd sel normal dan sel malignant


-Menyebabkan iskemia dan fibrosis jar lunak, hypovarkular dan
hypoxic tulang
-Dermatitis, mukositis, fibrosisi otot, trismus
-Obat kumur klorheksidin diglukonat dapat mungurangi mukositis
-LoA dan tooth loss >> pd px kanker dgn pengobatan radiasi dosis
tinggi
-Px dgn tx radiasi perlu profilaksis antibiotika sebelum tindakan
terapi periodontal bedah
-Resiko penyakit periodontal >>
-Resiko oteoradionekrosis dievaluasi sebelum tindakan ekstraksi /
bedah periodontal
-Px dgn tx radiasi  profilaksis AB, teknik bedah atraumatik, tes
sensitivitas dan kultur mikrobiologi, pe penggunaan anestesi
vasokonstriktor, tx hiperbarik
 Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR,
Carranza FA : Carranza’s Clinical
Periodontology, 11th edition, WB Saunders
Company. 2012 ; p.217-231

Anda mungkin juga menyukai