Anda di halaman 1dari 78

EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM (LMS) BERBASIS MOODLE PADA MATA


KULIAH TEKNIK PROPULSI TAHUN AKADEMIK 2010/2011
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS

SKRIPSI

Oleh:

Tito Suryono
K2506053

Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

i
ii

EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEARNING


MANAGEMENT SYSTEM (LMS) BERBASIS MOODLE PADA MATA
KULIAH TEKNIK PROPULSI TAHUN AKADEMIK 2010/2011
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS

Oleh :

Tito Suryono
K2506053

Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pen didikan
Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji


Skripsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.H. Suwachid, M.Pd, M.T Yuyun Estriyanto, S.T, M.T


NIP 19500104 197903 1 001 NIP. 19780113 200212 100 9
iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program


Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada hari : Selasa
Tanggal : 01 Februari 2011
v

ABSTRAK

Tito Suryono. EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN


LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) BERBASIS MOODLE PADA
MATA KULIAH TEKNIK PROPULSI TAHUN AKADEMIK 2010 /2011
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS , Skripsi. Surakarta : Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari
2011.
Tujuan penelitian adalah mengevaluasi implementasi pembelajaran
menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle pada mata
kuliah Teknik Propulsi yang meliputi (1) Kemampuan m ahasiswa menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle (2) Kemampuan dosen
menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle (3) Aktifitas
dosen dan mahasiswa terhadap penggunaan Learning Management System (LMS)
berbasis Moodle pada perkuliahan Teknik Propulsi .
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode deskriptif kualitatif . Teknik pengumpulan data yang digun akan
adalah: 1) Metode angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden, 2) Wawancara (interview), metode
wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data dari d osen Pengampu terkait
dengan kemampuan dan akti fitas, 3) Dokumentasi yang diambil dari data log pada
system LMS.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi
tentang keadaan mahasiswa dilihat dari aspek kualitatif . Dalam penelitian
kualitatif data-data disajikan dalam bentuk kata -kata verbal, bukan dalam bentuk
angka. Data yang berupa kata-kata tersebut masih sangat beragam, sehingga harus
diolah agar menjadi sistematis, ringkas, dan logis .
Dari penelitian yang telah dilakukan d iperoleh hasil bahwa 1) Kemampuan
mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan Learning
Management System (LMS) berbasis Moodle termasuk kategori baik. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil p ersentase rata-rata penilaian angket dan logs pada
system. 2) Dosen pengampu sudah mampu memanfaatkan pembelaja ran
menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle, hal ini
ditunjukan pada hasil wawancara dan logs statistik yang diambil pada system. 3)
Pemanfaatan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle pada Mata
Kuliah Teknik Propulsi belum o ptimal, karena rendahnya rata -rata persentase
aktifitas komunikasi dosen dan m ahasiswa yang dilihat dari hasil angket,
wawancara, dan logs yang masih rendah

Kata kunci: E-Learning, Moodle, Learning Management System , Evaluasi Pembelajaran


vi

MOTTO

 Man jadda wa jadda


 Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini
adalah Kenyataan esok hari. ( Hasan Al Banna )

(Penulis)
vii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kehadirat Alloh SWT, dengan segala


kerendahan hati, karya ini aku persembahkan kepada :
1. Bapak (Alm) Sutarso dan Ibunda Suparti, orang tua tercinta yang
selalu membimbing dan memberikan dukungan materi dan doa.
2. Adikku Joko Sundoro yang bandel, semoga penulis bisa menjadi
contoh yang baik bagimu.
3. ICT Center FKIP UNS yang memberikan motivasi dan mensupport
untuk segera menselesaikan tulisan ini .
4. Mbak Heny Tri H yang telah memberikan banyak fasilitas sehingga
dapat memperlancar penulisan ini.
5. Teman-teman satu lingkaran yang memberikan masukan dan saran.
6. Teman-teman FICOS yang telah banyak memberikan bantuan.
7. Semua keluarga besar PTM angkatan 2006 yang selama ini
bekerjasama dengan baik.
8. Almamaterku.
9. Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini.
viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatka n kepada Alloh SWT atas segala rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Learning Management
System (LMS) Berbasis Moodle pada Mata Kuliah Teknik Propulsi Tahun
Akademik 2010/2011 Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS ”.
Perjuangan dalam menyelesaikan skrips i dan mendapatkan gelar sarjana
penuh dengan halang rintang yang menerpa, tetapi semua itu teratasi de ngan
semangat, do’a dan ikhtiar . Apalagi skripsi ini menjadi syarat akhir da ri rangkaian
yang panjang selama menempuh studi di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik yang
berupa tenaga maupun pikira n, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Suwachid, M.Pd, M.T. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

3. Bapak Drs. C. Sudibyo, M.T. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan da n Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Suwachid, M.Pd, M.T. Pembimbing I yang telah membantu


pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan.
ix

5. Bapak Yuyun Estriyanto, S.T, M.T. Pembimbing II yang telah membantu


pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan.

6. Bapak Ir. Husin Bugis, M.Si . Pembimbing Akademik, yang memberikan


arahan selama menjadi mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS

7. Bapak Ngatou Rohman, M.Pd. yang telah memberikan banyak masukan dan
memberikan ijin untuk penelitian dalam perkuliahan .

8. Teman-teman PTM yang mengambil mata k uliah Teknik Propulsi pada tahun
akademik 2010/2011.

9. Keluarga besar PTM 2006.

10. Semua pihak yang telah membantu sel esainya skripsi ini.

Penulis menyadari banyak kekurangan baik secara kualitas ataupun aspek


lainnya walaupun penulis telah berusaha secara optimal. Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya yang sederhana ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Surakarta, Januari 2011

Penulis
x

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... i
PENGAJUAN SKRIPSI ................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 4
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4
1. Sistem Pembelajaran .......................................................................... 4
2. Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran ................................ 4
3. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh ( Distance Learning)......................... 6
4. Pembelajaran E-Learning ................................................................... 6
a. Pengertian E-Learning .................................................................... 6
b. Fungsi dan Manfaat E-Learning ...................................................... 9
c. Manfaat Pembelajaran Elektronik Learning ................................... 10
d. Pembelajaran Menggunakan Sistem E-learning............................. 12
5. Blended Learning ............................................................................. 14
6. Learning Management System (LMS) .............................................. 14
7. Moodle ............................................................................................ 15
B. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 18
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 18
1. Tempat Penelitian ............................................................................ 18
2. Waktu Penelitian .............................................................................. 18
B. Metode Penelitian ................................................................................ 19
xi

C. Data dan Sumber Data ......................................................................... 19


D. Teknik Sampling ................................................................................. 20
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20
F. Validitas Data ...................................................................................... 23
G. Analisis Data ....................................................................................... 26
H. Prosedur Penelitian .............................................................................. 29
BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 31
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 31
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ....................................................... 31
C. Temuan Studi ...................................................................................... 33
D. Pembahasan......................................................................................... 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 41
A. Simpulan ............................................................................................. 41
B. Implikasi ............................................................................................. 41
C. Saran ................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 43
LAMPIRAN ..................................................................................................... 45
xii

DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1: Kategori ............................................................................................... 28
Tabel 2: Tabel Kemampuan Mahasiswa ............................................................. 34
Tabel 3: Total Aktifitas Mahasiswa .................................................................... 35
Tabel 4: Tabel Aktifitas Mahasisw a ................................................................... 38
xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Gambar 1 : Konsep Elearning ............................................................................ 13
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran ........................................................................ 17
Gambar 3 : Analisis Data Model Interaktif ......................................................... 28
Gambar 4 : Skema Penelitian ............................................................................. 30
xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

1. Hasil Penilaian Angket Kemampuan Mahasiswa ............................................ 45


2. Hasil Penilaian Angket Aktifitas Mahasiswa .................................................. 47
3. Hasil Uji Validasi Isi ...................................................................................... 49
4. Daftar Log Dosen .......................................................................................... 51
5. Daftar Log Mahasiswa ................................................................................... 57
6. Tabel angket masing-masing mahasiswa ....................................................... 61
7. Tabel kemampuan masing-masing mahasiswa ............................................. 62
8. Tabel aktifitas masing-masing mahasiswa ...................................................... 63
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami perkembangan


yang pesat. Perkembangan tersebut memberi pengaruh yang sangat besar terhadap
segala aspek kehidupan manusia. Keberadaan TIK telah mengubah paradigma
masyarakat dalam mencari dan menyampaikan informasi. Mereka tidak lagi
bergantung pada surat kabar, audio -visual elektronik, tetapi mereka bisa
memperoleh segala informasi dengan lengkap dan tak terbatas melalui media
internet. Begitu juga dengan dunia pendidikan yang tidak lepas dengan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses pembelajaran.
Perkembangan TIK telah merevolusi desain pembelajaran dan menyediakan
kesempatan serta inovasi baru dalam pendidikan. Pembelajaran yang mulanya
hanya menggunakan buku sebagai sumber utamanya dan kapur serta papan tulis
sebagai medianya, kini berubah, dengan TIK Dosen dan Mahasiswa bisa
memperoleh sumber belajar yang lebih luas
Media pembelajaran yang digunakan pun lebih ber agam, misalnya
penggunaan LCD, komputer dan juga internet. Hakekatnya pendidikan merupakan
penyatuan dari beberapa unsur yaitu, guru/ pendidik, sumber informasi, gagasan
dan materi pendidikan serta murid. Beberapa bagian unsur ini mendapatkan
sentuhan media teknologi informasi, sehingga me ncetuskan lahirnya ide tentang
e-learning. Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun
1970-an (Waller and Wilson, 2001). Sedangkan di USA pembelajaran
menggunakan internet mulai diperkenalkan pada pertengahan tahun 1990.
Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan
tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-
enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. Dengan
menggunakan media dalam proses pembelajaran maka jarak, waktu tidak menjadi
hambatan untuk melakukan proses pembelajaran.

1
2

Di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu P endidikan telah


mengimplementasikan pembelajaran menggunakan Learning Management System
(LMS) berbasis Moodle. System tersebut dimuat dihalaman website dengan
domain http://semar.fkip.uns.ac.id. Pada system tersebut telah dibuat category
berdasarkan jumlah Program Studi yang di FKIP UNS, d iantaranya adalah
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Mata kuliah Teknik Propulsi termasuk
salah satu mata kuliah dalam Pendidikan Teknik Mesin yang sudah menerapkan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle. Proses perkuliahan
Teknik Propulsi di laksanakan dengan pertemuan tatap muka langsung antara
Dosen dan Mahasiswa didalam Kelas. meng implementasikan e-learning
menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle. Untuk bisa
mengakses kelas pada Teknik Propulsi mahasiswa harus mendaftarkan dulu pada
dosen pengampu sehingga proses pembelajaran menggunakan Learning
Management Sistem (LMS) berbasis Moodle dapat berjalan secara optimal.
Maka untuk mengevaluasi pen ggunaan media E-learning maka penulis
mengambil judul “EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) BERBASIS MOODLE PADA
MATA KULIAH TEKNIK PROPULSI TAHUN AKADEMIK 2010/2011
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latang belakang masalah, permasalahan yang akan dite liti


dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa Tingkat kemampuan mahasiswa menggunakan Learning
Mananagement System (LMS) berbasis Moodle?
2. Seberapa Tingkat kemampuan Dosen menggunakan Learning
Mananagement System (LMS) berbasis Moodle ?
3. Seberapa besar tingkat aktifitas Dosen Pengampu dan Mahasiswa
dalam menggunakan Learning Mananagement System (LMS)
berbasis Moodle pada mata kuliah Teknik Propulsi ?
3

C. Tujuan Penelitian

Penelitian “Evaluasi Pembelajaran Mengg unakan Learning Management


System (LMS) berbasis Moodle pada Mata Kuliah Teknik Propulsi Tahun
Akademik 2010/2011 Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS ” ini bertujuan
Mengevaluasi implementasi pembelajaran menggunakan Learning Management
System (LMS) berbasis Moodle pada mata kuliah Teknik Propulsi yang yang
meliputi:

1. Kemampuan Mahasiswa menggunakan Learning Management System (LMS)


berbasis Moodle
2. Kemampuan Dosen menggunakan Learning Management System (LMS)
berbasis
3. Aktifitas Dosen dan Mahasiswa terhadap penggunaan Learning Management
System (LMS) berbasis Moodle pada perkuliahan Teknik Propulsi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:


1. Memberikan data dan informasi tentang pemanfaatan Learning Management
System (LMS) berbasis Moodle pada proses perkuliahan Teknik Propulsi
sudah terlaksana dengan baik sehingga dapat dioptimalkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
memanfaatkan pemanfaatan Learning Management System (LMS) berbasis
Moodle pada proses perkuliahan Teknik Propulsi.
3. Memberikan data evaluasi kepada institusi dalam hal pemanfaatan Learning
Management System (LMS) berbasis Moodle pada proses perkuliahan Teknik
Propulsi di Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran tradisional dicirikan dengan adanya pertemuan antara
pelajar dan pengajar untuk melakukan proses belajar mengajar (Ali dkk,
2006). Metode ini sudah ber langsung sejak dahulu hingga saat ini guna memenuhi
tujuan utama pengajaran dan pembelajaran, namun konsep ini menghadapi
kendala yang berkaitan dengan keterbatasan temp at, lokasi dan waktu
penyelenggaraan dengan semakin meningkatnya aktifitas pelajar dan pengajar.
Pergeseran paradigma sistem pembelajaran mulai nampak pada proses
transfer pengetahuan. Proses pembelajaran yang ada sekarang ini cebderung lebih
menekankan pada proses mengajar (teaching), berbasis pada isi (content
base), bersifat abstrak dan hanya untuk golongan tertentu (pada proses ini
pengajaran cenderung pasif). Seiring perkembangan ilmu dan teknologi ICT,
proses pembelajaran mulai bergeser pada proses belajar (learning), berbasis
pada masalah (case base), bersifat kontekstual dan tidak terbatas hanya untuk
golongan tertentu. Pada proses pembelajaran seperti ini siswa dituntut untuk
lebih aktif dengan mengoptimalkan sumber -sumber belajar yang ada.

2. Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran


Strategi mengajar menurut Muhibbin Syah (2002), didefiniskan sebagai
sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan
pengajaran tertentu. Strategi mengajar ini mecakup beberapa tahapan, seperti :
a. Strategi perumusan sasaran pro ses belajar mengajar (PBM), yang
berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar dalam
menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM.

4
5

b. Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langlah -


langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap
ini termasuk perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan.
c. Strategi pelaksanaan proses balajar mengajar, berhubungan dengan
pendekatan sistem pengajaran yang benar -benar sesuai dengan pokok
bahasan materi ajar.
Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut
memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM,
karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai
alat bantu dan media sebagai sumber belaj ar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002;
137). Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986),
mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti tape recorder.
b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan
dalam wujud visual.
c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar.
Sementara itu, selain media -media tersebut di atas, di lembaga pendidikan
kehadiran perangkat komputer telah merupakan suatu hal yang harus dikondisikan
dan disosialisasikan untuk menjawab tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Di sisi lain sangat banyak pengguna jasa dibidang komputer yang
mengharapkan dapat membantu mereka baik sebagai tutor, tutee maupun tools
yang belum mampu dipenuhi oleh tenaga yang profesional dibidangnya yang
dihasilkan melalui lembaga pendidikan yang ada. Hal ini juga dikeluhkan oleh
para pengajar terhadap kemampuan untuk memahami, mengi mplementasikan,
serta mengaplikasikan pengajaran sejalan dengan tuntutan kurikulum karena
keterbatasan informasi dan pelatihan yang mereka peroleh
6

3. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)

Sistem pembelajaran jarak jauh merupakan suatu me tode instruksional


antara pengajar dan pelajar untuk memberikan kesempatan belajar tanpa dibatasi
oleh kendala waktu, ruang dan tempat serta keterbatasan sistem pendidikan
tradisional (Eileen, 2001). Pada sistem pembela jaran jarak jauh, pelajar tidak
perlu datang kuliah, mendengarkan pengajar meng ajar dan aktivitas pembelajaran
konvensional lainnya. Siswa dapat belajar di rumah, mengerjakan soal -soal
latihanseperti yang terjadi pada metode pembelajaran tradisional. Interaksi
antara pengajar dan pelajar masih tetap berlangsung dengan media yang
memungkinkan interaksi tersebut terjadi. Belajar jarak jauh sering kali diartikan
sebagai pendidikan jarak jauh. Anggapan ini kurang tepat karena belajar jarak
jauh merupakan hasil dari pros es pendidikan jarak jauh. Belajar jarak jauh lebih
menekankan pada bagaimana seorang pelajar dapat belajar dengan baik tanpa
terhalang oleh batasan ruang, jarak dan waktu. Sedangkan pendidikan jarak
jauh menekankan kepada bagaimana suatu proses pembelajaran yang dilakukan
oleh pengajar dapat diterima oleh pelajar dengan baik t anpa terhalang oleh
batasan jarak (Eileen,2001). Karena pada dasarnya salah satu tujuan dari
pelaksanaan belajar jarak jauh adalah sedapat mungk in menggantikan fungsi-
fungsi yang ada dalam sistem pendidikan tradisional, maka dalam suatu sistem
belajar jarak jauh sebaiknya juga dilengkapi dengan fungsi -fungsi tersebut

4. Pembelajaran E-Learning
a. Pengertian E-Learning
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefi nisikan e-learning sebagai
sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik
(LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau
bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan
jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam
Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous
melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang
7

sesuai dengan kebutuhannya. Atau e-learning didefinisikan sebagai berikut :


e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an
array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes,
teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web -based
training or computer aided instruction also commonly referred to as online
courses (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e -learning merujuk pada
penggunaanteknologi internet untuk men girimkan serangkaian solusi yang dapat
meningkatkanpengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell
(2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam
pendidikan sebagai hakekat e -learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002)
menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning
digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet.Internet,
Intranet, satelit, tape audio/vid eo, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebagian
dari media elektronik yang digunakan Pengajaran boleh disampaikan secara
‘synchronously’ (pada waktu yang sama) ataupun ‘ asynchronously’ (pada waktu
yang berbeda). Materi pengajaran dan pembelajaran yang disamp aikan melalui
media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga
harus menyediakan kemudahan untuk ‘discussion group’ dengan bantuan
profesional dalam bidangnya.
Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e -learning yaitu kelas
‘tradisional’, dosen/guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan
untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam
pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah mahasiswa/siswa. Mahasiswa
mandiri pada waktu tertentu d an bertanggung-jawab untuk pembelajarannya.
Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ mahasiswa memainkan
peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Mahasiswa membuat
perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.
Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran dosen
dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam
8

menjadikan wakilguru yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia.


Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut. Pertama, e-
learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan
secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat
memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional,
kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga
dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak
berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi
memperkuat model belajar tersebut melalu i pengayaan content dan
pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, Kapasitas mahasiswa amat
bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik
keselarasan antar konten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan
lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih
baik.
Sementara itu Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib
dipenuhi dalam merancang e-learning, yaitu : sederhana, personal, dan cepat .
Sistem yang sederhana akan memudahkan p eserta didik dalam memanfaatkan
teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan,
akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu
belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan buka n pada
belajar menggunakan sistem e-learning-nya. Syarat personal berarti pengajar
dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi
dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih
personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan
yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama -lama di
depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan,
respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuh an peserta didik lainnya. Dengan
demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar
atau pengelola.
9

b. Fungsi dan Manfaat E-Learning


Ada 3 (tiga) fungsi pembelajar an elektronik terhadap kegiatan
pembelajaran di dalam kelas ( classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang
sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi)
(Siahaan, 2002).
1) Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai su plemen (tambahan), apabila peserta
didik mempunyai kebebasan memilih, apaka h akan memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban /
keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran
elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya
tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. Ada 3 (tiga) fungsi
pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas
(classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya pilihan /
opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (sub stitusi) (Siahaan, 2002).
2) Komplemen
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran
yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi
reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran
elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang
dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan
guru secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses
materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan
untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan
peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas.
Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang
mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan g uru secara
tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk
10

memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus


dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah
memahami materi pelajaran yang disajika n guru di kelas
3) Substitusi (pengganti)
Beberapa perguruan tinggi di negara -negara maju memberikan
beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para
mahasiswanya.Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel
mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain
sehari-hari mahasiswa
Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih
peserta didik, yaitu:
a) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
b) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet,
c) sepenuhnya melalui internet.
Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih mahasiswa
tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian
materiperkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika
mahasiswadapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui
cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui
perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan
memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai
sangat membantu mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian
perkuliahannya.

c. Manfaat Pembelajaran Elektronik Learning


Menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) manfaat
Pembelajaran elektronik Learning ( e-Learning) itu terdiri atas 4 hal, yaitu:
1) Meningkatkan Kadar Interaksi Pembelajaran antara Peserta Didik dengan
Guru atau Instruktur (enhance interactivity).
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat
meningkatkan kadar interaksi pembelajara n, baik antara peserta didik
11

dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara


peserta didik dengan bahan belajar ( enhance interactivity). Berbeda halnya
dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau
mempunyai kesempatan untuk mengajukanpertanyaan ataupun
menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Hal ini disebabkan karena
pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau
yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya
jawab sangat terbatas.

2) Memungkinkan Terjadinya Interaksi Pembelajaran dari mana dan Kapan


saja (time and place flexibility).
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik
dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka
peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan
saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas -
tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada gur u/dosen
/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada
janji untuk bertemu dengan dosen/instruktur.

3) Menjangkau Peserta Didik dalam Cakupan yang luas (potential to reach


aglobal audience).
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, mak a jumlah peserta didik
yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin
lebih banyakatau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi
hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat
belajar. Interaksi dengan Sumber Belajar dilakukan melalui internet.
Kesempatan belajar benar -benarterbuka lebar bagi siapa saja yang
membutuhkan.
12

4) Mempermudah Penyempurnaan dan Penyimpanan Materi Pembelajaran


(easy updating of content as well as archivable capabilities ).
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai
perangkat lunak (software) yang terus berkembang turut membantu
mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga
dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan
tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara
periodik dan mudah. Di samping itu,penyempurnaan metode penyajian
materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas
umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian gu ru/dosen/
instruktur selaku penanggungjawab atau pembina materi pembelajaran itu
sendiri

d. Pembelajaran Menggunakan Sistem E-learning


Sampai sekarang masih belum ada standard yang baku baik dalam
hal definisi maupun implementasi e -learning. Hal ini menjadikan banyak
oran mmpunyai konsep yang bermacam -macam. E-learning merupakan
kependekan dari electronic learning. Salah satu definisi umum dari e-learning
(diberikan oleh Gilbert & Jones dalam Surjono 2007), yaitu: pengiriman
materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet,
intranet/extranet, satelit, broadcast, audio/video tape, interactive TV, CDROM,
dan computer-based training (CBT). Definisi yang hampir sama diusulkan juga
oleh the Australian National Training Authority yakni meliputi aplikasi dan proses
yang menggunakan berbagai media elektronik seperti internet, audio/video tape,
interactive TV and CD-ROM guna mengirimkan materi pemb elajaran secara lebih
fleksibel. The ILRT of Bristol University (dalam Sur jono, 2007) mendefinisikan
e-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung,
dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian.
Udan and Weggen (dalam Suryono, 2007) menyebutkan bahwa e-
learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran on-
line adalah bagian dari e-learning. Di samping itu, istilah e-learning meliputi
berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based learning, web-based
13

learning, virtual classroom, dll. Sementara itu pembelajaran on-line adalah


bagian dari pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya
Internet, intranet, dan extranet. Lebih khusus lagi Rosenberg (dalam Surjono,
2007) mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi Internet untuk
mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari
mana saja. Stasiun radio merupakan media elektronik pertama yang digunakan
sebagai media penyampaian materi yaitu dengan menggunakan gelombang radio.
Media lain yang dapat digunakan diantaranya TV kabel.
Pelajaran yang mengikuti pelajaran harus berlangganan TV kabel dan
mengikuti pelajaran melalui siaran televisi yang ada. Iowa State University
mendapat lisensi dari Federal Communication Commission (FCC) untuk
menyelenggarakan educational television (ETV) pada tahun 1945 dan menjadi
penyelenggara ETV pertama didunia dan kemudian menjadi program
pendidikan melalui televisi (televising educational program) pada tahun 1950.
Pada pertengahan tahun 1980, tekno logi pembelajaran jarak jauh mulai
bergeser ke pemakaian jaringan komputer untuk menyelenggaran pengajaran
dan pembelajaran. (Farhad, 2001) Kaitan antara berbagai i stilah yang berkaitan
dengan e-learning dan pembelajaran jarak jauh dapat diilustrasikan dalam gambar
di bawah (Surjono,2007)

Gambar 1 : Konsep Elearning


14

5. Blended Learning

Model Blended Learning ini pada dasarnya merupakan gabungan


keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap -muka dan secara virtual.
Menurut Semler (2005):

“Blended learning combines the best aspects of online learning, structured face -
to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom
training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The
blended learning approach uses the strengths of each to counter the others’
weaknesses.”

Sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara


penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan
berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat
pengajaran. Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung ( face-to-face) dan
pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dar i cara penyampaian, cara
mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi
terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan .

6. Learning Management System (LMS)

LMS adalah singkatan dari Learning Management System . LMS dibentuk


untuk membantu pengelola pembelajaran dalam melaksanakan perannya.
Learning Management System (LMS) adalah software yang digunakan untuk
mengelola administrasi, dokumentasi dan laporan proses pembelajaran. Dengan
LMS ini, pengelola pendidikan da pat membuka batas lingkungan pendidikan yang
ada pada pengajaran tradisional. Waktu dan tempat ditentukan pada pengajaran
tradisional. Dalam beberapa hal ini menghambat pembelajar untuk dapat belajar
mandiri, sedangkan setiap orang mempunyai waktu mood yang berbeda.
15

Pada saat ini, ketika pendidikan mengarah ke student centered learning,


pengelola pendidikan harus menyediakan sumber yang relatif mudah diakses.
Tidak hanya sumber tapi juga tempat waktu yang lebih terbuka.

Fitur yang ada pada LMS umumnya ( Wahono, 2008), yaitu:

1. Fitur Kelengkapan Belajar Mengajar : Daftar Mata Kuliah dan


Kategorinya, Silabus Mata Kuliah, Materi Kuliah (Berbasis Text at au
Multimedia), Daftar Referensi atau Bahan Bacaan
2. Fitur Diskusi dan Komunikasi : Forum Diskusi atau Mailing List, Instant
Messenger untuk Komunikasi Realtime, Papan Pengumuman, Porfil dan
Kontak Instruktur, File and Directory Sharing
3. Fitur Ujian dan Penugasan: Ujian Online (Exam), Tugas Mandiri
(Assignment), Rapor dan Penilaian

Beberapa LMS yang dikenal di Indonesia diantaranya: Moodle, Claroline,


Dokeos, Atutor, Sakai, Ilias. LMS yang tadi disebutkan adalah LMS open source
dan biasanya free license. Dan inilah yang biasanya banyak dipilih, khususnya
Moodle yang banyak dijumpai di beberapa universitas di Indonesia. Moodle ini
dipilih karena memang perk embangannya cukup cepat dibandingkan yang lain.
Selain itu juga banyak plugin yang telah dibuat untuk mendukung kebutuhan
pembelajaran virtual. Namun sebenarnya dalam memilih LMS, tidak hanya dari
sisi LMS itu sendiri yang dipertimbangkan. Kebutuhan dan business process yang
ada di institusi harus menjadi acuan.

7. Moodle
Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar
berbasis internet dan website. Moodle terus mengembangkan rancangan sistem
dan desain user interface setiap minggunya ( up to date). Moodle tersedia dan
dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source di bawah lisensi GNU.
Moodle merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning
16

Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model


berorientasi objek.
Beberapa hal gambaran dan kelebihan tentang moodle, yaitu :
a. Dapat digunakan untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar
tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen/guru.
b. Sederhana, ringan, efisien, dan menggunakan teknologi sederhana.
c. Mudah di Install pada banyak program yang bisa mendukung PHP. Hanya
membutuhkan satu database.
d. Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan pelajaran tersebut
dapat dibagi kedalam beberapa kategori
e. Moodle dapat mendukung 1000 lebih pela jaran.
f. Mempunyai Kemanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar
telah diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi.
g. Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang
tersedia dapat diedit dengan menggunakan editor yang telah tersedia.
Lebih dari 45 bahasa yang tersedia. Termasuk Bahasa Indonesia. Mungkin
“Bahasa Indonesia” inilah menjadi kelebihan Moodle sehingga FKIP UNS
menggunakannya sebagai website E-Learning dengan alamat
http://semar.fkip.uns.ac.id

B. Kerangka Pemikiran

Proses perkuliahan Teknik Propulsi menggunakan proses langsung


tatap muka dan praktek langsung menggunakan media yang mendukung proses
perkuliahan, salah satu media pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle dalam penugasan,
penyampaian materi, penyampaian informasi tentang proses perkuliahan dan lain
sabagainya. Dengan cara demikian mahasiswa akan memperoleh materi yang
telah disampaikan dosen tanp a harus memberikan satu persatu materi tetapi
dengan mengunggah materi pada system. Dengan demikian mahasiswa setiap saat
dapat mengunduhnya.
17

Pada kenyataannya pemanfaatan program e-learning belum terlaksana


dengan optimal sehingga evaluasi proses pembel ajaran Teknik Propulsi perlu di
laksanakan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Gambar 2 : Kerangka Pemikiran


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Mata Kuliah Teknik Propulsi Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS
Jln. Ahmad Yani 200 A Pabelan Kartasura Sukoharjo Surakarta 57100

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2010/2011 dimulai pada bulan Agustus 2010 sampai dengan Desember 2010.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap
pelaksanaannya sebagai berikut:

TAHUN 2010
Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengajuan judul
2 Pembuatan proposal
3 Seminar proposal
4 Revisi Proposal
5 Perijinan
6 Penelitian
7 Analisis data
8 Penulisan laporan

a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing,


pembuatan proposal, perijinan penelitian, survei dan dan konsultasi instrumen
penelitian.

18
19

b. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian


yang meliputi uji instrumen penelitian, observasi, pengambilan da ta yang
disesuaikan dengan alokasi waktu.
c. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan laporan.

B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif. Dimana tujuan penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi,
gambaran, hasil analisis maupun lukisan secara sistematis factual yang akurat
mengenai fakta-fakta yang terjadi pada proses pembelajaran Teknik Propulsi yang
menggunakan e-learning. Selain itu Penelitian ini menggunakan studi kasus
dengan mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi.
Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dip elajari berupa
program, peristiwa, aktivitas, atau individu .

C. Data dan Sumber Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi
tentang keadaan mahasiswa dilihat dari aspek kualitatif. Aspek kualitatif berupa
data hasil observasi, jawaban Dosen dan Mahasiswa, dengan berpedoman pada
lembar pengamatan dan pemberia n angket kepada Dosen Pengampu Teknik
Propulsi dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Teknik Propulsi . Serta
beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi tentang proses
pembelajaran Teknik Propulsi menggunakan Learning Management System
(LMS) berbasis Moodle yang biasa diakses pada alamat
http://semar.fkip.uns.ac.id. Peneliti melakukan observasi karena untuk menyajikan
gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk
membantu mengetahui proses pembelajaran Teknik Propulsi yang menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle, dan untuk evaluasi yaitu
melakukan pengukuran terhadap aspek t ertentu melakukan umpan bali k terhadap
20

pengukuran tersebut. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk


observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi
partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak t erstruktur.

a. Observasi partisipasi (participant observation ) adalah metode


pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar -
benar terlibat dalam keseharian responden.
b. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat
harus mampu mengembangkan daya pengamatann ya dalam mengamati
suatu objek.
c. Observasi kelompok adalah observasi yang dilaku kan secara berkelompok
terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus .

D. Teknik Sampling
Tujuan digunakanya teknik sampling adalah untuk menentukan seberapa
banyak sampel yang diambil. Teknik sampling yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari berbagai sumb er data adalah purposive sampling, yaitu
apa dan siapa yang harus memberikan data ditentukan secara subjektif sesuai
dengan keperluan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan karena
data yang dikumpulkan dari pihak yang berkait langsung dengan pe rmasalahan
yang diteliti. Penelitian dilakukan dengan mengambil sam pel mata kuliah Teknik
Propulsi yang sudah menerapkan proses pembelajaran menggunakan media
Leaning Management System (LMS) berbasis Moodle melalui portal yang sudah
dibuat dengan alamat http://semar.fkip.uns.ac.id

E. Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan untuk
memperoleh data dalam penelitian. Menurut Goetz & LeCompte (1984)
sebagaimana dikutip dari H.B Sut opo (2002 : 58) teknik pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan dalam dua jenis cara,
yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif. Metode
21

interaktif meliputi wawancara mendalam dan observasi berperan serta, karena


dalam kedua metode ini mungkin terjadi saling mempengaruhi antara peneliti
dengan sumber datanya. Metode non interaktif meliputi kuesioner, mencatat
dokumen atau arsip, serta observasi tak berperan serta, karena dalam ketiga
metode ini sama sekali tidak ada pengaruh antara peneliti dengan sumber datanya.
Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini maka maka pengambilan data disesuaikan dengan tempat,
kondisi, dan waktu dan metode pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1. Metode Wawancara
HB. Sutopo (2002: 58) menyatakan bahwa sumber data yang
sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah manusia yang dalam
posisi sebagai informan. Informasi -informasi dari informan tersebut dapat
digali melalui teknik wawancara yang dalam penelitian kualitatif biasa
dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam.
Lexy J. Moleong (2007 : 186) menyatakan bahwa wawancara
percakapan antara dua pihak dengan maksud dan tujuan tertentu, dua
pihak tersebut adalah wawancara dan pewawancara. Wawancara tersebut
dilakukan untuk memperoleh kedalaman informasi mengenai hal -hal yang
berkaitan dengan masalah penelitian. Pada umumnya wawancara dalam
penelitian kualitatif tidak dilakukan secara terstruktur dan ketat dengan
pertanyaan tertutup, tetapi dilakukan secara tidak terstruktur sebagai
teknik wawancara mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan
pertanyaan yang bersifat terbuka dan mengarah kepada kedalaman
informasi.

2. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertany aan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Pada penelitian yang ini
menggunakan angket tertutup dengan memilih salah satu jawaban dan
memberi tanda centang (√). Kelebihan angket menurut Suharsimi
Arikunto (1998:141) sebagai berikut:
22

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.


b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing -masing
dan menurut waktu senggang responden.
d) Dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas jujur dan tidak
malu-malu menjawab.
e) Dapat dibuat berstandar, sehingga semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.
Tujuan penggunaan angket dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kemampuaan dan aktifitas mahasiswa dalam
menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle.

3. Metode observasi
Teknik observasi atau pengamatan digunakan untuk menggali data
dari sumber data yang berupa peristiwa, aktifitas, perilaku, tempat, benda,
serta rekaman gambar. Menurut Spradley (1980) seperti dikutip dari H.B
Sutopo (2002: 65) pelaksanaan teknik observasi dapat dibagi menjadi :
observasi tak berperan sama sekali dan observasi berperan, dimana
observasi berperan ini terdiri dari berperan pasif, berperan aktif, dan
berperan penuh. Dalam penelitikan ini peneliti menggunakan teknik
observasi berperan pasif yaitu peneliti benar -benar datang ke lokasi tetapi
hanya sebagai pengamat pasif.

4. Motode Dokumentasi
(Lexy J. Moleong, 2007:217) menyatakan bahwa dokumen dan
record digunakan untuk penelitian, menurut Guba dan Lincoln (1981:235),
karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung -jawabkan seperti berikut
ini.
(a) Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang
stabil, kaya dan medorong.
(b) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian
23

(c) Keduanya berguna sesuai dengan penelitian kualitatif karena


sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada
dalam konteks.
(d) Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi d okumen
harus dicari dan ditemukan.
(e) Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik
kajian isi.
(f) Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih
memperluas tubuh terhadap sesuatu yang diselidiki.

Proses pengambilan dokumentasi report logs pada system hanya bisa


dilakukan pengguna dengan role Administrator dan Teacher pada setiap course
yang dibuat. Dalam Learning Management System (LMS) berbasis Moodle
terdapat fitur laporan berupa statistik aktifitas penggunaan system, laporan
tersebut dapat diundauh dalam bentuk file excel dan text pada notepad. Laporan
bisa diambil berdasarkan tiap -tiap partisipan dalam course ataupun aksi. Dalam
hal ini peneliti mengunduh seluruh aktifitas pada Learning Management System
(LMS) berbasis Moodle yang terimplementasi di mata kuliah Teknik Propulsi.

F. Validitas Data

Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan


secara ilmiah maka peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data yaitu melalui:

1) Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeri ksaan keabsahan data yang


memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi
sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal tersebut dapat
dicapai dengan jalan menbandingkan informasi yang diperoleh dari sumber yang
24

berbeda, antara lain dari dosen, mahasiswa ataupun dokumen -dokumen.


Triangulasi sumber adalah teknik yang dig unakan dengan cara membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi sumber ini
dapat dilakukan dengan beberapa jalan, yaitu :

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.


b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakan secara pribadi.
c) Membandingkan apa yang dikatakan orang -orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
d) Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa,
orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan
orang pemerintahan.
e) Membandingkan hasil wawancara den gan isi dokumen yang
berkaitan.

Dari kelima jalan dalam proses triangulasi sumber tersebut, maka pada
penelitian ini kan digunakan jalan dengan membandingkan hasil wawancara
dengan dokumen yang berkaitan . Adapun teknik pengambilan data yaitu:

1) Teknik Angket.
Hasil angket dipertimbangkan dengan cara wawancara terhadap dosen dan
cara dokumentasi melalui data log pada Learning Management System (LMS)
berbasis Moodle
2) Teknik Wawancara.
3) Teknik Dokumentasi.
25

Agar hasil data dari pengambilan angket valid maka diperlukan uji
validitas instrumen berupa angket.

2) Uji Validitas
Suatu instrumen disebut valid menurut validitas isi jika isi
instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari
keseluruhan yang akan diukur. Dikatakan oleh Nunnally dalam Budiyono
(2003: 58) bahwa ada dua st andar utama untuk meyakinkan adanya
validitas isi, yaitu: (1) koleksi butir -butir soal yang representatif terhadap
semestanya, dan (2) metode penyusunan tes yang masuk akal ( sensible).
Suharsimi Arikunto (2002: 144), “Validitas adalah suatu ukuran
untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen”. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut
mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh karena itu, untuk mengetahui
apakah instrumen tersebut memiliki validitas tinggi (valid ) atau memiliki
validitas rendah (invalid) maka diperlukan adanya uji validitas.
Dalam penelitian ini suatu angket dikatakan valid secara validitas
isi jika memenuhi kriteria: kesesuaian butir angket dengan kisi -kisi,
kalimat pada butir angket mudah dipaha mi oleh siswa, kalimat pada butir
angket tidak menimbulkan penafsiran ganda, dan kesesuaian penulisan
dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Tes prestasi dikatakan valid secara
validitas isi jika memenuhi kriteria: kesesuaian dengan kisi -kisi, materi
butir tes sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kalimat pada tes mudah
dipahami oleh mahasiswa, kalimat pada butir tes tidak menimbulkan
penafsiran ganda, dan butir tes bukan termasuk kategori soal yang terlalu
mudah atau terlalu sukar.
Untuk kepentingan uji analisis , maka masing-masing pilihan jawaban
diberi skor sebagai berikut :
1. Jawaban Sangat Setuju diberi skor =5
2. Jawaban Setuju diberi skor =4
3. Jawaban Kurang Setuju diberi skor =3
26

4. Jawaban Tidak Setuju diberi skor =2


5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor =1

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan apabila data telah terkumpul. Dalam penelitian


kualitatif data-data disajikan dalam bentuk kata -kata verbal, bukan dalam bentuk
angka. Data yang berupa kata-kata tersebut masih sangat beragam, sehingga harus
diolah agar menjadi sistematis, ringkas, dan logis.
Terdapat beberapa defini tentang analisa data kualitatif, diantaranya adalah
sebagai berikut:
”Analisa data kualitatif (Bogdan & Biklen) adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengor ganisasikan data, memilah -milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceriterakan kepada orang lain.” (Lexy J. Moleong, 2007: 24 8)
Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa analisis data
kualitatif adalah proses pengorganisasian data -data yang diperoleh dari lapangan,
mempelajarinya dan selanjutnya dipilah -pilah sehingga dapat dikelola dan digali
kembali informasi-informasi penting yang dapat diperoleh dan akhirnya data -data
tersebut dapat disajikan secara baik dalam urutan yang sistematis dan logis
berdasarkan fakta-fakta dari lapangan dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk
membuktikan suatu prediksi atau hipotesis pen elitian.
Dalam penelitian ini dilakukan empat kegiatan yang berhubungan dengan
data, yaitu :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulan data di lapangan
baik melelui angket, wawancara, maupun observasi. Data -data tersebut
diperoleh dari sumber-sumber yang telah dipilih. Data yang dikumpulkan
tersebut adalah data yang berkaitan tentang penggunaan Learning
27

Management System (LMS) berbasis Moodle pada mata kuliah Teknik


Propulsi di Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS
2. Reduksi data
H.B Sutopo (2002 : 114) menyatakan bahwa reduksi data merupakan
proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari fieldnote.
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa reduksi data
merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, p enyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul. Data yang direduksi
diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan memudahkan
peneliti untuk mengambil data lain yang dibutuhkan.
3. Penyajian data
Penyajian data dalam penelitia n kualitatif dimaksudkan untuk menemukan
suatu makna dari kata -kata yang diperoleh, kemudian disusun secara
sistematis dan logis dari bentuk informasi yang komplek menjadi sederhana
namun selektif dengan menggunakan bahasa dan kalimat peneliti sehingga
lebih mudah dipahami.
4. Menarik kesimpulan dan verifikasi
Mengambil kesimpulan merupakan langkah analisis setelah
pengolahan data. Kesimpulan yang diambil mungkin masih merasa kabur dan
diragukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan verifikasi kesimpulan tersebut
dengan mencari data-data lain yang dapat mendukung kesimpulan tersebut
serta dengan mengecek ulang data -data yang diperoleh.
5. Pengambilan keputusan
(Lexy J. Moleong, 2007: 292 ) menyatakan bahwa menciptakan kategori
pada dasarnya tidak dipisahkan dengan kegi atan yang lainnya. Agar makin
jelas, penulis menyatakan bahwa kegiatan ini berbeda. Pada tingkat praktek,
kegiatan ini memasukkan upaya mentransfer bagian -bagian data dari satu
konteks ( data asli) kepada yang lain (data yang dimasukkan kategori). Ada
keputusan umum dan ada keputusan khusus yang digunakan dalam
memasukkan dalam kategori. Adapun kategori hasil penelitian tersebut yaitu:
28

Tabel 1: Kategori rata-rata indikator


No Kategori Jumlah Skor Presentase
1 Sangat Kurang 31-62 0 - 25%
2 Kurang 63-93 26 - 50%
3 Cukup 94-125 51 - 75 %
4 Baik 126-155 75 - 100 %

Tabel Kategori kemampuan mahasiswa

No Kategori Jumlah Skor Presentase


1 Sangat Kurang 22-44 0 - 25%
2 Kurang 45-67 26 - 50%
3 Cukup 68-89 51 - 75 %
4 Baik 90-110 75 - 100 %

Keempat langkah dalam proses analisa data kualitatif tersebut


merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana satu langkah
merupakan hal yang harus dilakukan untuk menuju langkah selanjutnya dan
terjadi hubungan antar satu langkah den gan langkah lain. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat dalam Gamba 3.1

1
Pengumpulan Data

2 3
Reduksi Data Penyajian Data

4
Verifikasi / Penarikan
Kesimpulan
Gambar 3 : Analisis Data Model Interaktif
(Sumber HB. Sutopo, 2002: 96)
29

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : tahap persiapan,


tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan.
Untuk lebih jelasnya, masing-masing akan diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Kegaiatan-kegiatan pada tahap persiapan ini meliputi :
a) Mengajukan judul penelitian
b) Menyusun proposal penelitian
c) Melakukan seminar proposal penelitian
2. Tahap Pengumpulan Data
Kegaiatan-kegiatan pada tahap pengumpulan data ini meliputi :
a) Mengurus perijinan penelitian
b) Menyusun instrumen-instrumen pengumpul data
c) Mengumpulkan data dilapangan dengan menyebar an gket / kuesioner,
melakukan observasi, dan wawancara mendalam.
d) Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul.
e) Memilah data sesuai kebutuhan.

3. Tahap Analisis Data


Kegaiatan-kegiatan pada tahap analisis data ini meliputi :
a) Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai jenis penelitian.
b) Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian di cross
check kan dengan temuan dilapangan.
c) Setelah didapat data sesuai intensitas kebutuhan penelitian maka dilakukan
proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan orang
yang lebih ahli.
d) Membuat simpulan akhir dan masukan/saran sebagai hasil temuan
penelitian.
4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Kegiatan-kegiatan pada tahap penyusunan laporan penelitian ini meliputi :
30

a) Penyusunan laporan awal


b) Me-review laporan sementara dengan mengkonsultasikan kepada
dosen pembimbing.
c) Perbaikan laporan sesuai dengan rekomendasi hasil konsultasi.
d) Penyusunan laporan akhir dan penggandaan laporan.
Skema Prosedur Penelitian

Gambar 4 : Skema Penelitian


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, lokasi penelitian yang digunakan pada


Mata Kuliah Teknik Propulsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan
Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Jln. Ahmad Yani 200 A Pabelan
Kartasura Sukoharjo Surakarta 5710 0.

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Data seluruhnya diambil dari proses kegiatan perkuliahan Teknik


Propulsi dan kesiapan Mahasiswa dan Dosen dalam menggunakan Learning
Managemen System (LMS) berbasis Moodle. Perkuliahan diikuti oleh 44
mahasiswa yang terdiri dari angkatan 2006, angkatan 2007 dan angkatan 2008.
Perkuliahan diampu oleh Ngatou Rohman, M.Pd. Selain tatap muka langsung
didalam ruang kelas, proses perkuliahan Teknik Propul si didukung dengan
penggunaan Learning Managemen System (LMS) berbasis Moodle untuk
membantu proses interaksi dari dosen kepada mahasiswa ataupun antar sesama
mahasiswa itu sendiri, dan proses transfer materi yang diberikan dosen kepada
mahasiswa.
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan baik menggunakan
metode kuisoner, dokumentasi, dan wawancara mendalam maka dapat dilakukan
pembahasan terhadap permasalahan -permasalahan penelitian. Dengan
memanfaatkan LMS (Learning Management System) berbasis Moodle pada mata
kuliah Teknik Propulsi maka pengampu dapat mengelola materi perkuliahan,
yaitu:
1) Menyusun kontrak perkuliahan
2) Meng-upload materi perkuliahan
3) Memberikan tugas kepada mahasiswa
4) Menerima pekerjaan mahasiswa

31
32

5) Membuat tes/quiz
6) Memberikan nilai
7) Memonitor keaktifan mahasiswa
8) Mengolah nilai mahasiswa
9) Berinteraksi dengan mahasiswa dan sesama dosen melalui forum diskusi
dan chating
Di sisi lain mahasiswa dapat mengakses informasi dan materi
pembelajaran terutama pada mata kuliah Teknik Propulsi selain itu berinteraksi
dengan sesama mahasiswa dan dosen, mahasiswa juga dapat melakukan transaksi
tugas-tugas perkuliahan, serta mengerjakan tes/quiz online yang bisa dilakukan
bersama-sama dan mahasiswa dapat melihat pencapaian hasil belajar. Berikut
tampilan course Teknik Propulsi pada e-learning FKIP UNS yang beralamat di
http://semar.fkip.uns.ac.id

Gambar 5. Halaman Elearning Mata Kuliah Teknik Propulsi

1) Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui tingkat
kevalidan dan reliabilitas instrumen. Pengujian instrumen terdiri dari uji
33

validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid
tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan mengkorelasikan
butir-butir pertanyaan di dalam kuesioner terhadap faktor terkait. Jika ternyata
butir pertanyaan kuisioner tidak valid, maka butir pertanyaan yang dimaksud
akan segera direvisi dan diperbaiki hingga pertanyaan dalam kuesioner
tersebut mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur
Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir, maka dapat
diketahui dengan pasti butir -butir mana yang tidak memenuhi syarat ditinjau
dari validitasnya. Hasil analisis data yang diperoleh adalah rhasil semua butir

pertanyaan.>.rtabel dan bertanda positif yang berarti kuesioner yang digunakan


dalam penelitian ini adalah valid.

C. Temuan Studi

Sesuai dengan instrumen yang dikembangkan maka akan dibahas hasil


dari angket baik untuk dosen maupun mahasiswa dengan masing -masing indikator
sebagai berikut:
1. Kemampuan Mahasiswa
Hasil yang diperoleh dari penyebaran angket yang diberikan
responden mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Teknik Propulsi sudah
beragam pendapat sesuai dengan kemampuan menggunakan Learning
Management System (LMS) berbasis Moodle masing-masing mahasiswa.
Isi indikator dari angket merupakan pertanyaan tentang kemampuan
mahasiswa menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis
Moodle yang sudah di implementasikan pada proses pembelajaran Teknik
Propulsi. Hasil dari penyebaran akan dilakukan kroscek dengan data
dokumentasi yang didapatkan logs dari Learning Management System
(LMS) berbasis Moodle yang dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasilnya
pada Tabel 4.1 tentang Kemampuan Mahasiswa.
34

Tabel 2: Tabel Kemampuan Mahasiswa

No Jmlh Jmlh Skor


No Angket Indikator Skor Total Presentase rata-rata

Mahasiswa mengetahui alamat


url untuk mengakses LMS
1 1 Moodle 150 155 97% 97%
3 Mahasiswa dapat melakukan 149 155 96%
login untuk mengakses
elearning LMS menggunakan
2 5 Moodle 128 155 83% 89%
4 Mahasiswa dapat 154 155 99%
mendownload meteri yang
3 6 diberikan dosen 132 155 85% 92%
7 Mahasiswa dapat 118 155 76%
4 9 mengumpulkan Tugas online 146 155 94% 85%

Mahasiswa dapat mengerjakan


kuis online yang diberikan
5 8 dosen 146 155 94% 94%
10 Mahasiswa dapat melakukan 120 155 77%
6 11 chatting pada E-Learning. 121 155 78% 78%
12 Mahasiswa dapat mengakses 139 155 90%
resources yang diberikan
7 13 dosen 123 155 79% 85%
15 Mahasiswa dapat mengirimkan 132 155 85%
pesan kepada rekan mahasiswa
8 18 lain 131 155 85% 85%
Mahasiswa dapat mengirimkan
9 17 pesan kepada Dosen 119 155 77% 77%
19 Mahasiswa dapat 127 155 82%
memanfaatkan forum diskusi
dalam E-learning dengan LMS
10 23 Moodle 131 155 85% 83%
Mahasiswa dapat melakukan
11 21 editing profile masing-masing 120 155 77% 77%
20 Mahasiswa mampu 146 155 94%
mendapatkan informasi terbaru
12 22 pada LMS Moodle 131 155 85% 89%

Mahasiswa dapat
memanfaatkan blog untuk
13 24 berbagi informasi. 131 155 85% 85%
Total Rata-Rata 86%
35

Indikator 1 sampai 13 memperlihatkan bahwa kemampuan mahasiswa


dalam menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle
sudah menunjukkan angka diatas 75 % memahami penggunaan Learning
Management System (LMS) berbasis Moodle tersebut. Presentase paling
rendah yaitu sebesar 77% pada indikator item nomor 9 dan indikator item no
11, dimana mahasiswa mengirimkan pesan kepada dosen dan mengganti profil
pada system tersebut. Kemampuan untuk mengambil materi yang diberikan
dosen kepada mahasiswa pada indikator item nomor 3 dengan presentase
92%, dapat dikatakan semua mahasiswa dapat memperoleh materi yang
diberikan dosen pengampu melalui e-learning.
Pengumpulan tugas yang dilakukan pada perku liahan Teknik Propulsi
dilakukan secara online pada system tersebut. Mahasiswa sudah menguasai
proses pengiriman tersebut, terbukti pada indikator item nomor 4 dengan
prosentase 85 % dari nilai skor maksimal angket. Selain penugasan online,
pengampu memberikan kuis/ujian secara online yang dilakukan bersama -sama
dalam interval waktu yang dibatasi. Dari grafik kemampuan mahasiswa,
prosedur yang diberikan dosen tidak memberatkan mahasiswa yang mengikuti
proses perkuliahan, terbukti pada indikator item nomar 5 menunjukan
presentase 94% mahasiswa dapat mengerjakan kuis online yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah Teknik Propulsi.
Berikut rekapitulasi jumlah aktifitas mahasiswa yang diambil dari
dokumentasi logs pada system.
Tabel 3: Total Aktifitas Mahasiswa

No NIM Total Aktifitas


1 k2507009 16
2 k2507002 160
3 k2507003 86
4 k2507012 17
5 k2508096 35
6 k2508052 53
7 x2506013 29
8 k2508097 27
9 k2507017 21
36

10 k2507018 14
11 k2507040 35
12 k2507019 23
13 k2508058 28
14 k2507021 29
15 k2508013 54
16 k2507024 91
17 k2507026 49
18 k2507027 54
19 k2508064 46
20 k2508065 65
21 k2507025 37
22 k2508066 88
23 k2508020 86
24 k2508069 32
25 k2507042 19
26 k2508022 43
27 k2507043 38
28 k2508071 32
29 k2508023 26
30 k2507033 139
31 k2506060 79
37

2. Kemampuan Dosen
Hasil dari wawancara dosen pengampu mata kuliah teknik propulsi
menunjukkan bahwa kemampuan dari pengampu dalam menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle sudah sangat
mampu karena berdasarkan wawancara dan dokumentasi yang diperoleh
dari logs aktifitas dosen pengampu tercatat memberikan materi dan
memberikan penugasan kepada mahasiswa secara online pada system
tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa kemampuan
dosen untuk menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis
Moodle sudah terbukti dengan hasil pengambilan data menggunakan
wawancara bahwa dosen pengampu mata kuliah Teknik Propulsi
menguasai konten yang terdapat dalam system tersebut. Dari item
indikator nomor 1 sampai dengan nomor 11 menunjukkan bahwa Dosen
pengampu mampu memanajemen perkuliahan menggunakan Learning
Management System (LMS) berbasis Moodle ditunjukkan pada angket
wawancara yang diberikan pada dosen dan data logs yang diambil dari
system. Indikator item masing-masing menunjukkan kemampuan dalam
menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle yaitu
Dosen pengampu dapat melakukan transfer materi kepada mahasiswa
melalui sistem e-learning.
Menurut hasil wawancara yang telah dilakuka n, bahwa sebelum
proses perkuliahan dimulai kisi -kisi materi sudah diupload pada si stem
sehingga pada saat proses perkuliahan mahasiswa sudah dapat mengetahui
hal-hal yang perlu dipelajari oleh mahasiswa yang selanjutnya materi
disampaikan oleh dosen penga mpu mata kuliah Teknik Propulsi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan system ini dapat membatu
dosen pengampu pada saat berhalangan hadir tatap muka, materi tetap
dapat tersampaikan kepada mahasiswa karena materi sudah di upload oleh
pengampu pada saat sebelum proses perkuliahan dimulai. Selain materi
dosen pengampu juga memberikan kuis secara online .
38

Data wawancara pada dosen pengampu didukung dengan data logs


report dokumentasi yang diambil pada system. Pada logs report tersebut
(dapat dilihat pada lampiran) tercatat total aktifitas dosen 1221 a ksi yang
terdapat beberapa aksi.

3. Aktifitas penggunaan LMS Moodle


a. Aktifitas Mahasiswa
Indikator aktifitas dipersiapkan untuk mengetahui langkah -langkah
yang sudah ditempuh oleh mahasiswa dan dosen dalam peng gunaan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle, adapun seluruh
aktifitas dapat dilihat pada tabel 4.2 Tentang Aktifitas Mahasiswa
Tabel 4.2: Tabel Aktifitas Mahasiswa

No Jumlah Jumlah
No Angket Indikator Skor Skor Total Presentase rata-rata
14 Frekuensi login Mahasiswa pada E - 96 155 62%
Learning menggunakan LMS
1 16 Moodle http://semar.fkip.uns.ac.id 131 155 85% 73%
25 Kemudahan transfer materi yang 118 155 76%
3 28 diberikan Dosen kepada Mahasiswa 137 155 88% 82%
26 Terjadinya diskusi forum pada 98 155 63%
course Teknik Propulsi antara
4 27 Mahasiswa dengan Dosen 96 155 62% 63%
Terjadinya diskusi forum pada
course Teknik Propulsi antara
5 29 sesama mahasiswa. 102 155 66% 66%
30 Terjadinya chatting antara Dosen 99 155 64%
dan Mahasiswa untuk membahas
permasalahan seputar Teknik
6 33 Propulsi 90 155 58% 61%
35 Penugasan online kepada 113 155 73%
Mahasiswa yang diberikan Dosen
untuk diupload kedalam LMS
7 36 Moodle http://semar.fkip.uns.ac.id 138 155 89% 81%
31 Pemberian Kuis online yang 141 155 91%
32 diberikan Dosen kepada Mahasiswa 150 155 97%
Penilaian dan pemberian feedback
yang dilakukan Dosen kepada tugas
8 34 Mahasiswa 114 155 74% 87%
Total Rata-Rata 64%
39

Dari diagram aktifitas menunjukkan tinggat keaktifan / frekuensi


mahasiswa dalam menggunakan Learning Management System (LMS)
berbasis Moodle yang diketahui melalui item indikator nomor 3 dengan
presentase 73% dari jumlah total skor maksimal. Untuk presentase paling
rendah yaitu 61% pada item indikator nomor 6 yang menunjukkan aktifitas
komunikasi antara mahasisw a dan dosen yang terjadi pada si stem e-
learning tersebut.
b. Aktifitas Dosen
Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, aktifitas
dosen pengampu melakukan login dalam sistem minimal 1 kali dalam
seminggu yang bertujuan untuk melihat setiap aktifitas mahasiswa yang
melakukan login dalam Learning Management System (LMS) berbasis
Moodle. Dosen pengampu memanfaatkan pengumpulan tugas secara
online karena mahasiswa lebih banyak waktu untuk mengumpulkan tugas
tanpa harus datang ke kampus. Selain pengumpulan tugas online dosen
pengampu juga memanfaatkan kuis online sebagai pengganti Ujian
Kompetensi Dasar (UKD) pada Learning Management System (LMS)
berbasis Moodle di Mata Kuliah Teknik Propulsi .
Pengampu merasa sangat terbantu dengan adanya system tersebut
karena dapat memberikan tugas, materi maupun kuis sewaktu -waktu tanpa
harus mengumpulkan mahasiswa. Dosen pengampu dapat memberikan
informasi terkait dengan perku liahan Teknik Propulsi. Untuk pemanfaatan
aktifitas chatting jarang dimanfaatkan oleh pengampu karena untuk
menggunakan fasilitas chatting membutuhkan banyak waktu dalam
menggunakan koneksi internet. P engampu juga jarang memberikan
feedback pada penugasan online. Data tentang aktifitas dosen pengampu
juga dapat dilihat pada logs di Learning Management System (LMS)
berbasis Moodle yang telah di terapkan pada Mata Kuliah Teknik Propulsi.
40

D. Pembahasan

Dari data hasil penelitian yang telah di peroleh dengan


menggunakan angket, dokumentasi pada system yang berupa data log
tentang seluruh aktifitas mahasiswa yang menggunakan Learning
Management System (LMS) berbasis Moodle pada mata kuliah Teknik
Propulsi. Pada hasil analisis angket kemampuan mahasiswa yang
mencapai rata-rata 86 % dan data log pada system mencapai 1551 aktifitas
maka dapat disimpulkan kemampuan mahasiswa sudah memenuhi standar
minimal penggunaan Learning Management System (LMS) berbasis
Moodle.
Sedangkan kemampuan dosen pengampu mata kuliah Tek nik
Propulsi apabila dilihat dari hasil wawancara, sudah menguasai dalam
penggunaan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle. Dari
data log pada system tercatat aktifitas dosen mencapai 1221 aktifitas
selama satu semester. Dari hasil data wawancara, dosen jarang
menggunakan fasilitas komunikasi yang ada pada system. Hal tersebut
juga didukung oleh data log pada system dengan belum adanya aktifitas
berupa komunikasi secara langsung antara mahasiswa dan dosen .
Pada data aktifitas mahasiswa dan dosen d alam menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle menunjukkan rata-
rata aktifitas mencapai 64 % pada hasil angket. Hasil tersebut didukung
oleh data log yang terlihat tidak adanya aktifitas komunikasi yang terjadi
antar sesama mahasiswa. Fa silitas komunikasi yang ada pada Learning
Management System (LMS) berbasis Moodle dapat digunakan untuk
mengoptimalkan komunikasi antar mahasiswa dan dosen ataupun antar
sesama mahasiswa. Komunikasi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
membahas permasalahan pada mata kuliah Teknik Propulsi tanpa harus
bertemu secara langsung, sehingga dapat memberikan efisiensi waktu pada
dosen pengampu atau mahasiswa yang mengikuti kuliah.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang t elah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle termasuk kategori
baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pe rsentase rata-rata penilaian angket
dan logs pada system.
2. Dosen pengampu sudah mampu memanfaatkan pembelajaran menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle, hal ini ditunjukan
pada hasil wawancara dan logs statistik yang diambil pada system.
3. Pemanfaatan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle pada
Mata Kuliah Teknik Propulsi belum optimal, karena rendahnya rata-rata
persentase aktifitas komunikasi Dosen dan Mahasiswa yang dilihat dari hasil
angket, wawancara, dan logs yang masih rendah.

B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan implikasi sebagai
berikut:
1. Pembelajaran menggunakan Learning Management System (LMS) berbasis
Moodle harus didukung dengan infrastruktur yang memadahi agar dapat
berjalan optimal.
2. Koneksi internet menjadi kebutuhan mutlak dalam implementasi dan
keberlanjutan pembelajaran menggunakan Learning Management System
(LMS) berbasis Moodle bagi Dosen dan Mahasiswa.

41
42

C. Saran
Dengan selesainya penelitian e valuasi pembelajaran menggunakan
Learning Management System (LMS) Moodle ini maka maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Program Studi
a. Menjadikan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle
sebagai suplemen dan komplemen utama dalam proses perkuliahan.
b. Program Studi lebih intensif memberikan sosialisasi terhadap Dosen
penggunaan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle
2. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa perlu mengoptimalkan pembelajaran yang menggunakan
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle
b. Mahasiswa harus lebih intensif menambah informasi tentang penggunaa n
Learning Management System (LMS) berbasis Moodle yang didapat dari
berbagai sumber (Buku, Inrternet,dll ) untuk dapat memanfaatka n lebih
optimal.
43

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M, Istanto, Yatmono, Munir , 2008 “Studi Pemanfaatan E-Learning Sebagai


Media Pembelajaran Bagi Guru SMA dan SMK Daerah Istimewa
Yogyakarta”, Laporan Penelitian Pusat Studi Pendidikan dan Teknologi
Kejuruan (Pusdi PTK) Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Anggoro, Mohammad Toha. 2001. “Tutorial Elektronik melalui Internet dan Fax
Internet” dalam Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 2,
No. 1, Maret 2001. Tangerang: Universitas Terbuka
Bates, A. W. 1995. Technology, Open Learning and Distance Education .
London:Routledge
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Dowling, Grahamme, 2002, Creating Corporate reputations, identity, Image, and
Performance, London : Oxford University Press Inc (terjemahan walujo
djoko Indarto)
Eileen T. Bender, 2001 . Introduction to Distance Learning ;
http://www.indiana.edu/~scs/dl prime.html
Hamalik. Oemar 1986. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni
Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W. 2002, Teknologi e-Learning Berbasis PHP dan
MySQL, Jakarta : Elex Media Komputindo
Hasbullah, (2007) , Perancangan dan Implementasi Model Pembelajaran E -
Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di JPTE FPTK
UPI, UPI, Bandung
Hasbullah, (2006) Implementasi E-Learning dalam Pengembangan Pembelajaran
di Perguruan Tinggi (Proc eeding), SNPTE 2006, UNY, Yogyakarta
Kamarga, Hanny. 2002. Belajar Sejarah melalui e -learning; Alternatif Mengakses
Sumber Informasi Kesejarahan . Jakarta: Inti Media.
Khoe Yao Tung. 2000.Pendidikan dan Riset di Internet, Jakarta:Dinastindo
Koran, Jaya Kumar C. (2002), Aplikasi E-Learning dalam Pengajaran dan
Pembelajaran di Sekolah Malaysia . (8 November 2002)
44

Koran, Jaya Kumar C. 2002. Aplikasi E -Learning dalam Pengajaran dan


Pembelajaran di Sekolah Malaysia (8 November 2002 )
Lexy J Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi) . Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Noveandini, R. Wulandari, M. S. 2010, Pemanfaatan Media Pembelajaran
Secara Online (E-Learning) Bagi Wanita Karir dalam Upaya
Meningkatkan Efektivitas dan Fleksibilitas Pemantauan Keg iatan Belajar
Anak Siswa/I Sekolah Dasar , SNATI 2010, 1907-5022.
Romi Satria Wahono, 2003. Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning Gratis,
http://www.ilmukomputer.com.
Romi Satria Wahono, Memilih Sistem e-Learning Berbasis Open Source,
http://romisatriawahono.net/2008/01/24/memilih -sistem-e-learning-
berbasis-open-source/ ( Diakses 17.37:16 Mei 2010)
Soekartawi, A. Haryono dan F. Librero 2002, Greater Learning Opportunities
Through Distance Education: Experiences in Indonesia and the
Philippines. Southeast Journal of Education (December 2002)
Suharsimi Arikunto.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .
Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto.2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Restu, Herman,2007 ” Pengembangan e-learning UNY” dalam Laporan
Penelitian Institusional, Yogyakarta.
Surjono, H. (2007). Pengantar E-Learning dan Implementasinya di UNY , pada
http://elearning.uny.ac.id
Sutopo, H.B 2006, Metodologi Penelitian Kualitatatif, Surakarta : Universitas
Sebelas Maret
Syah. Muhibbin. 2002, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru . Bandung
: Rosda Karya
TIM. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: FKIP UNS
Waller, V. dan Wilson, J. 2001 . A Definition for E-Learning. Newsletter of
Open and Distance Learning Quality Control. Edisi Oktober
2001.(sumber:http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html)
45
LAMPIRAN 1
Hasil Penilaian Angket Kemampuan Mahasiswa

Indikator Pernyataan
No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 17 18 19 20 21 22 23 24
1 K2508013 5 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3
2 K2507027 5 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 5 3 4 3 3 4 2 3
3 K2507024 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 2 4
4 K2507043 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3
5 K2507002 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 3 3 4 5 4 3 4
6 K2507026 5 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
7 K2507040 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3
8 K2507012 4 4 5 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
9 K2507042 5 3 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 2 5 4 4
10 K2507033 5 2 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 5 1 5 5 4 5 5 5 5 3
11 K2507021 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 4 2 3
12 K2508020 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
13 K2508023 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4
14 K2508022 5 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3
15 K2508113 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3
16 K2508058 5 4 5 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4 3 2 5 3 5 5 4
17 K2508064 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4
18 K2508065 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
19 K2508066 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3
20 K2508069 4 3 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
21 K2508071 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4
46

22 K2508096 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3
23 K2508097 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3
24 K2507009 4 1 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 2 3 1 1 3 3
25 K2507025 4 3 4 5 3 5 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3
26 K2507017 4 4 5 5 4 4 3 4 5 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3
27 K2506060 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3
28 K2507019 5 5 5 4 3 4 2 5 4 2 3 4 2 3 2 2 3 4 2 4 3 4
29 K2507018 4 3 4 4 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3
30 K2507003 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3
31 K2507032 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 5 5 1 3 2 2 4 3 5 2 3
32 X2506013 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3
33 K2506056 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 5 5 1 3 2 2 4 3 5 2 3

Jumlah Skor 150 122 149 154 128 132 118 146 146 120 121 139 123 117 132 116 119 131 127 146 120 131

Jml Skor maks 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155

Presentase Skor 97 79 96 99 83 85 76 94 94 77 78 90 79 75 85 75 77 85 82 94 77 85
47
LAMPIRAN 2
Hasil Penilaian Angket Aktifitas Mahasiswa

No.Indikator
No NIM 14 16 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 K2508013 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4
2 K2507027 3 5 3 3 2 4 3 2 5 5 2 2 2 5
3 K2507024 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 4
4 K2507043 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4
5 K2507002 3 5 4 2 4 5 3 3 5 5 4 4 3 5
6 K2507026 3 4 4 3 3 4 3 3 5 5 2 5 3 5
7 K2507040 4 5 3 3 2 4 4 4 4 5 3 3 4 4
8 K2507012 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 4 4
9 K2507042 2 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5
10 K2507033 3 5 5 1 3 5 3 3 5 5 5 5 4 5
11 K2507021 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3
12 K2508020 3 4 4 3 3 5 3 3 4 5 3 3 3 4
13 K2508023 3 4 3 3 3 4 3 3 4 5 3 4 4 5
14 K2508022 3 5 4 3 2 4 3 3 4 5 4 4 4 4
15 K2508113 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4
16 K2508058 3 2 5 4 3 5 4 4 4 4 2 5 4 4
17 K2508064 3 4 3 3 3 4 3 3 4 5 3 3 3 4
18 K2508065 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 1 3 4 4
19 K2508066 3 5 3 3 3 3 4 3 4 5 3 3 4 5
20 K2508069 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4
21 K2508071 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 2 5
48

22 K2508096 3 4 3 3 2 4 4 3 4 5 1 2 4 5
23 K2508097 3 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4
24 K2507009 1 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4
25 K2507025 2 4 2 3 4 5 2 2 4 5 2 4 3 3
26 K2507017 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4
27 K2506060 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4
28 K2507019 3 4 3 2 2 5 2 2 5 5 2 4 3 4
29 K2507018 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3
30 K2507003 3 2 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3
31 K2507032 3 5 5 2 3 5 3 3 5 5 3 5 5 5
32 X2506013 3 2 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3
33 K2506056 3 5 5 2 3 5 3 3 5 5 3 5 5 5
Jumlah Skor 96 131 118 98 96 137 102 99 141 150 90 114 113 138
Jml Skor maks 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155
Presentase Skor 61.9 84.5 76.1 63.2 61.9 88.4 65.8 63.9 91 96.8 58.1 73.5 72.9 89
49

Hasil validitas isi


No.Responden
No.Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 rhitung rtabel hasil
1 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 1 1 5 0.668512463 0.57 VALID
2 5 4 4 3 4 2 5 4 3 5 1 2 3 0.609849666 0.57 VALID
3 5 4 5 3 4 5 4 3 3 4 4 1 4 0.687510844 0.57 VALID
4 5 4 5 4 2 4 2 5 4 5 3 3 4 0.592347169 0.57 VALID
5 5 3 1 2 4 3 2 5 2 4 2 1 2 0.672678834 0.57 VALID
6 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 0.884323259 0.57 VALID
7 4 4 3 2 5 3 1 4 3 4 1 2 5 0.571873604 0.57 VALID
8 5 5 4 4 5 1 2 4 1 4 4 1 4 0.670241616 0.57 VALID
9 5 4 4 4 5 3 3 5 4 4 1 3 2 0.575120821 0.57 VALID
10 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 5 0.72399272 0.57 VALID
11 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 1 0.805505451 0.57 VALID
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 0.730865503 0.57 VALID
13 5 4 4 4 2 3 2 4 3 5 4 2 3 0.729917958 0.57 VALID
14 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 0.672165343 0.57 VALID
15 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 0.635936989 0.57 VALID
16 5 5 4 4 2 4 4 4 3 5 4 2 2 0.726507873 0.57 VALID
17 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 0.734131432 0.57 VALID
18 5 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 2 1 0.656023429 0.57 VALID
19 4 4 3 4 3 2 3 4 5 4 3 2 4 0.617531391 0.57 VALID
20 5 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 1 0.737011642 0.57 VALID
21 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 0.679008935 0.57 VALID
22 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 0.669540099 0.57 VALID
23 5 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 0.644171451 0.57 VALID
50

24 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 0.611724035 0.57 VALID


25 5 3 2 4 2 3 2 4 3 2 3 1 3 0.710697057 0.57 VALID
26 5 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 1 2 0.781058267 0.57 VALID
27 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 0.622172202 0.57 VALID
28 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 2 4 0.666372626 0.57 VALID
29 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 0.601002506 0.57 VALID
30 5 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 0.638136107 0.57 VALID
31 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 1 0.65830104 0.57 VALID
32 4 5 5 4 5 2 4 5 5 3 4 1 1 0.584010471 0.57 VALID
33 5 5 4 3 2 3 2 3 5 3 4 1 3 0.674087056 0.57 VALID
34 5 4 3 5 4 4 2 2 3 3 3 2 4 0.594796359 0.57 VALID
35 5 4 3 4 3 4 4 3 4 5 3 2 1 0.740090504 0.57 VALID
36 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 2 2 0.632810955 0.57 VALID
y 162 142 130 131 124 121 112 135 121 139 110 68 111
y^2 26244 20164 16900 17161 15376 14641 12544 18225 14641 19321 12100 4624 12321
51

LAMPIRAN 3
logs_20110107-1823
Count of Full
name
Full name Action Information Total
Ngatou Rohman assignment add Tempat Upload Tugas Konversi Energi 1
assignment add Total 1
assignment view Tempat Upload Tugas Konversi Energi 5
assignment view Total 5
assignment view all 3
assignment view all
Total 3
assignment view
submission Tempat Upload Tugas Konversi Energi 6
assignment view
submission Total 6
calendar add Kuis Online 1
calendar add Total 1
calendar edit Kuis Online 1
calendar edit Total 1
choice view all 1
choice view all Total 1
course add mod assignment 179 1
quiz 34 1
resource 581 1
resource 582 1
52

resource 638 1
resource 639 1
resource 640 1
resource 658 1
resource 659 1
resource 660 1
resource 661 1
resource 662 1
resource 663 1
resource 724 1
resource 725 1
resource 726 1
course add mod Total 16
course delete mod forum 148 1
resource 661 1
resource 662 1
resource 724 1
course delete mod
Total 4
course editsection 1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
53

7 1
8 1
9 2
11 1
5
course editsection
Total 16
course recent 142 2
course recent Total 2
course report log Teknik Propulsi New 35
course report log Total 35
course update Teknik Propulsi New 3
course update Total 3
course update mod quiz 34 10
resource 725 1
course update mod
Total 11
course view Teknik Propulsi New 215
course view Total 215
forum add discussion Info 18 Okt 2010 1
Info kuliah 13 Des 2010 1
Kuis Online 1
Pengisian Angket Evaluasi 1
forum add discussion
Total 4
forum view discussion Info 18 Okt 2010 2
54

Kuis Online 4
Pengisian Angket Evaluasi 1
forum view discussion
Total 7
forum view forum News forum 13
forum view forum
Total 13
forum view forums 6
forum view forums
Total 6
lesson view all 1
lesson view all Total 1
quiz add Kuis Teknik Propulsi 1
quiz add Total 1
quiz continue attemp 34 3
quiz continue attemp
Total 3
quiz delete attempt 621 1
622 1
623 1
quiz delete attempt
Total 3
quiz editquestions Kuis Teknik Propulsi 51
(blank) 13
quiz editquestions
Total 64
55

quiz preview Kuis Teknik Propulsi 6


quiz preview Total 6
quiz report Kuis Teknik Propulsi 45
quiz report Total 45
quiz update Kuis Teknik Propulsi 10
quiz update Total 10
quiz view Kuis Teknik Propulsi 46
quiz view Total 46
quiz view all 17
quiz view all Total 17
resource add Combustion Section 1
Deskripsi matakuliah 1
Komponen Turbin Gas 1
Komponen Turbin Gas (cont) 1
Kuliah 29 Nov 2010 1
Prinsip kerja turbin gas 1
Prosedur Kuis Online 1
Siklus Turbin Gas 1
Silabus matakuliah 1
Sistem Turbin Gas 1
Tugas kelompok 1
(blank) 3
resource add Total 14
resource update Kuliah 29 Nov 2010 1
resource update Total 1
56

resource view Kuliah 29 Nov 2010 5


Prosedur Kuis Online 2
Siklus Turbin Gas 7
Tugas kelompok 2
(blank) 5
resource view Total 21
resource view all 5
resource view all Total 5
role assign Teacher 1
role assign Total 1
upload upload /home/elearning/semar/moodledata/142/Combustion_Section.doc 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Deskripsi_T._Propulsi.doc 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Komponen_Turbin_Gas.ppt 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Komponen_Turbin_Gas_cont_.ppt 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Konsep_Alternatif_Desain_Turbin_Gas_se
bagai_Propulsor.doc 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Pendahuluan_turbin_gas.ppt 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Prinsip_Kerja_Sistem_Turbin_Gas.ppt 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/prosedur_kuis_online.pdf 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/prosedur_kuis_online2.pdf 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Siklus-Siklus_Turbin_Gas.ppt 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/Silabus_Teknik_Propulsi.doc 1
/home/elearning/semar/moodledata/142/sistem_turbin.jpg 1
upload upload Total 12
user view Ngatou Rohman 1
57

user view Total 2


user view all 9
user view all Total 9
Ngatou Rohman
Total 1221
58

Hasil Logs Mahasiswa


logs_20110107-1823
Count of Full name
Full name Action Information Total
Adnan Anggoro assignment upload Tempat Upload Tugas Konversi Energi 1
assignment upload Total 1
assignment view Tempat Upload Tugas Konversi Energi 3
assignment view Total 3
course enrol (blank) 1
course enrol Total 1
course view Teknik Propulsi New 5
course view Total 5
quiz attempt Kuis Teknik Propulsi 1
quiz attempt Total 1
quiz close attempt Kuis Teknik Propulsi 1
quiz close attempt Total 1
quiz review Kuis Teknik Propulsi 1
quiz review Total 1
quiz view Kuis Teknik Propulsi 1
quiz view Total 1
resource view Siklus Turbin Gas 1
resource view Total 1

/home/elearning/semar/moodledata/142/moddata/assignment/179/861/
upload upload Tugas_1_Teknik_Propulsi_Adnan_Anggoro_M_K2507009.doc 1
59

upload upload Total 1


Adnan Anggoro Total 16
Adnan Wibisono assignment view Tempat Upload Tugas Konversi Energi 3
assignment view Total 3
course enrol (blank) 1
course enrol Total 1
course view Teknik Propulsi New 12
course view Total 12
forum view discussion Pengisian Angket Evaluasi 1
forum view discussion
Total 1
quiz attempt Kuis Teknik Propulsi 1
quiz attempt Total 1
quiz close attempt Kuis Teknik Propulsi 1
quiz close attempt Total 1
quiz review Kuis Teknik Propulsi 2
quiz review Total 2
quiz view Kuis Teknik Propulsi 6
quiz view Total 6
resource view Combustion Section 2
Deskripsi matakuliah 2
Komponen Turbin Gas 2
Komponen Turbin Gas (cont) 1
Kuliah 29 Nov 2010 1
Prinsip kerja turbin gas 1
60

Silabus matakuliah 2
Sistem Turbin Gas 2
(blank) 1
resource view Total 14
user view Adnan Wibisono 1
user view Total 1
Adnan Wibisono Total 42
Agus Setiawan assignment upload Tempat Upload Tugas Konversi Energi 1
assignment upload Total 1
assignment view Tempat Upload Tugas Konversi Energi 3
assignment view Total 3
course enrol (blank) 1
course enrol Total 1
course view Teknik Propulsi New 10
course view Total 10
quiz attempt Kuis Teknik Propulsi 1
quiz attempt Total 1
quiz close attempt Kuis Teknik Propulsi 1
quiz close attempt Total 1
quiz review Kuis Teknik Propulsi 1
quiz review Total 1
quiz view Kuis Teknik Propulsi 2
quiz view Total 2
resource view Prosedur Kuis Online 3
(blank) 1
61

resource view Total 4


/home/elearning/semar/moodledata/142/moddata/assignment/179/1883/
upload upload AGUS_SETYAWAN.docx 1
upload upload Total 1
user view Agus Setiawan 2
user view Total 2
Agus Setiawan Total 27
62

Tabel angket masing-masing mahasiswa


No NIM jml skor total skor Persentase
1 K2508013 128 180 71%
2 K2507027 122 180 68%
3 K2507024 126 180 70%
4 K2507043 127 180 71%
5 K2507002 147 180 82%
6 K2507026 136 180 76%
7 K2507040 130 180 72%
8 K2507012 117 180 65%
9 K2507042 146 180 81%
10 K2507033 152 180 84%
11 K2507021 124 180 69%
12 K2508020 136 180 76%
13 K2508023 130 180 72%
14 K2508022 128 180 71%
15 K2508113 122 180 68%
16 K2508058 132 180 73%
17 K2508064 131 180 73%
18 K2508065 124 180 69%
19 K2508066 135 180 75%
20 K2508069 121 180 67%
21 K2508071 137 180 76%
22 K2508096 128 180 71%
23 K2508097 137 180 76%
24 K2507009 112 180 62%
25 K2507025 116 180 64%
26 K2507017 129 180 72%
27 K2506060 122 180 68%
28 K2507019 121 180 67%
29 K2507018 108 180 60%
30 K2507003 118 180 66%
31 K2507032 140 180 78%
63

Tabel kemampuan masing-masing mahasiswa


No NIM jml skor total skor persentase
1 K2508013 82 110 75%
2 K2507027 76 110 69%
3 K2507024 80 110 73%
4 K2507043 80 110 73%
5 K2507002 92 110 84%
6 K2507026 84 110 76%
7 K2507040 78 110 71%
8 K2507012 72 110 65%
9 K2507042 88 110 80%
10 K2507033 95 110 86%
11 K2507021 76 110 69%
12 K2508020 86 110 78%
13 K2508023 79 110 72%
14 K2508022 76 110 69%
15 K2508113 70 110 64%
16 K2508058 79 110 72%
17 K2508064 83 110 75%
18 K2508065 76 110 69%
19 K2508066 84 110 76%
20 K2508069 75 110 68%
21 K2508071 88 110 80%
22 K2508096 81 110 74%
23 K2508097 87 110 79%
24 K2507009 67 110 61%
25 K2507025 71 110 65%
26 K2507017 81 110 74%
27 K2506060 76 110 69%
28 K2507019 75 110 68%
29 K2507018 66 110 60%
30 K2507003 74 110 67%
31 K2507032 83 110 75%
64

Tabel aktifitas masing-masing mahasiswa


No NIM jml skor total skor persentase
1 K2508013 46 70 66%
2 K2507027 46 70 66%
3 K2507024 46 70 66%
4 K2507043 47 70 67%
5 K2507002 55 70 79%
6 K2507026 52 70 74%
7 K2507040 52 70 74%
8 K2507012 45 70 64%
9 K2507042 58 70 83%
10 K2507033 57 70 81%
11 K2507021 48 70 69%
12 K2508020 50 70 71%
13 K2508023 51 70 73%
14 K2508022 52 70 74%
15 K2508113 52 70 74%
16 K2508058 53 70 76%
17 K2508064 48 70 69%
18 K2508065 48 70 69%
19 K2508066 51 70 73%
20 K2508069 46 70 66%
21 K2508071 49 70 70%
22 K2508096 47 70 67%
23 K2508097 50 70 71%
24 K2507009 45 70 64%
25 K2507025 45 70 64%
26 K2507017 48 70 69%
27 K2506060 46 70 66%
28 K2507019 46 70 66%
29 K2507018 42 70 60%
30 K2507003 44 70 63%
31 K2507032 57 70 81%

Anda mungkin juga menyukai