Anda di halaman 1dari 14

NASKAH PUBLIKASI

“PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


STRES PADA PENDERITA GASTRITIS PSIKOSOMATIS”

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Mencapai Derajat Master (S-2) Magister Profesi Psikologi

Di susun oleh :

SINTHA SARI MARTHANINGTYAS


T 100 006 055

MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

1
2

“PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


STRES PADA PENDERITA GASTRITIS PSIKOSOMATIS”

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Magister Psikologi Profesi (M.Psi, Psikolog)
Bidang Psikologi Klinis

Disusun oleh:
SINTHA SARI MARTHANINGTYAS
T 100 006 055

MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
3

Halaman Persetujuan

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA


PENDERITA GASTRITIS PSIKOSOMATIS

Diajukan oleh:

SINTHA SARI MARTHANINGTYAS

T 100 006 055

Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji

Telah disetujui oleh:

Dr. Nanik Prihartanti, M.Si, Psi ______________________

Pembimbing utama

Wisnu Sri Hertinjung, S.Psi, M.Psi ______________________

Pembimbing pendamping

Surakarta, __________________ 2012

Ketua Program Magister Profesi Psikologi


Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Yadi Purwanto, MM, MBA, Psi


4

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES


PADA PENDERITA GASTRITIS PSIKOSOMATIS

SINTHA SARI MARTHANINGTYAS


Program Magister Profesi Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan
tingkat stres pada penderita gastritis psikosomatis. Partisipan pada penelitian ini adalah
pasien yang berusia 20-40 tahun, telah mendapatkan diagnosa dari dokter, dan memiliki skor
skala DASS 42 minimal 18.Partisipan penelitian berjumlah 3 orang. Pengumpulan data
menggunakan skala DASS 42, skala Keluhan Gastritis, Buku Harian, hasil observasi, serta
modul Hipnoterapi bagi Penderita Gastritis Psikosomatis. Teknik analisis data menggunakan
Wilcoxon signed ranktest danvisual inspection.
Berdasarkananalisis data atasdapatdiketahuibeberapahal yang meliputiantara lain: 1)
terdapatperbedaan yang signifikan antara skor rerata DASS 42 tahap baseline dengan tahap
terapi dengan nilai Z sebesar -1.604 dan p = 0.000 (p < 0.05); 2) tidak ada perbedaan
signifikan antara rerata skor DASS 42 tahap terapi denganfollow-updengannilai Z sebesar -
1.069 dan p = 0.333 (p > 0.05); dan 3) terdapatperbedaan yang signifikanantaraskorrerata
DASS 42 tahapbaselinedengantahapfollow-updengannilai Z sebesar -1.604 dan p = 0.000 (p
< 0.05). Selainitu, berdasarkanperbandingan data visual inspection
dariketigapartisipantampakbahwatingkat stress ketigapartisipanpadatahapbaseline
tergolongcenderungtinggi.Secara umum ketiga partisipan mengalami penurunan tingkat stress
dari tahap baseline ke tahap terapi. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
tingkat stres pada penderita gastritis psikosomatis sebelum (baseline) perlakuan dan sesudah
pemberian perlakuan hipnoterapi.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa (1) Hipnoterapi
mampu menurunkan tingkat stres pada penderita gastritis psikosomatis. Semua partisipan
mengalami penurunan tingkat stress yang cukup konsisten dari tahap ke tahap; (2) Partisipan
yang mencapai keberhasilan penurunan stress secara optimal adalah partisipan 1 dan
partisipan 2. Keberhasilan ini memunculkan temuan bahwa hipnoterapi lebih efektif
diberikan kepada penderita gastritis psikosomatis yang mengalami tingkat stress pada
kategori tinggi; (3) Setiap partisipan terbukti memiliki kebiasaan baru. Partisipan 1 dan
partisipan 2 terbiasa melakukan self-hipnosis untuk mencari ketenangan dan relaksasi pada
tubuh. Sedangkanpartisipan 3 menjadi lebih sering berprasangka baik atau berpikir
positifuntuk menjaga suasana hati agar tetap bersemangat dalam menjalankan aktivitasnya.

Kata kunci: tingkat stres, hipnoterapi, penderita gastritis psikosomatis.

PENDAHULUAN menunjukkan bahwa individu yang


Sundberg (2007) mengemukakan tergolong kelompok umur produktif dan
bahwa masa dewasa adalah masa untuk masih aktif melakukan kegiatan sehari-hari
produktivitas, prestasi, dan pencapaian lebih rentan terkena gangguan lambung
semua fase kehidupan yang penuh dengan atau gastritis, seperti pada individu yang
pekerjaan, waktu luang, dan kegiatan terlalu sibuk mencari nafkah, atau pada
keluarga. Sementara itu, berdasarkan hasil mahasiswa yang memiliki sejumlah
wawancara awal yang dilakukan peneliti aktivitas yang sangat padat, dan
terhadap salah seorang dokter di kota Solo sebagainya.
v

Menanggapi permasalahan fisik yang mempengaruhi penurunan tekanan


sering dikeluhkan oleh kaum dewasa emosional dan keluhan penyakit fisik pada
tersebut, Gendo (2006) berpendapat bahwa manusia. Hal ini menunjukkan bahwa
stress emosional adalah kasus yang paling hipnoterapi mampu memutus rantai proses
sering dijumpai dalam praktik medis psikosomatis pada manusia.
sehari-hari.Tekanan hidup diperkirakan Berdasarkan uraian di atas peneliti
dapat melemahkan kondisi imunitas tubuh, melihat bahwa penelitian tentang pengaruh
dimana salah satunya adalah gastritis. hipnoterapi terhadap penurunan tingkat
Gendo (2006) menjelaskan bahwa mereka stres terutama pada dewasa awal yang
yang mengalami stres berlarut-larut, menderita penyakit gastritis psikosomatis
dimana saraf vagal-nya terangsang secara di Indonesia masih sangat sedikit
terus menerus, menyebabkan produksi dilakukan. Sehubungan dengan hal
asam lambung akan terus meningkat. tersebut, maka penulis bermaksud
Produksi asam lambung yang berlebihan mengadakan penelitian yang berjudul
inilah awal penyebab munculnya penyakit “Pengaruh Hipnoterapi Terhadap
gastritis. Penurunan Tingkat Stres pada Penderita
Berbicara tentang gastritis Gastritis Psikosomatis”.
psikosomatis, penelitian yang pernah Penelitian yang melibatkan tema stres,
dilakukan oleh Subekti (2007) gastritis psikosomatis dan hipnoterapi
menunjukkan bahwa pasien yang memang belum banyak dilakukan
diberikan terapi relaksasi secara individual sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan
terbukti efektif menurunkan stres dan “Apakah hipnoterapi mempengaruhi
keluhan tukak lambung. Selain itu efek penurunan tingkat stres penderita gastritis
relaksasi dapat membuat pasien tukak psikosomatis?”
lambung merasa tidak mudah lelah, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
mengurangi sesak nafas, serta untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi
menimbulkan rasa tenang dan nyaman. terhadap penurunan tingkat stress pada
Pada penelitian ini, intervensi penderita gastritis psikosomatis.Secara
psikologis yang digunakan sebagai praktis, hipnoterapi ini diharapkan dapat
penanganan stress pada penderita gastritis digunakan sebagai salah satu alternatif
psikosomatis adalah hipnoterapi. Menurut intervensi psikologis untuk penurunan
Gunawan (2009) hipnoterapi merupakan tingkat stres pada penderita gastritis
salah satu terapi yang efektif dalam psikosomatis. Secara teoritis hasil
menjangkau pikiran bawah sadar dan penelitian ini dapat menambah kekayaan
melakukan re-edukasi. Hipnoterapi sendiri khasanah ilmupara kilinisi, khususnya
dikenal sebagai salah satu cabang ilmu psikolog klinis dan dokter. Kontribusi ilmu
psikologi yang mempelajari manfaat pada penelitian ini terkait pemberian
sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, intervensi psikologis terhadap penderita
perasaan, dan perilaku. Hipnoterapi gastritis psikosomatis yang sebelumnya
dikatakan sebagai suatu teknik terapi hanya mendapatkan penanganan berupa
pikiran dengan cara memberi sugesti atau intervensi medis saja.
perintah kepada pikiran bawah sadar
(Setiawan, 2009). TINJAUAN PUSTAKA
Selain penelitian hipnoterapi yang telah A. Stres
disampaikan di atas, hasil penelitian Secara etimologi, „stres‟ berasal
Novrizal (2010) menemukan bahwa pasien dari pengertian istilah Yunani yaitu
Liken Simpleks Kronik dengan keluhan „merimnao‟ yang merupakan
gatal yang disebabkan oleh cemas terbukti paduan dua kata, „meriza’
efektif diatasi dengan menggunakan (membelah, bercabang) dan ‘nous’
hipnoterapi. Efek hipnoterapi mampu (pikiran). Dari kedua istilah ini

v
vi

pengertian stres berarti membagi mempengaruhi penyakit. Istilah


pikiran antara minat-minat yang psikosomatik mulai digunakan
baik dengan pikiran-pikiran yang untuk menyatakan hubungan antara
merusak. pikiran (psike) dan tubuh (soma)
Dalam kehidupan sehari-hari, dalam keadaan sehat dan sakit.
manusia tidak bisa lepas dari stres, Gastritis atau istilah yang sering
masalahnya adalah bagaimana dikenal oleh masyarakat sebagai
hidup beradaptasi dengan stress maag atau penyakit lambung
tanpa harus mengalami distress adalah kumpulan gejala yang
(Suliswati, 2004). dirasakan sebagai nyeri terutama di
Santrock (2003) menjelaskan ulu hati, orang yang terserang
bahwa stres adalah respon individu penyakit ini biasanya sering mual,
terhadap keadaan atau kejadian muntah, rasa penuh, dan rasa tidak
yang memicu stres (stresor), yang nyaman (Misnadiarly, 2009).
mengancam dan mengganggu Menurut Gunarsa (2008) pada
kemampuan seseorang untuk gangguan psikosomatis ada sebab
menangani (coping). Menurut organis yang sesuai sebagai suatu
Suliswati (2004) stres merupakan hasil reaksi emosi, misalnya pada
gangguan pada tubuh dan pikiran alat pencernaan. Begitu juga
yang disebabkan oleh perubahan dengan pendapat Nadesul (2009)
dan tuntutan kehidupan. yang menyatakan bahwa pada saat
Menurut Arumwardhani (2011) emosi bergejolak tidak stabil, asam
stres merupakan suatu tekanan lambung bertambah. Asam
yang dialami individu dalam usaha lambung yang berlebih akan
pencapaian target dalam standar melukai selaput lendir lambungnya
pemenuhan kebutuhan hidup sendiri sehingga lambung
manusia. Apabila standar meradang. Peradangan lambung ini
pemenuhan kebutuhan hidup yang disebut penyakit gastritis atau
seorang individu terlalu tinggi, maag.
kemungkinan tekanan (stres) yang Kondisi stres yang dialami oleh
dialaminya akan semakin tinggi, penderita gastritis psikosomatis
demikian pula sebaliknya. tentunya memiliki sedikit
Berdasarkan pendapat-pendapat perbedaan dengan stres yang
di atas, disimpulkan bahwa stres dialami oleh orang-orang pada
merupakan suatu tekanan umumnya.Seperti yang telah
psikologis yang dialami oleh dijelaskan sebelumnya bahwa
individu akibat suatu peristiwa atau gastritis psikosomatis merupakan
keadaan yang dipersepsikan gangguan pada organ lambung
sebagai perubahan yang akibat faktor psikologis terutama
mengancam kehidupannya, emosi-emosi negatif yang menjadi
sehingga dapat menyebabkan sumber stres sehingga
gangguan pada tubuhnya. menyebabkan peradangan mukosa
lambung. Hal ini berarti bahwa
B. Stres Pada Penderita Gastritis kondisi stres yang dialami oleh
Psikosomatis penderita gastritis psikosomatis
Videbeck (2008) mengatakan memiliki hubungan yang signifikan
bahwa pada awal tahun 1800-an, terhadap gangguan lambung.
bidang medis mulai Berdasarkan beberapa pendapat
mempertimbangkan berbagai di atas maka dapat dikatakan
faktor sosial dan psikologis yang bahwa kondisi stres yang dialami

vi
vii

oleh orang-orang pada umumnya Setiawan, 2009 ). Hipnoterapi


belum tentu berpengaruh pada seringkali digunakan sebagai
kondisi asam lambung yang sebuah alat untuk terapi perilaku
menyebabkan gastritis. Sedangkan kognitif.
kondisi stres yang dialami oleh Menurut Tiran (2006)
penderita gastritis psikosomatis hipnoterapi adalah penggunaan
berakibat pada meningkatnya asam kondisi hipnotik secara terapeutik,
lambung, sehingga dapat suatu perubahan status kesadaran
menyebabkan gastritisnya semakin atau keterjagaan yang dapat
parah. dibedakan dari relaksasi mental
sederhana atau „mimpi di siang
C. Hipnoterapi hari‟. Selama hipnoterapi, klien
Menurut Setiawan (2009) dalam status hipnotik diterapi
seperti bidang ilmu lainnya, ilmu dengan beragam sarana terapeutik,
hipnosis terus berevolusi untuk berkisar dari anjuran sederhana
mencapai kesempurnaannya dalam sampai psikoanalisis. Hipnoterapi
teori dan praktik. Para tokoh yang juga dapat digunakan bersamaan
menggunakan hipnosis mencoba dengan strategi terapeutik lain
merumuskan hipnosis secara ilmiah seperti musik (Kirsch dan
dan menemukan berbagai teknik Schoenberger dalam Tiran, 2006).
baru yang efektif. Aliran-aliran Jadi dapat disimpulkan bahwa
psikologi yang digunakan oleh hipnoterapi adalah aktivitas
hipnoterapi yakni berdasar pada terapeutik yang diberikan pada saat
behaviorisme, psikoanalisa, gestalt, seseorang berada pada kondisi
humanistik, dan kognitif. Aliran- hipnosis. Terapi yang digunakan
aliran psikologi tersebut berupa sugesti melalui seni
menjelaskan proses atau cara kerja komunikasi yang khas, dan
terapeutik yang terjadi dalam ditujukan kepada pikiran bawah
hipnoterapi. Dalam penelitian ini, sadar dengan tujuan untuk
hipnoterapi lebih bekerja pada mengubah pikiran, perasaan, dan
ranah kognitif. perilaku menjadi lebih baik.
Gunawan (2009) mengatakan
bahwa hypnosis adalah kondisi D. Pengaruh Hipnoterapi terhadap
kesadaran (State of Consciousness) Penurunan Tingkat Stres pada
manusia menjadi lebih mudah Penderita Gastritis Psikosomatis
menerima saran atau informasi. Penjelasan Sudoyo (2009)
Selain itu hipnosis merupakan tentang otonomi tubuh manusia
proses psikologis yang terkait stres dan gastritis di atas
menciptakan hasil fisiologis, sebab didukung oleh pernyataan La
hipnosis dilakukan untuk mem- Kahija (2007) bahwa sistem saraf
ByPass atau memperkecil peran otonom menjadi bagian etiologi
dari "Critical Area", sehingga untuk memahami pengaruh
informasi dapat lebih mudah aktivitas fisiologis bagi pikiran,
memasuki Sub-Conscious. emosi, suasana hati (mood), dan
Hipnoterapi dapat juga dikatakan perasaan. Sistem saraf otonom
sebagai suatu teknik terapi pikiran berfungsi menghubungkan sistem
menggunakan hipnotis. Hipnotis saraf pusat dengan kelenjar
dapat diartikan sebagai ilmu untuk endokrin, yaitu kelenjar yang
memberi sugesti atau perintah mengontrol detak jantung dan
kepada pikiran bawah sadar ( organ-organ internal lainnya,

vii
viii

seperti perut. Secara psikologis, penyakit fisik, melainkan lebih


sistem saraf ini mempengaruhi pada masalah emosi yang
dinamika emosi, perasaan, dan mengakibatkan munculnya
suasana hati (mood). penyakit fisik. Sebagai contoh
Sedangkan sistem endokrin individu yang sedang mengalami
sendiri terdiri atas beberapa sakit maag atau gastritis. Salah satu
kelenjar, salah satunya yaitu penyebab penyakit ini adalah
kelenjar adrenal, yaitu kelenjar karena produksi asam lambung
yang membantu tubuh dalam yang berlebihan akibat pikiran
bereaksi terhadap tekanan/stres dan yang sedang dilanda stres.
mengatur penggunaan energi Hipnoterapi berurusan dengan stres
jangka pendek. Pada saat kelenjar itu sendiri. Jika stresnya dapat
adrenal memproduksi adrenalin, disembuhkan, otomatis penyakit
maka tubuh akan merespon secara gastritis tersebut juga akan sembuh.
cepat pada sumber stres atau
stresor (La Kahija , 2007). E. Hipotesa
Secara fisiologis, hipnoterapi Hipotesa dalam penelitian ini
bekerja melalui sistem gelombang adalah hipnoterapi mampu
otak. Seperti yang dikatakan oleh mempengaruhi penurunan tingkat
La Kahija (2007) pada sesi-sesi stres pada penderita gastritis
hipnoterapi, seperti induksi dan psikosomatis.
deepening, pasien akan dibimbing
terapis dari pikiran sadar ke pikiran METODE PENELITIAN
bawah sadar. Pada kondisi seperti A. Identifikasi Variabel
ini pasien akan memasuki kondisi Variabel bebas dalam penelitian
hipnosis yang lebih dalam, ini adalah hipnoterapi. Sebagai
sehingga gelombang otak yang variabel tergantungnya adalah
semula berada pada gelombang stres.
beta akan berubah pelan-pelan
menuju gelombang alpha. Dalam B. Definisi Operasional
kondisi alpha, otak akan Hipnoterapi adalah aktivitas
memproduksi hormon serotonin terapeutik yang diberikan pada saat
dan endorfin yang menyebabkan pasien berada pada kondisi
seseorang merasakan rasa nyaman, hipnosis atau rileks. Terapi ini
tenang, bahagia. Hormon ini menggunakan sugesti melalui
membuat imunitas tubuh teknik komunikasi persuasif dan
meningkat, pembuluh darah ditujukan kepada pikiran bawah
terbuka lebar, detak jantung sadar, dengan maksud agar pikiran
menjadi stabil, dan kapasitas indra dan perasaan pasien berubah
meningkat (Sentanu, 2010). menjadi lebih baik sesuai dengan
Perubahan gelombang otak tersebut tujuan pada penelitian ini.
berpengaruh pada sistem otonom. Stres merupakantekanan
Hatem (2006) menjelaskan bahwa psikologis yang dialami oleh pasien
perubahan gelombang otak akan gastritis psikosomatis akibat suatu
menyebabkan kelenjar hipofisis tuntutan atau peristiwa yang
mengeluarkan endorphin atau opiat dipersepsikan sebagai perubahan
alami sehingga terjadi penurunan yang mengancam kehidupannya,
rasa sakit. sehingga menyebabkan gangguan
Menurut Gunawan (2007) pada system percernaan bagian atas
hipnoterapi tidak berurusan dengan (lambung). Tingkat stres dalam

viii
ix

penelitian ini diukur dengan penelitian ini yaitu berupa check


menggunakan skala terjemahan list.
DASS 42 yang disusun oleh
Damanik (2010). Semakin tinggi E. Rancangan Eksperimen
skornya maka semakin tinggi pula Penelitian ini menggunakan
tingkat strespasien dan begitu juga single case experimental designs
sebaliknya atau eksperimen dengan Partisipan
berjumlah sedikit. Desain
C. Partisipan penelitian eksperimen satu-kasus (single case
Partisipan penelitian ini terdiri experimental designs) merupakan
dari pasien-pasien psikosomatis strategi penelitian di mana variabel
yang mengalami gangguan pada independen dimanipulasi untuk
lambungnya, maka lokasi yang sedikit individu sehingga
dipilih adalah sebuah klinik dokter memungkinkan diambilnya
yang menggunakan metode holistik kesimpulan tentang sebab-akibat,
untuk pendekatan psikosomatik tetapi memiliki daya generalisasi
terhadap pasien-pasiennya dan yang terbatas (Durand, 2006).
berada di Surakarta, Jawa Tengah
dan memiliki skor tingkat stres≥ 18 F. Prosedur Pelaksanaan
yang dipilih dengan menggunakan Eksperimen
DASS 42. 1. Tahap persiapan penelitian
a. Penyusunan modul terapi
D. Metode dan Alat Pengumpul b. Uji coba modul
Data c. Profesional judgment
DASS 42merupakan skala d. Pemilihan terapis
depresi, kecemasan dan stress yang e. Penentuan partisipan
dirasakan oleh pasien selama penelitian
seminggu terakhir. 2. Tahap pelaksanaan penelitian
Skala keluhan gastritis a. Surat persetujuan
psikosomatis. Skala ini digunakan partisipan
untuk mengukur intensitas, b. Pelaksanaan tahap
frekuensi dan lamanya keluhan baseline
gastritis yang dirasakan oleh c. Pelaksanaan tahap terapi
Partisipan d. Pelaksanaan tahap follow
BukuHarian“It’s My Life!” up
Buku ini disusun sendiri oleh
peneliti, yang berisi tentang G. Metode Analisis Data
aktivitas sehari-hari para partisipan Analisis data secara kuantitatif
selama berlangsungnya penelitian dilakukan dengan menggunakan uji
ini, yakni kurang lebih selama 2,5 statistik Wilcoxon Signed Rank
bulan. Para partisipan mengisi Test. Selain itu data kuantitatif juga
berdasarkan hal-hal yang dialami disajikan dengan menggunakan
selama satu hari. analisis data visual inspection
Observasi. Penelitian ini untuk melihat setiap perubahan
menggunakan observasi non partisipan dari waktu ke waktu
partisipan, karena perhatian (Barlow&Hersen, dalam
peneliti berfokus pada bagaimana Hertinjung 2009). Hasil
mengamati, merekam, mempelajari pengukuran tingkat stres antar
dan mencatat tingkah laku. Alat Partisipan dibandingkan dengan
observasi yang digunakan dalam cara visual inspection.

ix
x

Tingkat stres penderita gastritis Rata-rata 25.44 13.08 11.67


psikosomatis dibandingkan antara Dari tabel diatas dapat
hasil pengukuran pada saat dilihat bahwa terjadi
baseline, saat pelaksanaan terapi penurunan rerata skor DASS
atau perlakuan berlangsung, dan 42 dalam setiap tahap
saat pengukuran tindak pengukuran.
lanjut/follow up. Perbandingannya
tampak pada kenaikan atau Dari hasil-hasil tersebut di
penurunan yang disajikan melalui atas, selanjutnya dapat
tabel dan grafik (Breakwell, 2004). dipaparkan data statistik
Sedangkan analisis kualitatif deskriptif skor DASS 42
dilakukan terhadap data yang maupun skala keluhan gastritis
diperoleh dari hasil observasi psikosomatis pada tabel
selama terapi, tahap pre-induksi berikut ini.
hipnoterapi, pengisian diary, serta Statistik Deskriptif
wawancara informal. Tahap Pengukuran
Alat Ukur Baseline Terapi Follow-up

HASIL PENELITIAN DAN X SD X SD X SD


25.4 2.4 13.0 3.9 11.6 2.6
PEMBAHASAN DASS 42
4 1 8 7 7 7
A. Hasil Penelitian Skala
1. AnalisisUjiStatistikWilcoxon Keluhan
28.2 3.0 18.3 1.8 16.1 1.6
Gastritis
Signed Rank Test & Visual Psikosoma
2 8 3 9 1 4
Inspection tis
Data Dari tabel statistik
kuantitatifpadapenelitianiniada deskriptif di atas, dapat dilihat
lahberupa data rerataskor bahwa rerata skor DASS 42
DASS 42 dan rerata skala yang diperoleh partisipan
keluhan gastritis psikosomatis mengalami penurunan pada
hasil pengukuran dari ketiga setiap tahap pengukuran. Hal
partisipan pada tahap baseline, ini menunjukkan menurunnya
terapi, dan follow-up. Data tingkat stres pada partisipan
visual inspection yang akan dalam setiap tahap tindakan
disajikan diperoleh dari alat yang dilakukan. Rerata skala
ukur DASS 42 untuk keluhan gastritis psikosomatis
mengetahui tingkat stress dan mengalami penurunan pada
Skala keluhan gastritis setiap tahap terapi yang
psikosomatis untuk dilakukan.
mengetahui keluhan gastritis Guna membuktikan
pada partisipan. hipotesis bahwa hipnoterapi
Berikut adalah rerata skor dapat menurunkan tingkat stres
DASS 42 dari ketiga partisipan pada partisipan penderita
yang diukur pada tahap gastritis digunakan uji statistik
baseline, terapi, dan follow-up. Wilcoxon Signed Rank Test.
Rerata Skor DASS 42 Partisipan Hasil analisis data dapat
Tahap Baseline, Terapi, dan Follow-up disajikan pada tabel berikut
Tahap Pengukuran ini.
No. Partisipan Follow-
Baseline Terapi
up
1. Partisipan 1 26.67 15.25 14.33
2. Partisipan 2 22.67 8.50 9.00
3. Partisipan 3 27.00 15.50 11.67
Total 76.33 39.25 35.00

x
xi

skala keluhan gastritis


psikosomatis tahap baseline
Rangkuman Hasil Analisis Statistik dengan tahap terapi dengan
Rerata Skor DASS 42 dan Skala nilai Z sebesar -1.604 dan
Keluhan Gastritis Psikosomatis p = 0.000 (p < 0.05); 2)
Pasang
Sign Sign terdapat perbedaan signifikan
Sumber an Nilai
Data Variabe Z
2 1 Status antara rerata skala keluhan
Ekor Ekor gastritis psikosomatis tahap
l
Baseline
-1.604 0.000 0.000
Signifi terapi dengan follow-up
–Terapi kan dengan nilai Z sebesar -1.604
Terapi– Tdk
Follow -1.069 0.333 0.333 Signifi dan p = 0.000 (p < 0.05); dan
Skor
DASS 42
up kan 3) terdapat perbedaan yang
Baseline signifikan antara rerata skala
– Signifi
Follow
-1.604 0.000 0.000
kan
keluhan gastritis psikosomatis
up tahap baseline dengan tahap
follow-up dengan nilai Z
Baseline Signifi sebesar -1.604 dan p = 0.000
-1.604 0.000 0.000
– Terapi kan
Terapi – (p < 0.05).
Keluhan Signifi 2. Hasil Analisis Deskriptif
Follow -1.604 0.000 0.000
Gastritis kan
Psikosom
up Kelompok
atis Baselin Analisis deskriptif yang dibuat
e– Signifi
Follow
-1.604 0.000 0.000
kan mengacu pada data-data
up pendukung yang diperoleh
Dari hasil-hasil analisis selama dilakukan penelitian.
pada Tabel di atas dapat Pada bagian ini, gambaran
diketahui beberapa hal yang yang akan dikemukakan adalah
meliputi antara lain: 1) kesimpulan tema tertentu.
terdapat perbedaan yang Berikut ini grafik
signifikan antara skor rerata perbandingan rerata skor
DASS 42 tahap baseline DASS 42 ketiga partisipan
dengan tahap terapi dengan pada tahap baseline, terapi,
nilai Z sebesar -1.604 dan p = dan follow up.
0.000 (p < 0.05); 2) tidak ada
perbedaan signifikan antara Grafik Perbandingan Rerata Skor
rerata skor DASS 42 tahap DASS 42 antar Tahap
terapi dengan follow-up
26,67
dengan nilai Z sebesar -1.069 30 22,67 27
dan p = 0.333 (p > 0.05); dan 20 15,25
14,33
15,5
3) terdapat perbedaan yang 10
8,5 9 11,67
signifikan antara skor rerata 0
DASS 42 tahap baseline Partisipan 1
dengan tahap follow-up dengan (LT)
Partisipan 2
Partisipan 3
(DD)
nilai Z sebesar -1.604 dan p = (BL)
0.000 (p < 0.05).
Hasil analisis statistik Baseline Terapi Follow Up

terhadap data skala keluhan


gastritis psikosomatis dapat B. Pembahasan
diketahui hasil-hasil sebagai Berdasarkan serangkaian
berikut: 1) terdapat perbedaan pelaksanaan hipnoterapi pada
yang signifikan antara rerata penderita gastritis psikosomatis,

xi
xii

diperoleh hasil bahwa hipnoterapi kondisi ini, otak memproduksi


pada penelitian ini terbukti dapat hormon serotonin dan endorfin
menurunkan tingkat stres pada yang menyebabkan seseorang
penderita gastritis psikosomatis. merasakan rasa nyaman dan
Pengukuran dengan metode visual tenang. Bahkan setelah semua
inspection yang dilakukan setiap partisipan tidak lagi mendapatkan
seminggu sekali, selama sepuluh perlakuan hipnoterapi, kondisi
kali, menunjukkan adanya fluktuasi psikologis yang lebih tenang masih
tingkat stres pada setiap partisipan bisa dirasakan oleh semua
dengan kecenderungan yang selalu partisipan.
menurun. Berdasarkan
perbandingan rerata skor DASS 42 Selain itu, hipnoterapi efektif
antar partisipan untuk mengurangi keluhan gastritis
Penilaian kognitif atau persepsi pada semua partisipan. Semua
terhadap kejadian merupakan partisipan mengungkapkan bahwa
faktor yang sangat berpengaruh frekuensi keluhan gastritis yang
terhadap munculnya stres yang mereka alami seperti perut perih,
datang dari berbagai sumber mual, kembung, dan muntah terasa
(Speisman dan Lazarus dalam berkurang. Menurut Sentanu
Nivel, 2002). Sebagaimana yang (2010), dalam kondisi Alfa, otak
dikemukakan oleh Gendo (2006) memproduksi hormon serotonin
bahwa mereka yang mengalami dan endorfin yang membuat
stres berlarut-larut akan imunitas tubuh meningkat
menyebabkan produksi asam Hipnoterapi yang dilakukan
lambung akan terus meningkat. dalam penelitian ini lebih efektif
Produksiasamlambung yang untuk menurunkan tingkat stres
berlebihantersebutmenjadiawalpen penderita gastritis psikosomatis,
yebabmunculnyapenyakit terutama yang berada dalam
gastritis.Senada dengan pendapat kategori tingkat sedang
tersebut. (moderate).Semua partisipan
Hipnoterapi juga memunculkan mengalami penurunan yang cukup
sensasi rileks pada tubuh. Seperti konsisten dari tahap ke tahap.
yang dialami oleh semua partisipan Penurunan yang konsisten tersebut
yang merasakan tubuh mereka menunjukkan adanya kemajuan
terasa lebih rileks pada saat yang positif dari kondisi stres yang
mendapatkan perlakuan dialami setelah mendapatkan
hipnoterapi. Kondisi tubuh yang hipnoterapi. Salah satu factor
rileks tersebut menyebabkan keberhasilan ini dapat dijelaskan
munculnya perasaan tenang dan karena partisipan tidak menjalani
nyaman setelah hipnoterapi terapi lain kecuali hipnoterapi dan
dilakukan berulang kali pada setiap adanya kemampuan untuk
tahap terapi. Menurut Setyono menyerap manfaat hipnoterapi
(2006) proses hipnoterapi bekerja sejak pertama diberikan perlakuan.
melalui seni komunikasi pada
pikiran bawah sadar yang KESIMPULAN DAN SARAN
mengarahkan subjek menuju suatu A. Kesimpulan
kondisi relaksasi, sehingga 1. Hipnoterapi mampu
gelombang otak subyek perlahan- menurunkan tingkat stres pada
lahan turun dan dijaga pada kondisi penderita gastritis
gelombang alpha dan theta. Dalam psikosomatis. Semua

xii
xiii

partisipan mengalami hipnoterapi dengan


penurunan tingkat stress yang memperhatikan fase-fase
cukup konsisten dari tahap ke terapeutik yang
tahap. berkesinambungan.
2. Partisipan yang mencapai
keberhasilan penurunan stress DAFTAR PUSTAKA
secara optimal adalah Arumwardhani, A . 2011 . Psikologi
partisipan 2. Keberhasilan ini Kesehatan . Yogyakarta : Galangpress
memunculkan temuan bahwa Breakwell, G.M., Hammond, S., Schaw,
hipnoterapi lebih efektif
C.F .2004 .Research Methods In
diberikan kepada penderita
gastritis psikosomatis yang Psychology .California : SAGE
mengalami tingkat stress pada Publications
kategori sedang (jika diukur Damanik, E.D .2010 .The Measurement of
menggunakan norma DASS Reliability, Validity, Items Analysis
42). and Normative Data of Depression
3. Setiappartisipanterbuktimemili Anxiety Stress Scale (DASS)
kicoping adaptive.
.http://www2.psy.unsw.edu.au/groups/
B. Saran
1. Bagi partisipan penelitian dass/Indonesian/Damanik.htmdiaksest
Partisipandapatlebihmemilikim anggal 7 Oktober 2010
anajemenstres yang baik. Salah Durand, V.M., Barlow, D.H .2006 .Intisari
satubentukmanajemenstres Psikologi Abnormal Edisi Keempat .
yang Yogyakarta : Penerbit Pustaka Belajar.
disarankanyaknimemilikiprasa Gunawan, A.W .2007 .Hypnosis The Art of
ngkabaik (positive thinking)
Subconcious Communication,
terhadapdiridanperistiwa yang
hadirdalamkehidupannya. MeraihSuksesdenganKekuatanPikiran
2. Bagi Dokter .Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama
Diharapkan hipnoterapi dapat .
digunakan sebagai salah satu Gunawan, A.W. 2009 .Hypnotherapy The
intervensi psikologis yang Art of Subconcious Restructuring.
berkontribusi terhadap metode
Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama
holistik kedokteran.
3. Bagi Psikolog Klinis Gendo,U . 2006 .IntegrasiKedokteran
Hipnoterapi dapat digunakan Barat
sebagai salah satu cara yang danKedokteranTradisionalChina
cepat dan tepat untuk .Yogyakarta :PenerbitKanisius.
penanganan gangguan stres Gunarsa, S.D . 2008 . Psikologi Perawatan
dan psikosomatis. . Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hatem, T.P., Lira, P.I.C., Mattos, S.S
a) Hipnoterapi ini dapat
dicoba untuk diterapkan .2006 . The Therapeutic Effects Of
pada subyek yang lebih Music In Children Following Cardiac
luas. Surgery .Journal de Pediatria 82,3;
b) Bagi para peneliti yang 186-192
ingin melakukan Kahija, Y.F.L .2007 .HipnoterapiPrinsip-
penelitian yang serupa, PrinsipDasarPraktikPsikoterapi
disarankan untuk
merancang tahap

xiii
xiv

.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama .Buku Ajar IlmuPenyakitDalamJilid


. III EdisiV .Jakarta : Internal
Misnadiarly .2009 .MengenalPenyakit Publishing
Organ Cerna : Gastritis (Dyspepsia Suliswati, Payapo, T.A., Maruhawa, J.,
atauMaag),InfeksiaMicrobacteriapad Sianturi, Y., Sumijatun .2004 . Konsep
a Ulcer Gastrointestinal . Jakarta Dasar Keprawatan Kesehatan Jiwa .
:PustakaPopulerObor Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Nadesul.2009 .Dari EGC .
BalikKamarPraktikDokter. Jakarta Sundberg, N.D, Winebarger, A.A, Taplin,
:PenerbitLibri. J.R .2007 .Psikologi Klinis
Niven, N . 2002 . Psikologi Kesehatan : Perkembangan, Teori, Praktik, dan
Pengantar untuk Perawat & Penelitian . Yogyakarta : Pustaka
Profesional Kesehatan Lain . Jakarta : Belajar.
EGC . Tiran, D . 2006 . Mual Dan Muntah
Novrizal, R . 2010 . Keefektifan Kehamilan : Seri Asuhan Kebidanan .
Hipnoterapi Terhadap Penurunan Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Derajat Kecemasan Dan Gatal Pasien EGC
Liken Simpleks Kronik di Poliklinik Videbeck, S.L . 2008 . Buku Ajar
Penyakit Kulit dan Kelamin RSDM Keperawatan . Jakarta : Penerbit Buku
Surakarta . Tesis. Surakarta: Program Kedokteran EGC
Pendidikan Dokter Spesialis I Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Santrock, J.W . 2003 . Adolescence
Perkembangan Remaja Edisi Keenam
. Jakarta : Erlangga
Sentanu, E . 2010 . Quantum Ikhlas:
Teknologi Aktivasi Hati . Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.
Setiawan, T . 2009 . Hipnotis &
Hipnoterapi . Yogyakarta : Garasi
Setyono, A .2006
.HypnoparentingMenjadiOrangtuaEfe
ktifdenganHipnosis .Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka Utama .
Subekti, T . 2007 . Metode Relaksasi
untuk Menurukan Stres dan Keluhan
Tukak Lambung pada Penderita
Tukak Lambung Kronis . Tesis (tidak
diterbitkan). Yogyakarta: Program
Pasaca Sarjana Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.
Sudoyo, A.W, Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, M., Setiati, S .2009

xiv

Anda mungkin juga menyukai