Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU


PERIODE 18 FEBRUARI – 1 MARET 2019

Disusun oleh:
Nur Ayutia Dupaginta (P2.31.39.0.16.029)

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
2019
PROFIL PUSKESMAS

Puskesmas Kecamatan Johar Baru berada di wilayah kelurahan Tanah


Tinggi Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat. Puskesmas berlantai 5 ini direnovasi
total dan mulai digunakan sejak 1 Januari 2014. Awalnya puskesmas ini hanya
mempunyai bangunan 2 lantai, sejak menempati bangunan baru kini Puskesmas
Kecamatan Johar Baru telah memiliki beberapa layanan tambahan.

Geografis
Wilayah Kecamatan Johar Baru terdiri atas 4 Kelurahan, yaitu Tanah
Tinggi, Kampung Rawa, Galur, dan Johar Baru dengan Luas wilayah 237,70 Ha.
Batas Wilayah Kecamatan Johar Baru adalah sebagai berikut :
- Utara : Jl. Letjen Jendral Suprapto Kecamatan Kemayoran
- Barat : Sepanjang Rel Kereta Api Kecamatan Senen
- Selatan : Jl. Percetakan Negara Raya Kecamatan Cempaka Putih
- Timur : Jl. Rawa Selatan Raya & Jl. Mardani Kecamatan Cempaka
Putih

Demografis
Wilayah Kecamatan Johar Baru adalah wilayah yang padat dengan
penduduk yang sangat heterogen dan musiman. Terdiri dari empat kelurahan
memiliki 40 Rukun Warga (RW) dan 558 Rukun Tetangga (RT) dengan 133.239
Jiwa.

Visi dan Misi Puskesmas Kecamatan Johar Baru


Visi
Terwujudnya Puskesmas Kecamatan Johar Baru yang memberikan
pelayanan prima, berorientasi pada kepuasan pelanggan menuju masyarakat sehat
dan mandiri.

Misi

1. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Masyarakat Puskesmas


2. Memberikan pelayanan kesehatan prima dan merata
3. Menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan masyarakat
4. Menggalang kemitraan dengan sector terkait
KEGIATAN PKL
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Kecamatan Johar
Baru dilaksanakan pada tanggal 18 Februari – 1 Maret 2019. Kegiatan PKL
berlangsung setiap hari kerja, yaitu hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 –
16.00 WIB, kecuali pada hari Jumat sampai dengan pukul 16.30 WIB. Setiap
mahasiswa ditempatkan secara bergilir dengan pembagian dua orang di
Puskesmas Kecamatan Johar Baru, satu orang di Puskesmas Kelurahan Tanah
Tinggi, satu orang di Puskesmas Kelurahan Galur, satu orang di Puskesmas
Kampung Rawa, satu orang di klinik Program Terapi Rumatan Methadon
(PTRM), dan hari Selasa dan Jumat dua orang ditugaskan untuk memberikan
pelayanan pada program puskesmas keliling (Pusling).

1. Kamar Obat (Apotek)


Kamar obat atau apotek adalah tempat melakukan kegiatan kefarmasian
berupa pelayanan obat, baik kepada pasien, dokter maupun balai pengobatan lain
yang terdapat di puskesmas. Menurut Permenkes No.35 tahun 2014, apotek
adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh
Apoteker. Menurut definisi tersebut dapat diketahui bahwa kamar obat atau
apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu
mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, selain
itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek profesi apoteker dalam
melakukan pekerjaan kefarmasian. Kegiatan pelayanan farmasi yang dilakukan di
kamar obat, yaitu :
1. Penerimaan resep
Resep berasal dari dokter di seluruh poli yang ada di Puskesmas
Kecamatan Johar Baru. Dokter meresepkan obat melalui sistem e-prescribing
(SIKDA) ke apotek.
2. Penyiapan obat dan peracikan
3. Pemberian etiket
Petugas farmasi menuliskan etiket obat yang telah disiapkan pada kantong
plastik masing–masing obat. Etiket berisi nama pasien, aturan pakai dan
keterangan lain sesuai dengan lembar resep obat.
4. Pengecekan obat
Sebelum obat diserahkan kepada pasien,petugas penyerahan obat terlebih
dahulu memeriksa kelengkapan obat, kesesuaian dan ketepatan obat, jumlah
obat, etiket, dan nama pasien.
5. Penyerahan obat
6. Pembukuan dan Pengadministrasi obat
Di akhir pelayanan petugas akan menghitung jumlah resep dan
memisahkan resep berdasarkan resep dari poli umum, gigi, KIA dan ibu hamil
atau resep KJS, BPJS dan bayar. Setelah dihitung kemudian ditulis jumlah
resepnya di buku kunjungan resep PKM yang akan di laporkan dalam laporan
perbulan.
7. Penyetokan persediaan obat dan pemorsian obat.
Petugas akan menyetok obat–obat yang kosong atau hampir habis kedalam
laci pemyimpanan obat, jika ditengah pelayanan obat habis maka petugas akan
mengambil obat dari gudang dengan menuliskan jumlah pengeluaran obat
pada kartu stock obat dan buku pengeluaran obat perhari.

2. Gudang obat
Gudang farmasi adalah tempat penerimaan, pendistribusian dan pemeliharaan
barang persediaan berupa obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya
yang tujuannya digunakan untuk melaksanakan program kesehatan.
Kami melakukan kunjungan ke gudang obat yang ada di Puskesmas
Kecamatan Johar Baru selama masa PKL dan gudang obat yang ada di puskesmas
Kelurahan pada saat kami ditempatkan pada tiap-tiap Kelurahan. Selama kegiatan
PKL kami diberitahukan mengenai sistem yang diterapkan di gudang:
1. Penyusunan obat
2. Penyimpanan obat
3. Monitoring kadaluarsa obat
4. Penerimaan dan Pendistribusian Obat
5. Perencanaan dan pengadaan obat di gudang

3. Metadon
Program Terapi Rumatan Metadon di Indonesia adalah bagian dari upaya
nasional untuk pengendalian dan pencegahan infeksi penyakit berbahaya, seperti
HIV/AIDS, hepatitis, yang dikenal sebagai strategi pengurangan dampak buruk
atau Harm Reduction. Penggunaan dosis metaadone cair untuk pasien awal 15-40
mg selama 7 hari pertama. Pada 7 hari selanjutnya penggunaan dosis metadon cair
boleh diatas 40 mg, namun peningkatan dosis methadon cair selama seminggu
tidak boleh lebih dari 30 mg. Prosedur pelayanan pasien PTRM memiliki
prosedur sebagai berikut :
1. Pasien datang dengan menyebutkan nama, nomor status pasien dan dosis.
Pengambilan obat memiliki dua macam cara yaitu minum langsung (m+) atau
THD (Take Home Dose) untuk pasien yang bekerja.
2. Tenaga farmasi mengambil file status pasien kemudian secara bersamaan
mencatat waktu kedatangan pasien.
3. Pasien menandatangani kolom yang tertera di file status pasien setelah
menerima metadon.
4. Petugas farmasi menyiapkan metadon sesuai dengan dosis pasien yang telah
ditentukan oleh dokter.
Kegiatan mahasiswa saat melakukan PKL di tempat ini antara lain
memasukkan data ke dalam status pasien (tanggal datang, dosis yang digunakan,
waktu minum), menyiapkan metadon cair sesuai dosis pasien dengan
mencampurkannya dengan sirup untuk mengurangi rasa pahit dari metadone dan
memastikan pasien minum metadon cair sampai habis di tempat, tidak boleh
dibawa pulang kecuali THD-Take Home Dose yang dikemas dalam botol biasanya
sebanyak 3 botol untuk 3 hari.

4. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling diadakan dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa
dan Jumat. Lokasi Puskesmas Keliling yang dituju yaitu Rumah Susun Tanah
Tinggi. Waktu pelaksanaan puskesmas keliling dimulai dari pukul 09.00-12.00
WIB. Petugas yang ikut serta dalam puskesmas keliling terdiri dari satu orang
petugas farmasi, satu orang dokter, perawat dan petugas administrasi. Alur
pelayanannya dimulai dari pasien datang ke lokasi, kemudian pasien menyerahkan
kartu jaminan kesehatan ke petugas administrasi, setelah mengurus administrasi
pasien ditensi oleh perawat melakukan pemeriksaan ke dokter dan dokter menulis
resep untuk pasien tersebut. Kemudian resep diserahkan ke petugas farmasi untuk
disiapkan. Setelah obat disiapkan petugas farmasi menyerahkan obat untuk pasien
tersebut beserta dengan pemberian informasi obat.

PEMBAHASAN
Jumlah tenaga kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Johar Baru ada sembilan
orang yakni satu orang apoteker dan delapan orang asisten apoteker. Waktu
pelayanan kesehatan di puskesmas kelurahan dilakukan pada hari Senin sampai
Kamis pukul 16.00 WIB dan Jumat pukul 16.30, pada hari sabtu pelayanan
kesehatan dilaksanakan secara piket sampai pukul 12.00 WIB. Waktu pelayanan
kesehatan di puskesmas kecamatan dilakukan pada hari Senin sampai kamis pukul
16.00 WIB dan Jumat pukul 16.30. Pada hari Sabtu dan Minggu pelayanan
kesehatan dilaksanakan di UGD pelayanan 24 jam puskesmas kecamatan.

Alur pelayanan pasien di puskesmas kecamatan adalah mengambil nomor


antrian, menunggu panggilan loket pendaftaran, mendaftarkan diri, menunggu
panggilan poli tujuan, lalu menunggu panggilan apotek untuk pengambilan obat.
Alur pelayanan resep di apotek puskesmas kecamatan maupun kelurahan sudah
sesuai SOP. Namun, kegiatan double checking di puskesmas kecamatan dilakukan
oleh petugas yang menyerahkan obat.

Adapun beberapa catatan kami selama melaksanakan PKL di Puskesmas


Kecamatan Johar Baru, yaitu Kurangnya SDM Apoteker karena dalam satu
Kecamatan hanya memiliki satu orang Apoteker, Sarana dan prasarana di apotek
kecamatan sudah hampir memadai, namun di puskesmas kelurahan masih belum
memadai. Petugas farmasi belum dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri)
yang cukup memadai dalam melakukan kegiatan kefarmasian. Peracikan di
puskesmas kecamatan maupun kelurahan dirasa masih kurang memenuhi kaidah
meracik yang benar karena banyaknya resep yang datang tidak sebanding dengan
tenaga kefarmasian dan waktu yang ada. Pelayanan PIO dirasakan sudah
maksimal meskipun ada beberapa pasien yang tidak ingin diberikan informasi
obat karena sudah terbiasa menerima obat tersebut. Lemari penyimpanan
psikotropik sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai