Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karuniaNya, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di UPT Puskesmas Rejosari telah dapat
diselesaikan.
Tim Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Rejosari telah menyusun suatu pedoman
pelayanan kefarmasian di puskesmas yang diharapkan dapat melengkapi pedoman pengelolaan
obat dari Departemen Kesehatan yang sudah ada.
Pedoman ini memuat uraian tentang pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan
sarana dan prasarana, pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, administrasi,
pelayanan resep, pelayanan informasi obat, monitoring dan evaluasi penggunaan obat. Pedoman
ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan tenaga farmasi yang bekerja di
Puskesmas Rejosari.
Dengan adanya buku ini diharapkan tenaga pelatih maupun peserta latih akan mempunyai
pemahaman yang sama tentang pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas dan
dengan tersebarnya buku pedoman ini juga diharapkan kualitas pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan untuk petugas di Puskesmas Rejosari menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini. Saran serta
kritik yang membangun tentunya sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di
masa mendatang. Akhir kata, semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi tenaga farmasi dalam
memberikan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Rejosari.
1.2. Tujuan
Tujuan Umum : Terlaksananya pelayanan kefarmasian yang bermutu di Puskesmas Rejosari
Tujuan Khusus :
- Sebagai acuan bagi apoteker dan asisten apoteker untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian
di Puskesmas Rejosari
- Sebagai pedoman bagi Dinas Kesehatan dalam pembinaan pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Rejosari
2.4. Administrasi
Administrasi adalah rangkaian aktivitas pencatatan, pelaporan, pengarsipan dalam rangka
penatalaksanaan pelayanan kefarmasian yang tertib baik untuk sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan maupun pengelolaan resep supaya lebih mudah dimonitor dan dievaluasi.
Administrasi untuk sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan meliputi semua tahap
pengelolaan dan pelayanan kefarmasian, yaitu :
- Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan
untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat di
Puskesmas. Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas Rejosari dilakukan setiap periode dan
dilaksanakan oleh Pengelola Obat dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Rejosari dalam hal
ini adalah Apoteker.
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat per tahun, Puskesmas Rejosari diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan LPLPO. Selanjutnya Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat
Puskesmas Rejosari. Ketepatan dan kebenaran data perencanaan ini akan berpengaruh terhadap
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
- Permintaan obat ke instalasi farmasi kabupaten/ kota
Sumber penyediaan obat di Puskemas Rejosari berasal dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Rejosari adalah obat
esensial yang jenis dan itemnya telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk pada
Daftar Obat Esensial Nasional. Selain itu, sesuai dengan kesepakatan global maupun Keputusan
Menteri Ke sehatan No. 085 tahun 1989 tentang Kewajiban Menuliskan Resep dan atau
Menggunakan Obat Generik di Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah dan Permenkes RI No.
HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah, maka hanya obat generik saja yang diperkenankan tersedia di
Puskesmas Rejosari.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Rejosari diajukan oleh
Kepala Puskesmas Rejosari kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit pelayanan ke kepala
Puskesmas Rejosari dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
4) Pengamatan mutu
Setiap pengelola obat, perlu melakukan pengamatan mutu obat secara berkala, setiap bulan.
Pengamatan mutu obat dilakukan secara visual dengan melihat tanda–tanda sebagai berikut :
a) Tablet
• Terjadi perubahan warna, bau dan rasa, serta lembab.
• Kerusakan fisik seperti pecah, retak, sumbing, gripis dan rapuh.
• Kaleng atau botol rusak, sehingga dapat mempengaruhi mutu obat.
• Untuk tablet salut, disamping informasi di atas, juga basah dan lengket satu dengan lainnya.
• Wadah yang rusak.
b) Kapsul
• Cangkangnya terbuka, kosong, rusak atau melekat satu dengan lainnya.
• Wadah rusak.
• Terjadi perubahan warna baik cangkang ataupun lainnya.
c) Cairan
• Cairan jernih menjadi keruh, timbul endapan.
• Cairan suspensi tidak bisa dikocok.
• Cairan emulsi memisah dan tidak tercampur kembali.
d) Salep
• Konsistensi warna dan bau berubah (tengik).
• Pot/tube rusak atau bocor.
e) Injeksi
• Kebocoran
• Terdapat partikel untuk sediaan injeksi yang seharusnya jernih sehingga keruh atau partikel
asing dalam serbuk untuk injeksi.
• Wadah rusak atau terjadi perubahan warna.
Laporkan perubahan yang terjadi kepada Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota untuk diteliti lebih
lanjut.
Jangan menggunakan obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa
Hal ini penting untuk diketahui terutama penggunaan antibiotik yang sudah kadaluwarsa karena
dapat menimbulkan resistensi mikroba. Resistensi mikroba berdampak terhadap mahalnya biaya
pengobatan.
Obat dapat berubah menjadi toksis
Selama penyimpanan beberapa obat dapat terurai menjadi substansi-substansi yang toksik.
- Pendistribusian
Distribusi/penyaluran adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata
dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain :
1) Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas
2) Puskesmas Pembantu.
Buku Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Rejosari Page 8
3) Puskesmas Keliling.
4) Posyandu.
5) Polindes.
Administrasi untuk resep meliputi pencatatan jumlah resep berdasarkan pasien (umum, miskin,
asuransi), penyimpanan bendel resep harian secara teratur selama 3 tahun dan pemusnahan resep
yang dilengkapi dengan berita acara.
Pengadministrasian termasuk juga untuk:
- Kesalahan pengobatan (medication error)
- Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
- Medication Record
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Konsep kesatuan
upaya kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) menjadi pedoman dan pegangan
bagi semua fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas Rejosari yang merupakan unit pelaksana
kesehatan tingkat pertama (primary health care). Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
pelayanan yang bersifat pokok (basic health services) yang sangat dibutuhkan oleh sebagian
besar masyarakat termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas Rejosari.
Dengan bergesernya paradigma kefarmasian yang semula hanya berfokus pada
pengelolaan obat menjadi pelayanan yang komprehensif, maka diharapkan dengan tersusunnya
buku Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Rejosari ini akan terjadi peningkatan mutu
pelayanan kefarmasian di Puskesmas Rejosari kepada masyarakat. Disamping itu pula
diharapkan pedoman ini bermanfaat bagi apoteker dan asisten apoteker yang bertugas di
Puskesmas Rejosari dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang bermutu agar tercapai
penggunaan obat yang rasional.
No. ………………………………………
Pada hari ini SELASA, tanggal 15, bulan DESEMBER, tahun 2015
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : dr. ANDINI ARIDEWI, M.Kes
NIP : 19731008 200501 2 009
Jabatan : Kepala UPT Puskesmas Rejosari
Berdasarkan hasil pemeriksaan obat dan perbekalan kesehatan yang kadaluarsa / rusak, kedua belah pihak
telah melakukan serah terima obat-obatan tersebut sebagaimana daftar terlampir untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian berita acara ini dibuat menurut keadaan yang sebenarnya sebanyak tiga rangkap untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kudus, 15 Desember 2015
Yang menerima Yang menyerahkan
Staf Seksi Farmasi & Perbekes Kepala UPT Puskesmas Rejosari
Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan
Dr. MARYATA
Pembina Utama Muda