Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CANDI REJO
Jln. Lintas Sumatera km 85-86, Kampung Candi Rejo Kec. Way Pengubuan, Lampung Tengah
Kode Pos. 34165, Email : puskesmascandirejo16@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS CANDI REJO
Nomor : UKP.VIII/0114/SK/I/2018

TENTANG
PELAYANAN OBAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS CANDI REJO,

Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian atau obat dan


untuk meningkatkan mutu kefarmasian di UPT Puskesmas Candi Rejo
harus dilaksanakan oleh 1 (satu) Perawat, yang dibantu oleh tenaga
teknis kefarmasian sesuai kebutuhan;
b. sehubungan dengan butir (a) tersebut maka perlu menetapkan Surat
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Candi Rejo tentang Pelayanan
Obat di UPT Puskesmas Candi Rejo;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun
2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan NO. 4 Tahun 2018
tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi di fasilitas Pelayanan
Kefarmasian;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TENTANG


PELAYANAN OBAT UPT PUSKESMAS CANDI REJO;

Kesatu : Menetapkan Pelayanan obat di UPT Puskesmas Candi Rejo,yang


sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Candi Rejo
pada tanggal Januari 2018

Kepala UPT Puskesmas Candi Rejo,

Eko Witono

Lampiran
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Candi Rejo
Nomor : UKP.VIII/0114/SK/I/2018
Tentang : Pelayanan Obat
PELAYANAN OBAT

1. UPT Puskesmas Candi Rejo memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada
pasien yang datang di UPT Puskesmas Candi Rejo.

2. Penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat,


a. Pengendalian merupakan suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak
terjadi kelebihan dan kekurangan obat di unit pelayan kesehatan dasar.
b. Penyediaan meliputi Perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan.
c. Penggunaan obat, dalam hal ini perlu adanya pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat
yang bertujuan untuk mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan obat, memperbaiki secara terus menerus, dan memberikan penilaian
terhadap capaian kinerja pengelolaan

3. Penyediaan dan Penggunaan Obat


a. Penyediaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan obat di sub unit pelayanan kesehatan
yang ada di UPT Puskesmas Candi Rejo , meliputi : Sub unit pelayanan kesehatan
didalam lingkungan Puskesmas, Posyandu
b. Penggunaan obat dilakukan sesuai dengan pengeluaran obat atas resep serta kebutuhan
diunit pelayanan

4. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat


a. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diatur secara khusus untuk
menghindari terjadinya kemungkinan kekosongan obat yang di butuhkan oleh UPT
Puskesmas Candi Rejo untuk pelayanan.
b. Perbekalan Farmasi adalah obat , alat kesehatan habis pakai
Ruang lingkup panduan ini mulai dari Semua proses perencanaan dan pengadaan obat
di UPT Puskesmas Candi Rejo.

5. Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut
Suatu proses yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana ketersediaan obat
terhadap formularium telah tercapai, dengan menggunakan rumus :

A
x 100 %=C %
B

Ket : A = Jumlah jenis obat yang tidak masuk formularium


B = Jumalh jenis obat di Puskesmas

6. Evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium


Merupakan suatu proses sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana ketersediaan obat
terhadap Formularium , dimana hasil evaluasi menjadi umpan balik untuk meningkatkan
mutu.

7. Persyaratan petugas yang berhak memberikan resep


a. Semua kegiatan pengobatan dan penulisan resep di UPT Puskesmas Candi Rejo di
laksanakan oleh Dokter sesuai dengan kompetensinya sesuai persyaratan sebagai berikut
1) Memiliki Surat Tanda Registrasi
2) Memiliki Surat izin Praktik Dokter di UPT Puskesmas Candi Rejo
b. Apabila Dokter tidak dapat menjalankan tugasnya di bidang pengobatan karena suatu hal
(Misal : menghadiri rapat), maka tugas pengobatan dan pemberian resep didelegasikan
kepada petugas pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
tentang farmasi, yaitu perawat/bidan yang bertugas pada hari itu.
c. Petugas yang berhak memberikan resep obat adalah petugas yang memiliki kompetensi
di bidang farmasi, yaitu ;
1) Apoteker
2) Perawat/Bidan yang sudah mendapat pelatihan di bidang farmasi

8. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan / pasien di UPT
Puskesmas Candi Rejo antara lain:
a. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar:
1) pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai; dan
2) pelayanan farmasi klinik
b. Penyelengaraan pelayanan kefarmasian di UPT Puskesmas Candi Rejo dilaksanakan
oleh 1 (satu) orang tenaga Perawat sebagai penanggung jawab, dan di bantu oleh bidan.

9. Pelatihan bagi petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai
persyaratan
Sasaran :
a. Penanggung jawab farmasi yang baru masuk sebagai petugas obat di UPT Puskesmas
Candi Rejo
b. Petugas non farmasi yang diperbantukan dalam pelayanan farmasi

Tindak Lanjut : perlu dilakukan pelatihan dasar / orientasi tentang tentang pelayanan
farmasi

10. Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan obat


TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai yang efisien, efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system informasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

SASARAN :
a. Puskesmas Induk
b. Posyandu

BENTUK KEGIATAN :
a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang diberi
kewenangan
b. Pemesanan Obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas farmasi atau
gudang obat puskesmas
2) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
3) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan,
pelaporan dan pengarsipan, pemantauan dan evaluasi.

11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluwarsa, pelaksanaan FIFO dan
FEFO, kartu stok/kendali
a. Prosedur penanganan obat kadaluarsa adalah proses pengontrolan terhadap
perbekalan farmasi yang mendekati kadaluarsa maupun sudah kadaluarsa
b. Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yg terdiri dari obat, alat kesehatan.
Ruang lingkup panduan ini pencatatan perbekalan farmasi yang rusak atau sudah kadaluarsa
yang digunakan ada di apotik UPT Puskesmas Candi Rejo.
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat UPT Puskesmas
Candi Rejo.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock Obat
sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO dan
memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan control rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal
kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluarsa dan menyimpan di tempat terpisah
dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluarsa kepada Kepala Puskesmas.
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat Berita Acara Serah Terima
Obat Kadaluarsa kepada Instalasi Farmasi.

12. Peresepan Psikotropika dan Narkotika


a. Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
b. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
c. Panduan peresepan obat Narkotika dan Psikotropik diatur secara khusus untuk
menghindari terjadinya kemungkinan penyalahgunaan obat tersebut.

1. PERESEPAN NARKOTIKA :
a) Dokter penulis resep adalah dokter yang telah memiliki izin praktek dokter di UPT
Puskesmas Candi Rejo.
b) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
c) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter
penulis resep

2. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
a) Dokter penulis resep adalah dokter yang telah memiliki izin praktek dokter di UPT
Puskesmas Candi Rejo dapat dibaca tanpa menimbulkan kemungkinan salah tafsir
b) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter
penulis resep

13. Penggunaan obat yang di bawa sendiri oleh pasien


Ketentuan :
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien.
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat persetujuan dari
Apoteker UPT Puskesmas Candi Rejo.
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan
dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di UPT
Puskesmas Candi Rejo.
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek ganda
dengan obat yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan.
e. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan interaksi obat
dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien.

14. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Psikotropika dan Narkotika


Pelaksanaan
a. Petugas farmasi melakukan pengawasan atas kesesuaian diagnosis dengan
terapi penggunaan Psikotropika dan Narkotika
b. Petugas farmasi memberi tanda khusus pada resep Psikotropika dan Narkotika
c. Petugas farmasi mengidentifikasi pasien yang menerima resep Psikotropika dan
Narkotika serta verifikasi saat penyerahan obat
d. Petugas farmasi melakukan pengendalian obat Psikotropika dan Narkotika melalui
tertib administrasi kartu stok dan buku penerimaan obat Psikotropika dan Narkotika

15. Penyimpanan Obat


a. Petugas farmasi menerima obat dari Instalasi Farmasi Kabupaten sesuai dengan
perencanaan dan permintaan yang telah dibuat
b. Petugas farmasi memeriksa kesesuaian nama dan jumlah sediaan farmasi yang tertera
pada Surat Barang Bukti Keluar (SBBK) Instalasi Farmasi Kabupaten, kondisi fisik dan
tanggal kadaluarsa
c. Petugas farmasi memberi paraf dan stempel pada SBBK penerimaan barang
d. Petugas farmasi menulis jumlah barang yang diterima dan tanggal kadaluarsa pada buku
penerimaan dan kartu stok
e. Petugas farmasi menyimpan sediaan farmasi pada rak dengan kondisi yang sesuai dan
menjamin stabilitasnya, secara alfabetis menurut bentuk sediaan dan memperhatikan
sistem FIFO dan FEFO.
f. Petugas farmasi mengisi kartu stok stiap menambahkan dan mengambil obat
g. Petugas farmasi mengeluarkan obat yang pertama datang karena harus dikeluarkan
terlebih dahulu (jika tanggal kadaluarsanya lebih awal).
h. Petugas farmasi menata obat yang kadaluarsa lebih dekat di bagian depan agar
dikeluarkan terlebih dahulu.
i. Petugas farmasi menata obat yang peka terhadap cahaya , penyimpanannya diperhatikan
dengan menjauhkan dari sinar matahari.
j. Petugas farmasi menyimpan obat Psikotropika dan Narkotika dilemari khusus dan selalu
dalam keadaan terkunci.

Persyaratan penyimpanan Obat


a. Obat disusun secara alfabetis
b. Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
c. Adanya sirkulasi udara ditempat penyimpanan
d. Tersedianya kartu stok obat
e. Ada lemari khusus untuk penyimpanan obat Psikotropika dan Narkotika

16. Pemberian Informasi Obat Kepada Pasien


Sasaran : seluruh pasien Puskesmas
Tujuan : Agar pasien memahami cara pemakaian obat sesuai dengan dosis
dan aturan pakai serta efek samping yang ada.
Pelaksanaan :
a. Menerima resep
b. Mengecek kembali kelengkapan resep
c. Menyiapkan obat sesua resep
d. Mengecek kembali kesesuaian obat dengan resep
e. Memberikan informasi obat ke pasien tentang cara pemakaian, efek samping dan cara
penyimpanannya.

17. Penyimpanan obat di rumah


Cara penyimpanan obat secara umum
a. Ikuti petunjuk penyimpanan pada label kemasan / kemasan
b. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat
c. Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung
d. Jangan menyimpan obat tempat panas atau lembab
e. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali
jika tertulis pada etiket obat
f. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak
g. Jangan menyimpan obat di dalam mobil untuk jangka waktu lama
h. Jauhkan obat dari jangkauan anak – anak (adanya leaflet tentang penyimpanan obat)
i. syrup kering untuk menyimpan jangan lebih dari satu minggu (7 Hari) , lebih dari satu
minggu maka obat tersebut harus di buang
j. obat tetes mata atau tetes teling jika obat yang digunakan masih tersisa, maka obat
tersebut supaya dibuang dengan cara mengeluarkan seluruh isi obat dalam kemasan dan
membuang botol / wadah obat

18. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa


DEFINISI
a. Prosedur penanganan obat kadaluarsa adalah proses pengontrolan terhadap perbekalan
farmasi yang mendekati kadaluarsa maupun sudah kadaluarsa
b. Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yg terdiri dari obat, alat kesehatan.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan ini pencatatan perbekalan farmasi yang rusak atau sudah
kadaluarsa yang digunakan ada di Apotek UPT Puskesmas Candi Rejo.

PELAKSANAAN
a. Memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik
barang.
b. Memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat UPT Puskesmas Candi Rejo.
c. Menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan mengikuti system
FIFO dan FEFO.
d. Melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock Obat sebagai kartu
kendali.
e. Mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO dan memperhatikan
FEFO nya.
f. Melakukan control rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal kadaluarsa.
g. Memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan di tempat terpisah dari obat lain.
h. Membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Melaporkan obat kadaluarsa kepada Kepala Puskesmas.
j. Mengembalikan obat kadaluarsa kepada Instalasi Farmasi Kabupaten untuk obat
golongan narkotika psikotropika, sedangkan untuk obat golongan lain dapat langsung
dimusnahkan dengan disaksikan oleh pihak instalasi farmasi kabupaten dengan
menggunakan berita acara pemusnahan obat

19. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
Pelaksanaan :
Menyampaikan formulir efek samping obat (ESO) kepada petugas kesehatan pemeriksa
pasien.
a. Melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek samping obat yang
dipergunakan dalam terapi terhadap pelanggan
b. Mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir ESO.
c. Menyerahkan laporan ESO kepada petugas farmasi.
d. Memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang diterima dari
petugas kesehatann.

e. Membuat laporan efek samping obat UPT Puskesmas Candi Rejo


f. Memeriksa dan menandatangani laporan Efek Samping Obat.
g. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan Efek Samping Obat.
h. Petugas obat mengirimkan Laporan Efek Samping Obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Tengah.
i. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Efek Samping Obat.
Ditetapkan di Candi Rejo
Pada tanggal Januari 2018

KEPALA UPT PUSKESMAS CANDI REJO,

Eko Witono

Anda mungkin juga menyukai