Penelitian eksperimen metode penelitian yang dipakai untuk melihat dan menjelaskan
hubungan sebab akibat dari dua atau lebih variabel ( variabel terikat dan variabel bebas) yang
dilakukan dengan membuat manipulasi (perlakuan) dan mengontrol variabel lain di luar
variabel bebas yang diteliti.
- Variabel Bebas (VB) adalah variabel yang dipandang sebagai penyebab dari
hubungan sebab akibat. Contoh : terpaan iklan
- Variabel Terikat (VT) adalah variabel yang menempati posisi sebagai akibat dari
hubungan sebab akibat. Contoh : motivasi untuk memebeli rokok/ merokok
Jadi, Kehadiran VB dihadirkan lewat perlakuan (treatment). Karena itu, perlakuan
pada penelitian eksperimen pada dasarnya adalah VB, di mana lewat perlakuan
tersebut peneliti bisa mengamati apa yang terjadi pada subyek penelitian ketika
mendapat VB
- Variabel Sekunder (VS) adalah Variabel lain di luar Variabel Bebas (VB) yang
diteliti dalam penelitian eksperimen contoh : tindakan teman atau tetangga
- Pengukuran atas Variabel Terikat (tingkat agresivitas) dikenal dua jenis, yakni
pengukuran sebelum subyek penelitian diberikan perlakuan (pretest) dan pengukuran
setelah subyek penelitian diberikan perlakuan (posttest).
- Contoh : Pertama, diukur terlebih dahulu tingkat agresisivitasnya sebelum
subyek penelitian diberikan perlakuan berupa tayangan iklan rokok (pretest). Kedua,
subyek penelitian diukur kembali tingkat agresivitsnya setelah menonton tayangan
iklan rokok (posttest). Peneliti nantinya bisa membandingkan apakah tingkat
agrsivitas subyek penelitian meningkat ataukah sama saja antara pretest dan posttest.
(a) perlakuan /treatment. Untuk melihat ada tidaknya pengaruh dari suatu variabel, maka
dibuat sebuah perlakuan (treatmen) dan melihat pengaruh dari variabel (treatmen) tersebut
pada responden.
(b) kontrol. Untuk memastikan bahwa pengaruh dari perlakuan tersebut nyata, maka
kelompok tidak diberikan perlakuan (treatment).
Dilihat perbedaannya. Apakah ada perbedaan tingkat konsumsi merokok antara kelompok
perlakukan (diberikan iklan rokok) dengan kelompok kontrol (tidak diberikan iklan rokok).
Jika ada perbedaan bisa disimpulkan, iklan rokok mempunyai pengaruh terhadap tingkat
konsumsi rokok.
KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMEN
- Hubungan sebab-akibat
- Manipulasi / perlakuan (memberikan yang berbeda kepada subyek penelitian)
- Kontrol ketat (melihat pengaruh satu atau beberapa Variabel Bebas/ independen)
(+) peneliti dapat menyelidiki pengaruh dua atau lebih Variabel Bebas (VB) yang
diberikan secara bersamaan, menguji efek utama dari tiap-tiap VB dan efek interaksi
antara sejumlah VB dan mengendalikan variabel pengganggu dengan cara memasukkan
variabel tersebut ke dalam desain
- Desain faktorial 2x3 dapat dibaca : ada dua variabel bebas, di mana satu variabel
mempunyai 2 level, dan satu variabel bebas yang lain mempunyai 3 level.
- Contoh :
Judul : pengaruh kampanye bahaya pelanggaran lalu lintas terhadap kesadaran
berlalu lintas
Variabel Terikat (Y) : tingkat kesadaran berlalu lintas.
Variabel Bebas (X) : frekuensi menonton video kampanye dan bentuk kampanye.
- Alat peraga : Peneliti merancang sebuah alat (misalnya program acara, iklan,
berita, website dsb). Alat peraga tersebut harus bisa mengukur variabel independen
- Muslihat : tindakan peneliti untuk memastikan terciptanya suasana tertentu yang
dialami subjek penelitian, tanpa subjek tersebut menyadari tujuan penelitian yang
sebenernya, dapat berupa tindakan yang secara menyesatkan (aktif) atau
menyembunyikan informasi tertentu dari subyek (pasif).
Sedangkan, Variabel dependen dipakai untuk mengukur pengaruh dari variabel independen.
Peneliti harus mendefinisikan dengan tepat variabel dependen, kemudian membuat
operasionalisasi (prosedur yang menggambarkan usaha atau aktivitas peneliti untuk secara
empiris menjawab apa yang digambarkan dalam konsep) agar bisa diukur dan diteliti dengan
cara berikut :
SUBYEK PENELITIAN
Ada banyak aspek yang bisa mengancam validitas internal dari suatu penelitian eksperiman,
sebagai berikut :
- Proactive History : Ancaman ini berupa adanya Variabel Sekunder (VS) yang ada
sebelum eksperimen dilakukan berupa perbedaan individual mahasiswa
- Retroactive History : Eksperimen ini dilakukan selama satu bulan dengan dua kali
pengukuran, sebelum dan sudah (pre dan posttest).
- Maturation : pematangan biologis atau perubahan psikologis yang terjadi
pada subjek penelitian pada kurun waktu tertentu
- Testing : subyek diberikan dua kali pengukuran yakni pre dan posttest
- Kontaminasi : Subyek diberikan dua kali pengukuran yakni pre dan posttest
Di sela-sela dua pengukuran tersebut, subyek penelitian diberikan masa istirahat
untuk mempernaruhi postest
- Harapan Eksperimenter : Sebelum melakukan eksperimen, peneliti mempunyai
hipotesis yang ingin diuji dalam penelitian agar terbukti
Eksternal : Hasil dalam penelitian eksperimen bisa dipakai untuk menjelaskan peristiwa
sehari-hari dan merujuk kepada tingkat keefektifan dalam menggeneralisasikan temuan
hasil eksperimen. Ada dua aspek penting dari generalisasi ini.
- jenis data, Apakah data berbentuk nominal ( positif dan negatif), ordinal(sang-
pos,pos,sang-neg,neg),ataukah rasio(1-10). Bentuk data yang berbeda akan membawa
konsekuensi dalam hal jenis teknik statistik yang dipilih
- Jumlah perbandingan yang dipilih
- Jenis sampel
Metode Penelitian : Studi Kasus
Ciri-ciri :
1. Analisis yang mendalam dan detil atas kasus
2. Fokus pada peristiwa nyata dalam konteks kehidupan sesungguhnya
3. Peristiwa kontemporer (yang terjadi saat ini)
4. Dibatasi oleh ruang dan waktu
5. Menggunakan berbagai sumber informasi dan sumber data
Jenis :
1. Studi kasus intrinsik (Intrinsic case study), lebih mendalam kepada penggambaran
kasus se-detail mungkin dan hal ini berguna untuk mengkritik atau menjelaskan suatu
teori, bukan membangun/menyangkutkan kepada suatu teori
3. Studi kasus jamak (Multiple case sudy), mirip dengan studi kasus instrumental.
Perbedaannya, dalam studi kasus ini kasus yang diteliti lebih dari 1. Contoh :
menggambil 3 kasus media ( metro, net dan trans tv)
2. Studi kasus deskriptif, menggambarkan secara detil objek studi kasus yang diteliti
(how)
Pentingnya Observasi :
- Peneliti yang baik tidak mencatat kesimpulan atau interpretasi, melainkan data
kongkrit berkenaan dengan fenomena yang diteliti.
- Deskripsi harus detil, dan ditulis sedemikian rupa untuk memungkinkan pembaca
memvisualisasikan objek atau fenomena yang diteliti.
• Keputusan mengenai sejauh mana peneliti perlu terlibat ataukah dalam aktivitas yang
diteliti tergantung pada banyak hal namun dalam kasus-kasus tertentu, keterlibatan
atau pertisipasi aktif peneliti justru menimbulkan masalah dan mengganggu proses
pengumpulan data.
• Titik kunci dalam melahirkan yang baik adalah sejauh mana peneliti bisa meyakinkan
informan, sehingga informan akan bersikap wajar (seperti biasanya) meskipun sadar
perilakunya sedang diamati.
Catatan Lapangan, berisi deskripsi tentang hal-hal yang diamati. Catatan lapangan harus
dibuat secara lengkap, dengan keterangan tanggal dan waktu yang jelas.
Pemilihan Informan
Pedoman wawancara hanya sekedar mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus
ditanyakan :
Aspek-askpek wawancara
Metode :
- Makro ( komunitas luas) contoh : adaptasi budaya masyarakat Madura di jawa tengah
- Mikro (sempit) contoh : sebuah perkantoran, perkampungan, organisasi
- Terbuka (overt), komunitas yang diteliti mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti
(+)Memungkinkan peneliti menggunakan aneka teknik pengumpulan data dan peneliti
terlibat dalam aktivitas atau kegiatan komunitas.
(-)Sulit mendapatkan akses untuk topik-topik yang sensitif, Adanya reaktivitas ketika
anggota komunitas yang diteliti tidak berperilaku secara alamiah
- Tertutup (covert), komunitas tidak mengetahui bahwa dirinya tengah diteliti
(+)Akses ke komunitas yang diteliti, Meminimalisir reaktivitas,yakni orang bertindak
tidak alamiah karena mengetahui dirinya tengah diteliti.
(-)peneliti tidak melakukan pencatatan dan perekaman, Tidak bisa menggunakan
teknik pengumpulan data yang beragam,Sepanjang merasa cemas dan khawatir kalau-
kalau identitas diketahui dan Problem etika
- Deskriptif, bertujuan untuk mempelajari budaya dari suatu komunitas agar khalayak
mendapatkan pemahaman atas komunitas itu dari sudut pandang komunitas yang
diteliti.
- Kritis, bertujuan untuk melakukan perubahan sosial lewat penelitian dan
menunjukkan kekuasaan yang tersembunyi dan sering tidak disadari oleh anggota
komunitas
PENGUMPULAN DATA
1. Menentukan Lokasi dan Membangun Akses, Lokasi ini bisa berupa organisasi,
desa dan sebagainya.Lewat etnografi kita ingin menggambarkan komunitas secara
detil dan dalam, dan ini sangat tergantung kepada apakah peneliti mendapatkan akses
untuk masuk dalam komunitas tersebut, dan terlibat dalam berbagai aktivitas
komunitas.
2. Observasi, Peneliti hadir di lokasi, dan melakukan pengamatan aktivitas yang
dilakukan oleh anggota komunitas, Ada dua aspek yang harus dipertimbangkan
sebelum memilih strategi yakni keterlibatan peneliti atas aktivitas kelompok yang
diteliti dan keterbukaan peneliti terhadap anggota komunitas yang diteliti
Berdasarkan tingkat keterlibatan :
Peneliti terlibat secara fisik Peneliti terlibat secara fisik, Peneliti hanya terlibat Peneliti tidak terlibat
dan emosional dengan tetapi tidak mempunyai secara fisik sebagian saja dengan komunitas, baik
komunitas. Peneliti menjadi ikatan emosional dengan dari aktivitas komunitas. secara fisik ataupun
anggota komunitas yang komunitas. Peneliti ikut Peneliti ikut terlibat dalam emosional. Peneliti
berkomitmen penuh, terlibat dalam kegiatan kegiatan komunitas yang mengambil jarak dan
mengalami emosi yang komunitas, dan bisa dianggap perlu saja, tidak membuat garis yang jelas
sama dengan anggota lain. menempatkan diri sebagai seluruhnya. Peneliti bisa dengan informan yang
Ia melebur ke dalam seorang peneliti. Peneliti menarik diri dari lapangan diteliti. Peneliti hanya
komunitas, dan sulit untuk secara bertahap menarik kapan saja. mengamati dari jauh
meningggalkan lapangan diri dari lapangan dan aktivitas komunitas. Karena
dan kembali menjadi kembali menjadi peneliti. tidak terlibat dalam
peneliti. aktivitas komunitas, tidak
ada proses penarikan diri
dari lapangan.
5. Sejarah Hidup (Life History), Informasi mengenai kehidupan masa lalu, titik kritis
yang pernah dilalui seseorang, berguna untuk memahami tindakan seseorang di masa
kini
PENULISAN LAPORAN
• gaya penulisan realis, ditulis dengan sudut pandang orang ketiga. Peneliti menulis
seperti seorang pengamat yang melaporkan “pandangan mata” atas aktivitas yang
dilakukan oleh komunitas.
• gaya pengakuan, peneliti menulis dengan sudut pandang orang pertama. Kata ganti
yang dipakai adalah “saya”, “aku”, “penulis”, dan sebagainya. Penulis menempatkan
diri sebagai bagian dari komunitas dan menulis seperti layaknya orang dalam yang
menulis mengenai komunitas.
• gaya impresionis, Gaya penulisan bersifat kreatif, artistik dan kontekstual. Laporan
mirip sebuah novel atau cerita, di mana ada aktor-aktor, dan peneliti menjadi bagian
dari aktor dalam cerita.