l
pH> 5
keaktifan enzim dalam memecah pakan,
Hidroksinitril dan 5) daya detoksifikasi sianida
liase (HNL) (Osweiler eta/. 1976).
CH
3
- CO -CH3 + HC=N Gejala Klinis
Aseton Hidrogen
sianida
Gejala keracunan sianida umumnya terjadi
dalam 15-20 menit setelah mengonsumsi
Gombar 1. Reaksi hidrolisis sianogen /inamarin o/eh enzim linamarase dalam sianida dalam bentuk garam (KCN, aCN)
pembentukan HCN (Bokanga 2001). atau dalam waktu sangat cepat (akut),
Jurnal Lithang Pertanian, 31(1), 2012 23
sekitar 2-3 menit setelah menghirup berian sianida sintetis potas secara makanan anak-anak (umur 8-ll
sianida dalam bentuk gas. Gejala kera- sengaja ke dalam pakan. Biasanya potas tahun) yang menderita keracunan,
cunan sianida adalah susah bernafas, yang digunakan berbentuk bubuk karena dengan ge- jala lemah dan sesak nafas
denyut nadi cepat, lemah, tremor, mata cukup murah, mudah diperoleh, dan cukup dan warna darahnya merah terang
terbelalak, kembung dan kadang-kadang efisien pada dosis rendah (l-2,5 mglkg (Espinoza et a/.
terjadi salivasi dan muntah, kejang-kejang, berat badan sudah dapat mematikan 1992).
dan lapisan mukosa berwarna merah hampir semua spesies) (Clarke dan Clarke
terang (Osweiler eta/. 1976; Clarke dan: 1977). Hampir 40% dari 35 kasus keracun-
Clarke 1977; Robson 2007). Kadang- an senyawa toksik (sulfat, nitrat-nitrit, Diagnosis
kadang hewan mati tanpa terlihat gejala- klorin, klorida, sianida, rodentisida
nya karena efeknya secara langsung seng fosfit, insektisida DDT, diazinon, Untuk memperoleh hasil diagnosis kera-
kekurangan oksigen pada otak dan temik, klorin, dan klorida) pada hewan cunan sianida yang cepat dan tepat, harus
jantung yang dapat mempercepat ke- di Indonesia pada tahun 1992-2005 dilakukan pengujian (analisis sianida
matian. Pengamatan gejala intoksikasi merupakan keracunan sianida sintetis secara kimia) terhadap sarnpel pakan yang
sianida kronis dapat dilakukan ber- potas (Tabel2; Yuningsih 2007). dikonsurnsi dan sampel isi rumen dalam
dasarkan perkembangan fungsi tiroid Kasus keracunan sianida alami (asal keadaan segar atau beku di laboratorium.
(Bahri et al. 1984) dan syaraf(Kwok 2008); tanaman) biasanya disebabkan kelalaian Salah satu metode yang cepat dan mudah
dan biasanya terjadi pada ternak yang petedalam pemberian pakan hij3.uan. · untuk analisis sianida adalah dengan
mengonsumsi ubi kayu dalam jangka Keracunan tanaman angrung (Trema picrate paper method (Hyde eta/. 1977).
waktu lama dan terus-menerus dengan orienta/is) pada salah satu peternakan di Pengujian sianida juga dapat dilakukan
keadaan nutrisi buruk. Kalimantan Timur menyebabkan 26 ekor dengan menggunakarlspektrofotometer
kambing etawa mati. Hal ini disebabkan (Anderson 1960). Pengamatan gejala
petemak tidak mengetahui bahwa tanam- klinis menunjUkkan terjadinya perubah-
Kasus Keracunan Sianida an angrung mengandung sianida cukup an warna darah menjadi merah terang
tinggi (Yuningsih 2007) dan terdesak dan bau khas bitter almond dari isi
Sebenamya kasus keracunan sianida pada kekurangan hijauan (musim kering), lambung (Osweiler eta/. 1976; Clarke dan
ternak jarang ditemukan di lapangan, sehingga peternak memanfaatkan hijauan Clarke 1977). Pengamatan gejala klinis
kecuali karena adanya unsur kesengajaan yang tumbuh di sekitamya sebagai pa- cukup penting di samping pengujian di
(kriminal) atau keteledoran petemak dalam kan. Di Venezuela, terjadi kematian temak laboratorium karena sianida bersifat cepat
pemberian pakan. Kebanyakan kasus babi akibat keracunan sianida setelah menguap sehingga tidak terdeteksi lagi
keracunan sianida terjadi karena pem- mengonsumsi ubi kayu pahit asal sisa dalam sampel.
Tabel 2. Jenis spesimen asal keracunan sianida potas pada hewan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan
tahun kejadiannya.
Jenis spesimen Jenis hewan Lokasi Tahun kejadian Jumlah hewan mati
(ekor)
lsi tembolok Ayam Jakarta 1991 ••
lsi tembolok Ayam Rangkasbitung 1991 ••
lsi tembolok Ayam Jakarta 1995 **
Sisa pakan ayam dan
makanan nasi
Ayam Pontianak 1991 •• '
lsi rumen Sapi Bandung 1991 **
Daun ubi kayu + serbuk putih
Serbuk putih + daun pisang
Sapi
Gajah
Bogor
Lampung
2004
1999
Pakan + isi tembolok Ayam Jakarta 2000 ••
Serbuk putih dan cempedak Gajah Lampung 2004
(muntahan gajah)
lsi lambung Gajah Lampung 2004 s
Krista! putih dimasukan Anjing Bogor 2008*
ke dalam kepala ayam
Krista! putih dibungkus daun Sa pi Bengkulu 2008*
....
nangka, jagung, dan mangga
Daun jagung Kerbau Bogor 2010* 4
{si lambung Gajah Riau 2010* s
*Laporan Laboratorium Diagnostik Bbalitvet, **Tidak ada informasi jumlah hewan yang mati.
Sumber: Yuningsih (1991; 2007); Bbalitvet (2010).
24 Jurnal Lithang Perlanian. 31(1), 2012
Pengobatan hijauan atau tanaman (sianida alami), (dilayukan) (Oguntimein 1992; O'Hair
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1995). Sianida sintetis umumnya di-
Pengobatan dimaksudkan untuk mem- I) tempat merumput agar terhindar dari temukan dalam buangan limbah industri
bantu menstabilkan transportasi oksigen risiko keracunan, 2) level glikosida pada emas, selain logam merkuri, sehingga
pada sel-sel jaringan dengan cara rumput yang mengandung sianogen akan sumber air minum harus diperhatikan
memecah ion sianida dalam level tinggi meningkat apabila mengalami kekeringan agar tidak terkontaminasi buangan limbah
(level berbahaya) dengan injeksi sodium atau kerusakan, 3) tanaman muda ber- industri tersebut (Centers for Disease
nitrit untuk membentuk cyanmethaemo- potensi mengandung sianida tinggi, 4) Control and Prevention 2004; Cyanide,
globin. Senyawa tersebut kemudian di- perlakuan pengolahan (pengeringan) Chemistry, Sources 2006).
ubah menjadi tiosianat setelah penam- pakan hijauan akan menurunkan sebagian
bahan tiosulfat yang secara langsung besar sianogen, 5) rumput kering (hay)
dikeluarkan melalui ginjal. Pengobatan harus berasal dari basil pemotongan rum-
pada anjing dilakukan dengan injeksi I% put yang tidak berbahaya, 6) penggunaan KESIMPULAN
larutan sodium nitrit dengan dosis 25 mg/ rumput dengan perlakuan silase lebih
kg berat badan dilanjutkan dengan 25% aman karena bahan toksiknya lebih cepat Keracunan sianida pada hewan umumnya
sodium tiosulfat I ,25 g/kg berat badan. menurun (satu minggu) dibandingkan disebabkan oleh racun potas (NaCN, KCN)
Pengobatan ulang dapat dilakukan hila dengan rumput tanpa silase (bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam pakan
diperlukan dengan dosis setengah dari toksiknya akan berkurang sekitar. 50% (unsur kriminal). Pengobatan yang cukup
dosis awal (Clarke dan Clarke 1977). Peng- dalam waktu tiga minggu, 7) penggunaan efektif (antidota sianida level tinggi)
obatan keracunan sianida telah berhasil rumput dalam bentuk dipotong-potong adalah dengan cara injeksi kombinasi
dengan cara injeksi sodium tiosulfat 660 lebih aman dibandingkan dengan tanaman tiosulfat dan sodium nitrit. Upaya pen-
mg/kg atau p-aminopropriofenon I mglkg utuh, 8) pemberian suplemen sulfur cegahannya yaitu menghindarkan hewan
yang efektif menurunkan sianida level (apabila defisiensi) akan menaikkan merumput pada area yang mengandung
tinggi. Kombinasi tiosulfat 660 mg/kg efisiensi temak dalam mengubah asam sianida. Tanaman yang mengandung
dengan sodium nitrit 22 mg/kg juga sianida menjadi tiosianat yang tidak tok- sianogen harus terhindar dari kekeringan,
efektif sebagai antidota sianida level sik, dan 9) untuk tanaman sorgum agar kerusakan, dan perlakuan herbisida karena
tinggi (Burrows dan Way 1979; Burrows dihindari menyimpan tanaman yang dapat menaikkan level glikosida. Selain
1981). muda (tingginya kurang dari 50 em) itu, perlu dihindarkan menggunakan
(Robson 2007). Pakan asal ubi kayu, tanaman muda untuk pakan karena
terutama jenis ubi kayu pahit perlu diolah berpotensi mengandung sianida tinggi.
Pencegahan lebih dahulu (pemotongan, pengeringan) Proses pengolahan dan pengeringan
tanpa mengurangi kualitas umbi. Bagian diperlukan untuk tanaman bahan pakan
Untuk mencegah terjadinya keracunan daun yang mengandung sekitar 20% yang mengandung sianida tinggi {> 100
sianida pada temak, terutama pada pakan protein cukup dipotong dan dikeringkan ppm) untuk menurunkan sianidanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. 1960. Precise Estimation of Hydro- Burrows, G.E. and J.L. Way. 1979. Cyanide Dwork, D., V. Pelt, and R. Jan. 1996. Auschwitz,
cyanic Acid in Sudan Grass and Sorghum. intoxication in sheep: antagonism with 1270 to present. Norton. p. 219.
Dept. Biochemistry of Wisconsin. p. 1-4. sodium nitrite, cobalt chloride and sodium
thiosulfate. Am. J. Vet. Res. 40: 613-617. Espinoza, O.B., M. Perez, and M.S. Ramirez.
Bahri, S., H. Hamid, Ng. Ointing, Z. Arifin, dan 1992. Bitter cassava poisoning in eight
Yuningsih. 1984. Pengaruh pemberian sing- Centers for Disease Control and Prevention. children: A case report. Vet. Hum. Toxicol.
kong pahit (Manihot escu/enta) terhadap 2004. Facts About Cyanide. http://www.bt. 34(1): 65.
pertumbuhan dan keadaan kelenjar thyroid cdc.gov/agent/cyanide/basics/facts.asp [I
ayam pedaging. Penyakit Hewan 16(27): January 2000]. Everist, S.L. 1974. Euphorbiaceae: Manihot
173-178. escu/enta Crantz. Poisonous plants of
Clarke, E.GC. and M.L. Clarke. 1977. Cyanides. Australia. Angus & Robertson Pub. p. 279-
Balai Besar Penelitian Veteriner. 2010. Laporan Veterinary Toxicology. I" Ed. Collier 280.
Hasil Laboratorium Diagnostik. Balai Besar Macmillan Publ., New York. p. 2SQ-2SS.
Guthner, T. and B. Mentschenk. 2006. Cyana-
Penelitian Veteriner, Bogor.
Cyanide. 2000. Drinking Water Contaminants- mides. Ullmann's Encyclopedia of Industrial
Bokanga, M. 2001. Cassava: Post-harvest Cyanide. http://www.freedrinkingwater.com. Chemistry. http://dx.doi.org [27 June 20 II].
biodeterioration. International Institute of ·water-contamination/cyanide-contaminants-
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia.
Tropical Agriculture (IITA), lbadan, Nigeria. removal-wat... [I January 2000].
http://www.cgiar.org/iita/. [30 November Badan Penelitian dan Pengembangan Kehu-
Cyanide, Chemistry, Sources. 2006. Cyanide tanan, Jakarta. him. 1203.
2007].
Chemistry. http://wwwcyantists.com.cyanide.
Bolhuis, GG 1954. The toxicity of cassava root. html [I 3 February 2008]. Hyde, W., J. Kiesley, P.F. Ross, and H.M. Stahr.
1977. Cyanide (alternate method). Analy-
Netherlands J. Agric. Sci. 2: 176-185.
Cyanide Poisoning Treatment Coalition. 2006. tical Toxicology Methods Manual. p. 63-
Burrows, G.E. 1981. Cyanide intoxication Fires in the News. Cyanide and Toxic Chemi- 64.
in sheep: Therapheutics. Vet. Human cal News. http://www.cyanidepoisoning.org/
Toxicol. 23: 22-28. pages/news.asp [12 February 2008].
Jurnal Litbang Pertanian, 3/(/), 20/2 25
Kantor Kementerian Kependudukan dan Ling- Osweiler, GD., T.L. Carson, W.B. Buck, and GA. Yuningsih. 1999. Pengaruh cara dan lama
kungan Hidup. 1991. Himpunan Peraturan Van Gelder. 1976. Clinical and Diagnostic penyimpanan terhadap penurunan kadar
di Bidang Lingkungan Hidup. Kantor Veterinary Toxicology. Kendall/Hunt. Pub. sianida pada daun singkong. him. 367-371.
Kementerian Kependudukan dan Lingkungan Co. IOWA. p. 455-457. Prosiding Seminar Nasional Petemakan dan
Hidup, Jakarta.
Veteriner. Bogor, 18-19 Oktober 1999. Pusat
Robson, S. 2007. Prussic acid poisoning in
Penelitian dan Pengembangan Peternakan,
Kwok. 2008. Cyanide Poisoning and Cassava. livestock. Primefact.417. (www.dpi.nsw.
Bogor.
Centre for Food Safety. http://www.cfs. gov.au/primefacts). (29 March 2010]
gov.hklenglishlmultimedia/multimedia_pub/
Yuningsih. 2007. Kasus keracunan pada hewan
multimedia_pub_fsf_19_0 l.html [29 March · Tweyongyere, R. and Katongole. 2002. Cyano-
di Indonesia dari tahun 1992-2005. Seminar
2010]. genic potential of cassava peels and their
Nasional Teknologi Petemakan dan Vete-
detoxification for utilization as livestock
riner, 21-22 Agustus 2007. Pusat Penelitian
Leybell, I. 2006. Toxicity, Cyanide. http:// feed. Vet. Hum. Toxicol. 44(6): 366-369.
dan Pengembangan Petemakan, Bogor.
www.emidicine.com/emerg/topic118.htm [2
US Fish and Wildlife Service. 2008. Cyanide
July 2008]. Yuningsih dan R. Damayanti. 2008. Studi awal:
fishing. http://www.petstoreabuse.com/
Efektivitas ekstrak biji picung (Pangium
Magnuson, B. 1997. Endogenous Plant Toxins. cyanide.html [8 May 2008].
edule Reinw) terhadap mencit dan anjing
Cyanogenic glycosides. http://extoxnet.orst.
VanValkenburgh, J.L.C. and N. Bunyapraphat- sebagai pengganti racun strychnine dalam
edu/faqs/natural/cya.htm (I January 2000].
sara. 2001. Plant resources of South-East upaya eliminasi anjing liar. Buletin Tanaman
Oguntimein, GB. 1992. Processing cassava for Asia. Medicinal and Poisonous Plants 2. Obat 19(1): 86-94.
animal feeds. http://www.fao.org/Wairdocs/ 12(2): 400-402.
Yuningsih. 2009. Perlakuan penurunan kan-
ILR!x5458Eix5458e0d.htm [27 November
William, L. 2008. Summary of Cyanide and its dungan sianida pada ubi kayo. Jumal Pene-
2007].
Methods for Analysis. http://EzineArticles. litian Pertanian Tanaman Pangan 28(1): 58-
O'Hair, S.K. 1995. Cassava. New Crop com/?expert=William Lipps (1 January 61.
FactSHEET. http://www.hort.purdue.edu/ 2010].
newcrop/CropFactSheets/cassava.html [I
Yuningsih. 1991. Kasus Keracunan Sianida pada
January 2000].
Temak. Penyakit Hewan 23(41): 62-64.
26 Jurnal Litbang Pertanian, 31(1), 2012