PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari, orang dapat terkena sianida tingkat rendah yang berasal
sianida yang mematikan yang berasal dari kecelakaan, bunuh diri atau
Sianida adalah senyawa kimia dari kelompok Siano, yang terdiri dari
spesifik, sianida adalah anion CN-. Senyawa ini ada dalam bentuk gas,
B. Rumusan Masalah
saring?
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
rendah. Konsentrasi lebih tinggi dapat ditemukan pada tumbuhan tertentu (seperti
glikosida sianogenik) atau di dekat sumber industri tertentu. Pada tingkat paparan
tinggi, sianida cepat bereaksi, sangat kuat, beracun bagi manusia, hewan dan
tanaman. Hewan juga dipengaruhi oleh dosis rendah berulang. Keracunan sianida
dapat terjadi karena menghirup gas sianida (hidrogen sianida), debu atau kabut;
penyerapan melalui kulit setelah kontak kulit, atau dengan mengkonsumsi bahan
yang mengandung sianida (seperti air minum, endapan, tanah, tanaman). Reaksi
beracun sianida untuk biota mirip terlepas dari jenis rute paparan. Ketersediaan
hayati sianida bervariasi dengan bentuk sianida. Rute paparan dan kondisi pada
metabolisme yang cepat pada hewan yang terpapar. Sianida WAD diidentifikasi
sebagai pengukuran praktis bentuk kompleks yang bebas dan lemah dari sianida
yang beracun baik untuk biota air maupun darat. Paparan terhadap sianida dalam
larutan melalui konsumsi air permukaan adalah rute paparan utama bagi sebagian
besar hewan yang terkena dampak keracunan sianida, tetapi paparan secara
bersamaan dengan menghirup dan penyerapan kulit juga dapat terjadi. Selain itu,
sianida yang dapat didefinisikan sebagai bentuk molekul (HCN) dan ion (CN-)
dari sianida yang dibebaskan melalui proses pelarutan dan disosiasi senyawa
sianida. Kedua spesies ini berada dalam kesetimbangan satu sama lain yang
bergantung pada pH sehingga konsentrasi HCN dan CN- dipengaruhi oleh pH.
didefinisikan sebagai bentuk molekul (HCN) dan ion (CN-) dari sianida yang
dibebaskan melalui proses pelarutan dan disosiasi senyawa sianida. Kedua spesies
ini berada dalam kesetimbangan satu sama lain yang bergantung pada pH
sehingga konsentrasi HCN dan CN- dipengaruhi oleh pH. Pada pH dibawah 7,
Sianida sederhana dapat larut dalam air dan terionisasi secara cepat dan sempurna
menghasilkan sianida bebas dan ion logam. Kompleks sianida termasuk kompleks
dengan logam kadmium, tembaga, nikel, perak, dan seng. Kompleks sianida
ketika terlarut menghasilkan HCN dalam jumlah yang sedikit atau bahkan tidak
sianida bervariasi dan bergantung pada logam pusat. Kompleks lemah seperti
kompleks dengan sianida dengan seng dan kadmium mudah terurai menjadi
sianida bebas. Kompleks sedang lebih sulit terurai dibanding kompleks lemah dan
kompleks kuat seperti kompleks sianida dengan emas, besi, dan kobalt cenderung
dan NH3 (amonia) yang biasanya dihasilkan dari sianidasi, degradasi alami dan
berperan sebagai kofaktor enzim. Sebagai contoh, sianida berikatan dengan enzim
yang mengandung logam yang berperan dalam respirasi sehingga proses respirasi
terganggu. Enzim Fe(III) sitokrom-oksidase adalah salah satu contoh enzim dalam
proses respirasi yang dihambat oleh sianida. Sianida dalam bentuk hidrogen
sianida (HCN) dapat menyebabkan kematian yang sangat cepat jika dihirup dalam
Selain itu, sistem saraf juga menjadi sasaran utama sianida. Paparan HCN
secara lama dalam konsentrasi tinggi dapat menstimulasi sistem saraf pusat yang
kemudian diikuti oleh depresi, kejang-kejang, lumpuh dan kematian. HCN dapat
terserap cepat ke dalam tubuh dan terbawa hingga ke dalam plasma. Garam
sianida dan larutan sianida memiliki tingkat ketoksikan yang lebih rendah
sianida bebas. Sianida sederhana secara cepat dapat membebaskan sianida bebas
dan menjadi sangat toksik, sedangkan kompleks sianida yang stabil tidak bersifat
toksik selama tidak terurai menjadi sianida bebas. Ketoksikan kompleks sianida
Kompleks sianida yang kuat seperti kompleks sianida dengan besi dapat dikatakan
Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap
produk yang biasa dimakan atau digunakan. Banyak bahan alam yang biasa kita
makan mengandung sianida walaupun dalam jumlah yang sedikit diantaranya, biji
Cyanogenic glyciodes atau linimarin. Senyawa ini tidak beracun namun proses
enzim dalam tubuh dapat membuat menjadi hidrogen sianida. Hidrogen sianida
(HCN) merpakan bentuk racun sianida yang paling beracun. Umumnya, singkong
dan kentang menghasilkan sianida dalam jumlah yang kecil. Oleh karena itu,
pastikan untu mengolah suatu bahan makanan dengan tepat. Jika diolah dengan
tepat, sianida yang masuk ke dalam tubuh masih dalam jumlah yang kecil dimana
sianida akan diubah menjadi tiosianat yang lebih aman dan akan diekskresikan
oleh tubuh. Tidak hanya biji buah apel, singkong dan kentang yang mengandung
sianida masih banyak bahan alam yang mengandung senyawa tersebut seperti
tomat, jamur, buah cherri, almond, ikan fugu. Sianida yang ditemukan pada asap
rokok dan asap kendaraan bermotor. Sianida yang digunakan pada industri
terutama dalam pembuatan garam seperti natrium, kalium atau kalium sianida
(Rahayu, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Cahyawati Nita Putu dr, dkk, 2017. Keracunan Akut Sianida. Jurnal Lingkungan
Rahayu Muji, dkk, 2018. Toksikologi Klinik. Pusat Pendidikan Sumber Daya
Semarang