Anda di halaman 1dari 164

Profile Kesehatan Lembata 2016

i|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

TAHUN 2016

Buku ini diterbitkan oleh


DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEMBATA
JL. Trans Lembata no. Lewoleba
Telp. (0383) 234355 /
Fax. (0383) 234355 /
Email : dinkeslembata@ymail.com
Website : -....
ii | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

KONTRIBUTOR
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LEMBATA
TAHUN 2016

Bidang Kesehatan Keluarga

Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Promosi Kesehatan

Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata


Subag Perencanaan Program

BPS Kabupaten Lembata

iii | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

SAMBUTAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEMBATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas restu
dan karuniah –Nya buku Profil Kesehatan Kabpaten Lembata Tahun 2016 ini dapat
diterbitkan setelah beberapa lama berproses dalam penyusunannya. Disadari sepenuhnya
bahwa penyusunan buku Profil Kesehatan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar
karena beberapa kendala dalam pengelolaan data dan informasi di tingkat kabupaten/kota
serta dikarenakan proses penyusunan atau pengumpulannya belum sepenuhnya
memanfaatkan sarana elektronik/teknologi informasi.
Atas terbitnya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Lembata Tahun 2016, kami
memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Para Kepala Bidang di Dinas
Kesehatan Kabupaten Lembata, Kepala BPS Kabupaten Lembata dan Kepala Rumah
Sakit serta Tim Penyusun Profil Kesehatan di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Lembata yang telah berupaya memberikan kontribusinya, serta kepada semua pihak yang
telah membantu memberikan data dan informasi guna penyusunan buku Profil Kesehatan
ini.
Di tahun mendatang, kiranya Buku Profil Kesehatan dapat diterbitkan lebih awal
dengan memuat data dan informasi berkualitas, serta tetap memperhatikan kedalaman
analisa dan konsistensi datanya, sehingga buku Profil Kesehatan ini dapat dijadikan
rujukan penting dan utama dalam proses manajemen pembangunan kesehatan khususnya
di Kabupaten Lembata
Semoga Profil Kesehatan Lembata Tahun 2016 ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, baik di lingkungan pemerintahan, akademisi, organisasi profesi, swasta serta
masyarakat umum yang membutuhkan informasi di bidang kesehatan. Kami tetap
mengharapkan kritik, saran atau masukan dari para pembaca guna penyempurnaan Profil
Kesehatan dimasa datang.
Lewoleba, Maret 2017

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Lembata

dr. Lucia Sandra Gunadi Anggrijatno


Pembina
NIP. 19630905 199803 2 002

i|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEMBATA ii

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN iv

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Sistematika Penyajian 2

BAB II GAMBARAN UMUM LEMBATA 3

A. Kondisi Geografis dan Administratif 3

1. Letak Geografis 3

2. Luas Wilayah 3

. 3. Batas Wilayah 3

4. Iklim dan Curah Hujan 4

5. Keadaan Wilayah 4

B. Kependudukan 4

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 6

A. Angka Kematian (Mortalitas) 6

1. Angka Kematian Ibu (AKI) 8

2. Angka Kematian Bayi (AKB) 9

3. Angka Kematian Balita (AKABA) 9

B. Angka/Umur Harapan Hidup (AHH/UHH) 10

C. Angka Kesakitan (Morbiditas) 11

1. Penyakit Menular Langsung 11

2. Penyakit Menular Bersumber Binatang 18

D. Status Gizi Masyarakat 20

ii | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 23

A. Pelayanan Kesehatan Dasar 23

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus 31

C. Ketersediaan Obat 33

D. Perbaikan Gizi Masyarakat 33

E. Perilaku Masyarakat 37

F. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat 38

G. Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 40

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 41

A. Sarana Kesehatan 41

B. Tenaga Kesehatan 47

C. Anggaran Kesehatan 47

BAB VI PENUTUP 49

LAMPIRAN

iii | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

DAFTAR LAMPIRAN

Resume Profil Kesehatan Kabupaten Lembata Tahun 2016

Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah


Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Rasio
Jenis Kelamin

Tabel 3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf


Menurut Jenis Kelamin.

Tabel 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan


Puskesmas.

Tabel 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Kecamatan dan


Puskesmas.

Tabel 7 Kasus Baru TB BTA +, Seluruh Kasus TB, Kasus TB Pada Anak, CNR
per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas.

Tabel 8 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut
Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 9 Jumlah Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta

Keberhasilan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 10
Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 11 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.
Tabel 12 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis
Kelamin
Tabel 13
Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas.
Tabel 14
Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan
Puskesmas.

iv | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Tabel 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 16 Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin,


Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas.

Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Tabel 19
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.

Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Tabel 20
Menurut Jenis Kelamin Kecamatan dan Puskesmas.

Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan


Tabel 21
Puskesmas.

Tabel 22 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin,


Kecamatan dan Puskesmas.

Tabel 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan


Puskesmas.

Tabel 24 Pengukuran Tekanan Darah Penduduk Diatas 18 Tahun Menurut


Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.

Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan


Tabel 25
Puskesmas.

Tabel 26 Cakupan Deteksi ini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Menurut Kecamatan dan Puskesmas.

Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB di Kabupaten Lembata


Tabel 27

Tabel 28 Kejadian Luar Biasa di desa/ Kelurahan yang ditangani 24 jam

Tabel 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga

Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas per kecamatan

Tabel 30
Presentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu hamil menurut
Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 31 Presentase Cakupan Imunisasi TT Pada WUS Menurut Kecamatan


dan Puskesmas.

v|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

Tabel 32 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe1 dan Fe3 Menurut

Kecamatan dan Puskesmas


Tabel 33
Jumlah dan Persentase Komplikasi Kebidanan dan Neonatal Risiko

Tinggi atau Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan

dan Puskesmas

Tabel 34 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Menurut


Kecamatan

Tabel 35 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Menurut


Kecamatan

Tabel 36 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan

Tabel 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 38 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan


dan Puskesmas

Tabel 39 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin,


Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 41 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 42 Cakupan Imunisasi DPT, HB dan BCG pada Bayi Menurut Jenis
Kelamin Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 43 Cakupan Imunisasi Campak dan Polio pada Bayi Menurut Jenis
Kelamin Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 44 Pemberian Vitamin A pada Bayi da Menurut Jenisn Anak Balita


Menurut Jenis Kelamin Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 45 Cakupan Anak Usia 0-23 Bulan ditimbang Menurut Jenis Kelamin
Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin dan


Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Kecamatan dan


Puskesmas

Tabel 48 Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis
Kelamin Kecamatan dan Puskesmas.

vi | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Tabel 49 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Menurut


Jenis Kelamin Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 50 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Jenis Kelamin


Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 51 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Menurut Jenis Kelamin Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin


Kecamatan dan Puskesmas

Tabel 53 Jumlah Kunjungan Promosi Kesehatan

Tabel 54 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan dan Jenis


Kelamin

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa


Tabel 55
Menurut Jenis Kelamin dan Puskesmas

Tabel 56 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit

Tabel 57. Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit

Tabel 58 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat


Menurut Puskesmas

Tabel 59 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan

Tabel 60 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum


Berkualitas Menurut Kwcamatan

Tabel 61 Persentase Kualitas Air Minum di Penyelenggara Air Minum Yang


Memenuhi Syarat per Puskesmas.

Tabel 62 Pendududk Dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak


Menurut Kecamatan

Tabel 63 Jumlah Desa yang Melaksanakan STBM

Tabel 64 Persentase TTU Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan

Tabel 65 Tempat Pengelolaan Makanan Menurut Status Hygene Sanitasi

Tabel 66 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan diuji Petik

Tabel 67 Presentase Ketersediaan Obat dan Vaksin

Tabel 68 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan

Tabel 69 Persentase Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan


Gawat Darurat Level I.

vii | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Tabel 70 Jumlah Posyandu Menurut Strata per Kecamatan

Tabel 71 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut


Kecamatan
Tabel 72
Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan
Tabel 73
Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan
Tabel 74 Jumlah Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan

Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan


Tabel 75
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di
Tabel 76
Fasilitas Kesehatan
Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan
Tabel 77
Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan
Tabel 78
Jumlah Tenaga Keteknisan Medis di Fasilitas Kesehatan
Tabel 79

Tabel 80 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan

Tabel 81 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas


Kesehatan

Tabel 82 Anggaran Kesehatan Dinas Kesehatan

viii | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Lembata

Gambar 2.2 Piramida Persentase Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur


Kabupaten Lembata Tahun 2016

Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu , Bayi dan Balita di Kabupaten Lembata Tahun
2014 - 2016

Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup, perkecamatan
Kabupaten Lembata Tahun 2016
Gambar 3.3
Perkembangan Cure Rate dan Complete Rate (per 100.000
Penduduk) Menurut Kecamatan Kabupaten Lembata Tahun 2016

Penemuan Penderita Kusta Baru Menurut Puskesmas Kabupaten


Gambar 3.4
Lembata Tahun 2016

Persentase Release From Treatment Multi Bacillary (RFT MB) Kusta


Gambar 3.5
Menurut Kecamatan di Kabupaten Lembata Tahun 2016

Gambar 3.6 Perkembangan Kasus HIV, AIDS dan Jumlah Kematian per Tahun
Kabupaten Lembata Tahun 2013-2016

Gambar 3.7 Distribusi Kasus HIV – AIDS di Kabupaten Lembata Tahun 2015 dan

Tahun 2016

Gambar 3.8 Presentase Perkembangan Kasus HIV Perumur Tahun 2016

Gambar 3.9 Presentase Perkembangan Kasus AIDS Perumur Tahun 2016

Gambar 3.10 Kasus Diare yang ditangani terhadap perkiraan penemuan kasus
berdasarkan Jumlah penduduk Kabupaten Lembata Tahun 2015 dan
Tahun 2016

Gambar 3.11 Annual Parasite Insidence Kabupaten Lembata Tahun 2013 - 2016

Gambar 3.12 Perkembangan Persentase BBLR, BGM dan Gizi Buruk Kabupaten
Lembata Tahun 2014 - 2016

Gambar 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4 Perkecamatan


Kabupaten Lembata Tahun 2016

Gambar 4.2 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


dan Ibu Nifas yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Kabupaten
Lembata Tahun 2016

ix | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Gambar 4.3 Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Menurut Kecamatan


Kabupaten Lembata Tahun 2014 dan Tahun 2015

Gambar 4.4 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Kecamatan Kabupaten


Lembata Tahun 2015 dan Tahun 2016

Gambar 4.5 Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru di Kabupaten Lembata Tahun
2013 - 2016

Gambar 4.6 Perkembangan Cakupan Desa/Kelurahan UCI Kabupaten Lembata


Tahun 2012 - 2016

Gambar 4.7 Perkembangan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di
Puskesmas Kabupaten Lembata Tahun 2013 - 2016

Gambar 4.8 Persentase Capaian Cakupan D/S perkecamatan Kabupaten


Lembata Tahun 2015 dan Tahun 2016

Gambar 4.9 Perkembangan Cakupan Pemberian Fe3 pada Ibu Hamil


perkecamatan Kabupaten Lembata Tahun 2015 dan Tahun 2016

Gambar 4.10 Presentase Capaian ASI Eksklusif Kabupaten Lembata Tahun 2015
dan Tahun 2016

Gambar 5.1 Persentase Perkembangan Strata Posyandu Terhadap


Desa/Kelurahan Kabupaten Lembata Tahun 2013 - 2016

Gambar 5.2 Persentase Perkembangan Strata Desa Siaga Terhadap


Desa/Kelurahan Kabupaten Lembata Tahun 2014 - 2016

x|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Kesehatan Kabupaten Lembata Tahun 2014 - 2016

Tabel 4.1 Nilai Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit Kabupaten
Lembata Tahun 2015

Tabel 5.1 Jumlah Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Kabupaten


Lembata Tahun 2012 - 2016

xi | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

I BAB
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan,


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, serta dapat menjangkau derajat kesehatan secara optimal.
Guna mewujudkan tujuan dimaksud yakni mewujudkan keadaan sehat tersebut
banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan
yang cukup penting adalah menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan.
Penyelenggaraan Upaya Pelayanan Kesehatan yang efektif dan efisien, dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan, sangat memerlukan data dan informasi
kesehatan yang akurat, tepat dan cepat, bagi perumusan kebijakan, perencanaan dan
pengambilan keputusan baik untuk managemen pasien / klien, managemen unit / organisasi
kesehatan maupun managemen sistim kesehatan serta bagi kepentingan masyarakat.
Untuk mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan tersebut, salah
satunya dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses
pengambilan keputusan dan perencanaan program. Selain itu, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Pada Pasal 168 juga menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan
melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebih lanjut
akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan
pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses
terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu produk dari penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan adalah Profil
Kesehatan Kabupaten yang diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk
memantau dan mengevaluasi pencapaian program. Sejalan dengan ini maka di tingkat
Kabupaten Lembata juga disusun Profil Kesehatan Kabupaten sebagai salah satu paket
penyajian data dan informasi kesehatan yang lengkap. Dengan kata lain, penyusunan Profil
Kesehatan disusun secara berjenjang, dimulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi hingga
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Profil Kesehatan kabupaten Lembata berisi data dan informasi derajat kesehatan,
upaya kesehatan, sumber daya kesehatan serta data dan informasi lainnya yang
menggambarkan kinerja sektor kesehatan , baik pemerintah maupun swasta selama satu
tahun.

1|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

Akhirnya dengan pembangunan yang intensif, berkesinambungan dan merata,


serta didukung dengan data dan informasi yang tepat, maka diharapkan pembangunan di
bidang kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya
masyarakat Lembata

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Profil Kesehatan Kabupaten Lembata Tahun 2016 terdiri dari beberapa bagian, yakni
sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan.
Bab ini berisi penjelasan latar belakang pembangunan kesehatan, maksud dan tujuan
penyusunan Profil Kesehatan serta sistematika penyajiannya.

Bab II Gambaran Umum.


Bab ini menyajikan gambaran umum Kabupaten Lembata meliputi keadaan geografis, data
kependudukan dan informasi umum lainnya.

Bab III Situasi Derajat Kesehatan.


Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan yang mencakup angka
kematian, angka/umur harapan hidup, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

Bab IV Situasi Upaya Kesehatan.


Bab ini menguraikan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan, yang
meliputi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan (dan penunjang),
pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi masyarakat serta pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar.

Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan.


Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, kefarmasian dan
perbekalan kesehatan, anggaran kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Bab VI Penutup.

Lampiran Data Profil Kesehatan

2|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

II BAB
GAMBARAN UMUM LEMBATA
A. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

1. Letak Geografis
Kabupaten Lembata dengan ibu kota Lewoleba yang merupakan
daerah otonom pemekaran dari Kabupaten induk Flores Timur, Propinsi Nusa
Tenggara Timur berdasarkan Undang – Undang Nomor : 52 Tahun 1999
yang terletak di ujung flores dengan letak wilayah secara geografis terletak
pada 122,380 – 123,570 Bujur Timur dan 08,040 – 08,400 Lintang Selatan.

2. Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Lembata terdiri atas wilayah daratan dan wilayah laut.
Luas wilayah Kabupaten Lembata yakni luas daratan 1.266,39 km2 dan luas
lautan 3.353,995 km2 dengan rincian luas daratan menurut kecamatan yaitu :
Kecamatan Buyasuri : 104,26 km2, Kecamatan Omesuri : 161,91 km2,
Kecamatan Lebatukan : 241,90 km2, Kecamatan Nubatukan:165,64
Kecamatan Ile Ape : 96,86 km2, Kecamatan Atadei : 150,42 km 2, Kecamatan
Nagawutung : 185,70 km2, Kecamatan Wulandoni : 121,44 km² dan
Kecamatan Ile Ape Timur:38,26 km2..

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Lembata

Sumber : http://navperencanaan.com/appe/peta/viewmap5308 2015

Secara administratif, Kabupaten Lembata terdiri dari 9 kecamatan dan


144 desa / 7 kelurahan (dapat dilihat di Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel
1). Kecamatan Omesuri memiliki desa terbanyak (21 desa) dan kecamatan
Nubatukan dengan 7 kelurahan.

3. Batas Wilayah
Wilayah bagian utara berbatasan dengan Laut Flores, bagian selatan
berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Selat Merica
(Kab.Alor) dan bagian barat berbatasan dengan Selat Boleng dan Selat
Lamakera (Kab. Flores Timur)

3|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

4. Iklim dan Curah Hujan


Kabupaten Lembata beriklim tropis, dengan musim kemarau hampir
sama dengan musim hujan yakni dari bulan April sampai Oktober, sementara
musim penghujan dari Bulan November sampai Bulan Maret, dengan curah
hujan yang hampir merata, rata – rata hari hujan pertahun 100 – 180 hari,
rata – rata curah hujan per tahun 800 – 1500 mm, kelembaban : suhu udara
berkisar antara 240 C – 330 C, rata – rata kecepatan angin 8,41 Km

5. Keadaan Wilayah
Sebagian besar wilayah Kabupaten Lembata terdiri dari tanah
pegunungan / bukit dan sedikit dataran, yang tersebar di sembilan (9) wilayah
kecamatan, dengan rincian : 55,6% daerah pantai, 37,6% daerah
pegunungan / bukit, 1,7% daerah lembah dan 5,1 % daerah dataran .

B. KEPENDUDUKAN

1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data hasil proyeksi Nasional Badan Pusat Statistik(BPS) Jumlah
Penduduk Kabupaten Lembata, tahun 2015 sebesar 132.171 jiwa dengan rincian
jumlah penduduk laki-laki 61.980. jiwa dan penduduk perempuan 70.191. jiwa.
Sedangkan berdasarkan data yang peroleh dari Kantor Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Lembata dalam buku Profil Pengembangan Penduduk
Kabupaten Lembata tahun 2015, jumlah penduduk Kabupaten Lembata Tahun
2015 sebesar 134.931 jiwa dengan persentase laki – laki sebesar 47,58% jiwa dan
perempuan sebesar 52.42% jiwa.

Gambar 2.2 Piramida Persentase Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur


Kabupaten Lembata Tahun 2015

75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39 Laki-laki
30 - 34
Perempuan
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4

10,000 5,000 - 5,000 10,000

Sumber : Lembata Dalam Angka BPS Kab.Lembata,Tahun 2015

4|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

Dari grafik piramida di atas, komposisi penduduk terbesar adalah kelompok


umur 0 - 4 tahun, yakni sebesar 11,68 % yang terdiri 51,60 % laki-laki dan 48,40 %
perempuan. Sedangkan komposisi penduduk paling sedikit adalah kelompok umur
70-74 tahun, yakni sebesar 2,04% yang terdiri dari 38,33 % laki-laki dan 61,67 %
perempuan. (Data kependudukan lebih detail dapat dilihat di Lampiran Data Profil
Kesehatan Tabel 2).

2. Penduduk Miskin
Penduduk miskin di Kabupaten Lembata tahun 2016 tidak ada data namun
berdasarkan cakupan pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional JKN sebesar 65.548
jiwa yang dibiayai melalui Penerima Bantuan Iuran Pusat, sementara yang dicakup
oleh jamkesda sebesar 8.000 jiwa melalui penerima bantuan Iuran Daerah,
sehingga jumlah keseluruhan sebesar 73.548 jiwa. (Lampiran Tabel 54).
Dari jumlah penduduk miskin yang ada baik yang dicakup melalui Jaminan
Kesehatan Nasional maupun jamkesda, Jumlah yang mendapat pelayanan rawat
jalan untuk pelayanan kesehatan dasar sebanyak 79.508 jiwa dan mendapatkan
pelayanan rawat Inap untuk pelayanan kesehatan dasar sebanyak 2.182. jiwa
.(Lampiran Tabel 55).

5|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

III BAB
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Menurut H.L. Blum ada 4 (empat ) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat yaitu Perilaku (sikap, gaya hidup), Lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
spirituil), pelayanan kesehatan (tenaga kesehatan, ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan), Penduduk (Hereditas, Keturunan)
Situasi derajat kesehatan di Kabupaten Lembata digambarkan empat indikator
pembangunan kesehatan, yaitu Angka Kematian (Mortalitas), Angka/Umur Harapan Hidup,
Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi Masyarakat.

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu.Peristiwa kematian pada
dasarnya merupakan proses akumulasi akhir (outcome) dari berbagai penyebab
kematian langsung maupun tidak langsung. Kejadian kematian di suatu wilayah dari
waktu ke waktu dapat memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan
masyarakat di samping seringkali digunakan sebagai indicator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Angka kematian pada umumnya dapat diketahui melalui berbagai survey dan
penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan penyebab utama kematian yang terjadi
pada periode terakhir akan diuraikan di bawah ini.
Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Lembata masih sangat rendah bila
dibandingkan dengan target nasional,..Hal ini terbukti dari angka kematian bayi, angka
kematian ibu dan umur harapan hidup yang masih rendah; indicator untuk mengukur
atau menunjukan tingkat pencapaian dibanding dengan target yang telah ditetapkan.
Indikator hasil ini meliputi indicator derajat kesehatan masyarakat dan indicator
pelayanan kesehatan masyarakat.
Gambaran indicator derajat kesehatan masyarakat Lembata dapat dilihat pada
Tabel.3.1 berikut ini.

6|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

Tabel 3.1
Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Lembata
Tahun 2014, 2015 dan 2016

Indikator
Lembata Lembata Lembata
NO Derajat Nasional
2014 2015 2016
Kesehatan

15,31/ 14,06/
1 AKB /IMR 14,67/ 1000 KH 1000 KH 34 /1.000 KH
1000 KH (SDKI 2007)
83,82/ 212,59/ 181,41/
2 AKI 100.000 kh 100.000 KH 100.000 KH 102 /100.000
/MMR kh ( thn
2015)
15,51/
3 AK BALITA 1000 17,43/ 18,59/ 44/1000 kh
kh 1000 KH 1000 KH (SDKI2007)

4 PREVALEN
SI GIZI
 ~. Gizi Buruk 1,35% 1,23% 0,24% 8,8%

Sumber Data : Dinkes Kab.Lembata (Profil Kesehatan , Tahun 2016.

Data kematian di komunitas pada umumnya diperoleh melalui laporan


masyarakat kerena sebagian besar kejadian kematian terjadi di rumah, sedangkan
data kematian di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.
Perkembangan tingkat kematian di tahun 2016 akan diuraikan di bawah ini.
Angka Kematian Bayi (AKB ) di Kabupaten Lembata agak lebih baik jika
dibandingkan dengan target nasional. Begitupun jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yakni tahun 2014 yakni sebesar 14,67/1.000. Kh meningkat menjadi
15,31/1000 Kh pada tahun 2015 dan menurun menjadi sebesar 14,06/1.000 kh.
Artinya bahwa dari tahun 2015 ke tahun 2016 kematian bayi semakin berkurang.
Sementara untuk Angka Kematian Balita (AK BALITA ) tahun 2014 sebesar 15,51/1000
Kh meningkat menjadi 17,43./1.000. Kh pada tahun 2015, dan pada tahun 2016
meningkat menjadi sebesar 18,59/1.000. Kh. Untuk Angka Kematian Ibu (AKI ) tahun
2014 sebesar 83,82/100.000. Kh, pada tahun 2015 meningkat menjadi 212,59/100.000
Kh, namun menurun menjadi 181,41/100.000. kh pada tahun 2016.

7|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

Hal ini menunjukan bahwa trend kematian ibu pada tahun 2015 ke tahun 2016
semakin berkurang. Jumlah Kasus Kematian Bayi, Ibu dan Balita pada fasilitas
kesehatan yang dilaporkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dari tahun, 2014,
2015 dan 2016 dapat dilihat pada Grafik 3.1 dibawah ini :

Gambar : 3.1
Angka Kematian Ibu Bayi, dan Balita di Kabupaten Lembata
Tahun 2014 – 2016

250

212.59
200
181.41

150
AKI

AKB
100
83.82 AKBA

50
15.51 17.43 18.59

0 14.57 15.31 14.06


2014 2015 2016

Sumber Data : Profil kesehatan 2013,- 2014 dan data Puskesmas Tahun 2015

Kasus Kematian Ibu sesuai dengan gambar 3.1. yakni jumlah kematian ibu
sebagai berikut pada tahun 2014 sebanyak 2 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 5
orang ibu serta tahun 2016 sebanyak 4 orang. Sementara Kematian Bayi Tahun 2015
sebanyak 36 orang menurun menjadi 31 orang pada tahun 2016 dan kematian Anak
Balita sebanyak 10 orang, Sehingga jumlah kematian Balita sebanyak 41 orang.
Rincian Jumlah dan Angka Kematian yang dilaporkan di Kabupaten Lembata menurut
Kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 5 dan 6.

1. ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dampak Kegiatan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), di samping Angka Kematian Bayi (AKB). AKI dan
AKB merupakan indikator keberhasilan pembangunan daerah dan juga digunakan
sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Angka Kematian Ibu di Lembata meningkat drastis di tahun 2015 sebesar
212,59/100.000 Kh dari 83,82/100.000. kh pada tahun 2014, berdasarkan laporan
dari bidang, pada tahun 2016 menurun menjadi 181,41/100.000. kh. Namun
demikian jika dibandingkan dengan target Nasional maka AKI di Lembata masih
lebih tinggi.
8|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

Hal ini disebabkan oleh masih kurang optimalnya manajemen perencanaan


pelayanan kesehatan ditingkat desa walaupun selama ini telah dilakukan
dukungan dari provinsi ke kabupaten berupa fasilitasi baik dari segi manajemen
program KIA dengan program Revolusi KIA dan di Kabupaten dengan Program
2H7 Center maupun sistem pencatatan dan pelaporan yang dikembangkan oleh
Propinsi berupa Sistim Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA), peningkatan klinis
keterampilan petugas di lapangan seperti adanya pelatihan APN, dan MTBS serta
melibatkan multi pihak dalam pelaksanaan program KIA.

2. ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)


Keadaan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Neonatal (AKN)
Pada tahun 2015 AKB sebesar 15,31 /1.000 kelahiran hidup, dan angka kematian
Neonatus sebesar 5,95/ 1000 kh. AKB ini mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2014 sebesar 14,67 per 1.000. kelahiran hidup. Sementara Tahun 2016
menurun menjadi sebesar 14,06/1.000 kh. Kematian Bayi di Kabupaten Lembata
tahun 2014 – 2016 angkanya di bawah target tapi secara pencapaian sudah
melebihi target RENSTRA (18,5 per 1.000. kelahiran hidup).
Kematian bayi di Kabupaten Lembata tahun 2016 sebanyak 31 orang ( 21
neonatus ditambah 10 orang bayi) dengan kematian terbanyak di puskesmas
Lewoleba yakni sebanyak 7 orang dan paling sedikit di puskesmas Waipukang dan
Waiknuit yakni masing – masing sebanyak 1 kasus kematian.
Untuk itu sangat diharapkan agar pencapaian ini terus di upayakan untuk
dapat diturunkan dari waktu ke waktu dengan melibatkan, dukungan lintas
program dan lintas sektor serta organisasi profesi yang terkait dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi.

3. ANGKA KEMATIAN BALITA (AK BALITA)


Balita merupakan kumulatif dari Bayi dan Anak Balita, sehingga Angka
Kematian Balita (AK BALITA) idealnya lebih tinggi dari angka kematian Bayi
karena AK BALITA merupakan kumulatif dari AKB dan Angka Kematian Anak
Balita (AKABA). Angka Kematian Anak Balita pada tahun 2013 sebesar
2,56/1000 Kh, menurun menjadi 0,84 / 1.000. kelahiran hidup pada tahun 2014
lalu meningkat menjadi 2,13 /1000 kh pada tahun 2015, sementara tahun 2016
meningkat menjadi 4,54/ 1.000 kh. Untuk Angka Kematian Balita (AK BALITA )
tahun 2013 sebesar 27,69/1000 Kelahiran hidup menurun menjadi 15,51 /1000
kelahiran hidup pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 17,43/ 1000 kh pada
tahun 2015, sementara untuk tahun 2016 menungkat lagi menjadi sebesar
18,59/1.000.kh.

9|Page
Profile Kesehatan Lembata 2016

Kematian balita di Kabupaten Lembata tahun 2016 sebanyak 41 orang


dengan kematian terbanyak di puskesmas Lewoleba yakni sebanyak 11 orang
dan paling sedikit di puskesmas Waipukang dan waiknuit yakni masing – masing
sebanyak 1 orang. Gambaran AKI, AKB dan AKABA perpuskesmas tahun 2016
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Gambar 3.2.
Jumlah Kematian Bayi , Balita dan Ibu Per Puskesmas
Kabupaten Lembata Tahun 2016.
12 11

10
8
8

6 5 5 Bayi
4 Balita
4 3 3 3
7 Ibu
5 5
2 1 1 4 1
3 3
0 0 0 1 0 2 0 1 0 0
0

Sumber : Data Bidang Kesga Dinkes Lembata Tahun 2016

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Puskesmas dengan Kematian ibu
tertinggi adalah puskesmas Lewoleba sedangkan terendah di puskesmas lainnya
tidak ada kematian ibu, kecuali Waiknuit dengan 1 kematian. Sementara
Kematian Bayi tertinggi di puskesmas Lewoleba serta terendah dipuskesmas
Waipukang. Dan Waiknuit. Sedangkan untuk kematian Balita tertinggi di
puskesmas Lewoleba dan terendah dipuskesmas Waipukang dan Waiknuit
dengan masing – masing 1 kasus kematian.

B. ANGKA/UMUR HARAPAN HIDUP (AHH/UHH)


Angka / Umur Harapan Hidup (A/UHH) secara definisi adalah perkiraan rata-rata
lamanya hidup yang akan dicapai oleh sekelompok penduduk dari sejak lahir. AHH
dapat dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah pada
keberhasilan pembangunan kesehatan serta sosial ekonomi di suatu wilayah, termasuk
di dalamnya derajat kesehatan. Data AHH diperoleh melalui Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Penurunan angka kematian bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur
Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka kematian bayi sangat peka terhadap
perubahan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perubahan derajat

10 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

kesehatan terutama penurunan AKB dan Kenaikan UHH, meningkatnya UHH secara
tidak langsung juga memberikan gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup
dan derajat kesehatan masyarakat.

Penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 273,65 juta jiwa pada tahun
2025. Pada tahun yang sama, AHH Nasional diperkirakan mencapai 73,7 tahun
(sumber Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Pada tahun 2014, berdasarkan
data BPS Kabupaten Lembata, AHH Kabupaten Lembata mencapai 66 tahun. Angka ini
masih sama dengan tahun 2013 dan meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012
yakni mencapai 65 tahun.

C. MORBIDITAS
Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi
epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi, kasus gizi kurang serta
penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new-emerging disease masih
tinggi. Namun di sisi lain, penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan
akibat kecelakaan juga meningkat. Masalah perilaku tidak sehat juga menjadi faktor
utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban ganda masalah kesehatan
teratasi.

Angka kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal dari community based


data yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans), terutama yang diperoleh dari
fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta
insidentil. Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan diuraikan situasi
beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki
potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

1. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

a. Tuberkolosis (TB)
Capaian indikator program TB Kabupaten Lembata tahun 2016 dalam jumlah
penemuan penderita TB BTA positif kasus baru sebesar 56,74/100.000 pddk, (Case
Notification Rate /CNR), dengan jumlah kasus TB BTA positif seluruhnya sebesar
130,13/100.000 penduduk. Target CDR yang ditetapkan adalah minimal 70%.
Kesembuhan penderita TB BTA positif yang diobati (Cure Rate) sebesar
71,77%, sememtara Complete Rate sebesar 54,84%. Angka tersebut merupakan
data pasien yang diobati pada tahun 2015 yang telah menyelesaikan keseluruhan
pengobatannya. Target kesembuhan yang ditetapkan adalah 85 %. Sedangkan
angka keberhasilan (Success Rate) penderita TB BTA positif kasus baru di
Kabupaten Lembata pada tahun 2015 sudah mencapai 107,69 %, dimana target
yang ditetapkan adalah lebih dari 90 %. Sementara untuk tahun 2016 jumlah

11 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

penderita yang ada masih dalam proses pengobatan sehingga belum bisa dilaporkan
karena belum dilakukan evaluasi.

Secara keseluruhan sebagian besar kecamatan dari 9 kecamatan yang ada


pada tahun 2016 rata – rata kasus baru dengan BTA Positif di bawah 70%. Angka
CNR, CDR dan Success Rate untuk masing-masing kecamatan bisa dilihat di
Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 7, 8 dan 9.

Gambar 3.3
Perkembangan Persentase Cure Rate(CR) dan Complete Rate.
Menurut kecamatan Kabupaten Lembata Tahun 2015

180 170.83

160
147.06
140

120

100

80 CUTRE RATE
62.5 66.67
62.98
58.82 61.54
56.25 COMPLETE RATE
60 50 46.15
40 28.57

20 12.5 14.29
0 00 00
0

Sumber : Laporan Puskesmas Kab. Lembata Tahun 2015

b. Kusta
Penemuan penderita baru pada tahun 2016 penemuan penderita baru
sebanyak 16 orang yang seluruhnya termasuk dalam tipe Multi Basiler (MB), dengan
NCDR sebesar 12,11/100.000 penduduk. Sementara kecamatan yang termasuk
dalam kategori Higth Burden adalah Kecamatan Wulandoni dengan NCDR sebesar
35,28/100.000 penduduk. Dari jumlah penderita baru tersebut, presentase penderita
laki-laki 81,25% dan perempuan 18,75 %. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 di
Lembata adalah 26 orang, dengan NCDR sebesar 19,27/100.000 penduduk. Dengan
demikian Kabupaten Lembata untuk Tahun 2015 termasuk dalam kategori Hight
Burden (beban tinggi). Sementara untuk Data kasus baru Kusta per kabupaten bisa
dilihat pada Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 1.

12 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Gambar 3.4.
Penemuan Penderita Kusta Baru Menurut Puskesmas
Kabupaten Lembata Tahun 2016

6
5
5
4
3 3
3
2
2 PB
1 1 1
1 MB
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada tahun 2016 dari 9


puskesmas yang ada penderita baru kusta terbanyak di Puskesmas Lewoleba
dengan seluruh kasus Multi Basiler.
Melihat persebaran penyakit Kusta di Lembata di atas (gambar 3.4),
menunjukkan bahwa penyakit Kusta hanya terfokus pada wilayah tertentu.Begitu
juga untuk penemuan kasus baru Kusta, cenderung pada wilayah tertentu saja.
Tingginya angka penemuan kasus baru di wilayah ini dipengaruhi oleh tingkat
mobilitas penduduk daerah pesisir yang lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Mata pencaharian penduduk di wilayah ini pada umumnya adalah petani dan
nelayan, dimana hygiene masing-masing orang karena kesibukan, maupun
lingkungan yang cenderung kumuh. Selain itu juga perilaku sehari-hari yang kurang
sehat menyebabkan penularan penyakit lebih terbuka.
Target persentase penderita usia anak dan penderita yang mengalami cacat
II saat pertama kali berobat, sesuai dengan standar secara nasional adalah < 5 %.
Proporsi cacat II di Lembata pada tahun 2016 adalah tidak ada atau 0 %,.
Sedangkan proporsi pada anak (0 -14 tahun) adalah 18,75 %. Untuk proporsi cacat
II tidak ada kasus, hal ini menunjukkan penemuan dan penangganan yang lebih
cepat dan adanya kesadaran dari penderita untuk segera melakukan pemeriksaan
dan pengobatan ke sarana kesehatan yang ada.
Selanjutnya untuk prevalensi penyakit kusta tahun 2016 sebesar 1,2/10.000
penduduk. Sedangkan untuk penderita kusta selesai berobat (RFT) sebesar 100%.

13 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Gambar 3.5
Persentase Release From Treatment Pausi Basiler dan Multi Bacillary (RFT PB dan MB) Kusta
Menurut Kecamatan Kabupaten Lembata Tahun 2016

120
100 100 100 100 100 100 100
100
80
60
RFT PB
40
RFT MB
20
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Kab.. Lembata Tahun 2016

Untuk angka kesembuhan penderita kusta dari sembilan puskesmas yang


ada di 9 kecamatan rata – rata dengan angka kesembuhannya 100%. Dari 9
puskesmas yang melapor sesuai data dari bidang PPPL Dinas Kesehatan
Kabupaten Lembata Tahun 2016 puskesmas dengan kasus baru kusta sudah
mengalami pengobatan 100% sementara 2 puskesmas dengan persentase 0 karena
memang tidak ada kasus baru kusta.
Dari grafik di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat kesadaran penderita untuk
mengkonsumsi obat secara berkesenambungan sudah baik dan perlu adanya
strategi serta prioritas masalah yang harus diselesaikan dalam rangka meningkatkan
angka kesembuhan di kecamatan atau Puskesmas.
Salah satu upaya Pemerintah Pusat (Kementerian Kesehatan) guna
mempercepat penurunan kasus Kusta serta meningkatkan komitmen pemerintah
daerah, adalah dengan dibentuknya organisasi non struktural, yakni Aliansi Nasional
Eliminasi Kusta (ANEK) sebagai forum kemitraan tingkat nasional yang difasilitasi
oleh Pemerintah Pusat (Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial).

c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) danAcquired Immunodeficiency


Sindrome (AIDS)

14 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Jumlah Kasus HIV AIDS di Kabupaten Lembata pada tahun 2016 sesuai
data yang di peroleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lembata adalah
sebanyak 25 kasus yang terdiri dari 16 orang laki – laki dan 9 orang
perempuan.dimana tersebar di empat kecamatan dari sembilan kecamatan yang
ada, dengan kasus terbanyak di Kecamatan Nubatukan yakni sebanyak 13 kasus
(tidak dipilahkan antara HIV dan AIDS).
Sementara untuk tahun 2015 Kasus AIDS sebanyak 13 orang dengan
masing - masing 7 orang laki – laki dan 8 orang perempuan, begitupun kasus HIV
sebanyak 6 orang dengan laki – laki sebanyak 2 orang dan perempuan sebanyak 2
orang. Dari jumlah AIDS yang ada sebanyak 6 orang telah meninggal dunia.

Gambar 3.6.
Perkembangan Kasus HIV, AIDS dan Jumlah Kematian
Kabupaten Lembata Tahun 2013 - 2016

30

25 25

20
HIV
15
13 AIDS
10 MATI

5 6 6
3
2 2
0 1
0 0
2013 2014 2015

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2015 dan RSUD Kabupaten Lembata Tahun 2016.

Dari gambar di atas dilihat bahwa terjadi peningkatan yang sangat drastis
baik kasus HIV, AIDS maupun kematian. Namun perlu diketahui bahwa dari
penyebaran perkecamatan pada tahun 2015 tersebar di enam kecamatan dan
tahun 2016 tersebar di empat kecamatan.
Gambar 3.7
Distribusi Kasus HIV-AIDS Di Kabupaten Lembata
Tahun 2015 dan 2016

15 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

16
14
14 13

12

10

8 7
2015
6
4 2016
4 3 3
2
2 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Sumber : RSUD Lewoleba tahun 2016

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dari persebaran kasus HIV – AIDS
perkecamatan terdapat tiga kecamatan yang baik pada tahun 2015 maupun pada
tahun 2016 terdapat kasus HIV – AIDS yakni Kecamatan Ile Ape Timur, Nubatukan
dan Atadei, dimana dengan kasus tertinggi terdapat pada kecamatan Nubatukan,
yakni 14 kasus pada tahun 2015dan 13 kasus pada tahun 2016. Selain itu dapat
dilihat persebaran kasus HIV berdasarkan umur di Kabupaten Lembata tahun
2016 sebagai berikut.

Gambar 3.8.
Presentase persebaran Kasus HIV berdasarkan umur
Di Kabupaten Lembata Tahun 2016

0
0
HIV
0 0 0-5 Tahun
6-9 Tahun
9
10-14 Tahun
15-19 Tahun

36.4 20-24 Tahun


25-49 Tahun
≥ 50 Tahun

54.6

Sumber : RSUD Kab. Lembata tahun 2016

16 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa persebaran kasus HIV


berdasarkan umur di kabupaten Lembata pada tahun 2016 terbanyak pada
penderita dengan umur 25 – 49 tahun yakni sebesar 54,6%
Dapat pula dilihat persebaran kasus AIDS di Kabupaten Lembata tahun
2016 pada gambar berikut
Gambar 3.9.
Presentase persebaran Kasus AIDS berdasarkan umur
Di Kabupaten Lembata Tahun 2016

000 AIDS
0
6.7 6.7

0-5 tahun
6-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun
25-49 tahu
≥ 50 tahun

86.6

Sumber : RSUD Kab. Lembata tahun 2016

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa persebaran kasus AIDS


berdasarkan umur di kabupaten Lembata pada tahun 2016 sama dengan
persebaran kasus HIV yakni terbanyak pada penderita dengan umur 25 – 49 tahun
yakni sebesar 86,6%
Kemungkinan adanya peningkatan prevalensi HIV - AIDS pada kelompok
pekerja potensial di Kabupaten Lembata secara konsisten. Hal ini menunjukan
bahwa Lembata sudah termasuk dalam tingkat terkonsentrasi (concentrated level
epidemic). Prevalensi HIV yang terkonsentrasi ini bila tidak segera diambil langkah
- langkah yang tepat, nantinya akan menyebar ke populasi umum termasuk ibu dan
anak-anak yang dilahirkan, melalui para pelanggan WTS (Wanita Tuna Susila)
sebagai perantara (bridging population).
Perlu digambarkan bahwa di Kabupaten Lembata tidak terdapat lokalosasi
prostitusi tetapi ada beberapa tempat seperti pub dan karaoke yang dapat
digunakan sebagai arena prostitusi terselubung dimana sangat mungkin tidak ada
pengawasan langsung dari dinas kesehatan maupun rumah sakit di kabupaten
Lembata. Pada populasi berisiko lainnya HIV-AIDS juga merupakan kasus import
melalui para pencari kerja di luar wilayah. Sebagai gambaran populasi potensial
lainnya adalah Populasi Injection Drug Users (IDU) di Lembata 0%, Pada populasi

17 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Lelaki Seks Lelaki (LSL)0%, Pada Populasi Wanita Pekerja Seks Langsung
sebesar 0%.
Namun sangat disadari, bahwa kasus AIDS tersebut masih jauh lebih sedikit
dibandingkan kasus yang sesungguhnya mengingat tidak seluruh kasus AIDS yang
ada atau baru sebagian kecil yang dilaporkan (under-reported).

d. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli),
yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur, bahkan disebaabkaan juga oleh
karena menghirup cairan atau bahan kimia tertentu. Populasi yang rentan terkena
pneumonia adalaah anak – anak balita terutama yang berumur dibawa 2 tahun dan
usia lanjut dari umur 65 tahun serta orang dengan malnutrisi dan gangguan
imunilogi.
Kasus Pneumonia pada Balita di Kabupaten Lembata pada tahun 2016
sesuai perkiraan berdasarkan jumlah keseluruhan Balita yang ada sebanyak 1182
kasus dengan jumlah kasus yang ditemukan dan ditangani sebesar 18,6%.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015 sesuai perkiraan sebanyak 1.110
kasus dengan penderita yang ditemukan dan diobati sebanyak 16,9%. maka tahun
2016 lebih tinggi kasusnya dibandingkan dengan tahun 2015 namun tidak signifikan
dimana terpaut hanya 1,7%. Hal ini dapat dikatakan bahwa perkembangan dari
penemuan dan penanganan balita dengan kasus pneumonia masih sama antara
tahun 2015 dan tahun 2016 dari total perkiraan kasus yang ada.

Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa cakupan penemuan


Pneumonia di Lembata belum mencapai target nasional yang ditentukan. Hal ini
perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, baik pelaksana program maupun
pengambil kebijakan serta masyarakat. Cakupan penemuan kasus Pneumonia
tahun 2016 bisa dilihat pada lampiran tabel 10.

e. Diare
Diare terjadi apabila adanya perubahan konsistensi feaces menjadi lebih cair
dari biasa dan frekuensinya meningkat lebih dari 3 kali dalam sehari. Penyakit diare
penyakit endemis dan juga merupakan penyakit potensi Kejadian Luar Biasa (KLB)
yang sering disertai kematian.
Berdasarkan estimasi kasus di Kabupaten Lembata pada tahun 2016
perkiraan kasus diare sebanyak 2.828 kasus dengan jumlah kasus yang ditemukan
dan ditangani sebesar 59,8 %. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 perkiraan
penemuan kasus sebanyak 2.888 kasus dengan jumlah kasus yang ditemukan dan
ditangani sebesar 86,3%.
Tabel 3.10. :
Persentase Kasus Diare yang Ditangani terhadap Perkiraan Kasus

18 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

berdasarkan Jumlah Penduduk per Puskesmas di Kabupaten Lembata


Tahun 2015 dan 2016
250
216
199
200
162
150 137

105 99 100
100 2015
76 80 76 74
69 68 2016
42 44
50
25 21 14
0

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2015 dan Bidang PPPL Dinkes Lembata Tahun 2016

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perkembangan penanganan kasus


diare di 9 puskesmas yang ada pada tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun
2016 kecuali di puskesmas Wulandoni terjadi peningkatan. Hal inji terjadi karena
memang sesuai kenyataan kejadian diare dilapangan.
Tujuan pencegahan diare adalah untuk tercapainya penurunan angka
kesakitan diare dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana sanitasi
dan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).Upaya yang dilakukan
adalah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua sektor dan
masyarakat luas.

Salah satu kegiatan berkesinambungan yang dilakukan adalah dengan


memberikan pendidikan dan informasi atau penyuluhan dari berbagai sumber
media.Keterlibatan kader juga mendukung dalam pelayanan penderita diare,
terutama untuk meningkatkan penggunaan rehidrasi oral, yakni oralit maupun cairan
rumah tangga.

2. PENYAKIT MENULAR BERSUMBER BINATANG.

a. Malaria
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs, dimana menjadi masalah
kesehatan terutama di Kabupaten Lembata yang dapat menjadi determinan
menurunya produktifitas kerja.
Orientasi penanganan kasus malaria dari tahun ke tahun difokuskan pada
kasus dengan melihat pada hasill pemeriksaan sediaan darah. Jumlah kasus
malaria di Kabupaten Lembata tahun 2016 berdasarkan hasil pemeriksaan darah

19 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

sebanyak 30.258 sediaan dengan hasil positif sebanyak 7.959 sediaan atau
sebesar 26,31%. dengan API sebesar 60,22/ 1000 penduduk.

Gambar : 3.11.
Annual Parasite Incidence Kabupaten Lembata
Tahun 2013 –2016

API
70
64.11
60 60.22

50 48.62
40

30 30.09 API

20

10

0
2013 2014 2015 2016

Sumber : Profil Kesehatan Kab. Lembata Tahun 2013,-2014,2015 dan


Laporan bidang P2PL Dinkes Lembata tahun 2016.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada pada tahun 2013 sebesar
30,09 % namun meningkat pada tahun 2014 sebesar 13,90 menjadi 43,99/1.000
penduduk, dan pada tahun 2015 sebesar 64,11%, sementara untuk tahun 2016 API
sebesar 60,22/1.000 penduduk.

Dapat dijelaskan bahwa untuk tahun 2013 dari bidang P2PL tidak
memberikan laporan sementara untuk puskesmas hanya 4 puskesmas yang
memasukan laporan, dengan malaria klinis sebanyak 46 orang, malaria dengan
pemeriksaan sebanyak 3.758 orang dengan API sebesar 30,09/1.000 penduduk.
Data dari 8 puskesmas yang melapor pada tahun 2014 jumlah sediaan
darah yang diperiksa sebanyak 11.241 dengan jumlah sedian yang positif sebesar
48,62%, dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 43,99 per 1.000
penduduk.
Untuk tahun 2015 jumlah sedian darah yang diperiksa sebanyak 25.512
sedian dengan jumlaah sedian positip sebesar 33,91%., dengan API 64,11/1.000
penduduk. Sementara untuk tahun 2016 terjadi penurunan API menjadi
60,22/1.000 penduduk.
Pengendalian Malaria di Lembata dilaksanakan secara menyeluruh dengan
cara menemukan sedini mungkin penderita Malaria, mengobati penderita,
meningkatkan sumber daya manusia pada tenaga medis, tenaga laboratorium,

20 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

pengelola program dan pembagian kelambu berinsektisida serta koordinasi lintas


sektor.
Sementara ABER (Annual Blood Examination Rate) adalah persentase
penduduk yang diambil dan diperiksa darahnya dalam setahun. ABER ini sesuai
target program dan dianggap baik harus sebesar 10 %, dimana cakupan ini masih
di bawah target , selanjutnya angka SPR (Slide Positivity Rate) sebesar 33,91 %.
Rincian kasus malaria tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran tabel 22.

b. Rabies
Rabies merupakan menyakit yang mematikan baik pada manusia maupun
hewan yang disebabkan oleh infeksi virus (golongan Rhabdovirus) yang ditularkan
melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala
yang didalam tubuhnya mengandung virus. Secara Nasionaal pada tahun 2015
terdapat 25 Propinsi tertular rabies (SK Kementerian Pertaanian).
Di Indonesia kasus kematian karena rabies (Lyssa) pada tahun 2015
sebanyak 118 kasus Lyssa dan GHPR sebanyak 80.433 kasus dimana Propinsi
Nusa Tenggara Timur menduduki urutan kedua setelah Propinsi Bali dengan
jumlah GHPR sebanyak &.386 kasus.
Di Kabupaten Lembata tahun 2016 tidakada kasus rabies (Lyssa) namun
GHPR sebanyak 163 kasus dan semuanya diberi suntikan Vaksin Anti Rabies

D. STATUS GIZI MASYARAKAT

Peran serta masyarakat dalam penimbangan balita menjadi sangat penting


dalam deteksi dini kasus gizi balita baik gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk. Status gizi
masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain Bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), Status gizi balita, anemia gizi besi pada ibu dan pekerja
wanita, serta Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Status gizi balita
merupakan salah satu indikator MDGs yang perlu mendapatkan perhatian dan akan
banyak dibahas (di samping BBLR) pada sub bagian berikut ini.

1. BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

Dari laporan Bidang Kesehatan Keluarga tahun 2016, diketahui bahwa


jumlah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Lembata mencapai 10,7%
21 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

bayi dari 99,4% bayi baru lahir yang ditimbang jika dibandingkan dengan tahun
2015 yakni BBLR mencapai 7,6% bayi dari 95,1% bayi baru lahir yang ditimbang,
maka tahun 2016 mengalami peningkatan BBLR, artinya BBLR tahun 2016 lebih
banyak dari tahun 2015 Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014
yang mencapai 1,5% bayi.
Untuk itu sangat diharapkan adanya upaya dari berbagai pihak terkait agar
bayi dengan berat badan lahir rendah dapat diturunkan. Data bayi dengan BBLR per
puskesmas dapat dilihat pada Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 37.

2. STATUS GIZI BALITA


Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya
dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita dapat diukur berdasarkan
umur, berat badan (BB), tinggi badan (TB). Ketiga variabel ini disajikan dalam bentuk
tiga indikator antropometri, yaitu : Berat Badan menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan
menurut Umur (TB/U) dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).

3. BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM)


Balita BGM (Bawah Garis Merah) di Kabupaten Lembata tahun 2016 adalah
sebesar 1,7% dari balita yang ditimbang (D), menurun dibandingkan dengan tahun
2015 jumlah balita dengan kategori di bawah garis merah sebesar 3,1%. Sementara
jika dibandingkan dengan tahun 2014 yakni sebesar 1,4% mengalami peningkatan.
Untuk mengetahui data balita BGM menurut kecamatan dapat dilihat pada Lampiran
Data Profil Kesehatan Tabel 47.

4. KASUS GIZI BURUK

Kasus gizi buruk dapat diperoleh dari indikator berat badan menurut tinggi
badan (BB/TB).Data tersebut diperoleh dari laporan masyarakat, kader Posyandu
atau kasus-kasus yang langsung dibawa ke tempat-tempat pelayanan kesehatan
yang ada seperti Puskesmas dan jejaringnya.

Dengan ditemukannya secara dini kasus-kasus gizi buruk di Kabupaten


Lembata, akan memudahkan petugas untuk melakukan intervensi secara langsung;
untuk itu sangat diperlukan adanya kegiatan pelatihan pemantauan pertumbuhan
bagi petugas gizi puskesmas, peningkatan surveilans dan kegiatan bulan timbang
merupakan upaya-upaya penemuan kasus gizi buruk secara dini yang cukup efektif.

Kasus gizi buruk di Kabupaten Lembata pada tahun 2016 sebesar 1,1 %
menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi trend penurunan
dari tahun 2014 sebesar 1,35% menjadi sebesar 1,28% pada tahun 2015 dan 1,1%
pada tahun 2016.

Berikut akan digambarkan perkembangan presentase BBLR. BGM dan Gizi


Buruk di Kabupaten Lembata Tahun 2014 – 2016
Gambar 3.12.
Perkembangan Persentasei : BBLR, BGM dan Gizi Buruk
22 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Kabupaten Lembata Tahun 2014 – 2016

12

10.7
10
9.1
8
7.6
BBLR
6
Gizi Buruk
BGM
4 3.1

1.4 1.7
2

1.35 1.23 1.1


0
2014 2015 2016

Sumber : Profil Kesehatan tahun 2015 dan Bidang Kesga Dinkes Kab. Lembata Tahun 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah bayi baru lahir dengan berat badan
lahir rendah di Kabupaten Lembata tahun 2016 meningkat menjadi 10,7% dari
sebelumnya sebesar 7,6% pada tahun 2015, padahal pada tahun 2014 sebesar 9,1%
sudah terjadi penurunan 1,5% pada tahun 2015 menjadi sebesar 7,6%.
Selanjutnya untuk kasus gizi buruk pada balita terjadi penurunan yakni pada
tahun 2014 sebesar 1,35%, menurun menjadi 1,23% pada tahun 2015, dan selanjutnya
menurun lagi menjadi 1,1% pada tahun 2016 .Sementara untuk kategori Bawah Garis
Merah, dapat dilihat bahwa adanya peningkatan dari tahun 2014 sebesar 1,4% menjadi
3,1% pada tahun 2015 dan menurun menjadi 1,7% pada tahun 2016.
Untuk itu sangat perlu dilakukan pemberian makanan tambahan baik pada bayi
dan balita yang termasuk dalam kategori gizi kurang dan gzi buruk juga Pemberian
makanan tambahan pada ibu hamil dengan kurang energi protein maupun yang
mengalami kurang energi kronis. Data status gizi balita berdasarkan masing-masing
puskesmas bisa dilihat di Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 37,45 dan 48.

IV BAB
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya


pelayanan kesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai individu dan masyarakat
sebagai bagian dari kelompok atau komunitas. Upaya kesehatan mencakup upaya-upaya
pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan
penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan

23 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

alat kesehatan, penanggulangan bencana dan sebagainya. Upaya kesehatan di Kabupaten


Lembata tergambar dalam uraian di bawah ini.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal dalam memberikan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar yang
cepat, tepat dan efektif diharapkan dapat mengatasi sebagian masalah kesehatan
masyarakat. Pada uraian berikut dijelaskan jenis pelayanan kesehatan dasar yang
diselenggarakan di sarana pelayanan kesehatan.

1. PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan


bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka
kematian ibu sebagai salah satu indikator Renstra dan MDGs. Upaya kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud pada Undang – Undang tersebut meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan kegiatan prioritas mengingat
terdapat indikator dampak, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang merupakan indikator keberhasilan pembangunan daerah, khususnya
pembangunan kesehatan. Indikator ini juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan
dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk melihat capaian
kesehatan ibu dan anak, maka perlu untuk melihat secara keseluruhan indikator
kesehatan ibu dan anak, diantaranya :

a. CAKUPAN PELAYANAN IBU HAMIL K1


Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan terhadap ibu hamil harus
memenuhi kriteria frekuensi minimal ditiap trimester atau siklus 3 (tiga) bulanan yakni
satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0 – 12 minggu), satu kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 12 – 24 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga
( usia kehamilan 24 minggu sampai melahirkan).
Berdasarkan data dari bidang kesehatan keluarga, capaian cakupan ibu
hamil K1 di Kabupaten Lembata pada tahun 2016 sebesar 100% dimana jika
dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 96,3%, maka terjadi peningkatan
sebesar 3,7%. Angka ini menunjukan terjadinya peningkatan untuk semua
24 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

puskesmas yakni menjadi sebesar 100%. Cakupan K1 per kecamatan dapat dilihat
di Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 29.

b. CAKUPAN PELAYANAN IBU HAMIL K4


Capaian ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan 4 kali (K4) sesuai
dengan frekuensi pemeriksaan yang ditetapkan pertrimester di Kabupaten Lembata
pada tahun 2016 adalah sebesar 59,4%, jika dibandingkan dengan tahun 2015
yakni sebesar 61,4%, maka tidak terjadi perubahan dalam hal ini penurunan yang
berarti karena hanya terpaut 2,0% Namun angka ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencapai 49,5%. Cakupan ibu hamil K4 per
puskesmas dapat dilihat di Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 29.
Gambar 4.1.
Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4
Perkecamatan Kabupaen Lembata Tahun 2016

120
100 100 100 100 100 100 100 100 100
100

80 75.7
69.4 67.3
63.5 60.5
53.9 56.4
60 49.6 52.3
K1
40 K4

20

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Lembata Tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 9 puskesmas yang ada, capaian K1
tertinggi sebesar 100% , sementara untuk capaian K4 tertinggi di puskesmas
Balauring yakni sebesar 75,7% dan terendah di puskesmas Wairiang yakni sebesar
49,6%.

c. CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB yakni mendorong
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (PN) yakni dokter
spesialis kebidanan dan kandungan (SPOG), dokter umum, dan bidan, serta
diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF).

25 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Presentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan


(Linakes) untuk Kabupaten Lembata pada tahun 2016 adalah sebesar 96,6%
menurun sebesar 0,1% dari tahun 2015 yakni mencapai 96,7%
Pada tahun 2016, target untuk program ini adalah 95%, dengan demikian
secara kabupaten sudah melebihi target yakni sebesar 1,6%. Namun secara
puskesmas ada tiga puskesmas masih belum mencapai target.
Begitupun persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan pada tahun 2016
sebesar 96,6%, Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 yang
mencapai 96,1%. dimana hanya terpaut 0,5%.Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan ini adalah dengan melakukan pemetaan dan pemantauan ibu hamil
dengan melibatkan multi pihak. Selain itu, peningkatan bidan di desa yang
menempati desa.
Sementara itu ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 3 kali
di Kabupaten Lembata pada tahun 2016 adalah sebesar 98,1%, meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2015 yakni sebesar 85,2%..

Gambar 4.2.
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Dan di Fasilitas Kesehatan serta Ibu Nifas yang mendapat Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Lembata Tahun 2016

102 100
100 98 98 98 97.3
98 96.7
96 94.7 94.7
94 92.4
92
90 100 PN
88 94.7 98 98 96.7 98 97.3
94.7 PF
86 92.4
84 Yan Nifas
82 94.4 98.6 99.3 87.6 98 90.7 94.7 98.5 97.8
80

Sumber Bidang Kesga Dinkes Lembata tahun 2016.

Dari gambar di atas dapat di lihat bahwa presentase cakupan persalinan


yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Lembata tahun 2016 dengan
capaian tertinggi pada puskesmas Lama;au sebesar 100% dan terendah di
Puskesmas Waiknuit sebesar 92,4%.

Begitu juga persentase persalinan di sarana kesehatan pada tahun 2016


dengan cakupan tertinggi di puskesmas Lama,au dan capaian terendah di
puskesmas Waiknuit yakni sebesar 92,4%.
Sementara untuk capaian Ibu Nifas yang mendapat pelayanan kesehatan
(mendapat kunjungan paska melahirkan sebanyak 3 kali ) dengan capaian tertinggi

26 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

di puskesmas Hadakewa yakni sebesar 99,3% dan terendah pada puskesmas


Lewoleba sebesar 87,6%. Data lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 29.

d. CAKUPAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DITANGANI

Berdasarkan konfirmasi dari bidang kesehatan keluarga tahun 2016 tidak


ada yang menggambarkan penanganan komplikasi kebidanan karena tidak lagi
terrekapitulasi dalam format data kebidanan, sehingga data yang di pakai sekarang
adalah masih menggunakan data tahun 2015.
Data sembilan puskesmas yang ada pada tahun 2015, cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani secara kabupaten sebesar 62,1% masih di bawah target
80%. Begitupun capaian untuk masing – masing puskesmas dari 9 puskesmas
yang ada 8 puskesmas masih dibawah target. Untuk itu perlu penguatan
Puskemas PONED agar cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dapat
mencapai target yang telah ditentukan. Kecamatan yang belum memenuhi target
pada umumnya karena tim PONED sudah tidak lengkap, sedangkan simulasi
PONED perlu untuk segera dilakukan agar tetap dapat melakukan penanganan
Komplikasi Kebidanan.
Jika dilihat dari perkembangan cakupan komplikasi kebidanan ditangani dari
tahun 2012 sampai dengan 2014, kabupaten Lembata mengalami kenaikan dan
penurunan dikarenakan adanya perubahan definisi operasional (DO) dari maternal
komplikasi ditangani menjadi komplikasi kebidanan ditangani, serta dikarenakan
menurunnya fungsi Puskesmas PONED yang disebabkan karena adanya mutasi
tim PONED atau promosi ke Puskesmas yang bukan PONED. Presentase cakupan
komplikasi kebidanan ditangani disajikan pada gambar 4.5 di bawah ini.
Gambar 4.3.
Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Perpuskesmas
Kabupaten Lembata Tahun 2014 dan 2015
120
99.5
100
77.4
80 67.7 67.5
64.7 64.3 62.1
59.5 55.56
60 52.6
42.3 44.4
33.9 2014
40 29.6 29.1
20.56 24.7 2015
17.2
20 6.1 1.6
0

Sumber : Profil Kesehatan tahun 2014 dan Bidang Kesga Dinkes Lembata Tahun 2015

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa presentase tertinggi puskesmas


dengan komplikasi kebidanan yang ditanggani pada tahun 2015 adalah
puskesmas Hadakewa yakni sebesar 99,5% dan terendah di puskesmas
Waipukang sebesar 117,2%.

27 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

e. CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL (KN) LENGKAP


Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap sebagai salah satu program
kesehatan anak juga memiliki kasus yang sama dengan indikator - indikator program
kesehatan ibu terkait perubahan sasaran. Perubahan sasaran bayi pada data tahun
2014 berimplikasi terhadap menurunnya cakupan KN Lengkap di kabupaten dan
beberapa puskesmas pada tahun tersebut.
Data kunjungan Neonatal Lengkap (3 kali kunjungan ) pada tahun 2016
adalah sebesar 94,9% lebih tinggi atau mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2015 yang hanya mencapai 90,5 %. Angka ini lebih rendah dari
target yang ingin dicapai pada tahun 2016 yakni sebesar 95%.(Lampiran Tabel 38)
Gambar 4.4.
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap per perpuskesmas
Kabupaten Lembata Tahun 2015 dan 2016
120
2015
98.6 98.8 98.4 96.5 98
100 91.6 90.5
84.3 84.4 2016
80 72

60
98 97.1 99.3 93.3 98 93.8 97.8 94.9
40 87 88.4

20

Sumber : Profil Kesehatan tahun 2015 dan Bidang Kesga Dinkes Lembata Tahun 2016

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa presentase kunjungan neonatal


tertinggi pada tahun 2016 adalah di puskesmas Waipukang sebesar 99,3% dan
terendah di puskesmas Wairiang sebesar 87%, Sementera jika dibandingkan
dengan tahun 2015 untuk capaian perpuskesmas dari 9 (sembilan) puskesmas yang
ada, terdapat beberapa puskesmas yang mengalami penurunan seperti puskesmas
Wairiang, Balauring, Wulandoni, dan Lama’au.

f. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB)

Keluarga Berencana merupakan salah satu strategi untuk mengurangi


kematian ibu terutama inu dengan kondisi 4T. Selain itu juga merupakan cara yang
efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu
anak serta perempuan.

Persentase cakupan peserta KB Baru maupun KB Aktif di Kabupaten


Lembata Tahun 2016 adalah cakupan peserta KB Aktif sebesar 59,2% meningkat
dibandingkan dengan capaian tahun 2015 yakni sebesar 56,5%. Begitupun untuk

28 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

KB Baru mengalami peningkatan dari 11,6% pada tahun 2015 menjadi 12,3 pada
tahun 2016. Cakupan KB Aktif dan KB Baru tersaji pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.5.
Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru
Kabupaten Lembata Tahun 2012 – 2015

80
70 67.68
60 59.2
56.5
50
40 KB Baru
34.29 KB Aktif
30
20
14.22 11.9 12.5
10 9.02
0
2013 2014 2015 2016

Sumber : Profil Kesehatan tahun 2012- 2015 dan Bidang Kesga Kab. Lembata tahun 2016

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa trend kepesertaan KB Baru dari
tahun 2013 sampai tahun 2014 menurun dan terjadi peningkatan pada tahun 2015
yakni menjadi sebesar 11,9 %, dan meningkat lagi sebesar 0,6% pada tahun 2016
menjadi 12,5%. sementara untuk keaktifan peserta KB pada tahun 2013 sebesar
67,68% menurun pada tahun 2014 menjadi 34,29% lalu meningkat pada tahun
pada tahun 2015 menjadi 56,5% dan meningkat lagi pada tahun 2016 sebesar
2,7% menjadi 59,2%..
Cakupan Kepesertaan Keluarga Berencana baik untuk KB Baru maupun KB
aktif mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir walaupun tidak signifikan,
hal ini disebabkan bukan semata – mata kurangnya Pasangan Usia Subur tapi
mungkin juga disebabkan oleh rendahnya motivasi masyarakat ( PUS) karena
kurangnya pengetahuan terkait dengan KB, untuk itu perlu digiatkan sosialisasi dan
penyuluhan baik oleh petugas di puskesmas maupun Dinas Kesehatan serta
meningkat kerja sama dengan sektor terkait.

2. PELAYANAN IMUNISASI

Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan


mata rantai penularan pada Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah angka
UCI (Universal Child Immunization).

Pada awalnya UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap


minimal 80% untuk tiga jenis antigen yaitu DPT3, Polio dan Campak. Namun sejak
29 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

tahun 2003, indikator perhitungan UCI sudah mencakup semua jenis antigen (imunisasi
dasar lengkap), yakni BCG 1 (satu) kali, DPT 3 (tiga) kali, HB 3 (tiga) kali, Polio 4
(empat) kali dan Campak 1 (satu) kali. Adapun sasaran program imunisasi ádalah bayi
(0-11 bulan), ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS) dan murid SD.Upaya peningkatan
kualitas imunisasi dilaksanakan melalui kampanye, peningkatan skill petugas imunisasi,
kualitas penyimpanan dan pendistribusian vaksin serta sweeping sasaran.
Cakupan desa/kelurahan UCI di Lembata pada tahun 2016 adalah sebesar
85,43%,meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai
72,85%. Angka ini mengalami peningkatan yang cukup baik.yakni sebesar 22,5%
Adapun trend capaian cakupan desa/kelurahan UCI selama lima tahun yakni
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 disajikan pada gambar 4.10 di bawah ini.
Gambar 4.6.
Perkembangan Presentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Kabupaten Lembata Tahun 2012 – 2016

DESA UCI
100
85.43
80
72.85
60 62.25

40 DESA UCI

20 24.5
17.22
0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 – 2015


dan Bid. PPPL Dinkes Kab. Lembata tahun 2016

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa capaian cakupan desa UCI
bervariasi dari tahun ke tahun, tahun 2012 sebesar 62,25% mengalami penurunan
menjadi sebesar 17,22% pada tahun 2013 kemudian meningkat pada tahun 2014,
menjadi 24,50%, terjadi peningkatan yang cukup signifikan sebesar 48,35% menjadi
72,85% pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 juga terjadi peningkatan sebesar
12,58% sehingga menjadi 85,43%..

3. PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Kesadaran masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut tidak mengalami


perubahan yang menyolok, karena adanya peningkatan jumlah kunjungan baik untuk
tindakan tumpatan gigi tetap maupun pencabutan gigi tetap. Untuk Tumpatan Gigi
Tetap pada tahun 2016 sebanyak 187 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2015
jumlah kunjungan yang mendapatkan tindakan tumpatan gigi tetap sebesar 49 kasus
/orang.

30 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Begitupun tindakan pencabutan gigi tetap mengalami peningkatan yakni pada


tahun 2016 sebanyak 353 kasus dibanding dengan tahun 2015 sebanyak 173 orang.
Selanjutnya pemeriksaan gigi terhadap anak SD/MI melalui program Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah (UKGS) terhadap kesehatan gigi dan mulut untuk tahun 2016 tidak
dilaporkan, namun untuk tahun 2015 semakin meningkat dimana jumlah murid SD/MI
sebanyak 7.734 anak (58,7%) yang melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
dibandingkan tahun 2014 sebanyak 2.685 anak (12,83%).
Begitu juga dari jumlah yang diperiksa yang dilanjutkan dengan tindakan
perawatan gigi secara jumlah mengalami penurunan . Pada tahun 2014 sebanyak 1.155
anak (43,02%) dan di tahun 2015 sebanyak 930 anak (38%)..Dari kegiatan UKGS
tersebut, jumlah murid yang memerlukan perawatan dan di rujuk untuk mendapatkan
perawatan di Puskesmas semakin menurun.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat / kemauan penderita yang sudah
teridentifikasi saat pemeriksaan di sekolah untuk melanjutkan rujukan ke puskesmas..
Selain itu sangat diperlukan kerjasama antara petugas kesehatan dengan pihak sekolah
untuk meningkatakan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi. Detail
perkecamatan dapaat dilihat pada lampiraan tabel 50 dan 51.

4. KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR.

Sebagian besar sarana pelayanan di Puskesmas dipersiapkan untuk


memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penderita melalui pelayanan rawat jalan
dan rawat inap bagi puskesmas yang dilengkapi dengan tempat tidur (Puskesmas
perawatan). Sementara rumah sakit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang
merupakan sarana rujukan bagi puskesmas terhadap kasus-kasus yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut melalui perawatan rawat inap, disamping tetap menyediakan
pelayanan rawat jalan bagi masyarakat yang langsung datang ke Rumah Sakit.
Pada tahun 2016 jumlah masyarakat yang telah memanfaatkan pelayanan
Puskesmas sebanyak 70.508 orang untuk rawat jalan dan 2.182 orang untuk rawat
inap, dimana dari total kunjungan tersebut laki – laki sebesar 39,52% dan perempuan
sebesar 60,48%. Sementara untuk tahun 2015 jumlah masyarakat yang telah
memanfaatkan pelayanan Puskesmas sebanyak 94.644 orang untuk rawat jalan dan
2.091 orang untuk rawat inap, dimana dari total kunjungan tersebut laki – laki sebesar
42,99% dan perempuan sebesar 57,01%. Angka perbandingan pemanfaatan
Puskesmas oleh masyarakat dalam mencari pertolongan kesehatan pada tahun 2013
sampai dengan 2016 terlihat pada gambar 4.7 dibawah ini.

31 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Gambar 4.7.
Perkembangan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Puskesmas
di Kabupaten Lembata Tahun 2013 – 2016
120

100 103.8

80 83.4
70.1
60 60.16 Rawat Jalan
Rawat Inap
40

20
6
0 0.6 1.5 1.7
2013 2014 2015 2016

Sumber : Profil Kesehatan tahun 2013 – 2015 dan Bidang Yankes Dinkes Kab. Lembata tahun 2016

Berdasarkan gambar tersebut, menunjukkan bahwa cakupan kunjungan


rawat inap di kabupaten Lembata dari tahun ke tahun bervariasi, dimana kunjungan
rawat jalan pada tahun 2013 sebesar 83,4% meningkat menjadi 103,8% pada
tahun 2014, sementara untuk tahun 2015 menurun begitupun tahun 2016 menurun
menjadi 60,16%. Selanjutnya untuk kunjungan rawat inap dari tahun 2013 sampai
tahun 2016 trendnya anaik turun secara berturut – turut, sampai pada tahun 2016
meningkat sebesar 0,2% dari tahun 2015.

Hal ini menunjukan bahwa keberadaan Puskesmas masih sangat


dibutuhkan oleh masyarakat, baik yang memerlukan pelayanan rawat jalan maupun
bagi masyarakat yang memerlukan rawat inap. Disamping itu, Puskesmas juga
semakin memberikan pelayanan yang berkualitas, antara lain dengan memenuhi
standar input, proses maupun output. Standar input yang harus ada di Puskesmas
adalah SDM yang mempunyai kompetensi, sarana prasarana yang memadai serta
sistem manajemen yang memenuhi standar.

Sedangkan standar proses adalah setiap pelayanan harus mempunyai


Standar Operasional Prosedur (SOP) di masing-masing pelayanan. Standar
outputnya adalah hasil capaian kinerja puskesmas.

Namun dalam hal ini ada beberaapa puskesmas untuk program kegiatan
tertentu belum melaporkan hasilnya secara maksimal, sehingga perlu adanya
pembenahan lebih lanjut melalui bimbingan teknis dan lain – lain. Karena jika
standar - standar tersebut terpenuhi, maka akan dapat digunakan sebagai acuan
untuk evaluasi dan perencanaan lebih lanjut. Dengan demikian dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat untuk berkunjung ke Puskesmas.

32 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN KHUSUS

Berdasarkan Undang - Undang (UU) Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit


merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat.
Jumlah pelayanan gawat darurat rumah sakit baik pemerintah maupun swasta
di Lembata pada tahun 2016 sama dengan tahun 2015 yakni dapat dilihat jumlah
pelayanan gawat darurat pada tahun 2015 sebanyak 1 rumah sakit dari 3 rumah sakit
di Kabupaten Lembata (33,33%), hal ini disebabkan kurangnya sumber daya manusia
yang terlatih kegawatdaruratan di rumah sakit dan standarisasi Rumah Sakit yang
belum dipenuhi oleh Rumah Sakit swasta yang ada baik itu type D atau Type C.
Menurut standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization
(WHO) perbandingan jumlah penduduk dan tempat tidur yang tersedia adalah 1:1000
(satu berbanding seribu) sedang menurut standar Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 228 SK III Tahun 2002 perbandingan jumlah penduduk dan tempat tidur yang
tersedia adalah 1:1500.
Selama periode tahun 2012-2014 jumlah tempat tidur (TT) semakin meningkat,
sehingga diharapkan bisa menampung kebutuhan TT rawat inap seluruh daerah di
Lembata. Kapasitas tempat tidur yang mencukupi akan menunjang mutu pelayanan.
Jumlah tempat tidur (TT) yang tersebar di seluruh rumah sakit di Lembata tahun 2014
sebanyak 201 tempat tidur. Sehingga jika dibandingkan dengan rasio 1 TT/1000
penduduk Lembata tahun 2014 adalah 1,62 per 1.000 penduduk. Hal tersebut
menunjukkan secara rasio kebutuhan tempat tidur kita sudah memadai. Apalagi
kebutuhan tersebut dapat perhitungkan dengan adanya TT yang terdapat di fasilitas
kesehatan tingkat dasar (puskesmas rawat inap), yang ada di Kabupaten Lembata.
Jumlah penduduk Kabupaten Lembata tahun 2016 adalah sebanyak 132.171.
jiwa jika dibuat perbandingan dengan rasio 1 :1.000, maka Rumah Sakit di Kabupaten
Lembata membutuhkan sebanyak 132 tempat tidur (TT) dimana jika dibandingkan
dengan tahun 2015 rasionya hampir sama yakni membutuhkan 134,9.TT, dengan
demikian dari jumlah tempat tidur yang ada yakni sebanyak 201 (Data RS tahun 2014)
menunjukan rasio kebutuhan tempat tidur per seribu penduduk sudah terpenuhi.
Pada 2014, rata –rata penggunaan tempat tidur pada rumah sakit di
Lembata(rata-rata nilai Bed Occupancy Rate /BOR) 20,7%, meskipun masih dibawa
standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI antara 60-85%, namun secaraa
rasio jumlah penduduk sudah memenuhi kebutuhan tempat tidur rumah sakit yang ada.
Selain itu, untuk rata-rata lama hari perawatan/Length of Stay (LOS) Kabupaten
Lembatapada tahun 2014 sebaanyak 0,034 hari. Berikut ini adalah nilai indikator
pemakaian tempat tidur dari rumah sakit di Kabupaten Lembata.

33 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Tabel 4.1. Nilai Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit


di Kabupaten Lembata Tahun 2014

NO INDIKATOR TAHUN 2014 STANDAR KEMENKES RI

1 BOR 20,7% 60-85%


2 BTO 23,23 kali 40-50 kali
3 TOI 12,5 hari 1-3 hari
4 ALOS 0,034 hari 6-9 hari
5 NDR 2,3 kurang dari 25/1000 penderita
keluar
6 GDR 1,5 tidak lebih dari 45/1000
penderita keluar
Sumber : Profil kesehataan tahun 2014

C. KETERSEDIAAN OBAT

Tingkat ketersediaan obat yang diukur sebanyak 144 item obat dan vaksin. Dari
144 item obat tersebut yang diperkirakan bisa mewakili kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar, yang merupakan obat emergency, fast moving, penunjang utama dan
life saving, serta yang wajib tersedia untuk beberapa penyakit menular.

Perhitungan persentase ketersediaan dihitung dari jumlah item obat yang


terpenuhi selama 12 bulan atau lebih dibandingkan total item yang dihitung (144 item).
Apabila dilihat dari penyediaan obat yang menggunakan perhitungan 18 bulan yang
terdiri dari perhitungan kebutuhan obat dalam 1 tahun (12 bulan) ditambah penyangga
(6 bulan) seharusnya semua kecamatan mempunyai tingkat kecukupan
100%.kemungkinan ada beberapa puskesmas dengan tingkat kecukupan dibawah
100% dikarena adanya perhitungan perencanaan yang cenderung besar sehingga
dalam menghitung ketersediaan yaitu jumlah obat yang tersedia (yang merupakan
jumlah sisa stok dan total penggunaan) dibandingkan dengan kebutuhan (dalam
perencanaan) menjadi lebih kecil atau kemungkinan karena kondisi fluktuasi penyakit,
geografis dan pola kebiasaan sehari-hari penduduk.
.
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Masyarakat di Lembata dan di Indonesia pada umumnya masih dihadapkan


pada masalah gizi ”ganda”, yaitu masalah Gizi Kurang dalam bentuk : Kurang Energi
Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB)

34 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

dan Kurang Vitamin A (KVA), serta masalah Gizi Lebih yang erat kaitannya dengan
penyakit - penyakit degeneratif. Berbagai upaya perbaikan gizi telah dilakukan di
Lembata dalam upaya menanggulangi masalah gizi kurang tersebut, sedangkan untuk
masalah gizi lebih, masih dilakukan secara individu.

Dalam penanggulangan masalah Gizi di kabupaten Lembata pada tahun 2016


dilakukan penanganan terhadap balita dengan gizi buruk yang ditemukan sebanyak 36
penderita hanya 8,3% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 jumlah balita
dengan gizi buruk yang ditemukan sebanyak 137 penderita namun yang ditangani
hanya 67,9% saja, hal ini disebabkan kurangnya dukungan dana / biaya baik dari
pemerintah daerah di Kabupaten dan Propinsi maupun Pemerintah Pusat.

1. PENCAPAIAN PENIMBANGAN BALITA (D/S)


Partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi bagi balita dapat ditunjukkan
dari indikator jumlah balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran balita (D/S). Peran
serta masyarakat dalam penimbangan Balita menjadi sangat penting dalam deteksi
dini perkembangan gizi baik kasus gizi kurang dan atau gizi buruk maupaun gizi
lebih.
Angka D/S di kabupaten Lembata pada tahun 2016 sebesar 78,50%,
menurun dibandingkan dengan tahun 2015, angka D/S tercatat sebesar 82,1%,
Pencapaian ini lebih rendah dibanding dengan pencapaian tahun 2014 yakni
sebesar 84,37% (Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 47).
Penurunan angka D/S (balita yang ditimbang) tingkat kabupaten ini
dipengaruhi oleh rendahnya pencapaian beberapa puskesmas seperti puskesmas
Waipukang hanya sebesar 74,4% dan Puskesmas Lewoleba hanya sebesar 62,1%.
Adapun cakupan D/S per perkecamatan di Lembata tahun 2016, dapat dilihat
padagambar 4.8. di bawah ini.

Gambar 4.8.
Presentase Pencapaian Cakupan D/S perkecamatan
Kabupaten Lembata Tahun 2015 dan 2016

35 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

120

100 92.3
85.1 88.1 84.7
84.3 82.6
80.5 78.5
80 74.4
62.1
60
99.8 2015
89.7 89.1 93.3 96 90.7
40 87.4 87.4 82.1 2016
58.4
20

Sumber : Profil Kesehatan tahun 2015 dan Bidang Kesga Dinkes Kab. Lembata Tahun 2016

Dari gambar di atas terlihat bahwa pencapaian D/S di Lembata tahun 2016
sebesar 78,5% lebih rendah dari tahun 2015 sebesar 82,1%, dimana sangat
dipengaruhi oleh capaian perpuskesmas yakni dari 9 (sembilan) puskesmas yang
ada hanya ada 2 (dua) puskesmas yang mengalami peningkatan yakni puskesmas
Balauring dan puskesmas Lewoleba. Begitupun rata – rata pencapaian secara
puskesmas hanya 3 (tiga) puskesmas pencapaiannya di atas 85%, yakni
Puskesmas Balauring, Hadakewa dan puskesmas Loang

Hal ini mungkin disebabkan oleh kesibukan orang tua sebagai pencari nafkah
sehingga kurang memperhatikan anaknya termasuk dalam penimbangan di
Posyandu. Selain itu di daerah ini juga berkembang sangat pesat program PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) yang mana anak lebih memprioritas berkunjung ke
sarana PAUD dari pada ke posyandu.
Jika tidak ada kegiatan-kegiatan terobosan yang memberi daya tarik
tersendiri kepada ibu dan balita, maka dikhawatirkan kegiatan ini akan berjalan di
tempat dan pada tahun – tahun mendatang pencapaian semakin menurun yang
akan berdampak pada upaya pemenuhan target yang ditetapkan.
Untuk itu perlu dilakukan kegiatan terobosan, seperti melakukan koordinasi
antara dinas terkait dengan dinas kesehatan seperti Dinas Pendidikan dalam rangka
meningkatkan integrasi dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Selain
itu,dengan BKKBN kabupaten dalam hal pembentukan Bina Keluarga Balita (BKB)
dan Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang (SDIDTK), bahkan dengan
pihak ketiga seperti PNPM dan lain – lain.

36 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Dengan demikian diharapkan peran serta aktif para petugas gizi di lapangan
perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengungkit pencapaian angka D/S,
sehingga pada tahun mendatang dapat mencapai target yang sudah ditetapkan.

2. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI


Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia Gizi Besi dilaksanakan
melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu hamil,
karena prevalensi Anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Di samping itu, kelompok
ibu hamil merupakan kelompok rawan yang sangat berpotensi memberi kontribusi
terhadap tidak hanya pada tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), tapi juga
dimungkinkan pada Angka Kematian Bayi (AKB).
Untuk mencegah Anemia Gizi pada ibu hamil dilakukan suplementasi TTD
dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 (satu) tablet (60 mg Elemental Iron dan
0,25 mg Asam Folat) berturut-turut minimal 90 hari selama masa kehamilan.
Pada tahun 2016 pemberian tablet besi dihitung dengan pemberian 90 tablet
( FE3) dimana secara kabupaten mencapai 99,24% meningkat dibandingkan dengan
tahun 2015 yakni sebesar 93,85% (Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 32).

Jika dibandingkan dengan target 2016 yaitu sebesar 95% maka


pencapaiannya sudah memenuhi/melebihi target, yaitu sebesar 4,24%. Tingginya
pencapaian ini juga mungkin dipengaruhi oleh penentuan target untuk beberapa
puskesmas yang tidak atau kurang tepat sehingga capainya melebihi 100%.
Gambaran presentase pencapaian perkecamatan tahun 2016 dapat dilihat pada
gambar 4.9..di bawah ini.

Gambar 4.9.
Presentase Cakupan Pemberian Fe3 pada Ibu Hamil Perkecamatan
Kabupaten LembataTahun 2015 dan 2016.

140
117.26
120
98.38 99.75 99.61 103.23 99.24
96.23 94.87 94.69
100 86.21
80

60 2015
99.52 100 100 100 97.78 96.24 100 96.1
40 86.13 2016
63.8
20

Sumber : profil Kesehatan 2015 dan Bid. Kesga Dinkes Kab Lembata Tahun 2016

37 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pencapaian Fe-3 di Kabupaten


Lembata tahun 2016 sebesar 99,24%, lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian
pada tahun 2015 secara kabupaten sebesar 96,10%, dimana capaian perpuskesmas
yang mengalami peningkatan hanya pada 3 (tiga) puskesmas yakni puskesmas
Waiknuit, Loang dan Lama’au dengan capaian tertinggi adalah puskesmas Loang.
Sementara jika dibandingkan dengan pencapaian cakupan pemberian Fe-3, sesuai
target yang ditetapkan MDGs sebesar 95% maka pencapaian pada tahun 2016
melebihi target sebesar 4,24%. Namun secara puskesmas masih ada 3 9tiga)
puskesmas masih dibawa target yakni puskesmas Waipukang, Lama’au, dan
puskesmas Wulandoni.
Namun demikian masih ada peluang lain untuk dapat meningkatkan cakupan
pemberian tablet Fe3, yaitu dengan meningkatkan integrasi kegiatan, khususnya
antara program gizi dan program Kesehatan Ibu dan Anak, karena selama ini
kerjasama tersebut belum secara optimal dilakukan.

3. PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA


Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang tidak dapat diproduksi oleh
tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar tubuh. Kekurangan Vitamin A (KVA) dapat
menyebabkan turunnya sistim kekebalan tubuh balita yang bisa berdampak terhadap
atau beresiko meningkatnya kesakitan bahkan kematian, juga dapat terjadi
kebutaan.

Dalam upaya mengatasi KVA ini Pemerintah melalui Peraturan Menteri


Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015 dinyatakan bahwa untuk mengurangi risiko
kesakitan dan kematian pada balita dengan Kekurangan Vitamin A dalam bentuk
kapsul Vitamin A Biru 100.000. IU bagi bayi (6-11 bulan) dan kapsul Vitamin A
Merah bagi balita (12-59 bulan), serta ibu nifas.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A di Kabupaten Lembata pada tahun
2016 pada bayi (6-11 bulan) sebesar 100% meningkat dibandingkan dengan tahun
2015 hanya sebesar 87,38% dan anak balita (12-59 bulan) sebesar 189,13
meningkat dari tahun 2015 hanya sebesar 93,46% Capaian ini telah melebihi target
yang ditetapkan yakni sebesar 90% (Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 44).
Sedangkan untuk cakupan ibu nifas yang mendapat Vitamin A tahun 2016
adalah sebesar 99,19% meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya
sebesar 70,31%. cakupannya ini menunjukan adanya peningkatan yang berarti
selain itu cakupan tersebut telah memenuhi target target yakni 90%, akan tetapi
harus tetap dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, agar kedepan lebih baik lagi.

4. CAKUPAN ASI EKSKLUSIF


Air Susu Ibu Eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun
2012 adalah pemberian ASI saja tanpa menambahkan atau menggantikan makanan
dan minuman lain kecuali obat, vitamin, dan mineral kepada bayi sejak dilahirkan
sampai bayi berusia 6 bulan.
38 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Berdasarkan data dari bidang Kesehatan Keluarga Dinas kesehatan


kabupaten Lembata tahun 2016 diketahui bahwa cakupan bayi (0-6 bulan) yang
mendapat ASI Eksklusif adalah sebesar 34,9% lebih rendah atau mengalami
penurunan yang cukup berarti jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015
yakni sebesar 74,3% yakni yakni sebesar 39,4%..(Lampiran Data Profil Kesehatan
Tabel 39).
Tabel 4. 10.
Presentase Capaian ASI Exklusif
di Kabupaten Lembata Tahun 2015

ASI EXKLUSIF
80
74.3
70
60
50
40
34.9 ASI EXKLUSIF
30 30.1
20 17.22
10
0
2013 2014 2015 2016

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2013 - 2015 dan Bidang Promkes Dinkes Lembata Tahun 2016

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa capaian/ cakupan secara berturut –
turut mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar 17,22% meningkat sebesar
12,88% pada tahun 2014 dan meningkat lagi sebesar 44,2% pada tahun 2015 namun
pada tahun 2016 menurunnya cukup drastis yakni sebesar 39,4% sehingga hanya
menjadi 34,9%.

E. PERILAKU MASYARAKAT

Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan
derajat kesehatan adalah perilaku, karena ketiga faktor lain seperti lingkungan, kualitas
pelayanan kesehatan maupun genetika kesemuanya masih dapat dipengaruhi oleh
perilaku. Banyak penyakit yang muncul juga disebabkan karena perilaku yang tidak
sehat. Perubahan perilaku tidak mudah untuk dilakukan, namun mutlak diperlukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu, upaya promosi
kesehatan harus terus dilakukan agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai dari unit terkecil masyarakat
yaitu rumah tangga.

1. PENYULUHAN KESEHATAN

39 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Hasil kegiatan program pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan


dalam rangka penyebarluasan informasi kepada masyarakat selain melalui
penyuluhan langsung maupun penyuluhan tidak langsung juga sangat didukung oleh
adanya berbagai media informasi yang dipakai. Bentuk media informasi tersebut
berupa media cetak, dan media tradisional.

Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas terhadap


masyarakat didasarkan pada sasaran yaitu secara kelompok maupun dengan
sasaran massa. Dari data yang diperoleh, frekuensi kegiatan penyuluhan kesehatan
tahun 2016 tidak ada sehingga data yang ada menggunakan data tahun 2015 yakni
sebanyak 705 kali dengan jumlah kunjungan rumah sebanyak 2033 kali dan
kegiatan penyebaran informasi sebanyak 12 kali. Jika dibandingkan dengan tahun
2013 penyuluhan kesehatan mencapai 884 kegiatan penyuluhan kelompok dan 108
kegiatan penyuluhan massa, sementara untuk tahun 2014 tidak terdata dalam tabel
profil kesehatan.

2. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


Persentase rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
didapatkan dari jumlah rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS dibagi
dengan rumah tangga yang dipantau. Sepuluh indikator tersebut adalah :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
2. Bayi diberi ASI eksklusif,
3. Balita ditimbang setiap bulan,

4. Menggunakan air bersih,


5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
6. Menggunakan jamban sehat,
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu,
8. Makan sayur dan buah setiap hari,
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari,
10. Tidak merokok di dalam rumah.

Hasil kegiatan pemantauan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di


Kabupaten Lembata tahun 2016 diperoleh Rumah Tangga ber - PHBS sebesar
48,32% dari 90,05% jumlah Rumah Tangga yang dipantau. Jika dibandingkan
dengan tahun 2015 yakni bahwa persentase Rumah Tangga ber- PHBS sebesar
37,8%, menunjukan peningkatan sebesar 10,52% begitupun dengan tahun tahun
2014 yang capaiannya hanya sebesar 29% maka terjadi peningkatan. Capaian ini
bila diurutkan dari tahun 2013 dengan capaian sebesar 35,7% maka tahun 2014
mengalami penurunan sebesar 6,7%.Dari hasil kegiatan pemantauan PHBS
prioritas masalahnya adalah merokok dalam rumah dan ASI eksklusif.
40 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

F. PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

1. JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR

Tahun 2013 merupakan tahun terakhir pelaksanaan program Jaminan


Kesehatan Masyrakat (Jamkesmas) yang telah berlangsung sejak tahun 2008.
Berakhirnya program Jamkesmas bukan berarti jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu berakhir, namun dengan ditetapkannya
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) pada tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada tahun 2011, maka
direncanakan tepat pada 1 Januari 2014 BPJS kesehatan yang merupakan
transformasi dari PT, ASKES (Persero) secara resmi menjadi lembaga yang
mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahap awal
kepesertaan JKN mencakup peserta Jamkesmas 2013 (PPLS 2011), Askes PNS,
TNI/Polri, peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan peserta mandiri
yang diharapkan pada tahun 2019 Indonesia dapat mencapai Universal Coverage
Insurance (UCI).
Fakta di lapangan menggambarkan bahwa pola pembiayaan pelayanan
kesehatan fee for service dimana masyarakat membayar kepada penyedia
pelayanan kesehatan setiap selesai mendapatkan pelayanan kesehatan saat ini
masih menjadi pilihan utama masyarakat. Padahal pola pembiayaan fee for service
jelas akan membebani masyarakat dikarenakan kejadian sakit demikian pula besar
dana yang harus disediakan ketika berada dalam kondisi sakit merupakan suatu
hal yang tidak dapat diprediksi dari awal.

Memperhatikan hal tersebut maka sudah seharusnya pola pembiayaan


kesehatan dari fee for service harus dialihkan ke arah prospective payment atau
pola pembiayaan kesehatan prabayar. Di Kabupaten Lembata sampai dengan akhir
tahun 2016 penduduk miskin yang terakomodir dalam Jaminan Kesehatan
Nasional adalah sebanyak 73.548 jiwa. Data status kepemilikan masyarakat
Lembata dalam program jaminan kesehatan untuk program Jamkesmas sebesar
49,59%), Jamkesda : 6,05%), Askes PNS : 9,94%), Jamsostek :1,30%), TNI/Polri :
0,56%) dan Asuransi Komersial lainnya sebesar : 7,75%). Kondisi ini, jika dikaitkan
dengan kepesertaan JKN maka masih banyak penduduk kurang lebih 24,81% yang
belum terdaftar menjadi peserta JKN karena harapan ideal adalah bukan saja
penduduk miskin dan kelompok lain tersebut di atas tetapi semua masyarakat baik
mampu maupun tidak mampu, sehingga terjadi shaaring biaya secara gotong
royong dari peserta yang mampu membantu peserta yang tidak atau kurang
mampu.
Dengan demikian kepesertaan masyarakat dalam Jaminan Kesehatan
Nasional secara prospectif payment merupakan salah satu indikator penting untuk
kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dan merupakan indikator
41 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

keberhasilan dalam mewujudkan pembangunan kesehatan yang merata dan


berkeadilan bagi seluruh masyarakat.

2. PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN

Pembangunan kesehatan yang “pro poor” pada tahun 2013 masih tetap
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) yang diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi
sosial dan memenuhi prinsip portabilitas sehingga pelayanan kesehatan sesuai
dengan indikasi medis dan memenuhi kebutuhan dasar kesehatan dapat diakses
oleh seluruh peserta dari seluruh wilayah Indonesia dan subsidi silang pembiayaan
pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin dapat tetap
berlangsung.
Kepesertaan masyarakat miskin Lembata dalam program Jamkesmas pada
tahun 2016 sesuai kuota yang ditetapkan Kemenkes RI sebanyak 65.548 jiwa, dan
dibiayai menggunakan anggaran daerah sebanyak 8.000 jiwa.

G. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

Undang – UndangNomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa


upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan
yang sehat, baik fisik, biologi, kimia maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.

Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai


akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan kualitas lingkungan. Beberapa indikator yang menggambarkan kondisi
lingkungan antara lain rumah sehat, tempat kerja, tempat dan fasilitas umum, air bersih
dan sarana sanitasi dasar seperti pembuangan air limbah, tempat sampah dan
kepemilikan jamban serta sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan kesehatan.
Dalam upaya peningkatan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar di
Lembata telah berjalan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan
mengacuh pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 3 Tahun 2014 dengan
berpedoman pada 5 pilar, yaitu :
1. Peningkatan akses jamban,
2. Cuci tangan pakai sabun,
3. Pengolahan air minum dan makanan skala rumah tangga,
4. Pengolahan limbah skala rumah tangga,
5. Pengolahan sampah skala rumah tangga.
Pelaksanaan STBM memperhatikan jumlah desa yang sudah terverifikasi dengan
memenuhi kriteria sebagai berikut :
42 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

1. Telah melaakukan pemicuan STBM


2. Telah memiliki Natural Leadher
3. Telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat
Kondisi terakhir pelaksanaan STBM di Kabupaten Lembata tahun 2016 adalah sebagai
berikut desa yang melaksanakan STBM sebesar 80,1%, desa dengan Stop Buang Air
Besar Sembarangan (Stop BABS) sebesar 65,56% dan Desa STBM sebesar 42,38%.
desa dari 151 desa / kelurahan yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten
Lembata.

V BAB
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu pendukung pada segala level
pelayanan kesehatan. Dan dengan terpenuhinya sumber daya kesehatan, diharapkan juga
dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat
akan terjaga. Pada bab ini, situasi sumber daya kesehatan akan menyajikan gambaran
sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan anggaran kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Penyediaan sarana kesehatan melalui Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas


Pembantu, Poskesdes, Posyandu, Polindes, dan sarana pelayanan kesehatan lainnya
diharapkan dapat menjangkau masyarakat terutama masyarakat di pedesaan agar

43 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah dan bermutu. Adapun kondisi sarana
kesehatan di Kabupaten Lembata pada tahun 2016 sebagai berikut.

1. PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan sampai ditingkat


Kecamatan. Sampai dengan tahun 2016, jumlah Puskesmas di Kabupaten Lembata
sebanyak 9 unit yang kesemuanya merupakan Puskesmas Perawatan (Rawat Inap)
dengan 33 Puskesmas Pembantu dan 26 Poskesdes serta sarana kesehatan lain yakni
Polindes sebanyak 64 unit dan Posyandu sebanyak 98 unit yang tersebar di 9
kecamatan (151 desa / kelurahan). Dengan demikian. rasio Puskesmas terhadap
jumlah penduduk (132.171 jiwa) adalah 6,81 / 100.000 penduduk, dengan pengertian
bahwa di Kabupaten Lembata 1 (satu) Puskemas melayani 14.685 jiwa / penduduk.
Kondisi tersebut jika dibandingkan dengan target nasional dengan rasio 1 berbanding
30.000 penduduk (1 : 30.000) maka Lembata hanya memerlukan 4 (empat) sampai 5
(lima) puskesmas namun karena pertimbangan kondisi geografis maka Lembata sudah
memiliki 9 puskesmas dimana sudah melebihi target yang ditetapkan.
Selain itu dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas dan
pendekatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemerintahan Kabupaten
Lembata melakukan terobosan yaitu :
a. Puskesmas PLUS atau Rumah Sakit Penyangga (Penyedia Layanan Unggulan ).
Puskesmas PLUS atau Rumah Sakit Penyangga diprioritaskan untuk
Puskesmas PONED yang merupakan puskesmas rujukan berdasarkan kondisi
geografi. Pada tahun 2012 direncanakan sebanyak 2 buah puskesmass
PLUS,yakni puskesmas Balauring dan Puskesmas Wulandoni, dimana sesuai
usulan yang dilakukan telah terealisasi pada tahun 2013 Puskesmas PLUS atau
Rumah Sakit Penyangga Balauring.

Puskesmas PLUS atau Rumah Sakit Penyangga Balauring ini sudah


beroperasi pada tahun 2015 dengan kondisi yang ada, artinya bahwa pelayanan
sudah harus dijalankan. Namun sampai dengan tahun 2016 pelaksanaan fungsi
sebagai Puskesmas Plus atau Rumah Sakit Penyangga belum sempurna karena
adanya pergeseran atau mutasi ketenagaan dan juga masih kuranganya sarana
pendukung lainnya berupa alat kesehatan dan lainnya.

b. Penempatan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pembantu

Upaya melengkapi tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dibidang


kesehatan atau dengan latar belakang pendiidikan masing – masing 1 (satu) orang
antara lain Perawat, Bidan, Gizi dan sanitarian di 33 puskesmas pembantu dan 26
Poskesdes. Rencana ini belum dijalankan secara maksimal karena walau telah
dilakukan rekrutmen tenaga kontrak daerah namun masih kekurangan tenaga

44 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

kesehatan, sehingga perlu dilakikan rekruitmen khusus tenaga dengan latar


belakang pendidikan kesehatan.

c. Pengembangan Fungsi Polindes menjadi Poskesdes.


Poskesdes merupakan persayaratan utama dari pengembangan desa siaga
namun dalam pelaksanaannya juga merupakan perluasan fungsi pelayanan Pondok
Bersalin Desa (Polindes) menjadi Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar dengan menempatkan tenaga kesehatan
sama dengan tenaga di puskesmas pembantu yakni perawat, bidan, sanitariaan dan
gizi, masing – masing 1 (satu) orang. Sampai tahun 2016, jumlah poskesdes
sebanyak 26 unit. Keberadaan Poskesdes ini, diharapkan pelayanan kesehatan
dasar yang ada di desa menjadi optimal dengan adanya pembagian tugas dan
fungsi antara tenaga kesehataan yang ada.

d. Sarana dan prasarana lain

Di dalam upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan yang berkualitas


diperlukan sarana dan prasarana pendukung termasuk tenaga kesehatan yang
memadai. Sampai dengan tahun 2016, dari 9 Puskesmas yang ada semuanya
adalah puskesmas yang menjalan kegiatan Perawatan dimana terdapat tenaga
kesehatan yang mempunyai keterampilan seperti Bidan dengan keterampilan APN,
MTBS, PONED, begitu juga dengan ketenagaan lain seperti sanitarian, perawat, gizi,
analis dan lain – lain.

Semua Puskesmas yang ada telah memiliki laboratorium kesehatan juga


kendaraan/ mobil Puskesmas Keliling, dimana pada tahun 2015 dari 9 mobil pusling
yang ada terdapat 4 unit dalam keadaan rusak berat, 3 unit dalam keadaan rusak
sedang dan 2 unit dalam keadaan rusak ringan. Untuk tahun 2016 sudah diadakan
mobil puskesmas keliling sebanyak 5 (lima) unit melalui Dana Alokasi Khusus
bidang kesehatan, sampai kondisi terakhir untuk tahun 2016 sebagai berikut
terdapat 1 unit dalam keadaan rusak berat, 1 unit dalam keadaan rusak sedang dan
2 unit dalam keadaan rusak ringan.

Untuk sarana gedug di tahun 2016 tidak ada penambahan baik rumah
dokter maupun rumah paramedis, tetapi dilaksanakan pembangunan rumah
bersalin untuk puskesmas wairiang dan puskesmas Lewoleba masing – masing
sebanyak 1 (satu) unit melalui Dana Alokasi Umum

Dengan demikian diharapkan walau dengan kondisi ini Puskesmas dapat


memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat untuk
mencapaai derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Lembata.

2. RUMAH SAKIT

45 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Jumlah rumah sakit di Lembata tahun 2016 masih sama dengan tahun 2015
sebanyak 3 buah yakni 1 buah Rumah Sakit Pemerintah Daerah dan 2 (dua) Rumah
Sakit Swasta yang terdiri dari 1 (satu) Rumah Sakit Umum Swasta dan 1 (satu) Rumah
Sakit Khusus (Lepra).
Dari ketiga Rumah Sakit ini baru satu buah Rumah Sakit yang memenuhi
kategori Gawat Darurat Level I yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lembata
dimana jika dikategorikan dalam Type Rumah Sakit adalah Type D.

3. UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM)


Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) adalah suatu upaya
kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar.

a. POSYANDU
Jumlah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Lembata tahun 2016 tidak
mengalami perubahan yang berarti dari tahun 2015yakni hanya bertambah 3
posyandu, begitu juga tidak ada perubahan yang mencolok pada strata posyandu
yang ada. Untuk rasio posyandu terhadap jumlah penduduk pada tahun 2016
adalah sebesar 2,06/100 balita jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar
2,84/100 balita.
Jadi rasio jumlah Posyandu dengan jumlah balita adalah 2/ 100 jiwa.
Sementara jika dibandingkan dengan standar Posyandu, untuk 1 Posyandu
melayani 68 Balita, berarti angka tersebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan.
Sehingga jumlah Posyandu di Lembata untuk tahun-tahun mendatang dimungkinkan
tidak akan terjadi lonjakan jumlah yang besar.

Gambar 5.1 Perkembangan Persentase Strata Posyandu


Kabupaten Lembata Tahun 2013 – 2016

46 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

0 0 0 0
100%
90%
80% 53
60.38 65.09
70% 69.2
60%
50%
40%
30% 46.37
39.62 34.91
20% 30.8
10%
0 0.63 0 0
0%
2013 2014 2015 2016
Mandiri Purnama Madya Pratama

Sumber : Data Profil Kesh 2013-2015 dan Bidang Promkes, Dinas Kesehatan Kab. Lembata tahun 2016

Secara kualitas, berdasarkan tingkat perkembangan Posyandu PURI


(Purnama-Mandiri) dari tahun ke tahun trendnya bervariasi. Posyandu PURI tahun
2013 sebesar 69,20% menurun pada tahun 2014 sebesar 53% naumun meningkat
pada tahun 2015 sebesar 60,38%, dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi
65,09%. Trend perkembangan Posyandu tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain menurunnya kinerja kader Posyandu dari tingkat desa dikarenakan
ketidakjelasan kepemilikan posyandu dan anggaran yang digunakan sebagai insentif
kader untuk masing – masing desa (posyandu). Selain itu, fungsi pembinaan yang
dilakukan oleh dinas terkait terhadap kader Posyandu sebagai pelaksana kegiatan.

Dalam upaya peningkatan kualitas Posyandu di Lembata akan


dikembangkan inovasi yang disebut Taman Posyandu yaitu Posyandu berstrata
Purnama atau Mandiri dengan tambahan layanan stimulasi pendidikan oleh PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) dan parenting edukasi oleh BKB (Bina Keluarga Balita).

b. POSKESDES
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) merupakan koordinator dari berbagai
UKBM yang ada di suatu desa/kelurahan dan merupakan salah satu syarat
terbentuknya Desa Siaga. Jumlah Poskesdes dari tahun 2016 masih sama dengan
tahun 2015, artinya tidak ada peningkatan yang berarti yakni penambahan hanya
sebanyak 4 poskesdes yang merupakan peningkatan dari polindes yang ada. Total
Poskesdes di Lembata tahun 2016 sebanyak 26 pos. Dengan demikian, Poskesdes
yang ada sudah bergerak menuju kualitas yang lebih baik dalam kemandirian.
Diharapkan setiap tahun ada peningkatan strata Poskesdes untuk itu sangat perlu
ditingkatkan pembinaan dan koordinasi lintas program maupun lintas sektornya.

47 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

c. DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF


Suatu Desa dan Kelurahan Siaga bisa menjadi Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif jika memenuhi 8 (delapan) kriteria berdasarkan Pedoman Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 1519/Menkes/SK/X/2010.
Jumlah Desa/Kelurahan Siaga di Lembata pada tahun 2016 sebesar 47,02%
yang terdiri dari strata Pratama sebesar 21,85%),Madya 22,52%), Purnama 2,65%)
dan Mandiri 0%).
Sedangkan yang sudah menjadi Desa Siaga Aktif untuktahun 2016 sebesar
2,65% meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 0,66% menurun
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1,33% desa/kelurahan.
Rasio tahapan Desa/Kelurahan Siaga Aktif terhadap Desa/Kelurahan Siaga di
Lembata tahun 2016 adalah 4/67 yakni sebesar 0,060.
Kondisi strata Desa/Kelurahan Siaga di Kabupaten Lembata masih didominasi
siaga strata Madya dan Pratama. Untuk itu perlu peningkatan pembinaan secara
terpadu, koordinasi dan kemitraan dengan organisasi massa yang ada.

Gambar 5.2. Presentase Perkembangan Strata Desa Siaga


Kabupaten Lembata Tahun 2014 - 2016

0
1.33 0
0.66 0
100% 2.65

90%
80% 27.15 27.15
22.52
70%
60%
50%
40%
30% 35.76 33.77
21.85
20%
10%
0%
2014 2015 2016
Mandiri Purnama Madya Pratama

Sumber : Profil Kesehatan tahun 2014 – 2015 dan Bidang Promkes dinkes Tahun 2016

d. SARANA FARMASI DAN PERBEKALAN KESEHATAN


Dalam rangka meningkatkan cakupan sarana pelayanan kesehatan terutama
terkait ketersediaan sarana produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian dan alat
kesehatan, salah satu cara adalah dengan melihat jumlah sarana distribusi bidang
kefarmasian dan alat kesehatan.

48 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Sarana Farmasi dan perbekalan kesehatan tergolong menjadi 3 (tiga) kategori


antara lain:
1). Sarana produksi, meliputi: Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional (IOT),
Industri Ektrak Bahan Alam (IEBA), Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT),
Industri Kosmetika, Industri Alat Kesehatan, Industri Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT), Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).
2). Sarana distribusi, meliputi: Pedagang Besar Farmasi (PBF), penyalur alat
Kesehatan (PAK), cabang penyalur alat kesehatan (cabang PAK), sub penyalur
alat kesehatan (sub PAK).
3). Sarana pelayanan kefarmasian, meliputi: apotek dan toko obat.

Sarana Farmasi dan Perbekalan di Kabupaten Lembata Tahun 2012 sampai


dengan tahun 2015 seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.1.
Jumlah Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
di Kabupaten Lembata Tahun 2012 – 2016
Jumlah Sarana
No. Jenis Sarana
2012 2013 2014 2015 2016

Gudang Farmasi Kabupaten/Kota 1 1 1 1


1. 1
(GFK)

2.. Apotek dan toko obat 13 17 22 25 26

2.a. Apotek Rumah Sakit 3 3 3 3 3

2.b.. Apotek Puskesmas 9 9 9 9 9

2.c. Apotek Swasta 0 2 4 5 5

2.d. Apotek Swasta ( Dokter Praktek) 1 2 4 5 6

2.e. Toko Obat 0 1 2 3 3

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2012 – 2015 dan Bidang Promkes Dinkes Lembata Tahun 2016

Peran Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata memberikan Rekomendasi


Administrasi sebagai dasar dalam penerbitan perizinan sarana. Pembagian
kewenangan untuk penerbitan izin atau pengakuan untuk sarana kefarmasian di
Kabupaten Lembata adalah Dinas Kesehatan Kabupaten meliputi perijinan untuk
Apotek dan Toko Obat,

Sepanjang tahun 2012-2016 terjadi peningkatan sarana kefarmasian yang


didasarkan pada data perizinan yang diterbitkan oleh dinas kesehatan. Akan lebih
bermakna jika dilakukan evaluasi tidak hanya dari sisi jumlah atau persentase sarana
yang meningkat atau menurun, tetapi yang lebih penting untuk melihat kualitas (mutu)
sarana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan, yaitu
dari sisi kajian jumlah atau persentase sarana produksi untuk pelayanan yang telah
diberikan.

49 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

Evaluasi data dari sisi jumlah sarana belum cukup perlu untuk ditampilkan
evaluasi kualitas pelayanan perizinan yang telah diberikan ditinjau dari sisi ketepatan
waktu pelayanan perizinan terhadap janji layanan sehingga dapat dihitung berapa
persen ketepatan waktu perizinan secara berkala. Evaluasi tersebut bertujuan
menjaga kualitas pelayanan perizinan farmasi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

B. TENAGA KESEHATAN

Sumber daya manusia kesehatan merupakan bagian penting dari upaya


peningkatan pembangunan kesehatan bangsa. Pada pelaksanaannya, pemerintah
memegang peranan dalam mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan. Menurut Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 32 Tahun 1996, Tenaga Kesehatan yang merupakan bagian dari SDM
Kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian
medis. Bahasan dalam profil ini hanya pada tenaga medis yang terdiri dari dokter
spesialis, dokter umum dan dokter gigi termasuk dokter gigi spesialis dan tenaga
keperawatan yang terdiri dari bidan dan perawat.
Dengan jumlah penduduk Lembata tahun 2016 sebanyak 132.171 jiwa, dan
jumlah tenaga kesehatan yang ada yakni yang bekerja di Dinas Kesehatan, Rumah
Sakit, serta puskesmas dan jaringannya sebanyak 1.430 maka rasio tenaga
kesehatan yang ada terhadap jumlah penduduk adalah sebesar 1.081.93/100.000
penduduk..
Di Kabupaten Lembata pada tahun 2016, terdapat tenaga dokter spesialis
sejumlah 2 orang.menunjukkan bahwa yang mempunyai standar jumlah dokter
spesialis dalam setiap 100.000 penduduk (rasio standar) di atas standar yang
ditetapkan oleh Visi Indonesia Sehat 2010 (Data menunjukkan distribusi tenaga dokter
spesialis masih belum merata sesuai standar sehingga menjadi tugas pemerintah
dalam pengelolaan sebaran dokter spesialis.
Seperti halnya pada dokter spesialis, penyebaran dokter umum juga masih
terdistribusi di wilayah perkotaan,. Jumlah dokter umum di Kabupaten Lembata pada
tahun 2016 sebanyak 23 orang, dimana jika dibandingkan dengan standar jumlah
dokter umum dalam setiap 100.000 penduduk adalah 17/ 100.000 penduduk.
Jumlah tenaga bidan di Kabupaten Lembata pada tahun 2016 adalah 342
orang. Dan standar tenaga bidan yang dibutuhkan dalam setiap 100.000 penduduk
adalah 100 bidan. Angka rasio Lembata untuk tenaga bidan adalah 487,24 / 100.000
penduduk. Sementara jumlah tenaga perawat di Lembata pada tahun 2016 adalah 389
orang dengan rasio 291,29/100.000 penduduk.

50 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

C. ANGGARAN KESEHATAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


mengamanatkan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mengalokasikan
minimal 10 % APBD untuk belanja langsung kesehatan atau belanja program. Masing-
masing kabupaten bervariasi dalam mewujudkan amanat Undang-Undang ini. Secara
rata-rata, persentase anggaran kesehatan kabupaten terhadap total APBD kabupaten
adalah 11,82%. Meskipun rata-rata persentase terhadap APBD di atas 10 %, namun
tidak ada kabupaten/kota yang mengalokasikan APBD-nya minimal 10% untuk belanja
langsung/belanja program.
Pembiayaan program dan kegiatan bidang kesehatan di Lembata diperoleh
dari berbagai sumber, diantaranya APBD yaitu APBD Provinsi maupun APBD
Kabupaten; APBN yaitu dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP), dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK), serta Bantuan Luar Negeri (BLN). Untuk dana jaminan
kesehatan masyarakat (baik jamkesmas dasar maupun rujukan) dan jaminan
persalinan pada tahun 2016 ini tercatat dalam APBD masing-masing kabupaten.
Anggaran kesehatan (Dinas Kesehatan) di Kabupaten Lembata tahun 2016
yang tercatat sebesar 5,0 % dari total APBD Murni Kabupaten Lembata tahun 2016
sementara terhadaap total APBD secara keseluruhan anggaran kesehatan baik dari
pusat maupun daerah adalah sebesar 5,99%, Untuk anggaran yang bersumber dari
APBD II sebesar 82,82%, APBD I sebesar 0%, APBN sebesar 17,17% dan Bantuan
Luar Negeri (BLN) atau Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar 0,0%.
Persentase alokasi APBD kabupaten/kota untuk belanja langsung Dinas
Kesehatan Kabupaten berkisar pada 68,69%. Ini artinya sebagian besar alokasi
belanja kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota diperuntukkan untuk belanja
tidak langsung sebesar 31,31% dalam hal ini antara lain untuk belanja pegawai.
Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lembata (baik Dinas
Kesehatan, RS dan Puskesmas yang ada dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten)
telah mengalokasikan minimal 10% APBD untuk belanja langsung kesehatan atau
belanja program sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan. Namun demikian apabila dilihat detil kegiatan, maka anggaran
kesehatan di Kabupaten Lembata lebih banyak digunakan untuk kegiatan kuratif dan
rehabilitatif.
Anggaran kesehatan bersumber APBN tahun 2016 adalah sebesar
Rp.9,187.074.449 menurun dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp.
14.315.310.000.- menurunnya anggaran tahun 2016 karena hanya ada dana DAK
sebesar 4.436.420.000, , dana Kapitasi JKN sebesar Rp. 4.750.654.49.-. Data
anggaran kesehatan dapat dilihat di Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 81.

51 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

VI BAB
PENUTUP

Penyediaan data dan informasi di bidang kesehatan yang berkualitas sangat


diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan di lingkungan
pemerintahan, organisasi profesi, swasta dan pihak terkait lainnya. Di bidang kesehatan,
data dan informasi juga merupakan sumber daya strategis bagi pimpinan dan organisasi
dalam penyelengaraan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
Namun, sangat disadari bahwa saat ini Sistem Informasi Kesehatan masih belum
optimal dalam pemenuhan kebutuhan data dan informasi. Terlebih dalam masa
desentralisasi (atau otonomi daerah) ini dimana proses pengumpulan data dan informasi
dari kabupaten atau lintas sektor relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data
dan informasi yang disajikan dalam Buku Profil Kesehatan ini masih belum sesuai
dengan harapan. Walaupun demikian, Buku Profil Kesehatan ini diharapkan dapat
memberikan gambaran keadaan kesehatan masyarakat Lembata dan capaian kinerja
pelayanan kesehatan yang telah dilakukan beserta aspek-aspek pendukung lainnya.
Buku Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang layak,
karena belum dapat menyajikan data dan informasi kesehatan sesuai yang diharapkan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan yang membutuhkan. Oleh karena itu, perlu
adanya terobosan dan ide-ide baru dalam mekanisme penyusunan, baik dimulai dari
masa pengumpulan data, proses validasi data serta dalam tahap analisa data, yang
nantinya akan menghasilkan suatu publikasi data dan informasi pembangunan
kesehatan, serta dapat membawa manfaat bagi masyarakat Lembata khususnya dan
Indonesia pada umumnya.

52 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

LAMPIRAN

53 | P a g e
Profile Kesehatan Lembata 2016

54 | P a g e
RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 3 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 151 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 61,980 70,191 132,171 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.4 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km 2 44057.0 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 70.4 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 0.9 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 78.38 80.00 79.25 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 6,707.00 7,899.00 14,606.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 7,374.00 8,173.00 15,547.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 1,549.00 1,602.00 3,151.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 687.00 832.00 1,519.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 824.00 1,111.00 1,935.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 1,820.00 1,952.00 3,772.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 95.00 72.00 167.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1,162 1,043 2,205 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 16 15 16 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 11 10 21 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 10 10 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 14 17 31 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 12 16 14 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 20 21 41 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 17 20 19 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 181 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan


ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 44 31 75 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 58.67 41.33 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 33.29 23.45 56.74 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 98 74 172 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 74.15 55.99 130.13 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 6.40 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 14.01 10.23 12.16 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 54.55 58.06 56.00 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 65.91 67.74 66.67 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 120.45 125.81 122.67 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 20.05 17.08 18.59 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 8 3 11 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 10 5 15 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
24 Jumlah Kematian karena AIDS 5 0 5 Jiwa Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 13 3 16 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 9.84 2.27 12.11 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 18.75 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.98 0.23 1.21 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Case Fatality Rate Campak #DIV/0!% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 28.64 31.57 60.22 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Cakupan pengukuran tekanan darah 0.98 1.77 1.36 % Tabel 24
35 Cakupan pemeriksaan obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!% Tabel 25
36 Cakupan pemeriksaan IVA+ #DIV/0! % Tabel 26
37 Cakupan pemeriksaan CBE #DIV/0! % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 59.41 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96.56 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 93.62 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99.19 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 40.33 % Tabel 30
45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ - % Tabel 31
46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 99.24 % Tabel 32
47 Penanganan komplikasi kebidanan 71.88 % Tabel 33
48 Penanganan komplikasi Neonatal 37.29 46.02 41.42 % Tabel 33
49 Peserta KB Baru 12.54 % Tabel 36
50 Peserta KB Aktif 59.22 % Tabel 36
51 Bayi baru lahir ditimbang 100 99 99 % Tabel 37
52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 9.64 11.84 10.68 % Tabel 37
53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 97.76 98.56 98.14 % Tabel 38
54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 94.92 94.82 94.88 % Tabel 38
55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 33.56 36.43 34.92 % Tabel 39
56 Pelayanan kesehatan bayi 81.67 85.81 83.63 % Tabel 40
57 Desa/Kelurahan UCI 85.43 % Tabel 41
58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 53.27 65.58 59.09 % Tabel 42
59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 44.78 42.08 43.40 % Tabel 42
60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 84.77 102.88 93.33 % Tabel 43
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
61 Bayi Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 44
62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 193.41 184.79 189.13 % Tabel 44
63 Baduta ditimbang 86.81 85.07 85.97 % Tabel 45
64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.53 0.58 1.08 % Tabel 45
65 Pelayanan kesehatan anak balita 56.57 53.95 55.27 % Tabel 46
66 Balita ditimbang (D/S) 80.20 76.69 78.47 % Tabel 47
67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.92 1.49 1.72 % Tabel 47
68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 9.09 7.14 8.33 % Tabel 48
69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 89.93 85.69 87.88 %
Tabel 49
70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.53 Tabel 50
71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 33.71 sekolah Tabel 51
72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 75.43 sekolah Tabel 51
73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 58.67 58.65 58.66 % Tabel 51
74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 37.16 38.76 37.97 % Tabel 51
75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 37.16 38.76 37.97 % Tabel 51
76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 22.31 38.58 31.88 % Tabel 52
77 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 705 Tabel 53
b. Jumlah kunjungan rumah 2033 Tabel 53
c. Penyebaran informasi 12 Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 78.01 72.71 75.19 % Tabel 54


79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 50.69 68.51 60.16 % Tabel 55
80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 1.14 2.10 1.65 % Tabel 55
81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 1.53 1.42 1.46 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 0.31 0.65 0.55 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 22.69 % Tabel 57
84 Bed Turn Over (BTO) di RS 26.17 Kali Tabel 57
85 Turn of Interval (TOI) di RS 10.78 Hari Tabel 57
86 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 57

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 48.32 % Tabel 58
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan

C.4 Keadaan Lingkungan


88 Persentase rumah sehat 165.09 % Tabel 59
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak - % Tabel 60
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 66.46 % Tabel 61
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 77.58 % Tabel 62
92 Desa STBM 42.38 % Tabel 63
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 97.69 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 100.00 % Tabel 65
TPM tidak memenuhi syarat dibina #DIV/0! % Tabel 66
TPM memenuhi syarat diuji petik 35.00 % Tabel 66

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 2.00 RS Tabel 68
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1.00 RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 9.00 Tabel 68
120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling 9.00 Tabel 68
Jumlah Puskesmas pembantu 33.00 Tabel 68
121 Jumlah Apotek 6.00 Tabel 68
122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 33.33 % Tabel 69
124 Jumlah Posyandu 318.00 Posyandu Tabel 70
125 Posyandu Aktif 65.09 % Tabel 70
126 Rasio posyandu per 100 balita 2.06 per 100 balita Tabel 70
127 UKBM
Poskesdes 26.00 Poskesdes Tabel 71
Polindes 64.00 Polindes Tabel 71
Posbindu 13.00 Posbindu Tabel 71
Posmaldes - Posmaldes Tabel 71
Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 71.00 Desa Tabel 72
129 Persentase Desa Siaga 47.02 % Tabel 72

D.2 Tenaga Kesehatan


130 Jumlah Dokter Spesialis - 2.00 2.00 Orang Tabel 73
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
132 Jumlah Dokter Umum 12.00 11.00 23.00 Orang Tabel 73
133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 18.91 per 100.000 penduduk Tabel 73
134 Jumlah Dokter Gigi 1.00 4.00 5.00 Orang Tabel 73
135 Jumlah Bidan 342.00 Orang Tabel 74
136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 487.24 per 100.000 penduduk Tabel 74
137 Jumlah Perawat 96.00 293.00 389 Orang Tabel 74
136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 291 per 100.000 penduduk Tabel 74
138 Jumlah Perawat Gigi 4.00 16.00 20 Orang Tabel 74
139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 11.00 43.00 54 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 61.00 57.00 118 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Sanitasi 9.00 14.00 23 Orang Tabel 76
140 Jumlah Tenaga Gizi 4.00 39.00 43 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


145 Total Anggaran Kesehatan 53,516,850,694 Rp Tabel 82
146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota - % Tabel 82
147 Anggaran Kesehatan Perkapita 893,879,074,683 Rp Tabel 82
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Buyasuri 104,26 20 20 19,523 4,148 4.71 187.25 132171
2 Omesuri 161,91 22 22 15,548 4,041 3.85 96.03
3 Lebatukan 241,90 17 17 8,899 2,156 4.13 36.79
4 Ile Ape 91,86 17 17 12,158 3,043 4.00 132.35
5 Ile Ape Timur 43,26 9 9 5,119 1,242 4.12 118.33
6 Nubatukan 165,64 11 7 18 45,485 8,984 5.06 274.60
7 Nagawutun 185,70 18 18 9,368 2,123 4.41 50.45
8 Atadei 150,42 15 15 7,568 2,127 3.56 50.31
9 Wulandoni 121,44 15 15 8,503 2,361 3.60 70.02
-
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.0 144 7 151 132,171 30,225 4.37 44,057

Sumber: - Kabupaten Lembata Dalam Angka Tahun 2016 BPS Kabupaten Lembata.
- sumber lain…... (sebutkan)
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2016

LUAS JUMLAH PENDUDUK


RASIO JENIS
NO KECAMATAN WILAYAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN SELURUH KELAMIN
(km 2)
1 2 3 4 5 6 7
1 Buyasuri 104,26 9,001 10,522 19,523 0.9
2 Omesuri 161,91 7,212 8,336 15,548 0.9
3 Lebatukan 241,90 4,079 4,820 8,899 0.8
4 Ile Ape 91,86 5,426 6,732 12,158 0.8
5 Ile Ape Timur 43,26 2,229 2,890 5,119 0.8
6 Nubatukan 165,64 22,482 23,003 45,485 1.0
7 Nagawutun 185,70 4,332 5,036 9,368 0.9
8 Atadei 150,42 3,392 4,176 7,568 0.8
9 Wulandoni 121,44 3,827 4,676 8,503 0.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 61,980 70,191 132,171 0.9

Sumber: - Kabupaten Lembata Dalam Angka Tahun 2016 BPS Kabupaten Lembata.
- sumber lain…... (sebutkan)
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 7,964 7,471 15,435 1.07


2 5-9 7,709 7,266 14,975 1.06
3 10 - 14 7,477 7,043 14,520 1.06
4 15 - 19 5,826 5,337 11,163 1.09
5 20 - 24 4,259 4,201 8,460 1.01
6 25 - 29 3,905 4,501 8,406 0.87
7 30 - 34 3,943 4,690 8,633 0.84
8 35 - 39 3,644 4,633 8,277 0.79
9 40 - 44 3,351 4,462 7,813 0.75
10 45 - 49 3,003 4,022 7,025 0.75
11 50 - 54 2,680 4,040 6,720 0.66
12 55 - 59 2,538 3,637 6,175 0.70
13 60 - 64 1,994 2,879 4,873 0.69
14 65 - 69 1,500 2,269 3,769 0.66
15 70 - 74 1,035 1,665 2,700 0.62
16 75+ 1,152 2,075 3,227 0.56

JUMLAH 61,980 70,191 132,171 0.88


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 70

Sumber: - Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lembata.


- Sumber lain…... (sebutkan)
TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 50,832 58,573 109,405
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 39,843 46,859 86,702 78.38 80.00 79.25
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 10,689 12,920 23,609 21.03 22.06 21.58
b. SD/MI 21,087 24,012 45,099 41.48 40.99 41.22
c. SMP/ MTs 6,707 7,899 14,606 13.19 13.49 13.35
d. SMA/ MA 7,374 8,173 15,547 14.51 13.95 14.21
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1,549 1,602 3,151 3.05 2.74 2.88
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 687 832 1,519 1.35 1.42 1.39
g. AKADEMI/DIPLOMA III 824 1,111 1,935 1.62 1.90 1.77
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 1,820 1,952 3,772 3.58 3.33 3.45
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 95 72 167 0.19 0.12 0.15

Sumber: - Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lembata.


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 207 4 211 146 2 148 353 6 359
2 Omesuri Balauring 177 2 179 172 3 175 349 5 354
3 Lebatukan Hadakewa 73 0 73 74 1 75 147 1 148
4 Ile Ape Waipukang 77 4 81 70 1 71 147 5 152
5 Ile Ape Timur Lama'au 41 1 42 50 0 50 91 1 92
6 Nubatukan Lewoleba 389 5 394 329 6 335 718 11 729
7 Nagawutun Loang 88 1 89 64 0 64 152 1 153
8 Atadei Waiknuit 51 0 51 69 1 70 120 1 121
9 Wulandoni Wulandoni 59 2 61 69 2 71 128 4 132

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,162 19 1,181 1,043 16 1,059 2,205 35 2,240


ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 16.1 15.1 15.6

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Buyasuri Wairiang 1 2 1 3 1 1 0 1 2 3 1 4
2 Omesuri Balauring 2 2 1 3 3 3 2 5 5 5 3 8
3 Lebatukan Hadakewa 1 1 0 1 0 4 0 4 1 5 0 5
4 Ile Ape Waipukang 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Ile Ape Timur Lama'au 1 1 1 2 0 1 0 1 1 2 1 3
6 Nubatukan Lewoleba 4 4 3 7 2 3 1 4 6 7 4 11
7 Nagawutun Loang 1 2 0 2 1 2 1 3 2 4 1 5
8 Atadei Waiknuit 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 3 3 0 3 3 3 0 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 14 6 20 10 17 4 21 21 31 10 41
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 9 12 5 17 10 16 4 20.13 9.52 14.06 4.54 18.59

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Buyasuri Wairiang 353 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Omesuri Balauring 349 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Lebatukan Hadakewa 147 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Ile Ape Waipukang 147 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Ile Ape Timur Lama'au 91 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Nubatukan Lewoleba 718 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 3
7 Nagawutun Loang 152 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Atadei Waiknuit 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Wulandoni Wulandoni 128 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,205 0 2 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 3 1 4


ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 181.41

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH SELURUH ANGKA NOTIFIKASI KASUS


JUMLAH KASUS BARU BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB TB (CASE NOTIFICATION
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P RATE/CNR)
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Buyasuri Wairiang 9,001 10,522 19,523 9 50.00 9 50.00 18 11 52.38 10 47.62 21 122 95 108 3 14.29
2 Omesuri Balauring 7,212 8,336 15,548 3 42.86 4 57.14 7 6 46.15 7 53.85 13 83 84 84 0 0.00
3 Lebatukan Hadakewa 4,079 4,820 8,899 4 66.67 2 33.33 6 4 66.67 2 33.33 6 98 41 67 0 0.00
4 Ile Ape Waipukang 5,426 6,732 12,158 6 66.67 3 33.33 9 22 57.89 16 42.11 38 405 238 313 1 2.63
5 Ile Ape Timur Lama'au 2,229 2,890 5,119 8 72.73 3 27.27 11 14 77.78 4 22.22 18 628 138 352 0 0.00
6 Lewoleba Lewoleba 22,482 23,003 45,485 7 46.67 8 53.33 15 27 48.21 29 51.79 56 120 126 123 4 7.14
7 Nagawutun Loang 4,332 5,036 9,368 2 66.67 1 33.33 3 2 40.00 3 60.00 5 46 60 53 1 20.00
8 Atadei Waiknuit 3,392 4,176 7,568 2 100.00 0 0.00 2 4 100.00 0 0.00 4 118 0 53 0 0.00
9 Wulandoni Wulandoni 3,827 4,676 8,503 3 75.00 1 25.00 4 8 72.73 3 27.27 11 209 64 129 2 18.18

JUMLAH (KAB/KOTA) 61,980 70,191 132,171 44 58.67 31 41.33 75 98 56.98 74 43.02 172 158 81 56 11 6.40

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 33.29 23.45 56.74

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 74.15 55.99 130.13

Sumber: LDA BPS Kab Lembata Tahun 2016 dan Bidang PPPL Dinkes Lembata Tahun 2016
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah penduduk pada kolom 6 = jumlah penduduk pada kolom 7 di Tabel 1, yaitu sebesar: 132171
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 56 46 102 9 9 18 16.07 19.57 17.65
2 Omesuri Balauring 17 14 31 3 4 7 17.65 28.57 22.58
3 Lebatukan Hadakewa 36 34 70 4 2 6 11.11 5.88 8.57
4 Ile Ape Waipukang 54 50 104 6 3 9 11.11 6.00 8.65
5 Ile Ape Timur Lama'au 21 24 45 8 3 11 38.10 12.50 24.44
6 Lewoleba Lewoleba 63 57 120 7 8 15 11.11 14.04 12.50
7 Nagawutun Loang 48 54 102 2 1 3 4.17 1.85 2.94
8 Atadei Waiknuit 12 14 26 2 0 2 16.67 0.00 7.69
9 Wulandoni Wulandoni 7 10 17 3 1 4 42.86 10.00 23.53

JUMLAH (KAB/KOTA) 314 303 617 44 31 75 14.01 10.23 12.16

Sumber: Bidang PPPL Dinkes Lembata Tahun 2016


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN (SUCCESS
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P RATE/SR)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Buyasuri Wairiang 9 9 18 7 77.78 5 55.56 12 66.67 7 77.78 5 55.56 12 66.67 155.56 111.11 133.33 0 0 0
2 Omesuri Balauring 3 4 7 2 66.67 2 50.00 4 57.14 2 66.67 2 50.00 4 57.14 133.33 100.00 114.29 0 0 0
3 Lebatukan Hadakewa 4 2 6 1 25.00 2 100.00 3 50.00 2 50.00 2 100.00 4 66.67 75.00 200.00 116.67 0 0 0
4 Ile Ape Waipukang 6 3 9 3 50.00 2 66.67 5 55.56 4 66.67 2 66.67 6 66.67 116.67 133.33 122.22 0 0 0
5 Ile Ape Timur Lama'au 8 3 11 4 50.00 1 33.33 5 45.45 5 62.50 2 66.67 7 63.64 112.50 100.00 109.09 0 0 0
6 Lewoleba Lewoleba 7 8 15 3 42.86 5 62.50 8 53.33 5 71.43 6 75.00 11 73.33 114.29 137.50 126.67 0 0 0
7 Nagawutun Loang 2 1 3 0 0.00 1 100.00 1 33.33 1 50.00 1 100.00 2 66.67 50.00 200.00 100.00 0 0 0
8 Atadei Waiknuit 2 0 2 1 50.00 0 #DIV/0! 1 50.00 1 50.00 0 #DIV/0! 1 50.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0
9 Wulandoni Wulandoni 3 1 4 3 100.00 0 0.00 3 75.00 2 66.67 1 100.00 3 75.00 166.67 100.00 150.00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 44 31 75 24 54.55 18 58.06 42 56.00 29 65.91 21 67.74 50 66.67 120.45 125.81 122.67 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0

Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2015


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Buyasuri Wairiang 1,017 998 2,015 102 100 202 11 10.8 8 8.0 19 9.4
2 Omesuri Balauring 794 898 1,692 79 90 169 0 0.0 1 1.1 1 0.6
3 Lebatukan Hadakewa 464 406 870 46 41 87 15 32.3 9 22.2 24 27.6
4 Ile Ape Waipukang 574 548 1,122 57 55 112 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 273 249 522 27 25 52 32 117.2 27 108.4 59 113.0
6 Nubatukan Lewoleba 1,672 1,560 3,232 167 156 323 49 29.30622 37 23.71795 86 26.6
7 Nagawutun Loang 446 437 883 45 44 88 3 6.7 4 9.2 7 7.9
8 Atadei Waiknuit 371 361 732 37 36 73 9 24.3 11 30.5 20 27.3
9 Wulandoni Wulandoni 423 398 821 42 40 82 2 4.7 3 7.5 5 6.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,034 5,855 11,889 603 586 1,189 121 20.1 100 17.1 221 18.6

Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2015


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

HIV AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI


L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 0 - 5 Tahun 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0

2 6 - 9 Tahun 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0

3 10 - 14 Tahun 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0

4 15 - 19 Tahun 0 0.00 1 1 6.67 0 #DIV/0! 0

5 20 - 24 Tahun 2 2 4 36.36 0 0 0 0.00 0 #DIV/0! 0

6 25 - 49 Tahun 6 0 6 54.55 9 4 13 86.67 0 #DIV/0! 4 4

7 ≥ 50 Tahun 1 1 9.09 1 1 6.67 0 #DIV/0! 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 3 11 10 5 15 0 0 0 5 0 5

PROPORSI JENIS KELAMIN 72.73 27.27 66.67 33.33 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 0.00 100.00

Sumber : RSUD Kab. Lembata Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah ditemukan di RS yang ada VCTnya
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD Lewoleba 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 RS Bukit Lewoleba 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 RS Damian Lewoleba 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber : Rumah Sakit Tahun 2015


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Buyasuri Wairiang 9,001 10,522 19,523 193 225 418 54 28 52 23 106 25
2 Omesuri Balauring 7,212 8,336 15,548 154 178 333 98 63 130 73 228 69
3 Lebatukan Hadakewa 4,079 4,820 8,899 87 103 190 112 128 149 144 261 137
4 Ile Ape Waipukang 5,426 6,732 12,158 116 144 260 25 22 30 21 55 21
5 Ile Ape Timur Lama'au 2,229 2,890 5,119 48 62 110 76 159 101 163 177 162
6 Lewoleba Lewoleba 22,482 23,003 45,485 481 492 973 225 47 206 42 431 44
7 Nagawutun Loang 4,332 5,036 9,368 93 108 200 74 80 74 69 148 74
8 Atadei Waiknuit 3,392 4,176 7,568 73 89 162 63 87 99 111 162 100
9 Wulandoni Wulandoni 3,827 4,676 8,503 82 100 182 46 56 78 78 124 68

JUMLAH (KAB/KOTA) 61,980 70,191 132,171 1,326 1,502 2,828 773 58.3 919 61.2 1,692 59.8
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber:
Sumber
Puskesmas
: Bidang
Kab.
PPPL
Lembata
DinkesTahun
Tahun2015
2016
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas.
TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 2 0 2 2 0 2
2 Omesuri Balauring 0 0 0 2 1 3 2 1 3
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 1 1 0 1 1
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 1 0 1 1 0 1
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 5 0 5 5 0 5
7 Nagawutun Loang 0 0 0 1 0 1 1 0 1
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 2 1 3 2 1 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 13 3 16 13 3 16
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 81.25 18.75 81.25 18.75
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 9.84 2.27 12.11

Sumber :Bidang PPPL Dinkes Kab Lembata Tahun 2016


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Buyasuri Wairiang 2 - 2 1 50.00 0 0
2 Omesuri Balauring 2 1 3 1 33.33 0 0
3 Lebatukan Hadakewa - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Ile Ape Waipukang - 1 1 - 0.00 0 0
5 Ile Ape Timur Lama'au 1 - 1 - 0.00 0 0
6 Lewoleba Lewoleba 5 - 5 - 0.00 0 0.00
7 Nagawutun Loang 1 - 1 - 0.00 0 0
8 Atadei Waiknuit - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Wulandoni Wulandoni 2 1 3 1 33.33 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 3 16 3 18.75 - 0.00


ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber:
Sumber
SIKDA
:Bidang
(Rek. Kusta)
PPPL Dinkes Kab Lembata Tahun 2016
TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 2 0 2 2 0 2
2 Omesuri Balauring 0 0 0 2 1 3 2 1 3
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 1 1 0 1 1
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 1 0 1 1 0 1
6 Nubatukan Lewoleba 0 0 0 5 0 5 5 0 5
7 Nagawutun Loang 0 0 0 1 0 1 1 0 1
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 2 1 3 2 1 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 13 3 16 13 3 16
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1.0 0.2 1.2

Sumber :Bidang PPPL Dinkes Kab Lembata Tahun 2016


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


RFT PB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100
2 Omesuri Balauring 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3 100
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 0 5 5 100 0 #DIV/0! 5 100
7 Nagawutun Loang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 2 100 1 100 3 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 3 16 13 100 3 100 16 100

Sumber :Bidang PPPL Dinkes Kab Lembata Tahun 2016


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Buyasuri Wairiang 6,793 0
2 Omesuri Balauring 6,092 0
3 Lebatukan Hadakewa 2,759 0
4 Ile Ape Waipukang 3,648 0
5 Ile Ape Timur Lama'au 1,748 0
6 Nubatukan Lewoleba 12,815 0
7 Nagawutun Loang 2,772 0
8 Atadei Waiknuit 2,142 0
9 Wulandoni Wulandoni 2,555 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 41,324 0


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0.00

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
44,930
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Omesuri Balauring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Nagawutun Loang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH KASUS PD3I

NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Omesuri Balauring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Nagawutun Loang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Omesuri Balauring 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 Nagawutun Loang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0

Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2015


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Buyasuri Wairiang 0 0 1,458 673 712 1,385 44 6.54 32 4.49 76 5.49 0 0 0 0 0 0
2 Omesuri Balauring 0 0 0 1,585 1,611 3,196 405 25.55 497 30.85 902 28.22 0 0 0 0.00 0.00 0.00
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 1,167 1,024 2,191 260 22.28 329 32.13 589 26.88 0 0 0 0.00 0.00 0.00
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 1,664 1,765 3,429 343 20.61 480 27.20 823 24.00 0 0 0 0.00 0.00 0.00
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 408 487 895 110 26.96 82 16.84 192 21.45 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 882 990 1,872 129 14.63 121 12.22 250 13.35 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7 Nagawutun Loang 0 0 0 572 706 1,278 94 16.43 100 14.16 194 15.18 0 0 0 0.00 0.00 0.00
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 411 389 800 68 16.55 75 19.28 143 17.88 0 0 0 0.00 0.00 0.00
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 869 896 1,765 305 35.10 354 39.51 659 37.34 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 Nubatukan RSUD 0 2,881 3,102 5,983 675 23.43 810 26.11 1,485 24.82 0 0 0 0.00 0.00 0.00
11 Nubatukan RS. Damian 0 1,274 1,398 2,672 1,138 89.32 1,103 78.90 2,241 83.87 0 0 0 0.00 0.00 0.00
12 Nubatukan RS. Bukit 0 2,320 2,470 4,790 215 9.27 190 7.69 405 8.46 0 0 0 0.00 0.00 0.00
- 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1,458 14,706 15,550 30,256 3,786 25.74 4,173 26.84 7,959 26.31 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 132,171

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 28.64 31.57 60.21744558

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 0 0 0
2 Omesuri Balauring 0 0 0 0 0 0
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 0 0
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 0 0
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 0 0 0
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 0 0 0
7 Nagawutun Loang 0 0 0 0 0 0
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 0 0
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber : Bidang PPPL Dinkes lembata Tahun 2016


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas
TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH


JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 3,544 3,249 6,793 22 0.62 7 0.22 29 0.43
2 Omesuri Balauring 3,177 2,915 6,092 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 Lebatukan Hadakewa 1,456 1,303 2,759 17 1.17 27 2.07 44 1.59
4 Ile Ape Waipukang 1,877 1,771 3,648 0 0.00 0 0.00 0 0.00
5 Ile Ape Timur Lama'au 912 836 1,748 0 0.00 0 0.00 0 0.00
6 Lewoleba Lewoleba 6,695 6,120 12,815 122 1.82 231 3.77 353 2.75
7 Nagawutun Loang 1,417 1,355 2,772 24 1.69 63 4.65 87 3.14
8 Atadei Waiknuit 1,113 1,029 2,142 0 0.00 0 0.00 0 0.00
9 Wulandoni Wulandoni 1,287 1,268 2,555 25 1.94 23 1.81 48 1.88

JUMLAH (KAB/KOTA) 21,478 19,846 41,324 210 0.98 351 1.77 561 1.36

Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2015

Catatan : Jumlah penduduk ≥ 15 tahun kolom 6 = jumlah penduduk ≥ 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 41,324
TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS


JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Omesuri Balauring 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Nagawutun Loang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2015


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA


PEREMPUAN PEMERIKSAAN IVA
NO KECAMATAN PUSKESMAS (CBE)
USIA 30-49 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Buyasuri Wairiang 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Omesuri Balauring 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Ile Ape Waipukang 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Lewoleba Lewoleba 2370 40 2 9 0
7 Nagawutun Loang 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Atadei Waiknuit 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 40 #DIV/0! 9 #DIV/0!

Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2015


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

YANG TERSERANG
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN
JENIS KEJADIAN
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

JUMLAH PENDUDUK
ATTACK RATE (%) CFR (%)
TERANCAM

L P L+P L P L+P L P L+P


26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Buyasuri Wairiang 0 0 #DIV/0!
2 Omesuri Balauring 0 0 #DIV/0!
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 #DIV/0!
4 Ile Ape Waipukang 0 0 #DIV/0!
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 #DIV/0!
6 Lewoleba Lewoleba 0 0 #DIV/0!
7 Nagawutun Loang 0 0 #DIV/0!
8 Atadei Waiknuit 0 0 #DIV/0!
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

PERSALINAN PERSALINAN DI MENDAPAT IBU NIFAS


NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES FASKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Buyasuri Wairiang 371 371 100.0 184 49.6 358 339 94.7 339 94.7 338 94.4 351 98.04469
2 Omesuri Balauring 399 399 100.0 302 75.7 347 340 98.0 340 98.0 342 98.6 345 99.42363
3 Lebatukan Hadakewa 159 159 100.0 101 63.5 148 145 98.0 145 98.0 147 99.3 148 100.00
4 Ile Ape Waipukang 174 174 100.0 91 52.3 152 149 98.0 149 98.0 149 98.0 149 98.02632
5 Ile Ape Timur Lama'au 78 78 100.0 44 56.4 90 90 100.0 90 100.0 88 97.8 90 100
6 Lewoleba Lewoleba 778 778 100.0 419 53.9 717 693 96.7 693 96.7 628 87.6 715 99.72106
7 Nagawutun Loang 162 162 100.0 98 60.5 150 146 97.3 146 97.3 142 94.7 149 99.33333
8 Atadei Waiknuit 124 124 100.0 86 69.4 118 109 92.4 109 92.4 107 90.7 116 98.30508
9 Wulandoni Wulandoni 113 113 100.0 76 67.3 131 124 94.7 124 94.7 129 98.5 130 99.23664

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,358 2,358 100.0 1,401 59.4 2,211 2,135 96.6 2,135 96.6 2,070 93.6 2,193 99.19

Sumber : Bidang Kesehatan Keluarga Dinkes Lembata Tahun 2015


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Buyasuri Wairiang 371 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
2 Omesuri Balauring 399 51 12.8 49 12.3 45 11.3 35 8.8 21 5.3 150 37.6
3 Lebatukan Hadakewa 159 42 26.4 21 13.2 10 6.3 5 3.1 5 3.1 41 25.8
4 Ile Ape Waipukang 174 52 29.9 59 33.9 26 14.9 25 14.4 10 5.7 120 69.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 78 17 21.8 12 15.4 9 11.5 1 3.0 8 10.3 30 38.5
6 Lewoleba Lewoleba 778 211 27.1 163 21.0 158 20.3 99 12.7 92 11.8 512 65.8
7 Nagawutun Loang 162 109 67.3 65 40.1 5 3.1 5 3.1 3 1.9 78 48.1
8 Atadei Waiknuit 124 23 18.5 8 6.5 3 2.4 8 6.5 1 0.8 20 16.1
9 Wulandoni Wulandoni 113 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,358 505 21.4 377 16.0 256 10.9 178 7.5 140 5.9 951 40.3

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Buyasuri Wairiang 3,850 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
2 Omesuri Balauring 3,158 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
3 Lebatukan Hadakewa 1,582 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
4 Ile Ape Waipukang 1,954 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
5 Ile Ape Timur Lama'au 1,199 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
6 Lewoleba Lewoleba 6,592 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
7 Nagawutun Loang 1,734 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
8 Atadei Waiknuit 1,430 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
9 Wulandoni Wulandoni 1,773 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 23,272 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN

JUMLAH IBU FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
HAMIL JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Buyasuri Wairiang 371 365 98.38
2 Omesuri Balauring 399 398 99.75
3 Lebatukan Hadakewa 159 153 96.23
4 Ile Ape Waipukang 174 150 86.21
5 Ile Ape Timur Lama'au 78 74 94.87
6 Lewoleba Lewoleba 778 775 99.61
7 Nagawutun Loang 162 190 117.28
8 Atadei Waiknuit 124 128 103.23
9 Wulandoni Wulandoni 113 107 94.69

JUMLAH (KAB/KOTA) 2358 2,340 99.24

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Buyasuri Wairiang 371 74 65 87.6 207 146 353 31 22 53 6 19.3 12 54.8 18 34.0
2 Omesuri Balauring 399 80 48 60.2 177 172 349 27 26 52 11 41.4 15 58.1 26 49.7
3 Lebatukan Hadakewa 159 32 39 122.6 73 74 147 11 11 22 2 18.3 1 9.0 3 13.6
4 Ile Ape Waipukang 174 35 9 25.9 77 70 147 12 11 22 6 51.9 5 47.6 11 49.9
5 Ile Ape Timur Lama'au 78 16 22 141.0 41 50 91 6 8 14 5 81.3 7 93.3 12 87.9
6 Lewoleba Lewoleba 778 156 90 57.8 389 329 718 58 49 108 18 30.8 22 44.6 40 37.1
7 Nagawutun Loang 162 32 16 49.4 88 64 152 13 10 23 1 7.6 2 20.8 3 13.2
8 Atadei Waiknuit 124 25 18 72.6 51 69 120 8 10 18 4 52.3 2 19.3 6 33.3
9 Wulandoni Wulandoni 113 23 32 141.6 59 69 128 9 10 19 12 135.6 6 58.0 18 93.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,358 472 339 71.9 1,162 1,043 2,205 174 156 331 65 37.3 72 46.0 137 41.4

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2015


Data Komplikasi Tahun 2015 karena 2016 tidak ada.
TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM KON SUNTI OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN DOM K VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Buyasuri Wairiang 24 1.7 0 0.0 106 7.3 479 33.0 609 42.0 13 0.9 614 42.3 214 14.8 0 0.0 0 0.0 841 58.0 1,450 100.0
2 Omesuri Balauring 63 6.1 1 0.1 98 9.5 229 22.2 391 37.9 7 0.7 535 51.9 98 9.5 0 0.0 0 0.0 640 62.1 1,031 100.0
3 Lebatukan Hadakewa 22 3.5 0 0.0 82 12.9 195 30.8 299 47.2 6 0.9 279 44.0 50 7.9 0 0.0 0 0.0 335 52.8 634 100.0
4 Ile Ape Waipukang 9 1.7 0 0.0 98 18.6 110 20.9 217 41.3 2 0.4 198 37.6 109 20.7 0 0.0 0 0.0 309 58.7 526 100.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 7 1.4 3 0.6 36 7.1 185 36.4 231 45.5 9 1.8 168 33.1 100 19.7 0 0.0 0 0.0 277 54.5 508 100.0
6 Lewoleba Lewoleba 149 7.4 0 0.0 407 20.2 833 41.4 1,389 69.1 124 6.2 138 6.9 360 17.9 0 0.0 0 0.0 622 30.9 2,011 100.0
7 Nagawutun Loang 26 4.0 2 0.3 71 11.1 264 41.1 363 56.5 6 0.9 204 31.8 69 10.7 0 0.0 0 0.0 279 43.5 642 100.0
8 Atadei Waiknuit 0 0.0 1 0.1 49 3.0 156 9.6 206 12.7 11 0.7 1,361 83.9 44 2.7 0 0.0 0 0.0 1,416 87.3 1,622 100.0
9 Wulandoni Wulandoni 23 4.7 0 0.0 55 11.3 167 34.2 245 50.2 10 2.0 156 32.0 77 15.8 0 0.0 0 0.0 243 49.8 488 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 323 3.6 7 0.1 1,002 11.2 2,618 29.4 3,950 44.3 188 2.1 3,653 41.0 1,121 12.6 0 0.0 0 0.0 4,962 55.7 8,912 100.0

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS MKJP + % MKJP + NON
OBAT LAIN NON MKJP MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH %
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Buyasuri Wairiang 2 0.7 0 0.0 7 2.4 93 32.3 102 35.4 2 0.7 140 48.6 44 15.3 0 0.0 0 0.0 186 64.6 288 100.0
2 Omesuri Balauring 23 9.8 0 0.0 8 3.4 62 26.5 93 39.7 1 0.4 124 53.0 16 6.8 0 0.0 0 0.0 141 60.3 234 100.0
3 Lebatukan Hadakewa 3 2.9 0 0.0 0 0.0 36 35.3 39 38.2 4 3.9 47 46.1 12 11.8 0 0.0 0 0.0 63 61.8 102 100.0
4 Ile Ape Waipukang 0 0.0 0 0.0 0 0.0 52 31.0 52 31.0 2 1.2 79 47.0 35 20.8 0 0.0 0 0.0 116 69.0 168 100.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 1 0.9 9 7.8 1 0.9 43 37.4 54 47.0 2 1.7 16 13.9 43 37.4 0 0.0 0 0.0 61 53.0 115 100.0
6 Lewoleba Lewoleba 18 3.0 0 0.0 29 4.9 227 38.2 274 46.1 39 6.6 232 39.1 49 8.2 0 0.0 0 0.0 320 53.9 594 100.0
7 Nagawutun Loang 2 1.1 0 0.0 1 0.6 82 46.3 85 48.0 4 2.3 64 36.2 24 13.6 0 0.0 0 0.0 92 52.0 177 100.0
8 Atadei Waiknuit 1 1.1 0 0.0 1 1.1 38 40.9 40 43.0 10 10.8 32 34.4 11 11.8 0 0.0 0 0.0 53 57.0 93 100.0
9 Wulandoni Wulandoni 0 0.0 0 0.0 0 0.0 35 30.2 35 30.2 3 2.6 51 44.0 27 23.3 0 0.0 0 0.0 81 69.8 116 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 50 2.6 9 0.5 47 2.5 668 35.4 774 41.0 67 3.6 785 41.6 261 13.8 0 0.0 0 0.0 1,113 59.0 1,887 100.0

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Buyasuri Wairiang 2,004 288 14.4 1,450 72.4
2 Omesuri Balauring 2,399 234 9.8 1,031 43.0
3 Lebatukan Hadakewa 924 102 11.0 634 68.6
4 Ile Ape Waipukang 1,281 168 13.1 526 41.1
5 Ile Ape Timur Lama'au 629 115 18.3 508 80.8
6 Lewoleba Lewoleba 4,706 594 12.6 2,011 42.7
7 Nagawutun Loang 1,238 177 14.3 642 51.9
8 Atadei Waiknuit 881 93 10.6 1,622 184.1
9 Wulandoni Wulandoni 987 116 11.8 488 49.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 15,049 1,887 12.5 8,912 59.2

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
L P L+P L P L+P
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Buyasuri Wairiang 207 146 353 207 100.0 146 100.0 353 100.0 16 7.72947 10 6.8 26 7.4
2 Omesuri Balauring 177 172 349 177 100.0 172 100.0 349 100.0 13 7.3 16 9.3 29 8.3
3 Lebatukan Hadakewa 73 74 147 73 100.0 74 100.0 147 100.0 8 11.0 14 18.9 22 15.0
4 Ile Ape Waipukang 77 70 147 77 100.0 70 100.0 147 100.0 3 3.9 9 12.9 12 8.2
5 Ile Ape Timur Lama'au 41 50 91 41 100.0 41 82.0 82 90.1 7 17.1 6 14.6 13 15.9
6 Lewoleba Lewoleba 389 329 718 389 100.0 329 100.0 718 100.0 51 13.1 35 10.6 86 12.0
7 Nagawutun Loang 88 64 152 88 100.0 88 137.5 176 115.8 5 5.7 10 11.4 15 8.5
8 Atadei Waiknuit 51 69 120 51 100.0 51 73.9 102 85.0 7 13.7 14 27.5 21 20.6
9 Wulandoni Wulandoni 59 69 128 59 100.0 59 85.5 118 92.2 2 3.4 8 13.6 10 8.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,162 1,043 2,205 1,162 100.0 1,030 98.8 2,192 99.4 112 9.6 122 11.8 234 10.7

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Buyasuri Wairiang 207 146 353 202 97.6 143 97.9 345 97.7 167 80.7 140 95.9 307 87.0
2 Omesuri Balauring 177 172 349 172 97.2 171 99.4 343 98.3 181 102.3 161 93.6 342 98.0
3 Lebatukan Hadakewa 73 74 147 72 98.6 74 100.0 146 99.3 59 80.8 71 95.9 130 88.4
4 Ile Ape Waipukang 77 70 147 77 100.0 68 97.1 145 98.6 79 102.6 67 95.7 146 99.3
5 Ile Ape Timur Lama'au 41 50 91 40 97.6 50 100.0 90 98.9 41 100.0 48 96.0 89 97.8
6 Lewoleba Lewoleba 389 329 718 381 97.9 325 98.8 706 98.3 379 97.4 318 96.7 697 97.1
7 Nagawutun Loang 88 64 152 88 100.0 62 96.9 150 98.7 89 101.1 60 93.8 149 98.0
8 Atadei Waiknuit 51 69 120 47 92.2 68 98.6 115 95.8 52 102.0 60 87.0 112 93.3
9 Wulandoni Wulandoni 59 69 128 57 96.6 67 97.1 124 96.9 56 94.9 64 92.8 120 93.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,162 1,043 2,205 1,136 97.8 1,028 98.6 2,164 98.1 1,103 94.9 989 94.8 2,092 94.9

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH BAYI JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS (BAYI LAHIR HIDUP)
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 207 146 353 66 31.9 56 38.4 122 34.6
2 Omesuri Balauring 177 172 349 58 32.8 66 38.4 124 35.5
3 Lebatukan Hadakewa 73 74 147 61 83.6 50 67.6 111 75.5
4 Ile Ape Waipukang 77 70 147 32 41.6 32 45.7 64 43.5
5 Ile Ape Timur Lama'au 41 50 91 17 41.5 19 38.0 36 39.6
6 Lewoleba Lewoleba 389 329 718 58 14.9 60 18.2 118 16.4
7 Nagawutun Loang 88 64 152 33 37.5 31 48.4 64 42.1
8 Atadei Waiknuit 51 69 120 26 51.0 24 34.8 50 41.7
9 Wulandoni Wulandoni 59 69 128 39 66.1 42 60.9 81 63.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,162 1,043 2,205 390 33.6 380 36.4 770 34.9

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 207 146 353 179 86.5 134 91.8 313 88.7
2 Omesuri Balauring 177 172 349 163 92.1 156 90.7 319 91.4
3 Lebatukan Hadakewa 73 74 147 70 95.9 60 81.1 130 88.4
4 Ile Ape Waipukang 77 70 147 69 89.6 66 94.3 135 91.8
5 Ile Ape Timur Lama'au 41 50 91 39 95.1 42 84.0 81 89.0
6 Lewoleba Lewoleba 389 329 718 264 67.9 260 79.0 524 73.0
7 Nagawutun Loang 88 64 152 71 80.7 60 93.8 131 86.2
8 Atadei Waiknuit 51 69 120 38 74.5 58 84.1 96 80.0
9 Wulandoni Wulandoni 59 69 128 56 94.9 59 85.5 115 89.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,162 1,043 2,205 949 81.67 895 85.81 1,844 83.63

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
DESA/KELURAHAN

1 2 3 4 5 6
1 Buyasuri Wairiang 20 17 85.0
2 Omesuri Balauring 22 22 100.0
3 Lebatukan Hadakewa 17 10 58.8
4 Ile Ape Waipukang 17 17 100.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 9 9 100.0
6 Lewoleba Lewoleba 18 14 77.8
7 Nagawutun Loang 18 18 100.0
8 Atadei Waiknuit 15 10 66.7
9 Wulandoni Wulandoni 15 12 80.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 151 129 85.43

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Buyasuri Wairiang 207 146 353 194 93.7 186 127.4 380 107.6 194 93.7 186 127.4 380 107.6 14 6.8 18 12.3 32 9.1 92.78 90.32 91.58
2 Omesuri Balauring 177 172 349 128 72.3 134 77.9 262 75.1 128 72.3 134 77.9 262 75.1 127 71.8 134 77.9 261 74.8 0.78 0.00 0.38
3 Lebatukan Hadakewa 73 74 147 78 106.8 91 123.0 169 115.0 78 106.8 91 123.0 169 115.0 70 95.9 81 109.5 151 102.7 10.26 10.99 10.65
4 Ile Ape Waipukang 77 70 147 99 128.6 120 171.4 219 149.0 99 128.6 120 171.4 219 149.0 99 128.6 120 171.4 219 149.0 0.00 0.00 0.00
5 Ile Ape Timur Lama'au 41 50 91 47 114.6 56 112.0 103 113.2 47 114.6 56 112.0 103 113.2 46 112.2 56 112.0 102 112.1 2.13 0.00 0.97
6 Lewoleba Lewoleba 389 329 718 351 90.2 362 110.0 713 99.3 351 90.2 362 110.0 713 99.3 50 12.9 56 17.0 106 14.8 85.75 84.53 85.13
7 Nagawutun Loang 88 64 152 93 105.7 93 145.3 186 122.4 93 105.7 93 145.3 186 122.4 91 103.4 91 142.2 182 119.7 2.15 2.15 2.15
8 Atadei Waiknuit 51 69 120 55 107.8 58 84.1 113 94.2 55 107.8 58 84.1 113 94.2 51 100.0 53 76.8 104 86.7 7.27 8.62 7.96
9 Wulandoni Wulandoni 59 69 128 76 128.8 81 117.4 157 122.7 76 128.8 81 117.4 157 122.7 71 120.3 75 108.7 146 114.1 6.58 7.41 7.01

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,162 1,043 2,205 1,121 96.5 1,181 113.2 2,302 104.4 1,121 96.5 1,181 113.2 2,302 104.4 619 53.3 684 65.6 1,303 59.1 44.78 42.08 43.40

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Buyasuri Wairiang 207 146 353 194 94 198 136 392 111 193 93.23671 196 134.2466 389 110.1983 177 85.50725 182 124.6575 359 101.6997
2 Omesuri Balauring 177 172 349 128 72 134 78 262 75 128 72.31638 134 77.90698 262 75.07163 127 71.75141 134 77.90698 261 74.7851
3 Lebatukan Hadakewa 73 74 147 79 108 91 123 170 116 78 106.8493 91 122.973 169 114.966 60 82.19178 85 114.8649 145 98.63946
4 Ile Ape Waipukang 77 70 147 99 129 120 171 219 149 99 128.5714 120 171.4286 219 148.9796 99 128.5714 120 171.4286 219 148.9796
5 Ile Ape Timur Lama'au 41 50 91 47 115 56 112 103 113 47 114.6341 56 112 103 113.1868 47 114.6341 55 110 102 112.0879
6 Lewoleba Lewoleba 389 329 718 351 90 362 110 713 99 351 90.23136 362 110.0304 713 99.30362 296 76.09254 303 92.09726 599 83.42618
7 Nagawutun Loang 88 64 152 94 107 95 148 189 124 93 105.6818 93 145.3125 186 122.3684 87 98.86364 96 150 183 120.3947
8 Atadei Waiknuit 51 69 120 55 108 58 84 113 94 55 107.8431 58 84.05797 113 94.16667 22 43.13725 22 31.88406 44 36.66667
9 Wulandoni Wulandoni 59 69 128 76 129 81 117 157 123 76 128.8136 81 117.3913 157 122.6563 70 118.6441 76 110.1449 146 114.0625

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,162 1,043 2,205 1,123 97 1,195 115 2,318 105 1,120 96.38554 1,191 114.1898 2,311 104.8073 985 84.76764 1,073 102.8763 2,058 93.33333

Sumber : Bidang PPPL Dinkes Tahun 2016


TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
JUMLAH BAYI (JUMLAH REAL MENDAPAT VIT A JUMLAH REAL BALITA USIA MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
BAYI USIA 6-11 BULAN) L P L+P 12-59 BULAN L P L+P L P L+P
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Buyasuri Wairiang 180 185 365 180 100.00 185 100.00 365 100.00 810 852 1,662 1,533 189.26 1,457 171.01 2,990 179.90 990 1,037 2,027 1,713 173.03 1,642 158.34 3,355 165.52
2 Omesuri Balauring 173 164 337 173 100.00 164 100.00 337 100.00 617 726 1,343 1,559 252.67 1,383 190.50 2,942 219.06 790 890 1,680 1,732 219.24 1,547 173.82 3,279 195.18
3 Lebatukan Hadakewa 99 69 168 99 100.00 69 100.00 168 100.00 391 332 723 701 179.28 602 181.33 1,303 180.22 490 401 891 800 163.27 671 167.33 1,471 165.10
4 Ile Ape Waipukang 91 82 173 91 100.00 82 100.00 173 100.00 497 478 975 813 163.58 696 145.61 1,509 154.77 588 560 1,148 904 153.74 778 138.93 1,682 146.52
5 Ile Ape Timur Lama'au 55 51 106 55 100.00 51 100.00 106 100.00 232 199 431 424 182.76 331 166.33 755 175.17 287 250 537 479 166.90 382 152.80 861 160.34
6 Lewoleba Lewoleba 428 400 828 428 100.00 400 100.00 828 100.00 1,283 1,231 2,514 2,402 187.22 2,401 195.04 4,803 191.05 1,711 1,631 3,342 2,830 165.40 2,801 171.74 5,631 168.49
7 Nagawutun Loang 88 85 173 88 100.00 85 100.00 173 100.00 358 373 731 702 196.09 721 193.30 1,423 194.66 446 458 904 790 177.13 806 175.98 1,596 176.55
8 Atadei Waiknuit 59 52 111 59 100.00 52 100.00 111 100.00 320 292 612 522 163.13 542 185.62 1,064 173.86 379 344 723 581 153.30 594 172.67 1,175 162.52
9 Wulandoni Wulandoni 83 75 158 83 100.00 75 100.00 158 100.00 364 329 693 767 210.71 759 230.70 1,526 220.20 447 404 851 850 190.16 834 206.44 1,684 197.88

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,256 1,163 2,419 1,256 100.00 1,163 100.00 2,419 100.00 4,872 4,812 9,684 9,423 193.41 8,892 184.79 18,315 189.13 6,128 5,975 12,103 10,679 174.27 10,055 168.28 20,734 171.31

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Buyasuri Wairiang 380 360 740 364 341 705 95.8 94.7 95.3 8 2.2 2 0.6 10 1.4
2 Omesuri Balauring 365 334 699 334 302 636 91.5 90 91.0 4 1.2 1 0.3 5 0.8
3 Lebatukan Hadakewa 173 152 325 158 143 301 91.3 94 92.6 1 0.6 0 0.0 1 0.3
4 Ile Ape Waipukang 165 155 320 162 145 307 98.2 94 95.9 1 0.6 0 0.0 1 0.3
5 Ile Ape Timur Lama'au 104 87 191 97 76 173 93.3 87 90.6 2 2.1 1 1.3 3 1.7
6 Lewoleba Lewoleba 781 718 1,499 564 503 1,067 72.2 70 71.2 7 1.2 2 0.4 9 0.8
7 Nagawutun Loang 160 158 318 150 147 297 93.8 93 93.4 4 2.7 3 2.0 7 2.4
8 Atadei Waiknuit 129 118 247 121 105 226 93.8 89 91.5 1 0.8 1 1.0 2 0.9
9 Wulandoni Wulandoni 147 141 288 137 129 266 93.2 91 92.4 4 2.9 1 0.8 5 1.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,404 2,223 4,627 2,087 1,891 3,978 86.8 85 86.0 32 1.5 11 0.6 43 1.1

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 810 852 1,662 513 63.3 479 56.2 992 59.7
2 Omesuri Balauring 617 726 1,343 492 79.7 432 59.5 924 68.8
3 Lebatukan Hadakewa 391 332 723 237 60.6 202 60.8 439 60.7
4 Ile Ape Waipukang 497 478 975 283 56.9 249 52.1 532 54.6
5 Ile Ape Timur Lama'au 232 199 431 145 62.5 124 62.3 269 62.4
6 Lewoleba Lewoleba 1,283 1,231 2,514 472 36.8 468 38.0 940 37.4
7 Nagawutun Loang 358 373 731 235 65.6 246 66.0 481 65.8
8 Atadei Waiknuit 320 292 612 176 55.0 187 64.0 363 59.3
9 Wulandoni Wulandoni 364 329 693 203 55.8 209 63.5 412 59.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,872 4,812 9,684 2,756 56.57 2,596 53.95 5,352 55.27

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Buyasuri Wairiang 1,017 998 2,015 877 821 1,698 86.2 82.3 84.3 17 1.9 11 1.3 28 1.6
2 Omesuri Balauring 794 898 1,692 826 736 1,562 104.0 82 92.3 10 1.2 10 1.4 20 1.3
3 Lebatukan Hadakewa 464 406 870 395 345 740 85.1 85 85.1 1 0.3 1 0.3 2 0.3
4 Ile Ape Waipukang 574 548 1,122 441 394 835 76.8 72 74.4 5 1.1 4 1.0 9 1.1
5 Ile Ape Timur Lama'au 273 249 522 242 200 442 88.6 80 84.7 6 2.5 5 2.5 11 2.5
6 Lewoleba Lewoleba 1,672 1,560 3,232 1,036 971 2,007 62.0 62 62.1 18 1.7 11 1.1 29 1.4
7 Nagawutun Loang 446 437 883 385 393 778 86.3 90 88.1 13 3.4 11 2.8 24 3.1
8 Atadei Waiknuit 371 361 732 297 292 589 80.1 81 80.5 9 3.0 7 2.4 16 2.7
9 Wulandoni Wulandoni 423 398 821 340 338 678 80.4 85 82.6 14 4.1 7 2.1 21 3.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,034 5,855 11,889 4,839 4,490 9,329 80.2 77 78.5 93 1.9 67 1.5 160 1.7

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016

134.931
TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 2 1 3 1 50.0 0.0 1 33.3
2 Omesuri Balauring 1 2 3 - 0.0 0.0 - 0.0
3 Lebatukan Hadakewa 5 4 9 0.0 0.0 - 0.0
4 Ile Ape Waipukang 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 1 3 4 0.0 0.0 - 0.0
6 Lewoleba Lewoleba 9 - 9 0.0 #DIV/0! - 0.0
7 Nagawutun Loang 1 2 3 0.0 - 0.0 - 0.0
8 Atadei Waiknuit - 2 2 #DIV/0! 1 50.0 1 50.0
9 Wulandoni Wulandoni 2 - 2 0.0 #DIV/0! - 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 14 36 2 9.1 1 7.1 3 8.3


Persentase Balita Gizi Buruk 0.30

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


Cat : Jumlah Gizi Buruk merupakan Jumlah Real Kasus Gizi Buruk yang ditemukan
TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
KESEHATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Buyasuri Wairiang 352 279 631 298 84.7 239 85.7 537 85.1 29 29 100.0
2 Omesuri Balauring 238 242 480 225 94.5 208 86.0 433 90.2 25 25 100.0
3 Lebatukan Hadakewa 127 110 237 126 99.2 110 100.0 236 99.6 18 18 100.0
4 Ile Ape Waipukang 129 138 267 122 94.6 112 81.2 234 87.6 15 15 100.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 85 98 183 85 100.0 98 100.0 183 100.0 8 8 100.0
6 Lewoleba Lewoleba 516 502 1,018 433 83.9 379 75.5 812 79.8 27 27 100.0
7 Nagawutun Loang 135 115 250 135 100.0 115 100.0 250 100.0 17 17 100.0
8 Atadei Waiknuit 101 95 196 97 96.0 81 85.3 178 90.8 20 20 100.0
9 Wulandoni Wulandoni 135 119 254 114 84.4 113 95.0 227 89.4 17 17 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,818 1,698 3,516 1,635 89.9 1,455 85.7 3,090 87.9 176 176 100.0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 89.9 85.7 87.9

Sumber : Bidang Promkes Dinkes Lembata Tahun 2016


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Buyasuri Wairiang 7 13 0.5
2 Omesuri Balauring 51 58 0.9
3 Lebatukan Hadakewa 4 8 0.5
4 Ile Ape Waipukang 41 19 2.2
5 Ile Ape Timur Lama'au - 2 0.0
6 Lewoleba Lewoleba 55 154 0.4
7 Nagawutun Loang 20 54 0.4
8 Atadei Waiknuit 4 29 0.1
9 Wulandoni Wulandoni 5 16 0.3

JUMLAH (KAB/ KOTA) 187 353 0.5

Sumber :Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Lembata Tahun 2016
TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Buyasuri Wairiang 29 - 0.0 - 0.0 361 282 643 301 83.4 226 80.1 527 82.0 25 33 58 7 28.0 13 39.4 20 34.5
2 Omesuri Balauring 25 - 0.0 25 100.0 1,608 1,444 3,052 246 15.3 219 15.2 465 15.2 39 42 81 39 100.0 42 100.0 81 100.0
3 Lebatukan Hadakewa 18 3 16.7 19 105.6 778 734 1,512 758 97.4 712 97.0 1,470 97.2 282 292 574 282 100.0 292 100.0 574 100.0
4 Ile Ape Waipukang 15 15 100.0 14 93.3 896 828 1,724 394 44.0 385 46.5 779 45.2 268 242 510 32 11.9 30 12.4 62 12.2
5 Ile Ape Timur Lama'au 8 2 25.0 8 100.0 239 136 375 222 92.9 190 139.7 412 109.9 13 12 25 4 30.8 5 41.7 9 36.0
6 Lewoleba Lewoleba 27 13 48.1 27 100.0 967 885 1,852 628 64.9 637 72.0 1,265 68.3 373 412 785 58 15.5 76 18.4 134 17.1
7 Nagawutun Loang 17 4 23.5 4 23.5 586 769 1,355 97 16.6 87 11.3 184 13.6 36 22 58 7 19.4 3 13.6 10 17.2
8 Atadei Waiknuit 20 20 100.0 20 100.0 643 598 1,241 621 96.6 580 97.0 1,201 96.8 112 143 255 12 10.7 17 11.9 29 11.4
9 Wulandoni Wulandoni 16 2 12.5 15 93.8 723 708 1,431 723 100.0 708 100.0 1,431 100.0 55 48 103 6 10.9 5 10.4 11 10.7

JUMLAH (KAB/ KOTA) 175 59 33.7 132 75.4 6,801 6,384 13,185 3,990 58.7 3,744 58.6 7,734 58.7 1,203 1,246 2,449 447 37.2 483 38.8 930 38.0

Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2015


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Buyasuri Wairiang 975 1,245 2,220 57 5.85 241 19.36 298 13.42
2 Omesuri Balauring 846 962 1,808 142 16.78 449 46.67 591 32.69
3 Lebatukan Hadakewa 434 727 1,161 122 28.11 271 37.28 393 33.85
4 Ile Ape Waipukang 660 1,066 1,726 119 18.03 374 35.08 493 28.56
5 Ile Ape Timur Lama'au 303 517 820 69 22.77 214 41.39 283 34.51
6 Lewoleba Lewoleba 971 1,177 2,148 241 24.82 413 35.09 654 30.45
7 Nagawutun Loang 457 668 1,125 255 55.80 563 84.28 818 72.71
8 Atadei Waiknuit 325 612 937 82 25.23 176 28.76 258 27.53
9 Wulandoni Wulandoni 512 854 1,366 136 26.56 319 37.35 455 33.31

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,483 7,828 13,311 1,223 22.31 3,020 38.58 4,243 31.88

Sumber : Bidang Kesga Dinkes Tahun 2016


TABEL 53

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN JUMLAH


PENYEBARAN
PENYULUHAN KUNJUNGAN
INFORMASI
KESEHATAN RUMAH
1 2 3 4 5 6
1 Buyasuri Wairiang 33 412
2 Omesuri Balauring 47 351
3 Lebatukan Hadakewa 32 258 12
4 Ile Ape Waipukang 12 123
5 Ile Ape Timur Lama'au 12 87
6 Lewoleba Lewoleba 47 564
7 Nagawutun Loang 498 18
8 Atadei Waiknuit 12 108
9 Wulandoni Wulandoni 12 112

SUB JUMLAH I 705 2033 12


1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 705 2033 12

Sumber : Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 54

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS (PBI Pusat) 31,768 33,780 65,548 51.26 48.13 49.59

2 ASKES PNS 6,274 6,864 13,138 10.12 9.78 9.94

3 JPK JAMSOSTEK 812 901 1,713 1.31 1.28 1.30

TNI/POLRI/PNS/
4 391 354 745 0.63 0.50 0.56
KEMHAN/PNS POLRI

5 ASURANSI PERUSAHAAN 392 364 756 0.63 0.52 0.57

6 ASURANSI SWASTA/ Mandiri 4,889 4,596 9,485 7.89 6.55 7.18

7 JAMKESDA (PBI Daerah) 3,824 4,176 8,000 6.17 5.95 6.05

JUMLAH (KAB/KOTA) 48,350 51,035 99,385 78.01 72.71 75.19

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 55

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Wairiang 5,828 7,692 13,520 132 95 227 0 0 0
2 Puskesmas Balauring 5,326 9,307 14,633 90 221 311 0 0 0
Puskesmas Hadakewa 212 3,235 3,447 33 152 185 0 0 0
Puskesmas Waipukang 2,808 3,925 6,733 59 158 217 0 0 0
Puskesmas Lama'au 3,418 3,973 7,391 32 82 114 0 0 0
Puskesmas Lewoleba 6,552 8,497 15,049 317 594 911 0 0 0
Puskesmas Loang 4,791 8,430 13,221 15 83 98 0 0 0
Puskesmas Waiknuit 250 355 605 7 69 76 0 0 0
Puskesmas Wulandoni 2,235 2,674 4,909 21 22 43 0 0 0
0 0 0 0
SUB JUMLAH I 31,420 48,088 79,508 706 1,476 2,182 0 0 0
1 RSUD Lewoleba 0 0 0
2 RS Bukit Lewoleba 0 0 0
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) 0 0 0
4 RS …. 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Praktek Dokter 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 31,420 48,088 79,508 706 1,476 2,182 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 61,980 70,191 132,171 61,980 70,191 132,171
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 50.7 68.5 60.2 1.1 2.1 1.7

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Tahun 2016


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 56

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Lewoleba - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 RS Bukit Lewoleba 42 326 773 1,099 5 11 16 1 5 6 15.3 14.2 14.6 3.1 6.5 5.5
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

KABUPATEN/KOTA 42 326 773 1,099 5 11 16 1 5 6 1.5 1.4 1.5 0.3 0.6 0.5

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Tahun 2015


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

a JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKIT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Lewoleba 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 RS Bukit Lewoleba 42 1,099 3,479 3,563 22.7 26.16666667 10.8 3.2
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

KABUPATEN/KOTA 42 1099 3,479 22.7 26.16666667 10.8 0.00

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Tahun 2015


a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
TABEL 58

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Buyasuri Wairiang 4,148 4,119 99.30 1,359 32.99
2 Omesuri Balauring 4,041 4,041 100.00 3,647 90.25
3 Lebatukan Hadakewa 2,156 1,438 66.70 736 51.18
4 Ile Ape Waipukang 3,043 3,043 100.00 1,776 58.36
5 Ile Ape Timur Lama'au 1,242 1,234 99.36 597 48.38
6 Lewoleba Lewoleba 8,984 7,469 83.14 2,176 29.13
7 Nagawutun Loang 2,123 1,388 65.38 331 23.85
8 Atadei Waiknuit 2,127 2,126 99.95 811 38.15
9 Wulandoni Wulandoni 2,361 2,361 100.00 1,719 72.81

JUMLAH (KAB/KOTA) 30,225 27,219 90.05 13,152 48.32

Sumber : Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2016


TABEL 59

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

2015 2016
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Buyasuri Wairiang 4152 3,084 74.28 1068 2,920 273.41 3149 107.8424658 6,233 150.1204239
2 Omesuri Balauring 3861 3,117 80.73 744 904 121.51 3027 334.85 6,144 159.13
3 Lebatukan Hadakewa 2183 2,084 95.46 99 2,151 2172.73 2091 97.21 4,175 191.25
4 Ile Ape Waipukang 1274 1,103 86.58 171 2,625 1535.09 1139 43.39 2,242 175.98
5 Ile Ape Timur Lama'au 2708 2,419 89.33 289 705 243.94 2485 352.48 4,904 181.09
6 Lewoleba Lewoleba 7695 6,541 85.00 1154 7,561 655.20 6638 87.79 13,179 171.27
7 Nagawutun Loang 2137 1,572 73.56 565 2,055 363.72 1604 78.05 3,176 148.62
8 Atadei Waiknuit 2140 1,283 59.95 857 483 56.36 1357 280.95 2,640 123.36
9 Wulandoni Wulandoni 2158 2,020 93.61 138 2,124 1539.13 2020 95.10 4,040 187.21

JUMLAH (KAB/KOTA) 28,308 23,223 82.04 5,085 21,528 423.36 23510 109.21 46,733 165.09

Sumber :Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 60

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN


PENDUDUK YANG
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) MEMILIKI AKSES AIR
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN MINUM

MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
PENDUDU
NO KECAMATAN PUSKESMAS SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
K

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 Buyasuri Wairiang 19,523 163 - 163 - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,491 - 1,491 - - - - - 0 0.00
2 Omesuri Balauring 15,548 108 - 108 - - - - - - - - - - - - - - - - - 872 - 872 - 12 1,832 - - 0 0.00
3 Lebatukan Hadakewa 8,899 164 - 164 - - - - - - - - - - - - - - - - - 278 - 278 - 1 - - - 0 0.00
4 Ile Ape Waipukang 12,158 77 - 77 - - - - - - - - - - - - - - - - - 436 - 436 - 72 637 - - 0 0.00
5 Ile Ape Timur Lama'au 5,119 245 - 245 - - - - - - - - - - - - - - - - - 465 - 465 - 6 2,096 - - 0 0.00
6 Lewoleba Lewoleba 45,485 3,066 - 3066 - - - - - - - - - 1 - - - 8 - - - - - - - - - - - 0 0.00
7 Nagawutun Loang 9,368 109 - 109 - - - - - - - - - - - - - 5 - - - 64 - 64 - 487 3,869 - - 0 0.00
8 Atadei Waiknuit 7,568 3 - 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - 514 - 514 - 260 6,312 - - 0 0.00
9 Wulandoni Wulandoni 8,503 9 - 9 - - - - - - - - - - - - - - - - - 96 - 96 - 414 3,747 - - 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 132,171 3,944 0 3944 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 13 0 0 0 4216 0 4216 0 1252 18493 0 0 0 0.00

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 61

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
AIR MINUM JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Buyasuri Wairiang 1 4 400.00 4 100.00
2 Omesuri Balauring 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Lebatukan Hadakewa 2 3 150.00 3 100.00
4 Ile Ape Waipukang 3 9 300.00 5 55.56
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Nubatukan Lewoleba 33 141 427.27 93 65.96
7 Nagawutun Loang 1 4 400.00 2 50.00
8 Atadei Waiknuit 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 40 161 402.50 107 66.46

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 62

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK

PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Buyasuri Wairiang 19523 12 40 12 40 100 2,241 14,859 2,193 14,859 100 513 2,168 471 2,168 100 84 1,008 0 17067 87.4
2 Omesuri Balauring 15548 7 15 7 15 100 2,305 9,521 2,176 9,521 100 496 2,806 425 2,806 100 71 1,692 0 12342 79.4
3 Lebatukan Hadakewa 8899 #DIV/0! 1,810 7,732 1,738 7,732 100 160 630 160 630 100 24 564 0 8362 94.0
4 Ile Ape Waipukang 12158 103 312 103 312 100 2,164 7,904 2,375 7,904 100 391 2,695 308 2,695 100 9 144 0 10911 89.7
5 Ile Ape Timur Lama'au 5119 10 30 10 30 100 1,167 4,810 1,167 4,810 100 85 398 85 398 100 8 180 0 5238 102.3
6 Lewoleba Lewoleba 45485 16 29 16 29 100 7,419 27,166 6,253 27,166 100 204 1,317 183 1,317 100 16 468 0 28512 62.7
7 Nagawutun Loang 9368 #DIV/0! 1,615 6,396 1,456 6,396 100 239 996 214 996 100 67 1,344 0 7392 78.9
8 Atadei Waiknuit 7568 #DIV/0! 1,624 5,222 1,274 5,222 100 346 836 296 836 100 74 1,416 0 6058 80.0
9 Wulandoni Wulandoni 8503 #DIV/0! 1,803 5,792 1,668 5,792 100 370 862 247 862 100 42 1,452 0 6654 78.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 132,171 148 426 148 426 100 22,148 89,402 20,300 89,402 100 2,804 12,708 2,389 12,708 100.00 395 8,268 - - 0.00 102,536 77.6

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 63

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Buyasuri Wairiang 20 10 50 10 50 3 15
2 Omesuri Balauring 22 22 100.0 11 50 6 27.3
3 Lebatukan Hadakewa 17 17 100.0 17 100 17 100
4 Ile Ape Waipukang 17 17 100.0 17 100 17 100
5 Ile Ape Timur Lama'au 9 9 100.0 9 100 9 100
6 Lewoleba Lewoleba 18 8 44.4 8 44.44 4 22.22
7 Nagawutun Loang 18 8 44.4 8 44.44 2 11.11
8 Atadei Waiknuit 15 15 100.0 5 33.33 2 13.33
9 Wulandoni Wulandoni 15 15 100.0 14 93.33 4 26.67

JUMLAH (KAB/KOTA) 151 121 80.1 99 65.56 64 42.38

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 64

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN UMUM

JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

SAKIT UMUM
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH
SLTP

SLTA

NON
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Buyasuri Wairiang 29 8 2 1 - - - 40 29 100.0 8 100.0 2 100.0 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 40 100.0
2 Omesuri Balauring 24 6 - 1 - - - 31 24 100.0 6 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 31 100.0
3 Lebatukan Hadakewa 18 6 - 1 - - - 25 18 100.0 6 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 25 100.0
4 Ile Ape Waipukang 15 4 2 1 - - - 22 15 100.0 4 100.0 2 100.0 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 22 100.0
5 Ile Ape Timur Lama'au 8 2 - 1 - - - 11 8 100.0 2 100.0 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 11 100.0
6 Lewoleba Lewoleba 27 13 12 1 2 - 6 61 27 100.0 13 100.0 12 100.0 1 100 2 100.0 0 #DIV/0! - - 55 90.2
7 Nagawutun Loang 17 4 1 1 - - - 23 17 100.0 4 100.0 1 100.0 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 100.0
8 Atadei Waiknuit 20 3 1 1 - - - 25 20 100.0 3 100.0 1 100.0 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 25 100.0
9 Wulandoni Wulandoni 17 3 1 1 - - - 22 17 100.0 3 100.0 1 100.0 1 100 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 22 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 175 49 19 9 2 0 6 260 175 100.0 49 100.0 19 100.0 9 100.0 2 100.0 0 #DIV/0! 0 - 254 97.7

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Buyasuri Wairiang 6 0 3 1 2 6 0 0 0 0 0 0.00
2 Omesuri Balauring 5 0 2 0 3 5 100.00 0 0 0 0 0 0.00
3 Lebatukan Hadakewa 7 0 3 2 2 7 100.00 0 0 0 0 0 0.00
4 Ile Ape Waipukang 13 0 7 3 3 13 100.00 0 0 0 0 0 0.00
5 Ile Ape Timur Lama'au 2 0 1 0 1 2 100.00 0 0 0 0 0 0.00
6 Nubatukan Lewoleba 79 0 46 33 0 79 100.00 0 0 0 0 0 0.00
7 Nagawutun Loang 12 0 7 1 4 12 100.00 0 0 0 0 0 0.00
8 Atadei Waiknuit 9 0 5 0 4 9 100.00 0 0 0 0 0 0.00
9 Wulandoni Wulandoni 2 0 1 0 1 2 100.00 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 135 0 75 40 20 135 100.00 0 0 0 0 0 0.00

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 66

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Buyasuri Wairiang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 6 0 0 0 0 0 0.00
2 Omesuri Balauring 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 5 0 0 0 0 0 0.00
3 Lebatukan Hadakewa 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 7 0 0 0 0 0 0.00
4 Ile Ape Waipukang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 13 0 0 4 0 4 30.77
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 2 0 0 0 0 0 0.00
6 Nubatukan Lewoleba 0 2 13 7 2 24 #DIV/0! 24 2 13 7 2 24 100.00
7 Nagawutun Loang 0 0 0 1 1 2 #DIV/0! 12 0 0 0 0 0 0.00
8 Atadei Waiknuit 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 9 0 0 0 0 0 0.00
9 Wulandoni Wulandoni 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 2 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 13 8 3 26 #DIV/0! 80 2 13 11 2 28 35.00

Sumber : Bidang PPPL Dinas Kesehatan Tahun 2016


TABEL 67

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet #DIV/0!
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0!
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet #DIV/0!
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol #DIV/0!
8 Metampiron tablet 500 mg tablet #DIV/0!
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet #DIV/0!
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube #DIV/0!
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp #DIV/0!
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot #DIV/0!
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet #DIV/0!
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet #DIV/0!
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial #DIV/0!
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet #DIV/0!
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim #DIV/0!
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul #DIV/0!
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol #DIV/0!
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet #DIV/0!
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0!
30 Diazepam tablet 2 mg tablet #DIV/0!
31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul #DIV/0!
37 Etakridin larutan 0,1% botol #DIV/0!
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet #DIV/0!
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul #DIV/0!
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet #DIV/0!
46 Furosemid tablet 40 mg tablet #DIV/0!
47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach #DIV/0!
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet #DIV/0!
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet #DIV/0!
52 Gliserin botol #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol #DIV/0!
54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet #DIV/0!
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet #DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube #DIV/0!
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet #DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet #DIV/0!
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet #DIV/0!
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet #DIV/0!
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet #DIV/0!
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet #DIV/0!
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol #DIV/0!
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet #DIV/0!
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet #DIV/0!
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet #DIV/0!
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + botol #DIV/0!
Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol tablet #DIV/0!
400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol tablet #DIV/0!
100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial #DIV/0!
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet #DIV/0!

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul #DIV/0!


92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0!
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol #DIV/0!
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol #DIV/0!
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube #DIV/0!
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul #DIV/0!
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol #DIV/0!
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet #DIV/0!
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet #DIV/0!
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet #DIV/0!
112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet #DIV/0!
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol #DIV/0!
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube #DIV/0!
4%
119 Salisil bedak 2% kotak #DIV/0!
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul #DIV/0!
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet #DIV/0!
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet #DIV/0!
134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet #DIV/0!
VAKSIN
136 BCG vial #DIV/0!
137 T T vial #DIV/0!
138 D T vial #DIV/0!
139 CAMPAK 10 Dosis vial #DIV/0!
140 POLIO 10 Dosis vial #DIV/0!
141 DPT-HB vial #DIV/0!
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial #DIV/0!
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
TABEL 68

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 9 9
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 53 53
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP -
3 PUSKESMAS KELILING 9 9
4 PUSKESMAS PEMBANTU 33 33
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 6 6
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 1 5 6
7 TOKO OBAT 2 2
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Tahun 2015


TABEL 69

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 2 1 50.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 33.33

Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Tahun 2015


TABEL 70

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 Buyasuri Wairiang 0 0.00 28 62.22 17 37.78 0 0.00 45 17 37.78
2 Omesuri Balauring 0 0.00 8 18.18 36 81.82 0 0.00 44 36 81.82
3 Lebatukan Hadakewa 0 0.00 3 11.54 23 88.46 0 0.00 26 23 88.46
4 Ile Ape Waipukang 0 0.00 17 38.64 27 61.36 0 0.00 44 27 61.36
5 Ile Ape Timur Lama'au 0 0.00 7 38.89 11 61.11 0 0.00 18 11 61.11
6 Lewoleba Lewoleba 0 0.00 10 21.28 37 78.72 0 0.00 47 37 78.72
7 Nagawutun Loang 0 0.00 0 0.00 39 100.00 0 0.00 39 39 100.00
8 Atadei Waiknuit 0 0.00 10 37.04 17 62.96 0 0.00 27 17 62.96
9 Wulandoni Wulandoni 0 0.00 28 100.00 0 0.00 0 0.00 28 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0.00 111 34.91 207 65.09 0 0.00 318 207 65.09
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 2.06

Sumber : Bidang Promkes Dinkes Tahun 2016


TABEL 71

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA
1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 Buyasuri Wairiang 20 2 12 1 0.00 -
2 Omesuri Balauring 22 4 8 1 0.00 -
3 Lebatukan Hadakewa 17 4 4 1
4 Ile Ape Waipukang 17 2 14 1
5 Ile Ape Timur Lama'au 9 2 3 1
6 Nubatukan Lewoleba 18 3 8 3
7 Nagawutun Loang 18 2 6 2
8 Atadei Waiknuit 15 3 5 1
9 Wulandoni Wulandoni 15 4 4 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 151 26 64 13 0 0

Sumber : Bidang Promkes Dinkes Tahun 2016


TABEL 72

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Buyasuri Wairiang 20 9 0 3 0 12 60.00
2 Omesuri Balauring 22 2 10 1 0 13 59.09
3 Lebatukan Hadakewa 17 6 2 - 0 8 47.06
4 Ile Ape Waipukang 17 1 6 - 0 7 41.18
5 Ile Ape Timur Lama'au 9 - 4 - 0 4 44.44
6 Nubatukan Lewoleba 18 6 3 - 0 9 50
7 Nagawutun Loang 18 2 0 - 0 2 11.11
8 Atadei Waiknuit 15 3 7 - 0 10 66.67
9 Wulandoni Wulandoni 15 4 2 - 0 6 40

JUMLAH (KAB/KOTA) 151 33 34 4 0 71 47.02


21.85 22.52 2.65 0
Sumber : Bidang Promkes Dinkes Tahun 2016
TABEL 73

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
SPESIALIS GIGI
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Wairiang - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
2 Puskesmas Balauring - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 - - - - 1 1
3 Puskesmas Hadakewa - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
4 Puskesmas Waipukang - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
5 Puskesmas Lama'au - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
6 Puskesmas Lewoleba - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1
7 Puskesmas Loang - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - -
8 Puskesmas Waiknuit - 1 1 1 - 1 1 1 - - 1 1
9 Puskesmas Wulandoni - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
10 - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 4 6 10 4 6 10 - 3 3 - - - - 3 3
1 RSUD Lewoleba 2 2 5 3 8 5 5 10 1 1 2 - 1 1 2
RS Bukit Lewoleba - 2 - 2 2 - 2 - - - - -
RS Damian Lewoleba (Khusus) - 1 1 - 1 1 - - - - -
RS …. - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 2 2 7 4 11 7 6 13 1 1 2 - - - 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KANTOR DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 1 1 2 1 1 2 - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 2 2 12 11 23 12 13 25 1 4 5 - - - 1 4 5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2 17 19 4 - 4

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015

a
Keterangan : termasuk S3
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Wairiang 36 9 13 22 0 2 2
2 Puskesmas Balauring 38 8 27 35 0 1 1
3 Puskesmas Hadakewa 27 3 18 21 0 2 2
4 Puskesmas Waipukang 41 12 18 30 0 2 2
5 Puskesmas Lama'au 24 7 16 23 0 1 1
6 Puskesmas Lewoleba 67 14 53 67 0 4 4
7 Puskesmas Loang 29 4 14 18 1 2 3
8 Puskesmas Waiknuit 29 4 19 23 0 1 1
9 Puskesmas Wulandoni 31 3 12 15 1 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 322 64 190 254 2 15 17
1 RSUD Lewoleba 9 25 87 112 2 1 3
2 RS Bukit Lewoleba 4 2 13 15 0 0 0
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) 1 3 4 0 0 0
4 RS …. 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 13 28 103 131 2 1 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KANTOR DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7 4 0 4 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 342 96 293 389 4 16 20
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 487.24 291.29 15.13

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas Wairiang - 2 2 1 - 1 1 2 3
2 Puskesmas Balauring - 1 1 - 2 2 - 3 3
3 Puskesmas Hadakewa - 2 2 1 1 - 3 3
4 Puskesmas Waipukang 1 2 3 1 - 1 2 2 4
5 Puskesmas Lama'au - 1 1 1 1 - 2 2
6 Puskesmas Lewoleba 1 3 4 2 2 1 5 6
7 Puskesmas Loang - 3 3 - - - - 3 3
8 Puskesmas Waiknuit 2 2 - - - - 2 2
9 Puskesmas Wulandoni 1 1 2 - - - 1 1 2
0 - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 17 20 2 6 8 5 23 28
1 RSUD Lewoleba 2 5 7 - 4 4 2 9 11
2 RS Bukit Lewoleba 1 2 3 1 1 2 2 4
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) - - - - -
RS …. - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 7 10 1 4 5 4 11 15
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
KANTOR DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 4 5 1 5 6 2 9 11
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 28 35 4 15 19 11 43 54
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 41
Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 76

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Wairiang 3 1 4 1 1 2
2 Puskesmas Balauring 6 6 12 - 1 1
3 Puskesmas Hadakewa 7 4 11 1 1 2
4 Puskesmas Waipukang 5 4 9 1 2 3
5 Puskesmas Lama'au 4 3 7 1 - 1
6 Puskesmas Lewoleba 3 8 11 - 2 2
7 Puskesmas Loang 3 3 6 - 2 2
8 Puskesmas Waiknuit 4 3 7 1 - 1
9 Puskesmas Wulandoni 6 1 7 2 - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 41 33 74 7 9 16
1 RSUD Lewoleba 2 5 7 1 1
2 RS Bukit Lewoleba 1 1 -
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) - -
RS …. - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 6 8 - 1 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KANTOR DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 18 18 36 2 4 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 61 57 118 9 14 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 89.28 17.40

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
TABEL 77

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Wairiang 1 2 3 - - - 1 2 3
2 Puskesmas Balauring - 2 2 - - - - 2 2
3 Puskesmas Hadakewa - 3 3 - - 3 3
4 Puskesmas Waipukang 1 6 7 - 1 6 7
5 Puskesmas Lama'au - 3 3 - - 3 3
6 Puskesmas Lewoleba - 7 7 - - 7 7
7 Puskesmas Loang - 3 3 - - 3 3
8 Puskesmas Waiknuit 1 2 3 - 1 2 3
9 Puskesmas Wulandoni - 2 2 - - 2 2
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 30 33 - - - 3 30 33
1 RSUD Lewoleba 1 5 6 - 1 1 1 6 7
2 RS Bukit Lewoleba - - - - -
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) - - - - -
RS …. - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 5 6 - 1 1 1 6 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
KANTOR DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 3 - - 3 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 38 42 - 1 1 4 39 43
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 31.78 0.756595622 32.53

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA TOTAL
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Wairiang - - - - - - - - - - - - - - -
2 Puskesmas Balauring - - - - - - - - - - - - - - -
3 Puskesmas Hadakewa - - - - - - -
4 Puskesmas Waipukang - - - - - - - - - - - - - - -
5 Puskesmas Lama'au - - - - - - - - -
6 Puskesmas Lewoleba - - - - - - - - - - - - -
7 Puskesmas Loang - - - - - - -
8 Puskesmas Waiknuit - - - - - - -
9 Puskesmas Wulandoni - - - - - - - - - - - - - - -
0 - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Lewoleba 2 5 7 - - - 2 5 7
2 RS Bukit Lewoleba - - - - - - -
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) - - - - - - -
RS …. - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 5 7 - - - - - - - - - 2 5 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5 7 - - - - - - - - - 2 5 7
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.2962 0 0 0 5.2962

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
TABEL 79

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS ORTETIK TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN PROSTETIK DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Wairiang - - - - - - - - - - - - 1 4 5 - - - - - - - - - - - - - - - 1 4 5
Puskesmas Balauring 1 1 - 1 - 1 - 2 3 5 - - - - - 4 3 7
Puskesmas Hadakewa - - - - - 3 3 - - - - - - - 3 3
Puskesmas Waipukang - - - - - - - - - - - - 1 7 8 - - 1 1 - - 1 8 9
Puskesmas Lama'au - - - - - - - - - - - - 2 3 5 - - - - - - - - - - - - - - - 2 3 5
Puskesmas Lewoleba - - 1 1 - - 4 4 - - 3 3 - - 1 7 8
Puskesmas Loang - - - - 1 2 3 - - 1 1 - - 1 3 4
Puskesmas Waiknuit - - - - 1 2 3 - - - - - 1 2 3
Puskesmas Wulandoni - - - - - - 1 - 1 - - - 2 4 6 - - 2 2 - - 5 4 9
0 - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 - 1 - - - 3 - 3 - - - 10 32 42 - - - - - - 2 5 7 - - - - - - 16 37 53
1 RSUD Lewoleba 1 5 6 - 2 - 2 - 1 6 7 - - - - - 4 11 15
RS Bukit Lewoleba - - - - 3 3 - - - 1 1 - - - 4 4
RS Damian Lewoleba (Khusus) - - - - - - - - - - - - -
RS …. - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 5 6 - - - 2 - 2 - - - 1 9 10 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 4 15 19
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KANTOR DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - 2 2 1 1 1 1 2 - - 1 1 - - 4 2 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5 7 - - - 7 - 7 1 - 1 12 42 54 - - - - - - 2 7 9 - - - - - - 24 54 78
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 59

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
TABEL 80

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Wairiang - - - - - - - - -
2 Puskesmas Balauring - - - - - - - - -
3 Puskesmas Hadakewa - - - - -
4 Puskesmas Waipukang - 1 1 1 - 1
5 Puskesmas Lama'au - - - - - - - - -
6 Puskesmas Lewoleba - - - - -
7 Puskesmas Loang - - - - - - - - -
8 Puskesmas Waiknuit - 1 1 2 1 1 2
9 Puskesmas Wulandoni - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 2 1 3 2 1 3
1 RSUD Lewoleba 84 126 210 - 84 126 210
2 RS Bukit Lewoleba 17 54 71 - 17 54 71
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) 2 7 9 - 2 7 9
RS …. - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 103 187 290 - - - 103 187 290
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 103 187 290 2 1 3 105 188 293

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
TABEL 81

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

TENAGA NON KESEHATAN


PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU/Supir
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Puskesmas Wairiang - - - - 5 5 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 1 5 6
2 Puskesmas Balauring - 2 2 4 - - - - 1 1 3 2 5
3 Puskesmas Hadakewa - - 3 3 - - - - 1 1 1 3 4
4 Puskesmas Waipukang - 1 3 4 - - - - 1 - 1 2 3 5
5 Puskesmas Lama'au - - - 1 3 4 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2 3 5
6 Puskesmas Lewoleba - 3 8 11 - 1 1 - - - - - - - - - 1 - 1 4 9 13
7 Puskesmas Loang - 1 2 3 - - - - 1 1 2 2 4
8 Puskesmas Waiknuit - 2 2 - - - - 1 1 3 - 3
9 Puskesmas Wulandoni - 1 1 - - - - 1 1 2 - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 11 26 37 - 1 1 - - - - - - - - - 9 - 9 20 27 47
1 RSUD Lewoleba 6 13 19 2 2 4 1 1 2 1 3 - - 2 2 11 18 29
2 RS Bukit Lewoleba 3 8 11 2 2 - 1 1 - - - 4 10 14
3 RS Damian Lewoleba (Khusus) 1 2 3 1 1 2 - - - - - 2 3 5
RS …. - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 23 33 3 5 8 1 - 1 3 1 4 - - - - - - - 2 2 17 31 48
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 7 14 21 6 18 24 3 3 3 3 6 - - 6 6 22 38 60
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 37 54 20 49 69 1 4 5 6 4 10 - - - - - - 15 2 17 59 96 155

Sumber : Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab Lembata Tahun 2016 dan Profil Kesehatan Kab Lembata Tahun 2015
TABEL 82

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 53,516,850,694 100.00

a. Belanja Langsung 30,451,193,371 68.69

b. Belanja Tidak Langsung 23,065,657,323

2 APBD PROVINSI - 0.00


- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi

3 APBN : 9,187,074,449 17.17

- Dana Alokasi Umum (DAU) 0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4,436,420,000 8.29

# DAK Fisik 4,436,420,000

# DAK Non Fisik


- Dana Dekonsentrasi 4,750,654,449 8.88
# BOK
# Dana Kapitasi (JKN) 4,750,654,449

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - 0.00


TP Kemenkes
TP Kemen Desa PDT Transmigrasi
- Lain-lain (sebutkan) - 0.00
# PAMSIMAS

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0.00

# AIPMNH

# Global Fund (GF)

# PNPM

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

TOTAL APBD II MURNI 44,329,776,245 82.8


% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 5.0
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 53,516,850,694
TOTAL APBD KAB/KOTA 893,879,074,683
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 5.99
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 430,819.67

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lembata dan Dispenda Kab. Lembata Tahun 2016
TABEL 82

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah
1 2 3

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA -
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung

2 APBD PROVINSI

3 APBN : -
- Dana Dekonsentrasi
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
- ASKESKIN
- Lain-lain (sebutkan)

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN -

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA -

Sumber: ……................ (sebutkan)


EN/KOTA

SI ANGGARAN KESEHATAN
%
4

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! 1225673450
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!
TABEL 82

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN/KOTA LEMBATA
TAHUN 2016

N ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


SUMBER BIAYA
O Rupiah
1 2 3

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA -
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung

2 APBD PROVINSI

3 APBN : -
- Dana Dekonsentrasi
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
- ASKESKIN
- Lain-lain (sebutkan)

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN -

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA -

Sumber: ……................ (sebutkan)


/KOTA

I ANGGARAN KESEHATAN
%
4

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

Anda mungkin juga menyukai