Anda di halaman 1dari 21

POLA TATA KELOLA

Badan Layanan Umum (BLU)


Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

2017
Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

KATA PENGANTAR

POLA TATA KELOLA


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Tata Kelola


Pola tata kelola Badan Layanan Umum (BLU) adalah sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
180/PMK.05/2016 Pasal 8 ayat (1) huruf b yaitu merupakan peraturan
internal yang antara lain menetapkan:
1. Organisasi dan Tata Laksana
Mencakup struktur organisasi, tugas dan fungsi, wewenang, dan
ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki.
2. Akuntabilitas
Mencakup kebijakan, mekanisme/prosedur (SOP), media
pertanggungjawaban dan periodisasi pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan dan keuangan.
3. Transparansi
Mencakup penerapan pengawasan internal dan penyebaran
informasi organisasi dalam rangka penerapan asas keterbukaan.

B. Prinsip Tata Kelola yang Baik


Dalam sebuah Badan Layanan Umum, pengelolaan organisasi berbasis
kinerja hanya dapat dilakukan bila organisasi berjalan atas dasar prinsip-
prinsip Tata Kelola sebagai berikut:
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai
perusahaan;
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif;

POLA TATA KELOLA 2


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam


pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan
dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundangundangan dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat;
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan.

C. Tujuan Penerapan Tata Kelola


Tata Kelola BLU LPDUK diupayakan memenuhi prinsip‐prinsip Tata
Kelola yang menjamin terselenggaranya praktek‐praktek baik, agar
dapat mendorong pengelolaan organisasi menjadi lebih profesional,
berdaya dalam mengemban fungsi, misi, dan visinya. Dalam hal
Implementasi sistem Tata Kelola, setiap pihak dalam organisasi harus
dapat didorong agar memiliki kesadaran atas adanya tanggung jawab
sosial terhadap stakeholder.
Status sebagai BLU diharapkan dapat memberikan peluang lebih
baik bagi organisasi untuk melakukan pembenahan Tata Kelola yang
mendorong peningkatan kualitas layanan dengan menumbuh‐
kembangkan efisiensi, relevansi, transparansi, dan akuntabilitas.
Diharapkan dengan menjadi BLU, leadership dapat tumbuh di semua
jenjang posisi dalam organisasi. Untuk tujuan ini perbaikan sistem informasi
dan kejelasan manual kerja mutlak diperlukan agar dapat mendorong
organ‐organ yang ada dalam organisasi memiliki kapasitas dan
kecepatan yang memadai dalam membuat perencanaan dan
keputusan. Outcome yang diharapkan adalah ketercapaian misi dan visi

POLA TATA KELOLA 3


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

serta peningkatan peran Pemerintah dalam peningkatan dan


pemberdayaan pemuda dan olahraga ke depannya.

D. Sistematika Penyajian
Sistematika Penyajian Pola Tata Kelola BLU LPDUK sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
BAB III : AKUNTABILITAS
BAB IV : TRANSPARANSI
BAB V : PENUTUP

POLA TATA KELOLA 4


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

BAB II
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

A. Struktur Organisasi
Badan Layanan Umum LPDUK merupakan lembaga yang berada
di bawah dan tanggung jawab Deputi Bidang Peningkatan Prestasi
Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). LPDUK
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dana dan usaha
keolahragaan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, BLU
LPDUK menyelenggarakan fungsi:
1. Perencanaan, program dan kegiatan pengelolaan dana dan
usaha keolahragaan;
2. Pelaksanaan layanan, pengelolaan, pemanfaatan dan optimalisasi
pendanaan keolahragaan;
3. Perencanaan kebutuhan dan pengembangan usaha olahraga;
4. Pelaksanaan kerjasama;
5. Pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas
LPDUK; dan
6. Pelaksanaan administrasi LPDUK.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut di atas,
BLU LPDUK didukung struktur organisasi dan prosedur pengangkatan
pejabat dan pegawai sebagai berikut:
1. Struktur Organisasi BLU LPDUK
Susunan organisasi BLU LPDUK disusun berdasarkan Peraturan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) Nomor: PER-
........./MENPORA/V/2017 tanggal …… Mei 2017 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan.
Berdasarkan peraturan tersebut, struktur BLU LPDUK sebagai
berikut:

POLA TATA KELOLA 5


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

Direktur

SPI

Divisi Pendanaan
Divisi Keuangan dan
dan Pengembangan
Umum
Usaha Olahraga

Subdivisi Pendanaan
Subdivisi Keuangan
Olahraga

Subdivisi
Subdivisi Umum Pengembangan
Usaha Olahraga

a. Pemimpin
Pemimpin BLU LPDUK yang dimaksud dalam butir ini adalah
pejabat yang memimpin BLU LPDUK, yang berfungsi sebagai
penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU
LPDUK, serta bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran dan
Kuasa Pengguna Barang. Dalam struktur sebagaimana tersebut di
atas, pemimpin BLU LPDUK adalah Direktur LPDUK.
b. Pejabat Keuangan
Pejabat Keuangan BLU LPDUK yang dimaksud dalam butir ini
adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan
keuangan BLU LPDUK. Dalam struktur sebagaimana tersebut di
atas, pejabat keuangan BLU LPDUK adalah Kepala Divisi
Keuangan dan Umum.

POLA TATA KELOLA 6


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

c. Pejabat Teknis
Pejabat Teknis BLU LPDUK yang dimaksud dalam butir ini adalah
pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
teknis sesuai dengan tugas dan fungsi teknis yang
diselenggarakan BLU LPDUK. Dalam struktur sebagaimana
tersebut di atas, pejabat teknis BLU LPDUK adalah Kepala Divisi
Pendanaan dan Pengembangan Olahraga.
d. Satuan Pengawas Intern (SPI)
Satuan Pengawas Intern yang dimaksud dalam butir ini adalah
unit yang berkedudukan di bawah Pemimpin BLU LPDUK yang
menyelenggarakan fungsi pengawasan intern atas keseluruhan
kegiatan yang dilaksanakan BLU LPDUK.

2. Prosedur Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat dan Pegawai


LPDUK
Prosedur pengangkatan dan pemberhentian pejabat dan pegawai
di lingkungan BLU LPDUK dilakukan berdasarkan prosedur yang
terdapat dalam SOP perekrutan pegawai dan mengacu pada
peraturan perundang-undangan terkait seperti PP Nomor 23 Tahun
2005, PMK Nomor: 09/PMK.02/2016, Permenpan Nomor: PER-
02/M.PAN/2007 dan peraturan lainnya yang terkait.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan


Tugas pokok dan wewenang masing-masing jabatan pada BLU
LPDUK adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Direktur bertanggungjawab untuk:
a. memimpin, mengkoordinasikan, dan memberikan bimbingan serta
petunjuk-petunjuk kepada Setiap pimpinan satuan unit organisasi
di lingkungan BLU LPDUK, bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan

POLA TATA KELOLA 7


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

memberikan bimbingan serta petunjuk kepada Divisi Keuangan


dan Umum, serta Divisi Pendanaan dan Pengembangan
Olahraga;
b. mengawasi Divisi Keuangan dan Umum, serta Divisi Pendanaan
dan Pengembangan Olahraga dan apabila terjadi
penyimpangan segera mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c. menyampaikan laporan kepada Deputi Bidang Peningkatan
Prestasi Olahraga secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.
2. Kepala Divisi Keuangan dan Umum
Kepala Divisi Keuangan dan Umum bertugas melaksanakan
perencanaan, program dan kegiatan urusan keuangan serta urusan
umum dan kerumahtanggaan LPDUK. Dalam rangka pelaksanaan
tugas tersebut, Kepala Divisi Keuangan dan Umum BLU LPDUK
menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian dan pelaksanaan penyusunan perencanaan,
program dan kegiatan;
b. pengelolaan keuangan , akuntansi, dan penyusunan Laporan
keuangan;
c. pengelolaan barang inventaris, sarana dan prasarana;
d. pengelolaan sistem, data dan informasi LPDUK;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan LPDUK; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan umum LPDUK.
Dalam struktur Divisi Keuangan dan Umum, Kepala Divisi dibantu oleh:
a. Kepala Subdivisi Keuangan, yang bertugas untuk melakukan
pengelolaan keuangan, akuntansi, penyusunan Laporan
Keuangan, barang inventaris, sarana dan prasarana, sistem, data
dan informasi LPDUK serta monitoring, evaluasi dan pelaporan
LPDUK; dan

POLA TATA KELOLA 8


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

b. Kepala Subdivisi Umum yang bertugas untuk melakukan


pengoordinasian dan penyusunan perencanaan, program dan
kegiatan serta urusan tata usaha, administrasi hukum,
kepegawaian dan umum LPDUK.
3. Kepala Divisi Pendanaan dan Pengembangan Usaha Olahraga
Kepala Divisi Pendanaan dan Pengembangan Usaha Olahraga
mempunyai tugas melaksanakan layanan, pengelolaan,
pemanfaatan, dan optimalisasi pendanaan, serta perencanaan
kebutuhan, pengembangan usaha dan kerja sama di bidang
keolahragaan. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Kepada
Divisi Operasional dan Pendanaan Olahraga menyelenggarakan
fungsi:
a. pelaksanaan layanan dan pengelolaan dana keolahragaan;
b. pemanfaatan dan optimalisasi dana keolahragaan;
c. perencanaan kebutuhan dan pengembangan usaha olahraga;
d. pelaksanaan operasional dan pendanaan olahraga dari
masyarakat; dan
e. pelaksanaan kerja sama keolahragaan.
f. pelayanan jasa konsultansi manajemen keolahragaan;
Dalam struktur Divisi Pendanaan dan Pengembangan Usaha
Olahraga, Kepala Divisi dibantu oleh:
a. Kepala Subdivisi Pendanaan Olahraga, yang bertugas melakukan
layanan, pengelolaan, pemanfaatan dan optimalisasi, serta kerja
sama di bidang pendanaan keolahragaan; dan
b. Kepala Subdivisi PPengembangan Usaha Olahraga melakukan
perencanaan kebutuhan, pemngembangan usaha dan kerja
sama pengembangan usaha di bidang keolahragaan.
4. Satuan Pengawas Intern
Satuan Pengawas Intern (SPI) BLU LPDUK bertugas untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan atas seluruh kegiatan yang

POLA TATA KELOLA 9


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

dilaksanakan BLU LPDUK. Dalam rangka melaksanakan tugas


tersebut, SPI BLU LPDUK berkewajiban untuk:
a. melaksanakan audit kinerja dan audit operasional;
b. melaksanakan fungsi konsultansi terkait pengelolaan keuangan
dan kegiatan operasional kepada direktorat teknis terkait.

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja di lingkungan BLU LPDUK dituangkan dalam bentuk
dokumen Standart Operating Procedure (SOP). Dokumen SOP yang telah
ada yaitu:
1. SOP Pengelolaan Keuangan
Prosedur yang mengatur proses pengelolaan pendapatan, belanja
dan manajemen kas BLU LPDUK. Secara umum, SOP pengelolaan
keuangan LPDUK mengatur tahapan pengelolaan keuangan dimulai
dari tahap perencanaan/penganggaran, Realisasi Keuangan/
Perbendaharaan, dan pencatatan/Akuntansi.
2. SOP Rekrutmen pegawai LPDUK
Prosedur ini digunakan untuk mengatur pelaksanaan rekruitmen
pelaksana operasional kegiatan BLU LPDUK.

D. Sumber Daya Manusia


Saat ini LPDUK didukung oleh sumber daya manusia yang aktif
bekerja sebanyak … orang dengan berbagai latar belakang pendidikan
dan pengalaman di bidang pemerintahan dan keolahragaan yang akan
mendukung status pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
LPDUK.

POLA TATA KELOLA 10


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

BAB III
AKUNTABILITAS

A. Akuntabilitas Kegiatan
Akuntabilitas kegiatan mencakup mekanisme prosedur
pencapaian tujuan yang didalamnya mengandung kebijakan-kebijakan
mulai dari perencanaan sampai dengan pertanggungjawban.
Akuntabilitas juga dibangung dengan target kerja dari setiap kegiatan.
SOP dibuat Untuk mengukur dan menjamin pelaksanaan dan
pertanggungjawaban setiap kegiatan. Implementasi manajemen dalam
melaksanakan akuntabilitas kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja di
LPDUK umumnya mengacu pada rencana kegiatan yang telah
ditetapkan setiap tahunnya, penetapan rencana kegiatan tersebut
mengacu pada Rencana Strategis Bisnis LPDUK dan Rencana
Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka
mendukung visi misi organisasi.
Dalam pelaksanaannya secara teknis, masing–masing pimpinan unit
mengajukan rencana yang dituangkan dalam proposal kegiatan
kepada Pemimpin BLU untuk mendapatkan persetujuan. Dalam
setiap proposal kegiatan yang diajukan harus dilengkapi dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
secara rinci per kegiatan untuk kemudian dilakukan verifikasi oleh
Kepala Divisi Keuangan dan Umum untuk mendapatkan persetujuan.
2. Pelaksanaan (Actuating)
Kegiatan dilaksanakan oleh unit yang mengajukan proposal kegiatan
dibantu dengan unit kerja lain yang terkait dengan kegiatan tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap unit harus disesuaikan
dengan proposal kegiatan dan kerangka acuan kerja yang telah
disetujui. Selain itu dalam tahap pelaksanaan ini juga dilakukan proses

POLA TATA KELOLA 11


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

monitoring dan evaluasi (monev) oleh pimpinan unit kerja dan satuan
pengawas internal. Para pelaksana kegiatan melaksanakan kegiatan
berdasarkan dengan RAB yang disetujui dan menyiapkan bukti-bukti
pembayaran sebagai alat pertanggungjawaban.
3. Pengukuran (Measurement)
Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan harus diukur kinerjanya baik
input, proses dan output. Proses pengukuran kinerja ini merupakan
proses menbandingkan rencana dengan realisasi atau capaian.
Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan pengukurannya dapat
dilihat dari, misalnya untuk kegiatan penyelenggaraan rapat
indikatornya adalah kehadiran peserta rapat dan adanya kesimpulan
rapat, untuk kegiatan sosialisasi indikatornya adalah tercapainya
informasi kepada masyarakat yang dimuat melalui berbagai media
yang digunakan.
4. Pelaporan (Reporting)
Pelaporan hasil pelaksanaan untuk semua kegiatan dilakukan segera
setelah setiap kegiatan tersebut selesai dilaksanakan. Pelaksanaan
kegiatan rutin dilaporkan setiap bulan pada Rapat Pimpinan. Setiap
kegiatan wajib dibuatkan laporan pelaksanaan kegiatan yang
disertai dengan dokumentasi output hasil kegiatan dan bukti-bukti
pengeluaran/pertanggungjawaban penggunaan dana.
5. Pemantauan (Controlling)
Pemantauan pelaksanaan dilaksanakan secara berkala atau dapat
dilakukan setiap saat bila dianggap diperlukan. Pemantauan oleh
unit pelaksana kegiatan berupa pengawasan oleh pimpinan unit
kerja yang bersangkuran mulai pada saat perencanaan disusun,
pelaksanaan kegiatan dan pada saat pengumpulan bukti-bukti
pertanggung jawaban serta penyusunan laporan kegiatan.
Pemantauan keuangan dilakukan pada unit masing‐masing melalui
Surat Pertanggung Jawaban (Laporan SPJ) yang dibuat. SPJ berisi
pelaporan pengeluaran uang yang disertai dengan bukti‐bukti

POLA TATA KELOLA 12


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

pengeluaran yang mendukung. Laporan ini dikirimkan kepada


Kepala Divisi Keuangan dan Umum untuk diteliti dan dievaluasi.
Kepala Divisi Keuangan dan Umum harus memastikan bahwa setiap
belanja telah didasarkan pada anggaran yang telah dibuat
sebelumnya, kelengkapan dokumen pembayaran sebagaimana
diatur dalam SOP, otorisasi pembayaran telah dilakukan
sebagaimana diatur dalam SOP, kewajiban pajak dan kewajiban
lainnya telah dipenuhi.
Selain itu secara periodik dan/atau berdasarkan resiko (risk‐based), SPI
akan melakukan pengawasan intern atas pelaksanaan kegiatan BLU
LPDUK oleh unit kerja pelaksana termasuk laporan pelaksanaan
kegiatan masing–masing unit kerja. Pengawasan intern ini akan
digunakan untuk memastikan bahwa semua SOP dan peraturan
perundang–undangan terkait telah ditaati dan laporan disajikan
secara handal dan tepat waktu, serta aset yang dimiliki oleh LPDUK
terjaga dengan baik. SPI akan membuat laporan hasil pengawasan
yang ditujukan kepada Pemimpin BLU.

B. Akuntabilitas Keuangan
Untuk aspek keuangan, BLU LPDUK dituntut untuk dapat
menyajikan laporan keuangan konsolidasi secara periodik, yang
setidaknya terdiri dari:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Aktivitas
3. Laporan Realisasi Anggaran
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan (pengungkapan/penjelasan) atas Laporan Keuangan
Disamping laporan-laporan diatas, terdapat pula laporan
keuangan dari tiap-tiap unit kerja yang telah melakukan kegiatan
sehingga dapat memberikan gambaran kinerja dari masing-masing
departemen itu sendiri.

POLA TATA KELOLA 13


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

Secara sederhana pengelolaan keuangan LPDUK adalah


sejumlah aktivitas yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan kas
dalam jumlah dan waktu tertentu. Dalam hal pengelolaan keuangan,
LPDUK mengacu kepada PMK Nomor 180/PMK.05/2016, tentang
Penetapan dan Pencabutan Penerapan Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum pada Satuan Kerja Instansi Pemerintah, PP No 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Terkait dengan akuntabilitas keuangan, LPDUK
menyelenggarakan hal-hal sebagai berikut:
1. Merencanakan penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan
rencana kegiatan yang tercantum dalam RBA.
2. Menerima dan mengelola pendapatan yang berasal dari seluruh
sumber pendapatan BLU LPDUK.
3. Menyimpan kas, melakukan pembayaran dan mengelola rekening
bank. Dalam rangka mengelola pendapatan dan belanja BLU LPDUK
membuka rekening yang terdiri dari rekening pengeluaran untuk
menampung dana yang bersumber dari rupiah murni (RM) dan
rekening lainnya untuk mengelola pendapatan dan belanja yang
bersumber dari sponsor dan revenue lain yang sejenis.
4. Menatausahakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan
keuangan, Kepala Divisi Keuangan dan Umum bertanggungjawab
terhadap seluruh dan dana yang berada penguasaannya dan
bertanggungjawab atas pembayaran yang dilaksanakannya.
Direktorat Keuangan juga perlu melakukan pemeriksaan jumlah kas
yang berada dalam pengusaannya secara rutin. Selain pemeriksaan
keuangan secara rutin, setiap transaksi keuangan yang dilakukan
oleh BLU LPDUK juga harus dibukukan.
5. Pertanggungjawaban terhadap pengelolaan keuangan yang
dilakukan oleh BLU LPDUK disusun dalam bentuk laporan. BLU LPDUK
perlu membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan secara rutin minimal 1 bulan sekali. Bentuk

POLA TATA KELOLA 14


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

pertanggungjawaban keuangan yang dilaporkan terdiri dari relaisasi


anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan yang disusun
secara terpusat memuat:
a. Jenis dan periode pelaporan
b. Tata cara penyusunan laporan keuangan
c. Verifikasi dan rekonsiliasi
d. Waktu penyampaian laporan keuangan
e. Lain-lain pendukung laporan keuangan
f. Isi catatan atas laporan keuangan
g. Pos-pos laporan keuangan
h. Sistematika isi laporan keuangan
i. Rincian laporan keuangan dan penyusunan laporan barang
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN).
Mekanisme manajemen dalam melaksanakan akuntabilitas
keuangan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan keuangan dilakukan oleh Kepala Divisi Keuangan dan
Umum berdasarkan kebijakan umum anggaran (KUA) yang
ditetapkan pada rapat pleno. Tiap Kepala Divisi di BLU LPDUK
mengajukan anggaran berdasarkan rencana kegiatan tiap
direktoratnya yang dituangkan dalam RKA-K/L. Pembahasan
anggaran dilakukan berjenjang pada masing-masing direktorat,
untuk selanjutnya disahkan oleh Direktur BLU LPDUK. Pembahasan
anggaran berjenjang ini ditujukan agar anggaran benar-benar dapat
digunakan sesuai dengan program kegiatan yang telah
direncanakan dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap anggaran
yang disusun setiap direktorat juga harus mencantumkan indikator
kinerja, baik indikator input, proses dan output, sehingga setiap rupiah

POLA TATA KELOLA 15


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

yang nantinya akan digunakan dapat dipertanggungjawabkan


dengan baik. Anggaran yang tercantum dalam Rencana Kerja dan
Anggaran ini kemudian dimintakan persetujuannya ke Kemenpora.
2. Pelaksanaan (actuating)
Sebagai lembaga BLU, LPDUK akan memiliki dua sumber pendanaan
yaitu APBN dan pendapatan hasil usaha. Mekanisme pencairan dana
APBN melalui prosedur SPP, SPM, sampai dengan SP2D. Sedangkan
dana dari pendapatan hasil usaha akan dikelola sendiri oleh BLU
LPDUK namun akan tetap dilaporkan penggunaannya kepada
negara.
3. Pengukuran (measurement)
Ukuran keberhasilan pelaksanaan pengelolaan keuangan dapat
dilihat dari beberapa indikator antara lain: penyerapan anggaran,
percepatan pelaporan keuangan, terdokumentasikannya seluruh file
terkait pengelolaan keuangan dengan baik dan sistematis. Selain itu
indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan juga diukur melalui
opini audit yang dikeluarkan oleh Auditor Independen.
4. Pelaporan (reporting)
Setelah penetapan BLU, laporan keuangan BLU LPDUK akan
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) khususnya
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 13 untuk
menjadi acuan dalam penerapan praktek bisnis yang sehat dalam
rangka peningkatan produktifitas organisasi. Laporan keuangan
eksternal BLU LPDUK terdiri dari: 1) Laporan Posisi Keuangan,
2) Laporan Aktivitas, 3) Laporan Realisasi Keuangan, 4) Laporan Arus
Kas, dan 5) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan
tersebut dibuat setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan.
Laporan disampaikan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga
dan Kementerian Keuangan. Sebelum disampaikan kepada pihak-
pihak tersebut, laporan terlebih dahulu akan di review oleh SPI BLU
LPDUK dan/atau oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

POLA TATA KELOLA 16


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

Bentuk laporan keuangan yang dilaporkan adalah 1) Laporan Posisi


Keuangan, 2) Laporan Aktivitas, 3) Laporan Realisasi Keuangan,
4) Laporan Arus Kas, dan 5) Catatan atas Laporan Keuangan.
Sebelum disampaikan ke Kemenpora dan Kemenkeu, angka pada
laporan keuangan hasil SAI akan dicocokkan/rekonsiliasi dengan
KPPN. Laporan keuangan SAI ini akan dibuat dan disampaikan secara
bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan.
5. Pemantauan (controlling)
Pemantauan keuangan dilakukan pada departemen masing-masing
melalui Surat Pertanggung Jawaban (Laporan SPJ) yang dibuat. SPJ
berisi laporan pengeluaran uang yang disertai dengan bukti-bukti
pengeluaran yang mendukung. Laporan dikirimkan kepada Kepala
Divisi Keuangan dan Umum untuk diteliti dan dievaluasi. Kepala Divisi
Keuangan dan Umum harus memastikan bahwa setiap belanja telah
didasarkan pada anggaran yang telah dibuat sebelumnya,
kelengkapa dokumen pembayaran sebagaimana diatur dalam SOP,
otorisasi pembayaran telah dilakukan sebagaimana diatur dalam
SOP, kewajiban pajak dan kewajiban lainnya telah dipenuhi.
Selain itu secara periodik dan berdasarkan risiko (risk-based), SPI akan
melaksanakan pengawasan intern atas pelaksanaan pengelolaan
keuangan BLU LPDUK termasuk laporan keuangan BLU LPDUK. Hasil
Pengawasan intern ini digunakan untuk memastikan bahwa semua
peraturan BLU LPDUK (terutama yang terkait dengan pengelolaan
keuangan) telah ditaati, semua data dan laporan disajikan secara
handal dan tepat waktu, serta aset yang dimiliki oleh LPDUK terjaga
dengan baik. SPI juga berfungsi sebagai liason (penghubung) antara
LPDUK dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan
pemeriksa eksternal. SPI akan menyusun laporan hasil pengawasan
yang ditujukan kepada Pemimpin BLU dan kepada APIP atau BPK bila
dianggap perlu.

POLA TATA KELOLA 17


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

BAB IV
TRANSPARANSI DAN INTEGRITAS

A. Transparansi
BLU LPDUK berupaya menerapkan prinsip‐prinsip transparansi
dalam setiap kegiatan yang dilaksanakannya melalui penerapan asas
keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi dapat
diakses secara cepat dan jelas bagi pihak‐pihak yang membutuhkan.
Untuk ini BLU LPDUK akan membangun sistem teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung penerapan aspek‐aspek transparansi
dalam penyelenggaraan organisasi. Sebagai awal, BLU LPDUK akan
proaktif dalam pengembangan website Kementerian Pemuda dan
Olahraga sebagai sarana penyebaran informasi utama mengenai
kegiatan–kegiatan yang dilaksanakn oleh BLU LPDUK dan sebagai media
penyampaian laporan pertanggung jawaban BLU LPDUK kepada
masyarakat dan stakeholder.
Bentuk lain dalam rangka transparansi pengelolaan keuangan
BLU LPDUK adalah dengan meningkatkan pengawasan internal di
lingkungan LPDUK yang dilaksanakan baik oleh satuan pengawas internal
LPDUK, atau melibatkan pengawasan dari Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP) Kemenpora dan BPKP, serta pemeriksa eksternal BPK.
Pelibatan APIP dan BPK dalam pengawasan pengelolaan keuangan BLU
LPDUK merupakan wujud nyata transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan BLU LPDUK kepada para stakeholder.

B. Integritas
Dalam hal penegakan integritas dalam berorganisasi, BLU LPDUK
mengacu pada dokoumen Kode Etik dan Aturan Disiplin Pegawai yang
berlaku di Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai Kementerian
induk BLU LPDUK. Selain itu, seluruh pegawai BLU LPDUK diwajibkan untuk
menandatangani pakta integritas yang berisikan komitmen bersama dan

POLA TATA KELOLA 18


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

itikad baik untuk bertanggungjawab dan menjalankan tugas sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.

POLA TATA KELOLA 19


Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan

BAB V
PENUTUP

BLU LPDUK senantiasa terus membenahi diri untuk meningkatkan


layanan melalui pembenahan di bidang tata kelola. Penyusunan Pola Tata
Kelola BLU LPDUK ini bertujuan untuk menjamin terselenggaranya praktek‐
praktek tata kelola yang baik (good governance) di BLU LPDUK berdasarkan
asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kewajaran, dan kemandirian.
Dalam hal implementasi sistem tata kelola, setiap pihak dalam BLU LPDUK
harus dapat secara mudah didorong agar memiliki kesadaran atas adanya
tanggung jawab sosial organisasi terhadap stakeholder.
Penyusunan Pola Tata Kelola perlu dilakukan sejalan dengan
pembentukan LPDUK sebagai unit kerja baru pada struktur organisasi
Kemenpora, yang ditetapkan sebagai unit kerj yang melaksanakan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sebagaimana diuraikan
sebelumnya, tujuan utama dibentuknya BLU LPDUK adalah untuk
meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pengelolaan pendanaan
keolahragaan di Indonesia. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila
organisasi didukung pola tata kelola yang sesuai dengan perkembangan
organisasi. Perubahan dalam pola tata kelola di BLU LPDUK ini diharapkan
akan dapat meningkatkan kinerja layanan, akuntabilitas dan transparansi,
sehingga tercipta lingkungan organisasi yang sehat dan kondusif serta sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang–undangan.

POLA TATA KELOLA 20

Anda mungkin juga menyukai