Anda di halaman 1dari 22

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)
PELAYANAN WISATAWAN DI TOURISM
INFORMATION CENTRE

DINAS KEPARIWISATAAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3


A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................................. 5
A. Dasar Hukum .......................................................................................................................... 5
B. Kajian ...................................................................................................................................... 5
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................... 7
A. Maksud dan Tujuan................................................................................................................ 7
BAB IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ........................................................................ 8
A. Desk Layanan Tourism Information Centre......................................................................... 8
B. Prosedur Pelayanan Petugas Tourism Information Centre................................................... 8
C. Operasional Pelayanan Petugas Tourism Information Centre ........................................... 18
D. Waktu Pelayanan Informasi ................................................................................................ 18
E. Mekanisme pelayanan di Tourism Information Centre ..................................................... 18
BAB V PENUTUP ............................................................................................................................ 22
A. Penutup .................................................................................................................................. 22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

pemerintah, dan pemerintah daerah. Sebagaimana diketahui bahwa sektor

pariwisata di Indonesia masih menduduki peranan yang sangat penting dalam

menunjang pembangunan nasional sekaligus merupakan salah satu faktor yang

sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa

negara.

Demi menunjang kegiatan pariwisata, orang yang melakukan kegiatan wisata

atau sering disebut wisatawan berhak memperoleh informasi yang akurat

mengenai daya tarik wisata dan pelayanan kepariwisataan sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan. Baik sebelum merencanakan untuk berkunjung

ke destinasi tertentu maupun ketika berada di daerah tujuan wisata.

Adanya kebutuhan wisatawan untuk memperoleh informasi, pihak pemerintah

daerah dan para pemangku kepentingan memiliki tugas untuk menjamin

ketersediaan informasi dalam bentuk layanan Tourism Information Centre.

Pelayanan tersebut dapat diberikan di tempat tempat strategis seperti bandara,

pelabuhan, daya tarik wisata serta di kantor Dinas Kepariwisataan itu sendiri.

Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan telah mengatur

tentang pengembangan dan pengelolaan sistem informasi kepariwisataan

sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah. Pemerintah daerah juga


berkewajiban untuk menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan

hukum, serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan.

Terkait dengan hal tersebut, Dinas Kepariwisataan Kabupaten Kepulauan

Selayar menetapkan standar operasional prosedur pelayananbagi wisatawan di

Tourism Information Centre.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dasar Hukum

1. UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

2. UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan

3. UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

4. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata Tahun 2015-2019

5. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 16 Tahun 2015 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016

B. Kajian

Dalam pengembangan pariwisata tidak terlepas dari peranan penyebaran

informasi baik itu terkait dengan informasi tentang daya tarik wisata maupun

terkait dengan informasi pariwisata lainnya. Sebelum melakukan perjalanan

seseorang atau sekelompok orang tentunya membutuhkan informasi tentang

daerah yang akan dikunjungi, informasi tentang akses, keamanan, aktifitas apa

yang akan dilakukan serta informasi ketersedian fasilitas penunjang pariwisata

lainnya.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 juga memberikan jaminan kepada setiap

warga Negara untuk memperoleh informasi mengenai kebijakan publik.

Masyarakat secara individu dan institusi dapat meminta dan memperoleh

informasi yang dibutuhkan dari badan-badan publik. Undang-undang ini telah

memberikan landasan hukum terhadap hak setiap orang untuk memperoleh

informasi publik, dimana setiap badan publik mempunyai kewajiban dalam


menyediakan dan melayani pemohon informasi publik secara tepat, tepat waktu,

biaya ringan dan cara sederhana.

Ketersediaan Tourism Information Center (TIC) tentunya berkaitan erat dengan

tingkat kunjungan wisatawan ke suatu daerah, sama halnya dengan Kabupaten

Kepulauan Selayar. Adanya TIC akan mempermudah bagi wisatawan yang ingin

mendapatkan informasi lebih lengkap. Pelaksanaan kegiatan Wonderful Sail to

Indonesia 2019 harus didukung dengan penyediaan TIC yang memadai sehingga

setiap wisatawan yang datang dapat memperoleh informasi yang lebih akurat

mengenai destinasi, daya tarik wisata, akomodasi, event wisata dan informasi

pariwisata di kabupaten Kepulauan Selayar.

Semakin tingkat kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun

wisatawan mancanegara seharusnya tersedia TIC yang lebih banyak di beberapa

titik yaitu TIC yang bersifat permanen maupun TIC yang hanya berupa meja dan

kursi. Ketersediaan TIC juga harus didukung oleh sumber daya manusia yang

memadai yakni seorang petugas TIC harus menguasai minimal 1 bahasa Asing,

khususnya bahasa Inggris.


BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Wisatawan di

Tourism Information Centre ini sebagai acuan dan pedoman bagi para

petugas Tourism Information Centre Dinas Kepariwisataan Kabupaten

Kepulauan Selayar dalam penyediaan informasi pariwisata melalui

mekanisme pelaksanaan kegiatan Pelayanan Informasi di Tourism

Information Centre.

2. Tujuan

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Wisatawan di

Tourism Information Centre ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi

khususnya bagi para wisatawan yang berasal dari mancanegara mengenai

objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar. Informasi

yang diberikan bisaberupa destinasi wisata, akses ke tempat wisata,

penginapan, makanan serta event apa saja yang ada di tempat tersebut.
BAB IV

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

A. Desk Layanan Tourism Information Centre

Untuk memenuhi kebutuhan informasi peserta sail, Dinas Kepariwisataan

menyediakan TIC (Tourism Information Centre) Unit Pelabuhan Kelas III

Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan bagi para

peserta sail untuk mencari informasi pariwisata.

B. Prosedur Pelayanan Petugas Tourism Information Centre

Wisatawan Tourism Information Destinasi Wisata


Centre

Akomodasi

Transportasi

Event Wisata

Puas Tidak Puas Informasi lainnya

1. Destinasi wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar

Terkait dengan pelaksanaan Wonderful Sail to Indonesia 2019, ada

beberapa destinasi atau daya tarik wisata yang akan dikunjungi oleh para

peserta Sail sesuai dengan Jadwal Perjalanan Wisata (Itinerary) yang telah

disusun yaitu:

 Kampung Penyu

Kampung Penyu adalah salah satu objek wisata di Selayar

berupa kawasan penangkaran Penyu yang terletak di pesisir


Barat Selayar tepatnya di Desa Barugaia, Kecamatan

Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar. Berjarak sekitar 10

km dari kota benteng, Kampung Penyu sendiri merupakan

singkatan dari Perkumpulan Pemuda Pelindung Penyu. Di

Kampung Penyu, para wisatawan bisa melepaskan tukik yang

baru menetas ke lautan lepas.

 Pandai Besi Sariahang

Di Kabupaten Kepulauan Selayar, terdapat sebuh perkampungan

yang dihuni oleh para pandai besi yang oleh penduduk setempat

disebut Papanre Bassi. Mereka adalah para pengrajin yang

sehari-hari bekerja membuat berbagai perkakas dengan bahan

dasar besi seperti parang, pisau, kampak, pahat, cangkul dan

lain-lain.

Pekerjaan turun temurun itu, dilakoni oleh penduduk setempat

sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Bahan dasar pembuatan

berbagai jenis perkakas itu adalah per mobil bekas yang

diperoleh dari berbagai tempat. Aktivitas pandai besi yang

terletak di kampung Sariahang dan Tajuiya (sekitar 25 km arah

selatan kota Benteng) itu, berlangsung setiap hari sehingga

anda bisa berkunjung kapan saja dan menyaksikan langsung

kegiatannya.

 Kampung Tua Bitombang

Perkampungan Tua Bitombang adalah sebuah kampung yang

terletak di Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu,

Kabupaten Kepulauan Selayar. Lokasi ini berjarak sekitar tujuh


kilometer dari Ibu Kota Selayar, Kota Benteng. Kampung

tersebut bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda

dua dengan waktu kurang lebih 30 Menit.

Asal-usul dari penamaan kampung ini, karena banyaknya rumah

yang memilki usia di atas 100 – 200 Tahun sehingga dinamakan

Perkampungan Tua Bitombang. Adapun yang menarik adalah

rumah tersebut terbuat dengan desain rumah panggung yang

tinggi. Kampung ini terletak di lereng sampai ke puncak bukit.

Rumah-rumah sebagian besar terletak di lereng bukit dengan

tiang-tiang yang menjulang di bagian belakang berkisar 10 – 20

meter dan bagian depannya hanya berkisar 2-3 meter.

 Gong Nekara

Di Kabupaten Kepulauan Selayar, tepatnya di Dusun

Bontobangun (4 km sebelah selatan kota Benteng), terdapat

sebuah benda peninggalan sejarah berupa Gong Nekara yang

konon menjadi nekara tertua di Asia Tenggara. Menurut

informasi lisan dari tetua adat dan penduduk setempat, nekara

tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang penduduk

dari Kampung Rea-Rea yang bernama Sabuna pada tahun 1686,

saat dirinya sedang mengerjakan sawah. Pada tahun 1760

nekara tersebut dipindahkan ke Bonto Bangung dan menjadi

kalompoang/arajang (benda keramat) Kerajaan Bonto Bangung,

salah satu kerajaan di Pulau Selayar.


 Jangkar Raksasa di Padang

Di Dusun Padang, sekitar 8 km arah selatan kota Benteng,

Kepulauan Selayar, terdapat sebuah peninggalan sejarah yang

patut anda kunjungi. Benda yang memiliki nilai history itu berupa

jangkar raksasa yang tersimpan pada sebuah ruangan khusus

yang dikelola pemerintah setempat. Dusun Padang terletak

pada areal Bandara Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar.

Lokasi jangkar tua itu sendiri bisa anda kunjungi sesaat setelah

mendarat di Pulau Selayar atau sebelum meininggalkan Selayar

melalui penerbangan Selayar – Makassar. Atau jika anda

berkunjung ke Pantai Baliyya, lokasi jangkar tua tersebut hanya

berjarak sekitar 4 km dari pantai berpasir putih itu.

 Hutan Mangrove Matalalang

Berkunjung ke Kepulauan Selayar, tidak lengkap rasanya jika

tak mendatangi objek wisata yang satu ini, Hutan Mangrove

Matalalang. Letaknya sekitar 3 km sebelah selatan kota

Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Menapakkan kaki diatas jembatan yang membelah hamparan

bakau di Dusun Matalalang, Kelurahan Bontobangun itu, akan

menawarkan suasana sejuk, terutama ketika Anda berkunjung

saat matahari tak bersinar begitu terik, di pagi atau sore hari.

 Pantai Punagaan

Pantai Punagaan terletak di Desa Patilereng, Kecamatan

Bontosikuyu, sekitar 15 km dari Kota Benteng, Ibukota

Kepulauan Selayar. Pantai Punagaan merupakan objek wisata


yang berada di Pesisir Timur Pulau Selayar, Pulau terbesar di

wilayah administratif Kepulauan Selayar. Pantai Punagaan

merupakan spot wisata berbentuk teluk, dimana sebagian

pantainya merupakan areal dengan pasir berwarna kelabu, dan

bagian lainnya adalah tebing dengan air yang jernih. Beberapa

fasilitas telah tersedia di lokasi ini seperti gazebo, fasilitas bilas

dan ruang ganti, air bersih dan bangunan induk yang memiliki

space untuk kegiatan rapat dan pertemuan.

 Pantai Sunari

Pantai Sunari yang berjarak sekitar 15 km arah selatan kota

Benteng ini bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau

roda empat hanya dalam waktu sekitar 30 menit.

Memasuki Sunari Beach, pengunjung akan disambut semilir

angin pantai dan suara gesekan daun kelapa yang tertiup angin

laut. Di dalam lokasi terdapat beberapa unit bungalow

berkarakter rumah panggung khas Kepulauan Selayar. Untuk

yang menginginkan liburan yang lebih tenang dan privat, tarif

satu kamar di Sunari Beach adalah 400 Ribu Rupiah per malam.

Namun jika Anda hanya menyinggahi pantai ini dalam waktu

singkat, setiap pengunjung dibebankan biaya masuk sebesar Rp

10.000. Dengan biaya itu, pengunjung sudah bisa menikmati

suasana di dalam lokasi dengan hamparan pasir yang meskipun

berwarna sedikit kelabu, namun tetap menyuguhkan daya tarik


yang luar biasa. Pengelola membersihkan kawasan pantai secara

kontinyu sehingga bebas dari sampah dan kotoran.

2. Akomodasi

Fasilitas penginapan yang tersedia di Kabupaten Kepulauan Selayar

diantaranya adalah:

 Hotel Selayar Beach

 Hotel Shafira

 Wisma Tanadoang

 Wisma Rayhan 1

 Wisma Rayhan 2

 Rayhan Square

 Villa Norsyah

 Shorea Garden Villa

 Pondok Bonerate

 Penginapan Erni

 Penginapan Fitri

 Penginapan Tinabo Dive Centre

 Sunari Beach Resort

3. Transportasi

 Selayar Berlian : 0852 5565 7483

 Taksi Bandara : 0823 4940 9302

4. Event/Atraksi Wisata

 Tari Pa’duppa/ Tari Panruppai Tobattu

Tari Pa’duppa adalah tari tradisional Sulawesi Selatan. Tari Pa’duppa

dipertunjukkan untuk memberi sambutan kepada tamu kehormatan.


Tarian ini sebagai bentuk keterbukaan masyarakat Bugis Makassar

dalam menerima tamu kehormatan, dimana Kabupaten Kepulauan

Selayar adalah Kabupaten yang termasuk dalam rumpun etnis Bugis

Makassar dengan bahasa dialek Kongjo. Dengan balutan busana adat

baju Bodo dan Lipa’Sa’be Penari terlihat anggun dan gemulai

memainkan lentik jari-jemari serta properti pendukung berupa Bosara.

Tari Panruppai Tobattu adalah sebuah tarian yang mengungapkan

rasa kebesaran hati dalam menyambut para tamu, yang dituangkan

pada pola gerak sebagai gambaran kesopan santunan masyarakat

Selayar yang tetap menjunjung tinggi nilai adat kebiasaan dengan

harapan semoga kelak tetap dalam lindungan Tuhan yang maha Esa.

 Tari Pajuku

Tari Pajuku adalah tari kreasi yang menggambarkan kegiatan sehari

hari masyarakat pesisir Kepulauan Selayar. Tari Pajuku tidak hanya

menampilkan gerak tari yang dinamis dan ceria, adanya penambahan

teatrikal dalam tari memberikan kesan yang berbeda dan menarik.

Pemanfaatan sumber kekayaan laut dapat tersampaikan dengan baik

dalam mewujudkan Selayar sebagai taman surgawi. Perpaduan irama

tabuhan gendang Selayar dan irama melayu menunjukkan adanya

akulturasi budaya melayu yang masuk ke Selayar, yang dibawa oleh

Datuk Ribandang yang berasal dari melayu dalam menyebarkan

agama Islam di pulau Selayar di masa lampau.

 Tari Boda’ – Tari Ganrang Bulo

Tari Ganrang Bulo ini merupakan tari dari Sulawesi Selatan. Tarian ini

merupakansalah satu symbol bagi masyarakat Makassar yang


biasanya dilaksanakan ketika ada pesta rakyat atau ketika saat bulan

purnama. Dimana para penarinya diharuskan terlihat bahagia ketika

menarikannya. Ganrang Bulo berasal dari dua kata yakni Ganrang

yang berarti tabuhan/pukulan dan Bulo yang berarti bambu. Tarian ini

merupakan symbol keceriaan yang membuat para penontonnya

tertawa. Tarian ini pula sudah menjadi kesenian rakyat yang sangat

popular, yang biasanya dimainkan pada acara acara seremonial juga

pada zaman perang melawan penjajah berkobar, tarian ini disulap

sebagai pembangkit semangat perjuangan.

 Tari Kase’reanna Tanadoang

Tari Kase’reanna Tanadoang adalah tari garapan baru yang mewakili

empat etnis atau suku di Sulawesi Selatan yang telah lama mendiami

wilayah Kepulauan Selayar yakni suku Bugis, Makassar, Mandar, dan

Toraja sehingga menjadi satu kesatuan corak kekayaan dan

keanekaragaman budaya daerah. Tari Kase’reanna Tanadoang

menceritakan kebersamaan masyarakat Kepulauan Selayar yang

walaupun berbeda beda suku, tetapi tetap satu dalam membangun

Kabupaten Kepulauan Selayar. Tarian ini juga menggambarkan sikap

dan perilaku masyarakat yang tetap menjunjung a’munte sibatu a’bulo

sipappa. Menuju Kabupaten Kepulauan Selayar yang mapan dan

mandiri, sejahtera dan religius.

 Tari Pakarena Bontobangung

Tari Pakarena adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang diiringi

oleh2 orang pemusik Gandrang dan pemusik yang menyerupai alat

musik suling (pui’-pui’). Tari Pakarena ini berasal dari kerajaan


Putabungung yang merupakan pusat kerajaan pada sebuah

perkampungan yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari

perempuan dan pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 atau tahun

1603.

Tidak ada yang menyebutkan sejak kapan tarian ini ada dan siapa

yang menciptakan tari pakarena ini, namun masyarakat yakin bahwa

tari pakarena ini berkaitan dengan kemunculan Tumanurung.

Tumanurung merupakan bidadari yang turun dari langit untuk

memberikan petunjuk kepada manusia di muka bumi. Petunjuk yang

diberikan tersebut berupa symbol-simbol berupa gerakan. Tari

Pakarena berawal dari kisah perpisahan penghuni langit (Negeri

Khayangan) dengan penghuni bumi zaman dahulu, yang mengajarkan

kepada penghuni Bumi mengenai tata cara hidup, bercocok tanam dan

cara berburu lewat gerakan tangan, badan dan kaki. Gerakan inilah

yang kemudian menjadi tarian ritual ketika penduduk di bumi

menyampaikan rasa syukur pada penghuni langit. Gerakan tarian ini

sangat artistik dan sarat makna, halus bahkan sangat sulit dibedakan

satu dengan yang lainnya. Gerakan tari ini pula menunjukkan siklus

kehidupan manusia.

 Tari Mancapadang

Kuntaw dan Mancapadang adalah seni bela diri yang merupakan

tradisi masyarakat kepulauan Selayar yang secara turun temurun

tumbuh dan berkembang di tengah tengah masyarakat kurang lebih

empat abad silam sebelum bangsa Belanda melebarkan sayapnya di

bumi Tanadoang Selayar. Ketika itu masyarakat Selayar beramai


ramai menimba ilmu keterampilan dan kemahiran dalam seni bela diri

Kuntaw dan Mancapadang. Ini dimaksudkan untuk membela

Tanadoang Selayar dari serangan suku suku lain utamanya suku

Seram yang setiap saat ingin menguasai negeri ini. Sang Raja pada

waktu itu memanfaatkan potensi yang ada dengan mengangkat

mereka yang mahir dan terampil dalam seni beladiri ini sebagai

“Pallapi, Barambang” atau yang lebih dikenal dengan sebutan

“Pengawal Raja”. Dengan kedatangan bangsa Belanda di negeri ini,

status Kuntaw dan Mancapadang berubah menjadi permainan rakyat

yang diragakan pada saat penobatan raja, pesta perkawinan, serta

pesta rakyat lainnya. Kali ini permainan rakyat yang hamper punah

mulai dikembangkan lagi di bumi Tanadoang Selayar dengan

menghimpun anak anak mudayang berbakat dalam komunitas Kuntaw

dan Mancapadang Tana Toa Bitombang kelurahan Bontobangun,

Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.

 Pembuatan kue tradisional (Bipang, Taripang, Onde-onde Lappo)

5. Informasi Lainnya

 POLRES KEPULAUAN SELAYAR : (0414) 21110

 MOBIL AMBULANCE : 0856 5637 3219

 RSUD. K.H HAYYUNG : 0852 9940 1500

 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA : (0414) 21810

 PLN RANTING SELAYAR : (0414) 21004

 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA : (0414) 21004

 PEMADAM KEBAKARAN : (0414) 21810

 BPJS KESEHATAN : 0811 4136 254


 PDAM : 0853 4072 2224

 KODIM SELAYAR : (0414) 21023

C. Operasional Pelayanan Petugas Tourism Information Centre

Untuk melaksanakan pelayanan terhadap peserta sail, perlu didukung oleh

petugas TIC yang akan stand bydi desk Tourism Information Centre (Unit

Pelabuhan Kelas III Kabupaten Kepulauan Selayar) dan petugas TIC yang akan

bertindak sebagai guideke daya tarik wisata yang akan dikunjungi oleh peserta

sail.

D. Waktu Pelayanan Informasi

Layanan informasi (TIC) pada Unit Pelabuhan Kelas III Kabupaten Kepulauan

Selayar dilaksanakan pada tanggal 1 – 4 September 2019 dengan ketentuan

waktu sebagai berikut:

1. Minggu, 1 September 2019 : 00.00 – 24.00 WITA

2. Senin, 2 September 2019 : 00.00 – 24.00 WITA

3. Selasa, 3 September 2019 : 00.00 – 24.00 WITA

4. Rabu, 4 September 2019 : 00.00 -12.00 WITA

E. Mekanisme pelayanan di Tourism Information Centre

1. Penyambutan/ welcoming

Sebelum penyambutan terhadap peserta sail digelar, petugas TIC sudah

harus berada Tourism Information Centre satu jam sebelum peserta sail

berlabuh. Hal ini dilakukan untuk memastikan tempat pelayanan telah siap

untuk digunakan. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan kebersihan TIC dan

ketersediaan materi promosi (booklet, pamphlet, brochure, goody


bag).Penyambutan yang istimewa dipersiapkan oleh Dinas Kepariwisataan

Kabupaten Kepulauan Selayar dengan menampilkan musik dan tarian

tradisional.

2. Registrasi

Peserta sail datang ke desk layanan Tourism Information Centre untuk

melakukan proses registrasi dengan menunjukkan kartu identitas yaitu berupa

paspor dan visa. Registrasi peserta sail dilakukan pada hari pertama dan

kedua pelaksanaan Wonderful Sail to Indonesia.

3. Guiding

Pada hari pertama, petugas TICyang tidak ditempatkan di desk layanan TIC,

bertugas membantu wisatawan yang sekiranya membutuhkan informasi

namun tidak mendatangidesk layanan TIC. Petugas tersebut juga bisa

mengarahkan wisatawan untuk menuju ke desk TIC agar mendapatkan

pelayanan informasi yang lebih lengkap. Pada hari kedua, petugas TIC

menuju ke daya tarik wisata yang terdapat di Itinerary untuk membantu para

wisatawan memperoleh informasi mengenai daya tarik wisata tersebut.Hal

yang sama juga dilakukan pada hari ketiga.

Dalam proses pemanduan wisata, petugas TIC diwajibkan untuk memberikan/

menyampaikan segala informasi menarik dan positif yang berhubungan

dengan kabupaten Kepulauan Selayar. Petugas TIC berkesempatan untuk

menampilkan kemampuan teknik guiding-nya kepada peserta sail, sehingga

perjalanan dapat berlangsung tenang dan menyenangkan. Selama

memberikan informasi dalam perjalanan, petugas TIC harus mampu

mempratekkan komunikasi dua arah supaya rasa jenuh peserta sail tidak

muncul.
4. Petugas TIC memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh peserta sail

meliputi :

- Informasi daya Tarik wisata Kabupaten Kepulauan Selayar terutama

informasi daya tarik wisata yang tercantum dalam Itinerary.Keakuratan dan

kelengkapan informasi harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan sail.

- Itinerary kegiatan Wonderful Sail to Indonesia

- Jasa layanan Laundry, jasa makan dan minum (restaurant), jasa rental,

posko kesehatan, kendaraan bermotor informasi pengisian bahan bakar,

lokasi pasar, tempat ibadah, dan tempat penukaran uang.

5. Etika saat menjadi Petugas TIC

a. Berpakaian :

1) Bersih, rapi, wangi dan sopan

2) Menggunakan sepatu dan atribut lengkap

b. Etika memandu :

1) Pada saat penjemputan tamu wajib memperkenalkan diri dan bekerja

sama dengan baik

2) Menguasai salah satu bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

3) Menguasai/ mampu menjelaskan daya tarik wisata yang akan

dikunjungi

4) Antusiasme dan optimisme dalam menjalankan tugas

5) Menjaga nama baik semua pihak

6) Mengikuti aturan adat istiadat

7) Tidak mengkonsumsi alkohol, merokok dan narkoba saat menjadi

petugas TIC.

8) Jujur, disiplin dan bertanggung jawab


6. Perpisahan Peserta Sail

Mengantar peserta sail sampai ke titik perpisahan tamu dan membantu

memberikan solusi jika terjadi keterlambatan kepulangan.


BAB V

PENUTUP

A. Penutup

SOP pelayanan Tourism Information Centre ini wajib dijadikan pedoman dan

acuan bagi semua petugas Tourism Information Centre dalam memberikan

pelayanan berupa informasi mengenai daya tarik wisata, akses ke destinasi

wisata, penginapan, makanan, event serta informasi lainnya yang berkaitan

dengan objek wisata.

Anda mungkin juga menyukai