MANUSIA (GANESA)
Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia merupakan salah satu amanah
konstitusi Negara kepada pemerintah selaku suprastruktur sebuah negara untuk memberikan pendidikan
yang layak dan berkualitas kepada seluruh Warga Negara Indonesia dalam misi mencerdaskan kehidupan
bangsa seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia Indonesia adalah keseluruhan upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional seperti yang
termuat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas pasal 3) yakni
menumbuhkembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab yang direalisasikan
secara sadar, terencana, terarah, terpadu, sistematis dan berkesinambungan.
Sebagai salah satu Organisasi Kepemudaan, Ikatan Pemuda Peduli Sosial Regional Makassar
berkewajiban menyelenggarakan kegiatan yakni dan pengabdian masyarakat yang dalam realisasinya
melibatkan seluruh komponen pihak yang terkait terutama seluruh keluarga besar.
. Pembinaan dan pengembangan pada Ganesa Ikasa Regional Makassar bertujuan untuk
menumbuhkembangkan potensi maupun skill yang dimiliki oleh seluruh keluarga besar Ikasa Regional
Makassar dengan memberikan muatan-muatan intelektual, moral dan keterampilan yang sesuai dengan
minat, bakat, kegemaran dan kemampuan menuju kepekaan sosial yang diimplementasikan dalam bentukan
pelatihan Formal serta Informal yang mengacu pada Ganesa Ikasa Regional Makassar
Tujuan secara umum penyusunan Ganesa Ikasa Regional Makassar untuk memberikan arah, pedoman
dan pegangan bagi pelaksana kebijakan Ikasa Regional Makassar dalam melaksanakan program
pengembangan sumber daya manusia
Secara Khusus, Ganesa Ikasa Makassar bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada
anggota baru agar mereka dapat lebih cepat beradaptasi dengan kehidupan dunia sosial, khususnya
sistem pengembangan sumber daya manusia Ikasa Regional Makassar.
1.3 LANDASAN GANESA IKASA MAKASSAR
3 Landasan Operasional : Program Kerja Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia Ikasa Regional
Makassar
1.4 SISTEMATIKA GANESA IKASA MAKASSAR
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Ganesa Ikasa Makassar disusun dengan sistematika sebagai berikut
I. PENDAHULUAN
II. POLA PENGEMBANGAN
III. SISTEM DAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN
IV. KURIKULUM PENGEMBANGAN
V. PENUTUP
BAB II
POLA PENGEMBANGAN
1. Anggota baru (biasa) adalah anggota telah melalui proses open rekruitmen..
2. Anggota tetap adalah anggota yang sedang/melalui berproses di Ikasa Makassar setelah melewati
anggota baru (biasa).
3. Pengurus adalah anggota tetap yang telah memenuhi persyaratan untuk memegang jabatan
fungsional pada struktur organisasi.
4. Demisioner adalah pengurus yang telah menyelesaikan jabatan fungsional pada struktur
organisasi.
5. Pengembangan adalah segala kegiatan yang diarahkan kepada usaha-usaha pembentukan,
pembinaan untuk anggota
6. Sistem Pengembangan adalah keseluruhan komponen pengembangan yang memiliki keterikatan
yang dilaksanakan secara sadar, terencana, terarah, terpadu, sistematis dan berkesinambungan.
7. Manajemen Pengembangan adalah proses pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya
Organisasi secara sistematis dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
8. Mekanisme Pengembangan adalah proses yang dilalui secara bertahap dalam pelaksanaan program
pengembangan.
9. Metodologi Pengembangan adalah cara kerja yang teratur yang diaplikasikan untuk mencapai
tujuan tertentu.
10. Kurikulum adalah seperangkat program penunjang yang meliputi materi, muatan materi, dan
Tujuan instruksional materi.
- Strength (kekuatan)
a. Pemahaman esensi, urgensi dan orientasi organisasi Ikasa Makassar anggota masih
kurang.
b. Lemahnya manajerial organisasi, sistem control dan evaluasi organisasi.
c. Kreatifitas metodologi kegiatan pengembangan yang sangat kurang, kebanyakan melihat
dari sesuatu yang pernah dilalui.
d. Follow Up dari setiap jenjang pengembangan yang kurang jelas.
e. Lemahnya kesadaran anggota terhadap tanggung jawab yang diembannya.
f. Kurangnya relasi/kolaborasi dengan organisasi/komunitas lain
g. Munculnya pengaruh apatis terhadap suatu keadaan
- Opportunity (peluang)
h. Potensi Ikasa Makassar bukan hanya berbasis pengabdian masarakat namun pada
pengembangan anggotanya
i. Kecederungan dunia kerja/beasiswa yang mebutuhkan pengalaman organisasi
kepemudaan
Potensi strategis jaringan/relasi dari beberapa organisasi/komunitas berbaur pengabdian
masyarakat
- Threats (ancaman)
1. Anggota Ikasa Regional Makassar dapat menjadi pribadi yang berkontribusi aktif
di lingkungan keluarga dan masyarakat.
2. Kegiatan pengembangan yang dilakukan tidak menimbulkan perasaan takut,
terpaksa dan melenceng dari nilai-nilai organisasi. Namun lebih pada kesadaran
berorganisasi dengan sistem dan perangkat pengembangan yang relevan secara
kekeluargaan.
3. Kegiatan pengembangan dilaksanakan sejalan dengan vis misi Ikasa Makassar.
4. Kegiatan pengembangan yang berhubungan dengan peningkatan skill,
profesionalisme, minat, bakat dan kegemaran dapat bersinergi dengan
organisasi/komunitas pengabdian masyarakat dan pola pengembangan serta
regulasi keanggotaannya yang terarah dan berkesinambungan.
5. Setiap jenjang-jenjang pengembangan hendaknya memiliki metode follow up yang
baik,
6. Hubungan harmonis dapat terjaga antara komponen dalam Ikasa Makassar,
7. pengembangan hendaknya menciptakan suasana yang harmonis antar anggota
Ikasa Makassar
8. Meningkatkan kretifitas anggota dalam berkegiatan sehingga memunculkan kesan
organisasi kepemudaan yang baik di mata masyarakat.
Oleh sebab itu, dalam konsep pengembangan harus ada perubahan mendasar, dimana
fokus utama pengembangan tidak mengutamakan pada realisasi program kerja namun lebih
mengedepankan pemgembangan potensi anggota yang berkualitas, dan terciptanya regenerasi
pengurus organisasi yang ideal.
1. Asas keimanan dan ketakwaan yaitu setiap proses pengembangan dapat meningkatkan keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan yang maha kuasa
2. Asas solidaritas yaitu pengembangan mampu menjadi wahana dalam mempererat rasa
kebersamaan antar anggota.
3. Asas tanggung jawab yaitu pengembangan dapat menumbuhkan tanggung jawab yang tinggi bagi
para anggotanya
4. Asas disiplin yaitu pengembangan mampu memberikan kedisiplinan bagi para anggotanya
5. Asas pembelajaran yaitu bahwa pengembangan ini dijadikan sebagai pembelajaran bagi para
anggota dalam menjalani kehidupan baik beroganisasi , berakademik maupun bermasyarakat
6. Asas fleksibel yaitu pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam pendekatan yang
kreatif dan inovatif yang sesuai dengan visi misi Ikasa Makassar
7. Asas kemandirian yaitu pengembangan menciptakan kondisi yang dinamis untuk melahirkan
anggota yang mandiri dalam berpikir, bersikap maupun bertindak.
1. Kualitas Iman :
a. Pola tingkah laku anggota Ikasa Makassar dilandasi oleh semangat ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Dalam mengembangkan dan menjalankan peran anggota dilandasi oleh nilai-nilai moral
terpuji.
2. Memiliki rasa kebersamaan terhadap sesama :
a. Tidak membeda-bedakan antar sesama manusia
b. Jujur dan objektif dalam membina kebersamaan
3. Memiliki Intelektualitas :
a. Mampu bersikap idealis dalam menyikapi realitas
b. Mampu berpikir kritis, analitis, dan rasional dalam berwacana dan menghadapi permasalahan.
c. Memiliki wawasan yang luas.
4. Memiliki integritas kepribadian
a. Bersikap rendah hati dalam melakukan interaksi sosial
b. Memiliki kepekaan intrapersonal (Sense of belonging) dan kepekaan social (Sense of social)
5. Berjiwa progresif dan revolusioner
a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b. Tidak terjebak dalam otoritas kemapanan berpikir
6. Kualitas Pengabdian
a. Memiliki loyalitas yang tinggi sebagai bentuk pengabdian terhadap organisasi
b. Mengamalkan potensi yang dimiliki dan siap bekerja sama dengan siapapun demi
pengabdian yang luhur terhadap kepentingan masyarakat
c. Wujud pengabdian pada masyarakat merupakan perpaduan ilmu, iman dan amal yang
menjadi semangat generasi.
1. Muatan Spiritualitas yaitu setiap jenjang pengembangan akan selalu mengikutsertakan penguatan
aspek ketuhanan sehingga akan tercipta anggota yang memiliki kualitas keagamaan yang baik
dengan tetap berpedoman pada ajaran agama masing-masing.
2. Muatan Moral, dalam hal ini bagaimana anggota Ikasa Makassar bertingkah laku sesuai norma-
norma yang berlaku di masyarakat.
3. Muatan intelektualitas yaitu aspek dalam pembentukan mental anggota yang mampu bersikap
kritis, rasional, logis dan objektif termasuk pula pemahaman mengenai kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan, sains dan teknologi
4. Muatan organisatoris dan Kepemimpinan yaitu bahwa pengembangan ini memberikan pemahaman
kepada anggota pengaktualisasian potensi anggota melalui Ikasa Makassar sehingga rasa memiliki
dan tanggung jawab terhadap organisasi dapat tercapai.
5. Muatan Pengembangan Diri, yaitu pengembangan ketrampilan, profesionalitas, dan spesialisasi
diri.
Sasaran pengembangan adalah Seluruh keluarga besar Ikatan Pemuda Peduli Sosial Regional
Makassar
BAB III
Sistem pengembangan Ikasa Makassar memiliki komponen pengembangan yang terdiri atas :
b. Tujuan
- Untuk membentuk dan mengembangkan potensi anggota baru agar memiliki kesadaran
untuk berproses menuju kedewasaan berpikir dan mempertegas identitas diri sebagai
agen perubahan bagi masyarakat.
- Memiliki pengetahuan dasar organisasai serta pembentukan kerangka berpikir anggota
pemula.
c. Pendekatan
TIS menggunakan metode gabungan antara paedagogi (searah) dan andragogi (2
arah ) dengan penekanan pada paedagogi. TIS menekankan pada upaya untuk
membangkitkan kesadaran untuk berproses menjadi anggota sesuai kualifikasi anggota
Ikasa Makassar. Karena itu TIS lebih menekankan pada pendekatan persuasif, partisipatif,
transformatif, dengan mengoptimalkan dinamika kelompok.
Uprading Pengurus
a. Pengertian
Uprading Pengurus merupakan bentuk pengembangan formal utama tingkat
lanjutan yang diperuntukkan bagi pengurus baru sebagai media pengenalan pergerakan
Ikasa Makassar dan loyalitas terhadap organisasi
b. Tujuan
- Untuk memberikan pemamahan pengurus baru agar memiliki kesadaran untuk
berproses menuju kedewasaan berpikir dan juga paham akan jabatan fungsionalnya
sebagai pengurus
- Memiliki pengetahuan dasar pergerakan Ikasa Makassasr dalam menjalankan dan
melanjutkan roda organisasi.
c. Pendekatan
Uprading Pengurus menggunakan metode gabungan antara paedagogi (searah)
dan andragogi (2 arah ) dengan penekanan pada andragogi. Uprading Pengurus
menekankan pada upaya untuk membangkitkan kesadaran untuk berproses menjadi
sebagai layaknya pengurus yang menjalankan roda organisasi.
b. Tujuan
Sebagai wadah bagi anggota Ikasa Makassar untuk memperluasan wawasan dan
pengembangan keterampilan (skill).
Kegiatan
a. Pengertian
Kegiatan merupakan wadah bagi seluruh keluarga besar ikasa makassar untuk
silaturahim (pengakraban )seluruh angkatan dan mengaplikasikan wawasan dan
keterampilan ( Skill ) anggota baik secara individu maupun kelompok
b. Tujuan
- Menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap orgasnisaasi dan kebersamaan setiap
angkatan
- Meningkatkan rasa kepedulian social terhadap sesame manusia di sekitarnya maupun
keluarga besar Ikasa Makassar.
Pendampingan Anggota Baru
a. Pengertian
Pendampingan anggota baru merupakan bentuk pengembangan informal bagi
anggota Ikasa Makassae sebagai usaha sadar dan terencana untuk mendampingi anggta
dalam menjalani masa-masa berporoses, pembinaan akhlak, etika, moral, dan menjaga
intensitas serta kualitas pengembangan.
b. Tujuan
- Membangun kesadaran anggota Ikasa Makassar untuk eksis berorganisasi.
BAB IV
PENGEMBANGAN
A. Pengertian
Manajemen Pengembangan adalah prosedur atau tahapan pengelolaan pengembangan yang
dilaksanakan secara terarah, terpadu dan sistematis dalam setiap komponen pengembangan.
2. Prinsip partisipatif
Prinsip ini menekankan agar setiap anggota yang terbentuk dituntut partisipasinya secara aktif
dalam aktivitas yang dilakukan oleh Ikasa Makassae demi kesinambungan proses pengembangan
3. Prinsip kedisiplinan
Prinsip ini menekankan pada pelaksanaan kegiatan yang telah dibicarakan secara disiplin misalnya
persoalan waktu yang merupakan maslah klise dari dulu sampai sekarang . prinsip ini juga
menkankan agar anggota memiliki komitmen dan semangat dalam berorganisasi di Ikasa Makassar
Mekanisme Pengembangan
1. Perencanaan (planing)
Dalam setiap melakukan sesuatu proses awal yaitu melakukan perencanaan mengenai apa yang
akan dilakukan bagaimana arahnya dan apa yang ingin dicapai. Biasanya dibuat dalam bentuk time
schedule kegiatan. Pada perencanaan perlu diperhatikan lebih matang dan tidak perlu tergesa-gesa
agar aktivitas yang dilakukan dapat berjalan lancar.
Tahapan perencanaan
- Persiapan yang dilakukan oleh penanggungjawab :
a. Musyawarah di tingkat pengurus Ikasa Makassar untuk penentuan rencana dan
langkah pelaksanaan
b. Penyampaian informasi
c. Penetapan tim pengarah dan panitia pelaksana (SC/OC)/Team work
- Persiapan tim pengarah (SC)
a. Penyusunan rencana pengelolaan
b. Pengadaan pengelolaan
c. Penetapan jadwal
- Persiapan panitia pelaksana (OC)
a. penyediaan akomodasi
b. penyiapan fasilitas
c. Final check
2. Pengorganisasian (orginizing)
Pengorganisasian merupakan usaha untuk mengalokasikan sumberdaya anggota dan sumber daya
organisasi dalam pencapaian target yang telah direncanakan. Adapun komponen tersebut yatiu :
a. Aspek mekanisme kerja yakni tahapan kerja atau pembagian kerja komponen yang terlibat
dalam pelaksanaan proses pengembangan.
b. Aspek komunikasi (pola hubungan) antar komponen yakni pola hubungan interaksi yang
terjadi antar komponen yang terlibat dalam pelaksanaan proses pengembangan.
c. Aspek konsistensi yakni kesinambungan kerja yang dilaksanakan oleh setiap komponen yang
terlibat dalam pelaksanaan proses pengembangan.
d. Aspek hambatan yakni kendala atau tantangan yang dihadapi dan yang akan dihadapi oleh
setiap komponen dalam pelaksanaan proses pengembangan
.
BAB V
Pengembangan formal utama dan pengembangan formal khusus menerapkan kurikulum yang telah
ditentukan secara baku bagi sasaran atau peserta program pengembangan. Dalam matriks kurikulum
disajikan beberapa hal yang meliputi :
- Materi
- Tujuan instruksional (umum dan khusus)
- Metodologi
- Instruktur / pemateri
Yang disusun dalam suatu kesatuan yang terpadu dan terkait dengan tujuan pengembangan secara
menyeluruh.
5.1.1 Materi
5.1.1.1 Klasifikasi materi
c. Kelompok materi keorganisasian/mamagement
e. Kelompok materi umum dan terapan/sosial
5.1.1.2 Jenis materi
a. Materi wajib / inti
b. Materi Tambahan
Fungsi dan tugas Instruktur dalam setiap Program Pengembangan adalah sebagai berikut:
Komunikator; Pada fungsi ini, Instruktur dituntut untuk senantiasa mendapat informasi yang
maksimal, mulai dari pengadaan sumber informasi sampai dengan penyampaian informasi
serta evaluasi.
Fasilitator; Pada fungsi ini, Instruktur lebih berperan sebagai penyedia sarana dan prasarana
Latihan, baik yang bersifat lunak (software) maupun keras (hardware).
Inovator; Pada fungsi ini, Instruktur dituntut untuk mampu melakukan pengembangan
informasi secara kreatif yang relevan dengan kebutuhan peserta, serta mampu
memproyeksikan tantangan yang dihadapi peserta dalam proses Latihan.
Emansipator; Pada fungsi ini, Instruktur dituntut untuk mampu membawa peserta baik secara
individu maupun kelompok pada tingkat perkembangan kepribadian yang proposional dalam
proses pengembangan.
Motivator; Pada fungsi ini, Instruktur dituntut untuk mampu memberikan rangsangan dan
dorongan belajar, berfikir, bersikap dan bertindak terhadap peserta kearah yang lebih positif.
Organisator; Pada fungsi ini, Instruktur dituntut untuk mampu menjadi organisator yang baik,
yakni mampu mengupayakan setiap individu ataupun kelompok melakukan fungsi dan
perannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pekerja/Ekse
Calon Anggota
ekutor
-Seleksi berkas
-Pengumuman tahap 1 Open Rekruitment TINGKAT 1
-Wawancara
-Focus Discusion Grup
av tahap 2
- Pengumuman
- Meet Up
Famili Outing Anggota Baru (Biasa)
Calon Pengurus
- Penetapan
Pengurus dari PSDM -Anggota Tetap/ Divisi
- Uprading Pengurus - Pengurus TINGKAT 2
Demisoner Trainer/Pemateri
TINGKAT 3
Pemikir/Kons
eptor
1.Pendaftaran dan pengumpulan berkas (10-14 Hari) di mulai pada bulan Januari/Februari
Kondisi batas waktu hari pendaftaran secara ideal sehingga penyebaran informasi pada setiap
media/informasi lebih maksimal sehingga memungkinkan mendapatkan sumber daya manusia yang
sesuai dengan kriteria yang diinginkan dengan kualitas yang sesuai. Adapun untk penentuan bulan di
karenakan masalah surat ketetapan untuk kepengurusan 1 periode selama 1 tahun dan juga aktivitas
pekerjaan calon anggota mayoritas pelajar hingga mahasiswa . Konten isi pendaftaran secara Online
pada aplikasi terkait di mana memiliki kriteria/persyaratan sebagai berikut :
Adapun konten isi dalam formulir pendaftaran secara online sebagai berikut :
Seleksi berkas di mana memiliki tujuan mensreaning calon anggota sesuai kelayakan dan keseriusan
dalam mengikuti alur open recruitment melalui berkas-berkasnya dan selanjutnya penguman tahap
pertama di mana calon anggota memiliki waktu untuk mempersiapkan diri melanjutkan alur berikutnya
yakti tahap wawancara dan Focus Discusiion Grup.
Wawancara bertujuan untuk melihat seberapa besar calon anggota mengenai kemapuan diri
dan keseriusan dalam mengikuti alur oprec di mana nantinya hasil wawancara terebut di sesuaikan
dengan kebutuhan organisasi sesuai kualifikasi yng telah di tetapkan sebelumnya. Fokus Discusion
Grup adalah salah satu metode pengakraban untuk calon anggota baru di mana tujuanna agar dapat
melihat kontribusina memlaui pemikiran solutif pada pembahasan setiap agenda FGD berlangsung
Adapun Konten Isi dalam wawancara tersebut adalah dari beberpa referensi pada sebelumnya
dan penambahan sesuai kondisi yang ada pada saat itu pula.Isi Konten dalam lembar wawancara
sebagai berikut :
- Nama :
- Keterangan : (Lulus/tidak)
- Interviewer :
Note: Waktu wawancara maksimal 10 -15 menit/orang
Konten isi dari FGD menekankan tolak ukur dari keaktifan selama diskusi dan juga pemecahan masalah
yang dapatdi uatarakanoleh calong anggota.Adapun Konten Isi :
Petunjuk Umum:
Setelah melewati tahap pertama, Anggota baru berganti status seutuhnya sebagai anggota tetap
yang telah mendapatkan pembekalan pengetahuan dan pengalaman selama menjalankan kepanitiaan pada
kegiatan pengembangan Ikasa Makassar. Syarat yang harus dijalani anggota tetap adalah menjadi anggota
organisasi secarah utuh, bergabung, dan membangunnya. Anggota tetap, setelah memaknai proses tahun
pertamanya, mulai berusaha menjadi role model bagi anggota baru nantinya. Selanjutnya berdasarkan
rekomendasi divisi PSDM menetapkan beberapa atau seluruh anggota tetap menjadi seorang pengurus
berdasarkan surat keputusan yang berlaku pada saat itu pula, namun untuk anggota tetap yang belum
memilki ktiteria layak yang di tentukan oleh divisi PSDM maka tetap sebagai anggota pada setiap divisi
peminatannya. Adapun kriteria Layak anggota tetap menjadi pengurus adalah sebagai berikut :
1 .Telah masuk dalam daftar rekomendasi calon pengurus dari divisi PSDM
3. Periode kerja kepengurusan perangkat Ikasa Makassar maksimal selama 2 tahun berturut dan
dapat dipilih kembali untuk satu periode kepengurusan selanjutnya.
Pengurus baru diharapkan memiliki kematangan berpikir dan selalu berusaha bijak dalam membawa Ikasa
Makassar mengaktualisasikan potensi tertinggi yang mungkin diwujudkan dan mengamalkan nilai-nilai
yang telah ditanamkan.Oleh karena itu untuk memulai dan menjalankan roda organisasi untuk 1 tahun
kedepannya maka pengurus di bekali dengan Uprading mengenai rana organisasi lingkup Ikasa Makaasar
yang di bawakan oleh demisioner yang berkompeten pada bidangnya mulai kelayakan program kerja yang
mesti di pertahankan maupun divisinya. Dalam hal ini Pengurus sebagai penggerak utama organisasi di
harapakan sebagai pemikir/konseptor untuk setiap program kerja yang akan nantinya di jalankan untuk 1
tahun kedepannya .Aktivitas kritis seperti diskusi dapat membantu pencapaian esensi pembelajaran di mana
terdapat ruang untuk membenturkan apa yang didapat dalam setaip agenda pertemuan pengurus untuk
merancang program kerja kedepannya Hasil diskusi/pencapaian pemikiran dapat diuji melalui kegiatan-
kegiatan berupa kontribusi dan kegiatan intelektual yang solutif dalam program kerja nantinya. Selain itu,
pengurus juga perlu memastikan keutuhan anggota organisasi, jalannya seluruh kegiatan pengembangan
(program kerja), dan kegiatan lain dalam pembangunan karakter
Lebih spesifik dalam struktural, pengurus yang berada pada tahun kedua akan menduduki jabatan
stratrgis dalam kepengurusan Ikasa Makassar. Secara internal, hal ini berarti beban moril pengurus pada
tahun kedua mejadi jauh lebih besar karena mengatur, menjamin keberlangsungan proses pengembangan
yang berkualitas yang selayaknya menjadi steering committee (SC) bagi anggota baru untuk menjalakan
seluruh program kerja kedepannya dan menjadi pemateri pada proses pengembangan anggota baru.
Secara eksternal pengurus tingkat dua haruslah memiliki koneksi yang baik dengan pihak
kemitraan yang bisa di ajak bekerja sama dan juga lembaga/komunitas lainnya yang berbaur pengabdian
masyarakat maupun sosial.
Setelah selesai pada tingkat kedua maka seorang pengurus menganti status menjadi demisoner
kecuali pengurus yang masih melanjutkan masa pengabdiannya lagi menjadi seorang pengurus selanjutnya.
Demisoner memiliki kewajiban untuk memastikan keberjalanan proses pengembangan sesuai dengan
Ganesa Ikasa Makassar dan sehatnya keberjalanan seluruh organisasi kepemudaan.
Demisoner adalah garda penjaga nilai-nilai kekeluargaan dan social , baik dalam lingkup internal
maupun eksternal. Nilai-nilai inilah yang akan terus mereka pegang hingga terjun ke masyarakat dalam
cita-cita pengabdian masyarakat.
Demisoner juga memiliki peranan penting dalam memberikan pandangan dan masukan kepada
pengurus barus mengenai divisi dan program kerja yang akan di laksanakan nantinya memalui uprading
pengurus sehingga pengurus baru memiliki pandangan dan wawasan luas sebelum menentukan
kebijakannya demi melanjutkan roda organisasi. Di satu sisi demisoner memiliki peranan lainnya dalam
menjadi pemateri atau trainer kepada pengurus baru dalam segala proses pengembangan yang berada di
Ikasa Makassar.
PENUTUP
Ganesa Ikasa Makassar ini merupakan panduan umum bagi sistem pengembangan yang berlaku
di lingkup Ikasa Makassar dan akan dievaluasi setiap satu tahun sekali.
#MUDAKREATIFBERSEMANGAT !!!
Wassalamualaikum Wr.Wb.