0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan8 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Membahas dasar-dasar kepemimpinan dan manajemen mahasiswa serta urgensi berorganisasi
2. Menguraikan tiga syarat utama seorang pemimpin yaitu ketajaman penglihatan sosial, kemampuan berpikir abstrak, dan keseimbangan emosional
3. Mengjelaskan peran penting organisasi kemahasiswaan dalam membentuk karakter mahasiswa dan mengembangkan potensi mere
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Dasar Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Serta Urgensi Berorganisasi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Membahas dasar-dasar kepemimpinan dan manajemen mahasiswa serta urgensi berorganisasi
2. Menguraikan tiga syarat utama seorang pemimpin yaitu ketajaman penglihatan sosial, kemampuan berpikir abstrak, dan keseimbangan emosional
3. Mengjelaskan peran penting organisasi kemahasiswaan dalam membentuk karakter mahasiswa dan mengembangkan potensi mere
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Membahas dasar-dasar kepemimpinan dan manajemen mahasiswa serta urgensi berorganisasi
2. Menguraikan tiga syarat utama seorang pemimpin yaitu ketajaman penglihatan sosial, kemampuan berpikir abstrak, dan keseimbangan emosional
3. Mengjelaskan peran penting organisasi kemahasiswaan dalam membentuk karakter mahasiswa dan mengembangkan potensi mere
URGENSI BERORGANISASI LKMMD CALVARIA 2022 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
NAMA : AHMAD SAIPUDIN
NIM : 2210911210020
KELOMPOK : 7 (SUTURA LAMBDOIDEA)
NAMA FASILITATOR : BATSINATUL AURA HADIYAN
LEMBAR PENGESAHAN
BANJARMASIN, 29 OKTOBER 2022
FASILITATOR PESERTA
BATSINATUL AURA HADIYAN AHMAD SAIPUDIN
Pada dasarnya setiap manusia memiliki jiwa kepemimpinan, setidaknya dirasakan manakala seorang melewati suatu proses merencanakan dan menetapkan suatu keputusan guna merealisasikan tujuan hidupnya, namun dalam hal mengaktualisasikan kepempinan itu sendiri sering sekali manusia dihadapkan pada berbagai problematika hidup .[ 1 ] Didalam organisasi sendiri terdapat banyak sekali unsur, diantaranya seperti vis organisasi, misi organisasi, tujuan organisasi, sasaran atau target organisasi, rencana kerja organisasi, struktur organisasi, etika dalam berorganisasi, hubungan antar individu di dalam organisasi, kepemimpinan seorang pemimpin, dan dinamika suatu organisasi. Seorang pemimpin di organisasi hendaklah seorang yang bisa membimbing jajaran – jajaran dibawahnya bekerja dengan maksimal, bekerja dengan baik, bekerja dengan efektif, bekerja dengan efisien, dan bekerja dengan cerdas. Oleh karena itu ada beberapa dasar dalam kepemimpinan, Prof. Dr. Gerungan dalam bukunya yang berjudul Psychologi Social, menyebutkan ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang berhasil, yaitu sebagai berikut; yang pertama adalah ketajaman penglihatan sosial, yang dimaksud dengan ketajaman pemglihatan sosial disini adalah suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala – gejala yang timbul dalam masyarakat atau kehidupan sehari – hari, khususnya mengenai perasaan, tingkah laku, keinginan, dan kebutuhan – kebutuhan para anggota sesama organisasi (dapat berupa kebutuhan pokok ataupun kebutuhan pelengkap), yang kedua ada kemampuan berpikir abstrak, dalam artiang dengan kemampian berpikir abstrak ini adalah pemimpin yang mempunyai otak yang amat cerdas, karena memiliki abstrak itu dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk melihat, menafsirkan, dan menilai kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh anggota organisasi, yang ketiga ada keseimbangan emosional, seseorang yang emosinya tidak stabil jangankan akan menjadi pemimpin orang lain, menenangkan diri sendiri saja tidak mampu, seorang pemimpin harus mendapat rasa tenang dan aman kepada mereka yang dipimpinnya, hal ini hanya mungkin dilakukan apabila dia sendiri bersikap tenang dan aman, karena memiliki keseimbangan emosional.[ 2 ] Menjadi seorang pemimpin yang ideal itu tidaklah mudah, karena tanggung jawab pemimpin sangat besar terhadap bawahannya. Organisasi diartikan sebagai sebuah sistem yang di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Organisasi kemahasiswaan diartikan sebagai sebuah wadah bagi mahasiswa dalam meningkatkan dan mengembangkan bakat, minat, keahlian, ilmu pengetahuan dan keterampilan sosial. Menurut Silvia dalam (MELATI, n.d.) mengatakan bahwa organisasi kemahasiswaan adalah suatu kegiatan yang berada di perguruan tinggi dan anggota dari organisasinya ialah mahasiswa Organisasi kemahasiswaan termasuk dalam bagian organisasi namun ruang lingkupnya berada di perguruan tinggi, meliputi sekolah tinggi, universitas, politeknik maupun institut dan mahasiswa yang menjadi anggota organisasi nya. Peran organisasi kemahasiswaan juga tidak terlepas dari tujuan organisasi kemahasiswaan itu sendiri. Organisasi kemahasiswaan memiliki peran sebagai sarana untuk meningkatkan tali persaudaraan dan menumbuhkan sikap intelektual dan menjadi sebuah wadah dalam menyampaikan aspirasi dari mahasiswa lain agar tercapai sebuah tujuan Perguruan Tinggi. Dalam organisasi kemahasiswaan, mahasiswa dibekali ilmu- ilmu yang banyak terutama ilmu softskill meliputi ilmu dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim, berfikir kritis dan soft skill lainnya. Melalui organisasi mahasiswa, mahasiswa dituntut untuk selalu bertanggung jawab dengan tugas yang sudah diamanahi dan harus dikerjakan dengan. Di dalam organisasi mahasiswa juga kita dituntut untuk bisa mempraktikan ilmu pengetahuan yang sudah kita dapat selama mengikuti organisasi tersebut. Organisasi kemahasiswaan internal universitas memiliki fungsi sebagai sarana bagi para mahasiswa untuk mengakomodasi dan mengemukakan aspirasi dan pendapatnya dengan melalui program-program kegiatan kemahasiswaan. Selain itu juga organisasi kemahasiswaaan mempunyai peran sebagai wadah pengembangan pribadi para mahasiswa sebagai pribadi yang berpendidikan para calon pemimpin bangsa yang terpelajar, dengan melalui pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan-keterampilan lain yang ada dalam organisasi. Untuk dapat melatih dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan pribadi atau interpersonal mahasiswa, di samping dapat diperoleh selama perkuliahan, dapat juga diperoleh melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan atau ormawa yang disediakan oleh kampus seperti BEM, MPM, HMJ dan UKM (Basri & Dwiningrum, 2020). Jenisjenis kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu : 1) Success skill dengan tujuan membangun nilainilai karakter seperti kejujuran, kerjasama, tanggung jawab dan visioner; 2) Pendidikan keagamaan dengan tujuan membangun nilai karakter keimanan, kejujuran, dan komitmen; 3) Pengembangan kreativitas dengan tujuan membangun nilai karakter kreatif, inovatif, kritis serta berani tampil beda; 4) Pelatihan kepemimpinan dengan tujuan membangun nilai karakter seperti keberanian, disiplin, keteladanan, tanggung jawab, dan kemampuan untuk memimpin; 5) Kewirausahaan dengan tujuan membangun nilai karakter seperti kecermatan, keuletan, kemandirian, dan pantang menyerah. Konsep pendidikan karakter juga terkandung dalam organisasi, di dalam organisasi juga ada pendidikan karakternya. Peran organisasi sendiri dalam pendidikan karakter adalah sebagai pembentukan dan pengembangan potensi mahasiswa di lingkungan kampus. Organisasi menjadi sebuah wadah dalam pengembangan potensi mahasiswa, misalnya organisasi kemahasiswaan koperasi mahasiswa bisa menjadi wadah untuk mahasiswa yang senang dalam berwirausaha dan mengelola keuangan, paduan suara bisa menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan bakatnya dalam bernyanyi dan organisasilain yang berguna bagi mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA
1. Pertiwi AD, dkk. Peran Organisasi Kemahasiswaan dalam Membangun Karakter:
Urgensi Organisasi Kemahasiswaan pada Generasi Digital. Aulad: Journal on Early Childhood (italic kan). 2021; 4(3): 107-115. 2. Santo Wibowo. Kepemimpinan Mahasiswa dalam Berorganisasi. blogspot.com. 2013. [citied 2022 October 27 ] https://santowibowo.blogspot.com/p/kepemimpinan-mahasiswa-dalam.html. 3. Rendi Mamonto. Dasar-Dasar Kepemimpinan. rendim.blogspot.com. 2009. [ citied 2022 October 27]https://rendim.blogspot.com.