Anda di halaman 1dari 6

MATERI DASAR KEORGANISASIAN

I. Pendahuluan
Organisasi Mahasiswa adalah salah satu motor bagi mahasiswa untuk bergerak dan
bersosialiasi kepada masyarakat. Secara praktis, organisasi adalah wujud eksistensi
mahasiswa selain bergelut dengan ilmu pengetahuan dalam kelas. Dimana ruang kelas
adalah tempat merancang dan mewacanakan pandangan, sedang masyarakat adalah tempat
dimana ilmu pengetahuan itu berasal. Maka sudah sepantasnya mahasiswa dekat dan terlibat
aktif dalam kehidupan bermasyarakat untuk memberikan dampak positif guna membangun
lingkungan, baik lingkungan akademik dalam kampus maupun lingkungan terdekat di luar
kampus.
Secara harfiah, Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama
secara rasional serta sistematis terpimpin yang berkumpul dalam wadah yang sama dan
memiliki satu tujuan tertentu. Dengan menggerakkan sumber daya, baik menggunakan
metode, material, lingkungan, uang, sarana dan prasarana, serta hal lain sebagainya
dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi. Oleh karenanya sekurang-
kurangnya organisasi dapat terdiri dari minimal dua orang sebagai ketua dan sekretaris yang
mulai menggerakkan dan mengisi organisasi dengan merangkul anggota lainnya.
Mahasiswa tentunya memiliki banyak keberangkatan yang menjadikannya masuk pada
pendidikan tinggi dengan tujuan yang berbeda meskipun dalam satu kegiatan yang sama
(perkuliahan). Maka Organisasi adalah jawaban yang diciptakan untuk menjawab tantangan
tersebut. Sistematisasi kerja akan membantu mahasiswa dalam menyatukan kepentingan
individu menjadi kepentingan bersama tanpa meninggalkan kepentingan individu, justru
organisasi menjadi satu ladang yang subur untuk mewujudkan kepentingan setiap individu
di dalamnya tanpa merusak kepentingan bersama dengan Negosisasi, lobby, serta diskusi
yang bertumpu pada musyawarah untuk mufakat.

II. Organisasi Mahasiswa


a. Dasar-dasar Organisasi Mahasiswa
Penyelenggaraan kegiatan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) dilandaskan pada
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa setiap peserta didik pada satuan
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan minat, bakat, dan
penalaran. Selanjutnya diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi yang menegaskan bahwa mahasiswa berhak mendapatkan layanan pendidikan
yang sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam bidang minat, bakat, serta
penalaran. Dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 14 disebutkan bahwa pengembangan
minat, bakat, serta penalaran mahasiswa tersebut dilakukan melalui kegiatan kurikuler,
kegiatan kokurikuler sebagai kegiatan pendukung proses pendidikan, dan kegiatan ekstra
kurikuler sebagai kegiatan yang dilakukan melalui organisasi kemahasiswaan. Dalam
pasal 77 disebutkan bahwa organisasi kemahasiswaan adalah organisasi intra perguruan
tinggi, dan mendapatkan legalitas dari pimpinan perguruan tinggi.
b. Tujuan Organisasi Mahasiswa

● Meningkatkan wawasan mahasiswa untuk memiliki daya pikir kritis agar dapat

menemukan potensi pengembangan diri

● Mengembangkan dan menyalurkan bakat dan minat mahasiswa dalam wadah

organisasi dan kegiatan kemahasiswaan agar dapat diaktualisasikan secara positif


dengan potensi pribadi dan berprestasi.

● Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa melaui pendayagunaan fasilitas, sarana dan

prasarana yang ada di dalam maupun di luar kampus.

● Meningkatkan peran mahasiswa dalam mengabdikan diri kepada masyarakat dan

memberikan manfaat yang seluas-luasnya.

● Memberikan jaringan komunikasi antar mahasiswa maupun dengan pihak lembaga

kampus agar tercipta sinergitas yang baik, harmonis dan bervisi memajukan kampus
c. Manfaat Organisasi Mahasiswa

● Melatih jiwa sosial sebab dalam organisasi sudah pasti akan berkomunikasi dengan

banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda


● Membantu melatih skill kerjasama tim yang sistematis sebagai persiapan menghadapi

persaingan di dunia kerja maupun praktik sosial dalam masyarakat

● Bagi kampus sebagai bentuk nyata produk pendidikan yang dilaksanakan agar terlihat

oleh instansi lain diluar kampus

● Menonjolkan diri dan mengenalkan kampus

● Bagi mahasiswa dapat memperluas relasi pada berbagai bidang

● Melatih management secara keseluruhan serta manajemen resiko

d. Fungsi Organisasi Mahasiswa

● Berguna untuk memfasilitasi minat bakat mahasiswa

● Untuk meningkatkan kemampuan non-akademik, sebab setiap individu memiliki minat

serta potensi yang unik satu sama lain.

● Sebagai wadah untuk mahasiswa pada praktik lapangan membuat bentuk karya berupa

acara maupun produk kreatif lainnya


e. Atribut

● Nama, Logo, Bendera, Seragam, AD/ART

● Pengakuan sah dari pihak lembaga berupa SK kepengurusan

III. Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki kata dasar “pimpin” dengan tambahan ke-; -an yang berarti
membicarakan tentang konsep menggerakkan, mengontrol, mengarahkan, menginisiasi dan
merawat keberlangsungan, begitupun dengan kata matinya yaitu. Memposisikan diri dalam
konsep kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah sebuah kekuatan atau kemampuan yang terkonsep serta ada
dalam diri seseorang. Sikap kepemimpinan digunakan ketika memimpin, seperti
kepemimpinan dibutuhkan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok dalam
menjalankan tugas organisasi atau kelompok agar terstruktur dan sistematis guna mencapai
tujuan bersama yang telah disepakati. Beberapa pengertian Kepemimpinan, antara lain :
1. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan atau activity
(aktivitas). Seorang pemimpin tidak akan dapat dipisahkan dengan kedudukan atau
posisi, serta gaya atau perilaku dari pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah
proses antara hubungan atau interaksi di antara pemimpin, anggota atau pengikutnya
serta situasi.
2. Kepemimpinan menurut Sutarto adalah sebuah rangkaian aktivitas penataan. Aktivitas
tersebut berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Hal
itu dilakukan dalam situasi tertentu. Tujuannya adalah agar bersedia untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
3. Para ahli teori sukarela atau compliance induction theorist, akan cenderung memandang
sebuah kepemimpinan atau leadership sebagai pemaksaan. Selain itu, kepemimpinan
adalah pendesakan pengaruh yang terjadi secara tidak langsung. Kepemimpinan adalah
sarana untuk membentuk sebuah kelompok yang sesuai dengan keinginan
pemimpinnya.
4. Fiedler menjelaskan bahwa kepemimpinan pada dasarnya adalah sebuah pola. Pola
tersebut tergambar antara individu yang telah menggunakan sebuah wewenang. Selain
itu, individu tersebut juga menggunakan pengaruh kepada sekelompok orang. Tujuan
dilakukannya hal tersebut adalah supaya orang-orang akan bekerja sama untuk
mencapai sebuah tujuan.
5. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan antar pribadi, dimana
hubungan tersebut yang di dalamnya akan ada sebuah pengaruh kepercayaan, sikap,
serta khususnya perilaku orang lain yang dilakukan oleh seseorang.
6. Jacobs dan Jacques menjelaskan bahwa arti kepemimpinan adalah sebuah proses dalam
memberi arti terhadap usaha kolektif. Hal itu membuat adanya kesediaan dalam
melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sebuah tujuan.

Seorang pemimpin harus melibatkan Orang Lain


Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau anggota-anggota
kelompok. Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima sebuah arahan dari pemimpin
tentu akan membantu menegaskan status pemimpin. Selain itu, akan memungkinkan terjadinya
sebuah proses kepemimpinan. Tanpa adanya bawahan atau anggota, semua sikap dan sifat dari
kepemimpinan seorang pemimpin menjadi tidak relevan.
Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan
para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah anggota kelompok tetap memiliki kuasa di
dalam sebuah organisasi. Mereka dapat membentuk kegiatan kelompok melalui berbagai cara.
Akan tetapi, kekuasaan dari pemimpin organisasi cenderung akan lebih tinggi, jika dibandingkan
dengan anggota kelompoknya.
Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan kekuasaan, dimaksudkan sebagai
kemampuan digunakan dalam berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang
pemimpin umumnya akan digunakan dalam memengaruhi perilaku anggota kelompoknya. Hal
itu dilakukan melalui sejumlah cara. Pada dasarnya, para pemimpin akan memengaruhi para
anggota kelompoknya. Supaya anggota kelompok dapat melakukan pengorbanan secara pribadi.
Pengorbanan tersebut digunakan demi tujuan organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin
diharapkan memiliki kewajiban khusus dalam mempertimbangkan etika, saat akan mengambil
sebuah keputusan.

IV. Manajemen Organisasi


Manajemen Organisasi meliputi bagaimana cara mengatur serta memberdayakan
segala sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Sebelum mengatur dan
memberdayakan tentunya perlu dilakukan pendataan dan pembacaan situasi serta kondisi
apa-apa saja yang dimiliki dan memiliki potensi untuk menjadi alat dan bahan produksi.
Lalu menuju pada penentuan tujuan (goal), perencanaan konsep dan teknis, pelaksanaan,
pengawasan, serta evaluasi untuk melihat efektivitas produk dan cara kerja.

V. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)


Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah produk dari upaya pembentukan Student
Government (Pemerintahan Mahasiswa) agar mahasiswa dengan organisasi-organisasi yang
ada pada universitas dapat bersinergi dengan baik. BEM menjadi ujung tombak alur
koordinasi yang nantinya dapat membantu menghubungkan kepada pihak lembaga apabila
ada kepentingan yang hendak disampaikan. BEM merupakan lembaga eksekutif yang
dipimpin oleh seorang ketua BEM atau Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden
Mahasiswa (Wapresma). Pimpinan BEM adalah representasi dari keseluruhan mahasiswa di
dalam kampus. Maka BEM bertanggung jawab dengan nama baik Kampus tentunya dengan
landasan pemikiran dan legalitas hukum yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai