Anda di halaman 1dari 17

THE EFFECT OF CIVIC EDUCATION BASED VCT ANALYSIS VALUE

MORAL DILEMMAS ON GLOBAL INSIGHTS CITIZENS COMPETENCES

PENGARUH PEMBELAJARAN PKN BERBASIS VCT ANALISIS NILAI


DILEMA MORAL TERHADAP KOMPETENSI WAWASAN GLOBAL
WARGA NEGARA

Syifa Siti Aulia 1, Aim Abdulkarim2, Dadang Sundawa3


1
Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Pendidikan Kewarganegaraan UPI
2
Dosen Prodi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI
3
Dosen Prodi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI
E-mail: fa_auliamahyar89@yahoo.co.id

ABSTRACT

Civic education conventional method ignore the monotonous process of building value in facing of
globalization. VCT analysis moral dilemmas method used one of the learning strategies to form a global
insights citizens competences. This study developed about what a significant different the attitude, skill,
and knowledge of global insights citizens competences between the class student who use VCT analysis
moral dilemmas in civic education with don’t use VCT analysis moral dilemmas. The method in studies
used quantitative approach with quasi experimental study. Based on different test performed, so that the
value analysis dilemmas moral han an influence on global insights citizens competences.

Keywords: Globalization, Civic Education, VCT Analysis Value Moral Dilemmas, Global Insights
Citizens Competences

ABSTRAK
Metode pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) konvensional sering kali mengabaikan
pembinaan nilai siswa dalam menghadapi globalisasi. Metode VCT analisis nilai dilema moral dapat
menjadi salah satu strategi pembelajaran untuk membentuk kompetensi wawasan global warga negara.
Oleh karena itu, tujuan penelitian mengkaji perbedaan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
wawasan global warga negara antara kelas yang menggunakan dan yang tidak menggunakan VCT
analisis nilai dilema moral. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuasi
eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan wawasan global warga negara antara kelas yang menggunakan dan yang tidak
menggunakan VCT analisis nilai dilema moral.

Kata Kunci: Globalisasi, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, VCT Analisis Nilai Dilema
Moral, Kompetensi Wawasan Global Warga Negara

Wujud pendidikan dalam arus globalisasi pendidikan sebagai bentuk antisipasi, globalisasi
diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik dalam pendidikan menimbulkan kecenderungan-
menjadi warga negara yang memiliki komitmen kecenderungan baru terutama berkaitan dengan
kuat dan konsisten untuk mempertahankan tata nilai baru yakni hubungan peserta didik
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dengan lingkungan sekitarnya bahkan sampai
prinsip-prinsip nilai-nilai kehidupan bangsa pada bentuk persepsi-persepsi nilai baru dalam
Indonesia sebagaimana tertanam dalam ideologi konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Indonesia yakni Pancasila. Selain wujud yang keseluruhannya terbingkai dalam

34
pendidikan. Konsep globalisasi dikemukakan dapat mengangkat citra bangsa dan
oleh Ampuja (2011:281) bahwa: mengharumkan nama baik negaranya. Warga
“…globalization is the most important keyword negara Indonesia yang beraktifitas dalam
of this intellectual movement together with such globalisasi baik dalam lingkup dampak positif
catchwords as flows, networks, hybrids, maupun negatif dituntut untuk mengenali
cosmopolitanism, connectivity, speed, time space pendidikan sebagai bagian yang terintegrasi di
compression, uncertainty, and contingency”. kehidupan globalisasi tersebut, sebagaimana
Maknanya bahwa globalisasi sebagai kata kunci tujuan pendidikan nasional dalam Undang-
untuk para kaum intelektual dalam kajian ini Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
peserta didik pada bentuk tatanan nilai yang 1945 mengungkapkan bahwa pendidikan di
baru. Indonesia selain berisi tentang proses
Berkaitan dengan wujud pendidikan menjunjung kemajuan ilmu pengetahuan dan
dalam arus globalisasi tersebut, maka Pendidikan teknologi sebagai dampak dari globalisasi, di sisi
Kewarganegaraan menjadi program pendidikan lain nilai-nilai agama dan akhlak mulia menjadi
di sekolah yang penting untuk memfokuskan bagian yang terintegrasi di dalam proses
pada penguatan pendidikan nilai dan moral. pendidikan tersebut.
Hakikatnya perkembangan Pendidikan Salah satu alternatif pembelajaran dalam
Kewarganegaraan tidak dapat menutup diri dari proses pendidikan yang dijadikan pertimbangan
arus globalisasi terutama diwujudkan dengan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang
pembentukan warga negara yang dibekali nilai- bermakna dan berbasis nilai adalah melalui VCT
nilai keagamaan, nilai demokrasi yang ber- analisis nilai. Pembelajaran Pendidikan
Ketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai sosial Kewarganegaraan dengan VCT analisis nilai
kultural yang ber-Bhineka Tunggal Ika. melalui penyajian dilema moral memiliki tujuan
Kerangka sistemik PKn dalam konteks membantu potensi individu-individu peserta
pendidikan nilai dan moral menjadi mata didik dalam suasana pembelajaran yang lebih
pelajaran di sekolah yang membekali peserta menyenangkan dan menggairahkan melalui
didik dengan pengetahuan, pembinaan sikap, pengalaman dalam interaksi dengan
perilaku dan pelatihan keterampilan warga lingkungannya. Hal ini dikarenakan bahwa
negara mengacu pada kompetensi yang sebagai program pendidikan yang mengawal
memberikan arah untuk menuju warga negara keberadaan globalisasi Pendidikan
yang diharapkan oleh negaranya. Kewarganegaraan memiliki kelemahan dalam
Pembelajaran PKn dalam era globalisasi pembelajarannya sebagaimana dikemukakan oleh
hendaknya dapat membentuk warga negara yang Rapopot (2010) bahwa dalam hasil penelitiannya
memiliki kemampuan untuk memasuki abad baru dikemukakan yaitu
dengan warga negara muda yang mampu …(1) guru cenderung merasionalisasi
menanggapi dan memfokuskan diri pada elemen- konsep kewarganegaraan global melalui
elemen yang beragam termasuk di dalamnya konsep yang lebih mudah dipahami dan
berbagai elemen dalam konteks global, namun menjadi wacana, dan (2) guru perlu
tetap memegang teguh jati diri bangsa dengan untuk lebih teliti dalam mengajarkan
selalu berusaha untuk meningkatkan kecintaan tipe-tipe kewarganegaraan yang muncul.
terhadap tanah air dalam menunjukan karakter Penelitian ini juga menunjukan bahwa
baik yang dapat mengangkat harkat dan martabat meskipun siswa jarang menggunakan
bangsa sebagaimana dikemukakan Majid istilah kewarganegaraan global dalam
(2010:59) bahwa karakter adalah bagian yang pengajaran namun mereka memberikan
paling urgent dan menonjol dalam kehidupan alasan yang sesuai dengan gagasan
seseorang, tak terkecuali peserta didik di tanah tentang kewarganegaraan global.
air kita.
Kehidupan yang terpengaruhi arus Pendapat di atas menggambarkan bahwa
globalisasi ini Pendidikan Kewarganegaraan kecenderungan guru untuk memasukan materi
harus mampu membentuk kompetensi warga globalisasi dalam pembelajaran sangat sulit
negara yang unggul yakni warga negara yang terutama untuk mengkaji nilai-nilai globalisasi

50
yang memasuki kehidupan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kewarganegaraan?
berbasis VCT analisis nilai melalui penyajian Penelitian ini secara umum bertujuan
dilema moral ini diharapkan membantu peserta untuk mengidentifikasi dan mengkaji secara
didik untuk mengambil keputusan tentang nilai mendalam pengaruh pembelajaran Pendidikan
yang baik yang dapat mengembangkan karakter Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai
serta emosionalnya dilema moral terhadap kompetensi wawasan
Hal ini sesuai dengan tujuan dari global warga negara. Secara khusus penelitian ini
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengidentifikasi dan mengkaji tentang
sebagaimana dikemukakan Maftuh dan Sapriya perbedaan yang signifikan kompetensi sikap
(2005:319) bahwa: wawasan global warga negara antara kelas
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan eksperimen yang menggunakan pendekatan VCT
menyiapkan siswa untuk menjadi warga analisis nilai dilema moral dengan siswa kelas
negara yang baik dengan menguasai kontrol yang tidak menggunakan pendekatan
pengetahuan Kewarganegaraan VCT analisis nilai dilema moral dalam
(knowledge) yang berasal dari konsep pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
dan teori berbagai disiplin ilmu, Berdasarkan tujuan dari penelitian di atas
meyakini, mentransformasikan, dan maka kajian VCT analisis nilai dilema moral
mengamalkan nilai-nilai dan kebenaran sebagai variabel bebas atau variabel independen
yang menjadi pandangan hidup bangsa dalam penelitian ini secara teoritis merupakan
dan Negara (virtues) dan mampu bagian dari implementasi proses pembelajaran
menerapkan keterampilan berwarga- pendidikan nilai. Pendidikan nilai yang menjadi
negara (citizenship skills). Ketiga aspek isi dari proses pembelajaran Pendidikan
kompetensi berwarganegara tersebut Kewarganegaraan dapat disajikan melalui
yakni pengetahuan, sikap atau nilai, dan pembelajaran berbasis analisis nilai yang
keterampilan berwarganegara tersebut menurut Mulyana (2004:12) pendekatan analisis
hendaknya dapat tersajikan secara nilai melibatkan tiga tahapan yang berbeda,
terpadu melalui pembelajaran yakni:
Pendidikan Kewarganegaraan. Tahap pertama berkisar pada pengenalan
fakta-fakta lingkungan. Pada tahap ini
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian siswa belajar di lingkungan sekitar
yang dilakukan oleh Gainous dan Martens (2012) mengenai permasalahan yang ada di
yang membuktikan bahwa Pendidikan sekitar tempat tinggalnya; Tahap kedua
Kewarganegaraan terbukti efektif untuk merupakan tahap pembentukan konsep.
membangun kompetensi politik dan warga muda Pada tahap ini siswa mengalami proses
yang demokratis dan bertanggung jawab. berpikir dalam struktur kognitifnya
Berdasarkan pemikiran di atas, maka konteks berdasarkan teori dan materi yang
penelitian mengidentifikasi dan mengkaji dipelajari di kelas untuk dihubungkan
mengenai pengaruh pembelajaran Pendidikan berdasarkan temuan awalnya tadi; Tahap
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai ketiga merupakan tahapan pertimbangan
dilema moral terhadap pengembangan tentang nilai yang terintegrasi.
kompetensi wawasan global warga negara Secara
khusus konteks penelitian mengidentifikasi dan Berdasarkan tahapan tersebut
mengkaji apakah terdapat perbedaan yang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
signifikan kompetensi sikap, pengetahuan, dan dalam implementasinya tidak hanya
keterampilan wawasan global warga negara mengenalkan siswa mengenai sejumlah
antara siswa di kelas yang menggunakan fenomena, melainkan diperlukan ketajaman
pendekatan VCT analisis nilai dilema moral analisis terhadap nilai dalam sejumlah isu sosial
dengan siswa di kelas yang tidak menggunakan yang dimunculkan dalam pembelajaran,
pendekatan VCT analisis nilai dilema moral diharapkan dengan menggunakan pendekatan
analisis nilai siswa mampu berpikir sistematis

51
dan logis dalam mengambil keputusan terkini guru melalui salah satu argumen
dengan target nilai yang harus dicapai dalam siswa yang kiranya mirip/dekat.
pembelajaran. VCT Analisis nilai merupakan 2) Penerapan kejadian secara analogis
bagian dari pembelajaran kontekstual yang 3) Mengkaji akibat-akibat penerapan
terikat dengan nilai-nilai kehidupan sebagaimana tersebut.
dikemukakan oleh Komalasari, Kokom 4) Mengkaji kemungkinan dari
(2012:246 ) bahwa: kenyataan.
“…living values design developed by 5. Pengarahan melalui:
integrating some contekstual learning a. Kesimpulan para siswa/kelompok/kelas
strategies including (1)problem based b. Penyimpulan dan pengarahan guru
learning (2)cooperative learning (sesuaikan dengan target nilai dan materi
(3)project based learning (4)service pembelajaran)
learning (5)work based learning 6. Tindak lanjut (follow up) berupa:
including VCT (Value Clarification a. Kegiatan perbaikan/remedial atau
Technique) pengayaan
b. Kegiatan ekstra/latihan/penerapan uji
Langkah-Langkah pembelajaran dengan coba. Khususnya masalah/kegiatan ini ada
VCT analisis nilai secara operasional baiknya diarahkan kepada:
dikemukakan oleh Djahiri (1985:10) sebagai 1) Membina kesinambungan
berikut: idealisme/nilai/moral yang diajarkan
1. Penentuan stimulus yang bersifat dilematik, dengan realita.
membuat nilai yang kontras/konflik, jadi 2) Pembinaan kesinambungan antara
dengan stimulus ini setiap siswa merasakan pendapat/ucapan dengan perbuatan
kesulitan karena adanya dua ata tiga nilai 3) Pembinaan kepentingan diri dengan
yang sama berat/benar/salahnya yang harus kepentingan umum
dia pecahkan/pilih. 4) Analisis esensi penerapan melalui
2. Penyajian stimulus, misalnya melalui telaah pro/kontra atau reportasi
peragaan, membacakan atau meminta bantuan pengalaman/kenyataan atau kaji
siswa membawakan/memperagakannya: banding pengujian pro-kontra
a. Masalah (pokok masalah) suatu/sejumlah perbuatan.
b. Identifikasi fakta yang dibuat stimulus
c. Menentukan kesamaan pengertian yang Kajian selanjutnya mengenai kompetensi
perlu wawasan global warga negara yang mendasarkan
d. Menentukan masalah utama yang akan pada pemikiran Morais & Ogden (2011:449)
dipecahkan pendekatan analisis nilai bahwa:
3. Penyimpulan penentuan …Kewarganegaraan berkembang
posisi/pilihan/pendapat melalui: menjadi Kewarganegaraan global yang
a. Penentuan pilihan individual dipahami sebagai konstruksi
b. Penentuan pilihan kelompok dan kelas multidimensi yang bergantung pada
c. Klarifikasi atas pilihan-pilihan tersebut saling keterkaitan antara dimensi
(disini guru harus jeli dan responsif untuk tanggung jawab sosial, kompetensi
meluruskan, menjelaskan/memperjelas global, dan keterlibatan warga negara
dan memanipulasi klarifikasi anak-anak secara global
menuju target nilai).
4. Menguji alasan mencakup kegiatan: Maknanya bahwa kompetensi wawasan
a. Meminta argumentasi siswa/ kelompok/ global warga negara dikaji sebagai
kelas Kewarganegaraan global yang senantiasa akan
b. Pemantapan argumen melalui: dicapai peserta didik sebagai warga negara muda.
1) Mempertentangkan argumen demi Indikator pengembangan kompetensi wawasan
argumen (pada kesempatan inilah global warga negara dikaji berdasarkan
konsep/teori kurikulum dimasukkan kompetensi yang diharapkan terbentuk dari

52
warga negara berdasarkan pendapat Branson tingkat akademis siswa sehari-hari dalam
(1998, 8-25) mengenai kompetensi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan Langkah-langkah dalam melaksanakan
Kewarganegaraan (civic skill), dan watak desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kewarganegaraan (civic disposition) yang 1. Tahap Persiapan penelitian
kemudian diintegrasikan dengan karakteristik a. Melakukan studi pendahuluan yang
warga negara di era global menurut Cogan dan meliputi kajian teori tentang pembelajaran
Derricott dalam Budimansyah dan Suryadi pendidikan kewarganegaraan,
(2008:39) yang meliputi: pembelajaran VCT analisis nilai dilema
1. Kemampuan untuk melihat dan mendekati moral, dan kompetensi wawasan global
masalah sebagai anggota masyarakat global warga negara.
2. Kemampuan bekerja sama dengan yang lain b. Menyusun perangkat pembelajaran yang
dengan cara yang kooperatif dan menerima meliputi analisis standar kompetensi dan
tanggung jawab atas peran/tugasnya didalam kompetensi dasar, desain pembelajaran,
masyarakat. desain penilaian, silabus, dan RPP
3. Kemampuan memahami, menerima, c. Penyusunan instrumen penelitian
menghargai dan dapat menerima perbedaan d. Melakukan uji coba instrumen penelitian
budaya 2. Tahap Pelaksanaan penelitian
4. Kapasitas berpikir dengan cara kritis dan a. Mengadakan pretest pada kelompok
sistematis kontrol dan kelompok eksperimen untuk
5. Keinginan untuk menyelesaikan konflik mengetahui pengetahuan awal mengenai
degan cara tanpa kekerasan dampak globalisasi dalam kehidupan
6. Keinginan untuk mengubah gaya hidup dan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
kebiasaan konsumtifnya untuk melindungi pada kedua kelompok tersebut.
lingkungan b. Menerapkan model pembelajaran berbasis
7. Kemampuan bersikap sensitif dan melindungi VCT analisis nilai dilema moral di kelas
hak asasi manusia eksperimen. Sedangkan di kelas kontrol
8. Keinginan dan kemampuan untuk ikut serta menggunakan model pembelajaran
dalam politik pada tingkat lokal, nasional, dan kooperatif dengan teknik diskusi
internasional. kelompok sederhana dengan menjawab
pertanyaaan-pertanyaan berkaitan dengan
METODE materi secara kelompok.
c. Memberikan post test pada kelas
Desain penelitian yang dilakukan eksperimen dan kelas kontrol untuk
adalah dengan pendekatan kuantitatif yang melihat hasil perubahan kompetensi
memunculkan desain penelitian kuasi wawasan global warga global baik dalam
eksperimen. Desain kuasi eksperimen yang ranah sikap, pengetahuan, maupun
digunakan adalah non-equivalent control group keterampilan.
design yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012:79) d. Menyebarkan instrumen penelitian dengan
“…desain quasi eksperimen dengan bentuk non- memberikan angket penelitian kepada
equivalent control group design menggunakan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol e. Melakukan wawancara terhadap siswa dan
yang tidak dipilih secara random” guru untuk meminta tanggapan terhadap
Dalam penentuan kelas eksperimen dan penerapan pembelajaran berbasis VCT
kelas kontrol Creswell (2010:130) menjelaskan analisis nilai dilema moral.
bahwa “…merancang desain quasi eksperiment 3. Tahap Pengolahan dan Analisis data
harus membentuk kelompok kontrol dan a. Memilih dan memisahkan data-data dari
kelompok eksperimen yang dilakukan tanpa acak responden, kemudian memasukan skor ke
atau random”. Penentuan tersebut berdasarkan dalam tabel yang sudah disediakan
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan b. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan
tingkat homogenitas yang sama terutama aspek pengembangan kompetensi warga negara

53
global antara kelas eksperimen dengan 4. Studi Literatur
kelas kontrol dilakukan melalui analisis Dalam penelitian ini studi literatur
kuantitatif melalui uji statistik parametrik mengungkapkan berbagai teori yang relevan
dan non parametrik. dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau
Teknik pengumpulan data yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian yang diambil dari berbagai buku,
angket, tes dan non tes, observasi, dan studi jurnal, hasil penelitian terdahulu yang berkaitan
literatur. Teknik pengumpulan data tersebut dengan pembelajaran PKn berbasis VCT analisis
dijelaskan lebih jauh dengan uraian di bawah ini: nilai dilema moral dan kompetensi wawasan
1. Angket (Quesioner) global warga negara.
Angket digunakan untuk mengumpulkan Tahap analisis data dalam penelitian ini
data dari variabel Pembelajaran Pendidikan melalui prosedur sebagai berikut:
Kewarganegaraan Berbasis VCT analisis nilai 1. Deskripsi variabel dengan maksud untuk
dilema moral (X). menggambarkan kondisi setiap variabel
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
2. Tes dan Non Tes berbasis VCT analisis nilai dilema moral dan
Tes dan Non Tes digunakan untuk kompetensi wawasan global warga negara
mengumpulkan data yang berkaitan dengan Y1 yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan
(sikap warga negara berwawasan global), Y2 keterampilan. Skor ideal dihitung dengan
(pengetahuan warga negara berwawasan global), menggunakan ketentuan sebagaimana yang
Y3 (keterampilan warga negara berwawasan dikemukakan Sugiyono (2012:176) sebagai
global). Teknik tes dan non tes yang terbagi berikut:
kedalam dua bagian yaitu tes awal (pretes) dan Skor ideal : skor tertinggi x jumlah
tes akhir (posttes). item dalam instrumen setiap indikator x
Teknik tes ini dilakukan untuk jumlah responden
mendapatkan data berupa nilai, teknik ini 2. Uji normalitas dengan tujuan mengetahui
dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan apakah distribusi sebuah data mengikuti atau
memberikan tes awal untuk mengetahui sikap mendekati distribusi normal. Uji normalitas
warga negara berwawasan global, pengetahuan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
warga negara berwawasan global, dan apakah data pretest dan posttest siswa
keterampilan warga negara berwawasan global terdistribusi normal atau tidak.
siswa sebelum mendapatkan perlakuan, Hipotesis yang digunakan adalah:
selanjutnya memberikan perlakuan kepada kelas H0 = sampel terdistribusi normal
eksperimen berupa penggunaan pembelajaran H1 = sampel tidak terdistribusi normal.
berbasis VCT analisis nilai dilema moral Dari hasil perhitungan jika hasilnya
sedangkan pada kelas kontrol menggunakan berdistribusi normal maka statistik yang
model diskusi kelompok sederhana untuk digunakan adalah statistik parametrik, namun
menjawab pertanyaan dan ceramah teknik jika hasilnya tidak berdistribusi normal maka
konvensional, serta tes akhir untuk mengetahui yang dilakukan adalah dengan uji statistic non
sikap warga negara berwawasan global, parametrik.
pengetahuan warga negara berwawasan global, 3. Uji homogenitas variansi dengan maksud
dan keterampilan warga negara berwawasan untuk mengetahui apakah kelompok
global siswa setelah mendapat perlakuan. eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
variansi yang homogen. Adapun hipotesis
3. Observasi yang diajukan adalah :
Observasi dalam penelitian ini untuk
mengetahui data penunjang atau data sekunder (Populasi data skor pretest atau posttest
yang diperlukan berupa keberadaan lokasi kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
penelitian serta pengamatan selama treatment varians yang homogen).
proses pembelajaran VCT analisis nilai dilema
moral berlangsung pada kelas eksperimen.

54
(Populasi data skor pretest atau posttest a. Data yang digunakan untuk uji ini dapat
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki dari berbagai distribusi data baik normal
varians yang tidak homogen) ataupun tidak normal.
Menguji homogenitas digunakan uji Levene b. Level data yang digunakan dapat
dengan taraf signifikansi 5%. dengan kriteria nominal atau ordinal.
pengujian adalah tolak Ho jika nilai Sig < α. c. Sampel bersifat independen (berdiri
dengan menggunakan data skor pretest dan sendiri)/ dua sampel tidak berhubungan
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
yang memiliki varians yang homogen. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Uji perbedaan dua rata-rata pada skor pretest Hasil
dan posttest kedua kelompok siswa yang Hasil penelitian ini menggambarkan tiga
memperoleh pembelajaran Pendidikan hal yakni berkaitan dengan kondisi awal
Kewarganegaraan dengan berbasis VCT pembelajaran, treatment yang dilakukan dalam
analisis nilai dilema moral dan pembelajaran proses pembelajaran, dan kondisi akhir
berdiskusi sederhana antara teman sebangku pembelajaran setelah diberikan treatment.
tipe cooperative script dengan menggunakan 1. Kondisi Awal Pembelajaran
ceramah satu arah. Uji perbedaan dua rata- Kondisi awal pembelajaran untuk
rata dengan menggunakan uji-t dengan syarat menunjukan bahwa sampel penelitian berangkat
data terdistribusi normal dan homogen. dari keadaan yang yang sama dilihat dari uji
5. Uji Perbedaan Pengembangan Kompetensi homogenitas variabel kompetensi wawasan
Warga Negara Berwawasan Global Antara global warga negara berdasarkan hasil uji
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol homogenitas tersebut didapatkan bahwa data
Uji Perbedaan Pengembangan Kompetensi nilai pretest kompetensi wawasan global warga
Warga Negara Berwawasan Global Antara negara untuk setiap variabel diperoleh nilai Sig.
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dapat > 0,05 hal ini berarti bahwa kompetensi wawasan
digunakan uji statistik parametrik apabila data global warga negara dalam kondisi awal baik
berdistribusi normal sedangkan apabila data kelas eksperimen maupun kelas kontrol
tidak berdistribusi normal maka meng- berangkat dari keadaan yang homogen.
gunakan non parametric. Uji perbedaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
2. Proses Pembelajaran
beda Mann-Whitney sebagai salah satu bentuk
Proses pembelajaran Pendidikan
uji distribusi bebas (distribution free test)
Kewarganegaraan melalui VCT analisis nilai
dengan asumsi penggunaan metode ini
dilema moral digambarkan penulis dalam tabel
sebagaimana dikemukakan Santoso, Singgih
berikut ini:
(2006:378):

Tabel 1. Tahapan Pembelajaran VCT Analisis Nilai Dilema Moral

Tahapan Pembelajaran VCT analisis Aspek Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


nilai dilema moral
1. Penentuan stimulus dilematik Penyampaian kompetensi dasar berkaitan tentang materi
globalisasi disampaikan kepada siswa sebagai awal
pengantar penentuan stimulus dilematik dengan
mengantarkan siswa pada pengetahuan awal atau
pengetahuan sebelumnya (pengembangan civic
knowledge) lebih spesifik pada pengembangan
kompetensi pengetahuan warga negara global.
2. Penyajian stimulus dilematik Tema-tema dilematik disajikan dikaji siswa didasarkan
apa yang pernah dilakukan atau dilakukan dalam

55
Tahapan Pembelajaran VCT analisis Aspek Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
nilai dilema moral
kehidupan sehari-hari (pengembangan civic disposition)
lebih spesifik pada pengembangan kompetensi sikap
warga negara global.
3. Penentuan posisi/pilihan/pendapat Proses siswa berargumentasi dalam tulisan baik secara
berkelompok maupun individu sebagai pembentukan
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan siswa sebagai
bagian dari warga negara global.
4. Pengujian alasan melalui tanggapan Proses siswa berargumentasi dalam lisan sesuai dengan
siswa apa yang telah dituliska baik secara berkelompok maupun
individu sebagai pembentukan pengetahuan, sikap,
maupun keterampilan siswa sebagai bagian dari warga
negara global.
5. Pengarahan dalam penyimpulan siswa Penyajian atau pengkonstruksian materi pendidikan
kewarganegaraan mengenai globalisasi atau kehidupan
warga negara global (fakta, konsep, prinsip) di dasarkan
pada tema-tema dilematik yang disajikan dalam
pembelajaran.
6. Tindak lanjut pembelajaran Latihan pemecahan masalah melalui LKS tentang analisis
nilai dilema moral mengenai tema-tema dilematik yang
disajikan disesuaikan dengan kompetensi yang hendak
dicapai yakni pembentukan warga negara global dalam
ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.(sebagai
bentuk evaluasi dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan).
(Diolah oleh penulis, 2014)
Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT
3. Kondisi Akhir Pembelajaran analisis nilai terhadap kompetensi wawasan
Kondisi setelah treatment yang global warga negara. Tabel korelasinya
dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan disajikan sebagai berikut:
Kewarganegaraan diuji dengan uji korelasi
untuk melihat pengaruh dari pembelajaran

Tabel 2. Hasil Korelasi Variabel X dan Y


Y1 Y2 Y3
Pearson Correlation 1 .937** .658** .831**
X Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
Pearson Correlation .937** 1 .803** .913**
Y1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
Pearson Correlation .658** .803** 1 .756**
Y2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
Pearson Correlation .831** .913** .756** 1
Y3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(Diolah oleh penulis, 2014

50
Dari tabel di atas, dapat ditafsirkan Pembahasan
bahwa dilihat dari nilai signifikansinya, Berdasarkan Berdasarkan uji korelasi
dimana variabel X memiliki taraf yang menggunakan korelasi Pearson
signifikansi 0,000 menunjukan bahwa antara Product Moment dengan nilai signifikasi
variabel X dan variabel Y memiliki setiap variabel yakni sikap warga negara
hubungan signifikan, dengan pertimbangan berwawasan global, keterampilan warga
bahwa ρ value < α = 0,05. Dengan demikian negara berwawasan global, pengetahuan
korelasi antara variabel X yakni warga negara berwawasan global memiliki
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan nilai signifikansi korelasi <0,05 hal ini
dan variabel Y yakni kompetensi wawasan membuktikan bahwa bahwa terdapat
global warga negara memiliki pengaruh dan pengaruh pembelajaran VCT analisis nilai
hubungan yang paling kuat terutama antara dilema moral berpengaruh terhadap
VCT analisis nilai dilema moral terhadap
pembentukan kompetensi wawasan global
pembentukan kompetensi sikap wawasan warga negara hal ini berkaitan dengan
global warga negara. fenomena-fenomena dalam kehidupan
Uji beda dilakukan untuk meihat bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
apakah terdapat perbedaan antara kelas yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan
melakukan pembelajaran Pendidikan sosial, ekonomi, politik, serta budaya yang
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis mendunia yang dijadikan sebagai bahan
nilai dilema moral dengan kelas yang tidak
pembelajaran dalam proses pembelajaran
melakukan pembelajaran tersebut. Di bawah VCT analisis nilai dilema moral.
ini disajikan tabel uji beda yang dilakukan Implementasi VCT analisis nilai
untuk setiap variabel. dilema moral ini sangat tepat dalam
Dari nilai uji Mann Whitney pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yakni karena dalam prosesnya banyak
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 karena menanamkan nilai-nilai yang berkaitan
probabilitas < 0,05 artinya maka terdapat dengan pembentukan kompetensi wawasan
perbedaan signifikan pengembangan global warga negara, hal ini sejalan dengan
kompetensi keterampilan wawasan global tujuan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
warga negara antara siswa kelas eksperimen menyiapkan warga negara yang cerdas dan
yang menggunakan VCT analisis dilema baik. Model implementasi pembelajaran
moral dengan siswa kelas kontrol yang tidak VCT analisis nilai dilema moral yang
menggunakan pendekatan VCT analisis nilai berpengaruh terhadap kompetensi wawasan
dilema moral. global warga negara disajikan sebagai
berikut:

49
IMPLEMENTASI MODEL SISTEM
1. Penentuan stimulus PENDUKUNG
dilematik
PEMBELAJARAN VCT 1. Rencana
2. Penyajian stimulus ANALISIS NILAI Pelaksanaan
dilematik Pembelajaran
3. Penentuan
DILEMA MORAL
2. Lembar Kerja
posisi/pilihan/pendap Siswa Berbasis
at
VCT analisis nilai
4. Pengujian alasan
melalui tanggapan dilema moral
siswa 3. Lembar evaluasi
5. Pengarahan dalam
penyimpulan siswa PENGIRING
6. dan tindak lanjut 1. Inovatif dalam menanggapi
pembelajaran masalah-masalah globalisasi
2. Keaktifan dalam bekerja sama
meskipun di lingkup suasana
D pembelajaran yang variatif dalam
INSTRUKSIONAL budaya maupun agama
1. Peningkatan Kompetensi Sikap A 3. Pengendalian diri dalam
Warga Negara Global penyelesaian konflik di dalam
2. Peningkatan Kompetensi
M pembelajaran maupun arus
globalisasi
Keterampilan Warga Negara P 4. Kreatif dalam menganalisis proses,
Global
3. Peningkatan Kompetensi A aspek, dan pengaruh globalisasi
dalam kehidupan sehari-hari
Pengetahuan Warga Negara
Global
K 5. Sensitif dalam menanggapi
masalah-masalah teman dalam
pembelajaran atau lingkungan
global yang lebih luas

Diagram 1. Alur Model Pembelajaran VCT Analisis Nilai Dilema Moral


(Disusun oleh penulis, 2014)
Kompetensi sikap wawasan global warga kaitannya dengan proses untuk kesiapan
negara berkaitan dengan beberapa hal terutama bertingkah laku dalam menghadapi isu-isu global
berkaitan dengan pembentukan perspektif global Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
sebagaimana dikemukakan oleh Diaz, Massialas bahwa dari nilai uji Mann Whitney didapatkan
dan Xanthopoulus dalam bukuna “Global nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yakni Asymp. Sig.
perpectif for educator” (Wahab, A.A dan (2-tailed) = 0,000 sehingga H0 ditolak karena
Sapriya, 2008:231) mengemukakan bahwa “we probabilitas < 0,05 atau terdapat perbedaan
also develop sensitivities towards our fellow signifikan kompetensi sikap wawasan global
global citizens, trying to understand them and warga negara antara siswa kelas eksperimen
empathize with them”. Hal ini menjelaskan yang menggunakan VCT analisis dilema moral
bahwa warga global dalam konteks perlunya dengan siswa kelas kontrol yang tidak
afinitas dan empati dalam menghadapi isu-isu menggunakan pendekatan VCT analisis nilai
global, lebih tepatnya apabila dimaknai dalam dilema moral.
dimensi afektif. Sehingga konsep kompetensi Hal ini membuktikan bahwa
sikap wawasan global warga negara sangat erat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

50
berbasis VCT analisis nilai dilema moral akan kewarganegaraan (mind of global citizen) sebagai
mempengaruhi kompetensi sikap wawasan komponen sikap warga negara berwawasan
global warga negara terutama pembentukan global.
perspektif global di dalam diri setiap individu Penelitian ini setiap indikator yang
siswa dibandingkan dengan pembelajaran dijelaskan dalam deskripsi hasil penelitian kelas
Pendidikan Kewarganegaraan yang tidak eksperimen memiliki prosentase nilai yang lebih
menerapkan VCT analisis nilai dilema moral. besar dari yang diharapkan dibandingkan dengan
Hal ini dibuktikan pula oleh uji kesamaan rataan prosentase nilai kelas kontrol sehingga
yang menunjukan nilai rata-rata kelas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
eksperimen dari hasil post test lebih besar berbasis VCT analisis nilai dilema moral ini
dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol dari dapat digunakan untuk mengembangkan jiwa
hasil post test (63,58 >53,78). Kewarganegaraan global (mind of global
Perbandingan nilai rata-rata di atas citizen).
menunjukan bahwa pembelajaran Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian ini
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai diperoleh peningkatan kompetensi sikap warga
dilema moral mendukung sekali terhadap konsep negara berwawasan global kelas eksperimen
bahwa mata pelajaran Pendidikan antara pretest dan post test dengan menghitung
Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang gain ternormalisasi dibandingkan dengan kelas
akan memperkuat pembentukan ranah afektif kontrol, sehingga diperoleh data bahwa untuk
siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian peningkatan belajar siswa terutama di ranah
bahwa sebesar 87,9% pengaruh pembelajaran sikap dapat dikembangkan dengan pembelajaran
VCT analisis nilai dilema moral terhadap VCT analisis nilai dilema moral.
kompetensi sikap warga negara berwawasaan Pengembangan ruang lingkup
dibandingkan dengan pengaruhnya terhadap Pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum
pengetahuan warga negara berwawasan global menjadikan VCT Analisis nilai efektif digunakan
sebesar 65,6 % dan keterampilan warga negara terutama apabila dikaitkan dengan pembentukan
berwawasan global sebesar 69%. kompetensi sikap siswa sebagai warga negara
Dari hasil penelitian pun muda yang dapat berinteraksi secara efektif
mengungkapkan uji perbedaan rata-rata yang dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
membuktikan bahwa terdapat perbedaan nyata menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
kompetensi sikap wawasan global warga negara dalam pergaulan dunia.
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran hal ini Pengembangan sikap warga negara
membuktikan bahwa VCT analisis nilai dilema berwawasan global melalui pembelajaran VCT
moral menguatkan pembentukan kompetensi analisis nilai dilema moral ini termasuk ke dalam
wawasan global warga negara sebagaimana nilai praksis sila pancasila sebagai dasar negara,
dikemukakan oleh Djahiri, Kosasih (1996:64) pandangan hidup, dan ideologi nasional
bahwa… “dengan VCT, siswa-siswa dibina dan Indonesia terutama berkaitan dengan etika dalam
diberi pengalaman (belajar) serta ditingkatkan pergaulan internasional serta Bhineka Tunggal
potensi afektualnya sehingga memiliki kepekaan Ika sebagai wujud komitmen keberagaman
dalam berbagai landasan dan tuntutan nilai moral kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
yang ada dalam kehidupannya”. bernegara yang utuh secara nasional dan
Indikator yang dikembangkan dalam harmonis dalam pergaulan bangsa
sikap warga negara berwawasan global untuk Nilai praktis VCT analisis nilai dilema
penelitian ini yakni antara lain melihat dan moral dalam pembelajaran Pendidikan
mendekati masalah sebagai anggota masyarakat Kewarganegaraan dapat mengembangkan sikap
global, memahami, menerima, menghargai dan warga negara terutama yang dijadikan ukuran
menerima perbedaan budaya, menyelesaikan dan standar nasional yaitu terutama berkaitan
konflik tanpa kekerasan, dan mengubah gaya dengan nilai-nilai Pancasila. Dampak globalisasi
hidup serta kebiasaan konsumtif untuk yang dapat memperkaya dan meningkatkan
melindungi lingkungan. Setiap indikator tersebut harkat dan martabat bangsa yang berlandaskan
dapat dikembangkan untuk membentuk jiwa Pancasila dan UUD 1945, tentu saja dapat

50
diterima dengan baik yang sesuai dengan nilai- yang menggunakan VCT analisis nilai dilema
nilai religius serta budaya bangsa, sehingga moral dengan kelas yang tidak menggunakan
tatanan nilai yang dimiliki bangsa Indonesia VCT analisis nilai dilema moral maka
tidak tergeser oleh pengaruh bangsa lain yang selanjutnya dilakukan pengkajian mengenai Dari
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. nilai uji Mann Whitney didapatkan nilai Asymp.
Pembelajaran Pendidikan Sig. (2-tailed) yakni Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai sehingga H0 ditolak karena probabilitas < 0,05
dilema moral ini sebagai implementasi dari atau terdapat perbedaan signifikan kompetensi
Pendidikan Kewarganegaraan yang hendak pengetahuan wawasan global warga negara
mencapai global perspective terutama berkaitan antara siswa kelas eksperimen yang
dengan Kewarganegaraan multidimensional menggunakan VCT analisis dilema moral dengan
(multidimensional citizenship), sebagaimana siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan
dikemukakan oleh Robert Hanvey’s, Diaz, pendekatan VCT analisis nilai dilema moral.
Massialas, Xanthopoulus, (1992) dalam Wahab, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
A.A dan Sapriya (2011:235-238) menjelaskan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
bahwa dimensi-dimensi perspektif global berbasis VCT analisis nilai dilema moral dapat
mencakup kesadaran perspektif yakni kesadaran mengembangkan pengetahuan wawasan global
dan kemampuan mengapresiasi pikiran-pikiran warga negara karena dalam metodenya memiliki
orang lain di dunia ini, dan kesediaan menerima fase atau proses yang dapat memperkuat
perbedaan pandangan yang terjadi, serta pembentukan pengetahuan wawasan global
kesadaran bangsa di planet jagad raya, yakni warga negara sebagaimana dikemukakan oleh
memahami secara mendalam tentang isu-isu Gagne dan Winkel (Majid, 2011: 69)
global, peristiwa-peristiwa global, serta berbagai menyatakan empat fase dalam kegiatan
kondisi dalam kehidupan global. pembelajaran, yaitu:
Berdasarkan analisis di atas maka dapat Fase motivasi (guru memotivasi belajar
dikaji bahwa pembelajaran Pendidikan dan menyadarkan siswa pada tujuan
Kewarganegaraan melalui VCT analisis nilai pembelajaran), fase meniru perhatian
dilema moral penting untuk diimplmentasikan (siswa menaruh perhatian unsur-unsur
dalam pembentukan kompetensi sikap warga yang relevan dalam membentuk pola
negara yang berwawasan global hal ini senada persepsi tertentu dan memperhatikan
dengan pengembangan proses pendidikan yang pelajaran sehingga menjamin
penting di era global terutama mencakup konsentrasi), fase pengolahan (siswa
pembentukan sikap dalam menghadapi tantangan memahami informasi dalam memori
baru dalam kehidupan global hal ini sebagaimana jangka pendek dan mengelolahnya untuk
dikemukakan Agbaria (2011:61-62) bahwa diambil maknanya), dan fase umpan
“pentingnya pendidikan global untuk balik (siswa mendapatkan konfirmasi
membangun wawasan global warga negara mengenai tepat tidaknya penyelesaian
karena generasi muda akan menghadapi tatanan yang ditemukannya).
dunia baru. Berdasarkan indikator penelitian
yang dikembangkan bahwa sikap warga negara” Hal ini diperkuat dengan uji kesamaan
berwawasan global berkaitan dengan penguatan rata-rata siswa yang menunjukan bahwa hasil
identitas diri sebagai bagian dari warga dunia post test rata-rata siswa kelas eksperimen lebih
namun tetap memegang teguh jati diri sebagai tinggi dibandingkan dengan hasil post test rata-
bangsa Indonesia hal ini sebagaimana hasil rata siswa kelas kontrol (15,29>12,14).
penelitian Pichler (2011:36) yang Berdasarkan uji kesamaan rata-rata tersebut
mengungkapkan bahwa “identitas global terbukti membuktikan bahwa pembelajaran Pendidikan
tidak bertentanga atau mengganti identitas Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai
nasional dan atau mengganti identitas nasional dilema moral dapat membantu proses
dan atau lokal”. pengembangan pengetahuan wawasan global
Setelah menguji perbedaan kompetensi warga negara terutama berkaitan dengan
sikap wawasan global warga negara antara kelas pengetahuan tentang masalah-masalah global

51
sebagaimana pengembangan misi Pendidikan berupa cerita dilema moral yang disajikan dalam
Kewarganegaraan yang diungkapkan oleh pembelajaran.
Syaifullah (2006:426) bahwa: Ketika siswa disajikan tema dilematik
…warga negara global adalah warga dalam pembelajaran maka konsep-konsep
negara yang memiliki kesadaran dan tersebut terstruktur dalam kognitif siswa dan
peka terhadap masalah-masalah global informasi dilematik tersebut akan siswa
yang dikembangkan dalam pembelajaran hubungkan dengan konsep-konsep dalam
Pendidikan Kewarganegaraan kurikulum pembelajaran. Selain itu diskusi
disesuaikan dengan misinya yakni mengenai tema dilematik yang disajikan
membentuk warga negara yang cerdas menciptakan situasi belajar positif untuk siswa
(civic intelligence), warga negara yang karena memunculkan motivasi belajar siswa dan
bertanggung jawab (civic responsibility), siswa dapat bertukar pikiran tentang tema-tema
dan warga negara yang berpartisipasi dilematik yang disajikan.
Selanjutnya, kompetensi keterampilan
Penelitian ini mengambarkan bahwa warga negara dilakukan uji beda antara kelas
peningkatan kompetensi pengetahuan wawasan yang menggunakan pembelajaran VCT analisis
global warga negara kelas eksperimen antara nilai dilema moral dengan kelas yang tidak
pretest dan post test dengan menghitung gain menggunakan VCT analisis nilai dilema moral
ternormalisasi dibandingkan dengan kelas hasilnya menunjukan bahwa Dari nilai uji Mann
kontrol, sehingga diperoleh data bahwa untuk Whitney didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
peningkatan belajar siswa terutama di ranah yakni Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 sehingga H0
pengetahuan dapat dikembangkan dengan ditolak karena probabilitas < 0,05 atau terdapat
pembelajaran VCT analisis nilai dilema moral. perbedaan signifikan pengembangan kompetensi
Kompetensi pengetahuan wawasan keterampilan wawasan global warga negara
global warga negara yang meningkat melalui global antara siswa kelas eksperimen yang
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan VCT analisis dilema moral dengan
berbasis VCT analisis nilai dilema moral ini siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan
didasarkan kepada hasil uji beda dua rerata yang pendekatan VCT analisis nilai dilema moral.
menunjukan bahwa terdapat perbedaan secara Hal ini membuktikan bahwa
nyata kompetensi pengetahuan warga negara pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
global siswa sebelum dan sesudah proses berbasis VCT analisis nilai dilema moral ini
pembelajaran di kelas eksperimen hal ini memberikan pengaruh terhadap kompetensi
terutama hal-hal yang menyangkut konsep proses keterampilan wawasan global warga negara
globalisasi, aspek globalisasi, dampak globalisasi dibandingkan dengan pembelajaran Pendidikan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Kewarganegaraan yang tidak menerapkan VCT
pengaruh globalisasi terhadap kehidupan analisis nilai dilema moral.
berbangsa dan bernegara, dan contoh pengaruh Keterampilan wawasan global warga
negara lain yang dirasakan oleh bangsa Indonesia negara ini penting dibentuk berkaitan dengan
sebagai dampak globalisasi. adanya ketergantungan yang kuat antar negara di
Peningkatan hasil pembelajaran dunia ini, dan karenanya diperlukan keterlibatan
kompetensi pengetahuan wawasan global warga warga negara dunia untuk menjalin kerja sama
negara melalui VCT analisis nilai dilema moral dalam berbagai bidang kehidupan, tanpa
ini dapat dipengaruhi besar oleh setiap proses memandang perbedaan atau diskriminasi apapun
pembelajaran yang mengedepankan pengalaman dari masing-masing bangsa tersebut.
belajar yang dilakukan oleh siswa. Paradigma Pembelajaran Pendidikan
yang dikembangkan dalam pembelajaran VCT Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai
analisis nilai dilema moral ini berpusat pada dilema moral berkaitan pula dengan teori belajar
siswa (student centered), siswa tidak hanya sosial yang mendukung proses pembelajaran ini,
menerima materi melalui ceramah dari guru dalam teori yang dikembangkan Albert Bandura
namun menggunakan media pembelajaran ini mempercayai bahwa belajar adalah
mengamati apa yang dilakukan oleh orang lain

52
melalui belajar observasi (modeling atau imitasi). Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
Hasil penelitian yang intinya mengemukakan dijelaskan bahwa kompetensi keterampilan
pengaruh dari pembelajaran Pendidikan wawasan global warga negara dapat dibentuk
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai melalui pembelajaran Pendidikan
dilema moral ini sangat mendukung bahwa siswa Kewarganegaraan yang prosesnya melibatkan
akan belajar untuk terampil mengamati dan aktif peserta didik atau Pendidikan
menganalisis nilai yang terdapat dapat cerita atau Kewarganegaraan dengan pendekatan maksimal
teks dilema moral yang disajikan sesuai dengan yang salah satunya menggunakan pendekatan
indikator yang dikembangkan dalam pembelajaran VCT analisis nilai sebagaimana
keterampilan warga negara berwawasan global dikemukakan oleh Osler &Starkey (dalam
yang terdiri dari kemampuan bekerja sama Bourke, dkk:163) yang mengungkapkan bahwa
dengan orang lain dengan cara yang kooperatif, “…Pendidikan Kewarganegaraan mencerminkan
kapasitas bekerja dengan cara kritis dan pendekatan maksimal yang bertujuan untuk
sistematis, kemampuan berperilaku sensitif dan memastikan peserta didik siap untuk mengambil
melindungi Hak Asasi Manusia, dan peran sebagai warga negara berwawasan global
pengembangan kreativitas warga negara global yang dewasa dan bertanggung jawab”.
“Keterampilan warga negara
berwawasan global yang dibentuk melalui SIMPULAN
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
berbasis VCT analisis nilai dilema moral ini Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
berkaitan dengan keterampilan intelektual dan temuan penelitian secara umum bahwa
partisipatoris” (Sapriya dan Winataputra, 2004: pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
119-120). berbasis VCT analisis nilai dilema moral
Keterampilan intelektual yang memiliki pengaruh dalam pengembangan
ditampilkan siswa terdiri dari sub indikator dapat kompetensi wawasan global warga negara baik
menemukan ide baru yang belum dijelaskan, dalam komponen sikap, pengetahuan maupun
mampu menggunakan kesempatan dalam keterampilan siswa sebagai warga negara muda.
pembelajaran, mengenali masalah yang perlu Pengembangan kompetensi wawasan global
dipecahkan dan tahu bagaimana warga negara dalam tiga ranah ini menjadi
memecahkannya, berusaha menjadi lebih baik elemen yang kuat guna pembentukan warga
dalam setiap proses pembelajaran, Mencoba negara yang baik sebagai tujuan dari
berulang-ulang untuk menemukan ide yang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
terbaik, mempunyai rasa seni dalam Pembelajaran Pendidikan
memecahkan masalah, dapat menyatakan Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai
pendapat dengan jelas, senang terhadap materi dilema moral ini dapat menjadi penguat proses
pembelajaran dan berusaha mempelajarinya, pendidikan terutama dalam kurikulum yang
melaksanakan tugas individu dengan baik, tidak dikembangkan di Indonesia yang tidak lepas dari
mudah menyerah menghadapi kesulitan, dan pencapaian peningkatan kompetensi sikap,
berani mengambl risiko untuk hal yang baru. pengetahuan, dan keterampilan. Meskipun
Sedangkan keterampilan partisipatoris dominasi dalam implementasi pembelajaran
yang ditampilkan siswa terdiri dari terlibat aktif VCT analisis nilai dilema moral lebih cenderung
dalam bekerja kelompok, terampil menghadapi pada pembentukan kompetensi sikap warga
tantangan dalam pembelajaran, tidak negara berwawasan global namun hendaknya
mengganggu teman yang berbeda pendapat, penguatan kompetensi pengetahuan dan
bersedia membantu teman lain yang kesulitan keterampilan warga negara berwawasan global
dalam pembelajaran, giat dalam belajar dan tidak boleh dilepaskan dalam setiap aspek proses
bekerja, menerima kesepakatan meskipun pembelajaran.
berbeda pendapat, meminta maaf atas kesalahan Kompetensi wawasan global warga
yang dilakukan, terampil untuk berkorban negara dalam tiga elemen yakni sikap,
kepada teman yang lain dalam bekerja sama, pengetahuan, keterampilan yang dibentuk
memaafkan kesalahan/ kekurangan orang lain. melalui pembelajaran Pendidikan

53
Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai ini Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT
berkaitan dengan upaya dalam menghadapi analisis nilai dilema moral dengan
kecenderungan global saat ini, maka VCT pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran
analisis nilai dilema moral dijadikan proses yang tidak berbasis VCT analisis nilai dilema
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang moral. Perbedaannya terlihat dari peningkatan
berorientasi pada proses berpikir dan memilih pengetahuan warga negara pada kelas yang
nilai-nilai kehidupan yang baik dengan kritis, diberikan treatment. Pembelajaran ini mampu
analitis dan keatif untuk menghadapi mengarahkan siswa untuk menganalisis isu-
kecenderungan global. isu global yang terjadi dalam kehidupan
Keanggotan masyarakat Indonesia yang sehari-harinya dan mengantarkan mereka
mulai mendunia dan semakin kompleks menjadi pada pemilihan nilainya dihubungkan dengan
salah satu yang dihadapi dalam kecenderungan konsep-konsep globalisasi.
global sehingga diperlukan konsep pendidikan 3. Kompetensi keterampilan wawasan global
yang mampu menyiapkan warga negara muda warga negara berbeda antara pembelajaran
untuk memahami serta menerima perbedaan- Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT
perbedaan budaya dengan cara yang kooperatif, analisis nilai dilema moral dengan
masalah-masalah yang muncul di kehidupan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran
globalisasi ini diperlukan pemikiran-pemikiran yang tidak berbasis VCT analisis nilai dilema
yang kritis dan sistematis dalam menanganinya. moral. Perbedaannya terlihat dari peningkatan
Konflik yang muncul dalam kehidupan keterampilan siswa pada kelas yang diberikan
globalisasi harus mampu dipecahkan dan treatment. Peningkatan kompetensi
diselesaikan oleh segenap warga negara tanpa keterampilan warga negara gobal berkaitan
kekerasan serta warga negara perlu menjaga jati dengan kemampuan bekerja sama siswa
diri sebagai bangsa Indonesia dengan mengatur dengan cara yang kooperatif, berpikir dengan
gaya hidup dan kebiasaan konsumtif serta kritis dan sisematis, kemampuan melindungi
memiliki sikap sensitif terhadap segenap Hak Asasi Manusia. Pembelajaran Pendidikan
masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan Kewarganegaraan berbasis VCT analisis nilai
global ini. dilema moral ini secara khusus mampu
Berdasarkan hasil analisis data dan meningkatan keterampilan warga negara
pembahasan yang telah dilakukan maka diambil global terutama berkaitan dengan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: keterampilan intelektual dan keterampilan
1. Kompetensi sikap wawasan global warga partisipatoris dalam menanggapi isu-isu
negara berbeda antara pembelajaran global yang disajikan melalui cerita dan teks
Pendidikan Kewarganegaraan berbasis VCT dilema moral.
analisis nilai dilema moral dengan Berdasarkan pembahasan dan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kesimpulan maka disajikan beberapa
yang tidak berbasis VCT analisis nilai dilema rekomendasi dalam upaya mengembangkan
moral. Perbedaannya terlihat dari peningkatan kompetensi wawasan global warga negara pada
sikap warga negara sebelum dan sesudah siswa melalui pembelajaran VCT analisis nilai
pembelajaran pada kelas yang telah diberi dilema moral, sebagai berikut:
treatment. Perubahan sikap siswa sebagai 1. Bagi Guru :
bagian dari warga negara berwawasan global Guru sebelum melaksanakan proses
ini berkaitan dengan menerima dan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
menghargai perbedaan budaya, penyelesaian berbasis VCT analisis nilai dilema moral ini
konflik tanpa kekerasan, mengubah gaya hendaknya melakukan perencanaan yang
hidup konsumtif. Pembelajaran ini membantu matang sebelum pelaksanaan pembelajaran di
siswa untuk memahami isu-isu mengenai dalam kelas teutama berkaitan dengan tema
globalisasi melalui teks atau cerita yang dilematik yang disajikan yang senantiasa
disajikan. disesuaikan dengan kompetensi dasar yang
2. Kompetensi pengetahuan wawasan global hendak dicapai dalam pembelajaran, bersifat
warga negara berbeda antara pembelajaran konseptual, disesuaikan dengan keadaan

54
siswa, disesuaikan dengan materi serta sistem Force Position Paper from the
penilaian yang hendak dilakukan untuk siswa. Communitarian Network.
Pemilihan tema dilematik yang disajikan Budimansyah, Dasim dan Karim Suryadi.
dalam pembelajaran VCT analisis nilai dilema (2008). PKn dan Masyarakat
moral harus mengacu pada kompetensi- Multikultural. Bandung: Program Studi
kompetensi yang hendak dipola untuk siswa. Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah
Guru diharapkan dapat memiliki multi peran Pasca Sarjana.
tidak hanya sebagai pembimbing dalam Creswell. (2010). Research Design Pendekatan
pelaksanaan proses pembelajaran, namun juga Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed
sebagai pemandu, koordinator, dan fasilitator (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka
pembelajaran dengan baik. Proses Pelajar.
pembelajaran dibentuk menjadi lebih Djahiri, Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran
interaktif dan kondusif. Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games
2. Bagi Siswa : dalam VCT. Bandung: Laboratorium
Siswa berupaya meningkatkan pengetahuan PMPKN IKIP Bandung.
melalui pengkajian isu-isu global yang terjadi Djahiri, Kosasih. (1996). Menelusuri Dunia
di lingkungan sekitar. Selain itu, siswa Afektif Pendidikan Nilai dan Moral.
berlatih untuk berpikir kritis analitis sehingga Bandung: Laboratorium PMP IKIP
dapat membentuk sikap dan keterampilan Bandung.
warga negara yang sesuai dengan kepribadian Gainous, J & Martens, M. (2012). The
bangsa yang religius, humanis, berkeadilan effectiveness of civic education: are
dengan penguatan nilai-nilai Pancasila dan “good” teachers actually good for
semboyan Bhineka Tunggal Ika “all”students?. American Politics
3. Bagi Sekolah : Research. 40 (2). 232-266.
Sekolah berupaya mewujudkan budaya Komalasari, Kokom. (2012). The living values
sekolah yang sesuai dengan nilai kepribadian based contextual learning to develop the
bangsa tanpa menjauhi ilmu pengetahuan dan student character. Journal of social
teknologi sebagai penguat untuk masuknya sciences. 8, (2), 246-251.
globalisasi. Selain itu, sekolah berupaya untuk Maftuh, B. dan Sapriya. (2005). Pembelajaran
memberikan fasilitas yang memadai sehingga Pendidikan Kewarganegaraan Melalui
siswa dapat terlatih untuk berpikir kritis Pemetaan Konsep. Jurnal Civicus. 1, (5),
terhadap isu-isu global di lingkungannya. 319-321.
Majid, A. (2010). Peranan Pendidik dalam Upaya
DAFTAR RUJUKAN Membentuk Karakter Peserta Didik.
Pendidikan Karakter”. Jurnal Publikasi
Agbaria, A.K. (2011). The Social Studies Ilmiah Pendidikan Umum dan Nilai. 2,
education discourse community on (2), 40-55.
globalization:exploring the agenda of Majid, A. & Andayani D. (2011). Pendidikan
preparing for the global age. Journal of Karakter dalam Perspektif Islam.
studies in International Education. 15 (1), Bandung: Insan Citra Utama.
57-64. Morais, D.B & Ogden, A.C. (2011). Initial
Ampuja, M. (2011). Globalization Theory, development and validation of the global
media-centrism and neoliberalism: a citizenship scale. Journal of studies in
critique of recent intellectual trends. international education. 15 (5), 445-446.
Critical Sociology. 38, (2), 281-301. Mulyana, Rohmat. (2004). Mengartikulasikan
Bourke L, Bamber, P., & Lyons, M. (2012). Pendidikan Nilai. Bandung: Alfa Beta.
Global Citizens: Who Are They? Santoso, Singgih. (2006). Panduan Lengkap
Education, Citizenship, an Social Justice, Menguasai SPSS. Jakarta. Elex Media
7 (2), 161-174. Computindo.
Branson, M. (1998). The Role Civic Education, Sapriya dan Winataputra. (2004). Pendidikan
A Fortcoming Education Policy Task Kewarganegaraan : Model

55
Pengembangan Materi dan
Pembelajaran. Bandung : Laboratorium
Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan
PKn – FPIPS UPI.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan RND . Bandung: Alfa
Beta.
Syaifullah.(2006). Pendidikan Warga Negara
dalam Konteks Globalisasi.6 (1) 426-
438.
Pichler, F. (2011). Cosmopolitanism in a global
perspective: an international comparison
of open-minded orintations and identity
in relation to globalization. International
Sociology.27(1), 21-50.
Rapoport, A. (2010). We Cannot teach what we
don’t know: Indiana teachers talk about
global citizenship education. Education,
citizenship and social justice. 5(3). Hlm.
179-190.
Wahab, A.A dan Sapriya. (2011). Teori dan
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Alfa Beta.

56

Anda mungkin juga menyukai