Oleh:
ABDULLAH
Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
MUHAMMAD AKBAL
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
13
14
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem 2. Munandar Utami. Kreativitas dan Keberbakatan. (Jakarta:
Pendidikan Nasional PT. Gramedia Pustaka Utama.2002) Hal. 4
15
menemukan dan mengalami sendiri berbagai hal Pada Mata Pelajaran PKn dalam Upaya
yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa.
Perlu diketahui bahwa siswa di SMA Penelitian ini menggunakan pendekatan
Negeri 1 Patampanua memiliki karakter, kualitatif. Pendekatan kualitatif yang digunakan
motivasi, kreativitas dan mata pelajaran apa yang dalam penelitian ini adalah dengan
diminati tentu berbeda. Hal tersebut tentu menggunakan metode survei. Dalam penelitian
berpengaruh pada proses pembelajaran, survei, peneliti memilih responden sebagai
berdasarkan hasil observasi awal peneliti sampel, dan memberikan mereka kuesioner yang
diperoleh bahwa siswa yang memiliki kreativitas sudah baku (standar) 5 . Jadi penelitian survei
tinggi yaitu 4 siswa (11,76%), yang memiliki dibatasi pada penelitian yang datanya
kreativitas sedang yaitu 9 siswa (26,47%) dan dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk
yang mamiliki kreativitas rendah yaitu 21 siswa mewakili seluruh populasi.
(61,76%). Data ini menunjukkan bahwa siswa di Peneliti menyamakan persepsi variable
kelas X SMA Negeri 1 Patampanua Kab Pinrang dan permasalahan yang dikaji agar memudahkan
pada umumnya memiliki kreativitas yang dalam pengukuran variable penelitian, maka
rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya dikemukakan secara operasional sebagai berikut:
keaktifan siswa selama proses pembelajaran a. Pembelajaran berbasis portofolio adalah
yang berlangsung di dalam kelas, dalam pembelajaran yang memakai model
pembelajaran PKn saat guru menerangkan tidak portofolio yaitu suatu model
ada umpan balik dari para siswa, mereka pembelajaran yang mengumpulkan
cenderung pasif, saat diberi pertanyan hanya ada pekerjaan siswa dengan maksud tertentu
beberapa siswa saja yang menjawab. dan terpadu yang diseleksi menurut
Sehubungan dengan uraian tersebut, panduan-panduan yang ditentukan untuk
penulis bermaksud mengangkat permasalahan ini mengetahui peningkatan kreativitas
dalam penelitian berjudul Implementasi belajar siswa di SMA Negeri 1
Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Mata Patampanua.
Pelajaran PKn Dalam Upaya Meningkatkan b. Kreativitas belajar adalah suatu proses
Kreativitas Belajar Siswa. (Studi Analitis mental individu yang melahirkan
Deskriptif siswa SMA Negeri 1 Patampanua gagasan, proses, metode, ataupun produk
Kab. Pinrang). baru yang efektif bersifat imajinatif,
Dengan tujuan penelitian yaitu untuk 1). rasional, dan sikap saling menghargai
Mengetahui penerapan model pembelajaran yang berdaya guna dalam berbagai
berbasis portofolio dapat meningkatkan bidang untuk pemecahan masalah. Dan
kreativitas belajar siswa dalam proses sebagai Indikator kreativitas dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di penelitian ini yaitu keterampilan berpikir
SMA Negeri 1 Patampanua Kab. Pinrang. 2) lancar, keterampilan berpikir luwes
Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi (Fleksibel), keterampilan berpikir
oleh guru dalam penerapan model pembelajaran rasional, keterampilan memperinci atau
berbasis portofolio pada pembelajaran mengelaborasi, keterampilan menilai,
Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 rasa ingin tahu, imajinatif, merasa
Patampanua Kab. Pinrang. tertantang, sifat berani mengambil resiko,
dan sifat menghargai siswa.
METODE PENELITIAN c. Mata pelajaran Pendidikan
Penelitian ini mengkaji suatu variable Kewarganegaraan (PKn) adalah satu
yang menjadi inti dari penelitian yaitu
Implementasi Pembelajaran Berbasis Portofolio 5. Marissan. Metode Penelitian Survei,(Jakarta:
Kencana.2012) Hal. 165
17
mata pelajaran yang terfokus pada kelas yaitu kelas X MIPA 1 dengan jumlah 34
pembentukan diri yang beragam dari segi siswa.
agama, sosial, kultural, bahasa, usia dan Dalam penelitian ini, pengumpulan data
suku bangsa untuk menjadi warga negara dilakukan melalui Angket, Observasi dan
Indonesia yang cerdas terampil dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan
berkarakter. dalam penelitian ini yaitu teknik analisis secara
deskriptif dan tabulasi data. Kelompok data yang
Populasi adalah wilayah generalisasi sifatnya kualitatif dipaparkan secara deskriptif
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
kualitas dan karakteristik tertentu yang Sedangkan kelompok data kuantitatif diskor
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dalam bentuk tabulasi dan dianalisis dengan
kemudian ditarik kesimpulannya6. Jadi populasi menggunakan teknik persentase dengan rumus8,
pada penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X sebagai berikut :
SMA Negeri 1 Patampanua Kabupaten Pinrang
pada tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa
Kelas X yang aktif belajar di SMA Negeri 1 Keterangan :
Patampanua pada tahun pelajaran 2013-2014 P = Persentase
sebanyak 205 siswa. F = Frekuensi yang dicari persentasenya
Siswa N = Jumlah responden
Kelas Jumlah
Perempuan Laki-laki
X MIPA PEMBAHASAN
26 8 34 Bapak Ilyas mengemukakan bahwa sumber
1
X MIPA daya siswa kelas X MIPA 1 sebelum
26 10 36 diterpakannya model pembelajaran portofolio
2
X MIPA memiliki kreativitas cukup rendah hal ini terlihat
22 11 33 saat guru menerangkan tidak ada umpan balik
3
X IPS 1 22 13 35 dari para siswa, mereka cenderung pasif,
motivasi dan kreativitas belajar rendah, saat
X IPS 2 17 17 34
diberi pertanyaan hanya beberapa siswa saja
X IPS 3 19 14 33 yang menjawab, tidak ada kerja sama kelompok
Jumlah 132 73 205 yang baik, hanya siswa tertentu yang aktif, siswa
Sumber Data : Data base siswa SMA Negeri 1 kurang berani mengemukakan pendapat, lambat
Patampanua dalam menganalisa masalah dan membuat
keputusan. Setelah diterapkannya model
Sampel adalah sebagian dari jumlah pembelajaran berbasis portofolio kreativitas
populasi yang dipilih untuk sumber data 7 . siswa mengalami peningkatan yang cukup
Sejalan dengan pengertian tersebut dapat signifikan.
disimpulkan bahwa sampel merupakan Pembelajaran portofolio mendekatkan
perwakilan dari populasi yang diambil oleh siswa kepada obyek yang dibahas, dan
peneliti dengan teknik Random Sampling. pengajaran yang menjadikan materi yang
Adapun sampel yang dimaksud penulis dalam dibahas langsung dihadapkan kepada siswa atau
penelitian ini adalah sebahagian jumlah populasi siswa secara langsung mencari informasi tentang
hal yang dibahas di lingkungan masyarakat
6 . Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan sekitarnya. Dengan model pembelajaran
Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: ALFABETA CV. 2011). Hal.
119
8. Tito, M. Arif. Dasar-dasar Statistika. (Makassar : UNM
7. Sugiyono. Ibid, Hal. 120 Press.2004) Hal. 242
18
portofolio peserta didik diberdayakan mampu portofolio dokumen sebagai publikasi yang
berbuat untuk memperkaya pengalaman belajar menarik serta mempresentasikannya dengan
dan juga dapat meningkatkan interaksi dengan membuat portofolio tayangan. Selain itu
lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial, siswa mendapatkan wawasan substansial
maupun budaya. seperti pemahaman tentang kebijakan
Siswa tidak hanya mendapatkan publik, belajar tentang masalah-masalah
pengetahuan melalui pemaparan atau ceramah yang ada di masyarakat, memahami
guru saja, namun mereka langsung ke bagaimana memecahakan masalah,
lingkungan sekitar untuk mencari informasi. menyadari kelompok-kelompok masyarakat
Dengan adanya interaksi dengan lingkungan yang memiliki perhatian terhadap masalah
siswa dapat membangun pengetahuan dan yang ada dimasyarakat. Semua itu
kepercayaan diri. Melalui interaksi dengan menjadikan belajar benar-benar bermakna.
berbagai individu dan kelompok yang beragam
membentuk kepribadian siswa memahami 3. Meningkatkan Kreativitas
kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif Model pembelajaran berbasis
dan toleran terhadap keanekaragaman dan portofolio mampu mengajak siswa untuk
perbedaan hidup. Jadi model pembelajaran praktek sebagai warga negara yang cerdas,
portofolio merupakan : terampil, kritis dan kreatif dalam
menangggapi masalah yang ada di
1. Proses Pembelajaran Menarik masyarakat sekitar. Mereka belajar untuk
Pembelajaran portofolio pada mata memecahkan masalah yang ada di
pelajaran pendidikan kewarganegaraan masyarakat bahkan mereka mencari,
(PKn) menjadi pembelajaran yang cukup mengumpulkan informasi atau data langsung
menarik. Dalam pembelajaran Siswa tidak dari sumbernya. Pembelajaran portofolio
hanya di kelas, tetapi juga ikut turun melatih siswa untuk berani tampil di muka
langsung ke lapangan mencari data dan umum menyampaikan pendapat dan
informasi, siswa dapat leluasa menuangkan bertanya. Selain itu, pada saat diskusi siswa
ide dan pendapatnya jadi siswa menjadi mampu membuat kebijakan-kebijakan
aktif, kritis dan kreatif terhadap masalah alternatif yang dapat dijadikan masukan
yang dikaji. Siswa mendapatkan ruang yang kepada pemerintah. Dengan lembar
cukup luas untuk berapresiasi dan berkreasi, pengamatan, yang mencakup keterampilan
dengan demikian kegiatan-kegiatan dalam berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes
pembelajaran portofolio memberi tantangan (Fleksibel), keterampilan berpikir rasional,
tersendiri bagi siswa karena siswa terlibat keterampilan memperinci atau
langsung, mencari, mengalami, bahkan mengelaborasi, keterampilan menilai, rasa
menemukan kebermaknaan belajar dan ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang,
mendapatkan pengalaman berharga yang sifat berani mengambil resiko, dan sifat
tidak didapatkan dalam kelas. menghargai siswa. Guru mengetahui siswa
yang memiliki tingkat kreativitas yang
2. Kebermaknaan Belajar tinggi dan yang rendah sehingga dapat
Pembelajaran berbasis portofolio, memotivasi siswa. Pembelajaran portofolio
siswa memperoleh banyak pengalaman di SMA Negeri 1 Patmpanua khususnya
belajar yang sangat bermakna. Pengalaman kelas X MIPA 1 berjalan cukup sukses dan
tersebut antara lain pengalaman sosial dalam berhasil meningkatkan kreativitas siswa.
kerja kelompok, pengalaman akademik
melalui pemecahan masalah, menyusun
19