Anda di halaman 1dari 2

Hello, Saya Mahmud Isnan Siregar angkatan 2014, saya ingin berbagi pengalaman sebagai

mahasiswa PERMATA (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air) 2017 di STIKOM Bali atau yang
dikenal sekarang ITB (Institut Teknologi dan Bisnis ) STIKOM Bali. Ada banyak manfaat yang
kalian dapatkan dengan bergabung dalam program pertukaran pelajar,seperti pertukaran
budaya, teman dan koneksi, peluang baru, dan tentunya bisa liburan.

Dalam kurun waktu satu semester atau sekitaran 5 bulan dari studi saya disana, saya
mendapat pengetahuan dan pengalaman yang akan dan diingat dan bermanfaat bagi saya,
yang tidak akan saya lupakan seumur hidup, itu semua berawal pada bulan September 2017
lalu sesudah pulang dari Malang mengikuti MTQMN (Musabaqah Tilawatil Qur’an) 15 2017.
Saya berangkat ke Bali atau pulau Dewata tempat wisata terbaik di dunia yang mana selama
ini saya hanya bisa melihatnya di TV.

Selama di Bali saya hanya tidak terfokus belajar di kampus, saya banyak mencari ekosistem
industri,ekonomi,wisata, dan yang pastinya teknologi informasi yang relevan dengan
jurusanku. Saya gabung dan mengikuti komunitas Google Developer dan Facebook Circle.
Belajar secara langsung dari expert tentang teknologi masa kini seperti React, Flutter,
Firebase dan PWA.

Google Develpor

Facebook Circle
Oh yeah jauh hari sebelum berangkat ke Bali saya pernah apply proposal bisnis dalam ajang
Entrepreneur Award I Kopertis X (untuk yang belum tau wilayah Kopertis X meliputi
Sumbar,Riau,Jambi dan Kepri atau yang dikenal sekarang LL Dikti X). nah dipertengahan
bulan desember keluar pengumumannya dan namaku masuk dalam salah satu finalis,
sedangkan aku masih di Bali. Momen inilah salah satu yang tidak bisa saya lupakan dimana
kampus menyuruh pulang untuk mengikuti acara itu selama 4 hari dan balik lagi ke Bali
dimana biayanya ditanggung oleh STMIK Indonesia. Pulang-pergi Bali GRATIISSS coy...kek
anak pejabat aja aku ni wkwk.

Menjalani kehidupan sehari-hari bukan mayoritas muslim, saya pikir sangat menantang,
hanya satu semester saja tinggal di Bali, banyak hal baru yang saya temui. Terlebih lagi
saya seorang muslim yang tidak akan makan makanan diharamkan seperti daging babi.
Sebelum membeli makanan saya terlebih dahulu memeriksa ada atau tidak label halalnya,
dan biasanya saya mencari rumah makan Padang walaupun harganya mahaaallll..tapi aman
dan halal. Menjadi mahasiswa pertukaran merupakan kesempatan yang jarang bisa
didapatkan. Entah kapan lagi datang kesempatan itu. Bali is wonderful.

Anda mungkin juga menyukai