Anda di halaman 1dari 2

1.1. A.

10 AKSI NYATA - PENERAPAN PEMIKIRAN


KI HADJAR DEWANTARA DI KELAS DAN SEKOLAH
 
Nama CGP : Apul Tua F Sigalingging, S.Pd

1. Perasaan yang saya alami selama melakukan perubahan di kelas :


Ketika saya melakukan perubahan dikelas, saya merasa senang dan lebih bersemangat karena timbul
suasana baru dalam pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Hal itu terlihat dari
semangat anak-anak dalam proses pembelajaran, anak-anak lebih percaya diri dengan berani dan
mampu menyampaikan pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran sehingga potensi yang ada peserta
didik lebih terlihat dari kreatifitas mereka dalam menyelesaikan suatu soal yang diberikan. Ini
merupakan suatu kebahagiaan bagi saya sebagai seorang pendidik. Sebagai pendidik saya harus
mampu melakukan perubahan untuk mengembangkan kreatfitas peserta didik sehingga tercipta peserta
didik yang mandiri, kreatifitas dan berinovasi.

2.  Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan yang terjadi 

dalam proses pembelajaran dikelas setelah saya mempelajari Filosofi Pemikiran pendidikan KHD, saya
melihat adanya perubahan yang nyata pada diri  peserta didik mengenai tumbuh kembangnya pesert
didik yang di diciptakan sama oleh Tuhan Yang Maha Esa,  KHD melihat kodrat, potensi yang dimiliki
anak mengenai kognitif, Afektif dan Psikomotorik (Cipta, Karsa,Karya),Ki Hajar menyebutkan kita
sebagi pendidik harus menghamba kepada Anak. Pendidikan di keluarga adalah pendidikan utama
dalam mendidik anak, ketika anak salah biarakan karena anak belum tahu, disana ada pelajaran tutwuri
handayani.  Setelah saya mempelajari Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara maka terang
benderanglah ternyata yang mempengaruhi tumbuh kembangnya anak adalah mengenai Kodrat Alam
sebagai kuasa Tuhan Yang Maha Esa yang tidak bisa dirubah oleh kita sebagai pendidik tapi kewajiban
kita sebagai pendidik adalah menuntun anak didik untuk tumbuh kembang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya, Kodrat Zaman menurut KHD yang disampain oleh Ki Supriyoko (Tamansiswa) dalam
webinar merupakan dibuat atau dipengaruhi oleh Budaya Bangsa (Memayu Hayuning Bongso).
Bagaimana pemikiran KHD dapat diterapkan di kelas atau di sekolah adalah taat terhadap kodrat Alam.
Filosofis Pemikiran KHD menurut Ki Supriyoko dalam Webinar menyebutkan, KHD menentang konsep
Tabularasa (anak diibaratkan lembar kertas putih). Tetapi KHD memandang Kodart alam sejak lahir
punya garis bakat dan minat. Taat yang menjadi talenta sang anak yang positif, lebih lanjut Ki supriyoko
menyebutnya Handayani semua itu sebagai pendidikan bagi anak dalam keluarga. Kodrat Alam
sebagai pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa bagi setiap anak. Kodrat Zaman di pengaruhi oleh
budaya bangsa Memayu hayuning Bongso. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa tujuan
pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Anak didik adalah segalanya sehingga Ki
Hadjar Dewantara menyebutnya menghamba kepada anak didik.

3.  Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik, diantara pengalaman yang
pernah saya lakukan di sekolah kaitannya dengan mata pelajaran Bimbingan dan Konseling di sekolah
yang saya ampu di SMA Negeri 1 Singaparna, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
XII Tasikmalaya Jawa Barat Mata Pelajaran Bimbingan dan Konseling . Ada 4 layanan dalam
Bimbingan Dan Konseling. Pertama Bimbingan Pribadi, Kedua, Bimbingan Belajar, Ketiga Bimbingan
social dan Keempat Bimbingan karir.   dimana dalam kegiatan Bimbingan karir bagi peserta didik kelas
XII yang dilaksanakan setiap tahun  dalam bentuk kegiatan Fisau Fair yaitu ajang  sosialisasi
Perguruang Tinggi (PTN dan PTS) di Indonesia untuk diperkenalkan di kalangan peserta didik mengapa
ini penting? Kami paham bahwa tujuan peserta didik masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah
untuk melanjutkan keperguruan Tinggi, kami mengemas   bentuk sosialisasi kepada peserta didik kelas
XII itu dalam bentuk PISAU FAIR (Politehnik, Institut, Sekolah Tinggi, kademi dan Universitas), Pisau
fair ini diperuntukan bagi peserta didik SMAN 1 Singaparna dan diperuntukan juga bagi peserta didik
SMA/SMK/MA diwilayah Tasikmalaya sekitarnya  dan pringan timur.  Kami di Bimbingan dan Konseling
SMA N 1 Singaparna menjalin kerjasama dengan PTN/PTS di Indonesia tidak kurang  tiap tahunnya
PTN/PTS yang ikut ambil bagian dalam kegiatan Fisau Fair tidak kurang dari 43 PTN/PTS di Indonesia,
selain dengan perguruan tinggi kami juga kerjasama dengan alumni SMAN 1 Singaparna yang tersebar
di PTN/PTS di Indonesia. Mereka alumni membantu dalam mensukseskan kegiatan Pisau Fair di setiap
kegiatan, nilai positip/pengaruh kegiatan Pisau Fair kepada peserta didik setiap tahunnya yang diterima
di PTN/PTS dari SMA N 1 Singaparna yang melanjutkan keperguruan tinggi 45 % di serap di PTN
melalui jalur SNPTN, SBMPTN, UM dan PMDK.  40 % diserap di PTS sinsanya 15 persen masuk dunia
kerja. 

4. Foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan, penerapan dan refleksi) aksi
Nyata di SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat 

5. Testimoni Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai