Disusun Oleh :
Nama : Dhevi NurSafitri
NIM : 18104030055
Prodi : PIAUD
Lokasi : TK MASYITHOH KARANGMOJO
Alamat Lokasi : Karangmojo , Trirenggo , Bantul
DPL : Eko Suhendro,M.Pd
i
PENGESAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Yogyakarta, 2021
Eko Suhendro,M.Pd
ii
DAFTAR ISI
LAPORAN PLP KKN JENIS KUALITATIF
LAPORAN INDIVIDUAL............................................................................i
PELAKSANAAN PLP-KKN INTEGRATIF.............................................i
PENGESAHAN............................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................- 4 -
Pendahuluan.............................................................................................- 4 -
A. Latar Belakang Masalah..............................................................- 4 -
B. Rumusan Masalah...........................................................................- 7 -
BAB II.......................................................................................................- 8 -
Pembahasan..............................................................................................- 8 -
A. Kerangka Teori.............................................................................- 8 -
1. Pembelajaran PAI Anak Usia Dini dan Tujuannya..............- 8 -
2. Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun....................- 10 -
B. Metode Laporan..........................................................................- 14 -
1. Jenis Laporan..........................................................................- 14 -
2. Tempat dan Waktu Laporan.................................................- 14 -
3. Subjek Laporan.......................................................................- 14 -
4. Teknik Pengumpulan Data.....................................................- 16 -
5. Teknik Analisis Data...............................................................- 17 -
6. Teknik Keabsahan Data.........................................................- 18 -
7. Pembahasan dan Kesimpulan................................................- 19 -
BAB III....................................................................................................- 20 -
Penutup...................................................................................................- 20 -
A. Kesimpulan..................................................................................- 20 -
LAMPIRAN – LAMPIRAN..................................................................- 21 -
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................- 25 -
iii
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI MELALUI GURU
KHUSUS TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
ANAK UNTUK KELOMPOK A DI TK MASYITHOH
KARANGMOJO
BAB I
Pendahuluan
4
semaksimal mungkin.Baik dari segi Agama dan moral , Sosial dan
emosional ,Fisik-motorik,Kognitif,Bahasa dan Seni.Terutama
Pendidikan Agama selayaknya diajarkan sejak dini mulai dari
pembiasaan yang sederhana dan kecil. Kegiatan pendidikan tersebut
dimulai dalam keluarga,sejak anak dalam kandungan (prenatal)
sampai telah lahir (postnatal). Keluarga merupakan bagian
terpenting bagi anak dan termasuk lingkungan pertama anak untuk
mendapatkan pendidikan agama,karena orang tua merupakan guru
pertama dan utama anak usia dini.Selain keluarga pendidikan agama
juga didapatkan dalam masyarakat dan sekolah.1
Sekolah sebagai tempat pendidikan formal berkewajiban
untuk mengajarkan dalam pendidikan agama sejak anak menempuh
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak
(TK).Pendidikan agama untuk anak usia dini dapat diarahkan guna
menstimulasi,membimbing,mengasuh dan menawarkan aktivitas
pembelajaran yang mampu menghasilkan pemahaman pada
anak.Kemampuan dan keterampilan sebagai pondasi bagi keimanan
mereka agar kelak tumbuh menjadi pribadi yang utuh.Dengan kata
lain,pendidikan agama juga menargetkan 3 aspek perkembangan
anak berupa: kognitif,afektif dan psikomotorik.Artinya pendidikan
agama didapat anak harus mencakup unsur pemberian
edukasi,pengetahuan,kemampuan mempraktekkan dan kecakapan
yang tumbuh sebagai kebiasaan positif anak.
Tidak ada keraguan bahwa pendidikan agama yang diperoleh
sejak usia dini akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan
agama anak di jenjang sekolah selanjutnya. Sehingga pentingya
pengetahuan dan pengenalan pendidikan islam anak usia dini
dilaksanakan supaya anak saat sudah beranjak dewasa dapat
mengamalkan , menerapkan ajaran islam dengan baik. Dalam
pengenalan ajaran islam di sekolah sebagai pendidik mempunyai
peranan yang sangat urgent,keberhasilan pembelajaran tergantung
1
Mahdi M Ali, ‘PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK USIA DINI Mahdi
M. Ali Dinas Sosial (Panti Asuhan Nirmala) Kota Banda Aceh’, 1.July (2015), 190–215.
5
pada sosok seorang guru. Karena guru adalah agen of change
disamping itu sebagai guru mampu menciptakan suasana belajar
yang nyaman,menyenangkan dan juga tidak membosankan. Guru
dapat menjadi media yang dapat membawa anak didik untuk aktif,
dalam kegiatan proses belajar mengajar. seorang guru akan selalu
mengahadapi tantangan dalam pembelajaran pendidikan islam
khususnya terhadap anak usia dini. 2
Hambatan yang dialami guru dalam pembelajaran pendidikan
islam anak usia dini adalah adanya tuntutan ke ranah kognitif, jadi
guru lebih fokus pada pengetahuan (kognitif) atau hasil akhir.Tanpa
mementingkan proses keterlibatan siswa dalam belajar.Selain itu di
era jaman modern saat ini guru diharapkan dapat memiliki ide yang
kreatif agar pembelajaran dapat berkesan untuk anak , melalui media
– media pembelajaran seperti alat peraga , media tempel ,gambar
lambang keNuan,iqra,juzama,media gambar hadits-
hadits,penyampaian cerita kisah para nabi , nyanyian/lagu dsb.
Semua itu adalah cara dan proses penyampaian materi keagamaan
islam pada anak supaya sedikit demi sedikit materi dapat
tersampaikan walaupun anak belum mengetahui maknanya.
2
Jamiluddin Yacub, Nur Indahsari, and Ermanita Permatasari, ‘PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( PAI ) PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL ( RA ) DARUL HUDA’, 2021, 109–28.
6
Dari hasil pengamatan dilakukan di TK Masyithoh
Karangmojo selama pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) tersebut diatas,sehingga peneliti merasa perlu melakukan
penelitian mengenai Hambatan pembelajaran PAI yang
menggunakan guru pendamping khusus / guru PAI anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana media yang digunakan guru dalam pendidikan islam
di TK Masyithoh Karangmojo ?
2. Bagaimana hambatan dari pembelajaran PAI yang memiliki guru
khusus terhadap perkembangan Kognitif anak ?
7
BAB II
Pembahasan
A. Kerangka Teori
1. Pembelajaran PAI Anak Usia Dini dan Tujuannya
3
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung:
Alfabeta, 2012), h. 108.
8
dan pendekatan serta untuk meningkatkan skill atau kemampuan
siswa dan perbaikan moral guna mencapai tujuan pendidikan.
9
keagamaan yang terdapat dalam materi PAI kontekstual terhadap
perkembangan moral dan agama anak usia dasar. Keadaan pandemi
akibat Virus corona yang mewabah dunia saat ini, menyebabkan
pembelajaran formal ditutup bagi anak usia dini, meskipun beberapa
sekolah menerapkan kebijakan pergantian hari belajar antarjenis
kelamin dan mengundang anak belajar ke rumah guru. Akan tetapi
secara umum pembelajaran formal tidak berjalan dengan kondusif
seperti masa normal.
10
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif adalah kegiatan
atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan
dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman
sendiri. Sementara itu, menurut Chaplin dalam Dictionary of
Psychology, “Kognitif adalah konsep umum yang mencakup semua
bentuk pengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat,
memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan,
memperkirakan, menduga, mengingat dan menilai.”6
11
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perkembangan
kognitif anak usia dini adalah kemampuan cara berpikir anak usia
dni dalam memahami lingkungan disekitar. Sehingga pengetahuan ,
pengalaman anak akan bertambah. Artinya dengan kemampuan
berpikir tersebut anak dapat mengeksplorasikan dirinya sendiri,orang
lain, hewan , dan tumbuhan,serta berbagai benda yang ada
disekitarnya serta mereka dapat memperoleh berbagai pengetahuan
tersebut.
12
diperolehnya
- Mulai banyak pertanyaan
yang diajukan oleh anak
- Anak dapat berpikir
simbolik
- Dapat mengurutkan ,
menghitung ,
mengelompokkan
- Kemampuan mengingat
1. Faktor Hereditas
2. Fator Lingkungan
B. Metode Laporan
13
1. Jenis Laporan
Dari permasalahan diatas sehingga peneliti
menggunakan Jenis penelitian pada laporan ini adalah
menggunakan pendekatan Kualitatif , dengan desain metode
deskriptif.
Menurut Williams (2008) penelitian kualitatif
berbeda dengan penelitian lainnya dalam beberapa hal.
Dalam hubungan ini, Williams menyebutkan dalam tiga hal
pokok yaitu (1) pandangan-pandangan dasar (axioms)
tentang sifat realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
posibilitas penarikan generalisasi, posibilitas dalam
membangun jalinan hubungan kausal, serta peranan nilai
dalam penelitian. (2) karakteristik pendekatan penelitian
kualitatif itu sendiri, dan (3) proses yang diikuti untuk
melaksanakan penelitian kualitatif7
3. Subjek Laporan
Subjek penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data
bisa didapatkan yaitu :
No Subjek
a. W.,S.Pd.AUD ( Kepala Sekolah )
b. S.A,S.Pd.I ( Guru PAI )
7
Hardani Hardani and others, Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, 2020.
14
c. 4 Peserta Didik ( Kelas A )
d. Walimurid
a. Kepala Sekolah
15
a. Observasi
Metode observasi adalah metode yang
menggunakan suatu teknik dengan cara
mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.8 Dengan
melakukan observasi peneliti dapat mengetahui dan
mendapatkan informasi secara langsung dengan
pengamatan sendiri. Kemudian peneliti dapat
menyimpulkan hasil dari pengamatan tersebut.
b. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan pertemuan dua
orang atau lebih untuk bertukar ide dan informasi melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan untuk
teknik pengambilan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan dalam mengemukakan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden lebih mendalam.9
c. Dokumentasi
Sejumlah besar data dan fakta tersimpan dalam bahan
yang berbentuk dokumentasi. Dokumentasi merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
sumber-sumber dilapangan yang berkaitan dengan
masalah yang sedang diteliti, baik berupa dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen
dipilih berdasarkan tujuan dan fokus masalah penelitian.
Sugiyono mengemukakan bahwa dokumentasi adalah
8
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. VIII, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 220.
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Cet. XXIII, Bandung:
ALFABETA CV, 2016), hal. 231.
16
catatan peristiwa yang sudah berlalu dalam bentuk
tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang.10
10
Ibid,hal.240
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Cet.XXIII, Bandung:
ALFABETA CV, 2016), hal. 245
17
Pemaparan data dapat dilakukan dalam bentuk table,
grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui
penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin
mudah dipahami. Miles dan Huberman menyatakan
bahwa dalam penelitian kualitatif yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian
yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil
analisis data. Simpulan ini disajikan dalam bentuk
deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada
kajian penelitian.
18
Teknik triangulasi yang digunakan adalah membandingkan
data hasil pengamatan dari data hasil wawancara,
membandingkan apa yang dikatakan secara pribadi, dan
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
19
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat
merangsang perhatian,minat,pikiran dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Jadi , dapat dilihat bahwa pentingnya media yang digunakan
dalam pendidikan guna untuk mencapai pembelajaran yang
diharapkan. Dan perlu diingat bahwa peranan media tidak akan
efektif apabila penggunaanya tidak sejalan dengan isi dan tujuan
dari pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Ketika
mengacu pada ragam media yang dapat digunakan di sekolah
terutama pendidikan anak usia dini media menjadi hal yang
dinanti oleh anak. Karena media dan atau materi pengajaran dan
pembelajaran serta teknologi yang saat ini tersedia, tergantung
pada konteksnya. Tentu ada banyak jenis yang dapat digunakan
mulai dari yang paling konvensional seperti mislanya papan
tulis, gambar,buku dan jenis – jenis model samapai kepada video
VCD,DVD,Komputer,laptop yang ditayangkan melalui
proyektor. 13
Jenis – jenis media yang dapat digunakan untuk proses
penyampaian materi pada pembelajaran PAI anak usia dini.
Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino (2002)
mengelompokkan media pembelajaran ke dalam beberapa jenis,
yaitu (1) bahan cetak, (2) visual, (3) audio, (4) video, (5)
komputer, (6) multimedia, (7) Internet dan Intranet. Dari ke tujuh
jenis media tersebut akan beberapa saja yang dibahas dan yang
banyak digunakan di sekolah dalam pendidikan anak usia dini
yaitu :
a. Bahan Cetak : media sederhana yang mudah didapat
, relatif murah serta dapat ditemukan dimana saja dan
kapan saja seperti ; brosur , pamflet , modul , lembar
kerja siswa ,dan hanout bagian dari media cetak. Namun ,
13
U Kustiawan, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Penerbit
Gunung Samudera [Grup Penerbit PT Book Mart Indonesia], 2016)
<https://books.google.co.id/books?id=gpYqDwAAQBAJ>.
20
dalam konteks ini karena anak usia dini , anak akan
mengamati dan mennayakan dari apa yang dilihat pada
gambar. Gambarnya pun terutama yang cukup tampak
besar dan menarik untuk anak.
b. Visual : Media visual ini menggunakan indra
penghlihatan saja.sehingga dapat dibagi menjad dua
kompenen yaitu nonprojek dan projek. Nonprojek
mencakup gambar,tabel,grafik,poster dan kartun.
Sedangkan projek berupa kamera,OHP,gambar
digital,DVD-rom dll.
c. Audio : jenis yang hanya menggunakan indra
pendengaran saja.berupa kaset , CD , MP3/MP4. Media
yang cukup murah , fleksibel dan mudah dibawa kemana-
mana. Misalnya dimasa pandemi seperti ini guru
mengirimkan voice note berupa hafalan surat / doa / lagu
lalu dkirim digrup sehingga anak – anak dapat dengan
mudah memutar ulang rekaman tersebut.
d. Video : Berasal dari bahasa latin yang artinya “saya
melihat” , Video adalah gambar yang bergerak yang
direkam pada tape atau CD yang setiap bentuknya
berbeda ukurannya, bentuknya, kecepatannya, metode
perekaman, dan mekanisme kerjanya.Seperti; DVD
player,videodisc,internet video.
e. Multimedia : Media campuran berupa
teks,suara,video,animasi,gambar untuk menyajikan
informasinya. Dapat dicontohkan yang bermanfaat untuk
anak Film Animasi Nusa & Rara yang mengaitkan
mengenai pembelajaran PAI anak usia dini.
f. Media pameran : media ini semacam media cetak , media
ini bermacam – macam seperti benda-benda tiruan dan
benda realita ( nyata). Contoh dalam dunia pembelajaran
21
PAI anak usia dini ; tiruan tempat ibadah ,tiruan orang
gerakan sholat, tiruan ka’bah dsb. 14
B. Hambatan dalam pembelajaran PAI Anak Usia Dini
a. Konsentrasi dan kefokusan anak : Anak usia dini bukanlah
anak sekolah dasar yang diam,fokus,dan mendengarkan
materi pemebalajaran dengan waktu yang lama. Namun
mereka memiliki konsentrasi dan kefokusaanya tidak
bertahan lama bahkan hanya sekitar 15 menit lamanya.
Sehingga sebagai guru pendamping khusus PAI harus pandai
mengelola waktu agar tujuan dari materi tersampaikan pada
anak.
b. Penguasaan Teknologi yang kurang : Pembelajaran dapat
menarik minat anak melalui video-video animasi
pembelajaran yang dibuat oleh guru. Tidak semua guru dapat
mengelola dan menggunakan teknologi untuk saat ini, tetapi
dituntut harus kreatif. Seperti dalam materi pembelajaran
PAI pasti akan ada materi bercerita, dimana seorang dituntut
untuk membuat video animasi bercerita yang menarik untuk
anak.15
c. Pembiasaan : Pembiasaan tidak hanya dilakukan pada saat
anak disekolah , akan tetapi pembiasaan dilakukan sejak anak
hadir , tumbuh dan berkembang di keluarga tersebut.
C. Hasil Wawancara
1. Peserta didik
a. Ananda : Inisial anak AN
Walimurid : OK
Ananda AN anak yang lincah,suka bertanya,suka
bernyanyi,pemberani,dan suka membantu temannya. Dari hasil
pemamparan ibunya “Perkembangan anak saya dalam
pembelajaran PAI lebih mudah mengingatnya , dan
14
Muhammad Yaumi, ‘Ragam Media Pembelajaran’, 2017, 21–44.
15
‘Pendidikan Agama Islam Pada PAUD_TK Dan Tantangan Pandemi’
<https://kemenag.go.id/read/pendidikan-agama-islam-pada-paudtk-dan-tantangan-
pandemi-wk4pz>.
22
penyampaian materi serta video sudah tepat. Dan lebih suka
penyampaian dalam bentuk video karena orangtua juga dapat
belajar bersama”.
b. Ananda : Inisial anak SC
Walimurid : MG
23
“Setiap anak memiliki kemampuannya beda-beda baik dari segi
manapun,kalau untuk anak saya sendiri saat ini memang proses
mengingatnya cukup kurang dan perkembangan bahasanya juga
sedikit lambat. Namun , saya akan terus belajar dan membimbing
anak saya terutama dalam pembelajaran PAI yang disampaikan
oleh bu guru. Penyampaian materinya pun sudah sesuai dengan
anak didik baik dari menulis, mneyanyi,menghafal hadits ,surat
pendek sellau memberikan contoh terlebih dhaulu. Kalau ada anak
yang tidak bisa guru mendekati dan membimbing anak sampai bisa
“
2. Guru PAI
Guru PAI : S.A,S.Pd.I
3. Kepala sekolah
Kepala sekolah : W.,S.Pd.AUD
24
Ngenep,Terong,Dlingo,Bantul, Yogyakarta. Kegiatan KKN ini
dilaksanakan dengan tema “Membangun Religius Anak dan
Meningkatkan Program Masyarakat”. Adapun beberapa program
kerja KKN sebagai berikut:
25
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa
kemampuan kognitif setiap anak memang berbeda – beda. Terutama
bagain daya ingat anak, karena dimana pembelajaran PAI yang
disamapikan oleh guru terdapat doa,surat pendek serta hadits yang
dapat dihafalkan oleh anak. Dan media-media pembelajaran PAI
melalui Guru PAI di TK Masyithoh Karangmojo banyak
menggunakan audio,visual,media gambar,media cetak guna untuk
meningkatkan daya ingat anak agar dapat menarik. Hambatan –
hambatan yang dialami memang konsentrasi dan kefokusan anak
serta daya ingat anak.
26
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Pembagian PMTAS
27
Pelatihan Batik jumputan dari Praktek Mengajar Hasil belajar anak
Tisu
Wayang Ayam
28
Hasil belajar anak Senam Bersama
KKN
KKN
29
KKN
KKN
KKN
KKN
30
DAFTAR PUSTAKA
31
DI RAUDHATUL ATHFAL ( RA ) DARUL HUDA’, 2021, 109–28
32