LEMBAR PENGESAHAN
Judul
SUKRI, S.Pd
NIP. 19670509 199007 1 001
Mengetahui
Kepala Bidang PAUD dan Non Formal
Dinas Pendidikan Kab. Gresik
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga Negara
adalah pendidikan non formal. Pada pendidikan non formal masyarakat dapat
menentukan sendiri apa saja yang ingin dipelajari, bagaimana metodenya dan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
Masa inilah anak berada pada masa keemasan (golden age) yang
berkisar pada usia 0-5 tahun. Golden age merupakan masa dimana anak
mulai peka untuk menerima berbagai rangsangan. Masa ini hanya terjadi
sekali sehingga sebisa mungkin orang tua khusunya harus dapat menstimulasi
aspek-aspek yang dibutuhkan dalam diri setiap anak. Pada usia ini anak akan
dapat lebih mudah mengingat segala sesuatu yang diterima atau dilihatnya.
Saat ini banyak orang tua yang lebih memilih menitipkan anaknya ke
orang tua sehingga tidak dapat maksimal mendidik anaknya, ada juga yang
untuk saling bersaing dari segi kualitas. Persaingan dari segi kualitas ini tidak
hanya dari segi bentuk infrastruktur bangunan yang megah tetapi juga
diperhatikan dari berbagai aspek yang dibutuhkan peserta didik, antara lain:
aspek ini bisa terpenuhi dengan baik dengan adanya pendekatan antara
komunikasi aktif dari lubuk hati sehingga anak dapat merasakan dan anak
mengusai kompetensi dasar yang ada, dengan begitu pendidik tersebut dapat
kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan
tidak lagi bertindak sebagai penyaji informasi tetapi juga harus mampu
suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang
bidang profesinya.
pendidikan Luar sekolah diatur dalam PP No.38 tahun 1992 tentang tenaga
pokok tersebut maka penilik merupakan suatu profesi dan harus memiliki
serta kursus pada jalur Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) sesuai
pelatihan kepada pendidik guna memberi bekal baik dari segi pengetahuan,
dengan penilik dilakukan jika sekiranya ada masalah yang urgent, tetapi
Surakarta. Penilik sendiri dibagi menjadi 3 jenis, antara lain: Penilik PAUD,
Kecamatan Duduksampean”
PAUD?
kompetensi pedagogik?
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari hasil
pendidik PAUD.
kompetensi pedagogik.
dimiliki.
1.5.2. Pelatihan
1.5.3. Penilik
1.5.4. Peningkatan
dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang
usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut maka akan
diharapkan.
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau
masyarakat sekitar.
1.5.7. Pendidik
anak Usia lahir sampai 6 tahun. Pendidikan anak usia dini adalah
berikutnya.
kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan
daftar lampiran
kelembagaan.
sosial .
semua bidang.
tidak ada jaminan bahwa semakin lama masa kerja dan jenjang
mutu.
(dalam PNF Pedia) ada beberapa unsur dan sub unsur penilik
bidang PAUDNI;
bidang PAUDNI;
PAUDNI
meliputi:
program PAUD;
program PAUD;
penilik, meliputi:
PAUD;
penilik;
penilik;
h. Perolehan ijazah/gelar kesarjanaan lainya.
2.2. Bimbingan
anak, remaja atau orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat
oleh dirinya.
Menurut Rochman Natawidjaja (Syamsu Yusuf dan
proses pembelajaran.
2.3. Pelatihan
perkembangan.
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau
dasar itu tidak lain ialah kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang
satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung.
profesionalisme.
minat (interest).
yang berat bagi para guru. Seorang guru harus berani menghadapi
dimilikinya.
tinggi.
individu siswa.
menyenangkan.
membentuk kompetensi.
Mulyasa, 2007:107).
a. Penilaian Kelas
remedial).
d. Benchmarking
e. Penilaian Program
dan konseling.
17):
kompetensi guru.
Hamalik, 2007:30).
menari, melukis.
2007:22).
(interelasi).
Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan
lainnya.
Mengajar
harus dilakukan oleh semua pihak, baik dari guru maupun kepala sekolah.
Ada dua upaya peningkatan kompetensi guru yang sangat mempengaruhi
satu sama lain, yaitu upaya yang dilakukan guru dan upaya yang dilakukan
peningkatan kompetensinya.
penyelidikan.
dokumentasikan.
sebagainya.
e. Mengadakan Supervisi
pendidik.
anggotanya berpartisipasi.
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Pekerjaan ini tidak
bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian khusus sebagai
guru yang berkompeten harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan
Guru dan kemajuan pendidikan adalah dua hal yang tak dapat
tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas dan kompetensi sumber daya
suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu dalam hal ini adalah siswa. Pengendalian mutu
merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang yang dilakukan dapat
berjalan sesuai rencana dan menghasilkan output yang sesuai dengan standar
mutu yang dilakukan oleh penilik jika dapat dilakukan dengan baik maka
pendidik
B
METODE DAN
PROSEDUR KERJA
mengendalikan mutu agar tetap baik maka salah satu strategi yang
kolaboratif.
tidak boleh berhenti pada satu titik, melaikan harus dilakukan terus-
menerus guna mendapatkan informasi sistematis tentang tingkat
Analisis Masalah
Membangkitkan solusi
Implementasi solusi
Gambar 4 Model Proses Penyelesaian Masalah
pertimbangan solusi
tindakan.
penilaian terhadap solusi apakah hasil yang telah dicapai telah sesuai
1. Identifikasi Permasalahan-permasalahan
a. Input
masuk kriteria;
disyaratkan;
bagi peserta
b. Proses
didik.
c. Output
peserta didik.
d. Outcome
pembiayaan lembaga.
Sejak dilantik sebagai penilik PLS penulis telah
Gresik
diikat oleh visi dan misi pendidikan nasional; (b) jumlah lembaga
Pergolakan batin.
2. Luasnya wilayah.
maksimal.
4. Terbaasnya waktu. Penilik dengan jumlah sedikit harus
pula.
tugas administratif.
C. Faktor-faktor Pendukung
pada penulis.
D. Tindak Lanjut
kegiatan supervisi;
PAUD NI.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
5.2. Saran
Baru Algensindo.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen