Anda di halaman 1dari 12

Available online at Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea

www.jurnal.balithutmakassar.org eISSN: 2407-7860


Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalus sp.) .....
pISSN: 2302-299X
Diah Irawati Dwi Arini dan Nurlita Indah Wahyuni
Vol. 5 Issue 1 (2016) 91-102
Accreditation Number: 561/Akred/P2MI-LIPI/09/2013

KELIMPAHAN TUMBUHAN PAKAN ANOA (Bubalus sp.) DI TAMAN NASIONAL


BOGANI NANI WARTABONE

(The Abundance of Anoa (Bubalus sp.) Plant at Bogani Nani Wartabone


National Park)

Diah Irawati Dwi Arini* dan Nurlita Indah Wahyuni


Balai Penelitian Kehutanan Manado
Jl. Raya Adipura Kelurahan Kima Atas, Kecamatan Mapanget Manado
Sulawesi Utara-Indonesia Telp: (0431) 3666683,
*E-mail: irawati.diah@gmail.com

Diterima 7 Desember 2015; revisi terakhir 22 Maret 2016; disetujui 22 Maret 2016

ABSTRAK
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) adalah habitat penting bagi anoa yang mewakili
keragaman genetik spesies anoa di bagian Utara Sulawesi. Satwa liar sangat bergantung pada habitatnya,
salah satunya adalah kebutuhan pakan. Ketersediaan pakan sangat memengaruhi perkembangan dan status
reproduksi dari satwa liar. Demikian pula informasi pakan juga sangat penting bagi pembinaan habitat yang
merupakan bagian dari konservasi in-situ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan
pakan anoa, kelimpahan serta keanekaragamannya di TNBNW. Penelitian dilakukan di tiga lokasi yaitu
Gunung Imandi, Gunung Gambuta dan Gunung Sinombayuga pada ketinggian 0-1.600 mdpl. Data dikumpulkan
dengan menggunakan metode garis berpetak dan pengamatan jenis pakan dilakukan dalam plot-plot dengan
ukuran 0,04 ha. Jumlah plot pengamatan pada tiga lokasi penelitian sebanyak 202 plot, terdiri dari 90 plot di
Gn. Imandi dan Gn. Gambuta, serta 22 plot di Gn. Sinombayuga. Data dianalisis secara deskriptif yang
ditampilkan dalam bentuk tabel. Kelimpahan pakan ditentukan dari jumlah penghitungan jumlah tanaman
pakan yang dijumpai di setiap lokasi. Keragaman jenis tumbuhan pakan menggunakan beberapa indeks yaitu
Kekayaan Margalef, Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener dan Indeks Kemerataan Eveness. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat 35 jenis tumbuhan pakan yang teridentifikasi, dimana 28 jenis termasuk
tumbuhan herba dan tujuh jenis termasuk pohon/tumbuhan berkayu. Beberapa jenis tumbuhan memiliki
kelimpahan berlimpah yaitu Rofu (Elatostema sp.), Rotan (Calamus sp.), dan beberapa jenis tumbuhan paku-
pakuan.

Kata Kunci: Kelimpahan, keanekaragaman, tumbuhan pakan, anoa, Bogani Nani Wartabone

ABSTRACT
Bogani Nani Wartabone National Park (TNBNW) is an important habitat for anoas, which represents
genetic diversity of anoa species in the northern area of Sulawesi. Wild animals depend on their habitats for
many things, including food. Food availability influences the growth and reproduction of any species. Food
information is also important for area management as an input in habitat development activities, which are parts
of in-situ conservation. The aim of this study was to investigate the types, abundance and diversity of anoa food
plants in TNBNW. The study was conducted in three locations, namely Imandi Mountain, Gambuta Mountain and
Sinombayuga Mountain ranging between 0 and 1600 mdpl elevations. Data were collected using line plot
sampling method and food type observation was performed with plots size of 0.04 ha. Total observation plots in
three research locations were 202, of which 90 plots were in Imandi Mountain and Gambuta Mountain, and 22
plots were in Sinombayuga Mountain. Data were analyzed descriptively and presented in tables. Food abundance
was determined by total food plants found in every location. Natural plants food diversity used several indices,
which were Margalef Richness, Shannon-Wiener Diversity Index and Evenness Index. The results showed that 35
species of food plants were identified. As many as 28 species of them including herbaceous plants, and seven
species of woody plants. Some plant species have higher abundance, namely rofu (Elatostema sp.), rattan
(Calamus sp.), and various types of fern.

Keywords: Abundance, diversity, food plants, anoa, Bogani Nani Wartabone

91
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea
Vol. 5 No.1, Maret 2016: 91-102

I. PENDAHULUAN Bulawa (1.710 mdpl), Gunung Kabela, Gunung


Anoa (Bubalus sp.) adalah mamalia Padang serta beberapa lokasi lainnya.
terbesar dan endemik yang hidup di daratan Pemilihan habitat oleh anoa ke tempat-
Pulau Sulawesi dan Pulau Buton. Sejak tahun tempat yang jauh dan aman dari gangguan
1986 hingga 2007, International Union for manusia secara tidak langsung dapat
Conservation of Nature (IUCN) memasukkan membawa perubahan perilaku khususnya bagi
anoa sebagai satwa terancam punah satwa liar yang hidupnya soliter serta memiliki
(Endangered species). Populasi anoa wilayah jelajah yang relatif luas seperti anoa.
diperkirakan kurang dari 2.500 individu Pola adaptasi dilakukan anoa pada luasan
dewasa dengan perkiraan laju penurunan habitat yang lebih sempit adalah dengan
populasinya di alam selama kurang lebih 14-18 menyesuaikan pada habitat yang tersedia. Dua
tahun terakhir mencapai 20% (IUCN, 2011). spesies anoa yaitu anoa dataran rendah
Berdasarkan peta sebaran anoa (IUCN, 2011) (Bubalus depresicornis) dan anoa dataran
ditambah dengan fakta populasinya saat ini di tinggi (Bubalus quarlesi) diketahui saat ini
alam, distribusi anoa di Sulawesi khususnya menggunakan habitat yang tersisa secara
bagian utara, cenderung mengalami bersama-sama. Terbatasnya hutan primer
penurunan populasi dengan laju yang sedikit sebagai habitat anoa akan memberikan
lebih cepat dibandingkan dengan wilayah tekanan terhadap populasi anoa. Kecilnya
lainnya di Sulawesi. Hal ini dibuktikan di jumlah populasi anoa dalam jangka panjang
beberapa kawasan konservasi di Sulawesi akan meningkatkan peluang terjadinya
Utara seperti Cagar Alam (CA) Tangkoko perkawinan kerabat dalam populasi tersebut.
Batuangus, CA. Gunung Ambang dan CA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Manembo-nembo, anoa telah dinyatakan mengidentifikasi jenis pakan potensial anoa
punah lokal (Lee et al., 2001). khususnya di Kawasan TNBNW, mengetahui
Tumbuhan pakan merupakan salah satu kelimpahan jenis-jenis pakan alami serta
komponen biotik yang sangat penting bagi mengetahui keanekaragaman jenis-jenis pakan
hidup dan kehidupan anoa di habitat alaminya. potensial anoa di kawasan TNBNW. Manfaat
Hal ini karena tumbuhan pakan merupakan yang diharapkan dari penelitian ini adalah
salah satu faktor pembatas bagi pertumbuhan sumber informasi untuk mendukung kegiatan
populasi satwa liar, termasuk anoa. Hutan konservasi in-situ anoa di Sulawesi Utara.
primer di Sulawesi disebut sebagai keranjang
makanan bagi semua jenis satwa (Kinnaird, II. METODE PENELITIAN
1997). Hutan didominasi pohon-pohon
A. Lokasi Penelitian
penghasil buah yang menyediakan beragam
Kawasan TNBNW merupakan salah satu
jenis makanan sepanjang tahun seperti jenis
kawasan konservasi di Sulawesi Utara dan
beringin yang mengandung banyak gula dan
Gorontalo yang masih sangat potensial sebagai
mineral serta mudah dicerna. Sementara ini,
habitat anoa. TNBNW memiliki luas wilayah ±
data dan informasi terkait dengan habitat
287.115 ha menurut Surat Keputusan Menteri
termasuk kelimpahan pakan anoa khususnya
Kehutanan No. 1068/Kpts-II/1992 tanggal 18
di wilayah Sulawesi Utara di habitat alamnya
November 1992. Lokasi terbagi ke dalam tiga
masih belum banyak tersedia.
Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Suwawa, Wilayah II Doloduo dan Wilayah III
(TNBNW) adalah kawasan konservasi yang
Maelang.
kini menjadi tumpuan harapan sebagai habitat
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
alami bagi satwa liar, khususnya anoa.
memiliki ketinggian bervariasi yaitu antara 50
Letaknya yang berada di dua propinsi, yaitu
– 2.000 mdpl terdiri dari ekosistem hutan
Sulawesi Utara dan Gorontalo, sangat
lumut, hutan hujan pegunungan rendah, hutan
diharapkan dapat mempertahankan
hujan dataran rendah. Jenis flora dominan di
keberadaan anoa yang dapat mewakili
antaranya Beringin (Ficus sp.), Obuyu (Piper
keragaman genetik anoa bagian utara.
aduncum), Mengkirai (Trema orientalis),
Keberadaan anoa di TNBNW diketahui pada
Lingkobung (Macaranga sp.), Palem
tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh
matayangan (Pholidocarpus ihur), Cempaka
manusia. Lokasi-lokasi yang menjadi habitat
(Magnolia sp.), Kenanga (Cananga odorata),
anoa di TNBNW diantaranya Gunung Poniki
Agathis (Agathis dammara), Kayu besi
(1.817 mdpl), Gunung Sinombayuga (1.970),
(Diospyros sp.) dan sebagainya. Sedangkan
Gunung Gambuta (1.954 mdpl), Pegunungan
jenis faunanya di antaranya Maleo

92
Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalus sp.) .....
Diah Irawati Dwi Arini dan Nurlita Indah Wahyuni

(Macrocephalon maleo), Babi rusa (Babyrousa maka dipilih tiga lokasi yang juga diperkirakan
celebensis), Musang sulawesi (Macrogalidia adalah wilayah jelajah anoa di TNBNW yaitu
musschenbroekii), Tarsius (Tarsius spectrum), Gn. Gambuta (SPTNW I Suwawa), Gn.
Kuskus (Ailurops ursinus) dan sebagainya. Sinombayuga (SPTNW II Doloduo), dan Gn.
Melalui pengamatan langsung yang Imandi (SPTNW III Maelang) pada kisaran
dikombinasikan dengan informasi dari ketinggian tempat 0 hingga 1.600 m dpl.
masyarakat setempat dan petugas lapangan Penelitian dilaksanakan pada tahun 2011.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di TN. Bogani Nani Wartabone


Figure 1. The Map of Research Location in Bogani Nani Wartabone National Park

B. Bahan dan Alat pengamatan berukuran 0,04 ha dan jarak antar


Bahan yang digunakan dan menjadi obyek plot adalah 20 meter. Sehingga diperoleh 202
dalam kegiatan penelitian ini terdiri dari plot pengamatan. Terdiri atas 90 plot di
tumbuhan pakan anoa di kawasan hutan wilayah Gn. Gambuta, 90 plot di Gn. Imandi
TNBNW. Sedangkan peralatan yang digunakan dan 22 plot di Gn. Sinombayuga. Indikator
antara lain peta kerja skala 1:50.000, kamera, yang digunakan dalam pengumpulan data
tali rafia, tali tambang, plastik spesimen, etiket adalah informasi masyarakat lokal dan bekas
gantung, pita ukur, kaliper, GPS (Global gigitan pada tumbuhan pakan. Data yang
Positioning System), kompas, flagging tape, dicatat adalah jenis tumbuhan dalam lokal,
kertas koran, lembar isian data dan alat tulis jumlah individu setiap jenis, dan bagian yang
menulis, serta bahan Alkohol 70% untuk dimakan. Jenis-jenis tumbuhan yang belum
herbarium. teridentifikasi secara langsung di lapangan
diambil sampel tumbuhannya (daun, bunga,
C. Prosedur Penelitian maupun buah) untuk dibuat herbarium.
Data dikumpulkan melalui metode garis
berpetak (Line Plot Sampling) dimana panjang D. Analisis Data
garis atau transek ditentukan berdasarkan Nama-nama lokal tumbuhan pakan
kondisi di lapangan. Pengamatan jenis pakan diidentifikasi nama ilmiahnya dari literatur
dilakukan dalam plot-plot pengamatan maupun hasil penelitian yang berkaitan
berbentuk bujur sangkar yang ditempatkan di dengan jenis tumbuhan pakan tersebut di
kanan kiri garis transek. Setiap plot antaranya Simbala (2007) dan Ambagau

93
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea
Vol. 5 No.1, Maret 2016: 91-102

(2010). Herbarium dari jenis tumbuhan pakan Keterangan :


yang tidak diketahui nama spesiesnya Dmg = Indeks Kekayaan Margalef
dianalisis di Herbarium Puslitbang Hutan dan S = Jumlah jenis yang teramati
Konservasi Alam Bogor. Tumbuhan pakan N = Jumlah total individu yang teramati
diklasifikasikan ke dalam kelompok herba dan
pohon. Data selanjutnya dianalisis secara Penetapan Indeks kekayaan jenis
deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel Margalef (Dmg) sebagai berikut nilai Dmg < 3,5
maupun gambar. maka kekayaan jenis rendah,3,5 < Dmg < 5
Kelimpahan ditentukan dari kekayaan jenis sedang dan jika nilai Dmg > 5
penghitungan jumlah individu tumbuhan kekayaan jenis tinggi.
pakan yang ada di setiap lokasi penelitian.
Indeks Kemerataan :
Menurut Indriyanto (2006) kelimpahan adalah
Indeks kemerataan (Evenness index)
parameter kualitatif yang mencerminkan
berfungsi untuk mengetahui kemerataan
distribusi relatif spesies organisme dalam
setiap jenis dalam komunitas yang dijumpai.
komunitas. Nilai kelimpahan pada masing-
H'
masing jenis tumbuhan pakan anoa diperoleh J' = (4)
dengan rumus sebagai berikut : D max
Keterangan :
∑ individu spesies J’ = Nilai evenness (0-1)
Kelimpahan (ind/Ha)= (1)
Luas total daerah pengamatan H’ = Indeks Keragaman Shannon-Wiener
Dmax = ln S
Penilaian kelimpahan tumbuhan pakan S = Jumlah jenis
secara kualitatif menggunakan pendekatan
dari hasil penelitian Pujianingsih (2005) Nilai indeks kemerataan berkisar 0 – 1.
sebagai berikut: 1 – 4000 ind/Ha Pengelompokkannya adalah sebagai berikut:
(jarang/seldom); 4001 – 16000 ind/Ha 0,00-0,25 = tidak merata; 0,26 -0,50 (kurang
(sesekali/once in a while); 160001 – 30000 merata); 0,51 – 0,75 (cukup merata); 0,76 –
ind/Ha (seringkali/often) dan > 30000 ind/Ha 0,95 (hampir merata); dan 0,96 – 1,00
(melimpah/plenty). (merata).
Keanekaragaman jenis tumbuhan pakan
menggunakan beberapa indeks yaitu Indeks III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Keanekaragaman Shannon-Wiener, Indeks
A. Identifikasi Jenis Tumbuhan Pakan
Kekayaan Margalef untuk mengetahui
Hasil penelitian di tiga wilayah TNBNW
kekayaan jenis tumbuhan pakan, dan Indeks
memiliki potensi vegetasi sebagai pakan alami
Kemerataan Eveness untuk mengetahui
anoa yang sangat memadai. Potensi vegetasi
kemerataan jenis tumbuhan pakan.
pakan di Gunung Imandi ditemukan sebanyak
Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) 21 jenis tumbuhan, di wilayah Gunung
Gambuta 12 jenis dan di Gunung Sinombayuga
H' = - ∑ pi ln pi (2)
sebanyak 13 jenis.
Keterangan : Tabel 1 menunjukkan terdapat 35 jenis
H’= Indeks Keragaman Shannon-Wiener tumbuhan yang teridentifikasi sebagai pakan
pi= Proporsi jumlah individu ke-i (ni/N) anoa di tiga lokasi habitat anoa di TNBNW
dimana 28 jenis termasuk dalam kategori
Indeks keanekaragaman jenis Shannon-
tumbuhan herba dan 7 jenis termasuk
Wiener memiliki indikator sebagai berikut : H’
tumbuhan berkayu/pohon. Hasil penelitian
< 1,5 memiliki keanekaragaman rendah; 1,5 ≤
Rahman (2001) mengidentifikasi sebanyak 46
H’ ≥ 3,5 memiliki tingkat keanekaragaman
jenis tumbuhan yang dimakan oleh anoa di
sedang dan H’ > 3,5 memiliki tingkat
wilayah Pinogu di TNBNW. Jenis-jenis tersebut
keanekaragaman tinggi (Santoso et al., 2008).
di antaranya buah beringin (Ficus variegata),
Indeks Kekayaan Jenis (Dmg): buah Pangi (Pangium edule), Momali
Indeks kekayaan jenis (species richness) (Antidesma sp.), Toputo (Curcuma sp.),
berfungsi untuk mengetahui kekayaan jenis Tombalo (Imperata cylindrica), dan beberapa
setiap spesies dalam setiap komunitas yang jenis paku-pakuan yang banyak ditemukan di
dijumpai. daerah terbuka dan pinggiran sungai.
S-1 Penelitian Imran (2008) menemukan 43 jenis
Dmg = (3) tumbuhan pakan anoa dataran rendah di Suaka
ln N '
Margasatwa Tanjung Peropa Sulawesi

94
Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalus sp.) .....
Diah Irawati Dwi Arini dan Nurlita Indah Wahyuni

Tenggara dimana sebanyak 35,4% merupakan famili sebagai pakan anoa di CA. Pangi
tumbuhan bawah. Penelitian Tandilolo et al. Binangga di Sulawesi Tengah.
(2013) menemukan sebanyak 15 jenis dari 11

Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan pakan potensial untuk anoa di TNBNW


Table 1 Potential plant foods for wild anoa di Bogani Nani Wartabone NP
Bagian
yang
Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Habitus Lokasi
dimakan
(Local name) (Scientific Name) (Familiy) (Habitus) (Location)
(parts
consumed)
Rotan susu Calamus sp. Arecaceae H T, D GI, GS
Paku Hutan Pteridium sp. Dennstaedtiaceae H D GI, GS
Pandan hutan Pandanus sp. Pandanaceae H D GI, GS
Rotan merah Calamus symphysipus Arecaceae H T GI
Paku bunga suplir Selaginella verruculosa Selaginellaceae H D GI
Paku anoa Athyrium silvaticum Polypodiaceae H D GI
Pinang hutan Areca sp. Arecaceae H D, Bu GI, GS
Kano-kano Phragmites karka Poaceae H D GI
Kayu kambing Garuga floribunda Burseraceae P D GI
Bonsai hutan - H T, D GI
Rumput boi Paspalum conjugatum Poaceae H T, D GI
Kunyit hutan Alpinia sp. Zingiberaceae H T, D GI
Kusu-kusu Imperata cylindrica Poaceae H D GI
Paku Asplenium pellucidum Polypodiaceae H D GI
Barisu Pandanus helicopus Pandanaceae H T, D GI
Pala Hutan Knema latifolia Myristicaceae P D GI
Rumput korit Pollia sorrogensis Commelinaceae H D GI
Rumput Piso Scleria multifoliata Poaceae H D GI
Jambu monyet - - P Bu GI
Tepu/Rofu Elatostema sp. Utricaceae H D GI;GG, GS
Daun Nasi Phyrrium pubinerve Maranthaceae H D GI,GG, GS
Tolipolu - - H D GG
Belabugo - - H D GG
Guito Alternanthera sp Maranthaceae H D GG
Meangbanga Pigafeta filiaris Arecaceae P Ba GG
Pisang utan Musa sp. Musaceae H Ba GG, GS
Kunyit utan Alpinia sp. Zingiberaceae H D GG
Dangin Dillenia serrata Dilleniaceae P Bu GG, GS
Pangi Pangium edule Salicaceae P Bu GG, GS
Bunganopoli Ficus sp. Moraceae P Bu GG
Bunga oranye Impatiens balsamina Balsaminaceaee H D GG
Seho Arenga pinnata Arecaceae H Bu GS
Pinang Yaki Areca sp. Arecaceae H Bu GS
Sirih-sirihan Piper sp. Piperaceae H D GS
Pakis utan - - H D GS

Keterangan: Remarks:
H = herba; P = Pohon; D = Daun; T = Tunas; Bu = Buah; H = herb; P = tress; D = leaves; T = shoot; Bu = fruits; Ba =
Ba = Batang; GI = Gunung Imandi; GG = Gunung bole; GI = Imandi Mountain; GG = Gambuta Mountain; GS=
Gambuta; GS= Gunung Sinombayuga. Sinombayuga Mountain.

Berdasarkan bagian tumbuhan yang menyebutkan anoa dataran rendah lebih


dimakan menunjukkan bahwa anoa memakan banyak memakan daun maupun buah hampir
hampir semua bagian tumbuhan seperti buah, 93%. Sedangkan hasil penelitian Pujianingsih
pucuk daun/tunas hingga batang muda namun et al. (2009) menunjukkan anoa memakan
bagian daun dan tunas mendominasi bagian daun dan buah sebesar 24% sisanya 18%
yang dimakan oleh anoa seperti yang berupa bunga, 12% buah, tunas 8%, rumput
dijelaskan dalam Gambar 2. Hasil yang sama dan umbi sebesar 4% serta lumut 2%.
ditemukan dari penelitian Imran (2008) yang

95
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea
Vol. 5 No.1, Maret 2016: 91-102

Batang (Bole)
5% Tunas (Shoot)
15%
Buah (Fruits)
17%

Daun (Young
Leaves)
63%

Gambar 2. Proporsi bagian tumbuhan pakan yang dimakan oleh anoa (%)
Figure 2. Anoa’s Natural feeds proportion (%)

Anoa termasuk ke dalam kelompok satwa lebih disukai daripada bahan makanan lainnya.
liar besar (umumnya mempunyai berat tubuh Adanya sifat selektif terhadap makanan
yang dapat mencapai lebih dari 15 kg) merupakan salah satu mekanisme untuk dapat
(Alikodra, 2010). Analisis digesta rumen memperoleh zat-zat makanan yang dibutuhkan
terhadap anoa di dalam hutan menurut hasil untuk menyusun ransumnya sendiri. Hasil
penelitian Basri et al. (2008) menunjukkan penelitian oleh Basri dan Rukmi (2011)
bahwa anoa digolongkan ke dalam satwa menunjukkan anoa sangat menyukai pakan
pemakan pucuk (browser) dan sedikit rumput- yang memiliki kandungan tanin rendah seperti
rumputan (grazer). Menurut Miyamoto et al. buah beringin, pucuk, semak dan herba dan
(2005), anoa dapat diklasifikasikan ke dalam terakhir adalah rumput. Jayanegara dan Sofyan
intermediate feeder/grazer yaitu ruminansia (2008) menjelaskan bahwa tanin merupakan
dengan kebiasaan makan di antara zat pembatas bagi pakan ternak karena
browser dan grazer yang umumnya memiliki kemampuan untuk membentuk
mengkonsumsi berbagai jenis pakan yaitu kompleks dengan protein dan berpengaruh
rumput, tumbuhan air, dedaunan semak negatif terhadap fermentasi rumen, selain itu
belukar, tunas/pohon muda, umbi-umbian dan tingginya tanin dalam pakan akan berikatan
buah-buahan seperti halnya kebiasaan makan dengan dinding sel mikroorganisme rumen
lembu atau kerbau liar. Sukarsono (2009) dan dapat menghambat pertumbuhan
menambahkan hewan yang tergolong mikroorganisme dan aktivitas enzim.
browser bergantung pada makanan yang tidak Selektivitas pakan juga berkaitan erat
berlimpah namun justru yang tersebar secara dengan indera perasa dan penciuman satwa.
luas, sehingga hewan yang termasuk Satwa browser dan grazer memiliki perilaku
browser akan membentuk kelompok yang lebih memilih pakan tidak secara random melainkan
kecil bahkan menjadi soliter atau introvert. akan menunjukkan tingkat kesukaan
Anoa di alam bebas menghendaki (preference) yang jelas dan dapat diperkirakan
makanan yang tinggi kandungan protein dan untuk tumbuhan tertentu dan tumbuhan
mudah dicerna sehingga bagian tumbuhan lainnya. Tingkatan dalam pemilihan pakan
yang dipilih adalah daun muda/pucuk, bunga berdasarkan tingkat kesukaan adalah prefrered
maupun buah (Tandilolo et al., 2013). (pilihan pertama dan selalu dipilih lebih sering
Meskipun anoa lebih sering terlihat memakan dibandingkan yang lain), staple (pilihan kedua
segala jenis tumbuhan namun menurut namun masih mengandung semua nutrisi yang
Parakkasi (1999) hewan ruminansia termasuk diperlukan), emergency (hanya mampu
anoa memiliki sifat selektif dalam memilih memenuhi kebutuhan nutrisi jangka pendek)
makanan tersedia dan mempunyai sensasi dan stuffers (tidak bergizi dan dimakan sebagai
terhadap bahan makanan sebelum dan selama pengganjal rasa lapar) (Subeno, 2009).
makan. Ada bahan makanan tertentu yang

96
Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalus sp.) .....
Diah Irawati Dwi Arini dan Nurlita Indah Wahyuni

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3. Beberapa jenis tumbuhan pakan anoa di TN. Bogani Nani Wartabone; a). Pisang hutan
(Musa sp.), b). Tepu/rofu (Elatostema sp.), c). Buah Pinang merah (Areca sp.). d). Paku hutan
(Pteridium sp. )
Figure 3. The food palnts of anoa in Bogani Nani Wartabone NP; a). Musa sp., b). Elatostema sp., c).
Areca sp., d). Pteridium sp.

Sejumlah pakan alami anoa yang dijumpai tumbuhan ini lebih sering ditemukan pada
pada tiga lokasi pengamatan ternyata terdapat lokasi-lokasi yang berdekatan dengan sumber
kesamaan yaitu jenis Rofu (Elatostema sp.), air dan tumbuh membentuk satu hamparan
buah Dangin atau Leler (Dillenia serrata), yang luas dan tersedia sepanjang musim.
Kunyit hutan (Alpinia sp.) dan berbagai jenis Hasil pengamatan di lapangan juga
daun rotan dan pisang-pisangan. Meskipun ditemukan beberapa tanda-tanda bekas
anoa senang memakan semua jenis tumbuhan renggutan anoa pada beberapa tumbuhan
yang tersedia, namun menurut masyarakat pakan alaminya. Di antaranya adalah pada
buah Dangin atau Leler (Dillenia serrata) Kunyit hutan (Zingiber sp.), Pinang hutan
merupakan salah satu jenis buah yang sangat (Areca sp.), Kusu-kusu (Imperata cylindrica),
digemari anoa karena kandungan airnya yang Barisu (Pandanus helicopus) dan Pala hutan
cukup tinggi demikian pula dengan jenis (Knema latifolia). Tanda tersebut berupa
Rofu/Tepu (Elatostema sp.) yang menunjukkan tarikan, robohan maupun sobekan. Pada
tumbuhan pakan yang paling disukai beberapa tumbuhan pakan seperti Pinang
(preferred). hutan, Pandan, Barisu, dan Meabanga/Nibong
Rofu adalah tumbuhan herba dengan anoa akan merobek atau merobohkan batang
pertumbuhan merambat, tingginya bisa utamanya dengan menggunakan tanduk. Hal
mencapai 35 cm bahkan ada yang mencapai 1- ini dilakukan untuk memperoleh batang muda
1.5 meter lebih di kawasan TNBNW. Rofu atau maupun pucuk daun muda pada tumbuhan
yang dikenal dengan nama daerah Leluha di pakan. Dilihat dari bekas yang dimakan dari
Sulawesi Tengah termasuk tumbuhan pakan beberapa jenis tumbuhan pakan justru tidak
alami anoa yang dimakan dari pucuk daun, menimbulkan kematian namun menumbuhkan
daun sampai ke batang yang menjalar di atas tunas-tunas baru. Berdasarkan jenis familinya,
permukaan tanah. Di kawasan TNBNW, jenis tumbuhan pakan anoa yang teridentifikasi di

97
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea
Vol. 5 No.1, Maret 2016: 91-102

TNBNW sangat bervariasi sedangkan hasil Lithocarpus sp. (Fagaceae), Pinanga sp.
identifikasi terhadap jenis pakan di SM. (Arecaceae) adalah jenis pakan anoa yang
Tanjung Peropa menunjukan terdapat terdapat di Cagar Alam Morowali. Jenis
dominansi terhadap famili dari jenis tumbuhan Castanopsis accuminatissima, Syzigium
pakan anoa yaitu famili Euphorbiaceae dan accumutissimum, Calamus sp. (Arecaceae) dan
Moraceae (Mustari, 2003; Imran, 2008). Pandanus sp. (Palmae). Jenis-jenis tumbuhan di
Beberapa jenis tumbuhan yang sangat atas juga dijumpai di Hutan Lindung Desa
disukai anoa seperti Alpinia sp., Pinanga Sangginora (Wardah et al., 2012; Tandilolo et
caesia, Castanopsis acuminatissima, al., 2013). Beberapa jenis tumbuhan pakan
Dysoxyllum posasiticum, Litsea densiflora dan alami anoa disajikan dalam Gambar 3.
Litsea formanii, Areca vestiaria, Calamus sp.,
Didymochlaena truncatula, Lithocarpus B. Kelimpahan Jenis Tumbuhan Pakan
celebicus dan Litsea densiflora ditemukan di Alami Anoa
Cagar Alam Pangi Binanga Sulawesi Tengah. Kelimpahan pakan erat hubungannya
Sedangkan di TN. Lore Lindu ditemukan dengan ketersediaan pakan. Kelimpahan pakan
sebanyak 11 jenis tumbuhan yang disukai oleh alami anoa di habitat aslinya sangat ditentukan
anoa yaitu Areca sp., Zingiber sp., Rubus sp., oleh kondisi tempat tumbuh dan sifat
Begonia sp., Elatostema sp., Nephrolepis sp., tumbuhan itu sendiri. Kelimpahan pakan anoa
Cyrtandra sp., Sachharum sp., Kaloma pada masing-masing lokasi disajikan dalam
(Palmaceae) dan Padalebo (Urticacea). Jenis Tabel 2.

Tabel 2. Kelimpahan pakan anoa di lokasi Gunung Imandi Maelang


Table 2. Anoa Natural Food Plants Abundance at Imandi Mountain-Maelang
Nama tumbuhan
Nilai Kategori
pakan potensial Nama Latin
Kelimpahan Kelimpahan
(Potential Food (Species Name)
(Abundance) (Categories)
Plants)
Rotan susu Calamus sp. 84.419 Berlimpah
Tepu Elatostema sp. 64.850 Berlimpah
Pinang hutan Areca sp. 62.085 Berlimpah
Kusu-kusu Imperata cylindrica 35.667 Berlimpah
Paku Hutan Pteridium sp. 33.328 Berlimpah
Kano-kano Phragmites karka 28.000 Seringkali
Paku anoa Athyrium silvaticum 20.111 Seringkali
Bonsai hutan - 20.000 Seringkali
Pandan hutan Pandanus sp. 15.756 Sesekali
Barisu Pandanus helicopus 14.019 Sesekali
Kayu kambing Garuga floribunda 13.700 Sesekali
Daun Nasi Phyrrium pubinerve 13.615 Sesekali
Rotan merah Calamus symphysipus 10.476 Sesekali
Kunyit hutan Alpinia sp. 8.000 Sesekali
Paku bunga suplir Selaginella verruculosa 5.385 Sesekali
Rumput Piso Scleria multifoliata 5.000 Jarang
Rumput korit Pollia sorrogensis 3.000 Jarang
Jambu monyet - 2.167 Jarang
Pala Hutan Knema latifolia Warb 2.000 Jarang
Rumput boi Paspalum conjugatum 1.000 Jarang
Paku Asplenium pellucidum 1.000 Jarang

98
Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalus sp.) .....
Diah Irawati Dwi Arini dan Nurlita Indah Wahyuni

Tabel 3. Kelimpahan pakan anoa di lokasi Gunung Gambuta di Suwawa


Table 3. Anoa Food Plants Abundance Gambuta Mountain-Suwawa
Nama tumbuhan pakan Nilai Kategori
Nama Latin
potensial Kelimpahan Kelimpahan
(Species Name)
(Potential Food Plants) (Abundance) (Categories)
Tepu/Rofu Elatostema sp. 281.488 Berlimpah
Kunyit hutan Alpinia sp 12.000 Sesekali
Longgiito/daun nasi Phyrrium pubinerve 8.857 Sesekali
Pisang hutan Musa sp. 7.800 Sesekali
Dangin Dillenia serrata 2.563 Jarang
Meangbanga/nibbong Pigfetta filiaris 2.250 Jarang
Pangi Pangium edule 1.667 Jarang
Bunganopoli Ficus sp. 1.000 Jarang
Tolipolu - 0.000 Tidak ada
Belabugo - 0.000 Tidak ada
Guito Alternanthera sp. 0.000 Tidak ada
Bunga oranye Impatiens balsamina 0.000 Tidak ada

Tabel 4. Kelimpahan tumbuhan pakan anoa di lokasi Gunung Sinombayuga Doloduo


Table 4. Anoa Food Plants Abundance Sinombayuga Mountain-Doloduo
Nama tumbuhan pakan Nilai Kategori
Nama Latin
potensial Kelimpahan Kelimpahan
(Species Name)
(Potential Food Plants) (Abundance) (Categories)
Rotan Calamus sp. 149.160 Berlimpah
Pandan Pandanus sp. 141.000 Berlimpah
Paku - 71.652 Berlimpah
Rofu/Tepu Elatostema sp. 62.722 Berlimpah
Daun nasi Phyrrium pubinerve 51.688 Berlimpah
Pakis - 38.571 Berlimpah
Seho Arenga pinnata 11.667 Sesekali
Pinang yaki Areca sp. 9.875 Sesekali
Pinang hutan Areca sp. 6.444 Sesekali
Pisang hutan Musa sp. 2.000 Jarang
Pangi Pangium edule 2.000 Jarang
Sirih Piper sp. 0.000 Tidak ada

Di lokasi Gn. Imandi Maelang terdapat variasi, dimana kondisi ini akan
lima jenis tumbuhan pakan yang memiliki menguntungkan bagi anoa terhadap
kelimpahan berlimpah yaitu Rotan susu ketersediaan pakan dan kebutuhan nutirisinya.
(Calamus sp.), Tepu (Elatostema sp.), Pinang Kelimpahan tumbuhan selain dipengaruhi oleh
hutan (Areca sp.), Kusu-kusu (Imperata lingkungan tempat tumbuh juga dipengaruhi
cylindrica) dan Paku hutan. Lokasi Gn. oleh kecepatan regenerasi tumbuhan
Gambuta hanya terdapat satu jenis tumbuhan (Rahasia et al., 2014) termasuk jenis Rofu yang
pakan yang jumlahnya melimpah yaitu jenis tumbuh dominan di lantai hutan di Taman
Rofu (Elatostema sp.) sedangkan di lokasi Gn. Nasional Bromo Tengger Semeru (Hidayat dan
Sinombayuga terdapat enam tumbuhan pakan Risna, 2007).
yang jumlahnya berlimpah yaitu Rotan
(Calamus sp.), Pandan (Pandanus sp.), Paku- C. Keanekaragaman Tumbuhan Pakan Anoa
pakuan, Rofu (Elatostema sp.), Daun nasi Keanekaragaman jenis merupakan derajat
(Phyrrium pubinerve) dan Pakis hutan. Hasil yang menunjukkan keragaman jenis pada
pengamatan di tiga lokasi menunjukkan suatu wilayah tertentu. Tingginya keragaman
terdapat beberapa jenis tumbuhan pakan yang jenis tumbuhan pakan di kawasan TNBNW
memiliki kelimpahan berlimpah seperti jenis sangat menguntungkan bagi anoa karena
jenis Rofu. Hal ini menunjukkan bahwa ada terjaminnya kebutuhan gizi termasuk
dominansi dari suatu jenis tumbuhan pakan kandungan protein, karbohidrat, lemak,
tertentu terhadap jenis lainnya. Secara umum mineral-mineral, vitamin dan air yang
kelimpahan pakan anoa di TNBNW terdapat terkandung dalam pakan tersebut.

99
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea
Vol. 5 No.1, Maret 2016: 91-102

Keanekaragaman jenis pada suatu kemerataan kelimpahan individu antara setiap


komunitas dikatakan tinggi jika tersusun dari spesies. Hasil analisis terhadap
banyak spesies sebaliknya keanekaragaman keanekaragaman jenis tumbuhan pakan alami
spesies yang rendah jika komunitas disusun anoa pada setiap lokasi pengamatan di TNBNW
oleh sedikit spesies yang dominan (Indrayanto, disajikan dalam Tabel 5.
2006). Kemerataan menunjukkan derajat

Tabel 5. Nilai indeks tumbuhan pakan anoa di tiga lokasi penelitian di TNBNW
Table 5. Index Value of Anoa Food Plants in Research Location
Indeks Indeks kekayaan Indeks
Keanekaragaman/ Margalef/Margalef’s kemerataan
Lokasi
Shannon-Wiener Richness Index Pielou/Pielou’s
(Location)
diversity index (H’) (Dmg) Eveness Index
(J’)
Gunung Imandi
1.879 2.019 0.617
(Maelang)
Gunung Gambuta (Suwawa) 0.217 1.088 0.087
Gunung Sinombayuga
1.690 1.281 0.659
(Doloduo)

Berdasarkan Tabel 5 dari tiga lokasi Indeks kemerataan jenis yang merupakan
penelitian menunjukkan nilai indeks ukuran keseimbangan antara suatu komunitas
keanekaragaman jenis tertinggi adalah lokasi satu dengan lainnya, nilai tertinggi terdapat di
Gn. Imandi dan terendah adalah Gn. Gambuta. lokasi Gn. Sinombayuga. Berdasarkan kategori
Berdasarkan kategori keanekaragaman jenis indeks kemerataan jenis, jenis tumbuhan
Gn. Imandi dan Gn. Sinombayuga memiliki pakan di lokasi Gn. Sinombayuga dan Gn.
keanekaragaman tumbuhan pakan anoa Imandi Maelang cukup merata (0,51-0,75)
sedang. Indeks Kekayaan tertinggi adalah pada sedangkan Gn. Gambuta tidak merata (0,00 –
lokasi Gunung Imandi dan terendah adalah 0,25). Nilai indeks kemerataan tumbuhan
pada lokasi Gn. Gambuta. Lokasi Gunung pakan dipengaruhi oleh jumlah jenis yang
Imandi memiliki jumlah jenis tumbuhan pakan terdapat dalam satu komunitas. Luas wilayah
anoa tertinggi dibandingkan dengan dua lokasi memengaruhi keragaman jenis tumbuhan
lainnya. Sebagian kompleks Gn. Imandi adalah karena semakin luas maka dapat menampung
wilayah terbuka yang merupakan bekas lebih besar tumbuhan. Dengan demikian dapat
pembukaan hutan yang awalnya akan dikatakan bahwa lokasi Gunung Imandi
digunakan sebagai lokasi jalan perusahaan memiliki jumlah jenis tumbuhan pakan yang
kayu (HPH Binawana) yang banyak ditumbuhi lebih tinggi dibandingkan dua lokasi lainnya
semak dan berbagai jenis tumbuhan bawah namun individu dalam komunitas tersebut
yang melimpah. Besarnya intensitas cahaya tersebar sedikit merata di antara jenis-jenis
yang masuk dalam lantai hutan akan spesies yang ada.
menstimulasi tumbuhnya berbagai jenis herba
dan hijauan yang menjadi sumber pakan anoa. IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Menurut Alikodra (2010) pertumbuhan herba
A. Kesimpulan
sangat tertahan pada kondisi hutan tua dengan
Penelitian pada tiga lokasi pengamatan
tutupan tajuk rapat dan kondisi inilah yang
yaitu Gn. Imandi, Gn. Gambuta dan Gn.
dijumpai pada lokasi Gn. Sinombayuga dan Gn.
Sinombayuga menunjukkan terdapat 35 jenis
Gambuta yang merupakan hutan tidak
tumbuhan pakan yang teridentifikasi yaitu 28
terganggu. Indeks kekayaan Margalef pada tiga
jenis adalah tumbuhan herba dan tujuh jenis
lokasi menunjukkan bahwa kekayaan jenis
termasuk pohon. Daun dan tunas merupakan
pada kategori rendah (Dmg < 3,5) hal ini
bagian tumbuhan yang paling banyak dimakan
disebabkan nilai total individu (N) tumbuhan
oleh anoa. Kelimpahan tumbuhan pakan di
pakan sangat tinggi namun tidak demikian
lokasi penelitian bervariasi, beberapa jenis
dengan jumlah banyaknya spesies (S) pakan
tumbuhan yang memiliki kelimpahan tinggi di
yang ditemukan pada tiga lokasi.
antaranya jenis Rofu (Elatostema sp.), Rotan

100
Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalus sp.) .....
Diah Irawati Dwi Arini dan Nurlita Indah Wahyuni

(Calamussp.) dan beberapa jenis tumbuhan Imran. (2008). Populasi dan Karakteristik Habitat
paku. Nilai indeks keanekaragaman dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis,
kekayaan jenis tertinggi terdapat di Gn. Smith) di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa
Sulawesi Tenggara (Skripsi). Departemen
Imandi, sedangkan nilai indeks kemerataan
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.
tertinggi terdapat di Gn. Sinombayuga. Bogor: Fakultas Kehutanan, IPB. (Tidak
diterbitkan).
B. Saran
Penelitian ini dilaksanakan pada Indrayanto. (2006). Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi
ketinggian 0-1600 mdpl, sehingga masih Aksara.
diperlukan penelitian pada ketinggian > 1600 IUCN. (2011). Low Land Anoa (Bubalus depresicornis
mdpl. Selain itu juga sangat diperlukan Smith) & Mountain anoa (Bubalus quarlesi
penelitian terkait daya dukung kawasan Ouwens). www.iucnredlist.org. Diakses
TNBNW sebagai habitat anoa. tanggal 31 Oktober 2014.
Jayanegara, A., dan A. Sofyan. (2008). Penentuan
UCAPAN TERIMA KASIH Aktivitas Biologi Tanin Beberapa Hijauan
Ucapan terima kasih disampaikan kepada secara In Vitro Menggunakan “Hohenhim Gas
semua pihak yang membantu kelancaran Test” dengan Polietilen Glikol sebagai
penelitian ini, khususnya kepada Kepala Balai Determinan. Jurnal Media Peternakan, 31(1),
Penelitian Kehutanan Manado Bapak Dr. Ir. 44-52.
Mahfudz, M.P yang telah memberikan Kinnaird, M.S. (1997). Sulawesi Utara Sebuah
kesempatan untuk melaksanakan penelitian, Panduan Sejarah Alam. Jakarta: Yayasan
kepada Bapak Agustinus R selaku Kepala Balai Pengembangan Wallacea bekerjasama dengan
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang WCS dan Puslitbang Biologi LIPI.
telah memberikan izin untuk melakukan Lee, R.J, Riley J, Merrill R, Manoppo, R.P. (2001).
penelitian di kawasan TNBNW. Teman-teman Keanekaragaman Hayati dan Konservasi di
teknisi dan peneliti Balai Penlitian Kehutanan Sulawesi Utara. Jakarta: WCS-IP dan NRM.
Manado serta teman-teman dari Balai Taman
Miyamoto, K.F., M. Clauss, S. Ortmann., and A.W.
Nasional Bogani Nani Wartabone yang telah Sainsbury. (2005). Nutrition of Captive
membantu dalam proses pengumpulan data Lowland Anoa (Bubalus depressicornis), a
serta analisis data. Study on Ingesta Passage Intake, Digestibility
and a Diet Survey. Zoo Biology 24 : 125-134.

DAFTAR PUSTAKA Mustari, A.H. (2003). Ecology and Conservation of


Alikodra, H.S. (2010). Teknik Pengelolaan Satwaliar Lowland Anoa (Bubalus depressicornis) in
“dalam Rangka Mempertahankan Sulawesi, Indonesia (Disertation). University of
Keanekaragaman Hayati Indonesia”. Bogor: New England. England. (Unpublished).
IPB Press. Parakkasi, A. (1999). Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ambagau, Y. [2010]. Analisis Kesesuaian Habitat Ternak Ruminan. Jakarta: Universitas
Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Indonesia.
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Pujianingsih, R.I. (2005). Identification of Natural
(Tesis). Institut Pertanian Bogor. Indonesia. Feed of Anoa (Bubalus spp.) in Advance of
(Tidak Diterbitkan). Wildlife Concervatation. Proceedings of The
Basri, M., Suryahadi., T.Toharmat. dan H.S. Alikodra. XXVII Congress of The International Union of
(2008). Prefrensi Pakan dan Kebutuhan Game Biologist. Hannover Germany. 31
Nutrient Anoa Gunung (Bubalus quarlesi Agustus 2005.
Ouwens, 1910) pada Kondisi Prabudidaya. Pujianingsih, R.I., C.I. Sutrisno., Y. Supriondho., A.
Jurnal Media Peternakan, 31(1), 53-62. Malik., Djuwantoko., S. Pudyatmoko., M.A.
Basri, M., dan Rukmi. [2011]. Jenis dan Kandungan Amri., dan S. Ary. (2009). Diet Composition of
Tanin Pakan Satwa Anoa (Bubalus sp.). Anoa (Bubalus sp.) Studied Using Direct
http:/medpet.journal.ipb.ac.id/ DOI: Observation and Dung Analysis Method in
10.5398/medpet.2011.34.1.30. Diunduh 17 Their Habitat. Journal of The Indonesian
Desember 2014. Tropical Animal Agriculture, 34(2), 223-228.

Hidayat, S dan R.A. Risna. (2007). Kajian Ekologi Rahasia, R.F., J.S. Tasirin., M. A. Langi., dan S.
Tumbuhan Obat Langka di Taman Nasional Sumarto. (2014). Potensi Tumbuhan Pakan
Bromo Tengger Semeru. Jurnal Biodiversitas, Alami bagi Monyet Hitam Sulawesi (Macaca
8(3), 169-173. nigra) di Hutan Lindung Gunung Masarang.
Cocos eJournal 4(5)
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/

101
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea
Vol. 5 No.1, Maret 2016: 91-102

article/view/4692 (diakses tanggal 17 Institut Pertanian Bogor. Indonesia. (Tidak


Desember 2014). Diterbitkan).
Rahman, A.M. (2001). Studi Morfologi dan Ekologi Sukarsono, (2009). Pengantar Ekologi Hewan:
Anoa Dataran Rendah (Bubalus {Anoa} Konsep, Perilaku, Psikologi dan Komunikasi.
depressicornis, Smith 1827) di Wilayah Hutan Malang: UMM Press.
Pinogu Gorontalo Taman Nasional Bogani Nani
Subeno, (2009). Kelimpahan dan Keanekaragaman
Wartabone (Skripsi). Jurusan Biologi Fakultas
Tanaman Pakan Rusa Bawean di Kawasan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.
Suaka Margasatwa Pulau Bawean, Jawa Timur.
Bogor. (Tidak Diterbitkan).
Jurnal Ilmu Kehutanan, 3(1), 45-55.
Santoso, Y., E.P. Ramadhan dan D.A. Rahman.
Tandilolo, S., R. Wulandari., dan Rukmi. (2013).
(2008). Studi Keanekaragaman Mamalia pada
Komposisi Jenis Vegetasi Habitat Anoa
Beberapa Tipe Habitat di Stasiun Penelitian
(Bubalus sp.) di Cagar Alam Pangi Binangga
Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung
Kabupaten Parigi Moutong. Warta Rimba,
Puting Kalimantan Tengah. Jurnal Media
1(1), 1-8.
Konservasi, 13(3), 1-7.
Wardah., E. Labiro., S. dg, Massiri., Sustri., dan
Simbala, H.E.I, (2007). Keanekaragaman Floristik
Mursidin. (2012). Vegetasi Kunci Habitat Anoa
dan Pemanfaatannya Sebagai Tumbuhan Obat
di Cagar Alam Pangi Binangga Sulawesi
di Kawasan Konservasi II Taman Nasional
Bogani Nani Wartabone (Kabupaten Bolaang Tengah. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea,
1(1), 1-12.
Mogondow Sulawesi Utara) (Disertation).

102

Anda mungkin juga menyukai