Anda di halaman 1dari 2

Nama: William Rindengan

NIM: 20051103058

Tugas Kepasifikan

SOAL!

1. Definisi Spesies Invasif


2. Sebutkan tiga contoh spesies invasif yang mempengaruhi ekologi lokak dan/atau
regional mereka.
3. Jelaskan satu contoh bagaimana spesies invasif menyebabkan kerusakan
ekosistem asli yang ada

JAWABAN!

1. Organisme yang diperkenalkan dengan sengaja atau tidak sengaja yang mulai
menyebar atau memperluas jangkauannya dari situs pengantar aslinya dan yang
berpotensi menyebabkan kerusakan pada lingkungan, ekonomi, atau untuk
kesehatan manusia
2. Keberadaan langkap (Arenga obtusifolia) di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon
Banten, walaupun bukan spesies asing sangat mengganggu habitat satwaliar,
terutama Badak Jawa.  Hampir sebagian besar kawasan TN Ujung Kulon diinvasi
dan didominasi oleh langkap, sehingga menekan habitat tumbuhan lain yang
berfungsi sebagai pakan Badak Jawa.

Taman Nasional Baluran luas areal padang savana dari tahun ke tahun mengalami
penyusutan/penyempitan akibat invasi akasia (Acacia nilotica) yang semula
ditanam pada tahun 1969 sebagai sekat bakar. Pertumbuhan atau perkembangan
akasia ini sangat pesat hingga menyebar ke seluruh kawasan savana Baluran, yang
diperkirakan sudah mencapai 5.000 ha.  Akibatnya ekosistem savana yang semula
sebagai habitat satwa telah berubah menjadi hutan akasia yang sangat rapat dan
ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan bahkan dapat mematikan
rumput sebagai pakan satwa, terutama untu banten dan rusa.
Di Taman Nasional Wasur, Papua, terdapat beberapa spesies flora dan fauna
eksotik atau asing yang berpotensi mengancam kelestarian flora dan fauna asli
dan keberadaan ekosistem TN Wasur. Tumbuhan kirinyuh (Chromolaena
odorata) menginvasi kawasan TN Wasur di daerah tepi jalan Trans Irian km 35
dan sekitar kebun-kebun masyarakat, yang bersaing dengan rumput-rumput asli. 
Kehadiran spesies tumbuhan ini sangat berpotensi sebagai material terjadinya
kebakaran hutan pada musim kemarau.

3. Sapi masuk ke padang pengembalaan TN Wasur, Papua. Diawali dengan terbitnya


Surat Keputusan Kepala Daerah Tk. I Propinsi Irian Jaya pada tahun 1979 yang
menunjuk daerah padang pengembalaan TN Wasur di daerah Tomerau dan
sekitarnya sebagai lokasi pengembalaan sapi masyarakat. Jumlah sapi yang
tinggal di kawasan taman nasional berjumlah 1.146 ekor pada tahun 1991 dan
berkembang menjadi 1.525 ekor pada tahun 1997, dan pada tahun 1999 jumlah
tersebut bertambah menjadi 2.115 ekor. Keberadaan sapi di dalam kawasan TN
Wasur memberikan dampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem kawasan
TN Wasur yaitu menimbulkan persaingan sumber pakan dan sumber air dengan
jenis fauna endemik kangguru/wallaby.  Selain itu kehadiran sapi ternak dalam
jumlah yang banyak, mengakibatkan pemadatan tanah, sehingga menghambat
pertumbuhan rumput asli.

Anda mungkin juga menyukai