Pemimpin Eugene Ionesco PDF
Pemimpin Eugene Ionesco PDF
com
PEMIMPIN
Karya: Eugene Ionesco
Saduran:Rudjito
Para Pelaku;
Penyiar
Pemuda
Pemudi
Pengagum Pemimpin I (Pria)
Pengagum Pemimpin II (Wanita)
Pemimpin
Penyiar : (Setelah untuk beberapa saat berdiri dalam ketegangan). Itu dia! Itu
dia! Itu dia di ujung jalan! (Terdengar teriakan-teriakan “horeee” dan
sebagainya).
Itu dia Pemimpinnya! Ia datang, Ia semakin dekat! (Terdengar
sambutan-sambutan dan tepuk tangan dari arah sayap teater). Lebih
baik Ia tidak melihat kita … (Ke-2 Pengagum semakin merapatkan
badan mereka pada dinding).
1
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
2
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
3
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
4
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
5
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
6
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
Pemudi : (Kepada Pemuda) Mari kita pergi! Adolphe! (Kepada ke-2 Pengagum:)
Tidak apa-apa! (Pemudi meninggalkan panggung denagn
menggandeng tangan pemuda).
Penyiar : (Sedang memandang ke arah belakang panggung): Pemimpin sedang
didesak-desak ke depan, dan ke belakang, dan sekarang
celananyasedang disetrika, (Ke-2 Pengagum mengambil tempat
mereka semula). Pemimpin tersenyum. Selama celananya sedang
mereka setrika, ia mondar-mandir kian-kemari. Ia mencicipi bunga-
bunga dan buah-buahan yang tumbuh di tengah-tengah sungai. Ia
juga mencicipiakar-akar pepohonan. Ia memepersilahkan anak-anak
kecil mendekatinya, Ia menaruh kepercayaannya kepada setiap orang.
Ia melantik angkatan kepolisian. Ia menghargai keadilan. Ia
menghormati para pahlawan besar dan musuh-musuhnya yang besar
yang telah ditaklukkannya. Akhirnya ia membacakan sebuah sajak.
Semua orang menjadi sangat terharu.
Para Pengagum:Bagus! Bagus! (Kemudian menangis) Huuu! Huuu! Huuu! Huuu!
Penyiar : Semua orang menangis. (Dari sayap-sayap teater terdengar jeri tangis
orang-orang; Penyiar dan ke-2 Pengagum juga mula menjerit-jerit)
Diam, jangan berisik! (Ke-2 Pengagum diam; dan dari sayap-sayap
teater tidak terdengar lagi sesuatu apa) Mereka telah menyerahkan
kembali celana pemimpin. Pemimpin mengenakannya. Ia kelihatan
gembira! Horeee! (Daru sayap-sayap teaer terdengar: “Bagus! Bagus!”
dll. Pujian. Ke-2 Pengagum memekikkan pula pujian-pujian,
melompat-lompat, tanpa dapat melihat apapun yang sesungguhnya
sedang terjadi). Pemimpin sedang menghisap jempolnya! (Kepadake-2
Pengagum:) Kembali, ayo kembali ke tempat kalia berdua, jangan
7
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
8
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
9
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
10
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
11
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
12