PELUKIS DAN
WANITA
Adhy Pratama Irianto
Sinopsis :
Setting :
Wanita
(pause)
(melihat jam ditangan) bagaimana ini, matahari sudah tergelincir, kalian tak
juga datang.
Pria 1
(Keluar dari karung perlahan-lahan memegang cat dan kuas, mimic wajahnya
menunjukkan kalau ia adalah seorang yang bodoh) sudah lama menungguku,
tuan putri?
Wanita
Iya, bahkan sudah hampir puas aku menunggu. Bahkan sudah hampir bosan.
Dan bahkan sudah hampir gila aku menunggu kalian.
Pria 1
(terkejut) minta maaf putri (dengan nada yang diayun-ayunkan). Kan, belum
terlalu lama putri menungguku.
Wanita
Belum terlalu lama !?, yang lama itu seperti apa menurutmu? Setahun,
sewindu, satu decade atau satu abad!! Lihat! aku sudah duduk disini terlalu
lama, bahkan canvas (menunjuk ke kanvas yang tergantung, diikuti dengan
pandangan mata pria 1) yang kalian suruh aku bawakan sudah lapuk
Pria 1
Wanita
Tapi apa? Lihat dandananku sudah mulai kacau, riasanku sudah mulai
luntur.
Pria 1
Wanita
Pria 1
Aku akan mencarinya, tuan putri duduk kembali manis-manis diatas situ, dan
tunggu aku.
(Pria 1 out)
Wanita
Oh, berapa lama lagi aku harus menunggu! Sialan! Bodoh!(memaki kepada diri
sendiri)
Pria 2
(keluar dari karung dengan raut muka sok, dan tak merasa bersalah)Sudah
lama menunggu tuan putri (keluar dengan gaya flamboyant mendekati putri)
Wanita
600 menit, berarti 10 jam, waw ! tuan putri rela menunggu 10 jam untuk
kedatanganku, aku terharu.
Wanita
Pria 2
Baik, silahkan masuk pada pose yang telah kita sepakati kemarin.
Wanita
(tanpa bicara, dengan wajah yang menahan kesal berpose dengan posisi
hampir tidur menghadap depan, dua kaki terlipat keatas sampai menyentuh
panggul dan sikut tangan menopang tubuh agar tetap tegak.)
Pria 2
Tunggu, sebentar..
Wanita
Pria 2
Wanita
Dia tadi sudah datang, jauh sebelum kedatanganmu, karena engkau belum
datang, dia mencarimu!
Pria 2
Wanita
(memandang dengan kosong kedepan)
Pria 1 in
Pria 1
Sudah kucari dia kemana-mana tuan putri, tapi dia tidak juga kelihatan.
Dirumahnya, diwarung kopi tempat dia biasa, bahkan ditepi jembatan tempat
dia sering mencari inspirasi.
Wanita
(turun dari meja, berdiri) yah jelas kalau kau tidak bertemu dengan dia
(moving) dia dari tadi disini!
Pria 1
Wanita
Pria 1
Wanita
Tidak usah lah le..bih.. ba..ik kau menunggu disini (gesture capek,
sambil moving kembali ketempat duduknya)
Pria 2 in
Pria 2
Wanita
Tuhan tolong aku, kalian benar-benar membuat aku gila, asistenmu tadi ada
disini, dia juga mencarimu. Akhhhhhh..(memegang kepalanya)
Pria 2
Wanita
Ouwhhh baiklah, aku trauma, aku sudah hampir gila. Aku tidak akan mau
dilukis lagi. Aku tidak mau lagi. (wanita mengamuk menendang kanvas dan
mendorong mejanya sampai jatuh, kemudian dengan nafas yang naik turun
dan mata yang melotot ia out)
Pria 2
(Berjalan mundur, menatap pria 1) Ah, kau selalu begitu, kalau dia marah
bagaimana?
Pria 1
(terbengong dari tadi melihat keadaan sudah kacau balau) sepertinya dia
sudah marah (tetap melihat ke panggung yang kacau)
Pria 2
(tetap menatap ke pria 1) kalau dia marah saja, masih bisa kita atasi,
bagaimana kalau dia mengamuk?
Pria 1
Pria 2
Okelah, kalau mengamuk masih bisa kita tangani, kalau dia pergi bagaimana?
Pria 1
Pria 2
(agak heran dengan arah mata pria 1 dan berbalik badan melihat kea rah
pandangan pria 1) oh, Tuhan (memegang kedua kepalanya).
Selesai.