Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ulkus piogenik (ulkus banal) merupakan ulkus yang gambarannya


klinisnya tidak khas disertai pus diatasnya. Dibedakan dengan ulkus lain
yang disebabkan oleh kuman negative-Gram. Ulkus piogenik ini
disebabkan oleh streptokokus dan stafilokokus. Terjadi lebih sering pada
anak-anak dengan perbandingan frekuensi jenis kelamin sama pada wanita
dan pria.

Penjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan


tambahan. Timbul koreng/ulkus dengan tanda-tanda radang disekitarnya,
secara lambat mengalami nekrosis dan menyebar secara serpiginosa.
2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINISI

Ulkus piogenik adalah kulit yang menimbulkan ulkus tidak khas


dan disebabkan oleh streptokokus atau stafilokokus.

Ulkus piogeni (ulkus banal) berbentuk ulkus yang gambaran


klinisnya tidak khas disertai pus diatasnya. Dibedakan dengan ulkus lain
yang disebabkan oleh kuman negative-Gram, (Djuanda Adhi, Mochtar
Hamzah, Siti Aisyah, 2010).

II. EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGI


Disebabkan disebabkan oleh streptokok atau stafilokok. Terjadi
lebuih sering pada anak-anak dengan perbandingan frekuensi jenis
kelamin sama pada wanita dan pria (Siregar, 2014).

III. FAKTOR PREDISPOSISIS


Menurut siregar (2014), faktor predisposisi antara lain;
 Daerah : lebih sering pada daerah tropis
 Musim/iklim : panas dan lembap
 Kebersihan/ higiene : higiene buruk dan gizi kurang
menimbulkan penyakit yang lebih berat.
 Lingkugan : sanitasi lingkungan yang kurang baik

IV. PENJALARAN PENYAKITNYA

Penjalaran penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan


tambahan: Timbul koreng/ulkus dengan tanda-tanda radang di sekitarnya.
3

Selanjutnya secara lambat mengalami nekrosis dan menyebar secara


serpiginosa.

V. GAMBARAN KLINIS
 Lokasi biasanya pada ekstremitas
 Ulkus berukuran kecil
 Tepi ulkus tidak meninggi danteratur
 Dinding tidak menggaung
 Tanda radang di sekitar ulkus
 Sekret serosa kekuningan

VI. DIAGNOSA BANDING


 Ulkus tropikum
 Tuberkulosis
 Frambusia

VII. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN KULIT
 Lokasi : ekstremitas
 Efloresensi/sifat-sifatnya : ulkus berukuran kecil,
pinggir tidak meninggi, teratur, dinding tidak menggaung,
sekitar ulkus ada tanda radanf, sekret serosa kekuningan.

2. GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Tampak reaksi sel dijaringan dengan sel plasma dan sel limfoid.

3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kultur sekret ulkus dan tes resistensi.

VIII. PENATALAKSANAAN
4

Secara umum pengobatan pioderma ditunjukkan teratur untuk


memberantas penyebabnya. Sedangkan obat-obat yang diberikan apabila
ada keluhan dapat juga diberikan ada keluhan yang menyertai pioderma
seperti: nyeri, demam, gatal.

Obat oral:

 Ampisilin, diminum dosis 4x500mg, diberikan sejam sebelum makan


 Amoksilin diminum 3/4x500mg sesudah makan
 Eritromisin diminum 3/4x500mg sesudah makan. Obat ini kadang
menimbulkan rasa mual dan rasa tidak nyaman dilambung
 Sefalosporin, obat golongan ini terdiri dari 4 generasi dan efektif
untuk kuman gram positif. Dosis obat bergantung dari generasi I yang
dosisnya hingga 4x450mg.

Obat topikal:

Obat antibiotik topikal yang sering digunakan pada pioederma


adalah basitrasin, neomisin, mupirosin dll. Lamanya penggunaan obat
bergantung pada jenis piodermanya. Rata-rata berkisar 7-10 hari.

IX. PROGNOSIS
Baik.

X. PROFESIONAL
Pemberian obat secara teratur, jika keluhan tidak membaik
dilakukan rujukan ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
5

BAB III

KESIMPULAN

Ulkus piogenik (ulkus banal) adalah infeksi kulit yang menimbulkan ulkus
tidak khas dan disebabkan oleh streptokokus dan stafilokokus. Hal ini sering
terjadi pada anak-anak yang frekuensinya sama dengan pria dan wanita. Lebih
sering pada daerah tropis, higiene buruk dan gizi kurang dan menimbulkan
penyakit yang lebih berat. Gambaran klinis sebagai berikut : lokasi biasanya pada
ekstremitas, ulkus berukuran kecil, tepi ulkus tidak meninggi dan teratur, dinding
tidak menggaung, tanda radang di sekitar ulkus dan sekret serosa kekuningan.
Untuk prognosisnya baik.
6

Anda mungkin juga menyukai