STUDIO PERENCANAAN
Wilayah Bagian Selatan (Kasimbar – Sausu)
Disusun Oleh :
1.3.2. Sasaran
Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan di atas, maka sasaran yang hendak dicapai
dari kegiatan mata kuliah Studio Perencanaan yang berlokasi di wilayah bagian selatan Parigi
Moutong, antara lain:
Kebutuhan Per
Jumlah Kriteria
satuan Sarana
Jenis Penduduk Standard
No. Keterangan
Sarana pendukung (m²/jiwa)
(jiwa) Luas Luas Radius
Lokasi dan
Lantai Lahan Pencapaian
Penyelesaian
Min. (m²) Min. (m²) (m²)
Di tengah 2 rombongan
216
kelompok warga. prabelajar @
termasuk
1. TK 1.250 500 0,28 500 Tidak 60 murid dapat
rumah
menyeberang jalan bersatu dengan
penjaga
raya. Bergabung sarana lain
dengan taman
sehingga terjadi Kebutuhan
2. SD 1.600 633 2.000 1,25 1.000
pengelompokan harus
kegiatan. berdasarkan
3. SLTP 4.800 2.282 9.000 1,88 1.000 Dapat dijangkau perhitungan
dengan kendaraan dengan rumus
umum. Disatukan 2, 3 dan 4.
dengan lapangan Dapat
4. SMU 4.800 3.835 12.500 2,6 3.000 olah raga. Tidak digabung
selalu harus di dengan sarana
pusat lingkungan. pendidikan
Di tengah lain, mis. SD,
kelompok warga SMP, SMA
Taman
5. 2.500 72 150 0,09 1.000 tidak menyeberang dalam satu
Bacaan
jalan lingkungan komplek
lingkungan.
Sumber : Badan Standar Nasional, SNI 03-1733-2004
Kebutuhan Per
Kriteria
Jumlah satuan Sarana
Jenis Penduduk Standard
No. Keterangan
Sarana Pendukung Luas Luas (m²/jiwa) Radius
(jiwa) Lantai Lantai Penca- Lokasi dan
Min. Min. paian Penyelesaian
(m²) (m²) (m²)
Di tengah Dapat bergabung
kelompok dengan balai
1. Posyandu 1.250 36 60 0,048 500 tetangga tidak warga atau
menyeberang sarana
jalan raya. hunian/rumah
Di tengah
Balai kelompok Dapat bergabung
2. pengobatan 2.500 150 300 0,12 1.000 tetangga tidak dalam lokasi
warga menyeberang balai warga
jalan raya.
Dapat
BKIA / dijangkau Dapat bergbung
3. klinik 30.000 1.5 3.000 0,1 4.000 dengan dalam lokasi
bersalin kendaraan kantor kelurahan
umum
Puskesmas
pembantu
4. dan balai 30.000 150 300 0,006 1.500 - -
pengobatan
lingkungan
Di tengah
kelompok Dapat
Puskesmas
warga tidak bergabung dalam
5. dan balai 120.000 420 1.000 0,008 3.000
menyeberang lokasi kantor
pengobatan
jalan kecamatan
lingkungan.
Tempat Dapat bersatu
6. praktek 5.000 18 - - 1.500 - dengan rumah
dokter tinggal/tempat
7. Apotik 30.000 120 250 0,025 1.500 - usaha/apotik
Sumber : Badan Standar Nasional, SNI 03-1733-2004
3.1.1. Demografi
3.1.1.1 Kasimbar
3.1.1.2 Toribulu
3.1.1.3 Ampibabo
3.1.1.4 Siniu
3.1.1.7 Parigi
3.1.1.10 Torue
Kecamatan Torue adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi
Tengah. Kecamatan Torue terletak pada posisi 120°3073 Bujur Timur 0,9684° Lintang
Selatan. Kecamatan ini berjarak sekitar 29 Km dari ibu kota Kabupaten Parigi Moutong ke
arah tenggara.
3.1.1.11 Balinggi
3.1.1.12 Sausu
Ruang lingkup wilayah berlokasi di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu),
Kabupaten Parigi Moutong. Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) merupakan
kecamatan paling timur di wilayah Kabupaten Parigi Moutong bagian selatan dengan luas
daratan sebesar 410,32 km² atau 6,58 % dari total wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang
terbagi kedalam 10 desa dan 51 dusun. Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) berjarak
sekitar 52 km dari ibukota Kabupaten Parigi Moutong kearah tenggara serta pusat
pemerintahannya yang berada di Desa Sausu Trans. Secara geografis Wilayah bagian selatan
(Kasimbar - Sausu) dibatasi oleh batas alam yakni kawasan pantai dan pegunungan atau
perbukitan. Adapun batas-batas wilayah dari Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu)
yakni :
3.1.2.1 Kasimbar
3.1.2.2 Toribulu
3.1.2.3 Ampibabo
3.1.2.4 Siniu
3.1.2.7 Parigi
3.1.2.10 Torue
Topografi pada wilayah Kecamatan Torue tidak berbeda jauh dengan Kabupaten
Parigi Moutong. Topografi wilayah Kecamatan Torue terdiri atas 0.56% daratan rendah,
0,24% perbukitan, 0,22% pegunungan yang membentang sepanjang pantai dari utara sampai
selatan dengan ketinggian rata-rata 15-375 m diatas permukaan laut.
3.1.2.11 Balinggi
3.1.2.12 Sausu
Berdasarkan kondisi topografi atau permukaan bumi Kecamatan Ssusu merupakan
wilayah dengan permukaan yang datar hingga perbukitan dimana 7 dari 10 desa memiliki
kondisi topografi di daerah perbukitan dan 3 lainnya di dataran. Sedangkan menurut
elevasinya Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) berada antara 0-500 meter dari
permukaan laut.
Hal tersebut dapat ditinjau berdasarkan ketinggian dan luas wilayah. Wilayah bagian
selatan (Kasimbar - Sausu) memiliki tingkat kelerengan seperti tabel III.1.
Tabel III.1 Tingkat Kemiringan Lereng di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu)
3.1.3.1 Kasimbar
3.1.3.2 Toribulu
3.1.3.3 Ampibabo
3.1.3.4 Siniu
3.1.3.7 Parigi
3.1.3.10 Torue
Iklim merupakan peluang statistik berbagai keadaan atmosfer antara lain suhu,
tekanan, angin, kelembaban yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang
dengan penyelidikan dalam waktu yang lama minimalnya 30 tahun dan meliputi wilayah
yang luas. Iklim merupakan kelanjutan dari hasil pencatatan unsur cuaca dari hari dalam
waktu yang lama, sehingga di sebut sebagai rata-rata dari unsur cuaca secara umum.
Data curah hujan di Kecamatan torue dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2013
hingga tahun 2017 mengalami perubahan yang cukup signifikan untuk per tahunnya. total
curah hujan yang terjadi pada tahun 2013 sebanyak 2055 milimeter, pada tahun 2014
sebanyak 1665, pada tahun 2015 sebanyak 1617, pada tahun 2016 sebanyak 1957 dan pada
tahun 2017 sebanyak 1895 jadi total hari hujan selama lima tahun sebanyak 720 hari dan
untuk total curah hujan selama lima tahun sebanyak 9189 milimeter.
3.1.3.11 Balinggi
3.1.3.12 Sausu
Kondisi iklim di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) memiliki dua musim
yaitu musim panas yang terjadi pada bulan agustus hingga februari, serta musim hujan yang
terjadi pada bulan maret hingga juli dengan curah hujan sekitar 1750-2000 mm/tahun serta
suhu udara rata-rata dari 29°C hingga 33°C.
Tabel III.3 Curah Hujan di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Tahum 2013-2016
3.1.4.1 Kasimbar
3.1.4.2 Toribulu
3.1.4.3 Ampibabo
3.1.4.4 Siniu
3.1.4.7 Parigi
3.1.4.10 Torue
Berdasarkan data FAO/UNESCO/Soil Survey Staff (1968), penyebaran jenis tanah di
wilayah di Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis
tanah yang ada berdasarkan sistem soil taksonomi (Soil Survei Staff USDA, 1999),
ditemukan dua order utama tanah diantaranya Entisols, dan Inceptisols. Ordo Entisols
menempati wilayah dataran/lembah dengan variasi sifat-sifat kimia tanah yang cukup
beragam, sedangkan Inceptisols penyebarannya cukup luas dengan variasi sifat-sifat tanah
yang relatif kecil. Ordo Entisols umumnya berbahan induk aluvium dataran pasang surut,
dengan relief datar. Demikian juga Ordo Inceptisols dengan bahan induknya aluvium, dataran
aluvial, dengan relief datar. Selanjutnya berdasarkan klasifikasi tanah LPT Bogor, jenis tanah
yang terdapat di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Kecamatan Torue Provinsi Sulawesi
Tengah didominasi jenis podsolik merah kuning dan litosol. Jenis tanah lainnya seperti
alluvial dan latosol hanya dapat dijumpai di lembah-lembah sempit dan dataran yang tidak
luas. Jenis tanah aluvial terdapat di wilayah hilir Sungai Sausu sedangkan jenis tanah latosol
terdapat di wilayah hilir Sungai Tavaili.
3.1.4.11 Balinggi
3.1.4.12 Sausu
Jenis tanah yang berada di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) yaitu tanah
memiliki tingkat kesuburan yang baik untuk dimanfaatkan. Untuk itu, banyak tanah di
Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) dijadikan lahan perkebunan serta pertanian.
Jenis tanah di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) sebagian besar berjenis latosol
yaitu tanah yang cocok untuk tanaman seperti coklat dan jenis tanah avulail kurang dari
setengah serta ada sedikit jenis tanah podsolik merah kelabu.
3.1.5.1 Kasimbar
3.1.5.2 Toribulu
3.1.5.3 Ampibabo
3.1.5.4 Siniu
3.1.5.7 Parigi
3.1.5.10 Torue
Menurut RTRW Kabupaten Parigi Moutong tentang rawan bencana. Terdapat
kawasan rawan bencana yang ada di Kecamatan Torue terdiri dari kawasan rawan banjir,
kawasan abrasi pantai, dan kawasan rawan tsunami.
3.1.5.11 Balinggi
3.1.5.12 Sausu
Pulau Sulawesi mempunyai banyak potensi terjadinya bencana gempa bumi dan
tsunami. Secara tektonik, pulau ini memiliki banyak patahan (sesar) yang merupakan
sumber terjadinya gempa bumi. Sesar tersebut sudah terdefinisikan dan dipetakan oleh
para peneliti yang tergabung dalam Pusat Studi Gempa Nasional 2017. Sesar-sesar
tersebut adalah Sesar Palu-Koro, Sesar Tarakan, Sesar Megarthrust Sulawesi Utara,
Sesar Tomini, Sesar Gorontalo, Sesar Tondano, Sesar Selat Makassar, Sesar Loa, Sesar
Matano, Sesar Sausu, Sesar Tokararu, Sesar Poso, Sesar Weluki, Sesar Soroako, Sesar
Geressa, Sesar Batui, Sesar Peleng, Sesar Balantak, Sesar Lawanopo, Sesar Buton, Sesar
Tolo, Sesar Walanae, Sesar Peleng dan Ambelang.
Gempa bumi di Kabupaten Parigi sering terjadi berdasarkan sejarah yang ada, salah
satu kecamatan yang sering terkena dampak adalah Wilayah bagian selatan (Kasimbar -
Sausu) menurut sejarah gempa bumi di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) seperti
gempa bumi dan tsunami tahun 1927, gempa bumi dan tsunami Parigi 1938. Gempa bumi
kuat yang terjadi pertama kali di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) pada tahun
1994, gempa bumi taahun 2016, 2017 yang berpusat di Kabupaten Parigi. Berdasarkan citra
satelit IFSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar), Wilayah bagian selatan (Kasimbar
- Sausu) dilalui oleh salah satu sesar, yaitu sesar Sausu Parigi. Selain gempa bumi, Wilayah
bagian selatan (Kasimbar - Sausu) rawan akan bencana banjir terutama di Kelurahan Sausu
Piore yang pernah diterjang banjir bandang pada tahun 2017.
3.1.6. Penggunaan Lahan
3.1.6.1 Kasimbar
3.1.6.2 Toribulu
3.1.6.3 Ampibabo
3.1.6.4 Siniu
3.1.6.7 Parigi
3.1.6.10 Torue
Penggunaan lahan meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Menurut
Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong, kawasan lindung adalah kawasan yang
ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup
Sumberdaya alam, Sumberdaya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna
kepentingan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan Kawasan Budidaya adalah kawasan
yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
Sumberdaya alam, Sumberdaya manusia, dan Sumberdaya buatan.
3. Sungai 155
(Sumber : RTRW Kabupaten Parigi Moutong 2011)
Penggunaan lahan untuk kawasan lindung di Kabupaten Parigi berdasarkan RTRW
Kabupaten Parigi Moutung 2010-2030 yang tertera di tabel III.8 luasan pembagian lahan
untuk kawasan budidaya yang ada di Kabupaten Parigi Moutong sudah tertera di RTRW
dengan pembagiannya perkecamatan.
Penggunaan lahan untuk kawasan budidaya di Kecamatan Torue berdasarkan RTRW
Kabupaten Parigi Moutong 2010-2030 yang tertera di Tabel III.9 luas pembagian lahan untuk
kawasan budidaya seluas 16.262 (Ha).
Tabel III. 5 Penggunaan Lahan pada kawasan Budidaya di Kecamatan Torue
Tabel III. 7 Luas Kolam Ikan dan Tambak di Kecamatan Torue 2017
Penggunaan lahan untuk luas lahan sawah berdasarkan BPS kecamatan torue yang
tertera di tabel III.12 pada tahun 2017 luas lahan sawah meningkat menjadi 3.336,5 Ha
dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
3.1.6.12 Sausu
Lahan merupakan potensi fisik atau sumber daya alam yang secara kuantitas tidak
akan bertambah, sedangkan pertumbuhan penduduk senantiasa mengalami perkembangan
cukup pesat dari waktu ke waktu. Hal ini akan menimbulkan ketidak seimbangan antara
kebutuhan penduduk akan lahan yang tidak terbatas dengan jumlah lahan yang terbatas. Akan
tetapi, dengan semakin meningkatnya penduduk dan meningkatnya pembangunan maka
semakin meningkat pula kebutuhan penggunaan lahan. Lahan terbagi menjadi lahan
terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan Terbangun terdiri dari perumahan, industri,
perdagangan, jasa dan perkantoran. Sedangkan lahan tak terbangun terdiri dari ruang terbuka,
pertanian, perkebun, area perairan, produksi dan penambangan sumber daya alam.
Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) memiliki luas wilayah sebesar ± 410,32
km² yang terbagi menjadi lahan terbuka, lahan kosong serta hutan. Adapun rata-rata sebagian
besar lahan di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) di dominasi oleh kawasan
perkebunan, permukiman serta pertanian. Selain itu untuk lahan terbangun selain meliputi
kawasan permukiman juga banyak tersebar tempat peribadatan agama Hindu berupa Pura.
Sepanjang jalan Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) juga banyak dipenuhi oleh
hutan-hutan yang belum di manfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang ada di
Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu).
Tabel III.9 Pengunaan Lahan Untuk Kawasan Lindung di Wilayah bagian selatan (Kasimbar -
Sausu)
Tabel III.10 Pengunaan Lahan Untuk Kawasan Budidaya di Wilayah bagian selatan (Kasimbar
- Sausu)
Pengertian Penggunaan lahan adalah segala campur tangan manusia ,baik secara
permanen maupun secara siklus terhadap suatu kelompok Sumberdaya alam dan Sumber
daya buatan,yang secara keseluruhan disebut lahan,dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan-kebutuhannya baik secara kebendaan maupun spiritual ataupun kedua-duanya.
3. Sungai 155
(Sumber : RTRW Kabupaten Parigi Moutong 2011)
Penggunaan lahan untuk kawasan lindung di Kabupaten Parigi berdasarkan RTRW
Kabupaten Parigi Moutung 2010-2030 yang tertera di tabel III.8 luasan pembagian lahan
untuk kawasan budidaya yang ada di Kabupaten Parigi Moutong sudah tertera di RTRW
dengan pembagiannya perkecamatan.
3.1.7. Perekonomian
3.1.7.1 Kasimbar
3.1.7.2 Toribulu
3.1.7.3 Ampibabo
3.1.7.4 Siniu
3.1.7.7 Parigi
3.1.7.10 Torue
Perencanaan dan evaluasi pembangunan tidak terlepas dari pengelolaan keuangan
daerah. Pengelolaan anggaran merupakan salah satu perhatian utama para pengambil
keputusan dalam pemerintahan agar tercipta sistem pengelolaan anggaran yang mampu
memenuhi berbagai tuntutan dan kebutuhan masyarakat, yaitu terbentuknya semangat
desentralisasi, demokratisasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan.
Tabel III. 16 Rincian Pembagian ADD dan DD di Kecamatan Torue Tahun 2017
3.1.7.11 Balinggi
3.1.7.12 Sausu
Perekonomian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu wilayah,
dimana terdapat beberapa indikator serta kegiatan-kegiatan perekonomian yang
mempengaruhi wilayah tersebut. Adapun kegiatan perekonomian yang dijadikan sebagai
sumber pendapatan masyarakat yang tinggal di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu)
berupa kegiatan perdagangan dan jasa seperti adanya Pasar, toko, kios, warung, rumah
makan, tempat fotocopy, usaha percetakan, hotel dan penginapan.
Selain dari kegiatan perdagangan, Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) juga
memiliki kegiatan industri kecil-kecilan serta usaha kegiatan kerajinan rumah tangga.
Adapun kegiatan industri kecil tersebut menurut bahan baku utamanya berupa kayu, logam
dan logam mulia. Sedangkan untuk kerajinan rumah tangga dapat berupa menganyam,
gerabah, keramik, kain tenun dan lainnya. Dengan adanya kegiatan perdagangan dan jasa
serta perindustrian yang ada di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) tentunya dapat
memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Wilayah bagian selatan (Kasimbar -
Sausu).
Pada tahun 2017 Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) memiliki ADD sebesar
2.819.806.000 dan DD sebesar 7.761.072.000 dengan jumlah 10.580.878.000 yang di bagi di
10 kelurahan yang ada di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) seperti tabel III.5.
Tabel III.17 Rincian Pembagian ADD dan DD di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu)
Tahun 2017
Pada tahun 2013 hingga 2017 penduduk di Wilayah bagian selatan (Kasimbar -
Sausu) memiliki beberapa sumber mata pencaharian mulai dari petani, peternak, pengusaha
bahkan TNI dengan jumlah yang naik dan turun setiap tahunnya bisa di lihat di tabel III.6.
Tabel III.18 Jumlah Penduduk Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Menurut Jenis
Pekerjaan
Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) memiliki potensi pertanian seperti padi
sawah dengan hasil produksi 157 ton dengan hasil 14,15 Kw/Ha nya, kacang hijau 46,04 ton
dengan hasil 8,22 Kw/Ha dan ubi kayu 2.121 ton dengan hasil 189,39 Kw/Ha nya seperti di
tabel III.7.
1 Kasimbar 5909 306 395 220 151 586 185 1362 111 88 11
3 Ampibabo 7083 492 351 411 42 488 272 564 92 105 101
9 Parigi Selatan 4562 253 437 339 70 726 151 905 108 86 39
11 Balinggi - - - - - - - - - - -
3.2.1 Kasimbar
3.2.2 Toribulu
3.2.3 Ampibabo
3.2.4 Siniu
3.2.7 Parigi
3.2.10 Torue
Menurut UU Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan
maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Sedangkan Permukiman adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai
prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan.
3.2.11 Ballinggi
3.2.12 Sausu
Perumahan dan permukiman di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) memiliki
lingkungan dengan sarana dan prasarana yang bisa di bilang memadai serta kawasan
perdesaan.
Asumsi untuk jumlah bangunan rumah di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu)
berdasarkan hitungan yaitu 1 rumah tangga atau 1 kepala keluarga adalah 5 orang, seperti
yang bisa di lihat di tabel III.15.
Tabel III.23 Jumlah Rumah Berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga di Wilayah bagian selatan
(Kasimbar - Sausu)
Rumah
No. Kelurahan Jumlah Rumah
Tangga/KK
1. Maleali 775 155
2. Sausu Piore 598 120
3. Sausu Torono 572 114
4. Sausu Trans 1631 326
5. Sausu Pakareme 466 93
6. Sausu Gandasari 353 70
7. Sausu Salubanga 266 53
8. Taliabo 486 97
9. Sausu Tambu 551 110
10. Sausu Auma 329 65
Sumber : BPS Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Dalam Angka 2018
Tabel III.24 Banyaknya Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah Tahun 2017
Sarana Pendidikan
No Kecamatan PERGURUAN PONDOK
TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK TINGGI PESANTREN
1 Kasimbar 35 28 8 5 0 0
2 Toribulu 0 0 0 0 0 0
3 Ampibabo 0 29 7 3 0 0
Sarana Pendidikan
No Kecamatan PERGURUAN PONDOK
TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK TINGGI PESANTREN
4 Siniu 0 0 0 0 0 0
5 Parigi Utara 0 9 2 1 0 0
6 Parigi Tengah 0 8 4 3 0 0
7 Parigi 0 30 10 11 2 0
8 Parigi Barat 0 8 2 1 0 0
9 Parigi Selatan 0 21 11 3 0 0
10 Torue 0 12 5 3 0 1
11 Balinggi 0 14 4 1 0 0
12 Sausu 0 18 9 3 0 0
Sumber : BPS Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Dalam Angka 2018
Tabel III.25 Banyaknya Sarana Kesehatan di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu)
Tahun 2017
Sarana Kesehatan
No Kecamatan Puskesmas Poliklinik Pos
Puskesmas pembantu Poslindes Posyandu Apotik Swasta Posbindu KB
1 Kasimbar 1 6 21 28 1 0 0 0
2 Toribulu 0 0 0 0 0 0 0
3 Ampibabo 1 2 12 21 2 1 0 0
4 Siniu 0 3 0 2 0 1 0 3
5 Parigi Utara 1 0 0 2 0 0 2 1
Parigi
6 Tengah 1 0 2 0 0 4 0 3
7 Parigi 1 5 9 9 13 3 0 11
8 Parigi Barat 1 2 4 10 0 0 0 6
Parigi
9 Selatan 1 5 3 0 0 1 0 1
10 Torue 0 12 5 3 0 0 0 0
11 Balinggi 1 5 9 14 1 0 16 0
12 Sausu 0 18 9 3 0 0 0 0
Sumber : BPS Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Dalam Angka 2018
Tabel III.26 Banyaknya Tempat Ibadah di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Tahun
2017
Sarana Peribadatan
No Kecamatan
Masjid Mushola Gereja Pura Wihara
1 Kasimbar 0 0 0 0 0
2 Toribulu 1 0 2 0 0
3 Ampibabo 28 2 5 2 0
4 Siniu 8 0 0 0 0
5 Parigi Utara 0 0 1 0 0
6 Parigi Tengah 3 3 1 2 0
7 Parigi 10 0 2 0 0
8 Parigi Barat 15 7 4 0 0
9 Parigi Selatan 5 2 3 0 0
10 Torue 0 12 5 3 0
11 Balinggi 5 4 8 34 0
12 Sausu 25 21 27 17 0
Sumber : BPS Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Dalam Angka 2018
Selain masjid terdapat musholah sebanyak 21 unit dan terdapat sarana peribadatan
lain yaitu pura sebanyak 17 unit dan gereja protestan sebanyak 22 unit serta gereja katolik
sebanyak 5 unit.
3.3.4 Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan dan jasa berfungsi melayani dan menyediakan kebutuhan sehari-
hari penduduk yang dilengkapi dengan fasilitas-fasiltas pendukung yang dibutuhkan.Sarana
perdagangan dan jasa terbagi kedalam beberapa kelompok antara lain pasar, toko, warung,
hotel maupun penginapan.
Tabel III.27 Jenis Jalan Di Wilayah Parigi bagian Selatan (Kasimbar – Sausu)
Panjang
No Jenis Jalan Nama Ruas
(km)
1 Jalan Arteri Primer Kasimbar - Ampibabo 57,00
2 Jalan Arteri Primer Parigi - Tolai 30,00
3 Jalan Arteri Primer Tolai - Sausu 29,00
4 Jalan Lokal Primer Tolai - Balinggi 7,80
( Sumber : RTRW Kabupaten Parigi Moutong 2010-2030)
Tabel III. Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Wilayah Parigi Bagian
Selatan (Kasimbar-Sausu)
Tabel III. Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohido (PLTM) di Wilayah Parigi
Bagian Selatan (Kasimbar-Sausu)
Sumber utama timbulnya sampah di Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) yaitu
sampah domestik (rumah tangga) dan sampah non domestik (sekolah, kantor dan lain-lain),
sampah komersial (pasar, toko, dll). Persampahan yang ada di Wilayah bagian selatan
(Kasimbar - Sausu) sebagian besar penduduk melakukanya dengan cara dibakar dan ada juga
yang sudah menyediakan tempat sampah.
Berdasarkan buku sanitasi Kabupaten Parigi Pengelolaan sampah dibagi ke dalam dua
aktivitas utama yaitu pengumpulan dan pemrosesan akhir. Berdasarkan Undang-Undang No.
18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, untuk pemrosesan akhir digunakan sistem
controlled dan sanitary landfill. Sedangkan untuk sistem open dumping sudah tidak
diperkenankan lagi. Pengumpulan sampah dibedakan menjadi pengumpulan langsung atau
perorangan (dari pintu ke pintu) dan tidak langsung atau komunal (ditimbun pada TPS atau
kontainer).
a. Drainase makro yang terdiri dari drainase primer dan sekunder yang umumnya di
operasikan oleh provinsi atau balai. Drainase ini berupa sungai, drainase atau saluran
primer dan sekunder.
b. Drainase tersier atau mikro yang umumnya direncanakan, dibangun dan dirawat oleh
pemerintah kota dan bahkan sering pula melibatkan masyarakat. Fungsi ganda pada
drainase tersier yaitu sebagi tempat pembuangan dan pengaliran grey water dan juga
black water sepanjang tahun dan sebagai penyalur air hujan atau limpasan saat musim
hujan tiba.
Sedangkan Jaringan drainase yang berada di Kecamatan Torue meliputi drainase
terbuka. Drainase terbuka yaitu berupa saluran terbuka untuk mengalirkan air buangan yang
relatif tidak berbau, seperti air hujan maupun air permukaan sedangkan untuk drainase
tertutup yaitu berupa saluran tertutup untuk mengalirkan air pembuangan dari kamar mandi,
WC, dapur, dan cucian. Adapun salah satu drainase yang berada di Kelurahan Tolai
Kecamatan Torue yaitu berupa drainase terbuka.
3.4.1 Sausu
3.4.2 Torue
Berdasarkan RTRW pasal 14 Rencana pengembangan sistem perkotaan wilayah
kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 bahwa Kecamatan Torue di peruntukan
untuk Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) berdasarkan RTRW Kabupaten Parigi.
a. kawasan hutan produksi meliputi hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan
produksi yang dapat dikonversi
b. Kawasan Peruntukan Pertanian berupa kawasan pertanian lahan basah dan kawasan
pertanian lahan kering
c. Kawasan Peruntukan Perkebunan berupa kawasan pengembangan kakao, pengembangan
cengkeh, pengembangan lada, pengembangan pala dan kawasan pengembangan tanaman
kelapa.
d. Kawasan Peruntukan Perikanan
e. Kawasan peruntukan Pariwisata berupa kawasan pariwisara holtikultura
f. Kawasan peruntukan permukiman
g. Kawasan Ternak Kabupaten berupa kawasan ternak babi
SUMBER
No. ASPEK KEBUTUHAN DATA BENTUK DATA MANFAAT TAHUN
INSTANSI
Kondisi geografis (batas Dokumen Wilayah Selatan Badan pusat Sebagai acuan dalam
administratif dan luas Parigi (Kasimbar - Sausu) statistik melakukan proses
wilayah) Dalam Angka (2018) perencanaan dan
Kondisi topografi Dokumen profil perancangan kawasan di
(kemiringan lereng) Kabupaten Parigi wilayah studi
Kondisi klimatologi Wilayah Selatan Parigi
Kondisi geologi (Kasimbar - Sausu)
Kondisi hidrologi
Peta kelautan.
Peta batas kawasan hutan.
Peta kawasan lahan
pertanian.
1. Fisiografi Peta kawasan pertambangan. 2018
Peta pariwisata.
Peta resiko bencana.
Peta kawasan perikanan.
Peta wilayah sungai dan
DAS.
Peta jaringan infrastruktur.
Peta sumber air dan
prasarana sumber daya air.
Peta potensi pengembangan
sumber daya air.
Peta kawasan industri.
Peta sebaran lahan gambut.
Data jumlah dan kepadatan Dokumentasi lapangan Badan pusat Sebagai acuan dalam
penduduk Dokumen Wilayah Selatan statistik melakukan proses
Pertumbuhan penduduk Parigi (Kasimbar – Sausu) perencanaan dan
Tingkat migrasi (2018) perancangan kawasan di
2. Kependudukan 2018
Mata pencaharian Dokumen profil Wilayah wilayah studi
Pendapatan Penduduk Selatan Parigi (Kasimbar –
Kualitas Penduduk Sausu)
(Kesehatan, IPM dan
SUMBER
No. ASPEK KEBUTUHAN DATA BENTUK DATA MANFAAT TAHUN
INSTANSI
pendidikan)
Data penduduk kebiasaan
masyarakat diwilayah studi.
Kondisi adat istiadat dan
organisasi kemasyarakatan
Data dan informasi PDRB Dokumentasi lapangan Badan pusat Sebagai acuan dalam
Data dan informasi investasi Dokumen Wilayah Selatan statistik melakukan proses
Data dan informasi Matrik I- Parigi (Kasimbar – Sausu) perencanaan dan
3. Ekonomi O/IRIO dalam angka (2018) perancangan kawasan di 2018
Dokumen profil Wilayah wilayah studi
Selatan Parigi (Kasimbar –
Sausu)
Data dan informasi budidaya Dokumen RTRW Dinas Pekerjaan Sebagai acuan dalam
kehutanan kecamamatan Sausu Umum melakukan proses
Data dan informasi budidaya Dokumentasi guna lahan perencanaan dan
kelautan Dokumentasi lapangan perancangan kawasan di
2018
4. Penggunaan lahan Data dan informasi non Dokumen profil wilayah studi
kehutanan Peta penggunaan lahan
Data dan informasi
permukiman pedesaan atau
perkotaan
Data dan informasi Kehutanan BPS Sebagai acuan dalam
Data dan informasi melakukan proses
Potensi Lestari dan pertambangan perencanaan dan
hasil eksplorasi Data dan informasi pertanian perancangan kawasan di 2018
5.
dan eksploitasi Data dan informasi wilayah studi
sumber daya alam perkebunan
Data dan informasi sumber
daya laut
Data jaringan listrik Dokumentasi lapangan Badan pusat Sebagai acuan dalam
Data jaringan telekomunikasi Dokumen Wilayah bagian statistik melakukan proses
Sarana dan
6.
prasarana Data jaringan transportasi selatan (Kasimbar - Sausu) perencanaan dan 2018
local Dalam angka (2018) perancangan kawasan di
wilayah studi
SUMBER
No. ASPEK KEBUTUHAN DATA BENTUK DATA MANFAAT TAHUN
INSTANSI
Jumlah sarana pendidikan Dokumentasi lapangan Badan pusat Sebagai acuan dalam
Dokumen Wilayah bagian statistik, Dinas melakukan proses
selatan (Kasimbar - Sausu) pendidikan perencanaan dan 2018
Dalam angka (2018) Kabupaten Parigi perancangan kawasan di
Moutong wilayah studi
Jumlah sarana Dokumentasi lapangan Badan pusat Sebagai acuan dalam
Pemerintahan Dokumen Wilayah bagian statistik, Kantor melakukan proses
selatan (Kasimbar - Sausu) bupati Kabupaten perencanaan dan 2018
Dalam angka (2018) Parigi Moutong perancangan kawasan di
wilayah studi
Jumlah sarana kesehatan Dokumentasi lapangan Badan pusat Sebagai acuan dalam
Dokumen Wilayah bagian statistik, Kantor melakukan proses
selatan (Kasimbar - Sausu) BPJS Kabupaten perencanaan dan 2018
Dalam angka (2018) Parigi Moutong perancangan kawasan di
wilayah studi
Jumlah sarana peribadatan Dokumentasi lapangan Badan pusat Sebagai acuan dalam
Dokumen Wilayah bagian statistik melakukan proses
Sarana dan perencanaan dan
6. selatan (Kasimbar - Sausu) 2018
prasarana perancangan kawasan di
Dalam angka (2018)
wilayah studi
Jumlah sarana ruang terbuka Dokumentasi lapangan Dinas Pekerjaan Sebagai acuan dalam
Data jalan (arteri, kolektor, Dokumen Wilayah bagian Umum melakukan proses
local, dan lingkungan) selatan (Kasimbar - Sausu) perencanaan dan 2018
Drainase Dalam angka (2018) perancangan kawasan di
wilayah studi
Data jaringan persampahan Dokumentasi lapangan Dinas lingkungan Sebagai acuan dalam
Data jumlah TPA Dokumen Wilayah bagian Kabupaten parigi melakukan proses
Data jumlah TPS selatan (Kasimbar - Sausu) Moutong perencanaan dan 2018
Data sistem persampahan Dalam angka (2018) perancangan kawasan di
wilayah studi
Data jaringan air bersih Dokumentasi lapangan Buku sanitasi Sebagai acuan dalam
Dokumen Wilayah bagian Kabupaten Parigi melakukan proses
selatan (Kasimbar - Sausu) Moutong, PDAM perencanaan dan 2018
Dalam angka (2018) Kabupaten Parigi perancangan kawasan di
Moutong wilayah studi
SUMBER
No. ASPEK KEBUTUHAN DATA BENTUK DATA MANFAAT TAHUN
INSTANSI
Data jaringan air limbah Dokumentasi lapangan Buku sanitasi Sebagai acuan dalam
Dokumen Wilayah bagian Kabupaten Parigi melakukan proses
Sarana dan
6. selatan (Kasimbar - Sausu) Moutong perencanaan dan 2018
prasarana
Dalam angka (2018) perancangan kawasan di
wilayah studi
Data daerah rawan bencana Dokumen profil Dinas Badan Sebagai acuan dalam
Peta rawan bencana Dokumentasi lapangan Penanggulangan melakukan proses
7. Non Fisik Bencana Daerah perencanaan dan 2018
perancangan kawasan di
wilayah studi
Sumber : Hasil Analisi Kelompok, 2019
4.5.Tahapan Kompilasi Data
Setelah tahap pengumpulan data melalui beberapa sumber, data-data yang dibutuhkan
sudah didapatkan, tahap selanjutnya adalah kompilasi data. Kompilasi data atau rekapitulasi
data ini bertujuan memilah-milah dan mengumpulkan data sesuai dengan bahasan atau aspek-
aspek yang sama. Data yang akan kami kompilasi berdasarkan :
1. Kondisi fisik dasar Wilayah Selatan Parigi (Kasimbar - Sausu).
2. Kondisi perumahan dan permukiman Wilayah Selatan Parigi (Kasimbar - Sausu).
3. Kondisi sarana prasarana dan ultilitas.
4. Kondisi perekonomian Wilayah Selatan Parigi (Kasimbar - Sausu).
5. Kondisi sosial budaya.
6. Kondisi kebencanaan Wilayah Selatan Parigi (Kasimbar - Sausu).
4.6. Metode Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen
pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Analisis data ini perlu dilakukan
karena untuk mereduksi data menjadi perwujudan yang lebih dapat dipahami dan
diinterpretasikan dengan cara tertentu sehingga hubungan dari masalah penelitian dapat
ditelaah serta diuji (Silalahi, 2006).
Metode analisis data yang digunakan dalam kegiatan studio perencanaan ini adalah
analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kuantitatif untuk menganalisis sarana dan
prasarana yang ada di Wilayah Selatan Parigi (Kasimbar - Sausu), digunakan untuk mengolah
data angka dengan menggunakan operasi matematik. Tujuan menggunakan analisis
kuantitatif adalah untuk menganalis data yang didapatkan sehingga menghasilkan output
berupa angka. Metode analisis kuantitatif berfungsi untuk menghitung pertumbuhan
penduduk di Wilayah Selatan Parigi (Kasimbar - Sausu) dan untuk mengetahui kebutuhan
sarana prasarana yang butuhkan di Wilayah Selatan Parigi (Kasimbar - Sausu). Terkait
dengan analisis kebutuhan sarana dan prasarana dalam proyeksinya hingga beberapa tahun
kedepan maka analisis yang digunakan disini menggunakan metode linier atau polinomial
sebab pertambahan penduduk relatif stabil sehingga metode inilah yang dianggap sesuai
untuk digunakan.
Metode linier atau polinomial digunakan dengan asumsi pertumbuhan penduduk
jumlahnya selalu konstan dari tahun ke tahun.
Bentuk matematis metode linier adalah :
Rumus proyeksi penduduk
P(t+q) = Pt + b (q)
Dimana :
P(t+q) : Jumlah penduduk pada tahun proyeksi.
SURVEI
PRA SURVEI
Harga
Jumlah
No. Kebutuhan Satuan Nilai Satuan Sub Total
Unit
(Rp)
Rp. 250.000/hari x
1. Sewa penginapan 2 Kamar Rp. 1.750.000
7 hari
Biaya
2. Rp. 500.000
Transportasi
4. Obat-Obatan Rp. 50.000
5. Kertas A4 3 Rim Rp. 50.000 Rp. 150.000
6. Jilid Rp. 30.000
7. CD + Tempat CD Rp. 15.000
Biaya tidak
8. Rp. 500.000
terduga
Rp. 3.095.000
DAFTAR PUSTAKA
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Parigi Moutong. Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Kasimbar Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kecamatan Kasimbar. Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Toribulu Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kecamatan Toribulu. Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Ampibabo Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kecamatan Ampibabo. Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Siniu Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kecamatan Siniu. Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Parigi Utara Dalam Angka 2018. Badan Pusat
Statistik Kecamatan Parigi Utara. Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Parigi Tengah Dalam Angka 2018. Badan Pusat
Statistik Kecamatan Parigi Tengah. Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi
Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Parigi Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kecamatan Parigi. Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Parigi Barat Dalam Angka 2018. Badan Pusat
Statistik Kecamatan Parigi Barat. Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Parigi Selatan Dalam Angka 2018. Badan Pusat
Statistik Kecamatan Parigi Selatan. Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi
Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Torue Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kecamatan Torue. Kecamatan Torue , Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Kecamatan Balinggi Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik
Kecamatan Balinggi. Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong.
Bachmid, Fatimah. 2018. Buku Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu) Dalam Angka 2018.
Badan Pusat Statistik Wilayah bagian selatan (Kasimbar - Sausu). Wilayah bagian
selatan (Kasimbar - Sausu), Kabupaten Parigi Moutong.
Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2011 Tentang Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Penyusun Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang No. 1 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota.