PENDAHULUAN
1|Hapten
dikarenakan hapten tidak bisa mengikat MHC Protein. Hapten juga
merupakan valensi tunggal sehingga ia tidak bisa menghasilkan sel B sendiri.
2|Hapten
BAB II
PEMBAHASAN
3|Hapten
terikat (bebas) tidak dapat menghasilkan respon antibodi, hapten dapat
berikatan dengan antibodi dan berperan sebagai antigen. Hapten dapat
merangsang terjadinya respon imun yang kuat jika bergabung dengan
pembawa yang ukurannya sesuai (Abbas, 2006).
Hapten biasanya dikenali oleh sel B sedangkan carrier dikenali oleh sel T.
Carrier sering digabungkan dengan hapten dalam usaha imunisasi
(Baratawidjaja, 2004).
4|Hapten
b. Molekul Pembawa
5|Hapten
Glikoprotein
Edestin Protein Purified Protein derivative (PPD) -
Exoprotein A (rekombinan) dari Serum Albumin kelinci (RSA)
Pseudomonas aeruginosa Protein Protein
2.4 Obat-obat yang Tergolong Hapten
Beberapa obat dapat dikategorikan sebagai hapten seperti misalnya
penicillin yang menyebabkan terjadinya reaksi alergi. Penicillin ketika
diinjeksikan atau dikonsumsi akan bereksi secara kimia dengan protein dalam
tubuh dan membentuk kompleks hapten-carrier yangdapat mengakibatkan
sindrom yang berbahaya yang dikenal dengan anafilaksis (Singh, 2004).
Konsep mekanisme alergi obat yang umum diterima saat ini adalah konsep
hapten, konsep pro-hapten dan konsep p-i. Obat dengan molekul yang tidak
cukup besar seperti penisilin, sulfonamide,sefalosporin pelemas otot,
tiopental,antituberkolosis, sisplatin dan kuinidin perlu terlebih dahulu
berikatan dengan protein pembawa agar dapatmenginduksi respon imun
spesifik yang disebut konsep hapten. (Roy Akur Pandapotan, 2017)
Pada kasus Alergi obat biasaya tidak terjadi pada paparan pertama.
Sensitisasi imunologik memerlukan paparan awal dan tenggang waktu
beberapa lama (masa laten) sebelum terjadi reaksi alergi. Alergenisitas obat
tergantung dari berat molekul. Obat dengan berat molekul yang kecil tidak
dapat langsung merangsang system imun bila tidak bergabung dengan bahan
lain untuk bersifat sebagai allergen,disebut sebagaai hapten. Hapten dapat
membentuk ikatan kovalen dengan protein jaringan yang bersifat stabil, dan
ikatan ini akan tetap utuh selama diproses didalam makrofag dan
dipresentasikan pada sel limfosit. Sebagian kecil obat mempunyai berat
molekul besar misalnya insulin,antisera,ekstrak organbersifat sangat
imunogenik dapat langsung merangsang sistem imun tubuh.
Contoh hapten adalah berbagai golongan antibiotic dan obat lainnya
dengan berat molekul yang rendah, yakni sebagai berikut :
6|Hapten
Dinitrophenol (DNP) juga merupakan salah satu contoh dari hapten. DNP
merupakan hapten yang tidak dapat menginduksi pembentukan antibodi
ketika diinjeksikan dalam bentuk bebasnya pada suatu uji yang menggunakan
hewan. Obat-obatan lain yang juga merupakan Hapten, diantaranya:
Atrazin Kortison
Nikotin Nalokson
Morfin Ampisilin
Heroin Triftamin
Metampetamin Vitamin D3
Kokain Sulfa
Triamsinolon Penisillin
7|Hapten
BAB III
KESIMPULAN
Mahdi, prof. Dr. dr. Hj. A. Dinajani S. Abadin H. SpPD, KAI-SH. 2008.
Penatalaksanaan Penyakit Alergi edisi ke-2. Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Hal: 124-126. Diakses pada
tanggal 9 Oktober 2017
Pandapotan, Roy Akur. 2017. Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Alergi
Obat. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2017
Singh M.K., Srivastava S.,Raghava G.P.S. and Varsheny G.C. 2004. Hapten DB .
Available at : http://www.imtech.res.in/raghava/haptendb/. Diakses pada
tanggal 9 Oktober 2017
Trihapsoro, Iwan. 2003. Dermatitis Kontak Alergik pada Pasien Rawat Jalan di
RSUP Haji Adam Malik Medan. Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 9
Oktober 2017