LKTI RCA 2018 - Lingkungan 4 - Imron - Lingkungan - Biodegradable Plastic Berbasis Pati Onggok Tapioka
LKTI RCA 2018 - Lingkungan 4 - Imron - Lingkungan - Biodegradable Plastic Berbasis Pati Onggok Tapioka
2018
BIODEGRADABLE PLASTIC BERBASIS PATI ONGGOK (AMPAS)
TAPIOKA DENGAN PLASTICIZER GLISEROL DAN PENGUAT
CACO3 SEBAGAI STRATEGI NASIONAL DALAM UPAYA
MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH PLASTIK
NON-DEGRADABLE
Diusulkan Oleh :
Imron Hambyah / 21030117120074
Tasha Sekar Ayu Kinanti/ 21030117140037
Irsyad Amrullah / 21080117130079
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA LOMBA KARYA
TULIS ILMIAH RESEARCH CHAMPION ACADEMY 2018
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
dengan judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan
belum pernah dipublikasikan serta belum dilombakan di luar kegiatan Lomba
Karya Tulis Ilmiah Research Champion Academy 2018 yang diselenggarakan oleh
Forum Studi Teknik. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan
apabila terbukti terdapat pelanggaran maka kami siap menerima sanksi yang
berlaku.
Materai
Rp 6000
(Imron Hambyah)
21030117120074
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah yang berjudul “Biodegradable plastic Berbasis Pati Onggok
(Ampas) Tapioka dengan Plasticizer Gliserol dan Penguat CaCO3 sebagai
Strategi Nasional dalam Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan oleh
Plastik Non-degradable”.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan rasa terimakasih kepada
pihak yang telah banyak membantu selama proses penelitian dan penyusunan karya
tulis ilmiah, terutama kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam
melakukan penelitian
2. Panitia Research Champion Academy 2018 yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, nasihat serta bimbingan hingga selesainya penulisan
karya tulis ini.
3. Segenap teman seperjuangan yang telah memberikan bantuan kepada
penulis baik berupa dukungan maupun motivasi
4. Keluarga penulis yang telah memberikan bantuan yang tak terhitung
nilainya baik berupa moril, maupun materiil.
5. Semua pihak yang terlibat tidak sempat disebutkan satu-persatu yang turut
membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca memberi kritik dan
saran agar yang bersifat membangun agar menciptakan karya tulis yang lebih baik
lagi. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Semoga
Allah SWT memberkati kita semua.
Semarang, 17 Oktober 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
2.2 Biodegradable Plastic ......................................................................... 3
2.3 Pati Onggok (Ampas) Tapioka........................................................... 4
2.3 Gliserol Sebagai Plasticizer................................................................ 5
2.4 CaCO3 .............................................................................................................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 7
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 7
3.2 Variabel Penelitian ............................................................................. 7
3.3 Alat dan Bahan ................................................................................... 7
3.4 Prosedur Pembuatan Biodegradable Plastic ....................................... 7
3.5 Pengujian Hasil Biodegradable Plastic .............................................. 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 10
4.1 Hasil Pembuatan Biodegradable Plastic........................................... 10
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 16
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 16
5.2 Saran ................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 18
LAMPIRAN .................................................................................................... 21
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAK
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.4 berikut :
Gambar 1. Struktur molekul amilosa (Lu et al., 2009)
2.4 CaCO3
Dalam pembuatan plastik biodegradable, selain diperlukan gliserol
sebagai plasticizer, diperlukan pula bahan penguat lain untuk menngkatkan
kekuatan bioplastik. Salah satu yang dapat digunakan yaitu kalsium karbonat.
Kalsium karbonat dapat digunakan dalam pembuatan bioplastik untuk
membantu mengatasi kekurangan sifat film bioplastik. Kalsium karbonat
selain sebagai bahan penguat bioplastik, juga untuk menekan biaya produksi
apabila harganya lebih murah dibandingkan harga polimernya. Penambahan
bahan penguat ini dapat meningkatkan kekakuan plastik yang terlalu lentur,
meningkatkan kekuatan, mengurangi kelarutan, serta kecenderungan pada
bioplastik untuk bengkok. Kalsium karbonat sendiri harganya lebih murah
dibandingkan dengan bahan penguat lainnya. Penggunaan kalsium karbonat
sebagai bahan penguat sudah pernah digunakan pada beberapa penelitian
sebelumnya, seperti penelitian Yang dkk (Yang dkk, 2004) dimana
penambahan CaCO3, dapat meningkatkan kuat tarik dari poli paduan pati
dengan polyvinyl alcohohol (PVA) sebagai dampak dari semakin kompaknya
struktur poli paduan karena adanya CaCO3
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Pembuatan
Biodegradable plastic
Analisa Hasil
8
biodegradable yang dimulai dengan variasi volume gliserol 20%, 30%,
40%, dan 50% dari berat pati onggok tapioka dan rasio CaCO3 0gr, 0,5gr,
1gr, dan 1,5gr.
3.5.2 Elongasi
Pengukuran elongasi dilakukan dengan cara yang sama dengan
pengujian kuat tarik. Elongasi dinyatakan dalam persentase. Perhitungan:
Dimana :
W1 = Berat plastik sebelum di uji
biodegradasi W2 = Berat plastik setelah di
uji biodegradasi
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Standar
Mutu Hasil
Bioplastik Penelitian
Kuat TariK 1-10 MPa 8,93 Mpa
Elongasi 10-20% 16.3%
100%
Dalam 60 85% Dalam
Biodegradasi Hari 14 Hari
10
8
Kuat Tarik (Mpa)
6 0 gr CaCO3
4 0.5 gr CaCO3
1 gr CaCO3
2
1.5 gr CaCO3
0
20% 30% 40% 50%
Volume Gliserol
Dari gambar 4. dapat dilihat bahwa Kuat tarik yang dihasilkan berkisar antara
6,272 - 8,93 Mpa. Kuat tarik yang paling tinggi terdapat pada sampel bioplastik
dengan 20% gliserol dan 1,5 gram CaCO3 yaitu sebesar 8,93 Mpa. Sementara
nilai kuat tarik paling rendah yaitu pada sampel 50% gliserol dan 0 gram
CaCO3 yaitu 6,272 Mpa.
10
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa penambahan gliserol dan CaCO3 memberikan
hasil yang berbeda pada tiap sampel bioplastik. Bertambah banyak CaCO3 yang
digunakan menghasilkan nilai kuat tarik yang lebih besar pula. CaCO3
ditambahkan ke dalam matriks dengan tujuan meningkatkan sifat-sifat mekanik
plastik melalui penyebaran tekanan yang efektif di antara serat dan matriks
(Senny dan Dwi K, 2012).
Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa semakin banyak gliserol yang
ditambahkan, maka akan menyebabkan nilai kuat tarik yang cenderung menurun.
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Hardjono (Hardjono, 2016) dimana kuat
tarik berkurang dengan bertambahnya jumlah plasticizer. Hal ini dikarenakan
plasticizer menurunkan kekuatan ikatan hidrogen pada plastik sehingga menaikkan
fleksibilitas sampel plastik. Naiknya fleksibilitas plastik ini menyebabkan nilai
kuat tarik dari sampel plastik menurun. Peran gliserol di dalam plastik tersebut
terletak diantara rantai ikatan biopolimer dan dapat berinteraksi dengan molekul-
molekul biopolimer. Interaksi dengan molekul-molekul dapat melemahkan ikatan
hidrogen dalam rantai ikatan biopolimer sehingga menyebabkan interaksi antar
molekul biopolimer menjadi semakin berkurang. Lemahnya ikatan hidrogen antar
molekul biopolimer ini menyebabkan berkurangnya kuat tarik film.
Plastik biodegradable pada penelitian ini memiliki kuat tarik antara 6,27 - 8,93
Mpa, dimana hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian bioplastik
dari biji durian terdahulu oleh Prima dan Hesmita (2015) yang menghasilkan kuat
tarik sebesar 0,00187 Mpa. Begitu pula jika dibandingkan dengan penelitian dari
Zulisma (2013) dari pati kulit singkong, yang memiliki kuat tarik sebesar 0,02122
Mpa. Hasil uji kuat tarik ini belum memenuhi standar Moderate properties yaitu
1-10 MPa.
4.1.2 Hasil Analisa Pemanjangan (Elongasi)
Pada analisa elongasi didapat grafik sebagai berikut:
11
18
16
14
% Elongasi
12
10 0 gr CaCO3
8 0.5 gr CaCO3
6
4 1 gr CaCO3
2 1.5 gr CaCO3
0
20% 30% 40% 50%
Volume Gliserol
12
keelastisan plastik tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin tinggi persen elongasi
maka akan semakin kecil kuat tariknya.
Hasil uji elongasi pada penelitian ini berkisar antara 10.11%-16,2%. Nilai
tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan penelitian bioplastik dari biji durian
sebelumnya oleh Prima dan Hesmita (2015) yang memiliki nilai persen
pemanjangan hanya 7,547%. Nilai elongasi pada penelitian ini telah memenuhi
standar dari Moderate Properties yaitu 10-20%.
4.1.3 Hasil Analisa Biodegradasi
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan degradasi dari film
plastik yang telah dibuat. Plastik dapat terdegradasi apabila sifat hidrofilik dari
film tersebut tinggi. Sifat hidrofiliknya akan menyebabkan terjadinya pemotongan
rantai polimer menjadi lebih pendek dengan dioksidasi sehingga dapat diuraikan
oleh mikroorganisme (Bharwadj et al, 2012). Pengujian degradasi film plastik
dilakukan dengan pengujian soil burial test. Metode pengujian ini dilakukan dengan
menanamkan sampel plastik biodegradable didalam tanah untuk mengetahui
kemampuan degradasi dari tiap-tiap sampel. Sampel plastik biodegradable
ditanam didalam tanah dengan kedalaman 10 cm selama 2 minggu (14 hari)
dengan titik pengamatan pada 1 hari pertama, 7 hari dan 14 hari. Pengamatan
dilakukan secara visual dan kemudian akan dihitung persen kehilangan berat pada
sampel plastik.
100
Persen Kehilangan Berat
80
60 Gliserol 20%
40 Gliserol 30%
Glisero 40%
20
Gliserol 50%
0
hari ke 1 hari ke 7 hari ke 14 hari ke 21
waktu
90
80
70
60 0 gr CaCO3
50 0.5 gr CaCO3
40
1 gr CaCO3
30
20 1.5 gr CaCO3
10
0
hari ke 1 hari ke 7 hari ke 14 hari ke 21
penambahan kalsium
karbonat akan mempengaruhi sifat biodegradable film. Sehingga semakin besar
penambahan kalsium karbonat maka akan semakin besar pula persentase
penurunan berat film. Kalsium karbonat yang dilarutkan dalam larutan pati 14
akan berbentuk
partikel-partikel kecil, apabila partikel tersebut masuk kedalam struktur pati maka
struktur tersebut akan meregang membentuk rongga-rongga yang memudahkan
air masuk ke dalam struktur. Hal ini mengakibatkan sampel plastik yang
dihasilkan mempunyai tingkat kelembaban yang tinggi. Tingkat kelembaban yang
tinggi menjadi habitat yang baik untuk mikroba melakukan degradasi terhadap
sampel plastik. Untuk penambahan 1,5 gr CaCO3 pada hari ke-1 persentase
penurunan berat film mencapai 2,7% sedangkan sampel film tanpa penambahan
CaCO3 hanya 1,29% penurunan berat film. Pada hari ke-7 persentase penurunan
berat film untuk 1,5 gr CaCO3 mencapai 36% dan pada hari ke-14 persentase
penurunan berat film mencapai 84% dari berat awal film plastik. Gambar 7
menunjukkan pengaruh penambahan CaCO3 terhadap kecepatan degradasi film
plastik pada sampel 20% gliserol. Untuk sampel dengan penambahan 30%, 40%
dan 50% gliserol, pengaruh penambahan kalsium karbonat terhadap kecepatan
degradasi film plastik tentunya akan semakin meningkat seiring bertambahnya
jumlah plasticizer yang ditambahkan. Menurut standar ASTM 5336, dibutuhkan
waktu 60 hari untuk plastik biodegradable dapat terurai 100%.
Dalam penelitian ini sampel plastik rata-rata terdegradasi 80% selama 14 hari.
Hasil ini menujukkan bahwa sampel plastik dari pati onggok tapioka memiliki
kemampuan degradasi yang besar. Kemampuan degradasi yang terlalu besar akan
mengurangi massa pakai plastik, dan menurunya daya tahan plastik. Hasil
pengujian degradasi sampel plastik yang dilakukan pada penelitian ini berbeda
dengan standar SNI, pada pengujian degradasi sesuai standar SNI plastik mudah
terurai dipaparkan dengan sinar matahari (UV) selama 250 jam ( 10 hari) dan
mengalami penurunan berat
< 5% setelah pemaparan. Perbedaan hasil ini dikarenakan perbedaan metode
pengujian, metode pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, sampel plastik
ditanam di dalam tanah, sehingga tidak terpapar sinar matahari (UV)
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian diperoleh sifat mekanik plastik yang terbaik adalah
pada sampel 20% gliserol, 1,5 gram CaCO3 dengan nilai kuat tarik yaitu 8,93
MPa dan untuk persen pemanjangan (elongasi) yang terbaik adalah pada
sampel 5 gram pati, 50% gliserol, tanpa penambahan CaCO3 adalah 16,3%.
Berdasarkan standar kuat tarik moderate properties yaitu sebesar 1-10 MPa,
maka biodegradable plastic telah memenuhi standar serta untuk persen
elongasi juga telah memenuhi standar moderate properties yaitu 10-20%, film
plastik terdegradasi didalam tanah selama 22 hari.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian ke depan yaitu diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk mendapatkan Biodegradable plastic yang lebih baik dari penelitian ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Daftar Riwayat Hidup
18
Daftar Riwayat Hidup
19
Daftar Riwayat Hidup
20
LAMPIRAN
21