Anda di halaman 1dari 5

A.

MAKNA DAN PERANAN PERTUNJUKAN TEATER TRADISIONAL


MANCANEGARA

1. Makna pertujukan teater tradisional mancanegara


Makna dalam pertunjukan teater tradisional adalah tidak akan pernah
jauh dari bagaimana terciptanya suatu budaya, atau yang berhubungan
dengan adat istiadat atau mungkin cara untuk menyampaikan informasi
atau sarana komunaksi.

2. Peranan pertunjukan teater tradisional mancanegara

Seni teater tradisional memiliki peran penting pada suatu


masyarakat. Teater tradisional disamping menjadi bagian masyarakat,
terutama dalam kegiatan hiburan. Juga memiliki peran sebagai sarana
penyampaian informasi, komunikasi, penyebar pesan sosial atau hal-
hal yang berhubungan dengan adat istiadat.

3. Makna dari pertunjukan teater tradisional mancanegara

1. Cina
a. Opera Huang Mei
Opera Huang Mei yang bernama asli "Melodi Huang Mei" atau
"Opera Cai Cha" merupakan sejenis opera kecil di kalangan rakyat
yang terbentuk di daerah perbatasan provinsi-provinsi Anhui, Hubei dan
Jiangxi. Salah satu alirannya kemudian menyebar luas ke daerah An
Qing dengan Kabupaten Huai Ning. Dalam perkembangannya, Opera
Huang Mei berpadu dengan seni kalangan rakyat setempat, seperti
menyanyi dan bercerita dengan bahasa setempat. Akhirnya,
terbentuklah ciri khas pribadi.
Inilah asal mula Opera Huang Mei. Pertunjukan Opera Huang Mei
pada masa awal mengutamakan ciri khas menyanyi sambil menari,
Pemainnya kebanyakan adalah kaum tani dan pekerja kerajinan
tangan. Opera Huang Mei terutama menceritakan kehidupan sehari-
hari dengan gaya lagu kalangan rakyat.

b. Opera Kun Ju
Dalam proses perubahan sejarah, Opera Kun Ju pernah diberi
berbagai nama seperti "Nada Kun Shan", "Irama Kun Diao", "Melodi
kun Qu" dan "Melodi Selatan". Yang dimaksud Opera Kun Ju adalah
sejenis opera yang mengutamakan seni penampilan. Masa
kemakmuran Opera Kun Ju berlangsung selama 230 tahun.

c. Opera Yu Ju
Opera Yu Ju disebut juga sebagai "HenanBangzi". Sebutan Opera
Yu Ju mulai dipakai sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Opera
Yu Ju yang merupakan salah satu opera yang paling berpengaruh
sangat popular di provinsi dan daerah seperti Henan, Hebei, Shandong,
Shanix, Hubei, Ningxia, Qinghai dan Xinjiang.
Opera Yu Ju timbul pada akhir masa Dinasti Ming (1368-1644) dan
masa awal Dinasti Qing (1616-1811). Pada awalnya Opera Yu Ju
mengutamakan nyanyian tanpa di iringi pemain instrumen musik.
Perkembangannya cepat karena digemari umum.

Opera Yu atau Opera Henan terutama di iringi oleh alat-alat musik


sebagai berikut.
1. Erhu, semacam rebab Tiongkok berdawai dua.
2. Sanxian, Semacam alat musik berdawai tiga.
3. Pipa, semacam alat musik petik tradisional Tiongkok, seruling
bambu.
4. Sheng, sejenis alat musik tiup yang dibuat dari pipa-pipa
buluh.
5. Suona, semacam terompet tradisional Tiongkok. Matranya
menurut kecrek serta berirama cepat dan riang.

d. Opera Peking
Opera peking ini sangat terkenal di Cina. Kepopuleran opera ini dapat
dilihat dari sejarah munculnya opera ini. Opera Peking yang disebut
sebagai Opera Timur adalah inti sari opera Tiongkok yang tulen.
Dinamakan Opera Peking karena terbentuk di kota tersebut (Beijing
dulu dinamakan Peking).

Opera Peking sudah bersejarah 200 tahun lebih. Asal usulnya


dapat ditelusuri pada beberapa opera daerah yang bersejarah lama,
khususnya Huiban, opera daerah yang populer di Tiongkok Selatan
pada abad ke-18. Pada tahun 1790, Huiban atau rombongan opera
Anhui pertama kali datang ke Beijing untuk ambil bagian dalam
pertunjukan perayaan hari ulang tahun kaisar. Kemudian, disusul
banyak Huibanyang berdatangan ke Beijing untuk mengadakan
pertunjukan.

Huiban yang mengadakan pertunjukan keliling pandai menyerap


lakon dan metode pertunjukan jenis opera lain. Meskipun di Beijing
terdapat banyak jenis opera, Huiban mencapai kemajuan pesat di
bidang kesenian.Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, opera
Peking terbentuk melalui proses pembauran selama puluhan tahun,
dan menjadi jenis opera terbesar di Tiongkok. Opera Peking adalah
jenis opera nomor satu di Tiongkok

2. Jepang
Pertunjukan dramatira yang terkenal di Jepang adalah Kabuki yang
dikenal sejak tahun 1603. Pertama kali Kabuki diperankan oleh seorang
wanita bernama Okuni di Kuil Kitano Temmangu, Kyoto.

Panggung yang dipakai waktu itu adalah panggung Noh. Hanamichi


(honhamichi yang ada di sisi kiri penonton dan karihanamichi yang ada
di sisi kanan penonton) di gedung teater Kabuki-za kemungkinan
merupakan perkembangan dari hashigakari (jalan keluar masuk aktor
Noh yang ada di panggung sisi kiri penonton).
a. Kabuki-Ordori
Kebuki-ordori dipertunjukkan dari masa Kabuki dari masa Kabuki
masih dibawakan Okuni hingga dimasa kepopuleran Wakashu-kabuki.
Remaja laki-laki menari diiringi lagu yang sedang populer dan konon
ada yang disertai dengan akrobat. Selain itu, Kabuki-odori juga bisa
berarti pertunjukan yang lebih banyak tarian dan lagu dibandingkan
dengan porsi drama yang ditampilkan
b. Kabuki-Geki
Kabuki-geki merupakan pertunjukan sandiwara yang ditunjukkan
kepada penduduk di zaman Edo dan berintikan sandiwara dan tari.
Peraturan yang dikeluarkan Keshogunan Edo yang mewajibkan
kelompok Kabuki untuk "habis-habisan meniru kyogen" merupakan
salah satu sebab Kabuki berubah menjadi pertunjukan sandiwara.
Alasannya, Kabuki yang menampilkan tari sebagai atraksi utama
dianggap tidak sesuai dengan norma masyarakat, sehingga pemerintah
harus menjaga moral rakyat. Tema pertunjukan Kabuki-geki bisa
berupa tokoh sejarah, cerita kehidupan sehari-hari atau kisah peristiwa
kejahatan. Oleh karena itu, Kabuki jenis ini juga dikenal sebagai Kabuki
kyogen.

3. Thailand
Sendratari yang berkembang dan sangat populer di Thailand adalah
Khon. Khon ini merupakan sendratari yang sangat unik. Jika dilihat dari
sejarah munculnya, Khon berasal dari sebuah kelompok kerajaan.
Sekelompok penghibur kerajaan ini tampil untuk menghibur raja,
anggota kerajaan, dan bangsawan di Kerajaan Thailand. Biasanya,
cerita yang dipentaskan adalah cerita Ramakian (dalam bahasa
Indonesia dikenal dengan Ramayana).

Pada awalnya, Khon dimainkan dengan menggunakan topeng.


Topeng ini berhungungan dengan karakter yang diperankannya.
Karakter yang terdapat dalam topeng tersebut misalnya taring tumpul
melengkung pada wajah (melambangkan usia tua), taring runcing
melengkung (melambangkan orang separuh baya), dan taring runcing
lurus (melambangkan orang muda). Dalam perkembangannya, Khon
ada yang menggunakan topeng ada juga yang tidak menggunakan
topeng. Topeng yang digunakan tersebut diganti dengan mahkota
(chada). Mahkota dalam Khon sangat beragam karena berhubungan
dengan karakter yang dibawakan. Misalnya, karakter Rahwana yang
menggunakan mahkota yang bertingkat tiga.

4. India
Karena semakin banyak jenis teater di India, jenis teater di India
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis.
 Pertama, drama atau teater Sanskerta yang merupakan jenis
teater yang berkembang dilingkungan bangsawan.
 Kedua, seni teater yang tumbuh dan berkembang pesat
dikalangan rakyat yang dapat disaksikan dengan biaya yang
murah.
Dalam perkembangannya, seni teater di India tumbuh subur. Di sana
timbul berbagai variasi. Misalnya Nautanki, Khayal, Manch, dan Bhagat
muncul sebagai bentuk variasi lain dari Svang. Se;ain svang,
terdapat juga jenis teater yang lainnya, yaitu Jatra dan Bhavia.
Sementara itu, jenis teater rakyat yang terkenal di India adalah
Burrakhata, Cavitu Natakam, dan Veethi Nataka. Variasi yang
berkembang ini merupakan sebuah metamorfosis atau perkembangan
seni teater tradisional menjadi modern.

5. Indonesia
Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia
sangatlah bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal
tersebut disebabkan karena unsur-unsur pembentuk teater tradisional
itu berbeda-beda tergantung pada tata cara dan sumber dimana teater
tradisional itu lahir.
a. Wayang
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah sekitar 1500 tahun SM.
Saat masyarakat di Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa
pemujaan roh dan nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang,
yang telah diwujudkan berbentuk gambar atau arca. Wayang pun
merupakan seni tradisional Indonesia yg terutama berkembang di
Pulau Jawa dan Bali. Pada tanggal 7 November 2003 UNESCO
mengakui pertunjukan wayang sebagai karya kebudayaan yang
mengagumkan dalam bidang cerita narasi maupun warisan yang indah
dan berharga. Wayang pun mempunyai beberapa jenis menurut bahan
pembuatannya, seperti:
- Wayang Kulit : Wayang Madya, Wayang Wahyu, Wayang Dupara
- Wayang Orang: Wayang Topeng
- Wayang Rumput: Wayang Suket

b. Ketoprak
Di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ketoprak ialah teater rakyat
yang paling dipopulerkan. Kata “kethoprak” itu sendiri berasal dari
nama alat yaitu tiprak. Kata tiprak ini bermula dari prak. Karena bunyi
tiprak adalah prak, prak, prak. Kethoprak juga berasal dari kothekan
atau gejogan. Alat bunyi-bunyian yang berupa lesung dan ditambahkan
kendang dan seruling oleh penciptanya. Bahasa yang digunakan
merupakan salah satu bentuk yang diperhatikan dalam ketoprak.
Meskipun yang digunakan bahasa Jawa, namun masalah
unggahungguh bahasa harus diperhitungkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Kethoprak adalah seni pertunjukan teater yang
sederhana yang meliputi unsur tradisi jawa, baik dari struktur dialog,
busana, musik tradisional yang dipertunjukan.
c. Ludruk
Salah satu kesenia Jawa Timur yang cukup terkenal ialah Ludruk, yakni
seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya laki-laki. Ludruk
adalah suatu drama tradisional yang dimainkan olah sebuah grup
kesenian yang terjadi di sebuah panggung dengan mengambil cerita
wong cilik yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan
sebagai musiknya. Dialog dalam ludruk bersifat menghibur sehingga
penonton dibuat tertawa oleh pertunjukannya, ludruk menggunakan
bahasa khas Surabaya. Bahasa lugas yang dipakai pada ludruk,
membuat kalangan non intelek (supir angkot, tukang becak, dll) mudh
menyerapnya.

Anda mungkin juga menyukai