Anda di halaman 1dari 9

DESAIN TULANGAN TUNGGAL

Gambar 1.1 Penampang balok lentur dengan blok tegangan equivalen


( penyederhanaan dari Whitney ) Metode Kekuatan.

Berdasarkan metode perhitungan cara “ Metode Kekuatan “, maka beton


meleleh dan baja tulangan meleleh pula, sehingga :

 0.003 dan 0.85  fc & fs fy

Keseimbangan gaya dalam :

H 0 --------> C T -----> 0.85  fc  a  b As  fy


.
As  fy
Diperoleh : a ............................... ( 2.1)
0.85  fc  b
 a  a
M
....... ( 2.2)
0 Mn C  d   0.85  fc  a  b   d  
 2  2
.
T 
a
As  fy 
a
Mn d   d   ................... ( 2.3)
 2  2
As
Diambil istilah :  = rasio tulangan ( angka tulangan )
bd
Dalam pencapaian penampang leleh, ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi,
yaitu :
a. Tulangan baja dan beton meleleh bersamaan , sehingga terjadi
kondisi regangan dan tegangan sebagai berikut ini :
fy fy
 0.003 dan y fy dalam MPa.
Es 5
2  10
Kondisi ini disebut " Balanced Reinforced ".
b. Penampang beton meleleh lebih dulu dari baja tulangan, ini disebut “
Over Reinforced “ , yaitu memenuhi syarat :

   b dimana  b angka  kondisi balanced

c. Baja tulangan meleleh lebih dulu dari betonnya, kondisi ini disebut “

Under Reinforced “, pada kondisi ini berlaklu :   b

Dalam SK SNI T-15-1991-03 ditetapkan bahwa setiap struktur hasil disain


harus memenuhi syarat :
1.4
 min    75 %b  min fy  ( MPa)
fy
Ketiga kondisi diatas dapat digambar sebagai berikut ini ( Gambar 2.2 ) :

Gambar 2.2. Tiga kondisi pencapaian penampang leleh.


Untuk memudahkan rumusan disain dan analisis dalam struktur beton,
maka perlu diambil beberapa notasi baru sebagai berikut ini :

  fy b
 dan r
fc d

Persamaan ( 2.3 ) menjadi :


2    d  fy 
Mn   r  d  fy  d  
 2  0.85  fc 

  r  fc   1  0.588     d
3
. atau
 0.5    d  fy 
.   b  d  fy  d  
 0.85  fc 

2  0.5    fy  2   0.5    fy 
.   b  d  fy  1   b  d    fy  1  
 0.85  fc    0.85  fc 

Sebutlah R   fc   1  0.59     sehingga :


3
3 Mn
Mn R r  d ------------> d
R r

 0.5    fy 
  fy  1  0.588   
Mn fy 
  fy  1   
bd
2  0.85  fc   fc 
................ ( 2.4 )
Mn Mn
Sebutlah faktorkekuatan Rn sehingga
2 2
bd bd

  fc   1  0.588   
2 Rn
Rn ---------->   1.7    1.7  0
fc
2 Rn
Sehingga :   1.7    1.7  0
fc
2  Rn 
1.7  1.7  4  1   1.7  
 fc   2 Rn 
 0.85   1  1 
21  0.85  fc 
 2 Rn 
. 0.85   1  1 
 0.85  fc 

....................... ( 2.5 )

fy  2 Rn 
 0.85   1  1 
fc  0.85  fc 
atau :
fc  2  Rn 
 0.85   1  1 
fy  0.85  fc 

fy
dengan notasi baru m sehingga
0.85  fc

1  2  m  Rn 
  1  1 
m  fy 

...................... ( 2.6 )

Catatan : Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 ditetapkan bahwa : luas tulangan


maksimum Asmaks = 75% ρb x b x d, hal ini diperlukan agar struktur beton
mempunyai prilaku : daktail dan under reinforced. Luas tulangan minimum
Asmin = ρmin x b x d = ( 1.4/fy) x b x d, dimana fy dalam MPa., b dan d dalam
mm. Tulangan minimum diperlukan sehubungan dengan terjadinya gaya-gaya
tak terduga antara lain : creep, temperatur dan susut .

Kondisi khusus Balanced Reinforced


Mencari rumusan ρb : Gambar skets kondisi “ balanced reinforced”

Gambar 2.3. Gambar diagram regangan kondisi balanced

0.003
c d
b fy
0.003  Es
dimana Es = 2 x 105 MPa , sehingga :
0.003 600
c d d
b
0.003  fy 5 600  fy
2  10
fy dalam Mpa.
a  1 c
dimana ß1 adalah koefisien yang hanya tergantung dari mutu beton,
sebagaimana yang dinyatakan sebagai berikut ini :

1 0.85 untuk 0  fc  30MPa


 fc  30 
0.85  8    untuk 30  fc  55MPa
 1000 
0.65 untuk fc  55MPa ..................... (2.7)

Gambar 2.4. Hubungan ß1 dan fc

Pada kondisi balanced reinforced berlaku ab = ß1 cb

Dari T = C diperoleh : Asb fy = 0.85 fc b ab atau :

 0.85  fc  b  ab 
  0.85  fc  ab
b
Asb  fy 
bd ( b  d) fy d
0.85  fc  1  cb
1  
0.85  fc  600
= 
fy d  fy  600  fy
.................... ( 2.8)
Dengan menyusun dan mengorganisir rumus-rumus dari persamaan 2.1 s.d 2.8
serta yang berkaitan dengannya, maka prosedur dalam bentuk flow chart disain
dan analisis secara manual dapat dibuat.

1   2  m Rn  
 1  1  fy dalam MPa
m   fy 

dimana :

fy Mn Mu
m Rn  maks  
0.85 2 2 min
b d   b d
Diagram alir / flow chart I

Data : b  d  fc  fy  Mu
dalam N,mm,MPa

Hitung :
1.4  0.85  fc   600
0.75   1  
 min   1   maks 
fy  fy  600  fy
600
ab 1 d am aks 75%  ab
600  fy
 am aks 
Mnada 0.85  fc  b  am aks   d  
 2 
Mu Mu
Mnperlu
 0.80

Tulangan
Mnada  Mnperlu N
Rangkap

fy Mu
m  Rn
0.85  fc  bd
2

1  2  m  Rn 
  1  1 
m  fy 

   m aks
N

y
  m in
   m in
Y

N y
As  bd STOP
3.2.1 Contoh Disain Tulangan Tunggal
Diketahui : Data-data suatu penampang balok sebagai berikut ini .
Lebar balok b = 300 mm
Tinggi efektif d = 645 mm
Mutu beton fc = 20 MPa ( 200 kg/cm2 )
Muru beton fc = 20 MPa
Baja tulangan fy = 400 MPa
Momen berfaktor Mu = 3.766 x 10 8 Nmm
Diminta membuat disain tulangan penampang tersebut.

Jawab :

Hitung:

Anda mungkin juga menyukai