PERANCANGAN JEMBATAN

P ER E N CA N A A N L A N TA I K EN DA R A A N
Klasifikasi pelat
2

Klasifikasi pelat lt kend. berdasarkan ketebalan:

Berdasarkan teori struktur pelat dpt di klasifikasikan menjadi tiga kelompok:
a) Pelat tipis dgn lendutan kecil;
Pelat dgn rasio tebal terhadap bentang terpendek ≤1/20 dan lendutan yg
terjadi ≤ 0,2 tebal pelat
b. Pelat tipis dgn lendutan besar;
Pelat dgn rasio tebal terhadap bentang terpendek ≤1/20 dan lendutan yg
terjadi > 0,2 tebal pelat
c) Pelat Tebal; pelat dengan rasio tebal thd bentang terpendek >1/10, dan
deformasi akibat geser hrs diperhitungkan

Klasifikasi pelat Lt kend. berdasarkan bentuk tampang:

a) Pelat solid (solid slab)

b) Pelat berrongga (voided slab)
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
Bentuk2 lantai kendaraan
3

Pelat solid tebal seragam

Pelat solid tebal tak seragam

Pelat berongga

Gelagar komposit
Gelagar beton T

Box girder Box girder

(Twin cell spine beam (Single cell twin spine beam
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
Metode M. Pigeaud
4

 Dlm metode ini dianggap: pelat Lt kend. Bertumpuan sederhana yg tdk

melendut, dgn memberikan suatu faktor utk memperhitungkan kontinuitas
pelat
 Metode ini disusun berasarkan penyelesain Lagrange utk pelat tipis dgn
lendutan kecil

Bbn roda

Lapis aus

h
Tampak atas pelat v L Pelat Beton
Lt Kend.
u
Tul. Pelat
u, v
Lt Kend
Penampang pelat Lt kend & Bidang
Penyebaran bbn roda
B
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
Nilai u dan v
5

 Bbn roda diasumsikan tersebar merata 45º ke bwh sampai tul. Pelat Lt Kend.
 Nilai u dan v sebagai bid kontak roda kend sbb berikut:
u=500+2h …(1)
v=300+2h …(2)
Dengan u=panjang bid kontak bbn roda (mm)
v=lebar bid kontak bbn roda (mm)
h= tinggi peenyebaran bbn roda (mm)

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Langkah2 penggunaan metode M.Pigeaud
6

1) Hitung nilai u dan v sehingga u/B dan v/L dpt dihitung

2) Hitung faktor koreksi perletakan f1 berdasarkan kondisi ke-empat sisi pelat
3) Hitung rasio sisi pjg terhadap sisi pendek terkoreksi, k

L f1=faktor koreksi utk kondisi perletakan

k  f1 …(3)
B L=panjang pelat Lt kend.
B=lebar Lt kend.
Untuk pelat bertanda “+”; nilai k<1 maka nilai L ditukar dgn B dan
begitu juga nilai u dan v

4) Hitung koef momen m1 dan m2 dgn ploting nilai u/B dan v/L pd grafik
Pigeaud (sesuai nilai k dari pers (3)

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Langkah2 penggunaan …….(2)
7

5) Hitung momen pd pelat utk arah lebar M x dan panjang My

Mx=P(m1+0,15m2) …(4.a)
My=P(m2+0,15M1) …(4.b)
Dimana P=bbn roda
M1=koef momen arah lebar pelat
M2=koef momen arah panjang pelat
Mx=momen lentur pelat arah lebar Lt kend.
My=momen lentur arah panjang pelat Lt kend

6) Tentukan momen lentur berdasarkan kondisi ke-empat perletakan, r m

Pelat bertumpuan jepit atau menerus: M x dan My direduksi 20%
Pelat kondisi perletakan lain, lihat Tabel 1.

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Tabel 1. Koef . Reduksi rm
8

Nilai koef reduksi rm utk berbagai kondisi perletakan :

Tabel 1
Letak pelat umum Letak pelat khusus Nilai rm

Bentang tengah Pelat dalam 0,70

Pelat tepi 0,85

Tumpuan Pelat tumpuan ujung 0,25

Pelat tumuan penultimate 0,95
Pelat tumpuan dalam 0,90
Dgn adanya reduksi momen, pers (4.a) dan (4.b) menjadi:
Mx=rmP(m1+0,15m2) …(5.a)
My=rmP(m2+0,15M1) …(5.b)

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Faktor koreksi f1
9

Nilai f1 sbg faktor koreksi kondisi perletakan dpt dilihat gbr berikut:
B

(+) (+) (+)

L f1=1,0 f1=5/6 f1=6/5 f1=3/4

(+) (+)

f1=4/3 f1=9/8
f1=8/9 f1=1,0

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Klasifikasi Pelat Lt kend. Berdasarkan letak
10

a e b b e c c e c
0,25 0,85 0,95 0,95 0,85 0,90 0,90 0,85 0,90

a b b d c c d c
d
0,25 0,95 0,95 0,70 0,90 0,90 0,70 0,90
0,70
a e b e c c e c
b
0,25 0,85 0,95 0,85 0,90 0,90 0,85 0,90
0,95

Tumpuan Tumpuan Tumpuan

Tumpuan
penultimate dalam dalam
ujung
a= pelat tump. Ujung; b=pelat tump. Penultimate; c=pelat tump. Dalam
d= pelat dalam; e= pelat tepi
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
 Kondisi pembebanan …(1)
11
(1) (2) (3)
Bbn terpusat di Dua bbn terpusat Dua bbn terpusat
tgh pelat simetris di tgh pelat simetris di tgh pelat
1. Tentukan koef m1 1. Tentukan koef
dan m2 utk v1 m1 dan m2 utk
u=2(u1+x) dan v=v; y u=(u) dan
v L v
kalikan dgn (u1+x) y v=2(v1+y);
xx
2. Tentukan m1 dan v1 kalikan dgn
u u1 u 1
m2 utk u=2x dan (v1+y)
u
B v=v; kalikan dgn (x)
2. Tentukan koef m1 dan
3. Nilai m1 dan m2 didpt dari
m2 utk u=(u) dan v=2y;
1. Tentukan koef m1 (1)-(2)
kalikan dgn (y)
dan m2 utk u/B 4. Momen rencana
3. Nilai m1 dan m2 didpt
dan v/L Mx=2P/u1(m1+0,15M2)
dari (1)-(2)
2. Momen rencana My=2P/u1(m2+0,15M1)
4. Momen rencana
Mx=P(m1+0,15M2) Mx=2P/v1(m1+0,15M2)
My=P(m2+0,15M1) My=2P/v1(m2+0,15M1)
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
Kondisi pembebanan …(2)
12

(4) (5)
Satu bbn terpusat simetris Satu bbn terpusat simetris
thd sb pendek pelat thd sb panjang pelat

v y
x
u1 v1

1. Tentukan nilai m1 dan m2

1. Tentukan nilai m1 dan m2
seperti kondisi beban (2)
2. Momen rencana seperti kondisi beban (3)
Mx=P/u1(m1+0,15M2) 2. Momen rencana
Mx=P/v1(m1+0,15M2)
My=P/u1(m2+0,15M1)
My=P/v1(m2+0,15M1)
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
Kondisi pembebanan …(3)
13
(6)
Bbn terpusat berada
sembarang pd pelat

1. Cari koef m1 dan m2 utk u=2(u1+x) dan

v=(v1+y); kalikan dgn (u1+x)(v1+y)
2. Cari m1 dan m2 utk u=2x dan v=2y; kalikan dgn
(xy)
3. Cari m1 dan m2 utk u=2(u1+x) dan v=2y,
y kalikan dgn y(u1+x)
v1 4. Cari nilai m1 dan m2 utk u=2x dan v=2(v1+y),
x kalikan dgn x(v1+y)
u1
5. Nilai m1 dan m2 didpt dari (i+ii)-(iii+iv)
6. Momen rencana P
Mx  m1  0 ,15 m2 
u1v 1
P
My  m2  0 ,15 m1 
u1v 1
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
 PERENCANAAN PELAT LANTAI KENDARAAN

14

C O N TO H S OAL
PERHITUNGAN MOMEN
P A D A P E L AT L A N T A I K E N D A R A A N

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Contoh perenc. Pelat Lt. Kend
15

Diketahui pelat lantai kend. Sbh jembatan dgn data teknis sebagai berikut:
Letak pelat Lt kend : tumpuan ujung
Pjg pelat lt kend : 4,0m
Lebar pelat Lt kemd : 2,25m
Tebal pelat beton : 0,20m
Tebal lapis perkerasan : 5cm
Diameter tul pelat Lt ken : 16mm

Hitung momen lentur yg timbul

2,25m
pada pelat Lt kend. tsb

4,0m

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Perhit. Beban tetap
16

Rasio pjg terhadap lebar pelat:

L 9 4
k  f1  2
B 8 2 , 25

Koef. Reduksi momen

rm = 0,25  Tabel 1

Perhit. Beban tetap:

Berat pelat lt kend. : 0,20x25x4x2,25=45 kN
Berat lapis perkerasan : 0,05x22x4x2,25=9,9 kN
Berat genangan air hujan : 0,05x9,8x4x2,25=4,41 kN (+)
Total Pd : 59,31 kN

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Momen beban mati, MdLx dan MdLy
17

Momen lentur akibat beban mati P d:

Rasio bidang beban pelat

u 2 , 25 v 4
 1 dan  1
B 2 , 25 L 4
4m
v

u
Dari grafik Pigeaud diperoleh koef. Momen:
m1=4,8x10-2 dan m2=0,9x10-2
Momen lentur akibat beban mati (Pers. 5.a dan 5.b):
2,25m
mdLx =0,25x59,31(4,8x10-2+0,15x0,9x10-2
Utk bbn mati, bid. Kontak
roda dianggap sama besarnya =0,73 kNm/m
dgn ukuran pelat Lt kend. Shg mdLy =0,25x59,31(0,9x10-2+0,15x4,8x10-2
dipakai pelat kondisi no. 6
(LHT SLIDE NO 9 & 11) =0,24 kNm/m
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
Perhit. bbn hidup roda kend.
18

Perhit. Beban hidup PL:

Berdasarkan PPPJJR maka PL=½x20 ton=10 ton=100kN
Lps aus
Bbn roda
Lt kend.

0,05

h
0,20

0,22 0,22
Tul. Pelat D16

  d 
h  0 , 05  0 , 2  0 ,02   t   0 , 05  0 ,17   0 , 22 m
  2 

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

M. Lentur pelat akibat bbn hidup …(1)
19

Kondisi pembebanan 1
(lihat slide No.11 kondisi 1)
u = 0,5+2x0,22=0,94m
v = 0,3+2x0,22=0,74m
u/B = 0,94/2,25=0,42
v
v/L = 0,74/4,0=0,19
4

Dgn u/B dan v/L diatas, dari grafik M. Pigeaud di-dpt:

M1=15,3x10-2
M2=9,2x10-2
2,25

M. Lentur kondisi 1 akibat bbn hidup dgn rumus 5.a dan 5.b:
ML-Lx(1)=0,25x100x(15,3x10-2+0,15x9,2x10-2)=4,17kNm/m
ML-Ly(1)=0,25x100x(9,2x10-2+0,15x15,3x10-2)=2.87kNm/m
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
M. Lentur pelat akibat bbn hidup …(2)
20
Kondisi pembebanan 2

v
- 2x
=
2x 2x
100cm u1 u1 u1 u1
v
2x (i ) ( ii ) ( iii )
u1 u1
Formasi ( i )
u=2(u1+x)=2(0,94+0,028)=1,94m
v=0,74m
u/B=1,94/2,25=0,86
v/L=0,74/4=0,185
dari grafik M. Pigeaud :
m1=10,1x10-2 dan m2=6,5x10-2
m1(u1+x)=9,82x10-2 dan m2(u1+x)=6,32x10-2
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
M. Lentur pelat akibat bbn hidup …(3)
21

Formasi ( ii )
u=2x=2x0,028=0,056m
v=0,74m
u/B=0,025
v/L=0,185
grafik M. Pigeaud : m1=24,6x10-2 dan m2=10,9x10-2
m1(x)=0,689x10-2 dan m2(x)=0,305x10-2
Formasi ( iii )=( i )-( ii )
m1=9,82x10-2-0,689x10-2 =9,13x10-2
m2=6,32x10-2-0,305x10-2=6,015x10-2

M. Lentur akibat bbn hidup kondisi 2 dgn rumus 5.a dan 5.b:
ML-Lx(2)=rm 2P/u1(m1+0,15m2)=0,25x2x100/0,94x(0,10)=5,34kNm/m
ML-Ly(2)=rm 2P/u1(m2+0,15m1)=0,25x2x100/0,94x(7,385x10-2)=3.93kNm/m
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
M. Lentur pelat akibat bbn hidup …(4)
22
Kondisi pembebanan 3

v
- 2x
=
2x 2x
u1 u1 u1 u1

1m
(i ) ( ii ) ( iii )
v
0,597
RODA 1
0,528
Formasi ( i )
u=2(u1+x)=2(0,597+0,528)=2,25m
v=0,74m
u/B=2,25/2,25=1
v/L=0,74/4=0,185
dari grafik M. Pigeaud :
m1=8,9x10-2 dan m2=5,5x10-2
m1(u1+x)=10,013x10-2 dan m2(u1+x)=6,188x10-2
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
M. Lentur pelat akibat bbn hidup …(5)
23

Formasi ( ii )
u=2x=2x0,528=1,056m
v=0,74m
u/B=1,056/2,25=0,469
v/L=0,74/4=0,185
grafik M. Pigeaud : m1=14,5x10-2 dan m2=9,0x10-2
m1(x)=7,656x10-2 dan m2(x)=4,752x10-2

Formasi ( iii )=( i )-( ii )

m1= 10,013x10-2 - 7,656x10-2 = 2,36x10-2
m2= 6,188x10-2 - 4,752x10- 2= 1,436x10-2

Beban hidup tereduksi:

P1= 0,597/0,944x(100)=63,24 kN

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

M. Lentur pelat akibat bbn hidup …(6)
24

Momen lentur beban hidup kondisi 3 (Roda 1):

P
M L Lx ( roda 1 )  rm m1  0 ,15 m2 
u1
63 , 24
 0 , 25 2 ,36  10  2  0 ,15  1 ,436  10  2   0 ,681 kNm / m
0 ,597
P
M L Ly ( roda1 )  rm m2  0 ,15 m1 
u1
 0 ,474 kNm / m

Momen lentur beban hidup kondisi 3:

ML-Lx(3)=ML-Lx(1) +ML-Lx(roda1)=4,17+0,681=4,85kNm/m
ML-Ly(3)=ML-Ly(1) +ML-Ly(roda1)=2,87+0,474=3,34kNm/m

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Rekapitulasi momen rencana
25

Akibat M. Arah x M. Arah y

(kNm/m) (kNm/m)

Beban mati 0,73 0,24

Beban hidup 1 4,17 2,87

Beban hidup 2 5,34 3,93

Momen
Beban hiduprencana:
3 4,85 3,34
MLx=MdLx+ML-Lx(2)=0,73+5,34=6,07kNm/m
MLy=MdLy+ML-Ly(2)=0,24+3,93=4,17kNm/m
Rencana Kebutuhan Tul. Lentur:
Tentukan kebutuhan tul. Lentur utk pelat tsb dgn beban M rencana diatas.
(Gunakan teori pd kuliah Str. Beton 1 dan Beton 2)
Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.
Grafik M. Pigeaud, k=2,5
26

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.

Soal Latihan
27

Diketahui pelat Lt kend. Sbh jemb. Dgn data teknis sbb:

kondisi pelat Lt kend : pelat dalam, semua sisi menerus
Pjg pelat : 5m
Lebar pelat beton : 2m
tebal pelat beton : 0,2m
tebal perkerasan : 0,05m
diameter tulangan : D16

Rencanakan kebutuhan tulangan lentur untuk

2,0m
pelat Lt kend. tersebut

5,0m

Merdana - Peranc. Jembatan - Perenc Pelat Lt Kend.