Anda di halaman 1dari 39

SI4114

Struktur dan Bahan Kayu

Dosen :
Dr. Ir. Saptahari Sugiri

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
1.4. LRFD Struktur Kayu
1.4.1. Faktor Koreksi Kelembaban, CM
1.4.2. Faktor Koreksi Ukuran, CF
1.4.3. Faktor Koreksi Pembagi Beban, Cr
1.4.4. Faktor Koreksi Penggunaan Datar,
Cfu
1.4.5. Faktor Koreksi Takikan, Ci
1.4.6. Faktor Koreksi Temperatur, Ct
1.4.7. Faktor Koreksi Stabilitas Balok, CL
1.4.8. Faktor Koreksi Stabilitas Kolom, CP
1.4.9. Faktor Koreksi Luas Tumpu, Cb
1.4.10. Faktor Koreksi Kekakuan Tekuk, CT
Rumusan LRFD dapat dituliskan sebagai berikut:

dimana:
Ru : gaya akibat beban terfaktor
 : faktor waktu
Ø : faktor reduksi
R΄ : kuat terkoreksi untuk komponen struktur, elemen
atau sambungan
Gaya terfaktor

Gaya-gaya pada komponen struktur dan sambungannya, Ru, harus


ditentukan dari kombinasi pembebanan.

Tahanan rencana

Tahanan rencana harus sama dengan atau melebihi beban terfaktor,


Ru
Faktor Reduksi Ø

Jenis Simbol Nilai


Tekan Øc 0,90
Lentur Øb 0.85
Stabilitas Øs 0,85
Tarik Øt 0,80
Geser/torsi Øv 0,75
Sambungan Øz 0,65
Faktor waktu 

Kombinasi pembebanan Faktor waktu


1,4D 0,6
1,2D + 1,6L + 0,5(La atau H) 0,7 jika L dari gedung,
0,8 jika L dari ruang umum,
1,25 jika L dari kejut*
1,2D + 1,6(La atau H) + (0,5L atau 0,8W) 0,8
1,2D + 1,3W + 0,5L + 0,5 (L atau H) 1,0
1,2D ± 1,0E ± 0,5E 1,0
0,9D ± (1.3W atau 1,0E) 1,0
Catatan : Untuk sambungan, λ = 1,0 jika L dari kejut
Kuat terkoreksi atau tahanan terkoreksi dihitung menurut
persamaan berikut :

dimana:
R΄ : kuat/tahanan terkoreksi
R : kuat/tahanan acuan
Ci : faktor-faktor koreksi
Tabel 4.3 Faktor koreksi untuk LRFD
F’b=FbX F’t=FtX F’v=FvX Fc┴’=Fc┴X F’c=FcX E’=EX E’min=EminX

Faktor koreksi layan basah CM CM CM CM CM CM CM

Faktor koreksi temperatur Ct Ct Ct Ct Ct Ct Ct

Faktor koreksi stabilitas balok CL - - - - - -

Faktor koreksi ukuran CF CF - - CF - -


Faktor koreksi penggunaan
Cfu - - - - - -
datar
Faktor koreksi takikan Ci Ci Ci Ci Ci Ci Ci

Faktor koreksi stabilitas kolom - - - - CP - -

Faktor koreksi kekakuan tekuk - - - - - CT CT

Faktor koreksi luas tumpu - - - Cb - - -


Faktor koreksi Keterangan
CM Faktor koreksi layan basah
CF Faktor koreksi ukuran
Cfu Faktor koreksi penggunaan datar
Ci Faktor koreksi takikan
Ct Faktor koreksi temperatur

Ada beberapa faktor lain yang digunakan dalam penyelesaian masalah lain :
• faktor koreksi stabilitas kolom Cp → perencanaan kolom
• faktor koreksi stabilitas balok CL → perencanaan balok
• faktor koreksi luas tumpu Cb → peningkatan luas efektif bidang tumpu balok.
1.4.1. Faktor Koreksi Kelembaban CM
Fb Ft Fv Fc┴ Fc E

Balok kayu 0,85* 1,00 0,97 0,67 0,8** 0,90

Balok kayu besar (125 mm x 125 mm atau lebih


1,00 1,00 1,00 0,67 0,91 1,00
besar)

Lantai papan kayu 0,85* - - 0,67 - 0,90

Glulam (kayu laminasi struktural) 0,80 0,80 0,87 0,53 0,73 0,83

* Untuk (Fb)/(CF) < 8 MPa, CM = 1,0


** Untuk (Fc)/(CF) < 5 MPa, CM = 1,0
1.4.2. Faktor Koreksi Ukuran CF
Pengaruh ukuran terhadap kekuatan kayu
Bila Ketebalan / tinggi kayu 
Distribusi tegangan akan berubah → akan ada reduksi kekuatan
kayu

Klasifikasi ukuran Faktor ukuran

Ukuran kayu

- Lantai Gunakan CF dari NDS-S tabel 4A, 4B, 4E dan 4F

Kayu: 1
12 9 , dimana d adalah ketebalan aktual kayu, (inch)
𝐶𝐹 = ≤1
- Balok 𝑑
1.4.3. Faktor Koreksi Pembagi Beban Cr

Cr = 1,15 → Untuk kayu massif


Cr = 1,05 → Untuk glulam (kayu laminasi struktural), balok
I, dan kayu komposit struktural
Cr = 1,15 → Untuk balok I berusuk pabrikan yang kayu
sayapnya dipilah secara visual
Cr = 1,07 → Untuk balok I berusuk pabrikan yang kayu
sayapnya dipilah secara mekanis
Cr = 1,04 → Untuk balok I berusuk pabrikan yang kayu
sayapnya dibuat dari kayu komposit struktural.
Untuk elemen lentur misal pada balok menerus banyak
tumpuan seperti pada atap, lantai, atau dinding → pengaruh
redundansi

Diklasifikasikan repetitive/berulang
• Paling sedikit ada 3 elemen balok sejajar
• Jarak elemen tidak boleh melebihi 60 Cm → C to C
• Elemen tersambungkan atau terikat atap, lantai
atau dinding

Bila elemen dianggap repetitive Cr = 1.15, bila kasus


tidak seperti tsb Cr = 1
1.4.4. Faktor Koreksi Penggunaan Datar Cfu

Pada umumnya balok melentur pada sumbu kuatnya (x


–x), diambil Cfu = 1.0
Faktor penggunaan datar, Cu untuk kayu masif

Tebal
Lebar
50 mm dan 75 mm 100 mm

50 mm dan 75 mm 1.00 -

100 mm 1.10 1.00

125 mm 1.10 1.05

150 mm 1.15 1.05

200 mm 1.15 1.05

250 mm dan lebih 1.20 1.10

Papan 1.10 (untuk tebal 50 mm) 1.00

1.04 (untuk tebal 75 mm)


1.4.5. Faktor Koreksi Takikan Ci
Bila tidak ada takikan untuk kayu masif
diambil Ci = 1.0

Rencana Faktor koreksi takikan, Ci

E, Emin 0.95
Fb , Ft , Fc , F v 0.80
F cT 1.00
1.4.6. Faktor Koreksi Temperatur Ct

Untuk temperatur ≤ 38 0C ( 100 0F) maka diambil


Ct = 1.0

Diatas temperatur 38 0C ada pengurangan kekuatan kayu


Faktor koreksi temperatur

Ct
Kadar air pada
Kondisi Acuan T ≤ 38oC 38oC < T ≤ 52oC < T ≤
masa layan *
52oC 65oC

Ft, E Basah atau kering 1,0 0,9 0,9

Kering 1,0 0,8 0,7


Fb, Fc , Fv, Fc┴
Basah 1,0 0,7 0,5
1.4.7. Faktor Koreksi Stabilitas Balok CL
Faktor stabilitas balok diperhitungkan karena adanya
pengaruh tekuk torsi lateral, pada elemen lentur

Bila balok menerima lentur (akibat beban gravitasi) maka


serat atas akan tertekan dan serat bawah akan tertarik, untuk
serat yang tertekan pada ujung balok akan terjadi tekuk
keluar bidang, bila bracing tidak mencukupi.
Serat tarik pada bagian bawah akan terpuntir bila ujung balok
tidak tertumpu.
→ lateral-torsional buckling

Bila bagian tekan pada elemen lentur terdapat bracing yang


memadai, maka faktor stabilitas balok CL = 1.0
Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan CL = 1

1. Bila d/b ≤ 2, tidak perlu pengaku lateral


2. Bila 2 < d/b < 5, tumpuan dikekang dg kayu massif
3. Bila 5 ≤ d/b < 6, sisi tekan dikekang menerus sepanjang
4. Bila 6 ≤ d/b < 7, pengekang penuh harus dipasang setiap
selang 240 cm
5. Bila d/b ≥ 7, kedua sisi tekan dan tarik dikekang secara
bersamaan pada seluruh panjangnya
Dimana :
Mx* = tahanan lentur untuk lentur thd sumbu kuat (x-x)
cb = 0,95
Øs = 0,85
Me = momen tekuk lateral elastis
1.4.8. Faktor Koreksi Stabilitas Kolom CP
Diperlukan untuk stabilitas buckling pada kolom → lihat di bab
tentang pembebanan axial tekan

Bergantung pada kondisi :


tumpuan ujung kolom
panjang efektif kolom
ukuran penampang kolom

Berlaku pada tegangan sejajar serat F’C

Cp = 1 bila kolom tertahan oleh bracing pada bidang tekuknya


ф𝑠 𝑃𝑒
𝛼𝑐 =
𝜆 ф𝑐 𝑃0 ′
𝜋 2 𝐸′05 𝐼
𝑃𝑒 =
𝐾𝑒 𝑙 2
𝜋 2 𝐸′05 𝐴
𝑃𝑒 = 2
𝑙
𝐾𝑒
𝑟

Keterangan :
A : luas penampang bruto (mm2)
E’05 : nilai modulus elastis lentur terkoreksi pada persentil ke lima (MPa)
Pe : tahanan tekuk kritis (Euler) pada arah yang ditinjau (N)
po : tahanan tekan aksial terkoreksi sejajar serat pada kelangsingan kolom sama dengan n
c = 0,80 untuk batang massif
c = 0,85 untuk tiang dan pancang bundar
c = 0,90 untuk glulam (kayu laminasi struktural) dan kayu komposit structural
фc : faktor tahanan tekan = 0,90
фs : faktor tahanan stabilitas = 0,85
1.4.9. Faktor Koreksi Luas Tumpu Cb
Faktor tegangan tumpu dihitung untuk peningkatan tegangan
izin yang terjadi pada tumpuan .
Jarak tumpuan tidak boleh < dari 7.5 cm pada ujung elemen,
sedang lebar tumpuan lb < 15 cm
Faktor Cb :

Jika momen max pd balok berada pada


ujung segmen yang tak terkekang.

Cb = 1,0 untuk kantilever tak terkekang dan balok yang tak terkekang
1.4.10. Faktor Koreksi Kekakuan Tekuk CT
CT dapat digunakan bila memenuhi persyaratan berikut ini :

 Dimensi batang adalah 50 x 100 mm atau lebih kecil


 Batang terbuat dari kayu gergajian
 Dimensi tinggi batang terpasang secara vertikal
 Panjang tekuk efektif batang ≤ 2400 mm
 Penutup terbuat dari panel structural dengan tebal ≥ 9,5 mm
 Penutup dipasang sesuai dengan prosedur pemakuan yang
baik dan benar.
Keterangan :
Le : panjang efektif tak terkekang yang digunakan pada perencanaan batang
tekan

KM : 0,624 untuk kayu yang dikeringkan demikian sehingga nilai kadar airnya
lebih rendah dari 19% ketika dilakukan pemasangan penutup; le dalam mm
dan E’05 dalam kPa

KM : 0,326 untuk kayu yang dikeringkan sebagian ataupun tidak dikeringkan


sama sekali, ketika dilakukan pemasangan penutup;
le dalam mm dan E’05 dalam kPa

E’05 : Nilai modulus elastisitas lentur terkoreksi pada persentil kelima, MPa
TABLE : Effective Length le for Bending Members
7 ≤ lu / d
Span Condition lu / d < 7
7 ≤ lu / d ≤ 14.3 14.3 ≤ lu / d
Cantilever le = 1.33lu le = 0.90lu + 3d
Uniformly distributed load
Concentrated load at unsupported end le = 1.87lu le = 1.44lu + 3d
Single span beam le = 2.06lu le = 1.63lu + 3d
Uniformly distributed load. le = 1.80lu le = 1.37lu + 3d
Concentrated load at center with no intermediate lateral support
Concentrated load at center with lateral support at center le = 1.11lu
Two equal concentrated loads at 1/3 points with lateral support at
1/ points
le = 1.68lu
3
Three equal concentrated loads at 1/4 points with lateral support at le = 1.54lu
1/ points
4 le = 1.68lu
Four equal concentrated loads at 1/5 points with lateral support at
1/ points
le = 1.73lu
5
Five equal concentrated loads at 1/6 points with lateral support at le = 1.78lu
1/ points
6 le = 1.84lu
Six equal concentrated loads at 1/7 points with lateral support at 1/7
le = 1.11lu
points
Seven or more concentrated loads, evenly spaced, with lateral le = 2.06lu le = 1.63lu + 3d le = 1.84lu
support at points of load application
Equal end moments
Single span or cantilever conditions not specified above

Source: Ref. 1, Table 3.3.3. Courtesy of the American Forest & Paper Association, Washington, DC.
Tegangan izin Balok kayu

Balok utama atap menerima kombinasi beban mati,


beban hidup atap dan angin
Balok ukuran b= 20 cm d= 50 cm
Mutu kayu E20
Berapa tegangan izin pada kondisi temperatur normal
dan kondisi kering
Dari data SNI Tata cara Perencanaan Struktur Kayu untuk
Bangunan Gedung

Nilai kuat acuan (Mpa) berdasarkan atas penilaian secara


mekanis pada kadar air 15 %
Modulus Elastis Lentur (Ew) = 19000 Mpa
Kuat Lentur (Fb) = 47 MPa
Kuat Tarik Sejajar serat (Ft) = 44 MPa
Kuat tekan sejajar serat ( Fc) = 39 MPa
Kuat Geser (Fv) = 5.8 MPa
Kuat tekan tegak lurus serat = 18 MPa
Tentukan tegangan yang digunakan sesudah ada penyesuaian
atau dikalikan C faktor
CM = 1.0 (kadar air 15% < 19%)

CF = (12/d)1/9 ≤ 1.0 , d dalam inch 50cm = 19.7”


= (12/19.7) 1/9 = 0.95 ≤ 1 OK

Cp = 1.0 (faktor kestabilan kolom harus diperhitungkan


untuk sementara diasumsikan 1)

Ct = 1.0 (kondisi temperatur normal)


CL = 1.0 (elemen secara lateral terkekang untuk
momen)
Cfu, Ci, Cr, Cb = 1.0 (Asumsi)
Tegangan lentur izin
Fb’ = FbCMCtCLCFCfuCiCr
Fb’ = (47)(1.0)(1.0)(1.0)(0.95)(1.0)(1.0)(1.0)
= 44.65 Mpa

Tegangan Tarik Izin sejajar serat


Ft’ = FtCMCtCFCi
= (44)(1.0)(1.0)(0.95)(1.0)
= 41.8 Mpa

Tegangan geser izin


Fv’ = FvCMCtCi
= (5.8)(1.0)(1.0)(1.0)
= 5.8 Mpa
Tegangan tekan izin tegak lurus serat
Fc ’ = F c CMCtCiCb

= (18)(1.0)(1.0)(1.0)(1.0)
= 18 Mpa

Tegangan tekan izin sejajar serat


Fc’ = FcCMCtCFCiCp
= (39)(1.0)(1.0)(0.95)(1.0)(1.0)
= 37.05 Mpa

Modulus Elastisitas izin


E’ = ECMCtCi
= (19000)(1.0)(1.0)(1.0)(1.0)
= 19000 Mpa

Anda mungkin juga menyukai