Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

MATA KULIAH
FARMAKOKINETIKA

Oleh:

Risha Fillah Fithria, M.Sc., Apt

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
2013
Kata Pengantar

Alhamdulillah Puji dan syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
kehadiran-Nya dan perlindungan-Nya saya akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan Bahan Ajar
Materi Perkuliahan Farmakokinetika ini.
Tujuan utama penyusunan bahan ajar ini adalah untuk menyampaikan konsep-konsep dasar
farmakokinetika yang praktis kepada mahasiswa. Bahan ajar ini berisi teori-teori dasar dari
prinsip-prinsip farmakokinetika beserta contoh-contoh latihan soal dan penyelesaiannya. Latihan soal
dan penyelesaiannya dimaksudkan untuk membantu dan menambah kemampuan mahasiswa dalam
menerapkan teori-teori farmakokinetika untuk memecahkan masalah praktis.
Akhirnya penulis tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu penulis dalam menyusun buku ajar ini. Mengingat ketidaksempurnaan
buku ajar ini, penulis juga akan berterima kasih atas berbagai masukan dan kritikan demi
kesempurnaan buku ajar ini di kesempatan yang akan datang.

Semarang, Oktober 2013

Risha Fillah Fithria, MSc., Apt

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
Tinjauan Mata Kuliah
Deskripsi Mata Kuliah........................................................................................................1
Manfaat Mata Kuliah..........................................................................................................1
Standar Kompetensi............................................................................................................1
Kompetensi Dasar...............................................................................................................1
1. Farmakokinetika
1.1. Pendahuluan
Kompetensi Dasar........................................................................................................3
Indikator.......................................................................................................................3
Tujuan pembelajaran....................................................................................................3
1.2. Penyajian (terdiri dari)
Uraian & Contoh..........................................................................................................3
Latihan.........................................................................................................................8
Rangkuman..................................................................................................................8
1.3. Penutup
Evaluasi & Kunci Jawaban.......................................................................................9
Tindak Lanjut.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
SENARAI................................................................................................................................10

iii
TINJAUAN MATA KULIAH

Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Farmakokinetika merupakan mata kuliah yang berisi pokok-pokok bahasan
yang terkait dengan perhitungan parameter-parameter farmakokinetika berdasarkan
model kompartemen. Setiap pokok bahasan berisi uraian mengenai parameter-
parameter farmakokinetika dan dilanjutkan dengan contoh-contoh aplikasi perhitungan
parameter-parameter farmakokinetika yang dapat diterapkan dalam menentukan dosis
pengobatan pasien bersama tenaga profesi kesehatan lain.
Manfaat Mata Kuliah
1. Mahasiswa mampu menggunakan data mentah dan menurunkan model
farmakokinetika serta parameter yang paling baik dalam menjelskan proses absorbsi,
distribusi, dan eliminasi obat
2. Mahasiswa mampu menilai secra kritis dalam mempelaajari ekivalensi dan
unekivalensi produk obat
3. Mahasiswa mampu merancang dan mengevaluasi pengaturan dosis dengan
menggunakan parameter farmakokinetika
4. Mahasiswa mampu menemukan masalah farmakokinetika klinik yang potensial dan
menerapkan prinsip dasar farmakokinetika untuk menyelesaikan hal tersebut.
Standar Kompetensi
Pada akhir semester, mahasiswa mempunyai pengetahuan, pengertian dan pemahaman
tentang teori atau konsep dasar farmakokinetika, sehingga kemudian mahasiswa
mampu dan terampil menggunakan konsep dasar farmakokinetika tersebut dalam
membantu merencanakan dosis terapeutik yang optimal dari suatu obat bersama tenaga
profesi kesehatan lain.
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu mendefinisikan farmakokinetika dan parameter farmakokinetika
2. Mahasiswa mampu menjelaskan model farmakokinetika dan menghitung ketetapan
eliminasi suatu obat menggunakan data urin dan darah berdasarkan model kompartemen 1
terbuka
3. Mahasiswa mampu membedakan antara model kompartemen satu terbuka dengan model
kompartemen dua terbuka, serta mampu menghitung parameter farmakokinetika berdasarkan
model kompartemen
1
4. Mahasiswa mampu membedakan antara model absorpsi order nol dengan model absorpsi
order satu, serta dapat menghitung ketetapan absorpsi suatu obat menggunakan data urin dan
darah
5. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi klirens obat, serta melakukan perhitungan klirens
hepatik dan klirens renalis
6. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan dosis infus berdasarkan model kompartemen 1
atau 2, serta mampu melakukan perhitungan dosis infus dengan penambahan dosis muatan
7. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan dosis obat yang diberikan secara berulang pada
pemberian oral maupun intra vena
8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Farmakokinetika Non Linier, proses eliminasi suatu
obat, serta Farmakokinetika non Linier karena Ikatan Obat-Protein
9. Mahasiswa mampu menjelaskan Hubungan Antara Farmakokinetika dan Respon Farmakologi

2
BAB I
FARMAKOKINETIKA

1.1. Pendahuluan
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu mendefinisikan farmakokinetika dan parameter farmakokinetika
Indikator
a. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi farmakokinetika
b. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi parameter farmakokinetika
c. Mahasiswa dapat membedakan order reaksi dari suatu kinetika obat
d. Mahasiswa mampu menghitung waktu paruh suatu obat berdasarkan order reaksinya
Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu menggunakan parameter farmakokinetika untuk menjelaskan
proses absorbsi, distribusi, dan eliminasi suatu obat berdasarkan order reaksinya
1.2. Penyajian (terdiri dari)
Uraian & Contoh
Suatu terapi yang optimal memerlukan penentuan obat secara tepat, yang dapat
dilakukan dengan dukungan diagnosis yang akurat, pengetahuan tentang kondisi klinis
pasien dan penguasaan farmakoterapi. Setelah obat ditentukan, pertanyaan yang
kemudian timbul adalah berapa banyak, berapa sering dan berapa lama obat tersebut
dibutuhkan?. "Berapa banyak" perlu dijawab karena timbulnya intensitas efek obat
(terapetik maupun toksik) umumnya tergantung dosis. "Berapa sering" dipertanyakan
karena respons terapetik akan menurun setelah selang waktu tertentu sesudah minum
obat sehingga pemberian obat mungkin perlu berulang-ulang, dan pertanyaan "berapa
lama" perlu dijawab agar dapat dicapai keseimbangan antara keberhasilan (kesembuhan)
dengan risiko pengobatan (toksisitas, efek samping maupun ekonomik).
Bertahun-tahun yang lalu, pertanyaan-pertanyaan di atas, dan juga banyak
pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang terapi, dijawab dengan "trial and error". Peneliti
memilih dosis, interval pemberian dan cara pemberian, kemudian mencobanya pada
pasien selama waktu tertentu. Hasil pengobatan dan efek samping diamati, dan kemudian
bila perlu, dilakukan perubahan aturan pemberian secara empiris sampai didapatkan
keseimbangan antara efek terapi yang diinginkan dengan efek sampingnya. Dengan cara
ini, memang kemudian bisa didapatkan suatu aturan pemakaian (dosage regimen) obat
yang dianggap optimal. Namun banyak pertanyaan yang tetap belum terjawab, misalnya

3
mengapa fenobarbital dapat diberikan sekali sehari, sedangkan teofilin harus diberikan 4
kali, mengapa morfin lebih efektif diberikan secara intramuskuler daripada secara oral,
dan sebagainya.
Dengan perkembangan ilmu selanjutnya, dapat diketahui dari penelitian in vitro
maupun in vivo, bahwa ternyata intensitas efek farmakologik suatu obat tergantung pada
kadar obat tersebut dalam cairan tubuh yang berada di sekitar tempat aksi. Dengan
demikian, kemudian timbul pemikiran bahwa mestinya efek farmakologik dapat
dioptimalkan dengan mengatur kadar obat di tempat aksinya, selama periode waktu
tertentu. Lebih lanjut, dengan mengetahui tempat aksi obat dan mengetahui perubahan-
perubahan yang dilakukan oleh tubuh terhadap obat (absorpsi, distribusi obat ke tempat
aksi dan eliminasinya), maka dapat dilakukan penelitian-penelitian untuk mencari dosis
optimal, berdasarkan kadar obat yang terukur dalam darah. Bidang ilmu inilah yang
dinamakan farmakokinetik.
Dalam pengembangan suatu obat baru, penelitian farmakokinetika merupakan salah
satu tahap penting untuk memberikan dasar-dasar aturan pemakaian obat. Pada
penggunaan obat dalam klinik, farmakokinetika digunakan untuk memantau dan
menyesuaikan penggunaan obat agar didapat manfaat/respons obat yang optimal dengan
risiko seminimal mungkin. Penerapan farmakokinetika dalam pengobatan pasien ini
dinamakan farmakokinetika klinik.
Farmakokinetika adalah suatu ilmu yang mempelajari kuantitas obat dalam tubuh
sehubungan dengan waktu. Dengan kata lain, farmakokinetika mempelajari bagaimana
proses-proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi terjadi, berdasarkan kadar
obat yang terukur dalam cairan tubuh vs waktu setelah pemberian. Proses tersebut
sekaligus mempelajari hubungan antara obat, produk obat dan efek farmakologi yang
dapat dilihat pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Skema hubungan antara obat, produk obat dan efek farmakologi.

4
Profil farmakokinetika yang paling sederhana dapat diperoleh pada pemberian obat
dengan dosis tunggal (1 kali pemberian). Secara ringkas, suatu obat diberikan dengan
dosis tertentu, kemudian diikuti dengan pengambilan sampel-sampel darah/serum/plasma
untuk diukur kadar obatnya pada waktu-waktu tertentu. Kadar obat dan waktu kemudian
diplot dalam suatu kurva, sehingga didapatkan profil farmakokinetik seperti berikut :

Gambar 2. Profil Farakokinetika

Parameter-parameter farmakokinetik kemudian dihitung secara matematis, meliputi


tetapan kecepatan absorpsi (Ka), kadar puncak obat dalam darah/serum/plasma (Cmax),
waktu untuk mencapai kadar puncak (Tmax), tetapan kecepatan eliminasi (Kel), waktu
paro eliminasi (T1/2) dan luas daerah di bawah kurva kadar obat vs. waktu (AUC).
Namun demikian, parameter-parameter farmakokinetika suatu obat akan berbeda-
beda tergantung order reaksi masing-masing obat. Order reaksi suatu obat menunjukkan
cara bagaimana konsentrasi obat atau pereaksi mempengruhi laju reaksi suatu kimia.
Laju reaksi kimia atau proses kimia diartikan sebagai kecepatan terjadinya suatu reaksi
kimia.
Reaksi order nol terjadi bila jumlah obat A berkurang dalam suau jarak waktu yang
tetap, t, maka laju hilangnya obat A dinyatakan sebagai berikut :
dA = -K0 (1.1)
dt
Ko adalah tetapan laju reaksi order nol dan dinyatakan dalam satuan massa/waktu (misal :
mg/menit). Integrasi persamaan 1.1 menghasilkan persamaan berikut :
A = -K0 t + A0 (1.2)
A0 adalah jumlah obat A pada t = 0. Berikut adalah contoh perhitungan parameter
kinetika obat menggunakan order nol :

5
Seorang farmasis menimbang tepat 10 g obat dan dilarutkan dalam 100 ml air.
Larutan disimpan pada suhu kamar dan diambil cuplikan larutan itu secara berkala untuk
ditentukan kadarnya. Farmasis tersebut memperoleh data sebagai berikut :
Konsentrasi obat (mg/ml) Waktu (jam)
100 0
95 2
90 4
85 6
80 8
75 10
70 12
Berdasarkan data tersebut dibuat grafik hubungan konsentrasi obat terhadap waktu,
dan diperoleh suatu garis lurus sebagai berikut :

Gambar 3. Laju reaksi order nol.


Dengan demikian, laju penurunan konsentrasi obat (K0) adalah mengikuti reaksi order
nol. Harga waktu paruh (t1/2) suatu obat pada reaksi order nol berjalan tidak tetap, atau
sebanding dengan jumlah atau konsentrasi awal obat dan berbanding terbalik dengan
tetapan laju order nol.
T1/2 = 0,5 A0
K0
Tetapan laju reaksi order nol dapat diperoleh dari slop atau dengan cara substitusi yang
tepat ke dalam persamaan 1.2. Bila
A0 = 100 mg/m pada t = 0, dan
A = 90 mg/ml pada t = 4 jam, maka
90 = -K0 (4) + 100, sehingga
K0 = 2,5 mg/ml.jam

6
Reaksi order satu terjadi bila jumlah obat A berkurang dengan laju yang sebanding
dengan jumlah obat A tersisa, maka laju hilangnya obat A dinyatakan sebagai berikut :
dA = -KA (1.3)
dt
K adalah tetapan laju reaksi order ke satu dn dinyatkn dalam satuan waktu -1 (misal :
jam-1). Integrasi persamaan 1.3 menghasilkan persamaan berikut :
Log A = - K t + log A0 (1.4)
2,3
Berikut adalah contoh perhitungan parameter kinetika obat menggunakan order satu :
Seorang farmasis menimbang tepat 10 g obat dan dilarutkan dalam 100 ml air.
Larutan disimpan pada suhu kamar dan diambil cuplikan larutan itu secara berkala untuk
ditentukan kadarnya. Farmasis tersebut memperoleh data sebagai berikut :
Konsentrasi obat (mg/ml) Waktu (jam) Log konsentrasi
100 0 2
50 4 1,7
25 8 1,4
12,5 12 1,4
6,25 16 0,8
3,13 20 0,5
1,56 24 0,2
Berdasarkan data tersebut dibuat grafik hubungan konsentrasi obat terhadap waktu,
dan diperoleh suatu garis lurus sebagai berikut :

Gambar 4. Laju reaksi order satu


Harga t1/2 reaksi order satu adalah konstan, dan dapat diperoleh dari dua titik
manapun.
t1/2 = 0,693
K

7
Dalam contoh ini, t1/2 adalah 4 jam, maka ketetapan laju reaksi order satu dapat diperoleh
dengan cara (a) mengalikan 2,3 dengan slop atau (b) membagi 0,693 dengan t1/2.
(a) Slop = -K = log y2 – log y1
2,3 x2 – x1
-K = 2,3 (log 50 – log 100)
4 -0
-K = 0,173 jam-1
(b) –K = 0,693
t1/2
K = 0,693 = 0,173 jam-1
4
Latihan
Seorang farmasis melakukan perhitungan adar obat dalam darah vs waktu, dan
diperoleh data sebagai berikut :
Waktu (menit) Obat A (mg)
10 96
20 89
40 73
60 57
90 34
120 10
130 2,5
(a) Apakah penurunan jumlah obat A mengikuti reaksi order nol atau order ke satu?
(b) Berapakah tetapan laju reaksi (K) tersebut?
(c) Berapakah waktu paruh (t1/2)?
(d) Bagaimanakah persamaan garis yang diperoleh pada graik tersebut?
Rangkuman
 Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari proses absorbsi, distribusi dan
eliminasi suau obat
 Kinetika suatu obat bergantung pada order reaksi masing-masing obat
 Order reaksi menunjukkan cara bagaimana konsentrasi obat atau pereaksi
mempengaruhi laju suatu reaksi kimia..
 Reaksi order nol terjadi bila jumlah obat A berkurang dalam suau jarak waktu
yang tetap

8
 Reaksi order satu terjadi bila jumlah obat A berkurang dengan laju yang
sebanding dengan jumlah obat A tersisa
 Harga waktu paruh (t1/2) suatu obat pada reaksi order nol berjalan tidak tetap
 Harga waktu paruh (t1/2) suatu obat pada reaksi order satu adalah konstan
1.3. Penutup
Evaluasi & Kunci Jawaban
(a) Proses order nol
(b) Tetapan laju reaksi, K0 ;
Metode 1
K0 = slop = y2 – y1
X2 –x1
K0 = 71-41 = 0,75 mg/menit
40-80
Metode 2
Dengan ekstrapolasi : A0 = 103,5 pada t = 0; A = 71 pada t = 40 menit
A= -K0 t + A0
71 = -K0 40 + 103,5
K0 = 0,81 mg/menit
(c) t1/2 untuk kinetika order nol, makin bear jumlah awal obat, makin panjang t1/2
t½ = 0,5 A0
K0
T1/2 = 0,5 (103,5) = 66 menit
0,78
(d) Persamaan garis
A = -Kt + A0
A = -0,78 t + 103,5
Tindak Lanjut
Mahasiswa diharapkan banyak berlatih latihan-latihan soal yang ada di pustaka
acuan sehingga Mahasiswa mampu mendefinisikan farmakokinetika dan menghitung
parameter farmakokinetika berdasarkan order reaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Ritschel, W.A., 1992, Handbook of Basic Pharmacokinetics, Including Clinical
Applications, 4th ed., Drug Intelligence Publication Inc. Hamilton

9
Rowland, N., dan Towzer, T.N., 1989, Clinical Pharmacokinetics : Concept and
Application, 2nd ed., Lea and Febiber, Philadelphia
Shargel, L., Pong, W. dan Yu, A.B.C., 2005, Applied Biopharmaceutics and
Pharmacokinetics, 5th ed., Appleton & Lane, Connecticut. (Utama)

SENARAI
 Waktu paruh T1/2 adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah obat atau konsentrasi
obat untuk berkurang menjadi separuhnya.

10

Anda mungkin juga menyukai