HIPERTIROID
Hipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipergunakan, dan maknanya sering
dipertukarkan. Tirotoksikosis merupakan manifestasi klinik klasik terkait dengan
jumlah hormon tiroid yang berlebihan. Tirotoksikosis tidak selalu terkait dengan
hiperfungsi dari kelenjar tiroid. Hipertiroid merupakan kondisi klinik terkait dengan
peningkatan hormon tiroid yang terkait dengan peningkatan hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang berefek pada jaringan tubuh. Penyebab
tersering dari hipertiroid adalah penyakit Graves. Tirotoksikosis yang terkait
proses inflamasi kelenjar tiroid atau tiroiditis, umumnya disebabkan proses
otoimun atau pasca infeksi virus, atau goiter. Hipertiroidisme dan tiroiditis harus
dibedakan dengan tirotoksikosis yang disebabkan hormon tiroid eksogen,
apakah hal ini terkait dengan efek minum obat hormon tiroid atau secara
iatrogenik. Pengobatan medik diperlukan untuk suatu manifestasi klinik dan
keluhan simtomatik akibat tirotoksikosis, apapun penyebabnya. Penyebab lain
sering memberika gejala klinik yang minimal dan dirujuk untuk mendapatkan
pengelolaan lebih lanjut disebabkan hormon thyroid stimulating hormone (TSH).
Keluhan, Gejala & Patofisiologi
Manifestasi keluhan dan gejal klinik tergantung dari lama sakit dan derajat berat
sakit. Manifestasi klinik umumnya sudah terjadi beberapa bulan pasien
mengalami hipertiroidisme, dan gejala klinik muncul sedikit demi sedikit secara
gradual, terutama jika hormon tiroid meningkat ringan berrtahap dari minggu ke
minggu berikutnya, sehingga akhirnya manifestasi klinik menjadi ekstrem bahkan
tanpa disadari oleh pasien bersangkutan. Pasien bahkan seringkali
mengeluhkan pertama kali penyakitnya terkait hal-hal yang disebabkan oleh
bukan penyakit tiroid, misalnya rasa lelah menghadapi keluarga atau pekerjaan
atau tanggung jawab yang biasa dihadapinya, tidak tahan terhadap udara panas,
penurunan berat badan padahal jumlah makan sudah cukup, sesak dan
berdebar saat melakukan olahraga rutin. Sebaliknya, pasien tirotoksikosis yang
terkait dengan tiroiditis seringkali dapat menceritakan onset gejala simtomatik
dengan tepat, umumnya didalam waktu 1 bulan, dan ekses hormon tiroid
umumnya ekivalen dengan total pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi 30
sampai 60 hari, dan dengan pengeluaran selama beberapa hari atau beberapa
minggu saja. Anamnesis yang teliti dan kronologis diharapkan dapat mengenali
spektrum gejala klinik pasien hipertiroid atau tirotoksikosis. Pasien usia muda
umumnya lebih mudah dikenali gejala karaktesitiknya. Apathetic
Thyrotoxicosis atau masked thyrotoxicosis adalah sindrom yang sering
ditemukan pada orang tua yang mungkin disertai dengan payah jantung, aritmia,
dan penurunan berat badan tanpa disertai peningkatan nafsu makan seperti
pasien usia muda.
Pada saat ini dengan telah tersedianya pemeriksaan sensitive serumTSH
assay sangat membantu untuk mendeteksi hipertiroidisme subklinik. Pada
pasien yang asimptomatik dengan serum TSH subnormal, disertai dengan kadar
tiroksin bebas yang (FT4 atau FT3) normal. Fasilitas laboratorium yang ada
memungkinkan deteksi penyakit dalam tahap dini, dan bisa dihindari deteksi
penyakit yang sudah pada tahap lanjut. Berbagai kemungkinan manifestasi klinik
seperti dibawah ini.
Penyakit Graves adalah penyakit otoimun yang terkait dengan lebih dari 80%
penyebab hipertiroidisme. Pada Graves ditemukan antibodi terhadap reseptor
tirotropin pada sel folikuler tiroid mengakibatkan stimulasi pada reseptor,
dinamakan sebagai thyroid stimulating immunoglobulin (TSI) atau TSH receptor
antibody. Derajat berat hipertiroidisme terkait dengan kadar TSI. Faktor
penyebab peningkatan TSI tidak diketahui, Antibodi terhadap struktur tiroid
lainnya juga bisa terbentuk, khususnya antiperoxidase antibody. Graves sifatnya
menurun atau familial. Pada populasi kulit putih terkait dengan HLA-B8,dan pada
populasi Asia terkait dengan HLA-BW35. Klasifikasi etiologi tirotoksikosis dapat
dilihat pada Tabel 1
login
Sun 17 of Jun, 2012 [14:55 UTC]
[Home E-CASE]
Artikel
o Daftar Artikel
o Daftar Topik
Presus
o Presus Home
o Daftar Presus
o Rangking Presus
o Print
Forum
o Forum Home
Jadwal
o Daftar Jadwal
o Kalender Jadwal
Galeri File
o Daftar galeri
Galeri Gambar
o Daftar galeri
Dibuat oleh: Andhika Bintang P,Modifikasi terakhir pada Thu 23 of Sep, 2010 [05:20 UTC]
Abstrak
History
Pasien wanita berusia 62 tahun datang ke Rumah Sakit diantar keluarganya dengan
keluhan tidak mau makan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), badan pegal-
pegal, badan tampak banyak berkeringat, lemas, rasa mual di perut, setiap makan selalu
dimuntahkan, sesak nafas bila berjalan ke kamar mandi, sulit tidur, lidah terasa pahit,
buang air besar (BAB) susah, buang air kecil (BAK) lancar. Pasien juga mengeluhkan
tentang benjolan di lehernya yang semakin membesar dan ikut bergerak jika menelan.
Pemeriksaan fisik menunjukan mata eksoftalmos (+), pada leher tekanan vena
jugularis meningkat, kelejar tiroid membesar (grade III), bruit pada tiroid(+), auskultasi
jantung terdapat bising sistole (+), pada ekstremitas tampak tremor
dan hiperhidrosis. Pemeriksaan laboratorium menunjukan kreatinin 0,45, SGOT 45, T3 4,85,
TSH-S <0,05, T4 >70, hasil EKG atrial fibrilasi.
Diagnosis
Hipertiroid
Terapi
Pada pasien ini diberi terapi medikamentosa yaitu anti-thyroid (propiltiourasil 1 x 100 mg),
anti-vomitus (inj. Metoclorpamide/ 12 jam), antibiotik (Inj. Cefotaxim 1 g/ 12 jam),
analgetik (Paracetamol 3 x 500mg), H2 bloker (Inj. Ranitidin/ 12 jam) dan infus kristaloid
(Inf. NaCl 15 tetes/menit)
Diskusi
Mengapa dapat timbul gejala-gejala seperti dalam Indeks Wayne, semua dapat diterangkan
secara patofisiologis, berdasarkan berbagai sumber-sumber dan teksbook dapat dijelaskan
seperti dibawah ini:
Apabila produksi hormon tiroid meningkat, maka hampir selalu menurunkan berat badan,
walaupun hormon tiroid menambah nafsu makan, tetapi tidak seimbang dengan perubahan
peningkatan metabolisme tubuh (60-100% diatas normalnya).
Aliran darah dan curah jantung : Meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat
pemakaian oksigen dan memperbanyak jumlah produk akhir dari metabolisme yang
dilepaskan dari jaringan. Hal ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan
tubuh. Kecepatan aliran darah dalam kulit terutama meningkat oleh karena meningkatnya
kebutuhan karena kebutuhan untuk membuang panas. Sebagai akibatnya, maka curah
jantung akan meningkat.
Frekuensi denyut jantung : Hormon tiroid dapat berpengaruh langsung pada eksatibilitas
jantung, yang selanjutnya meningkatkan frekuensi denyut jantung.
Penderita hipertiroid cenderung cemas karena hormon tiroid dapat menimbulkan disosiasi
pikiran.
Bila hormon tiroid berlebihan, otot akan menjadi lemah karena berlebihannya katabolisme
protein. Oleh karena itu penderita hipertiroid akan selalu merase lelah. Tremor otot pada
hipertiroid disebabkan oleh bertambahnya kepekaan sinaps saraf di daerah medula yang
mengatur tonus otot.
Penderita hipertiroid dapat kesulitan untuk tidur, karena efek eksitasi dari hormon tiroid
pada sinap.
Terapi Hipertiroid
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan,
dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium
radioaktif, tiroidektomi total).
1. Obat Antitiroid
Kelompok Obat
Obat Anti tiroid Menghambat sinte
T3).
Propiltiourasil (PTU)
Metimazol (MMI)
Karbimazol (CMZ)
Mengurangi dampa
Antagonis adrenergic-β
Propranolol
Metoprolol
Atenolol
Nadolol
Menghambat kelua
Bahan mengandung iodine
Kalium iodide
Solusi lugol
Natrium ipodat
Asam iopanoat
Menghambat trans
Memperbaiki efek
Obat lainnya
Kalium perklorat
Litium karbonat
Glukokortikoids
3. Operasi
a. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar.
b. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
d. Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul.
e. Pasien berusia muda dengan struma besar serta tidak berespon terhadap obat
antitiroid.
Sebelum operasi, biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutiroid, kemudian diberi
cairan kalium iodide 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-15 tetes/hari, selama 10 hari
sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
Kesimpulan
Pada pasien dengan hipertiroid, sebaiknya sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium T3,
T4 dan TSH yang notabene harganya mahal dan jarang ada di daerah-daerah terpencil,
maka dapat dilakukan pemeriksaan dengan Indeks Wayne yang tidak membutuhkan biaya
dan dapat dilakukan di daerah terpencil sekalipun, sehingga dapat untuk dijadikan diagnosis
awal pada pasien hipertiroid. Terapi pada hipertiroid sebaiknya menggunakan farmakoterapi
sebelum penggunaan yodium radioaktif atau pembedahan.
Referensi
Penulis
Andhika Bintang Prasetya, Pendidikan Profesi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, RSUD
Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komentar
Data E-CASE
search
Cari
Presus Terbaru
June 2012
<<
Sun Mon Tue Wed
26 27 28 29
3 4 5 6
10 11 12 13
17 18 19 20
24 25 26 27
Today
User Online
Statistik Server
UMY E-CASE