Novri Susan, S.Sos, MA, Ph.D, Kisna Angraini, S.Sos, Nellyana Dewilarasati, S.Sosio,
Amanalullah Ginanjar, S.Kom, Labilah
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era desentralisasi, otonomi daerah, terjadi disertai dengan persepsi yang baik
persaingan sangat ketat antar daerah dalam rangka 2. Dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan khusus (spe-
menarik investasi, peningkatan pendapatan ekonomi cific purposes)
dan kesejahteraan masyarakat. Situasi persaingan 3. Dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan
ini menyebabkan setiap daerah, kabupaten dan kota, wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelengga-
harus bisa menjadi suatu wilayah yang menarik untuk raan kegiatan-kegiatan (events)
dijadikan sebagai tujuan investasi, ekonomi dan sosial 4. Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmu-
kebudayaan. Salah satu pendekatan atau strategi ran dan keamanan yang tinggi
penting menjadikan suatu wilayah menarik adalah
mempraktikan strategi city branding. Kementerian Selanjutnya, apa yang akan diperoleh suatu daerah
Dalam Negeri Republik Indonesia secara serius ketika mendapatkan berbagai persepsi tersebut? Arus
menghimbau kepada setiap daerah kabupaten dan kota pengunjung untuk tujuan investasi, turisme (wisa-
melakukan praktik city branding (Kemendagri.go.id, ta) dan perdagangan akan mengalami peningkatan.
12 April 2013). Selain agar daerah menjadi aktor kuat Misal pada sektor peningkatan wisata dan aset, ha-
dalam persaingan antar daerah juga menjadi kekuatan
sil penelitian ETC-UNWTO (2005:35) tahun 2000
nasional dalam persaingan di masa persaingan terbuka
menunjukkan bahwa terjadi eskalasi atau penambah-
saat ini secara internasional.
an city tour di kota-kota Eropa pada tahun 2003 yai-
Pentingnya program city branding ini telah disambut
tu meningkat 4% setiap tahun. Laporan riset Saffron
banyak daerah kabupaten dan kota di Indonesia
Consultant pada 28 Agustus 2008 menentukan kota
menciptakan karakter unik. Misal Solo menggunakan
tagline ‘the spirit of Java’, Banyuwangi ‘Bahagia’, terbesar Eropa berdasarkan perbandingan aset dan
sampai Lumajang dengan ‘Nice Lumajang’. Tagline kekuatan brand (dalam Chaerani, 2014).
atau slogan merupakan representasi identitas baik Riset itu menunjukkan bahwa Paris merupakan
individu maupun wilayah sosial. Identitas sebagai kota dengan city branding nomor satu diikuti oleh
representasi wilayah mencakup tata kehidupan London. Kekuatan aset Paris juga menjadi kota bera-
masyarkat yang hidup di dalamnya. Kehidupan set terkaya di Eropa dan London juga menjadi pering-
yang memanifestasi kedalam berbagai hal seperti kat kedua dalam hal aset. Keberhasilan Paris dalam
prinsip hidup keseharian, kuliner, seni kebudayaan, city branding dan aset serta adanya perkembangan
perekonomian sampai kebiasaan politik. Oleh city tourism juga meningkatkan persaingan dalam
karenanya, tagline merupakan pilihan susunan kata sektor pariwisata. Upaya bersaing secara global dalam
yang tidak main-main namun harus menjadi refleksi sektor pariwisata, berbagai kota melakukan upaya un-
secara kesuluruhan dari suatu wilayah. tuk menonjolkan karakteristik khusus yang mereka
Logo dan tagline dari beberapa kota di Indonesia miliki, salah satunya dengan mengusung city brand-
membantu wilayah masing-masing untuk dikenal ing (dalam Chaerani, 2014)
(known) oleh masyarakat luas, baik nasional dan in- Lamongan merupakan salah satu daerah yang
ternasional. Kota-kota luar negeri pun telah menda- memiliki kepentingan dalam program city branding.
hului dan berhasil menjadi magnet internasional sep- Lamongan memiliki latar belakang belakang historis,
erti tagline ‘I’msterdam’ (Belanda), ‘Do you Kyoto?’ lingkungan alam, posisi geografis, tradisi sosial kebu-
(Jepang), ‘I Love New York; dan lain sebagainya. Jika dayaan, dan perekonomian yang unik dibanding den-
suatu daerah, baik kabupaten dan kota, menurut ar- gan kota-kota lain. Secara historis politik, Lamongan
tikel kementerian Dalam Negeri (2013) telah sukses tidak pernah menjadi markas atau pusat pemerintah-
melaksanakan city branding maka akan mendapat be- an kolonial Belanda. Fakta historis ini memberikan
berapa hal penting antara lain: nilai unik pada Lamongan dan masyarakatnya. Ka-
1. Daerah tersebut dikenal luas (high awareness), bupaten Lamongan memiliki 27 Kecamatan dengan
PRAJA LAMONGAN 55
Balitbangda Kabupaten Lamongan
Volume I, Nomer I, Juni 2018
kombinasi karakter populasi petani, nelayan, perd- dan tidak terlalu rumit. Menurut Dilenschneider ( da-
agangan dan industri. Masyarakat bersifat dinamis lam Chaerani, 2014) saat ini, ruang lingkup public re-
damai,tidak terjadi konflik kekerasan, dan tingkat lations mulai meluas, bahkan merambah pada bidang
keamanan yang baik. Selain itu, politik pemerintahan pariwisata. American Management Association, men-
telah mendapat apresiasi dan penghargaan dari pe- cantumkan travel and tourism kedalam pembahasan
merintah pusat serta lembaga-lembaga independen the broader public relations spectrum.
juga member keidentitasan positif. Kebijakan otonomi daerah telah menciptakan arus
Berbagai potensi dan prestasi Kabupaten Lamon- persaingan antar daerah dan internasional untuk
gan perlu mendapatkan penanganan city branding menjadi kekuatan besar yang ditandai oleh pertum-
agar memberi dampak konstruktif baik terhadap buhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan keberlan-
pemerintahan dan masyarakat. Namun demikian jutan daerah (sustainable city). Upaya menjadikan
strategi branding harus berdasar pada data aktual daerah sebagai kekuatan besar membutuhkan ke-
tentang perkembangan Kabupaten Lamongan secara mampuan dalam menciptakan keberhasilan dalam
sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik pemerintah- pembangunan secara umum. Pembangunan merupa-
an. Praktik city branding bukan saja berkaitan den- kan proses sistematis yang dirancang agar terjadi pen-
gan slogan atau tagline, namun lebih dalam dari itu ingkatan kualitas secara sosial, ekonomi, politik dan
bagaimana kualitas dan potensi Kabupaten Lamon- kebudayaan dalam masyarakat (Hatz, 2001). Oleh
gan bisa dipasarkan secara optimal melalui strategi karenanya daerah harus bisa terus melakukan pemba-
city branding. ngunan yang ditopang oleh adanya modal baik dalam
City branding adalah identitas atau nama terha- bentuk investasi, pendapatan asli daerah, pendapatan
dap sebuah produk, hal tersebut guna membedakan sektor perdagangan dan lain sebagainya. Modal itu
dengan produk lain. Perbedaan dalam sebuah produk semua membutuhkan aktor lain yang tertarik un-
dapat dilihat dari nama yang berbeda, bentuk pro- tuk berinvestasi, berdagang, atau berkunjung untuk
duk yang berbeda, cara pengkomunikasian terhadap kepentingan turisme (wisata). Pada konteks kebutu-
sebuah produk, serta pemasarannya yang berbeda. han akumulasi modal inilah city branding menjadi
Branding adalah sebuah proses memperkenalkan krusial dilaksanakan oleh daerah, termasuk Kabupat-
“brand” sampai bagaimana lingkungan memberikan en Lamongan.
penilaian pada “brand” tersebut. Berlatar belakang Pada awalnya, branding berakar dalam ranah ilmu
dari pemikiran diatas, maka perlu dilakukan peneli- ekonomi khususnya marketing (pemasaran) yang
tian City Branding Kabupaten Lamongan. bermakna memberikan karakter khusus pada produk
agar bisa laku di pasaran. Akan tetapi konsep brand-
B. Kerangka Konseptual ing berkembang dalam kajian-kajian sosiologi, komu-
nikasi dan politik sehingga muncul konsep city brand-
City branding secara substantif adalah metode ko- ing. Secara mendasar pengertian city branding adalah
munikasi pemasaran. Shimp (dalam Chaerani, 2014) proses memberikan karakter pada suatu wilayah kota
memaparkan, keberadaan komunikasi pemasaran agar bisa ‘dijual’ sehingga terjadi arus masuk investasi,
dalam dekade ini menjadi semakin penting dan tel- wisata, dan perdagangan.
ah diklaim bahwa pemasaran adalah komunikasi dan City branding berkembang menjadi berbagai
komunikasi adalah pemasaran. Menurut Fill (dalam pendekatan. Terdapat beberapa pembahasan men-
Charenai, 2014) terdapat lima elemen dari marketing genai city branding dari berbagai bidang keilmuan.
communication mix. Kelima elemen tersebut antara Misal, teori place branding yang terfokus pada upaya
lain advertising, direct marketing, personal selling, memasarkan kota, teori komunikasi dari citra suatu
public relations dan sales Promotion. kota melalui tiga tahapan komunikasi yaitu primer,
Public relation (hubungan masyarakat) merupa- sekunder dan tersier (Chaerani, 2014). Dari berbagai
kan salah satu pilar sangat penting bagi praktik city sudut pandang mengenai city branding, city branding
branding, atau kepentinga brand-brand lainnya baik hexagon paling sesuai untuk dijadikan acuan dalam
produk, organisasi dan personal (Gregory 2005:14). evaluasi city branding dibandingkan konsep lainnya
Gregory berpendapat bahwa public relation menja- yang menitikberatkan pada upaya pelaksanaan city
di pilar paling efektif dan efesien dalam pengertian branding.
mampu mencakup keluasan wilayah, biaya murah,
56 PRAJA LAMONGAN
Balitbangda Kabupaten Lamongan
Volume I, Nomer I, Juni 2018
PRAJA LAMONGAN 57
Balitbangda Kabupaten Lamongan
Volume I, Nomer I, Juni 2018
(mengasuh) Rakyat. Karena itu, kawasan Kenduruan wilayah yang bisa dikembangkan dan digunakan
lalu disebut Lamongan.\ untuk kepentingan pembangunan sehingga daerah
Pada tahun 1569, Kasunanan Giri menaikkan itu mampu berkembang terus secara konstruktif.
status Lamongan menjadi Kadipaten. Ranggahadi Kabupaten Lamongan memiliki potensi-potensi yang
pun diwisuda menjadi Adipati pertama Lamongan, selama ini menjadi fondasi bagi perkembangan sosial
dengan gelar Tumenggung Surajaya. Karena itu, ekonomi politik dan kebudayaan. Pada konteks city
tanggal 26 Mei 1569 ditetapkan sebagai Hari Jadi branding, potensi merupakan bahan dasar untuk
Kota Lamongan. melakukan proses promosi dan sosialisasi secara
optimal kepada masayarakat luas baik regional,
2. Penetapan Hari Jadi Kabupaten Lamongan nasional dan internasional. Secara umum potensi-
potensi daerah di Indonesia termasuk Lamongan
Berdasarkan artikel dari Wikipedia dan website sangat besar dan kaya bahkan jika dibandingkan
Pemerintah Kabupaten Lamongan, penyelidikan hari dengan daerah-daerah luar negeri. Akan tetapi
lahir Kabupaten Lamongan dilakukan oleh Panitia kegagalan ada pada strategi city branding.
Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan yang dibentuk Seperti pembahasan pada bab awal dalam
oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan. Kurangnya kerangka konsep, city branding sebenarnya bukan
prasasti atau candi yang menyebutkan tahun sekedar promosi. Pengertian promosi adalah aktivitas
pendirian Kabupaten Lamongan sempat menyulitkan pemasaran yang bersifat subyektif. Akan tetapi,
penelusuran hari lahir Kabupaten Lamongan. Kotler (1999) berpendapat bahwa city branding
Satu-satunya petunjuk mengenai hari lahir bukan hanya sekedar promosi, namun merupakan
Kabupaten Lamongan bersumber dari buku wasiat proses sistematis dari city governance membangun
Kasunanan Giri. Buku wasiat tersebut berisi silsilah kualitas semua sektor baik pemerintahan (birokrasi),
Sunan Giri yang ditulis tangan dalam huruf Jawa bisnis, dan lingkungan. Menurutnya, ada empat
Kuno. Dalam buku wasiat tersebut disebutkan, dimensi dari city branding yaitu:
Ranggahadi diwisuda menjadi Adipati Lamongan
dengan gelar Tumenggung Surajaya bersamaan a. Design (wilayah sebagai karakter identitas),
dengan diadakannya pasamuan agung tahun 976 H. b. Infrastructure (wilayah sebagai lingkungan yang
Untuk mengetahui tanggal pasti pelaksanaan wisuda mudah).
Ranggahadi tersebut, para ahli sejarah dari Panitia c. Basic services (wilayah sebagai penyedia jasa
Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan menelusuri spesifik), dan
berbagai buku sejarah mengenai Kasunanan Giri d. Attraction (wilayah sebagai tempat hiburan dan
dan para wali serta adat istiadat di masa tersebut. wisata).
Panitia menemukan bukti bahwa berdasarkan adat
atau tradisi kuno yang berlaku, Kasunanan Giri pada Konsep dari Kotler tersebut menuntut pada suatu
masa tersebut selalu melaksanakan pasamuan agung wilayah yang mempraktikkan city branding mampu
bersamaan dengan Hari Raya Idhul Adha. menjadi wilayah dengan karakter idenitas yang unik,
Setelah mengetahui tanggal lahir Kabupaten infrastruktur memadai, menyediakan pelayanan jasa
Lamongan berdasar tarikh Hijriyah, tugas (spesifik) yang baik, dan bisa menjadi tempat wisata.
berikutnya adalah menentukan tanggal lahir berdasar Selanjutnya, Kavaratzis dalam From City Marketing
penanggalan Masehi. Para ahli sejarah melakukan to City Branding (2004) menjelaskan bahwa city
penelusuran dengan pedoman tanggal 1 Muharam branding adalah kebijakan publik suatu wilayah
Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 perkotaan yang ditujukan untuk menciptakan citra
Masehi. Berdasarkan penghitungan tarikh, akhirnya (image) berdasar pada basis potensi yang dimiliki,
Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan dan serta bagaimana mengkomunikasikan citra tersebut
Pemkab Lamongan menetapkan bahwa tanggal hari secara terbuka. Selain itu, city branding merujuk pada
lahir Kabupaten Lamongan, 10 Dzulhijjah 976 H, dua konsep kualitas, yaitu kualitas manajerial potensi
jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 yang ada dan kualitas pemasaran.
M. Tanggal tersebut kemudian menjadi tanggal resmi
hari jadi Kabupaten Lamongan. a. Sektor Industri & Perdagangan Lamongan
Pada dasarnya sektor industri di kota lamongan
3. Potensi Lamongan masih didominasi oleh bidang perikanan dan
Potensi adalah sumberdaya yang ada dari suatu pertanian. Kedua sektor tersebut masih menjadi
58 PRAJA LAMONGAN
Balitbangda Kabupaten Lamongan
Volume I, Nomer I, Juni 2018
adalah kekhasan baik kesenian, lingkungan alam di ciri khas nasi boranan ini. Ikan ini merupakan
dan termasuk kuliner. Jika disebut makanan ‘gudeg’ ikan air tawar yang banyak dijumpai di Lamongan.
maka perhatian akan tertuju pada Yogyakarta. Empal Biasanya ikan ini hidup di tepian sungai yang ber-
Gentong menjadi ciri kuliner Cirebon, Ayam Tangkap lumpur.
menjadi ciri kuliner Aceh, dan lain sebagainya. Sayangnya, di Lamongan sendiri masih belum
Kabupaten Lamongan menyimpan berbagai kekayaan ada warung atau restoran khusus yang menyajikan
kuliner yang membuatnya berbeda dengan daerah- nasi boranan sebagai menu khasnya. Kebanyakan
daerah lain di Jawa Timur. Sebagai daerah pesisir, nasi boranan dijual oleh ibu-ibu di pinggir jalan
lamongan memiliki berbagai ragam olahan ikan, baik atau di kaki lima, sehingga menyulitkan pengun-
ikan laut maupun ikan air tawar. Beberapa masakan jung dari luar kota yang ingin menikmatinya.
khas Lamongan sudah dikenal hingga ke pelosok
Nusantara, namun sebagian masih hanya dikenal di 3. Tahu Campur
kalangan warga Lamongan sendiri dan menunggu
waktu untuk bersinar. Selain itu, beberapa ikon kuliner Tahu campur juga menjadi ikon kuliner khas
Lamongan seringkali hanya dijual oleh pedagang
Lamongan. Tidak seperti makanan berbahan uta-
tradisional yang tidak memiliki tempat jualan
ma tahu dari kota-kota lain, tahu campur Lamon-
permanen. Inilah beberapa ikon kuliner Lamongan
gan tidak hanya mengandalkan tahu sebagai cita
yang bisa menjadi primadona Kabupaten Lamongan.
rasa utama. Tahu campur biasanya terdiri dari lon-
tong, potongan tahu, daging, selada, mi kuning,
1. Soto Lamongan
lalu disiram dengan kuah segar, setelah itu disajik-
Bicara kuliner Lamongan tentu tak mungkin an dengan kerupuk udang. Nikmatnya tahu cam-
meninggalkan Soto Lamongan. Soto Lamongan pur bahkan membuat Lamongan punya sebutan
bahkan sudah dikenal seantero Nusantara. Racikan sebagai Kota Tahu Campur.
Soto Lamongan biasanya terdiri suwiran ayam, Namun demikian, makanan khas Lamongan ini
potongan telur rebus, kubis, seledri, dan soun. telah menyebar ke banyak kota Jawa Timur sep-
Beberapa penikmat Soto Lamongan juga suka erti Surabaya. Saat ini masyarakat luas, nasional,
menambahkan uritan atau telur muda dan potongan masih cukup kebingunan asal makanan ini. Be-
ati dan ampela sebagai pelengkap. berapa wawancara ringat di kalangan mahasiswa
Kekhasan soto ini adalah kuahnya yang kuning pendatang (luar daerah) di Kota Surabaya, mere-
jernih tanpa santan dan agak berminyak yang ka menganggap Tahu Campur adalah asli Suraba-
berasal dari kaldu ayam kental. Selain itu soto ini ya. Hal ini merupakan tantangan bagi Lamongan
disajikan dengan taburan bubuk koya yang terbuat untuk menunjukkan bahwa Tahu Campur berasal
dari kerupuk udang yang digerus bersama bawang dari Lamongan.
putih.
4. Bandeng Colo
2. Nasi Boranan
Sebagai kota yang memiliki banyak wilayah
Nasi boranan merupakan kuliner khas Lamon- sungai dan tambak, Lamongan memiliki berbagai
gan yang tak bisa ditemukan di kota lain. Nasi bo- kuliner dengan dasar ikan air tawar. Salah satun-
ranan berasal dari kata boran, yaitu wadah peny- ya adalah bandeng. Masyarakat Lamongan pun
impan nasi dari bambu. Umumnya penjual nasi menjadi kreatif memanfaatkan bandeng sebagai
boranan menggunakan wadah ini. Ciri khas nasi makanan khas Lamongan. Contohnya adalah ban-
boranan ini adalah sambal pedas dan gurih yang deng colo.
terbuat dari parutan kelapa sangrai yang diblender Bandeng colo ini merupakan masakan berupa
dengan bumbu lengkap dan cabai. Umumnya nasi bandeng goreng yang disajikan sambal khas, yaitu
boranan disajikan bersama urap daun pepaya, ka- sambal colo. Sambal ini terbuat dari tomat, cabai,
cang panjang dan taoge. Sedangkan untuk lauknya daun sirih, bawang, dan jeruk nipus. Rasa pedas
bisa memilih sendiri, seperti ikan gabus, ikan sili, bercampur asam menjadikan bandeng colo ma-
ayam goreng, telur dadar, sate usus, sate udang, sakan yang unik dan tiada duanya.
sate uritan, dan sebagainya. Ikan sili juga menja-
60 PRAJA LAMONGAN
Balitbangda Kabupaten Lamongan
Volume I, Nomer I, Juni 2018
Setiap kota memiliki citra namun tidak setiap citra kota d. Produksi merchandise “Lamongan Megilan”.
mampu menjadi identitas berkarakter yang dihormati dan Pemerintah Daerah dan stakeholders lainnya perlu
berdaya tarik luar biasa bagi orang lain untuk melakukan menciptakan merchandise khusus bagi slogan Lamon-
kunjungan. Baik itu kunjungan wisata, seni kebudayaan, gan Megilan. Merchandise harus berbasis pada karak-
sampai kunjungan investasi dan bisnis. Berbagai kota dun- ter dasar masyarakat Lamongan, yaitu terkait dengan
ia telah bekerja keras membangun citranya (city branding) kehidupan pertanian.
untuk memperkuat karakter identitas yang menjadi mag-
nit kunjungan dari dalam dan luar negeri. Riset lembaga e. Produksi film branding Lamongan Megilan berbasis
ini menunjukkan bahwa Lamongan memiliki berbagai potensi lingkungan, wisata dan kuliner.
potensi sosial, ekonomi dan budaya yang beragam. Oleh Film merupakan media sangat efektif untuk city
karena itu program city branding Lamongan merupakan branding, baik dalam bentuk film dokumentasi, film
strategi dan investasi sangat penting demi kemajuan sosial pendek, film iklan, vlog, dan lain sebagainya. Saat ini
budaya dan ekonomi masa depan. salah satu media paling efektif dalam melakukan pro-
Kota Lamongan memiliki potensi-potensi besar secara mosi adalah film. Melalui film bisa disampaikan secara
sosial, budaya, ekonomi dan politik kepemerintahan. Per- detail dan persuasi visual yang mana masyarakat akan
tanyaan terkait dengan city branding adalah bagaimana mudah menangkap pesan-pesan dari film.
semua potensi tersebut memiliki karakter identitas yang
dikenal, dipercaya dan diikuti oleh masyarakat secara na- f. Festival Megilan
sional dan global? Proses penentuan karakter identitas Slogan Lamongan Megilan perlu diwujudkan dalam
dan strategi branding membutuhkan proses dari fase riset, bentuk aktivitas komunikasi langsung antara lain fes-
fase produksi instrument branding, dan fase sosialisasi tival. Acara Festival Lamongan Megilan berbasis pada
media massa. pertanian, misal festival panen buah melon atau padi.
Namun demikian festival ini bisa dikembangkan den-
gan variasi acara kreatif lainnya.
62 PRAJA LAMONGAN
Balitbangda Kabupaten Lamongan
Volume I, Nomer I, Juni 2018
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Marwan. 1991. Marketing. Yogyakarta: UPP- to European Cities, Communities, Regions and
AMP YKPN. Nations. Pearson Education, London, UK.
Azzikra, Muhammad. 2015. Teori-teori Ilmu Politik. Ritchie, Zins. Social and Cultural Impacts dalam
Diakses pada 14 Desember 2016 di http:// Tourism in Contemporary Society: An Introduction
muhammadazzikra15.blogspot.co.id/2015/08/ Text (Hudman LE. And Hawkins, D.E.). USA:
jenis-jenis-komunikasi.html. Prentice Hall.
Kavaratzis, Michalis. 2004. From city marketing to Wikipedia. Kabupaten Lamongan. Diakses pada 11
city branding: Towards a theoretical framework Desember 2016 dari https://id.wikipedia.org/
for developing city brands Received. Place wiki/Kabupaten_Lamongan.
Branding Vol. 1, 1, 58–73 Henry Stewart
Publications 1744–070X (2004). Wikipedia. Pariwisata Berbasis Budaya. Diakses
pada 10 Desember 2016 dari https://id.wikipedia.
Kotler, P., Asplund, C., Rein, I. and Heider, D. 1999. org/wiki/Pariwisata_berbasis_budaya.
Marketing Places Europe: Attracting Investments,
Industries, Residents and Visitors Wikipedia. Fungsi Bahasa. Diakses pada 10
Desember 2016 di https://id.wikipedia.org/wiki/
Fungsi_bahasa.
PRAJA LAMONGAN 63
Balitbangda Kabupaten Lamongan