PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang dikenal dengan sebutan negara kepulauan yang
memiliki keberagaman suku, adat, budaya, bahasa serta agama yang terbentang
luas dari Sabang sampai Marauke. Keberagaman yang dimiliki Indonesia ini
memberikan ciri khas dari setiap daerahnya, baik dari segi bahasa, suku, budaya,
adat dan lainnya. Dari keberagaman kekayaan Indonesia, ada terdapat beberapa
daerah atau kota yang berpotensi untuk mendapati sebutan sebagai kota kreatif.
Kota kreatif dapat diartikan sebagai kota yang dimana pergerakan perekonominya
setempat sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu kekuatan yang membangun
Perekonomian dalam suatu wilayah dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk
yang dimana perkembangan ekonomi kreatif telah menjadi salah satu tujuan
alternatif untuk menjadi solusi serta strategi global dalam menjaga pertumbuhan
ekonomi. Ekonomi kreatif yang dipusatkan atau dititik beratkan pada sebuah
1
pengetahuan dan kreatifitas merupakan suatu asset yang dapat dijadikan sebagai
salah satu kekuatan untuk suatu negara atau wilayah agar dapat menciptakan
individu yang bernilai ekonomi dan dapat memberikan pengaruh positif terhadap
kesejahteraan tiap masyarakatnya dengan sasaran dan beberapa strategi yang telah
berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maka saat ini semakin
terdapat beberapa kota yang telah masuk dalam kategori sebagai kota kreatif.
Adanya kota kreatif ini merupakan salah satu jaringan dari United Nation Creative
City Network yang biasa disingkat sebagai UNCCN. Dalam hal ini UNCCN tidak
bergerak dan membuat jaringan begitu saja, dikarenakan UNCCN adalah bentukan
membantu PBB dalam hal membangun kerjasama antar negara yang bergerak
dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan juga kebudayaan. UNESCO yang
didirikan sejak 4 November 1946 ini memiliki misi untuk dapat berkontribusi pada
2
berkelanjutan, dan juga dialog antar budaya yaitu dengan cara bekerja melalui
Adapun beberapa tujuan yang berkaitan dengan misi dari UNESCO tersebut,
diantaranya adalah :
berkelanjutan.
informasi.
diharapkan dapat memberikan dampak positif dan perkembangan yang lebih baik.
Terdapat 7 kategori yang dapat dijadikan acuan untuk menetapkan sebuah kota dalam
suatu jaringan sebagai kota kreatif. Ketujuh kategori tersebut diantaranya adalah, Seni
rupa, Media Art, Film, Design, Literatur, Gastronomi dan juga Musik. 1 Kata kreatif
sendiri memiliki arti sebagai salah satu bagian dari kata sifat yang merupakan sesuatu
hal bersifat memberikan dampak atau hasil. Kota kreatif merupakan kota yang
memiliki keistimewaan tersendiri. Diantara mereka yang terjaring atau disebut sebagai
1
Tribun Jabar, Definisi UNESCO Creative City dan Keuntungannya, diakses dari
https://jabar.tribunnews.com/2017/08/08/definisi-creative-city-dan-keuntungannya-untuk-warga,
(15/05/2019)
3
bagian dari kota kreatif adalah, suatu negara atau wilayah yang memiliki keunggulan
lebih untuk dapat dilihat memiliki nilai lebih maju dari wilayah lainnya. Di Indonesia
terdapat kurang lebihnya 7 kota yang termasuk dalam bagian kota kreatif yang terjaring
dari kerjasama UNESCO dengan UNCCN. Kota-kota yang tergolong atau termasuk
dalam kategori sebagai kota kreatif diantaranya adalah kota Solo, Magelang, Bali,
Bandung, Pekalongan, Jepara serta Yogyakarta. Dalam penelitian ini penulis mengtitik
beratkan atau berfokus pada kota Yogyakarta yang menjadi salah satu kota yang
menerapkan atau mengaplikasikan konsep kota kreatif. Pada pembahasan ini penulis
sistem ini dengan cara membangun suatu upaya agar penduduk dapat berkembang serta
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan kreatifitas mereka agar dapat
membangun usaha mikro kecil menengah yang dimana melalui UMKM ini, penduduk
dapat mendapatkan penghasilan dengan cara membuat suatu usaha atau karya yang
dapat bernilai ekonomi untuk menjadi salah satu sumber pendapatan dan menaikkan
perekonomian menjadi lebih baik lagi. Dalam hal ini Yogyakarta bergerak lebih dalam
pada sektor industri kreatif. Dengan adanya kerjasama antara Yogyakarta yang terpilih
menjadi salah satu kota kreatif dengan UNCCN, maka peluang pasar kreatif
Yogyakarta menjadi lebih luas dan tersebar. Adanya kerjasama atau jaringan kota
4
kreatif ini diharapkan dapat menjadi salah satu jalan alternative untuk memajukan
penelitian ini rumusan masalah dalam pengembangan kota kreatif ini adalah,
“Bagaimana Yogyakarta dapat terpilih menjadi salah satu kota kreatif dalam
jaringan UNCCN?” serta terdapat aspek penunjang apa saja yang mendukung
adalah untuk mengetahui bagaimana proses kota Yogyakarta dapat terpilih menjadi
salah satu kota kreatif dalam jaringan UNCCN yang dinilai berkembang dan menjadi
kota yang maju serta diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi ilmu
pengetahuan bagi dunia pendidikan, khususnya bagi mahasiswa program studi Ilmu
5
Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis juga berharap
penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi seluruh mahasiswa
yang sedang membahas mengenai perkembangan kota kreatif, ekonomi kreatif maupun
lebih untuk pembaca mengenai penerapan kota kreatif di beberapa kota di Indonesia.
Sebagai salah satu contohnya mengenai Yogyakarta sebagai salah satu kota kreatif di
Indonesia
rujukan isu penelitian yang serupa dengan penelitian yang penulis rampungkan. Selain
sebagai bahan rujukan, manfaat lain dari adanya penelitian terdahulu adalah untuk
penelitian yang telah ada sebelumnya. Berikut penulis akan mengulas penelitian
terdahulu dengan singkat dan jelas serta berikutnya akan penulis resume dalam bentuk
tabel.
Penelitian terdahulu yang pertama adalah penelitian dari skripsi Miranti Manisyah
yang berjudul : Kota Kreatif (Creative City) Penelusuran Terhadap Konsep Kota
6
Kreatif Melalui Pengamatan Studi Kasus.2 Penelitian terdahulu ini membahas
mengenai penerapan strategi kota kreatif yang dimana dapat memberikan peluang
besar untuk memajukan perekonomian suatau wilayah dengan ideologi dari sebuah
konsep kota kreatif. Untuk memajukan suatu perekonomian wilayah atau negara, harus
tetap dengan tetap menjaga kestabilan lingkungan karena suatu konsep kota kreatif juga
dapat timbul akibat respon dari suatu perasalahan perekonomian yang sedang terjadi.
Dalam konsep kreatif juga terdapat tiga aspek yang mempengaruhi serta konsep kota
persamaan tema yang dimana sama–sama membahas mengenai peluang kota kreatif
konsep, sedangkan penulis mengangkat pembahasan kota kreatif yang diterapkan pada
kota Yogyakrta.
2
Miranti Manisyah, Kota Kreatif (Creative City) Penelusuran Terhadap Konsep Kota Kreatif Melalui
Pengamatan Studi Kasus, Skripsi, Departemen Arsitektur Depok, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia, 2009.
3
Zuhdi Syaiful Anhar, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani
(KWT) Karanglo Makmur Di Dusun Karanglo Desa Sukoharjo Kabupaten Sleman), Skripsi, Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.
7
permasalahan pemanfaatan lahan dan hasil perkebunan untuk dijadikan salah satu
usaha yang menjadikan atau memberikan dampak positif terhadap suatu wilayah.
Pemanfaatan kreatifitas warga juga dapat menjadikan strategi ekonomi kreatif menjadi
studi kasus yang menjelaskan mengenai pemanfaatan lahan untuk kemajuan wilayah.
Perbedaan penelitian terdahulu ini dengan penulis terdapat pada judul dan sedikit
strategi pembangunan.
Penelitian terdahulu yang ketiga merupakan penelitian dari tesis Pipit Tyas
negara dengan cara yang unik dan berkelanjutan. Melalui beberapa pendekatan seperti
melakukan sosialisasi terhadap penduduk setempat, dapat dijadikan sebagai salah satu
4
Pipit Tyas Ratna.P., Analisis Efektifitas Kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Di Kabupaten
Sleman (Studi Kasus Di Showroom UMKM, Marketplace Sleman-mall.com Dan Rumah Kreatif BUMN
Sleman ),Tesis, Universitas Gadjah Mada,2018.
8
pengembangan usaha mikro kecil menengah ini dengan cara mengadakan pelatihan
yang dilakukan terhadap penduduk dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Perbedaan dari kedua
pemasaran produk secara digital serta bekerjasama pemerintah kabupaten dengan Bank
Penelitian terdahulu yang keempat adalah jurnal dari Lak Lak Nazhat El
wirausaha muda kreatif dan berbasis budaya. Hal ini dapat lebih didalami dengan cara
mengembangkan produk-produk lokal yang dikemas atau di produksi secara unik dan
menarik. Semakin unik dan menarik hasil olahan produk lokal yang diproduksi, maka
produk lokalnya yang dapat dilakukan melalui teknologi. Dengan kemajuan teknologi
yang ada, dapat sengat membantu perluasan pasar usaha penduduk dalam bersaing
5
Lak Lak Nazhat El Hasanah, Pengembangan Wirausaha Muda Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya di
Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal, Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam
Indonesia, 2015.
9
kreatif. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis terdapat pada studi
ekonomi kreatif berbasis budaya yang ada di Yogyakarta, sedangkan penelitian penulis
Yogyakarta.
Penelitian terdahulu yang kelima adalah dari jurnal Sumar’in,dkk yang berjudul
kreatif dapat lebih berpotensi untuk maju dengan keselarasan pemahaman penduduk
dan kerjasama antara pemerintah dan pelaku ekonomi yang aktif, kreatif dan unik.
perekonomian yang semakin meningkat maju melalui upaya dan usaha kreatif yang
dilakukan oleh penduduk lokal yang terus berinovasi dan menghasilkan produk-produk
lokal yang dapat memiliki nilai jual dan dapat diterima dipasaran. Ekonomi kreatif
yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternative yang dapat dilakukan untuk
terdapat pada ruang lingkup studi kasus yang dibahas. Penelitian terdahulu yang
6
Sumar’in, dkk., Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Wisata Budaya (Studi Kasus Pada Pengrajin
Tenun di Kabupaten Sambas), Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Politeknik Negeri Sambas, 2017.
10
dan penelitian penulis yang membahas mengenai industri kreatif yang sedang
berkembang di Yogyakarta.
11
Dusun Karanglo perkebunan atau tani agar supaya dapat
Desa Sukoharjo menjadi suatu produk unggulan.
Kabupaten Sleman)
Oleh:
Zuhdi Syaiful Anhar
12
4. Jurnal : Yogyakarta memiliki potensi yang
cukup besar untuk mengaplikasikan
Pengembangan Deskriptif strategi ekonomi kreatif. Dengan
Wirausaha Muda memanfaatkan sumber daya yang ada,
Ekonomi Kreatif para wirausaha muda dapat lebih
Berbasis Budaya di diasah atau dilatih kreatifitasnya agar
Daerah Istimewa dapat menciptakan atau memproduksi
Yogyakarta karya-karya yang bernilai seni tinggi,
unik, dan menarik.
Oleh:
Lak Lak Nazhat
Hasanah
5. Jurnal : Kabupaten Sambas memiliki model
perkembangan ekonomi kreatif yang
Pengembangan Naturalistic / sangat baik. Salah satu bukti
Ekonomi Kreatif Kualitatif dan perkembangan ekonomi kreatif yang
Berbasis Wisata kuantitatif baik adalah setiap produsen yang
Budaya : Studi memiliki keunikan dan kreatifitas yang
Kasus Pada sangat tinggi. Kesan eksklusif dapat
Pengrajin Tenun di dirasakan saat membeli hasil karya
Kabupaten Sambas masyarakat kabupaten Sambas ini,
dikarenakan setiap produk yang
Oleh : dihasilkan memiliki keunikan
Sumar’in, tersendiri. Salah satu icon kabupaten
Andiono, dan Sambas yakni Desa Sumber Harapan
Yuliansyah. dengan memberikan fasilitas
penunjang, manajemen yang
professional, perkembangan
perekonomian wilayah Sambas ini
akan semakin meningkat.
13
1.5 Kerangka Teori dan Konsep
Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep dan teori dalam mendukung
kasus atau permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis. Penulis mengambil
Teori Two Level Game dan konsep kota kreatif sebagai salah satu rancangan
kemajuan perekonomian.
Dalam suatu studi politik kerjasama internasional, kinerja suatu negara dalam
menjalankan kebijakan politik luar negeri mendapat perhatian yang cukup besar.
Pengertian kebijakan luar negeri adalah sebagai refleksi dari keadaan dan
menjadi faktor penentu perilaku kebijakan luar negeri. 7 Terdapat cukup banyak
ahli politik dunia yang mencoba menjelaskan mengenai teori ini. Seperti dari
Kennet Waltz (1959) dengan Man, The State, and War : Theoritical Analysis,
Peter Gourevitch (1978) dalam The Second Image Reversed: The Internasional
Sources of Domestic Politics, Peter Katzenstein (1978) dalam Between Power and
Plenty : Foreign Economic Policies of Advanced Industrial States atau pun studi
Stephen Krasner (1978) dalam United States Commerical and Monetary Policy:
7
Mappa Nasrun, Indonesian Relations with The South Pasific Countries: Problem and Prospect,
Desertasi, (Unahs:1990)
8
Arif Bakhtiar, TwoLevel Game : Antara Politik Domestik Dan Kebijakan Luar Negeri,2013, diakses
pada https//:www.scribd.com/doc/136247477/Two-Level-Game-Robert-Putnam, (07/06/2019)
14
menurut Robert D. Putnam usaha mengungkap dan menyatakan apakah politik
domestik mempengaruhi kebijakan luar negeri dan sebaliknya adalah suatu hal
yang dianggap sia-sia.9 Robert. D. Putnam berpendapat bahwa teori two level
game atau yang bisa disebut juga sebagai politik negosiasi internasional atau juga
sebagai teori dua permainan level. Dalam penerapan teori ini guna mendapatkan
keputusan yang sesuai maka harus adanya seorang negosiator yang menjadi
penarik keputusan atau penengah dari level satu dan kemudian lanjut ke level 2.
menghasilkan suatu hal yang memiliki nilai jual. Berdasarkan kebijakan Perpres
No.2 tahun 2015 yang membahas mengenai RPJMN 2015 – 2019, memuat
9
Robert D. Putnam, Diplomacy and Domestic Politics: The Logic of Two-Level Game, dalam
Internasional Organization, Vol.42 N0.3 (Summer,1988).
10
Dinas Tata Ruang Tata Bangunan, Indikator Kota Kreatif Versi UNESCO, diakses melalui
https//:www.trtb.pemkomedan.go.id/artikel-1029-indikator-kota-kreatif-versi-unesco.html, 2017.
(07/06/2019)
15
salah satu bagian dari kata sifat yang dapat memberikan hasil. Konsep kreatif
dalam suatu wilayah, digunakan untuk sebagai salah satu alat atau tolak ukur
dalam respon kreatif suatu wilayah terhadap sebuah permasalahan urban. Kota
kreatif memiliki suatu ideologi sebagai salah satu cara untuk memperbaiki
sesuatu yang lebih berkembang kreatif dan juga inspiratif. Di Indonesia, terdapat
meliputi sektor arsitektur, design, film, video maupun fotografi, mode, kerajinan,
kuliner, musik, dan juga percetakan serta yang termasuk dari bagian interaktif
Indonesia yang terjaring dalam bagian kota kreatif. Yogyakarta menjadi kota
kreatif yang bergerak maju melalui upaya pemanfaatan tenaga kerja yang kreatif
dan pemanfaatan sumber daya yang ada melalui pembentukan suatu badan usaha
mikro kecil menengah dan bergerak dalam upaya pembentukan industri kreatif,
Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitiannya ini adalah
16
terpilih menjadi salah satu kota kreatif dalam jaringan UNCCN?” serta terdapat aspek
dapat memahami gejala sosial atau sebuah fenomena yang dikaji. Metode ini
menitik beratkan pada penggambaran yang jelas agar supaya dapat dipahami
unit eksplanasi yang dimana dalam penelitian ini nantinya penulis akan
menjelaskan bagaimana kota kreatif ini dapat berjalan dan Yogyakarta menjadi
salah satu kota yang terjaring menjadi bagian dari UNCCN sebagai kota kreatif
atau pergerakan kota kreatif. Melalui hal ini penulis mencoba menjelaskan
17
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
ilmiah, artikel, berita dan juga internet yang dimana sesuai atau berkaitan
1.7 Hipotesa
memiliki atau memenuhi kriteria-kriteria untuk menjadi bagian dari kota kreatif seperti
salah satunya karena Yogyakarta memiliki sumber daya yang memadahi, tingkat
kesadaran dan kerjasama masyarakat serta kreatifitas masyarakat yang cukup tinggi.
Terjaring dalam kerjasama antara UNESCO dengan UNCCN dalam suatu jaringan
kota kreatif, Yogyakarta bergerak dibidang seni budaya, pariwisata, dan industri
kreatif. Dengan masuknya Yogyakarta kedalam jaringan kota kreatif diharapkan dapat
Ekonomi kreatif yang di fokuskan pada sebuah pemikiran yang inovatif merupakan
salah satu asset untuk menciptakan produk-produk yang unggul dan bernilai jual tinggi
18
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
1.7 Hipotesa
Bab II Pembahasan
2.3 United Nation Creative City Network dan Yogyakarta Dalam UNCCN
19
Bab III Pembahasan
Bab IV Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
20