PENDAHULUAN
Aset adalah sumber daya yang dikuasai BPR sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
diharapkan menjadi sumber perolehan manfaat ekonomi di masa depan. Pos-pos aset
yang umum dimiliki oleh BPR, yaitu: Kas; Kas dalam valuta asing; Sertifikat Bank
Indonesia; Pendapatan bunga yang akan diterima; Penempatan pada bank lain (giro,
tabungan, deposito dan sertifikat deposito); Kredit; Agunan yang diambil alih; Aset tetap
dan inventaris; Aset tidak berwujud; Aset lain-lain.
2. KAS
a. Definisi
Kas adalah mata uang kertas dan logam rupiah yang masih berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah.
b. Dasar Pengaturan
Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
(SAK ETAP paragraf 2.12(a))
c. Penjelasan
1) Dalam pengertian kas termasuk kas besar, kas kecil, kas dalam mesin Anjungan
Tunai Mandiri dan kas dalam perjalanan.
2) Mata uang rupiah yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran tidak berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan yang
berlaku.
3) Tidak termasuk dalam pengertian kas adalah emas batangan, uang logam yang
diterbitkan untuk memperingati peristiwa nasional (commemorative coins/notes)
dan mata uang emas.
d. Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
Transaksi kas diakui sebesar nilai nominal.
1
Penyajian
Kas disajikan dalam pos tersendiri.
Pengungkapan
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:
1) Rincian jumlah kas; 2)Jumlah kas pada mesin ATM.
a. Definisi
Kas dalam Valuta Asing adalah mata uang kertas asing, uang logam asing dan
travellers cheque yang masih berlaku yang dimiliki BPR dalam kegiatan penukaran
sebagai pedagang valuta asing.
b. Dasar Pengaturan
SAK ETAP Bab 26 tentang Transaksi dalam mata uang asing
c. Penjelasan
1) Kas dalam valuta asing yang dapat dimiliki oleh BPR sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
2) BPR dapat memiliki kas dalam valuta asing hanya dalam rangka melakukan
kegiatan usaha sebagai pedagang valuta asing yang telah mendapat persetujuan
dari Bank Indonesia.
3) Saldo mata uang kertas dan logam asing yang sudah tidak dapat digunakan
sebagai alat tukar namun masih dapat ditukarkan ke bank sentral negara penerbit
disajikan dalam pos Aset Lain- lain sebesar nilai nominal dikurangi dengan
taksiran biaya repatriasi.
d. Perlakuan Akuntansi
1) Mata uang asing diakui sebesar kurs transaksi yang berlaku pada tanggal
perolehan.
2) Pada setiap tanggal pelaporan mata uang asing harus dilaporkan sesuai dengan
kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal pelaporan.
3) Selisih antara nilai tercatat mata uang asing berdasarkan kurs tengah Bank
2
Indonesia pada tanggal pelaporan dengan nilai tercatat sebelumnya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian (non-operasional) dalam laporan laba rugi periode
berjalan.
Penyajian
Pengungkapan
3) Jumlah selisih kurs pada akhir periode yang diakui dalam laporan laba rugi.
a. Definisi
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga sebagai pengakuan utang
berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia dengan sistem diskonto.
b. Dasar Pengaturan
c. Penjelasan
DAFTAR PUSTAKA
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2014/08/Pedoman-Akuntansi-BPR-pdf.pdf
10