Menurut IAI dalam SAK-ETAP (2009:47) efek yang tidak diklasifikasikan dalam
kelompok “trading” dan dalam kelompok HTM, maka harus diklasifikasikan kedalam
kelompok AFS. Laba/Rugi yang belum direalisasi harus dimasukkan sebagai komponen
ekuitas yang disajian secara terpidah dan tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai
pada saat laba/rugi tersebut dapat direalisasi. Untuk ketiga kelompok efek tersebut, dividen
dan pendapatan bunga termasuk amortisasi premi/diskonto yang timbul saat perolehan
diakui sebagai penghasilan. Sedangkan untuk laba/rugi yang telah direalisasi dala efek
“trading” dan HTM tetap harus dilaporkan sebagai penghasilan.
Surat Utang Negara atau SUN ini diterbitkan untuk membiayai defisit APBN,
mengelola portofolio utang negara dan menutup kekurangan kas jangka pendek.
Pemerintah pusat berwenang menerbitkan surat ini setelah berkonsultasi dengan Bank
Indonesia dan setelah mendapat persetujuan DPR yang disahkan dalam kerangka
pengesahan APBN. Dana untuk pembayaran bunga SUN disediakan di dalam APBN.
APBN sendiri disusun sebagai pedoman belanja untuk melaksanakan kegiatan yang
akan dilakukan oleh negara. SUN dapat dimanfaatkan sebagai beberapa instrumen
keuangan, di antaranya sebagai instrumen fiskal, instrumen investasi, dan instrumen
pasar keuangan
● Obligasi Negara
SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan baik dengan kupon atau tanpa
kupon. Sementara obligasi negara tanpa kupon tidak memiliki jadwal pembayaran
kupon, dijual pada harga diskon dan pokoknya akan dilunasi pada saat jatuh tempo.
Obligasi negara dapat dibedakan menjadi:
- Obligasi Berbunga Tetap, yaitu obligasi dengan tingkat bunga tetap setiap
periodenya.
- Obligasi Berbunga Mengambang, yaitu obligasi dengan tingkat bunga
mengambang yang ditentukan berdasarkan suatu acuan tertentu seperti tingkat
bunga Sertifikat Bank Indonesia.
Obligasi negara juga dapat dibedakan berdasarkan denominasi mata utang (rupiah
atau valuta asing). SUN dapat diterbitkan dalam bentuk warkat atau tanpa warkat.
SUN yang saat ini beredar, diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat. SUN dapat
diterbitkan dalam bentuk yang dapat diperdagangkan atau yang tidak dapat
diperdagangkan.
PPh Final sendiri merupakan pajak yang dikenakan langsung pada saat wajib
pajak menerima penghasilan. Selain bunga obligasi, ada beberapa penghasilan yang
dikenakan PPh Final seperti bunga deposito, hadiah undian, transaksi penjualan
saham di bursa efek, dan omzet dari Usaha Kecil Menengah dengan tarif 0,5%.
Pajak saham adalah istilah atas transaksi yang terkait dengan penjualan saham,
dan dividen yang didapatkan investor. Tarifnya 0,1% untuk transaksi jual saham, dan
10% untuk penghasilan dari dividen.