Anda di halaman 1dari 5

Konsep Keperawatan

A. Definisi

Keperawatan komunitas adalah suatu disiplin ilmu yang memiliki cabang sdisiplin ilmu lain

yaitu keperawatan gerontik dan keperawatan keluarga (Hudson,1987) dan

(Robicschon,1989). Komunitas adalah kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas

wilayah nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi

antara anggota masyarakat yang satu dengan lainya (WHO, 2005).

B. Tujuan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat, menanggulangi masalah

kesehatan sendiri, kegiatan dilakukan secara berkesinambungan atau berkelanjutan dan

menggunakan metode konsep proses keperawatan komunitas yang dilakukan melalui 5 tahap

yaitu pengkajian, pelaksanaan, dan evaluasi (Anderson dan Mc. Forience, 1985). Tujuan

keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat

melalui :

a. Pelayanan keperawatan langsung, terhadap individu, keluarga, kelompok dalam komunitas

b. Perlatihan langsung terhadap keseluruhan masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana

masalah kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi idividu, keluarga, dan masyarakat.

c. Pengaktifan fasilitas kesehatan masyarakat seperti pelatihan kader posyandu


C. Sasaran

Sasaran keperawatan komunitas adalah masyarakat yang tergabung dalam suatu kelompok

atau komunitas yang meliputi seluruh generasi (Hermawan, 2002) dan Betty Neuman (1972)

D. Strategi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas menerapkan suatu strategi pelaksanaan yang berfokus pada

peningkatan peranserta masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Tahapan

penerapan asuhan keperawatan komunitas adalah segabai berikut :

1. Tahap persiapan

 Pengaktifan sumberdaya yang dimiliki.

 Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

 Interaksi dengan masyarakat yang bertujuan untuk terbinanya rasa saling percaya

2. Tahap pengorganisasian

a. Pembinaan terhadap organisasi pelayanan kesehatan yang ada seperti pokjakes, kader,

melalui masyarakat RT, tokoh masyarakat, dan puskesmas

b. Penyusunan rencana kerja kelompok dengan baik dan terperinci

3. Tahap edukasi dan latihan

Mengadakan pertemuan secara teratur dalam kelompok-kelompok inti dengan menetapkan

masalah, rencana tindakan, dan evaluasi.

4. Tahap akhir, mengikuti pengevaluasian kegiatan


E. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas

1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan yang mandiri

2. Sebagai organisasi profesi yang memiliki pola asuhan keperawatan yang merupakan bagian

integral dari disiplin ilmu keperawatan

3. Sebagai fasilitator pelayanan kesehatan masyarakat

4. Sebagai advokad dalam membela kepentingan yang berhubungan dengan kesehatan

masyarakat

5. Sebagai pendidik masyarakat sehubungan dengan kesehatan

2.3 Asuhan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan asuhan keperawatan yang

memfokuskan asuhan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan dasar komunitas yang

berkaitan dengan ketidak mampuan masyarakat, ketidak mauan masyarakat dan ketuhdak

tahuan masyarakat. Tahap Asuhan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

a. Pengkajian

Pengkajian komunitas terdiri dari inti komunitas yaitu demografi, populosi, nilai-nilai

keyakinan, riwayat individu termasuk riwayat kesehatan yang dipengaruhi oleh sub sistem

komunitas yang terdiri dari fisik, lingkungan, perumahan, pendidikan, keselamatan,

transportasi, politik pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial, komunitas, ekonomi dan

rekreasi. Semua aspek ini dikaji emlalui pengamatan langsung, penggunaan data statistik,

angket wawancara dengan masyarakat, tokoh agama, dan aparat pemerintah setempat.

b. Analisa data dan Perumusan diagnosa


Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian data

dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat dan

seberapa besar reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut.

Setelah data dianalisa, maka dapat terlihat data senjang yang menuju pada suatu

permasalahan. Masalah keperawatan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk menentukan

diagnosa keperawatan komunitas ( Mueke, 1987) dan (Hermawan, 2002), dimana terdiri dari

: masalah kesehatan, kareakteristik populasi dan lingkungan, dan siagnosa yang dirumuskan

dapat berupa aktual, resiko atau potensial.

c. Perencanaan

Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup aspek primer, skunder, dan tersier

melalui pendidikan kesehatan dan kerjasama, proses kelompok serta mendorong peran serta

masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi, yang akhirnya dapat

menimbulkan kemandirian masyarakat, maka diperlukan pengorganisasian masyarakat yang

dirancang untuk membuat sebuah perubahan. Pendekatan pengorganisasian yang digunakan

untuk merumuskan perencanaan adalah locality development (pengembangan masyarakat)

(Hermawan, 2002) berdasarkan sumber daya yang dimiliki serta mampu mengurangi

hambatan yang ada.

d. Implementasi
Fokus pelaksanaan praktek keperawatan komunitas memiliki 3 tingakatan pencegahan

(Anderson dan Mc Foriece, 1985) yaitu :

a. Primer

Pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat mencakup pada kegiatan

kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap penyakit. Contoh imunisasi,

penyuluhan, simulasi dan biumbingan dini dalam keluarga dan lain-lain.

b. Skunder

Yaitu pencegahan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan

masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada

diagnose dini untuk menghambat proses penyakit, contohnya, mengkaji keterbelakangan

tumbuh kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti

mata, gigi, telinga, dan lain sebagainya.

c. Pencegahan Tersier

Yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya secara

optimal dari ketidakmampuan keluarga, contoh : membantu keluarga yang mempunyai anak

dengan kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur.

e. Evaluasi

Merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan

semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana beriutnya. Evaluasi dilakukan dalam

tiga tahap yaitu evaluasi struktur, efaluasi proses, dan evaluasi hasil.

Anda mungkin juga menyukai