Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TERAPI MUSIK MUROTTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


KECEMASAN PASIEN PRA BEDAH BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA DI RSUD
SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2019

DISUSUN OLEH :
VERA MONICA
PO.71.20.3.16.055

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN
LUBUKLINGGAU
TAHUN 2019
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan dataWHO (2016) memperkirakan bilangan
penderita benigna prostat hyperplasia di dunia adalah
sekitar 30 juta penderita dan akan meningkat pula pada
tahun-tahun mendatang.

Benigna prostat hiperplasia (BPH) merupakan penyakit


BENIGNA tersering kedua di klinik urologi di Indonesia setelah batu
PROSTAT saluran kemih .Tahun 2013 di Indonesia terdapat 9,2 juta
HYPERPLASIA kasus BPH, di antaranya diderita oleh laki-laki berusia di
atas 60 tahun
(BPH)

Di Kota Lubuklinggau berdasarkan dari catatan rekam


medik Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau,
didapat angka kejadian hyperplasia prostat cukup tinggi
dalam dua tahun terakhir, yaitu pada tahun 2017 angka
kejadian benigna prostat hyperpasia sebanyak 42 kasus,
sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 34 kasus.
Manajemen farmakologis
Penatalaksanaan pada pasien
benigna prostat hiperplasia antara
lain : perubahan gaya hidup, Manajemen non farmakologis
pengobatan, kateterisasi dan
pembedahan atau operasi

Berdasarkan Data dari World Cara yg dapat digunakan untuk mengatasi


Health Organization (WHO) pada kecemasan, yaitu distraksi. Salah satu teknik
tahun 2013. Menyatakan bahwa distraksi yaitu terapi musik, dalam
jumlah pasien pre operasi perkembangannya musik memiliki efek terapi
bertambah dengan klien yang dalam mengatasi gangguan suasana hati, seperti
mengalami gangguan kecemasan kecemasan. Salah satu terapi yang menjadi
sebelum menjalankan tindakan bagian dari terapi musik adalah terapi murottal
Al-Qur’an
operasi. Dan didapatkan sekitar 1,2
juta jiwa atau berkisar 80% yang
mengalami kecemasan sebelum Berdasarkan hasil penelitian Maulana(2015) pada
menjalankan operasi pasien pra bedah di RSUD Arifin Achmad Riau
tahun 2015, didapatkan hasil sebelum dilakukan
Terdapat 2 manajemen kecemasan terapi murottal skala kecemasan 27 atau
yaitu manajemen farmakologis dan kecemasan sedang , setelah diberikan terapi
non farmakologis musik murottal menjadi skala 19 atau kecemasan
ringan
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan maka
rumusan masalah pada studi kasus ini adalah “Bagaimanakah
Rumusan tingkat kecemasan pada pasien pra bedah benigna prostat
Masalah hyperplasa setelah dilakukan intervensi pemberian terapi
murattal di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Tahun 2019?”

1. untuk mengetahui Penerapan Terapi Musik Murottal


Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pra
Bedah Benigna Prostat Hyperplasia Di Ruangan Rawat Inap
Tujuan Prnelitian RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Tahun 2019.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2. Untuk mengetahui pengkajian pada pasien pra bedah
benigna prostat hyperplasia

Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien pra


bedah bedah Benigna prostat hyperplasia

Untuk mengetahui intervensi keperawatan pada pasien pra


bedah bedah benigna prostat hyperplasia

Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada pasien pra bedah


bedah benigna prostat hyperplasia
Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan serta memberikan
pengalaman peneliti tentang pengaplikasian terapi
murattal Al-Qur’an pada pasien yang mengalami
kecemasan, terutama pada keperawatan medikal
bedah

Manfaat Bagi Rumah sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau


Studi Kasus Hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan
masukan dan sumbangan pemikiran untuk tenaga
kesehatan khususnya yang berada di ruangan rawat
inap Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
dalam memberikan Asuhan Keperawatan

Bagi Institusi Pendidikan


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan manfaat yang positif bagi perkembangan ilmu
dan praktik keperawatan medikal bedah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran bagi
mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lubuklinggau.
s
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teoritis Benigna Prostat Hyperplasia


Definisi
 Menurut Muttaqin & Sari (2011) Benigna Prostat hiperplasia
(BPH) adalah pembesaran progresif darikelenjar prostat,
bersifat jinak disebabkan oleh hiperplasi beberapa atau semua
komponen prostat yang mengakibatkan penyumbatan uretra
prostatika
 Dapat disimpulkan bahwa BPH (Benigna Prostatic
hyperplasia) merupakan pembesaran pada kelenjar prostat
yang dapat menyumbat aliran urin yang sering terjadi pada
pria yang berusia diatas 60 tahun
Manifestasi klinis
Menurut purnomo 2014 yaitu:
1. Keluhan pada saluran kemih bagian bawah.
• Gejala obstruksi meliputi : Retensi urin, pancaran miksi
lemah
• Gejala iritasi meliputi : Frekuensi, nokturia, urgensi
2. Gejala pada saluran kemih bagian atas
Gejala obstruksi, seperti nyeri pinggang, benjolan
dipinggang, atau demam yang merupakan tanda infeksi atau
urosepsis
3. Gejala diluar saluran kemih
pada pemeriksaan prostat didapati membesar, kemerahan,
dan tidak nyeri tekan, keletihan, anoreksia, mual dan muntah,
rasa tidak nyaman pada epigastrik
Konsep Kecemasan

Definisi Kecemasan Tingkatan Kecemasan


kecemasan adalah suatu 1. Cemas Ringan (14-20)
perasaan yang tidak tenang, 2. Cemas Sedang (21-27)
gelisah, dan tidak nyaman 3. Cemas Berat (28-41)
serta perasaan takut yang tidak 4. Cemas sangat berat/ Panik (42-
menentu 56)
KONSEP DASAR TERAPI MUSIK MUROTAL

• Manfaat Terapi Murottal


• Definisi
1. Mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-
Murottal adalah Quran dengan tartil akan
rekaman suara Al- mendapatkan ketenangan jiwa.
qur’an yang dilagukan
oleh seorang qori atau 2. dapat menurunkan hormon-hormon
pembaca Al-qur’an stres, mengaktifkan hormon endorfin
(Maulana, Reza 2011). alami, meningkatkan perasaan rileks,
dan mengalihkan perhatian dari rasa
takut, cemas d
3. Meningkatkan kemampuan berbicara
dan komunikasi verbal secara tepat
4. Mencegah penyakit-penyakit
berbahaya seperti kanker dan lain-
lainnya
BAB III METODELOGI PENELITIAN

Jenis/Desain Studi Kasus Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan


menggunakan metode pendekatan studi kasus

Penurunan tingkat kecemasan pasien pra operasi


Fokus Studi Kasus prostatektomi dalam menontrol kecemasan setelah
intervensi keperawatan dengan terapi Murrotal.

1. Benigna prostat hyperplasia (BPH)


Definisi Operasional 2. Cemas
4. Murottal
Subjek Studi Kasus
Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang pasien Pra operasi benigna
prostat hyperplasia (BPH) di Ruang Rawat Inap RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau

Kriteria inklusi
1. Klien yang bersedia menjadi responden Kriteria ekslusi
penelitian. 1. Klien dengan pra
2. Klien yang akan direncanakan operasi benigna operasi benigna
prostat hyperplasia prostat hyperplasia
3. Klien yang mengalami kecemasan sebelum dengan gawat
operasi darurat.
4. Klien pre operasi yang tingkat kesadaran
composmentis
5. Klien yang beragama Islam.
6. Klien yang tidak mengalami gangguan
pendengaran.
7. Klien yang belum pernah mendapatkan terapi
Murottal sebelumnya
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
Pengumpulan Data metode observasi terhadap penurunan kecemasan pasien
dan Instrumen Studi Pra bedah benigna prostat hyperplasia setelah dilakukan
Kasus terapi musik murottal

menggunakan pedoman observasi (Cheklist) HARS,


earphone/hedshet, dan handphone yang berisi tentang terapi
murottal

Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Ruang Rawat Inap RSUD
Studi Kasus Siti Aisyah Kota Lubuklinggau bulan Maret 2019

 Analisa data : Analisis deskriptif


Analisa Data dan  Penyajian data hasil penelitian akan disajikan dalam
Penyajian Data bentuk teks (tekstular) dan tabel
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai