Anda di halaman 1dari 80

SET 01

PRINSIP ILMU DAN PENELITIAN SEJARAH


A. DEFINISI SEJARAH
Sejarah berasal dari bahasa Arab, Syajarotun yang berarti pohon. Hal ini dikarenakan adanya
kesamaan antara perkembangan kehidupan manusia dengan sebuah pohon yang terus
berkembang. Dalam bahasa Inggris, sejarah disebut sebagai history yang mempunyai arti
masa lampau. Kata history sendiri diambil dari bahasa Yunani, historia yang artinya ilmu.
Dalam bahsa Jerman, sejarah disebut geschichte yang memiliki arti sesuatu yang telah
terjadi.
Ada pun beberapa definisi sejarah menurut para tokoh:
a. Heredotus
Sejarah berarti sesuatu yang tidak selalu berkembang ke depan dengan arah yang pasti,
karena sejarah berkembang diakibatkan dan ditentukan oleh keadaan manusia.
b. Ibnu Khaldun
Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia
tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat saat itu.
c. Edward Hallet Carr
Sejarah adalah suatu proses interaksi serba terus antara sejarawan dengan fakta-fakta
yang ada padanya, suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa
silam.
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah sesuatu yang
melibatkan manusia pada masa lampau. Namun, ditekankan bahwa sejarah itu masa lalu,
tapi tidak semua masa lalu itu sejarah.

B. CIRI UTAMA SEJARAH


Terdapat tiga ciri yang membedakan antara sejarah dengan ilmu-ilmu lainnya, yakni:
a. Peristiwa yang Unik
Peristiwa yang terjadi di masa lalu itu hanya sekali dan tidak akan pernah berulang.
b. Peristiwa yang Abadi
Peristiwa tersebut tidak berubah dan dikenang sepanjang masa.
c. Peristiwa yang penting
Mempunyai arti dalam menentukan kehidupan manusia pada masa lalu, masa kini, dan
masa depan.

C. HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH


a. Sejarah sebagai Peristiwa
Kejadian atau kenyataan yang sebenarnya terjadi pada masa lampau. Dengan demikian,
maka peristiwa masa lalu yang disebut sejarah adalah peristiwa yang disebut rasional,
memiliki bukti dan saksi serta yang paling penting adaslah berpengaruh terhadap
kehidupan manusia.
b. Sejarah sebagai Kisah
Peristiwa yang terjadi di masa lalu direkonstruksi ulang berdasarkan memori, kesan atau
tafsiran manusia terhadap peristiwa tersebut. Sejarah sebagai kisah sangat kental unsur
subjektifnya. Karena cerita yang disusun merupakan pencerminan kepribadian atau
kepentingan dari penyusunnya. Maka tak heran, jika peristiwa yang sama memiliki tafsiran
yang berbeda.
c. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah harus diposisikan sebagai suatu pengetahuan tentang masa lampau yang disusun
secara sistemastis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur, metode serta teknik
ilmiah yang diakui oleh para sejarawan.
Sejarah dikatakan sebagai ilmu juga karena dia memiliki syarat-syarat keilmuan yanng
juga dimiliki oleh ilmu-ilmu lain, seperti:
1. Empiris
Sejarah memang sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dan
dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki objek
Objek sejarah yang dimaksud adalah manusia. Sejarah adalah tingkah laku manusia
yang terjadi di masa lampau.
3. Memiliki teori
Pada dasarnya sejarah adalah tindakan manusia di masa lampau, maka untuk
mengkajinya terkadang sejarah “meminjam” teori-teori dari ilmu-ilmu lainj untuk
menganalisa mengapa manusia bertindak seperti itu.
4. Memiliki metode
Sejarah memiliki metode tersendiri untuk membuktikan kebenaran peristiwa yang
terjadi di masa lalu.
d. Sejarah sebagai Seni
Sejarah yang mengedepankan estetika. Artinya dalam merekonstruksi ulang sejarah,
seorang sejarawan dituntut berfikir kreatif, imajinatif, pandai memainkan emosi, memiliki
gaya bahasa yang bagus serta memiliki intuisi agar para pembaca merasa tertarik
mempelajari peristiwa tersebut. Umumnya, sejarah sebagai seni dapat kita temui dalam
novel, lukisan, film, drama, dan lain-lain.

D. METODOLOGI SEJARAH
Dalam menyusun rangkaian peristiwa pada masa lalu, ada beberapa tahapan yang harus
dilalui oleh para sejarawan, yakni:
a. Heuristik
Heuristik adalah kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan menghimpun jejak-jejak
masa lampau sebagai data dan fakta bagi penulisan sejarah.
b. Kritik/Verifikasi
Kritik atau verifikasi adalah suatu kegiatan dalam penelitian sejarah yang dilakukan dengan
cara pengujian atau penilaian terhadap sumber-sumber sejarah tersebut. Terdapat 2 jenis
kritik/verifikasi, yakni:
1. Kritik ekstern
Pada tahapan ini, sejarawan akan menguji tentang keaslian sumber
2. Kritik intern
Kritik ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa informasi yang terdapat dalam
sumber tersebut dapat dipercaya.
c. Interpretasi
Pada tahap ini, sejarawan akan melakukan penafsiran terhadap sumber-sumber yang
telah diperoleh. Penafsiran seseorang terhadap fakta sering menyebabkan terjadinya
perbedaan dalam penulisan sejarah. Adapun penyebab perbedaan interpretasi tersebut,
antara lain:
1. Adanya pandangan yang berbeda di kalangan sejarawan
2. Wawasan atau pengetahuan yang terbatas
3. Ketertarikan yang berbeda
4. Ideologi yang berbeda
5. Kepentingan kelompok yang berbeda
6. Latar belakang sosial yang berbeda
7. Tujuan penulisan yang berbeda
d. Historiografi
Merupakan tahap akhir dalam penelitian sejarah. Pada tahap ini sejarawan melakukan
penulisan sejarah dengan menyusun semua fakta yang telah diperoleh dan diuji
kebenarannya.Adapun tema-tema yang biasanya dipilih oleh para sejarawan untuk ditulis
adalah Sejarah Dunia, Sejarah Regional, Sejarah Nasional, Sejarah Lokal, Sejarah Sosial,
Sejarah Politik, Sejarah Ekonomi, Sejarah Kriminalitas dan masih banyak lagi yang lainnya.

E. SUMBER SEJARAH
Terdapat dua klasifikasi sumber sejarah, yakni:
a. Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan jenisnya sumber sejarah dibagi menjadi sumber benda (seperti patung,
bangunan, fosil, senjata, dan lukisan), sumber tulisan(seperti prasasti, koran, dan majalah)
dan sumber lisan (seperti wawancara).
b. Berdasarkan Kebenarannya
Berdasarkan kebenarannya, sumber sejarah terbagi menjadi sumber primer (sumber yang
diperoleh secara langsung dari pelaku atau saksi yang terlibat dalam peristiwa tersebut)
dan sumber sekunder (sumber yang keterangannya diperoleh dari seseorang pengarang
atau berdasarkan sumber lain).

F. KONSEP SEJARAH
a. Periodisasi
Pembabakan masa atau waktu yang digunakan untuk mengetahui berbagai peristiwa
dalam sejarah yang disusun berdasarkan jiwa zaman (zeitgeist) tertentu. Pada dasarnya,
setiap wilayah memiliki jiwa zaman yang berbeda dengan yang lainnya sehingga
periodisasi ini tidak dapat dibuat utnuk urusan global. Tujuan dari pembuatan periodisasi
untuk mempermudah dalam memahami peristiwa-peristiwa sejarah.
b. Kronologi
Konsep ini dapat dipahami dan diartikan sebagai urutan peristiwa yang disusun
berdasarkan waktu terjadinya. Catatan tentang tahun terjadinya suartu peristiwa sejarah
disebut kronik.
c. Sinkronik dan Diakronik
Sinkronik adalah cara berfikir dalam mempelajari sejarah dengan meneliti gejala-gejala
yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Diakronik adalah cara berfikir dalam mempelajari sejarah dengan meneliti gejala-gejala
yang meluas dalam waktu tetapi dalam ruang yang terbatas.

G. ILMU BANTU SEJARAH


Terdapat beberapa ilmu bantu dalam mempelajari sejarah, di antaranya:
a. Paleoantropologi
Ilmu yang mempelajari tentang fosil.
b. Arkeologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda kuno.
c. Paleografi
Salah satu ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang tulisan-tulisan yang ada di masa
lampau (tulisan kuno).
d. Epigrafi
Ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang cara membaca, menunjukkan waktu
(tanggal), mengidentifikasi tulisan-tulisan kuno yang ditulis di atas benda yang keras.
e. Ikonografi
Ilmu yang mempelajari tentang arca atau patung-patung dari zaman prasejarah sampai
sejarah.
f. Numismatik
Ilmu yang mempelajari tentang mata uang (koin), asal usul, tehnik pembuatan, sejarah,
mitologi, dan seninya.
g. Genealogi
Pengetahuan mengenai asal-usul nenek moyang atau keturunan keluarga.
h. Filologi
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang naskah-naskah kuno.
i. Etnografi
Salah satu cabang ilmu antropologi yang menjelaskan tentang kebudayaan di dalam suku
bangsa.
j. Geologi
Ilmu yang mempelajari tentang lapisan bumi.
k. Topografi
Ilmu yang membahas tentang bentuk permukaan bumi.
l. Stratigrafi
Ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah.
m. Tipologi
Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan berdasarkan tipe atau jenis.
n. Metode Karbon (Karbon-14)
Cara untuk menentukan umur sampel-sampel arkeologi, geologi, dan hidrogeologi
CONTOH SOAL
1. Salah satu tahap dalam penelitian sejarah adalah kritik sumber yang terdiri atas kritik
ekstern dan kritik intern.
SEBAB
Kritik ekstern dilakukan untuk memperoleh sumber yang valid dan akurat, sedangkan
kritik intern dilakukan untuk mendapatkan sumber yang otentik. (SBMPTN 2013 Kode
241)
Pembahasan
Kritik atau verifikasi adalah tahap ke dua dalam penelitian sejarah yang terdiri dari kritik
ekstern (Menguji akurasi dan validasi data) dan kritik intern (menguji kebenaran/otentik
data).
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, saling berhubungan)

2. Sikap kritis dalam melakukan penelitian sejarah diutamakan untuk memeriksa akurasi
informasi dari sumber-sumber primer.
SEBAB
Buku sejarah yang menjadi sumber sekunder tidak perlu dikritisi lagi karena dalam proses
penulisannya sudah sesuai dengan kaidah penelitian sejarah. (SBMPTN 2013 Kode 145)
Pembahasan
Sikap kritis dalam penelitian sejarah perlu dilakukan untuk menguji kebenaran dari
sumber primer maupun sekunder.
Jawaban: C (pernyataan benar, alasan salah)

3. Salah satu cara mencari dan mengumpulkan sumber sejarah adalah .... (SBMPTN 2013
Kode 142)
A. melakukan kritik terhadap dokumen
B. melakukan sintesis terhadap sumber sejarah
C. melakukan penafsiran terhadap sumber sejarah
D. menyeleksi sumber sejarah yang benar dan salah
E. meneliti berita surat kabar yang sesuai dengan sejarah
Pembahasan
Untuk pilihan (A) dan (D) adalah bagian dari tahap kritik/verifikasi sumber.
Untuk pilihan (B) dan (C) termasuk bagian dalam tahap interpretasi sumber.
Jawaban: E

4. Proses interaksi dalam penelitian sejarah dilakukan untuk .... (SBMPTN 2013 Kode 340)
A. melakukan kritik internal sumber sejarah
B. melakukan kritik eksternal sumber sejarah
C. menganalisa sumber sejarah
D. menulis hasil penelitian sejarah
E. memaparkan sumber-sumber sejarah
Pembahasan
Interaksi antara sejarawan dan fakta-fakta yang ada di masa lalu penting untuk melakukan
analisa terhadap sumber sejarah.
Jawaban: C

5. Cara menentukan umur suatu benda adalah dengan membandingkan bentuk benda
yang ditemukan dengan .... (SPMB 2002 Kode 730)
A. epigrafi
B. topografi
C. stratigrafi
D. tipologi
E. metode karbon
Pembahasan
a. Epigrafi, ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang cara membaca, menunjukkan
waktu (tanggal), mengidentifikasi tulisan-tulisan kuno yang ditulis di atas benda yang
keras.
b. Topografi, ilmu yang membahas tentang bentuk permukaan bumi
c. Stratigrafi, ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah
d. Tipologi, ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan berdasarkan tipe atau
jenis
e. Metode Karbon (Karbon-14), cara untuk menentukan umur sampel-sampel
arkeologi, geologi, dan hidrogeologi\
Jawaban: A

SET 02
KEHIDUPAN PRAAKSARA DAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA
A. KEHIDUPAN PRAAKSARA DI INDONESIA
Praaksara atau yang lazim juga disebut sebagai zaman Nirleka adalah suatu masa di mana
catatan sejarah tertulis belum ada. Terdapat dua cara untuk mengklasifikasikan jenis
Zaman Praaksara, yakni:
a. Pembabakan Berdasarkan Geologi
1. Arkaekum (2500 juta tahun SM)
Ciri-ciri kehidupan: bumi baru terbentuk, suhu bumi masih terlalu panas dan belum
ada kehidupan.
2. Palaezoikum (340 juta tahun SM)
Ciri-ciri kehidupan: muncul binatang bersel satu, ikan dan amfibi.
Masa ini sering disebut Zaman Primer.
3. Mesozoikum (140 juta tahun SM)
Ciri-ciri kehidupan: Muncul reptil besar.
Zaman ini lazim juga disebut Zaman Sekunder atau Zaman Jurrasic.
4. Neozoikum
Zaman ini dibagi menjadi:
• Tersier, ciri-ciri kehidupan yang melekat pada zaman ini adalah muncul binatang mamalia.

Pembabakan Berdasarkan Arkeologi


Berdasarkan Arkeologi, pembabakan pra-aksara dibagi menjadi:
1. Zaman batu (lithikum)
2. Zaman logam/perundagian
Di Indonesia, zaman ini hanya terdiri dari zaman Perunggu dan zaman besi.

CONTOH SOAL
1. Simak UI 2014 Kode KS 2
Bukti adanya pengaruh kebudayaan Dongson di Indonesia adalah ditemukannya berbagai
hasil kebudayaan batu halus (neolitikum), seperti manik-manik dan perhiasan kubur yang
ditemukan di kepulauan Selayar Sulawesi dan Bali.
SEBAB
Ciri khas alat kebudayaan Dongson adalah penyerpihan pada satu sisi atau dua sisi
permukaan batu kali yang berukuran kecil dan biasanya berbentuk segitiga atau segi
empat.
Jawaban: E (pernyataan salah, alasan salah)
Kebudayaan Dongson di Indonesia, melahirkan kebudayaan Perundagian/Logam. Ciri
khas benda yang dihasilkan adalah berbentuk lingkaran.

2. SIMAK UI 2009 Kode 917


Masyarakat Indonesia pada masa perundagian telah mengenal aturan pembagian kerja,
karena ....
A. mereka telah hidup menetap
B. merupakan masyarakat dengan kehidupan food producing
C. teknologi perundagian memerlukan tenaga yang memiliki keahlian khusus
D. budaya undagi dapat diproduksi oleh masyarakat yang telah maju
E. hidup dalam kelompok-kelompok suku
Pembahasan
Pada zaman Perundagian, tidak semua orang mampu mengerjakan tahap pengecoran.
Untuk itulah diperlukan seorang Primus Inter Pares (kepala suku) yang mengatur
pembagian tugas setiap anggotanya.
Jawaban: C

3. SIMAK UI 2010 Kode 809


Bangsa Proto-Melayu memasuki wilayah Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dari
Semenanjung Melayu ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia dan
jalur timur melalui Filipina ke Sulawesi dan menyebar ke seluruh Indonesia.
SEBAB
Kebudayaan Bangsa Proto-Melayu adalah kebudayaan Batu Muda (Neolithikum); benda
hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan halus.
Pembahasan
Bangsa Proto Melayu membawa kebudayaan awal masa Neolithikum. Bangsa ini masuk
ke Indonesia melalui jalur barat dari Semenanjung Melayu ke Sumatera dan selanjutnya
menyebar ke seluruh Indonesia dan jalur timur melalui Filipina ke Sulawesi.
Jawaban: A (pernyaan benar, alasan benar, saling berhubungan).

4. SIMAK UI 2010 Kode 804


Yang termasuk daerah persebaran kapak pendek di Asia Tenggara adalah ....
A. Pegunungan Bacson dan Hoabinh
B. Dataran Rendah Dongson
C. Dataran Tinggi Sa-Huynh
D. Teluk Tonkin
E. Perairan Cina Selatan
Pembahasan
Bangsa Proto Melayu membawa kebudayaan awal masa Neolithikum. Bangsa ini masuk
ke Indonesia melalui jalur barat dari Semenanjung Melayu ke Sumatera dan selanjutnya
menyebar ke seluruh Indonesia dan jalur timur melalui Filipina ke Sulawesi. Kapak Pendek
adalah benda yang dihasilkan pada masa Mesolithikum yang asal budayanya adalah dari
daerah Bacson dan Hoabinh.
Jawaban: A

5. SIMAK UI 2011 Kode 915


Pada zaman Mesolitikum yang berlangsung padakala Holosen, perkembangan
kebudayaannya berlangsung lebih cepat daripada zaman Batu Tua atau Paleolitikum. Hal
ini disebabkan antara lain oleh ...
A. Beragamnya alat yang dipergunakan oleh manusia purba untuk membantu
kehidupannya terbuat dari batu yang telah halus.
B. Berkembangnya teknologi perundagian dalam pembuatan peralatan dari batu.
C. Perkembangan kemampuan otak pendukung kebudayaan ini sehingga alat-alat yang
dihasilkan sudah lebih beragam.
D. Pendukung kebudayaan ini lebih mengenal teknologi.
E. Manusia pendukungnya adalah Homo Sapiens, mahluk yang lebih cerdas dari
pendahulunya.
Pembahasan
Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah Homo Sapiens yang memiliki
volume otak lebih dari 1300 CC. Dibanding manusia pendahulunya manusia jenis ini
bisa dikategorikan sebagai manusia cerdas sehingga sangat logis jika perkembangan
kebudayaan Mesolithikum berlangsung lebih cepat daripada zaman Batu Tua atau
Paleolitikum.
Jawaban: E

6. SBMPTN 2013 kode 944


Penduduk di kawasan Nusantara pada zaman Batu Muda cenderung bertempat tinggal di
dekat sungai, tepian danau dan wilayah pesisir.
SEBAB
Penduduk di kawasan Nusantara pada zaman itu merupakan masyarakat bahari yang
tidak dapat dipisahkan dari wilayah perairan.
Pembahasan
Masa Batu Muda/Neolithikum adalah masa yang sangat kental dengan Bercocok tanam.
Oleh karena itu, corak masyarakat yang agraris sangat sulit jika mereka hidup di daerah
pesisir pantai.
Jawaban: E (pernyaan salah, alasan salah)

SET 03
PERKEMBANGAN KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
A. HIPOTESA MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA
B. KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA DI INDONESIA
1. UM UGM 2003 Kode 421
Gelar berikut ini dipakai penguasa kerajaan Mataram Kuno, kecuali ....
A. sima
B. pu
C. rakai
D. dyah
E. abhiseka
Jawaban: A
Sima adalah nama ratu dari kerajaan Holing atau Kalingga.

2. SBMPTN 2013 Kode 245


Proses pergantian kekuasaan di masa kerajaan-kerajaan tradisional sering diwarnai oleh
tindak kekerasan.
SEBAB
Batas wilayah administrasi kerajaan tradisional tidak bersifat permanen.
Jawaban: B (pernyataan benar, alasan benar, tidak memiliki hubungan)
Terjadi perubahan kultur antara masa Praaksara yang menggunakan sistem Primun
Inter Pares (demokrasi) dengan masa Hindu-budha yang menggunakan sistem Kerajaan
(Monarki dan terkesan tidak demokraits).
Batas wilayah lerajaan tradisional tergantung dari hasil yang mereka peroleh ketika
berperang. Jika menang, luas wilayah akan bertambah. Luas daerah akan berkurang jika
mereka mengalami kekalahan.
3. SIMAK UI 2013 Kode 533
Perpaduan antara kebudayaan lokal dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia terjadi
karena ....
1. superioritas kebudayaan Hindu-Budha
2. masyarakat Indonesia memiliki local genius
3. tekanan kekuasaan raja-raja hindu-Budha di Indonesia
4. penyebaran Hindu-Budha menggunakan media tradisi yang sudah ada
Jawaban: C (2 dan 4 benar)
Agama Hindu-Budha mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena salah satu proses
penyebarannya adalah melalui akulturasi dengan kebudayaan asli indonesia.

SET 04
PERKEMBANGAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
A. TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

B. KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI INDONESIA


C. PENGARUH ISLAM DI INDONESIA

CONTOH SOAL
1. SIMAK UI 2012 Kode 823
Pada abad ke-10 M, ajaran agama Islam telah tersebar hingga ke kota-kota pantai di anak
benua India.
SEBAB
Pembahasan
Pedagang Arab dan India telah menjalin hubungan perdagangan sebelum abad X
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, saling berhubungan)

2. SIMAK UI 2013 Kode 533


Meski telah memeluk Islam sejak abad ke-15, raja-raja di Goa dan Tallo, Sulawesi Selatan
tetap menjalin hubungan erat dengan pedagang Portugis yang Katolik.
SEBAB
Baik raja-raja Gowa dan Tallo maupun Portugis tidak merasa menghadapi ancaman
bersama yaitu kekuasaan kompeni Belanda yang berupaya memonopoli perdagangan
rempah-rempah di Maluku.
Pembahasan
Walaupun berbeda agama, kerajaan Goa-Tallo menjalin hubungan dengan Protugis
karena mereka ingin menghilangkan monopoli perdagangan yang dilakukan oleh VOC.
Jawaban: C (pernyataan benar, alasam salah)

3. UM UGM 2003 Kode 432


Pengaruh Islam lebih kuat mengakar pada masyarakat yang belum terpengaruh oleh
kebudayaan Hindu, seperti ....
A. Aceh dan Sumatera Timur
B. Jawa Timur dan jawa Tengah
C. Sulawasi Selatan dan Sumatera Barat
D. Kalimantan barat dan Aceh
E. Banten dan Sumatera Barat
Pembahasan
Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat adalah daerah yang sedikit sekali terkena pengaruh
Hindu-Budha. Hal ini dikarenakan tidak ada catatan sejarah yang menyatakan bahwa di
dua daerah tersebut terdapat pusat kerajaan yang bercorak Hindu-Budha.
Jawaban: C

SET 05
PENJELAJAHAN SAMUDERA
A. LATAR BELAKANG PENJELAJAHAN SAMUDERA
Bebarapa faktor yang mendorong lahirnya penjelajahan samudera, adalah:
a. Jatuhnya kota Konstantinopel (Ibu Kota Byzantium/Romawi Timur) ke tangan
bangsa Turki Seljuk.
b. Keinginan untuk mencari pusat penghasil rempah-rempah.
c. Kemajuan iptek.
d. Keinginan membuktikan ajaran Copernicus.
e. Kisah perjalanan Marco Polo yang tertuang dalam buku Imago Mundi (citra dunia)
dan Ill Millionere (sejuta keajaiban).
f. Lahirnya semboyan Gold, Glory dan Gospel (3G).

B. TOKOH-TOKOH PENJELAJAHAN SAMUDERA

C. BENTUK-BENTUK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME


CONTOH SOAL
1. SNMPTN 2011 Kode 993
Salah satu faktor pendorong kedatangan orang-orang Eropa ke Indonesia pada akhir abad
ke-16 adalah kesulitan memperoleh rempah-rempah dengan harga murah di Eropa.
SEBAB
Pada waktu itu, di Eropa berkembang paham merkantilis yang berusaha memupuk hasil
kekayaan sebanyak-banyaknya sebagai ukuran kesejahteraan dan kekuasaan untuk
negara.
Pembahasan
Salah satu penyebab kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah karena setalah
jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani, Eropa mengalami kesulitan
mendapatkan rempah-rempah.
Merkantilis adalah ajaran yang berkembang di Eropa sebelum abad ke-18. Ajaran ini
menitikberatkan kepada sebuah negara agar berusaha mencari kekayaan sebanyakbanyaknya.
Jawaban: B (pernyataan benar, alasan benar, tidak memiliki hubungan)

2. SPMB 2006 Kode 631


Pengaruh yang paling besar dan langgeng dari kedatangan orang-orang Portugis di
Nusantara pada abad ke-6 adalah ...
1. Penyebaran agama Katholik di beberapa daerah Maluku.
2. Mental berdagang dan pelayaran yang kuat.
3. Kacaunya jaringan perdagangan laut karena ditaklukannya Malaka.
4. Keahlian membuat perahu layar modern.
Pembahasan
Pengaruh kedatangan Portugis ke Indonesia adalah Penyebaran agama Katholik di
beberapa daerah Maluku oleh Franciscus Xaverius dan kacaunya jaringan perdagangan
laut karena ditaklukannya Malaka.
Jawaban: B (1,3 benar)

3. UMB PTN 2010 Kode 471


Kedatangan bangsa Barat ke Nusantara membawa pengaruh yang luas di masyarakat.
Pengaruh di bidang sosial berupa ....
A. timbulnya golongan priyayi dalam masyarakat
B. timbulnya feodalisme
C. timbulnya perdagangan besar dalam masyarakat
D. timbulnya golongan buruh dalam masyarakat
E. timbulnya golongan bangsawan/agama
Pembahasan
Salah satu pengaruh kedatangan bangsa barat ke Indonesia di bidang sosial adalah
munculnya golongan bangsawan/agama.
Jawaban : E

4. UM UGM 2005 Kode 851


Semangat persaingan bebas dengan cepatmembawa kemajuan ekonomi di negaranegaraEropa
pada abad ke-18, kejadian itudidukung oleh ...
1. Penaklukan wilayah kaya sumber alam di luar Eropa.
2. Penemuan-penemuan baru ilmu alam.
3. Rrevolusi industri.
4. Penemuan wilayah-wilayah baru di benua Asia, Amerika, dan Afrika.
Pembahasan
Faktor pendukung timbulnya semangat persaingan bebas di Eropa adalah penaklukan
wilayah kaya sumber alam di luar Eropa, penemuan-penemuan baru ilmu alam, rrevolusi
industri dan penemuan wilayah-wilayah baru di benua Asia, Amerika, dan Afrika.
Jawaban: E (1, 2, 3, dan 4 benar)

5. UM UGM 2006 Kode 392


Agama Nasrani masuk ke Indonesiadisebarkan oleh ....
1. missionaris
2. dewan gereja
3. zending
4. musafir
Pembahasan
Agama Nasrani masuk ke Indonesia disebarkan oleh Misionaris dan Zending. Dewan
Gereja dibentuk setelahnya.
Jawaban: B (1,3 benar)

6. UM UGM 2008 Kode 492


Seorang pemimpin armada pelayaran Inggrisyang berhasil mendirikan kantor dagang di
pelabuhan Banten yang pertama kali adalah ....
A. Sir Henry Middleton
B. Jenderal Lord Minto
C. Thomas Stanford Raffles
D. Sir James Lancaster
E. Ratu Elizabeth
Pembahasan
Jenderal Sir Lord Minto adalah pelayar pertama dari Inggris yang berhasil mendirikan
kantor dagang Inggris di Banten yaitu Kantor Dagang EIC (East India Company). Pusat
operasi EIC itu sendiri berada di Calcuta India.
Jawaban: B

SET 06
PEMERINTAHAN KOLONIAL DI INDONESIA
A. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOLONIAL VOC
Para pedagang Belanda melakukan pelayaran setalah mereka dilarang membeli
rempah-rempah di Lisabon (Portugal). Kebijakan Raja Philip II (Spanyol-Portugal)
tersebutlah yang memaksa para pedagang Belanda berusaha mencari daerah penghasil
rempah-rempah demi memenuhi kebutuhan mereka akan hasil bumi tersebut. Tokoh
pelopor penjelajahan pedagang Belanda ke Nusantara adalah Cornelis de Houtman (1596)
yang berlabuh di Banten.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak saja para pedagang Belanda yang tiba
di nusantara. Hal ini lah yang membuat keuntungan yang diperoleh mereka semakin
sedikit bahkan tak jarang ada yang merugi. Pemerintah Belanda akhirnya pada 20 Maret
1602 mendirikan sebuah organisasi persatuan pedagang yang diberi nama Verendige
Oost Indische Company (VOC) dengan Pieter Both sebagai Gubernur Jenderal pertamanya.
Serikat dagang ini dikelola oleh sebuah badan (Bewindhebbers) yang berjumlah 70 orang.
Para manager tersebut memilih 17 orang yang menjadi direksi (Heeren XVII). Tujuan
dibentuknya kongsi dagang ini untuk:
a. menghindari persaingan tidak sehat antara sesama pedagang Belanda;
b. memperkuat posisi belanda dalam menghadapi persaingan perdagangan rempahrempah
di Asia;
c. membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol.
Dalam perkembangannya, VOC diberikan hak-hak istimewa (Hak Oktroi) oleh
pemerintah Belanda, yaitu:
a. memiliki angkatan perang sendiri;
b. mengangkat dan memberhentikan pegawai;
c. mengadakan perjanjian dengan raja-raja lokal;
d. monopoli perdagangan;
e. mencetak dan mengedarkan uang;
f. mendirikan benteng pertahanan.
Untuk memperoleh keuntungan, VOC melakukan kebijakan-kebijakan.
a. Contingentes
Kewajiban rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
b. Ekstripasi
Menebang tanaman dan pemusnahan hasil panen untuk kestabilan harga.
c. Verplichte Leverantie
Penyerahan hasil bumi.
d. Pelayaran Hongi
Patroli pelayaran untuk mengawasi perdagangan rempah-rempah.
Pada 31 Desember 1799, VOC dinyatakan mengalami kerugian besar dan memaksa
kongsi dagang ini bangkrut. Adapun sebab-sebab kebangkrutan tersebut:
a. korupsi;
b. kalah dalam persaing dengan kongsi dagang lain;
c. hutang yang semakin besar;
d. perkembangan faham liberalisme;
e. biaya perang akibat banyaknya perlawanan yang dilakukan oleh rakyat di
nusantara.

B. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOLONIAL H. W. DAENDELS


Kondisi Belanda berubah setelah VOC bubar. Pada 1807, pemerintah Perancis
mengambil alih Belanda setelah mereka mendapatkan kemenangan dalam Perang
Koalisi. Akibatnya, Republik Bataaf (Belanda) dihapuskan oleh Napoleon Bonaparte. Louis
Napoleon ditunjuk sebagai raja Belanda. Untuk memimpin di Indonesia, Louis Napoleon
menunjuk Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal yang baru dengan tugas
utamanya mencegah dan mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.
Beberapa kebijakan Daendles di Indonesia, antara lain:
a. Mengerahkan tenaga kerja (rodi) untuk membangun Jalan Raya Pos (postweg) dari
Anyer hingga Panarukan.
b. Untuk memperoleh dana dalam rangka pembangunan postweg, diterapkanlah
aturan Preanger Stelsel.
c. Mendirikan banyak gudang senjata, benteng-benteng pertahanan, rumah sakit
tentara dan menambah jumlah angkatan perang.
d. Membuat 3 jenis pengadilan yakni pengadilan untuk orang Eropa, orang Pribumi
dan orang Timur Asing.
e. Membentuk dewan pengawas keuangan negara (Algemene Rakenkaaer).
Pada tahun 1811, Napoleon menarik kembali Daendles karena dinilai terlalu kejam.
Deandles juga mendapat tugas baru, yaitu memimpin Perancis menyerang Rusia. Jan
Willem Jansen ditunjuk sebagai pengganti Daendles. Jansen yang kurang berpengalaman
dalam hal perang mendapat serangan dari Inggris. Pulau Jawa tidak dapat lagi
dipertahankan oleh Jansen sehingga dia dipaksa menandatangani Kapitulasi Tuntang.
Setelah itu, Indonesia resmi di bawah pemerintahan Kolonial Ingggris.

C. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOLONIAL INGGRIS


Pemerintah Inggris akhirnya menunjuk Sir Thomas Stamford Raffles sebagai
Gubernur Jenderal di Indonesia. Beberapa kebijakan Raffles selama di Indonesia:
a. Membagi Pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan.
b. Bupati hanya dijadikan sebagai pegawai pemerintahan.
c. Penghapusan pajak hasil bumi.
d. Menghapus kerja rodi dan perbudakan.
e. Menulis buku berjudul History of Java.
f. Menemukan Candi Borobudur.
g. Merintis Kebun Raya Bogor.
h. Menemukan bunga Rafflesia Arnoldi.
i. Menerapkan sistem sewa tanah (landrete).
j. Menerapkan sistem ekonomi uang.
Pemerintahan Raffles hanya berlangsung sekitar 5 tahun (1811-1816). Hal ini karena
terjadi Convention of London yang berisi tentang penyerahan kembali Indonesia pada
Belanda.

D. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOLONIAL VAN DEN BOSH DAN PENERAPAN CULTUR


STELSEL
Peperangan Belanda dengan Belgia ditambah terjadinya perlawanan-perlawanan
yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, menyebabkan kekosongan kas Belanda.
Kondisi tersebutlah yang menyebabkan Johannes van den Bosch menerapkan kebijakan
Cultuur Stelsel. Aturan-aturan yang diterapkan selama Cultuur Stelsel:
a. Rakyat harus menanam 1/5 dari tanah yang dimilikinya dengan tanaman kopi, teh,
tebu, nila dan tembakau.
b. Rakyat yang tidak memiliki tanah, wajib bekerja selama 1/5 tahun atau kurang lebih
65 hari.
c. Tanah yang digunakan bebas pajak.
d. Kurugian akibat gagal panen ditanggung oleh pemerintah.
e. Bagi kepala daerah yang mengalami kelebihan hasil panen akan mendapatkan
Culture Procente.
Dalam pelaksaannya, sistem Cultuur Stelsel mengalami banyak penyimpangan.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut, antara lain:
a. Tanah yang harus diserahkan adalah bagian yang subur dan luasnya lebih dari 1/5.
b. Rakyat bekerja lebih dari 1/5 tahun.
c. Tanah yang digunakan tetap terkena pajak.
d. Kerugian tetap ditanggung oleh petani.
e. Culture Procente sering membuat para bupati memaksapara petani untuk bekerja
semaksimal mungkin.
Kebijakan Cultuur Stelsel mempunyai beberapa dampak, baik untuk Belanda maupun
Indonesia, antara lain:
a. Bagi Indonesia
1. Dampak positif, banyak petani Indonesia yang mengenal jenis tanaman Internasional
baru seperti kopi, teh, tebu, dan tembakau.
2. Dampak negatif, penderitaan rakyat. Hal ini yang menyebabkan timbulnya reaksi
keras dari berbagai pihak, seperti Baron van Hovel dan Edwar Dowes Dekker bahkan
beberapa anggota parlemen Belanda yang menganut asas liberal.
b. Bagi Belanda
Belanda mengalami surplus keuangan akibat keuntungan dari Cultuur Stelsel.
E. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOLONIAL LIBERAL
Kemenangan golongan Liberal di parlemen Belanda pada 1850 serta semakin
besarnya desakan agar Cultuur Stelsel dihapus, memaksa pemerintah Belanda perlahan
mulai menghapus kebijakan tersebut.
Penghapusan dimulai sejak tahun 1860 (penghapusan Cultuur Stelsel tanama
lada), tahun1865 (penghapusan Cultuur Stelsel tanaman teh dan nila), serta tahun 1916
(penghapusan Cultuur Stelsel jenis tanaman kopi). Sebagai pengganti kebijakan Cultuur
Stelsel, pemerintah Belanda menerapkan Sistem Ekonomi Liberal pada 1870 yang ditandai
dengan adanya Undang-undang Agraria (Agrarische Wet).
Kebijakan Ekonomi Liberal memberikan kesempatan bagi para investor asing yang
ingin berinvestasi di Indonesia (open door politic) dengan menyewa tanah yang ada. Ada
pun ketentuan yang berlaku adalah:
a. Jika tanah tersebut milik pribumi, maksimal lama penyewaan selama 30 tahun.
b. Jika tanah tersebut milik pemerintah, paling lama waktu penyewaan selama 75
tahun.
c. Untuk mengatur para petani Indonesia yang bekerja di tanah tersebut, diberlakukan
Koeli Ordonantie (UU Kuli). Jika ada kuli yang melanggar, akan dikenakan sanksi
berupa Poenale Sanctie.

CONTOH SOAL
1. SIMAK UI 2011 Kode 811
Pada akhir abad ke-16 Belanda memulai pelayaran ke Timur. Informasi tentang peta jalur
Pelayaran Portugis dibuat oleh seorang Belanda bernama ....
A. Willem Janszoon
B. Jacob van Heemskerk
C. Jacob van Neck
D. Jan Hughen van Linschoten
E. Olivier van Noort
Pembahasan
Jan Hughen van Linschoten adalah orang yang membantu Cornelis de Houtmen berlayar
ke wilayah Indonesia setelah menuri beberapa informasi peta perjalanan yang dilakukan
oleh Portugis.
Jawaban: D

2. UMB-PTN 2013 Kode 392


Pembungkaman dan pencekalan kamun nasionalis dengan menerapkan Hak Exorbitant
dilakukan oleh Gubernur Jenderal van den Bosch.
SEBAB
Gubernur Jenderal van den Bosch menerapkan Hak Exorbitant dengan cara menginternir
para nasionalis ke luar pulau Jawa
Pembahasan
Hak Exorbitant adalah kebijakan mengasingkan para tokoh-tokoh Indonesia yang
dianggap terlalu radikal. Kebijakan ini mulai diberlakukan pada masa pemerintahan
Gubernur Jenderal de Jonge (1931-1936).
Jawaban: E (pernyataan salah, alasan salah)

3. UM UGM 2013 Kode 271


Salah satu pengaruh seni bangunan Barat di Indonesia adalah Landhuizen, yakni bangunan
rumah tinggal dengan halaman luas dan berada di luar kota. Seni bangunan ini disebut ....
A. Kampoeng Verbetering
B. Nieuve Buurten
C. gaya Doria
D. Nedherlandsche-Indiche Sijil
E. Oud Holland Stijil
Pembahasan
Gaya Doria adalah aliran arsitektur Yunani yang tertua yang memberikan pengaruh pada
seni bangunan Barat di Indonesia, yaitu Landhuizen.
Jawaban: C

SET 07
PERJUANGAN RAKYAT MELAWAN PEMERINTAHAN KOLONIAL
A. PERLAWANAN TERHADAP PEMERINTAHAN KOLONIAL
a. Perlawanan Rakyat terhadap Portugis

b. Perlawanan Rakyat terhadap VOC

c. Perlawanan Rakyat terhadap Kolonial Belanda


CONTOH SOAL
1. UM UGM 2005 Kode 831
Meskipun Kerajaan Aceh menyerah pada Belanda pada tahun 1903, namun rakyat Aceh
tidak pernah menyerah pada Belanda dan terus mengobarkan perang.
SEBAB
Sesudah tahun 1903, perlawanan rakyat Aceh masih terus berlangsung yang dipimpin
oleh para ulama.
Pembahasan
Secara resmi kerajaan Aceh tunduk pada Belanda sejak tahun 1903 setalah dikeluarkanya
Plakat Pendek tetapi perlawanan rakyat yang dipimpin kaum Ulama (teungku) tetap terus
berkobar.
Jawaban: A (Pernyataan benar, alasan benar, berhubungan)

2. SPMB 2002 Kode 331


Perlawanan yang terjadi pada masa kolonial kebanyakan dipimpin oleh para petani.
SEBAB
Para petanilah yang paling banyak menderita pada masa kolonial.
Pembahasan
Perlawanan pada masa kolonial tidak hanya dipimpin oleh petani, ada juga para bangsawan
dan para ulama yang terlibat aktif dalam usaha melawan kebijakan kolonial. Para petani
pada masa kolonial memang sangat menderita, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah kolonial sangat menjerat para petani.
Jawaban: D (Pernyataan salah, alasan benar)
3. SIMAK UI 2012 Kode 824
Wilayah Pantai Utara Jawa merupakan kawasan yang ramai dengan perdagangan sejak
abad XV, tetapi berkurang setelah ditaklukan oleh Kerajaan Mataram Islam. Hal ini terjadi
karena ....
1. Mataram menuduh kota-kota pantai bekerjasama dengan VOC.
2. Mataram menghancurkan armada dagang kota-kota pelabuhan.
3. Kota-kota pelabuhan pantai utara menolak dominasi Mataram.
4. Mataram ketakutan kota-kota pelabuhan di pantai utara, menjadi kuat karena
perdagangan
Pembahasan
Sebab mulai sepinya kawasan Pantai Utara Jawa setelah ditaklukan Mataram, Mataram
menghancurkan armada dagang kota-kota pelabuhan dan Mataram ketakutan kota-kota
pelabuhan di pantai utara, menjadi kuat karena perdagangan.
Jawaban: C (2,4 benar)

4. SBMPTN 2013 Kode 247


Masyarakat Maluku pada abad XV memberikan perlawanan secara terus-menerus saat
bangsa Spanyol dan Portugis yang berusaha menjajah mereka.
SEBAB
Bangsa Spanyol dan Portugis selalu bekerja sama untuk mengalahkan kerajaan-kerajaan
yang ada di Nusantara.
Pembahasan
Baik Ternate maupun Tidore, kedua kerajaan tersebut adalah kerajaan-kerajaan yang berani
menentang kekuasaan Portugis dan Spanyol di Maluku. Bangsa Spanyol dan Portugis
nyatanya sempat bertarung untuk memperebutkan kekuasaan di Maluku, sehingga Paus
Yulis II mengeluarkan Perjanjian Saragosa pada1529.
Jawaban: C (Pernyataan benar, alasan salah)

SET 08
PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
A. Politk Etis
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerinah Hindia Belanda, seperti
Cuultur Stelsel dan ekonomi liberal, di satu sisi, memang sangat menguntungkan bagi
pemerintah Belanda. Kas negara yang awalnya mengalami defisit menjadi surplus setelah
diterapkannya Cuultur Stelsel dan ekonomi liberal. Kontras dengan kondisi Belanda, rakyat
Indonesia yang menjadi objek dari kebijakan tersebut mengalami kondisi yang sangat
tragis. Beberapa wilayah di Indonesia, mengalami kelaparan dan tidak sedikit yang
meninggal dunia karena kebijakan tersebut.
Kritikan terhadap dua kebijakan tersebut pun mengalir. Kritik dari politikus dan
intelektual di Hinda-Belanda, yaitu C. Th. Van Deventer dalam tulisannya yang berjudul Een
Eereschlud (hutang kehormatan) yang dimuat di majalah De Gids pada 1899. Keuntungan
yang diperoleh dari hasil ekploitasi di tanah Hindia, harus dikembalikan. Untuk itu, perlu
dilakukan perbaikan kesejahteraan penduduk melalui berbagai bidang kehidupan,
pendidikan, dan besarnya partisipasi masyarakat dalam mengurus pemerintahan.
Kritik-kritik itu mendapat perhatian serius dari pemerintah Belanda. Ratu Wilhelmina
kemudian mengeluarkan suatu kebijakan baru bagi masyarakat Hindia-Belanda, yaitu
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan baru itu adalah politik etis. Ada tiga
program politik etis, yaitu irigasi, edukasi, dan emigrasi.
a. Edukasi
Pelaksanaan pendidikan pada masa kolonial ditujukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang terdidik dan bayaran murah untuk ditempatkan pada
bidang administrasi di perusahaan perkebunan.
Tindak lanjut dari politik etis dalam bidang edukasi, yaitu munculnya beberapa
sekolah, seperti Sekolah Bumi Putera (Inlandsch School) dengan bahasa pengantar
belajarnya bahasa daerah dan lama studi selama 5 tahun. ELS (Eurospeesch Lagere
School) atau HIS (Hollandsch Inlandsch School), sekolah dasar dengan lama studi sekitar
7 tahun. Sekolah ini menggunakan sistem dan metode, seperti sekolah di Belanda. HBS
(Hogere Burger School) yang merupakan sekolah lanjutan tinggi pertama untuk warga
negara pribumi dengan lama belajar 5 tahun. AMS (Algemeen Metddelbare School)
mirip HBS, namun setingkat SLTA/SMA. Sekolah Desa (Volksch School) dengan bahasa
pengantar belajar adalah bahasa daerah dan lama belajar 3 tahun. Sekolah lanjutan
untuk sekolah desa (Vevolksch School), belajar dengan bahasa daerah dengan bahasa
pengantarnya bahasa daerah dan masa belajarnya 2 tahun. Sekolah Peralihan (Schakel
School), sekolah lanjutan untuk sekolah desa dengan lama belajar 5 tahun dan berbahasa
Belanda dalam kegiatan belajar mengajar. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs),
sekolah lanjutan tinggkat pertama dengan tingkatan yang sama dengan SMP/SLTP saat
itu jika dibandingkan pada masa kini. Stovia (School Tot Van Inlndsche Artsen) yang
sering disebut juga Sekolah Dokter Jawa sebagai lanjutan MULO dengan masa belajar
selama 7 tahun.
b. I rigasi
Dengan diberikanya pengairan rutin di sawah-sawah pertanian di Indonesia,
diharapkan para petani mau menjual hasil panen mereka pada Belanda dengan harga
yang murah.
c. Emigrasi
Kondisi pulau Jawa yang sudah mengalami kelebihan penduduk serta kebutuhan
tenaga kerja di beberapa daerah koloni Belanda, menyebabkan beberapa masyarakat di
Pulau Jawa harus mau dipindahkan ke Sumatera, Kalimantan, bahkan Suriname untuk
bekerja di perusahaan perkebunan milik Belanda.

B. L ATAR BELAKANG MUNCULNYA MASA PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA


Munculnya organisasi-organisasi pada masa Pergerakan Nasional didorong oleh
beberapa faktor, antara lain:
a. Faktor Internal
1. Penderitaan rakyat akibat kebijakan-kebijakan kolonial.
2. Munculnya golongan terpelajar sebagai akibat dari penerapan politik etis.
3. Perkembangan media komunikasi dan transportasi.
4. Rindu terhadap kejayaan masa lampau Indonesia yang gemilang.
5. Timbulnya kesadaran untuk bersatu.
b. Faktor Eksternal
1. Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905.
2. Berkembangnya gerakan nasionalisme di negara-negara Asia dan Afrika.
3. Masuknya paham-paham baru, seperti lIberalisme, nasionalisme, komunisme,
demokrasi, dan pan-islamisme.

C. PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL


CONTOH SOAL
1. SPMB 2003 Kode 331
Dalam rangka mengawasi dan membatasi perkembangan nasionalisme Indonesia
melalui lembaga pendidikan formal, pemerintah Hindia-Belanda menerbitkan beberapa
peraturan, seperti ....
1. Exorbitante Rechten
2. Wilde Schoolen Ordinantie
3. Goeroe Ordinantie
4. Toezicht Ordinantie
Pembahasan
• Exorbitante Rechten adalah hak untuk menangkap siapapun orang yang
membahayakan kedudukan Belanda.
• Wilde Schoolen Ordinantie adalah undang-undang sekolah liar.
• Goeroe Ordonantie yakni undang –undang yang mewajibkan para pendidik di
sekolah-sekolah diluar kontrol pemerintah, memperoleh izin dari instansi yang
ditentukan.
• Toezicht Ordinantie adalah aturan yang mengharuskan sekolah tidak menerima
biaya (subsidi) dari pemerintah tidak memulai aktivitasnya sebelum mendapat ijin
dari pemerintah kolonial.
Jawaban: E

2. SPMB 2005 Kode 390


Sebagian kaum pergerakan nasional, menilai “Petisi Soetardjo” sebagai suatu langkah
mundur dari perjuangan bangsa Indonesia.
SEBAB
Perjuangan yang dicanangkan kaum pergerakan nasional adalah mencapai Indonesia
merdeka tanpa ikatan apapun dari pemerintah Belanda
Pembahasan
Sebagian kaum pergerakan nasional, menilai “Petisi Soetardjo” dengan meminta Indonesia
dimerdekakan dianggap sebagai suatu langkah mundur dari perjuangan bangsa Indonesia
karena perjuangan yang dicanangkan kaum pergerakan nasional adalah mencapai
Indonesia merdeka tanpa ikatan apapun dari pemerintah Belanda.
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)
3. UM UGM 2004 Kode 332
Aliran yang bersifat “kooperatif” pada masa pergerakan nasional kelompok-kelompok
atau pihak yang mau diajak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda yang
biasanya bersifat ...
A. lebih percaya pada kekuatan diri sendiri
B. lebih mengutamakan kepentingannya sendiri
C. biasa disebut oleh pemerintah kolonial sebagai “extremis”
D. lebih mengedepankan kemerdekaan ekonomi daripada kemerdekaan politik
E. seringkali menentang berbagai peraturan yang dibuat oleh pemerintah kolonial
Pembahasan
Organisasi-organisasi pergerakan nasional yang memilih jalur kooperatif umumnya, yaitu
organisasi yang tidak bergerak dibidang politik. Mereka memilih untuk mengembangkan
jalur pendidikan dan budaya (Budi Utomo) serta ekonomi (Sarekat Dagang Islam dan
Sarekat Islam).
Jawaban: D

4. SBMPTN 2013 Kode 146


Alasan Gubernur Jenderal de Jong menolak memberi hak politik kepada penduduk
pribumi adalah ....
1. Volksraad yang diketuai penduduk pribumi tidak mandiri.
2. Sikap pribadi de Jong yang terlalu konservatif.
3. Partai politik belum dapat menjalankan demokrasi.
4. Khawatir terhadap ekspansi Jepang.
Pembahasan
Alasan Gubernur Jenderal de Jong menolak memberi hak politik pada penduduk pribumi
adalah sikap pribadi de Jong yang terlalu konservatif dan tidak suka terhadap segala
sesuatu yang dianggap mengganggu pemerintahan Belanda di Indonesia, serta khawatir
terhadap ekspansi Jepang di Asia, yang saat itu sedang gencar-gencarnya.
Jawaban: C (2, 4 benar)

5. SIMAK UI 2012 Kode 821


Sebab utama yang dikeluarkan oleh Dr. Soetomo dari Budi Utomo dan mendirikan
Indonesische Studie Club adalah ....
A. Asas kebangsaan Jawa tidak sesuai lagi dengan perkembangan rasa kebangsaan yang
ada di masyarakat.
B. Budi Utomo dipimpin kalangan priyayi.
C. Budi Utomo tidak mau membuka diri bagi anggota dari wilayah lain.
D. Budi Utomo bergerak terlalu lunak.
E. Karakteristik Budi Utomo sudah kurang mengakar di kalangan masyarakat.
Pembahasan
Kekecewaan Dr. Sutomo terhadap Budi Utomo yang masih tetap mempertahankan
keekslusifannya (hanya menerima anggota yang berasal dari golongan priyayi di Jawa
dan Madura) membuat beliau harus pindah organisasi dan mendirikan Indonesische Studie
Club.
Jawaban: A

SET 09
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
A. LATAR BELAKANG PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Pada 7 Desember 1941, secara mengejutkan, Jepang telah berhasil menaklukkan
pangkalan perang Amerika di Pearl Harbour, Hawai. Dengan kemenangan tersebut, Jepang
mengganggap dirinya bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku untuk keperluan
industri di negara-negara Asia. Jepang mulai menaklukkan beberapa wilayah di Asia,
seperti Filiphina, Laut Cina Selatan, dan juga tak luput dari serangan Jepang, Indonesia
yang kaya akan bahan baku dan sumber daya manusia. Penyerbuan ke wilayah Selatan
dilakukan oleh angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun) dengan pembagian
tugas sebagai berikut:
a. Angkatan darat bergerak dari Indo Cina untuk menaklukkan Malaysia, Sumatera, P.
Luzon, dan Birma
b. Angkatan laut bergerak dari Pearl Harbour ke Mindanau, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Irian, dan pulau-pulau di Lautan Pasifik.
Pada 11 Januari 1942, Jepang mulai mendarat di Indonesia tepatnya di daerah
Tarakan, Kalimantan Timur. Belanda dengan mudah dibuat menyerah oleh Jepang. Pada
1 Maret 1942, Jepang mulai mendarat di Pulau Jawa, tepatnya di Semarang, Banten, dan
Indramayu. Dengan persiapan yang matang, Jepang mulai menyerang Belanda yang ada
di Jawa. Puncak dari penyerangan tersebut pada 8 Maret 1942 di daerah Kalijati, Subang.
Belanda yang diwakili oleh Teer Porten menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Jepang
yang pada saat perjanjian tersebut diwakili oleh Jenderal Hirada Imamura. Kemenangan
Jepang tersebut disambut baik oleh rakyat Indonesia.

B. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN JEPANG DI INDONESIA


Kebijakan-kebijakan Jepang di Indonesia, umumnya ditujukan untuk kepentingan
militer Jepang dalam menghadapi Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Adapun
kebijakan Jepang tersebut, antara lain:
a. Bidang Politik
1. Pembubaran semua organisasi politik yang ada pada masa Belanda, kecuali MIAI
karena dianggap memiliki kesamaan yang anti Barat.
2. Mendirikan beberapa organisasi seperti:
• Gerakan 3A
Gerakan ini didirikan untuk mengembangkan propaganda Jepang yang
berisi Jepang sebagai pelindung Asia dari kolonialisme Bangsa Barat, Jepang
pemimpin Asia yang akan membuat Asia mencapai puncak kejayaan dan
Jepang sebagai Cahaya Asia yang akan membuat Asia berjaya di mata dunia.
Untuk meyakinkan bangsa Indonesia maka ditunjuklah Mr. Samsudin sebagai
ketuanya.
• Pusat Tenaga Rakyat
Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Mas Mansyur, Soekarno, Suwardi Suryaningrat
dan Moh. Hatta. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk membangun dan
menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda.
• Jawa Hokokai
Organisasi ini didirikan untuk memacu semangat rakyat Indonesia guna
memberikan baktinya demi kemenangan Jepang dalam Perang Pasifik.
3. Memberikan janji kemerdekaan.
b. Bidang Ekonomi
1. Penyitaan seluruh aset Belanda yang ada di Indonesia.
2. Penghapusan tanaman perkebunan di Indonesia.
3. Mewajibkan rakyat Indonesia untuk menanam padi dan pohon jarak.
4. Mewajibkan rakyat Indonesia menyerahkan 60% dari hasil panen yang mereka
peroleh.
5. Membentuk koperasi dengan nama kumiyai.
c. Bidang Militer
1. Membentuk tiga pemerintahan militer di Indonesia, yaitu:
Pemerintahan Militer Angkatan • Darat Tentara ke-25, yang bertugas di wilayah
Sumatera dengan ibu kota di Bukit Tinggi.
• Pemerintahan Militer Angkatan Darat Tentara ke-16, yang bertugas di wilayah
Jawa dan Madura dengan Jakarta sebagai ibu kotanya.
• Pemerintahan Militer Angkatan Laut Tentara ke-2, yang bertugas di wilayah
Indonesia Timur dengan ibu kota berada di Makasar.
2. Membentuk organisasi militer dan semi militer:
• Organisasi Militer
Heiho, pasukan cadangan Jepang dalam menghadapi Perang Asia Timur
Raya.
PETA, pasukan yang dibentuk untuk mempertahankan Indonesia. PETA
sudah mengenal adanya pangkat yang berbeda-beda dalam organisasi,
misalnya Daidanco (komandan batalion), Cudanco (komandan kompi),
Shodanco (komandan peleton), Bundanco (komandan regu), dan Giyuhei
(prajurit sukarela).
• Organisasi Semi Militer
Seinendan, barisan pemuda
Seinentan, barisan murid-murid sekolah dasar
Gakukotai, barisan murid-murid sekolah lanjutan
Fujinkai, barisan wanita
Keibodan, barisan pembantu polisi
Hizbullah, barisan pemuda Islam
d. Bidang Sosial dan Budaya
1. Eksploitasi tenaga manusia dengan menerapkan Romusha untuk membangun
sarana-sarana pertahanan.
2. Kewajiban merayakan Hari Raya Tencosetsu, yaitu hari lahirnya Kaisar Hirohito.
3. Kewajiban melaksanakan Sekrei, upacara menghormati matahari setiap pagi.
4. Diizinkannya proses Indonesianisasi, seperti penggunaan bahasa Indonesia,
pengibaran bendera merah putih, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
5. Penggunaan tarikh Sumera (tarikh Jepang) menggantikan tarikh Masehi. Waktu itu
tarikh Masehi 1942 sama dengan tahun 2602 Sumera.
6. Menghilangkan keistimewaan bangsa kulit putih.
e. Bidang Birokrasi
Mengeluarkan UU No. 27 Tahun 1942 tentang aturan pemerintahan daerah dan
UU No. 28 Tahun 1942 tentang aturan pemerintahan Syu dan Tokubetsu syi. Dengan UU
tersebut, pemerintahan akan dilengkapi dengan pemerintahan sipil. Menurut UU No. 28
ini, pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu (karesidenan). Seluruh Pulau Jawa dan
Madura, kecuali Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta, dibagi menjadi daerah-daerah shu
(karesidenan), shi (kotapraja), ken (kabupaten), gun (kawedanan), son (kecamatan), dan ku
(desa/kelurahan).
Seluruh Pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi 17 shu. Pemerintahan shu itu dipimpin
oleh seorang shucokan. Shucokan memiliki kekuasaan, seperti gubenur pada zaman
Hindia-Belanda yang meliputi kekuasaan legislatif dan eksekutif. Dalam menjalankan
pemerintahan, shucokan dibantu oleh Cokan Kanbo (Majelis Permusyawaratan Shu).
Setiap Cokan Kanbo ini memiliki tiga bu (bagian), yakni Naiseibu (bagian pemerintahan
umum), Kaisaibu (bagian ekonomi) dan Keisatsubu (bagian kepolisian). Pemerintah
pendudukan Jepang juga dapat membentuk sebuah kota yang dianggap memiliki posisi
sangat penting sehingga menjadi daerah semacam daerah swatantra (otonomi). Daerah
ini disebut tokubetsushi (kota istimewa) yang posisi dan kewenangannya, seperti shu yang
berada langsung di bawah pengawasan gunseikan.

C. PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP PEMERINTAHAN JEPANG DI INDONESIA


Berdasarkan karakter dan jenis perjuangannya, perlawanan terhadap pemerintahan
Jepang dapat kita bagi menjadi:
a. Perlawanan Kooperatif
Perlawanan jenis ini umumnya dilakukan melalui organisasi-organisasi yang didirikan
oleh Jepang, seperti Gerakan 3A, PUTERA, dan Jawa Hokokai. Para tokoh Indonesia yang
memilih berjuang dengan jalan ini menilai bahwa pemerintahan Jepang lebih sadis
ketimbang pemerintahan sebelumnya.
b. Perlawanan Nonkooperatif
1. Perlawanan ulama
• Teungku Hamid dan Teungku Abdul Jalil memimpin perlawanan di Aceh.
• K.H. Madriyas memimpin perlawanan di Indramayu.
• K.H. Zaenal Mustofa memimpin perlawanan di Singaparna, Tasikmalaya.
2. Perlawanan PETA
• Syudanco Supiyadi memimpin perlawanan di Blitar.
• Budanco Khusaeri memimpin perlawanan di Cilacap.
3. Gerakan bawah tanah
• Golongan Amir Sjarifudin yang sangat anti terhadap Fasisme.
• Golongan Sutan Sjahrir yang berisi golongan terpelajar.
• Golongan Sukarni yang peranannya sangat besar ketika persiapan proklamasi.
• Golongan Ahmad Subardjo yang mendirikan Asrama Muda Indonesia bergerak
dalam bidang pendidikan.

D. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


a. Dampak Positif
1. Berkembangnya proses Indonesianisasi.
2. Para pemuda Indonesia mendapat pendidikan militer.
3. Banyak tokoh Indonesia yang diangkat sebagai pejabat tinggi dalam pemerintahan.
4. Kesempatan untuk mempersiapkan kemerdekaan.
b. Dampak Negatif
1. Kelaparan dan kemiskinan
2. Kerusakan alam
3. Penderitaan akibat romusha

CONTOH SOAL
1. UM-UGM 2013 Kode 271
Tanaman yang wajib ditanam oleh masyarakat Indonesia terutama di Jawa pada masa
pendudukan Jepang adalah ....
1. jarak
2. tembakau
3. kapas
4. nila
Pembahasan
Pada pendudukan Jepang, tanaman perkebunan dilarang karena tidak menguntungkan
mereka dalam Perang Pasifik. Sebagai gantinya, rakyat wajib menanam padi, pohon jarak,
dan kapas.
Jawaban: B (1, 3 benar)

2. UMB PTN 2010 Kode 131


Salah satu peninggalan pendudukan Jepang yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh
bangsa Indonesia adalah keberadaan Tonarigumi atau Rukun Tetangga (RT). Berikut ini
tujuan pembentukan Tonarigumi oleh tentara pendudukan Jepang waktu itu, kecuali ....
A. mengorganisasi seluruh penduduk menjadi sel-sel
B. melakukan mobilisasi penduduk
C. melakukan indoktrinasi propaganda Jepang
D. melakukan penangkapan terhadap penduduk yang dicurigai
E. melakukan pelaporan kepada tentara Jepang mengenai kondisi pedesaan setiap
minggu
Pembahasan
Tugas Tonarigumi pada masa pendudukan Jepang adalah mengorganisasi seluruh
penduduk menjadi sel-sel, melakukan mobilisasi penduduk, melakukan penangkapan
terhadap penduduk yang dicurigai dan melakukan pelaporan kepada tentara Jepang
mengenai kondisi pedesaan setiap minggu.
Jawaban: C

3. SPMB 2005 Kode 491


Pada zaman pendudukan Jepang, pengembangan bahasa Indonesia mendapat peluang
semakin besar setelah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda.
SEBAB
Bangsa Indonesia tidak bisa berbahasa Jepang, sehingga bahasa Indonesia digunakan
untu bidang administrasi, pendidikan, komunikasi masa, kesusastraan dan lain-lain.
Pembahasan
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)
Diizinkannya penggunaan bahasa Indonesia saat itu karena menghilangkan pengaruh
Barat, bagian dari propaganda Jepang dan mayoritas rakyat Indonesia belum bisa
menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa sehari-harinya.

4. SPMB 2004 Kode 561


Setiap penerapan kebijakan pemerinahan pendudukan Jepang terhadap gerakan
kebangsaan Indonesia, diprioritaskan untuk ....
1. menghapus pengaruh barat
2. menghilangkan pengaruh elit Islam terhadap masyarakat
3. mengadakan mobilisasi untuk kemenangan Jepang
4. memeroleh simpati
Pembahasan
Tujuan kebijakan-kebijakan pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia, memang untuk
menghapus pengaruh barat, menghilangkan pengaruh elit Islam terhadap masyarakat,
mengadakan mobilisasi untuk kemenangan Jepang dalam Perang Pasifik, dan memeroleh
simpati.
Jawaban: E (1, 2, 3 dan 4 benar)

5. SPMB 2003 Kode 530


Dengan Tonarigumi pemerintah Jepang merubah struktur pedesaan Indonesia.
SEBAB
Tonarigumi mengadakan latihan pencegahan bahaya udara, kebakaran dan
pemberontakan, kabar bohong dan mata-mata.
Pembahasan
Dengan Tonarigumi pemerintah Jepang merubah struktur pedesaan Indonesia.
Tugas Tonarigumi adalah mengadakan latihan pencegahan bahaya udara, kebakaran,
pemberontakan, kabar bohong, dan mata-mata.
Jawaban: B (Pernyataan benar, alasan benar, tidak memiliki keterkaitan)

SESI 10
PERISTIWA SEPUTAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
A. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Protes keras dilayangkan oleh Soekarno dan Hatta setelah mereka mengetahui
bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan pada Burma dan Filipina. Selain itu,
kedua tokoh tersebut tegas mengancam pada pihak Jepang akan lepas tangan dalam
usaha menarik simpati rakyat Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam Perang
Pasifik. Atas dasar ancaman tersebut, pihak Jepang langsung merespons untuk segera
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Adapun langkah-langkah yang diambil sebagai
berikut:
a. Pembentukan Chuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat)
Badan ini dibentuk untuk memberikan saran-saran pada Saiko Shikikan (Kumaikici
Harada) mengenai masalah-masalah pengembangan pemerintahan militer, pendidikan
dan penerangan, industri dan ekonomi, kemakmuran dan bantuan sosial, serta
kesehatan.
b. Pembentukan BPUPKI
Pada 17 Juli 1944, karena kondisi Jepang yang semakin terdesak oleh sekutu di
Perang pasifik, Perdana Menteri Tojo harus rela digantikan oleh Kaiso. Kaiso sadar bahwa
Jepang butuh banyak dukungan dari Indonesia. Untuk itu pada 7 September 1944,
dikeluarkan sebuah janji bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan suatu saat. Janji
tersebut kemudian dikenal sebagai Janji Kaiso.
Menindaklanjuti Janji Kaiso tersebut, pada 1 Maret 1945, Kumaikici Harada
membentuk sebuah badan yang diberi nama Dokuritsu Junbi Cosakai atau dikenal sebagai
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan yang diketuai
oleh Dr. K.R.T. Radjiman Widyoningrat ini bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia.
Dalam pelaksanaan tugasnya, BPUPKI tercatat telah mengalami dua kali persidangan.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 bertempat di Gedung
Chou Shangi In, Jakarta, yang sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila. Sidang ini
mengagendakan tentang usulan dasar negara.
Sebanyak 46 orang anggota BPUPKI yang mengusulkan tentang konsep dasar
negara, namun hanya ada tiga orang saja yang dianggap memenuhi syarat. Ketiga oranf
tersebut, yaitu Mr. Muh. Yamin, Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Pada 29 Mei 1945, M.
Yamin mengusulkan tentang lima hal sebagai Asas Dasar Negara Republik Indonesia,
yakni:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Pada 31 Mei 1945, Mr. Supomo mengajukan usulan tentang Dasar Negara Indonesia
Merdeka:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
Keesokan harinya, pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno membacakan pidato dengan judul
Lahirnya Pancasila yang terdiri atas:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan peri kemanusiaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sampai sidang berakhir, BPUPKI belum menentukan mengenai konsep dasar negara
mana yang cocok dan relevan dengan kepribadian Indonesia. Menanggapi masalah
tersebut, akhirnya Dr. Radjiman memutuskan membentuk panitia kecil yang berjumlah 9
orang dikenal sebagai Panitia Sembilan. Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan yang diketuai
oleh Soekarno berhasil merumuskan tentang konsep dasar negara yang dikenal dengan
nama Piagam Jakarta.
Sidang BPUPKI yang kedua diselenggarakan pada 10-16 Juli 1945 dengan agenda
membahas:
1. Pembentukan kepanitiaan yang terdiri atas:
• Panitia perancang UUD diketuai oleh Ir. Soekarno.
• Panitia perancang ekonomi dan keuangan diketuai oleh Moh.Hatta.
• Pantia Pembela Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno.
2. Menentukan wilayah Indonesia
3. Menentukan bentuk pemerintahan yang akan digunakan.
c. Pembentukan PPKI
BPUKPI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnya,
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945. Badan
yang diketuai oleh Ir. Soekarno itu beranggotakan 21 orang yang terdiri dari 12 orang
wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi, dan masing-masing
satu orang dari Kalimantan, Sunda Kecil, Maluku, serta golongan etnis Tionghoa ditambah
6 orang tanpa izin dari pihak Jepang.

B. PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


Beberapa peristiwa menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain:
a. Peristiwa Rengasdengklok
Keterpurukan Jepang dalam Perang Asia Raya mencapai puncaknya setelah
kota Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan bom atom oleh sekutu. Pada 9 Agustus 1945
Jenderal Terauchi memanggil Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk
pergi ke Dalat, Saigon. Pada 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat
kepada Sukarno dan Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Setelah itu, Terauchi
menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada 14
Agustus.
Pada 14 Agustus 1945, Perdana Menteri Kaiso menyatakan Jepang telah menyerah
dalam Perang Pasifik. Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Kaisar Hirohito keesokan
harinya. Para pemuda yang mendengar berita tersebut langsung mengadakan rapat di
Gedung Bakteriologi, jalan Pegangsaan Timur, Jakarta. Rapat yang dipimpin oleh Chaerul
Shaleh ini membahas tentang keinginan golongan muda agar proklamasi kemerdekaan
dilaksanakan secepatnya. Wikana, Sukarni, dan Darwis kemudian mendatangi kediaman
Soekarno yang berada di jalan Pegangsaan Timur No. 56 untuk membahas mengenai
hasil rapat pemuda di Gedung Bakteriologi tersebut. Soekarno yang mewakili golongan
tua menolak hasil rapat tersebut dengan alasan masalah proklamasi harus dibicarakan
dahulu dengan PPKI.
Pada 16 Agustus 1945, para pemuda akhirnya mengambil inisiatif untuk
mengamankan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar terhindar dari pengaruh
Jepang. Perdebatan mengenai kapan waktu proklamasi pun terjadi setelah Soekarno dan
Hatta tiba di Rengasdengklok. Akhirnya, Soekarno setuju jika proklamasi dilaksanakan
secepatnya setelah kedua tokoh tersebut kembali ke Jakarta. Atas jaminan keamanan dari
Ahmad Soebardjo, Soekarno dan Hatta pun kembali ke Jakarta.
b. Perumusan Naskah Proklamasi
Rombongan Sukarno segera kembali ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1. Para tokoh-tokoh nasionalis berkumpul di rumah Maeda, untuk merumuskan
teks proklamasi. Di rumah Maeda, hadir para anggota PPKI, para pemimpin pemuda, para
pemimpin pergerakan, dan beberapa anggota Chuo Sangi In yang ada di Jakarta. Mereka
berjumlah 40 - 50 orang. Rumah Laksamana Maeda itu dianggap aman dari kemungkinan
gangguan yang sewenang-wenang dari anggota-anggota Rikugun (Angkatan Darat
Jepang/Kampeitai) yang hendak menggagalkan usaha proklamasi Indonesia.
Setelah berbicara sebentar dengan Sukarno, Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo,
Laksamana Maeda memohon diri untuk beristirahat dan mempersilakan para pemimpin
Indonesia berunding sampai puas di rumahnya. Di ruang makan Maeda, dirumuskanlah
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ketika peristiwa itu berlangsung, Maeda
tidak hadir, tetapi Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama Sukarni, Sudiro,
dan B.M. Diah menyaksikan Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo membahas perumusan
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sukarno pertama kali menuliskan kata pernyataan “Proklamasi”. Ahmad Subarjo
kemudian menyampaikan kalimat “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia” dan Moh. Hatta menambahkan kalimat: “Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya”. Sukarno menuliskan, “Jakarta, 17-8-45 Wakil-wakil
bangsa Indonesia”, sebagai penutup. Sukarno kemudian minta persetujuan dan minta
tanda tangan kepada semua yang hadir sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia. Para
pemuda menolak dengan alasan sebagian yang hadir banyak yang menjadi kolaborator
Jepang. Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi cukup ditandatangani dua orang
tokoh, yakni Sukarno dan Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Usul Sukarni diterima.
Dengan beberapa perubahan yang telah disetujui, konsep itu kemudian diserahkan
kepada Sayuti Melik untuk diketik.
c. Pembacaan teks proklamasi
Tanggal 17 Agustus 1945, hari yang ditunggu oleh rakyat Indonesia karena hari itu
bangsa Indonesia telah mencapai puncak perjuangannya melawan penjajahan bangsa
asing. Jalan Pegangsaan Timur No. 56 dijadikan lokasi pembacaan teks proklamasi
dengan pertimbangan keamanan yang lebih terjamin ketimbang dilakukan di Lapangan
Ikada. Tepat pukul 10:00 WIB Soekarno yang didampingi Hatta mulai membacakan teks
proklamasi. Acara berikutnya, pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh Latief
Hendraningrat dan S. Suhud. Bersamaan dengan naiknya bendera Merah Putih, para hadirin
secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya tanpa ada yang memimpin. Setelah itu,
Suwiryo memberikan sambutan kemudian disusul sambutan Dr. Muwardi. Sekitar pukul
11.00 WIB, upacara telah selesai. Setelah itu, Dr. Muwardi menunjuk beberapa anggota
Barisan Pelopor untuk menjaga keselamatan Sukarno dan Moh. Hatta.
d. Penyebarluasan berita proklamasi
Berita penyebarluasan proklamasi segara dilakukan melalui berbagai macam cara.
Beberapa yang ditempuh, antara lain:
1. Mengirim beberapa anggota PPKI ke daerah-daerah.
2. Melalui surat kabar (Suara Asia).
3. Melalui radio (Domei dan Hoso Kanri Kyoku)
4. Pamflet dan coretan dinding.
e. Pembentukan Alat Kelengkapan Negara
Mengenai pembentukan alat kelengkapan negara, PPKI baru bisa membahasnya
pada 18-22 Agustus 1945 di Pejambon (sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila). Hasil
rapat PPKI tersebut, antara lain:
1. Pada18 Agustus 1945 yang dihasilkan:
Atas usulan dari Otto • Iskandardinata, secara aklamasi terpilihlah Ir. Soekarno
sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakilnya.
• Mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara.
• Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan Mr. Kasman
Singodimejo, dengan beberapa wakilnya, yakni Sutarjo Kartohadikusumo, Mr.
Latuharhary, dan Adam Malik.
Tugas dan kewajiban komite ini tertuang dalam Maklumat Wakil Presiden No. X
tanggal 16 Oktober 1945, yakni sebagai pengganti MPR sementara, membantu
presiden dalam melaksanakan tugas kenegaraannya juga sebagai penyusun Garis-
Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
2. Pada 19 Agustus 1945, hal-hal yang ditetapkan:
• Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi dan masing-masing daerah
dipimpin oleh seorang gubernur, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Maluku, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
• Mengangkat 12 menteri yang membawahi departemen dan 4 pejabat tinggi.
3. Pada 22 Agustus 1945, hari terakhir sidang PPKI ini menghasilkan keputusan:
• Pembentukan Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID).
• Atas nama persatuan, menetapkan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai
partai tunggal di Indonesia.
Sutan Sjahrir menganggap kebijakan tersebut telah mencederai demokrasi di
Indonesia dan menjurus ke arah fasisme. Pemerintah merespons kritikan tersebut
dengan mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 3 November
1945 tentang pembentukan partai-partai politik di Indonesia dan Maklumat Wakil
Presiden No. X tanggal 14 November 1945 tentang penerapan sistem Demokrasi
Parlementer di Indonesia.
f. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Organisasi ini sering dianggap sebagai cikal bakal tentara Indonesia. Awal
didirikannya justru organisasi ini dimasukan menjadi bagian Badan Penolong Keluarga
Korban Perang (BKKP) dengan tugas utamanya memelihara keselamatan rakyat.
Oerip Sumohardjo memprotes keras kebijakan ini. Alasan yang diutarakan beliau,
Indonesia butuh tentara untuk menghadapi sekutu yang akan datang. Atas berbagai
pertimbangan, akhirnya pemerintah mengeluarkan Maklumat No. X tanggal 5 Oktober
1946 tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

CONTOH SOAL
1. SIMAK UI 2010 Kode 805
Pada pertengahan November 1945 Kabinet Presidensil pimpinan Sukarno diganti dengan
Kabinet Parlementer di bawah pimpinan Sutan Syahrir dengan alasan agar ....
A. Presiden Sukarno berkonsentrasi dalam tugasnya sebagai kepala Negara.
B. Sutan Syahrir dapat menempatkan kelompok pemuda dalam jajaran kabinet.
C. Pemerintah Belanda mau berunding dengan pemerintah Republik Indonesia untuk
menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.
D. Indonesia tidak dituduh oleh Belanda sebagai negara buatan Jepang.
E. Golongan muda tidak selalu menekan Golongan tua.
Pembahasan
Tugas berat harus dijalani oleh Soekarno pada awal kemerdekaan Indonesia yakni sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan. Untuk lebih berkonsentrasi mengenai urusan
negara, maka dikeluarkan lah Maklumat No. X tanggal 14 November 1945. Sutan Sjahrir
diberikan kepercayaan menjabat sebagai kepala pemerintahan pertama dalam sistem
demokrasi parlementer.
Jawaban: A

2. SIMAK UI 2014
Pada malam tanggal 16, sepulang dari Rengasdengklok, rencananya akan diadakan rapat
PPKI, tetapi tidak diperoleh izin dari pemerintah pendudukan Jepang di Jawa.
SEBAB
Pasca kekalahan Jepang dari sekutu dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang telah menjadi
alat sekutu.
Pembahasan
Sekembalinya dari Rengasdengklok, Sukarno dan Moh. Hatta diantarkan Laksamana
Maeda menemui Gunseikan Mayor Jenderal Hoichi Yamamoto (Kepala Pemerintahan
Militer Jepang). Akan tetapi Gunseikan menolak menerima Sukarno-Hatta pada tengah
malam. Dengan ditemani oleh Maeda, Shigetada Nishijima dan Tomegoro Yoshizumi serta
Miyoshi sebagai penterjemah, mereka pergi menemui Somubuco Mayor Jenderal Otoshi
Nishimura (Direktur/Kepala Departemen Umum Pemerintahan Militer Jepang) untuk
membicarakan mengenai rencana rapat persiapan pelaksanaan kemerdekaan Indonesia.
Nishimura menolak memberi bantuan dengan alasan sudah mendapat perintah dari pihak
serikat untuk tidak mengubah status dan keadaan di Indonesia. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa pada saat itu Jepang hanya dijadikan alat oleh sekutu untuk menjaga
keadaan di Indonesia sampai sekutu datang.
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)

3. SIMAK UI 2013 Kode 638


Pada 1947 Menteri PP dan K, Mr. Suwandi, melakukan upaya-upaya pengembangan
bahasa Indonesia dengan membentuk Komisi Bahasa. Tugas dari Komisi Bahasa tersebut
adalah ....
1. menetapkan ejaan bahasa Indonesia
2. menetapkan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia
3. menyusun kamus baru atau menyempurnakan kamus yang telah ada dalam bahasa
Indonesia untuk keperluan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah
4. menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pemerintahan
Pembahasan
Pada 16 Juni 1947 Menteri PP dan K, Mr. Suwandi, melakukan upaya-upaya pengembangan
bahasa Indonesia dengan membentuk Komisi Bahasa. Tugas komisi ini adalah menetapkan
ejaan bahasa Indonesia, menetapkan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia dan menyusun
kamus baru atau menyempurnakan kamus yang telah ada dalam bahasa Indonesia untuk
keperluan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

SET 11
UPAYA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
A. LATAR BELAKANG USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Pada 14 Agustus 1945, pemerintah Jepang melalui Perdana Menteri Kaiso menyatakan
menyerah dalam menghadapi pihak sekutu di Perang dunia II yang dipertegas dengan
pernyataan Kaisar Hirohito keesokan harinya. Dengan menyerahnya Jepang tersebut,
secara otomatis wilayah jajahan Jepang termasuk Indonesia diserahkan pada sekutu.
Berdasarkan hasil keputusan dari Civil Affairs Agreement (pertemuan antara Jepang
dengan sekutu) yang dilaksanakan pada 24 Agustus 1945 di London, menyatakan Inggris
bertindak atas nama Belanda dan pelaksanaannya diatur oleh NICA yang bertanggung
jawab kepada sekutu. Pada 15 September 1945, pasukan sekutu yang tergabung dalam
Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letjen Sir Philip Christison,
tiba di Jakarta. Adapun tugas AFNEI:
a. Membebaskan tawanan perang sekutu yang ditahan Jepang.
b. Menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang.
c. Melucuti dan memulangkan tentara Jepang.
d. Mencari dan menuntut penjahat perang.
Awalnya, rakyat Indonesia tidak berfikir negatif ketika pasukan AFNEI datang. Akan
tetapi, kondisi berubah setalah diketahui AFNEI membawa serta orang-orang NICA
(Netherlands Indies Civil Administration).
Tujuan kedatangan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia membuat rakyat
Indonesia menentang dengan perjuangan senjata dan diplomasi yang melibatkan dunia
internasional.

B. PERJUANGAN BERSENJATA
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaanya tersebut, salah satu cara yang
dilakukan oleh rakyat Indonesia dengan cara berperang melawan Belanda. Soekarno,
selaku Presiden Indonesia pada saat itu, sebenarnya, tidak menyukai cara ini karena akan
memakan korban jiwa yang banyak dari pihak Indonesia. Adapun beberapa pertempuran
yang dilakukan oleh rakyat Indonesia, antara lain:
a. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Pada 25 Oktober 1945, pasukan Inggris dipimpin Brigjen A.W.S. Mallaby tiba di
Surabaya. Saat itu juga, pasukan Inggris menyerbu dan menduduki gedung-gedung
pemerintah. Selain itu, pasukan Inggris juga menyebar selebaran yang memerintahkan
pada semua orang Indonesia untuk menyerahkan senjata. Bila tidak mengindahkan
himbauan itu, akan diancam hukuman mati.
Rakyat menolak himbauan sekutu dan melakukan perlawanan. Pada 31 Oktober
1945, terjadi baku tembak yang mengakibatkan Brigjen A. W. S. Mallaby tewas di Bank
Internio (Jembatan Merah). Penggantinya Mayjen Mansergh mengeluarkan ultimatum
bahwa yang membunuh Mallaby harus menyerahkan diri selambat-lambatnya tanggal
10 November 1945 pukul 06.00 pagi. Jika tidak menyerahkan diri, pasukan sekutu akan
menyerang kota Surabaya.
Karena ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh rakyat Surabaya, pasukan sekutu
kota Surabaya yang dipimpin Bung Tomo, Sungkono, dan Gubernur Suryo melakukan
perlawanan. Ribuan rakyat meninggal dalam pertempuran itu. Oleh karena itu, setiap
tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
b. Bandung (23 Maret 1946)
Sejak Oktober 1945, pasukan AFNEI memasuki kota Bandung. Ketika itu, TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) bersama rakyat sedang berjuang merebut senjata dari tangan Jepang.
AFNEI menuntut pada pasukan Indonesia untuk menyerahkan senjata dan disusul
ultimatum yang memerintahkan TKR menginggalkan kota Bandung Utara paling lambat
tanggal 29 Oktober 1945. Akan tetapi, ultimatum tersebut tidak dipedulikan oleh TKR dan
rakyat Bandung.
TKR yang dipimpin Arudji Kartawinata melakukan serangan terhadap kedudukan
AFNEI. Keadaan itu berlanjut sampai memasuki tahun 1946. Untuk kedua kalinya pada
23 Maret 1945, AFNEI mengeluarkan ultimatum agar TRI (Tentara Republik Indonesia)
meninggalkan kota Bandung. Bersamaan dengan itu atau sehari sebelumnya, pemerintah
Republik Indonesia dari Jakarta mengeluarkan perintah yang sama. Akhirnya, TRI Bandung
patuh terhadap pemerintah meskipun dengan berat hati. Sambil mengundurkan diri, TRI
membumihanguskan kota Bandung bagian selatan. Dalam pertempuran di Bandung, M.
Toha gugur.
c. Pertempuran Ambarawa (21 – 15 Desember 1945)
Pertempuran Ambarawa terjadi karena sekutu yang dipimpin Brigjen Bethel yang
diboncengi NICA dengan sepihak membebaskan tawanan sekutu yang ada di Magelang
dan Ambarawa. Tindakan sekutu ini dianggap telah melanggar kedaulatan RI. Setelah
TKR mengadakan konsolidasi, Divisi V Kolonel Sudirman memperkuat wilayah Ambarawa
dengan taktik Supit Urang, yaitu menyerang dari berbagai arah. Terjadilah pertempuran
yang dahsyat pada 15 Desember 1945. Dalam pertempuran ini, TKR dibantu kesatuankesatuan
dari daerah lain, yaitu dari Surakarta dan Salatiga. Pertempuran Ambarawa
dimenangkan pihak TKR. Namun dalam tertempuran tersebut, Kolonel Isdiman gugur
dan diperingati sebagai Hari Infanteri.

C. PERJUANGAN DIPLOMASI
Cara kedua yang ditembuh bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaannya melalui jalur diplomasi atau berunding. Inilah cara terbaik menurut
Soekarno karena kemungkinan jatuhnya korban jiwa akan lebih sedikit dibanding dengan
jalur bersenjata. Adapun beberapa perundinagn yang dilakukan oleh pihak Indonesia
dengan Belanda:
CONTOH SOAL
1. SPMB 2005 KODE 790
Dalam sengketa Indonesia-Belanda, Australia mewakili Indonesia dalam Komisi Tiga
Negara karena ...
A. Australia adalah negara tetangga.
B. Australia mempunyai hubungan baik sebelum kemerdekaan RI.
C. Pemerintah Australia mendukung RI.
D. Partai Buruh Australia mendukung RI.
E. Hubungan diplomatik dengan RI menguntungkan Australia.
Pembahasan
Alasan Australia menawarkan diri menjadi wakil Indonesia dalam Komisi Tiga Negara, Partai
Buruh Australia yang duduk dalam parlemen negara tersebut mendukung perjuangan
RI.
Jawaban: D

2. SBMPTN 2014
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, negeri Belanda pada 1949
menghasilkan keputusan penting, antara lain ...
1. Belanda harus menarik seluruh pasukan di wilayah-wilayah yang dikuasasi oleh
Republik Indonesia.
2. Akan dibentuk pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS).
3. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada pemerintah Republik Indonesia
Serikat (RIS).
4. Ibukota Republik Indonesia Serikat dikembalikan ke Jakarta.
Pembahasan
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada 1949
menghasilkan keputusan penting, antara lain Belanda harus menarik seluruh pasukan di
wilayah-wilayah yang dikuasasi oleh Republik Indonesia, akan dibentuk pemerintahan
Republik Indonesia Serikat (RIS), Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada
pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS), dan ibukota Republik Indonesia Serikat
dikembalikan ke Jakarta.
Jawaban : E (1,2,3,4 benar)

3. SIMAK UI 2011 Kode 531


Amir Syarifuddin meminta Presiden Soekarno untuk membatalkan Perundingan Renville
karena menurutnya ...
A. Perundingan tersebut dengan mudah akan dilanggar oleh Belanda.
B. Belanda tidak akan mematuhi berbagai pasal yang terdapat dalam perundingan
tersebut.
C. Perundingan tersebut merupakan representasi keinginan Belanda.
D. Perundingan tersebut bukan representasi perundingan antara Indonesia dan
Belanda.
E. Perundingan tersebut tidak menyentuh persoalan utama pertikaian antara Indonesia
dan Belanda.
Pembahasan
Perjanjian Renville adalah perjanjian yang dilaksanakan dengan tujuan awalnya
mendamaikan konflik Indonesia dan Belanda setelah Agresi Militer Belanda I (AMB I). Pada
kenyataannya, perundingan ini justru membuat wilayah Indonesia semakin sempit saja.
Dengan demikian, dapat kita katakan tujuan Renville bagi Belanda sebagai representasi
keinginan Belanda.
Jawaban: C

SET 12
PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA DI AWAL KEMERDEKAAN (1945-1959)
A. KEADAAN EKONOMI INDONESIA 1945-1949
CONTOH SOAL
1. SIMAK UI 2013 kode 638
Tujuan utama nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Pemerintah Republik Indonesia
(15 Desember 1951) ....
A. agar bisa mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri
B. mampu menetapkan dan mengakomodir undang-undang perbankan
C. menjadi bank sentral
D. mampu mengawasi peredaran uang di tengah-tengah masyarakat
E. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
Pembahasan
Pemerintah membutuhkan bank sentral, setelah usulan penggunaan BNI ditolak dalam
KMB. Untuk itu, pada 15 Desember 1951, dilakukannya nasionalisasi de Javasche Bank
menjadi Bank Pemerintah Republik Indonesia.
Jawaban: C

2. SIMAK UI 2010 Kode 807


Pemerintah Indonesia melakukan Indonesianisasi de Javasche Bank menjadi Bank
Indonesia karena ...
A. Pemerintah ingin memudahkan pengawasan terhadap bank sirkulasi.
B. Memudahkan penerapan peraturan guna mengembangkan bak-bank swasta.
C. Pemerintah ingin menempatkan orang Indonesia untuk mengantikan posisi orang
orang Belanda.
D. de Javasche Bank dinyatakan pailit.
E. Pemerintah ingin menghindari penyusupan agen-agen Belanda di bidang ekonomi.
Pembahasan
Salah satu alasan terjadinya Indonesianisasi de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia,
pemerintah ingin menghindari penyusupan agen-agen Belanda di bidang ekonomi.
Jawaban: E

3. UM UGM 2008 Kode 492


Pada awal kemerdekaan, masalah perekonomian menjadi persoalan yang mendesak
untuk segera diatasi. Dalam hal ini pemerintah telah melakukan beberapa tindakan
preventif, yaitu ...
1. Melakukan peminjaman dengan jaminan pembayaran selambat-lambatnya 40
tahun.
2. Pemerintah melakukan devaluasi terhadap mata uang asing terutama mata uang
Jepang.
3. Pemerintah mengeluarkan Oeang Republik Indonesia (ORI).
4. Memberlakukan Bank Central sebagai penyangga ekonomi nasional.
Pembahasan
Beberapa kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah perekonomian Indonesia
di awal kemerdekaan adalah Melakukan peminjaman dengan jaminan pembayaran
selambat-lambatnya 40 tahun, pemerintah melakukan devaluasi terhadap mata uang
asing terutama mata uang Jepang, Pemerintah mengeluarkan Oeang Republik Indonesia
(ORI), dan memberlakukan Bank Central sebagai penyangga ekonomi nasional.
Jawaban: E (1, 2, 3, dan 4 benar)

4. UM UGM 2003 Kode 432


Pada awal dasawarsa 1950-an, Soemitro Djojohadikusumo mengusulkan program
ekonomi yang dikenal sebagai Gerakan Benteng, tetapi gagal karena ....
1. Mental konsumtif pengusaha Indonesia.
2. Adanya penyalahgunaan bantuan pemerintah.
3. Mental bersaing pengusaha pribumi rendah.
4. Lambatnya proses kedewasaan pengusaha Indonesia.
Pembahasan
Beberapa sebab kegagalan Kebijakan Ekonomi Gerakan Benteng, yaitu mental konsumtif
pengusaha Indonesia, adanya penyalahgunaan bantuan pemerintah, mental bersaing
pengusaha pribumi rendah, lambatnya proses kedewasaan pengusaha Indonesia, dan
pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi alam sistem
ekonomi liberal.
Jawaban: E (1, 2, 3, dan 4 benar)

5. SNMPTN 2012 Kode 541


Penyebab kegagalan politik Benteng yang dilaksanakan sejak kabinet Natsir sampai
dengan Kabinet Ali Sastroamidjojo II adalah ....
1. blokade Ekonomi Belanda
2. masa Pemerintahan yang singkat
3. terjadinya krisis ekonomi
4. munculnya pengusaha “Ali-Baba”
Pembahasan
Penyebab kegagalan politik Benteng yang dilaksanakan sejak kabinet Natsir sampai
dengan Kabinet Ali Sastroamidjojo II, masa Pemerintahan yang singkat dan munculnya
kebijakan Ali-Baba.
Jawaban: C (2, 4 benar)

SESI 13
ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
A. PERISTIWA PKI MADIUN 1948
a. Faktor yang Melatarbelakangi Peristiwa Ini
1. Amir Sjarifuddin menolak kebijakan kabinet Hatta tentang Reorganisasi dan
Rasionalisasi Tentara (RERA)
Ketimpangan antara ketersedian senjata dengan jumlah tentara yang ada
memaksa Hatta melakukan kebijakan tersebut. Kondisi yang demikian sangat tidak
menguntungkan bagi Indonesia terutama pada saat itu kita sedang menghadapi
Agresi Militer yang dilancarkan oleh Belanda. Dengan menerapkan kebijakan
tersebut, diharapkan akan tersaring tentara-tentara yang berkualitas. Kebijakan
ini juga bertujuan untuk memangkas anggaran untuk militer, mengingat kondisi
perekonomian Indonesia yang sedang tidak stabil pada saat itu. Tujuan berikutnya
dari kebijakan ini adalah untuk memangkas keberadaan organisasi yang berafiliasi
dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dipimpin
oleh Amir Sjarifuddin tidak pelak harus menerima konsekuensi dari kebijakan Hatta
tersebut.
2. Kekecewaan Amir Sjarifuddin terhadap perundingan Renville
Amir Sjarifuddin adalah tokoh yang memimpin delegasi Indonesia dalam
Perundingan Renville. Beliau juga yang menandatangi perundingan tersebut. Setelah
diturunkan sebagai perdana menteri, Amir Sjarifuddin justru meminta pemerintah
Indonesia membatalkan perundingan tersebut. FDR dijadikan oleh Amir Sjarifuddin
untuk memperjuangkan penolakan terhadap Perundingan Renville.
3. Keinginan PKI mendirikan negara Soviet Republik Indonesia
Karena kekecewaan terhadap Indonesia pada 18 September 1948, Amir
Sjarifuddin (Ketua FDR) dan Musso (Ketua PKI) akhirnya memproklamasikan
berdirinya negara Soviet Republik Indonesia. Pemerintah Indonesia tidak tinggal
diam menghadapi masalah Madiun Affair pada 1948 ini. Berbagai cara ditempuh,
agar masalah ini segera dapat teratasi.
b. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Masalah Ini
1. Soekarno mengultimatum rakyat Madiun untuk memilih “Soekarno-Hatta atau
Musso-Amir”.
2. Menggelar Operasi Militer yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman.
Musso akhirnya mati tertembak di daerah Somoroto, Ponogoro. Amir Sjarifuddin
berhasil ditangkap ketika dia berada di daerah Branti, Grobogan.

B. GERAKAN DARUL ISLAM/TENTARA ISLAM INDONESIA (DI/TII)


C. PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
Pemberontakan Andi Azis ini terjadi didasarkan atas penolakan masuknya pasukan
APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) ke Makasar. Langkah selanjutnya
yang dilakukan oleh pasukan yang dipimpin oleh Andi Azis ini menyerang markas APRIS
yang ada di Makasar.
Untuk menumpas gerakan ini, Kolonel Alex Kawilarang ditugaskan memimpin
operasi militer. Pada 1953, gerakan ini dapat diatasi dan semua orang yang dianggap
terlibat pada peristiwa ini dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

D. GERAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS)


Penolakan untuk begabung dengan NKRI menjadi dasar bagi Mr. Dr. Christian
Robert Soumokil untuk mendirikan Republik Maluku Selatan. Upaya perdamaian pernah
ditempuh oleh pemerintah dengan mengutus Dr. J. Leimena untuk berunding dengan
Soumokil, namun upaya ini tidak membuat keadaan berubah. Kolonel Alex Kawilarang
kemudian ditugaskan untuk menumpas gerakan ini melalui operasi militer. Karena terus
terdesak keberadaannya, beberapa orang yang tergabung dalam gerakan ini melarikan
diri ke Belanda.

E. PEMBERONTAKAN ANGKATAN PERANG RATU ADIL (APRA)


Peristiwa ini diawali dengan kekhawatiran Koninkelijke Nederland Imdische Leger
(KNIL) ketika dimasukkan sebagai bagian dari APRIS. Mereka khawatir akan didiskreditkan
oleh anggota TNI yang juga bergabung dengan APRIS. Kapten Raymond Westerling
memimpin sekelompok orang mantan anggota KNIL yang menamakan diri Angkatan
Perang Ratu Adil (APRA) untuk membuat kekacauan di Bandung pada 1950. Jakarta juga
tidak luput dari penyerangan yang dilakukan oleh Westerling yang bekerja sama dengan
Sultan Hamid II. Rencananya mereka akan melakukan aksi penyerangan gedung kabinet
yang saat itu sedang berlangsung sidang kabinet.
Untuk mengatasi masalah ini, Moh. Hatta mencoba berunding dengan Mayor
Jenderal Engels. Hasilnya Komisaris Tinggi Belanda memerintahkan agar gerombolan
APRA ini segera meniggalkan Bandung. Berkat kesigapan APRIS yang dibantu oleh
masyarakat, gerakan ini perlahan pasti mulai terdesak. Pada 22 Februari 1950, Raymon
Westerling melarikan diri ke Malaya. Kepergian tokoh ini dari Indonesia menjadi pertanda
berakhirnya APRA.

F. PEMERINTAHAN REVOLUSIONER REPUBLIK INDONESIA/PERJUANGAN RAKYAT


SEMESTA (PRRI/PERMESTA)
Ketidakstabilan politik Indonesia pada dekade 1950-an semakin parah ketika Ahmad
Husein memproklamirkan gerakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang disusul
Syafrudin Prawiranegara turut memproklamasikan berdirinya Pemerintah Revolusioner
Republik Indonesia (PRRI). Gerakan yang berpusat di Manado ini, bertujuan untuk
menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran akibat ketidakstabilan politik yang
terjadi pada masa tersebut. Mereka juga menuntut agar pemerintah mencabut kekuasaan
Kabinet Djuanda karena menyebabkan semakin timpangnya pembangunan antara pusat
dan daerah serta menuntut agar kedudukan presiden dikembalikan sesuai konstitusi.
Dalam gerakan ini, Amerika Serikat turut terlibat. Terbukti ketika ditangkapnya
seorang pilot asal Amerika Serikat yang bernama Allan Pope. Dengan cepat, operasi
militer dilakukan hingga pada tahun 1961, semua yang terlibat dalam peristiwa tersebut
dapat tertangkap dan diadili.

G. PERISTIWA GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965


Gerakan ini diawali ketika munculnya isu tentang pembentukan Dewan Jenderal
dalam tubuh Angkatan Darat. Dewan ini sebenarnya adalah kelompok penasihat yang
terdiri dari para jenderal dengan tugas utamanya adalah memberikan rekomendasi
kepada pimpinan Angkatan Darat untuk menilai kenaikan pangkat perwira tinggi
Angkatan Darat. PKI mengganggap pembentukan dewan ini untuk merebut kekuasaan
dari Presiden Soekarno.
Kondisi diperparah ketika ditemukannnya sebuah dokumen rahasia di Kedubes
Inggris yang dikenal dengan nama Dokumen Gilchrist. PKI menuding terjadi kerja sama
antara TNI-AD dengan Amerika dan Inggris untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno.
Atas dasar itu, PKI akhirnya membentuk sebuah dewan untuk menyelamatkan Indonesia
dengan nama Dewan Revolusi yang dipimpin oleh Letkol Untung Sutopo.
Dalam usaha melaksanakan tujuan dari Dewan Revolusi, pada tanggal 30 September
1965 PKI berusaha menculik para perwira tingggi TNI-AD yang dianggap terlibat dalam
pembentukan Dewan Jenderal. Jika kita menelaah lebih dalam, sebenarnya para perwira
tinggi tersebut adalah para perwira tinggi yang anti PKI. Adapun nama-nama yang
menjadi korban pada peristiwa tersebut

Melalui berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah, akhirnya pada 11 Oktober 1945
Letkol Untung dapat tertangkap di Tegal. D.N. Aidit, selaku ketua PKI ditemukan tewas
pada November 1966. Tokoh-tokoh lain yang terlibat dalam gerakan ini kemudian diadili
di Mahkamah Militer Luar Biasa.

CONTOH SOAL
1. UMB-PTN 2013 Kode 192
Perdana Menteri Amir Sjarifuddin merencanakan pembentukan Angkatan Perang
menurut garis Marxis.
SEBAB
Amir Sjarifuddin menentang terhadap rasionalisasi sebagai bentuk penentangan terhadap
kubu A. H. Nasution
Jawaban: C (Pernyataan benar, alasan salah)
Amir Sjarifuddin pernah mengusulkan pembentukan Komisaris politik (komisar) seperti
pada Angkatan Perang Uni Soviet yang berkedudukan sejajar dengan para komandan
pasukan. Usulan ini ditolak oleh Kolonel Gatot Subroto karena dianggap sebagai penyebar
ideologi komunis. Amir Sjarifudin menentang kebijakan Rasionalisasi yang dikeluarkan
kabinet Hatta.
Ditembak mati dan mayatnya dibuang
ke sumur Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Diculik dan dibunuh di Yogyakarta.
Ditembak mati dan mayatnya dibuang
ke sumur Lubang Buaya, Jakarta
Timur.

2. UMB PTN 2013 Kode 192


Mosi I. J. Kasimo berisikan desakan terhadap pemerintah untuk melakukan ...
1. Reorganisasi dan Rasionalisasi Angkatan Perang.
2. Mengakhiri misi militer Belanda.
3. Melakukan mutasi dalam jajaran pemimpin Kementerian Pertahanan.
4. Tidak percaya pada Sultan Hamengkubuwoni IX sebagai Perdana Menteri.
Jawaban: A (1, 2, 3 benar)
Isi Mosi Kasimo adalah tuntutan untuk segera dilaksanakannya Reorganisasi dan
Rasionalisasi Angkatan Perang, mengakhiri Agresi Milites Belanda dan melakukan mutasi
dalam jajaran pemimpin Kementerian Pertahanan.

3. UMB PTN 2013 Kode 192


Isu tentang “Dewan Jenderal” merebak setelah sebelumnya isu tentang “Dokumen
Gilschrist” yang mengungkapkan keterlibatan Inggris dalam upaya penggulingan
pemerintahan Presiden Soekarno.
SEBAB
Inggris khawatir jika PKI berhasil menguasasi Presiden Soekarno akan berdampak pada
Pakta Pertahanan Asia Tenggara, SEATO.
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)
Isu Dewan Jenderal dan Isu Dokumen Gilschrist adalah dua isu yang dilontarkan PKI berisi
tentang rencana penggulingan Soekarno oleh beberapa perwira ABRI yang dibantu oleh
Inggris dan Amerika. Inggris dan Amerika Serikat menilai Indonesia di bawah kekuasaan
Soekarno, sudah terlalu menyimpang ke “arah kiri” sehingga dapat membahayakan posisi
SEATO.

4. UMB PTN 2010 Kode 471


Alasan utama Kahar Muzakar memimpin gerakan separatis DI/TII di Sulawesi Selatan
adalah ...
1. Tidak semua anak buah Kahar Muzakar masuk menjadi pasukan APRIS (Angkatan
Perang Republik Indonesia Serikat).
2. Kekecewaan Kahar Muzakar atas campur tangan TNI di Sulawesi Selatan.
3. Keinginan Kahar Muzakar untuk menjadi gubernur.
4. Konflik Kahar Muzakar dengan pejabat-pejabat lokal.
Jawaban: B (1,3 benar)
Alasan utama Kahar Muzakar memimpin gerakan separatis DI/TII di Sulawesi Selatan
adalah tidak semua anak buah Kahar Muzakar (KGSS) masuk menjadi pasukan APRIS
(Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) dan keinginan Kahar Muzakar untuk
menjadi gubernur di Sulawesi Selatan.

5. SIMAK UI 2012 Kode 821


Teori Konspirasi yang dikembangkan Harold Crouch dan W. F. Wertheim menyebutkan bahwa
penyebab meletusnya Gerakan 30 September 1965 adalah sebagai berikut, kecuali ...
A. Terdapat faksi yang bersaing dalam tubuh militer Indonesia.
B. Partai Komunis Indonesia (PKI) mendalangi sejumlah elemen dalam Angkatan
Bersenjata untuk memberontak terhadap negara.
C. Terdapat kerja sama antara beberapa pejabat pemerintah dengan pimpinan PKI.
D. Terbentuk Barisan Pendukung Soekarno.
E. Mayor Jenderal Soeharto (kemudian Presiden) memiliki hubungan dekat dengan
perwira Cakrabirawa.
Jawaban: D
Bukti Teori Konspirasi yang dikembangkan oleh Harold Crouch dan W. F. Wertheim:
1. Terdapat faksi yang bersaing dalam tubuh militer Indonesia.
2. Partai Komunis Indonesia (PKI) mendalangi sejumlah elemen dalam Angkatan
Bersenjata untuk memberontak terhadap negara.
3. Terdapat kerja sama antara beberapa pejabat pemerintah dengan pimpinan PKI.
4. Mayor Jenderal Soeharto (kemudian Presiden) memiliki hubungan dekat dengan
perwira Cakrabirawa.

SESI 14
SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK INDONESIA
PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959)
A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN DEMOKRASI LIBERAL DI INDONESIA
Pada 27 Desember 1949, melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan
di Den Haag, Belanda secara de facto dan de jure mengakui kedaulatan Indonesia dengan
bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Ada satu hal yang menjadi sorotan bagi Indonesia
tersebut adalah mengenai permasalahan Irian Barat. Belanda dalam KMB menyebut akan
mengembalikan Irian Barat ke Indonesia satu tahun setelah KMB berlangsung. Pada Mei
1950, Belanda masih belum juga beriktikad baik untuk mengembalikan Irian Barat ke
Indonesia. Beberapa kebijakan pun dikeluarkan agar masalah ini segera teratasi. Pada
9 Mei 1945, diadakan pertemuan antara RIS dengan RI untuk mempersiapkan prosedur
pembentukan negara kesatuan. Sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut, 19 Mei 1950
pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti
a. Pembentukan panitia rekonsiliasi negara-negara bagian.
b. Pembentukan panitia persiapan deklarasi NKRI.
c. Pembentukan panitia persiapan UUD Negara Kesatuan.
Puncak kekesalan Indonesia terhadap masalah pengembalian Irian Barat pada 17
Agustus 1950. Indonesia menilai Belanda telah melanggar persetujuan yang telah mereka
buat dalam KMB. Dampaknya, Indonesia membubarkan RIS dan membentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan Undang-Undang Sementara 1950 (UUDS 1950)
sebagai dasar negaranya.

B. CIRI-CIRI PELAKSANAAN DEMOKRASI LIBERAL DI INDONESIA

C. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN LIBERAL DI INDONESIA


D. DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
Berbagai kekacauan yang terjadi pada masa Pemerintahan Liberal ini membuat
Soekarno mengeluarkan sebuah Konsepsi pada 21 Februari 1957. Konsepsi presiden
tersebut terdiri atas:
a. Penerapan sistem Demokrasi Terpimpin.
b. Pembentukan Kabinet Gotong Royong atau Kabinet Kaki Empat yang terdiri dari
PNI, Masyumi, NU, dan PKI.
c. Membentuk Dewan Nasional yang bertugas memberikan nasihat kepada kabinet.
Konsepsi Presiden tersebut nyatanya banyak mengalami penolakan. Salah satunya
penolakan dari Masyumi, NU, PSII, dan Partai Katholik.
Kegagalan Dewan Konstituante menyusun UUD yang baru juga turut membuat kondisi
Indonesia semakin tidak stabil. Dengan pertimbangan tersebut, Presiden Soekarno
yang didukung oleh ABRI mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ada pun isi dekrit
tersebut:
a. Membubarkan Dewan Konstituante
b. Kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia
c. Membantuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat.
Sejak dikeluarkannya dekrit tersebut, sistem Demokrasi Liberal Indonesia sudah
tidak berlaku dan digantikan dengan sistem Demokrasi Terpimpin.

CONTOH SOAL
1. SPMB 2003 Kode 130
Perdebatan yang berkepanjangan di Konstituante, tahun1959, dalam memutuskan
masalah UUD telah mendorong pimpinan TNI AD mendesak Presiden Soekarno agar
secepatnya menerbitkan Dekrit Presiden.
SEBAB
Perbedaan pandangan antara kekuatan politik di Konstituante, dinilai oleh pimpinan TNI
AD dan sebagian pimpinan politik, telah mengarah kepada perpecahan nasional.
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)
Alasan desakan dari TNI AD agar Presiden Soekarno segera mengeluarkan Dekrit Presiden,
yaitu perbedaan pandangan antara kekuatan politik di Konstituante dinilai telah mengarah
kepada perpecahan nasional.
2. SPMB 2005 Kode 790
Pada tanggal 17 Oktober 1952 Angkatan Perang RI mengepung Istana Presiden
Soekarno.
SEBAB
Angkatan Perang RI meminta diikutsertakan di dalam pemerintah Republik Indonesia.
Peristiwa ini merintis jalan menuju Dwi Fungsi ABRI.
Jawaban : C (pernyataan benar, alasan salah)
Alasan peristiwa 17 Oktober 1952 adalah kekecewaan ABRI terhadap ketidakstabilan
politik di Indonesia juga menuntut agar DPR tidak ikut campur terhadap urusan internal
ABRI.

3. SPMB 2005 Kode 59


Sistem Kabinet Parlementer yang dilaksanakan Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
merupakan penyimpangan terhadap UUD 1950.
SEBAB
Pada masa Demokrasi Liberal sering terjadi pergantian kabinet sehingga pembangunan
terbengkalai.
Jawaban : B (pernyataan benar, alasan benar, tidak memiliki keterkaitan)
Bentuk penyimpangan sistem Kabinet Parlementer pada saat Demokrasi Liberal, yaitu
masih ikut-campurnya presiden dalam urusan pemerintahan yang seharusnya menjadi
wewenang dari perdana menteri. Pasa masa Demokrasi Liberal, sering terjadi pergantian
kabinet menyebabkan pembangunan terbengkalai.

4. UM UGM 2003 Kode 421


Mosi integral Natsir yang kemudian mendapat dukungan Presiden Soekarno dan mayoritas
kabinet serta parlemen, berisikan ....
A. pengukuhan bentuk negara federal RI
B. pengembalian ke dalam bentuk negara kesatuan RI
C. pembentukan Konstituante
D. perjuangan integrasi Irian Barat ke dalam RI
E. pembentukan Kabinet Parlementer
Jawaban: B
Isi dari Mosi integral Natsir yang kemudian mendapat dukungan Presiden Soekarno dan
mayoritas kabinet serta parlemen adalah Pengembalian ke dalam bentuk negara kesatuan
RI.

SESI 15
SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK INDONESIA
PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1966)
A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN DI INDONESIA
Ketidakstabilan kondisi politik (terdapat 7 kabinet dalam periode 9 tahun, konflik
sipil-militer ditambah kegagalan Dewan Konstituante menyusun UUD yang baru) serta
ekonomi (inflasi yang tinggi dan ketimpangan pembangunan antara pusat-daerah) yang
terjadi di Indonesia, pada periode 1950-1959, memaksa Presiden Soekarno mengeluarkan
sebuah Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Ada pun isi Dekrit Presiden 1959 tersebut:
a. Membubarkan Dewan Konstituante.
b. Kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia.
c. Membantuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat.
Dengan kembalinya Indonesia menggunakan UUD 1945 sebagai dasar negara, sistem
pemerintahan sudah tidak dapat lagi menggunakan konsep Demokrasi Parlementer.
Bentuk pemerintahan Presidensil akhirnya diterapkan kembali di Indonesia. Bentuk
pemerintahan ini mengamanatkan kepada Presiden Soekarno untuk bertugas sebagai
kepala negara juga merangkap sebagai kepala pemerintahan. Konsep ini kemudian
dikenal sebagai Demokrasi Terpimpin.

B. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN TERPIMPIN DI INDONESIA


Selama periode 1959-1966, pemerintah pada periode ini mengeluarkan beberapa
kebijakan, seperti:
a. Pembentukan Kabinet Kerja
Pada 19 Juli 1959, dibentuk Kabinet Kerja yang memiliki program kerja disebut Triprogram.
Triprogram tersebut terdiri atas:
1. Sandang-papan
2. Keamanan
3. Pengembalian Irian Barat ke wilayah Indonesia
b. Penetapan Pidato Presiden tentang MANIPOL USDEK sebagai GBHN
Pada 17 Agustus 1959, Presiden Soekarno membacakan pidato berjudul “Penemuan
Kembali Revolusi Kita” berisi tentang Manifesto Politik (arah politik) Indonesia yang terdiri
atas:
1. UUD 1945
2. Sosialisme Indonesia
3. Demokrasi Terpimpin
4. Ekonomi Terpimpin
5. Kepribadian Indonesia
Dewan Pertimbangan Agung (DPA) mengusulkan kepada MPRS agar MANIPOL
USDEK dijadikan GBHN. Akhirnya, melalui Penetapan Presiden No.l tahun 1960 dan TAP
MPRS No.l tahun 1960, Manipol USDEK akhimya dijadikan sebagai GBHN.
c. Penetapan Presiden Seumur Hidup
Penetapan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup didasarkan atas hasil
dari Sidang Umum MPRS tahun 1963.
d. Pembentukan MPRS
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dibentuk berdasarkan
Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959. Dalam pengangkatan dan pemberhentiannya,
para anggota MPRS seluruhnya ada ditangan presiden. Ada pun syarat seseorang bisa
menjadi anggota MPRS, yaitu setuju kembali kepada UUD 1945, setia kepada perjuangan
RI, dan setuju kepada Manifesto Politik. Komposisi keanggotaannya terdiri atas 61 orang
anggota DPR, 94 orang utusan daerah, dan 200 orang wakil golongan.
Dalam prakteknya, MPRS hanya menjadi kepanjangan tangan presiden. Hal ini
dibuktikan dengan pengangkatan pimpinan MPRS. Ketua MPRS dijabat oleh Wakil
Perdana Menteri II dan Wakil-wakil Ketua diangkat dari pimpinan partai-partai besar (PNINU-
PKI) dan wakil dari ABRI masing-masing diberi kedudukan sebagai menteri negara.
e. Pembentukan Front Nasional
Dengan menggunakan Penetapan Presiden No. 13 tahun 1959 tanggal 31 Desember
1959, Presiden Soekarno membentuk Front Nasional. Ada pun tujuan Front Nasional
menurut Penetapan Presiden tersebut:
1. Untuk mengamankan dan melaksanakan Manipol USDEK yang sebelumnya telah
ditetapkan sebagai GBHN.
2. Menyatukan segala bentuk potensi nasional.
3. Menyelesaikan Revolusi Nasional Indonesia.
4. Melaksanakan Pembangunan Semesta Nasional.
5. Mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI.
f. Pembubaran DPR hasil Pemilu 1955 dan Pembentukan DPRGR
Pada 5 Maret 1960, presiden membubarkan DPR hasil pemilu dengan Penetapan
Presiden No. 3 tahun 1960. Hal ini disebabkan terjadi perselisihan pendapat antara
pemerintah dan DPR mengenai Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
untuk tahun 1961. Untuk menggantikannya, pada 24 Juni 1960, dibentuk Dewan
Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR) melalui Penetapan Presiden No. 4 tahun I960.
Susunan DPRGR ini tidak lagi didasarkan atas perimbangan kekuatan partai-partai yang
dihasilkan pemilu, melainkan diatur sedemikian rupa untuk menjamin adanya kerja sama
secara gotong royong antara pemerintah dan DPR. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil
golongan politik, golongan-golongan karya, dan seorang wakil dari Irian Barat. Seperti
halnya MPRS, semua anggota DPRGR dipilih, diangkat,dan diberhentikan oleh Presiden
Soekarno. Adapun tugas-tugas DPRGR sebagai berikut:
1. Melaksanakan Manifesto Politik.
2. Merealisasikan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera).
3. Melaksanakan Demokrasi Terpimpin.
g. Pembubaran Partai Masyumi dan PSI
Pada tanggal 17 Agustus 1960 dengan berlandaskan Penpres No. 7 tahun 1959,
Pemerintah melalui Keputusan Presiden No. 200 Tahun 1960 membubarkan Majelis
Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dan Partai Sosialis Indonesia karena pemimpinpemimpinnya
dianggap turut-serta dan telah jelas memberikan bantuan terhadap
pemberontakan PRRI/Permesta.
h. Pemasyarakatan Ajaran NASAKOM
Pada masa menggunakan Demokrasi Liberal, kondisi Indonesia begitu banyak
paham yang berkembang sehingga tidak terciptanya suatu pemerintahan yang stabil.
Dengan bercermin pada kondisi tersebut, Presiden Soekarno demi menjaga persatuan di
Indonesia, akhirnya menetapkan hanya ada tiga ideologi yang diizinkan, yaitu nasionalis,
agama, dan komunis. Ajaran ini dikenal dengan nama NASAKOM. Dalam kenyataannya,
pemasyarakatan ajaran NASAKOM berkembang menjadi polemik di antara masyarakat
Indonesia, termasuk di kalangan seniman. Kalangan seniman terbagi menjadi dua
golongan:
1. Para seniman pendukung NASAKOM yang tergabung dalam Lekra (Lembaga
Kebudayaan Rakyat).
2. Golongan seniman yang menolaknya tergabung dalam Manifes Kebudayaan (Manikebu).
i. Pembentukan Komando Operasi Tertinggi (KOTI)
Dengan adanya Komando Operasi Tertinggi (KOTI), ABRI menjadi kekuatan yang
dapat dikontrol langsung di bawah kekuasaan presiden. Hal ini bisa kita lihat dari langkah
Presiden Soekarno mengambil alih secara langsung pimpinan Angkatan Bersenjata dan
menempatkan masing-masing angkatan pada posisi menteri di bawah presiden.
j. Integrasi Irian Barat
Beberapa tahun setelah diselenggarakannya Konferesi Meja Bundar (KMB), Belanda
masih juga tidak mau beriktikad baik untuk membicarakan masalah Irian Barat. Pada
awalnya, pemerintah berusaha menyelesaikan masalah ini melalui jalur diplomasi. Akan
tetapi, usaha tersebut mengalami kegagalan. Masalah Irian Barat pernah dibahas ketika
Konferensi Asia-Afrika digelar pada 1955. Hasilnya, negara-negara di Asia dan Afrika,
sepakat untuk mendukung agar terjadinya pengembalian Irian Barat oleh Belanda. Pada
1957, masalah Irian Barat juga pernah disampaikan Indonesia pada Sidang Majelis Umum
PBB ke-12.
Kerena melalui jalur diplomasi mengalami kegagalan, pemerintah akhirnya berusaha
mendapatkan kembali Irian Barat melalui jalur konfrontasi.
1. Konfrontasi ekonomi
Cara ditempuh dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan
Belanda yang ada di Indonesia, pemogokan buruh Indonesia yang bekerja di
perusahaan-perusahaan Belanda hingga pelarangan mendaratnya maskapai
penerbangan Belanda (KLM).
2. Konfrontasi politik
Pada tahun 1960, Indonesia memutuskan hubungan diplomasi dengan
Belanda. Dalam Sidang Majelis Umum PBB tahun 1961 kembali masalah Irian Jaya
dibahas. Salah seorang diplomat Amerika Serikat, Ellsworth Bunker, mengajukan
usulan mengenai penyelesaian masalah Irian Jaya kepada kedua belah pihak yang
bersengketa. Inti usulan tersebut agar pihak Belanda menyerahkan Irian Barat
kepada Indonesia dan penyerahan itu dilakukan melalui PBB dalam angka waktu
dua tahun. Pemerintah RI pada prinsipnya dapat menyetujui usul tersebut dengan
syarat waktu dua tahun itu diperpendek. Ternyata, pemerintah Kerajaan Belanda
mempunyai pendapat sebaliknya. Pihak Kerajaan Belanda akan mau melepaskan
Irian Barat dengan membentuk terlebih dahulu perwalian di bawah PBB kemudian
membentuk negara Papua.
Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 mengeluarkan tiga perintah (tri
komando) yang kemudian disebut Trikora. Trikora yang berisi tentang:
1. Gagalkan negara Papua.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat.
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum.
Implementasi dari kebijakan tersebut, pada 2 Januari 1962 Presiden/Panglima ABRI/
Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat mengeluarkan keputusan No.l
Tahun 1962 dengan membentuk Komando Mandala yang dipimpin oleh Mayjen Soehanto
bertanggung jawab atas segala kegiatan operasionil ABRI serta Sukarelawan. Sebelum
Komando Mandala Pembebasan Irian Barat terbentuk, terjadi peristiwa pertempuran Laut
Aru antara tiga MTB kita melawan kapal perusak Belanda. Dalam pertempuran itu, gugur
Deputi Kepala Staf Angkatan Laut Lamana Pertama Yos Sudarso yang tenggelam dengan
MTB Macan Tutul.
Pemerintah Belanda semakin mendapat tekanan dari dunia Internasional. Amerika
bahkan mengancam akan menghentikan bantuan ekonomi Marshal Plan kepada
Belanda jika masih tidak mau berunding dengan Indonesia mengenai status Irian Barat.
Menanggapi ultimatum dari Amerika Serikat tersebut pada 15 Agustus 1962, diadakan
Persetujuan New York yang menghasilkan:
1. Mulai tanggal I Oktober 1962 kekuasaan Belanda atas Irian Barat berakhir
2. Mulai tanggal 1 Oktober 1962 sampai dengan 1 Mei 1963 Irian Barat berada di bawah
kekuasaan PBB.
3. Mulai tanggal 31 Desember 1962 bendera Merah Putih berkibar di samping bendera
PBB.
4. Pada 1 Mei 1963, secara resmi PBB menyerahkan Irian Barat kepada pemerintah
Republik Indonesia.
Akhirnya, PBB membentuk United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA)
yang akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah Republik Indonesia sebelum
Janggal 1 Mei 1963. Indonesia menerima kewajiban untuk mengadakan penentuan
pendapat rakyat (Pepera) di Irian Jaya sebelum akhir tahun 1969 dengan ketentuan bahwa
kedua belah pihak Indonesia dan Belanda akan menerima hasilnya dengan lapang dada.
k. Konfrontasi dengan Malaysia dan Indonesia Keluar dari PBB
Pada 1961, Inggris berencana membentuk Federasi Malaysia yang terdiri dari
persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Serawak, Brunei, dan Sabah. Indonesia menentang
keras terhadap pembentukan Federasi Malaysia dengan alasan pembentukan negara
Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris sehingga dapat membahayakan revolusi
Indonesia yang belum selesai.
Untuk menanggapi persoalan tersebut, Indonesia melancarkan konfrontasi
bersenjata yang dilakukan oleh sukarelawan yang sebagian diambil dari ABRI dan sebagian
dari masyarakat luas. Pada 3 Mei 1963, Presiden Soekarno menyampaikan tentang Dwi
Komando Rakyat (Dwikora). Seruan ini berisi:
1. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia
2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Serawak, dan
Brunei untuk membubarkan negara boneka Malaysia.
Tinjak lanjut dari Dwikora ini dengan menggelar operasi militer bersandi Operasi
Siaga. Pasukan dan gerilyawan Indonesia berusaha masuk ke daerah Malaya, Singapura
dan Kalimantan Utara dan di sana melaksanakan operasi-operasi terhadap angkatan
perang persemakmuran Inggris. Dalam rangka penyelesaian sengketa dengan Malaysia
secara damai atas prakarsa Filipina, pada tanggal 9-17 April 1963 diadakan Konferensi
Tingkat Wakil-wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) dari Indonesia, Malaya dan Filipina.
Pertemuan itu membicarakan rencana pembentukan Federasi Malaysia dan suatu
konfederasi antara ketiga negara tersebut dalam rangka kerjasama. Selain itu, pertemuan
tersebut merupakan suatu persiapan konferensi tingkat Menteri Luar Negeri yang akan
diadakan pada Juni 1963.
Semula pembentukan Federasi Malaysia itu akan dilakukan pada 31 Agustus 1963
di London. Akan tetapi, diundurkan. Temyata, pada 16 September 1963, pembentukan
Malaysia tetap dilaksanakan walaupun missi PBB belum menyampaikan hasil laporan
penyelidikannya mengenai kehendak rakyat di daerah-daerah itu. Pemerintah Republik
Indonesia berpendapat bahwa tindakan itu suatu pelanggaran terhadap pernyataan
bersama yang tegas menyebutkan penyelidikan kehendak rakyat Sabah dan Serawak
harus terlebih dahulu dilaksanakan sebelum Federasi Malaysia diumumkan. Klimaks
konflik tersebut saat terjadinya aksi demonstrasi di Kuala Lumpur, terhadap Kedutaan
Besar Republik Indonesia dan demonstrasi di Jakarta terhadap Kedutaan Besar Malaysia
dan Kedutaan Besar Inggris. Pada 17 September 1963, hubungan diplomatik dengan
Kuala Lumpur oleh pemerintah Republik Indonesia diputuskan secara sepihak.
Pada Sidang Umum PBB tahun 1960, Presiden Sukarno hadir dan mengucapkan
sebuah pidato dengan judul “Membangun Dunia Kembali”. Isi pidato tersebut menyebutkan
Presiden Soekarno mengancam PBB bahwa Indonesia akan keluar dari keanggotan PBB
jika Malaysia diterima menjadi Dewan Keamanan PBB Tidak tetap. Akhirnya pada tanggal
7 Januari 1965, PBB menerima Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan Tidak
Tetap PBB. Menanggapi keputusan tersebut, Menteri Luar Negeri Dr. Subandrio resmi
menyatakan terhitung mulai tanggal 7 Januari 1965 Indonesia keluar dari PBB.
l. Politik Luar Negeri Oldefo dan Nefo
Setelah Perang Dunia II, muncul dua kekuatan besar di dunia. Dua kekuatan tersebut
sering disebut oleh Presiden Soekarno sebagai Old Emerging Forces (Oldefo) dan New
Emerging Forces (Nefo). Oldefo adalah negara-negara kapitalis yang cenderung kolonialis,
sedangkan Nefo adalah negara-negara antikapitalis dan kolonialis. Indonesia sendiri pada
masa tersebut lebih condong memihak kelompok Nefo bersama dengan negara-negara
komunis.
Dalam penerapannya, Politik NEFO ini kemudian berkembang menjadi:
1. Politik mercusuar. Indonesia mengadakan proyek-proyek kolosal yang menguras
biaya besar. Proyek itu dimaksudkan untuk mengangkat Indonesia sebagai negara
terkemuka (menjadi mercusuar) di kalangan Nefo. Proyek mercusuar, antara lain
pembangunan kompleks olahraga Senayan dan penyelenggaraan Ganefo (pesta
olahraga untuk negara-negara Nefo).
2. Politik poros. Indonesia mengadakan hubungan istimewa dengan RRC (poros
Jakarta-Peking) dan juga dengan Kampuchea, Vietnam Utara, dan Korea Utara
(poros Jakarta-Pnom Penh-Hanoi-Pyongyang).

CONTOH SOAL
1. SIMAK UI 2001 Kode 812
Proyek pembangunan politik Mercusuar pada masa Demokrasi Terpimpin(1959–1967)
merupakan kebijakan pemerintah yang tidak ekonomis.
SEBAB
Dana pembangunan politik Mercusuar didapat dari pinjaman luar negeri.
Jawaban: B (pernyataan benar, alasan benar, tidak memiliki keterkaitan)
Kebijakan proyek pembangunan politik mercusuar pada masa Demokrasi Terpimpin,
sangat menghabiskan kas negara yang saat itu pemerintah sedang mengalami inflasi
yang tinggi. Hal ini juga menjadi alasan mengapa DPR menolak RAPBN tahun 1961. Agar
politik mercusuar ini dapat terlaksana, Indonesia mendapatkan bantuan dari beberapa
negara, seperti Uni Soviet.

2. SIMAK UI 2013 Kode 638


Untuk masalah Irian Barat, Belanda tidak beritikad baik untuk menyelesaikannya secara
baik-baik dengan pihak Indonesia. Hal itu terbukti dari tindakan Belanda sebagai berikut.
1. Membentuk New Guinea Raad.
2. Mengadakan Act of free choice.
3. Memasukan Irian Barat ke dalam South Pasific Commission.
4. Membentuk United Nations Temporary Executive Authority United.
Jawaban: B (1,3 benar)
Bukti bahwa Belanda tidak berniat baik untuk menyelesaikan masalah Irian Barat adalah
dengan membentuk New Guinea Raad dan memasukan Irian Barat ke dalam South Pasific
Commission.
3. SPMB 2005 Kode 491
Pada 1965, grup band Koes Bersaudara terpaksa harus mendekam di penjara Glodok,
selama 1 hari.
SEBAB
Pada 1965, dalam rangka “Politik Banting Stir”, RRI tidak lagi menyiarkan lagu-lagu Barat
berirama twist dan rock’n roll. Grup-grup yang dinilai terpengaruh irama-irama musik
seperti itu juga dilarang tampil bahkan ada yang masuk penjara.
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)
Presiden Soekarno sangat tidak menyukai hal-hal yang berhubungan dengan dunia Barat
yang dianggap sebagai neokolonialisme. Untuk itu, beliau mengeluarkan Politik Banting
Setir dengan melarang RRI agar tidak lagi menyiarkan lagu-lagu barat berirama twist dan
rock’n roll. Grup-grup yang dinilai terpengaruh irama-irama musik seperti itu juga dilarang
tampil bahkan ada yang masuk penjara (salah satunya grup band Koes Ploes).

4. UMB-PT 2012 Kode 490


Dalam rangka merebut kembali Irian Barat secara militer dari tangan kolonialis Belanda,
pemerintah Indonesia minta bantuan peralatan perang dari Uni Soviet.
SEBAB
Partai Komunis Indonesia (PKI) berhasil meyakinkan Presiden Soekarno bahwa Amerika
Serikat tidak mungkin menghianati sekutunya, Belanda.
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)
Kondisi politik dunia yang kacau akibat adanya Perang Dingin berdampak juga bagi
Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dalam kasus perjuangan mengembalikan Irian Barat ke
Indonesia. Partai Komunis Indonesia (PKI) berusaha menghasut Presiden Soekarno untuk
percaya Amerika Serikat tidak mungkin menghianati sekutunya, Belanda. Dengan alasan
ini, Indonesia akhirnya meminta bantuan peralatan perang dari Uni Soviet.

SESI 16
SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK INDONESIA PADA
MASA ORDE BARU (1966-1998)
A. LATAR BELAKANG ORDE BARU
Setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965, situasi Indonesia semakin
tidak kondusif. Masyarakat pada saat itu mengganggap PKI sebagai penyebab peristiwa
tersebut. Pada 8 Oktober 1965, sekumpulan kesatuan aksi mahasiswa yang membentuk
Front Pancasila menuntut agar PKI segera dibubarkan dan mengadili tokoh-tokoh yang
diduga terlibat di dalamnya. Kondisi diperparah dengan mahalnya harga bahan pokok
yang biasa dikonsumsi oleh rakyat. Dengan pertimbangan ini, pada 10 Januari 1966,
Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMI) dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI) mengajukan tuntutan yang dikenal dengan TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat):
a. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya.
b. Bersihkan kabinet Dwikora dari unsur PKI.
c. Turunkan harga sembako.
Menghadapi situasi demikian, Presiden Soekarno memanggil semua menterinya
untuk melaksanakan sidang kabinet di Istana Bogor. Dalam sidang tersebut, Soekarno
berjanji akan segera menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di Indonesia, bahkan
beliau akan memberikan jabatan menteri jika ada yang sanggup menurunkan harga.
Perwujududan terhadap janji tersebut, Presiden Soekarno akhirnya merombak kabinet
Dwikora menjadi Kabinet Dwikora yang disempurnakan dengan jumlah 100 menteri yang
masih banyak memihak kepada PKI. Mahasiswa yang tidak puas akan tindakan tersebut
akhirnya kembali melakukan aksi demonstrasi yang semakin besar. Bentrokan dengan
Pasukan Pengawal Presiden sulit dihindarkan sehingga menewaskan Arif Rahman Hakim
(seorang mahasiswa UI). Presiden Soekarno yang tidak terima atas aksi kesatuan-kesatuan
aksi mahasiwa tersebut akhirnya mengambil keputusan untuk membubarkan KAMI pada
26 Februari 1966 dan menyusul menutup kampus Universitas Indonesia pada 3 Maret
1966.
Pada 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengadakan rapat Kabinet Dwikora yang
disempurnakan di Istana Negara, untuk membahas mengenai pemecahan masalah yang
terjadi saat itu. Di tengah berlangsungnya rapat, Mayjen Sabur (Komandan Pasukan
Cakrabirawa) memberitahukan banyak tentara yang tidak dikenal berada diluar istana.
Mendengar berita tersebut, Soekarno memutuskan untuk pergi ke Istana Bogor ditemani
oleh Wakil Perdana Menteri II (Dr. Subandrio) dan Wakil Perdana Menteri III (Chaerul Saleh).
Rapat pun kemudian dilanjutkan dengan Wakil Perdana Menteri I (Dr. Leimena) sebagai
pemimpin sidang kabinet tersebut.
Setalah sidang kabinet selesai, tiga orang perwira TNI-AD (Mayjen Basuki Rahmat,
Brigjen M. Yusuf dan Brigjen Amir Mahmud) menyampaikan hasil sidang kabinet
kepad Letjen Soeharto. Dari pertemuan tersebut, Letjen Soeharto akhirnya menyuruh
dan mengizinkan agar ketiga perwira tersebut menemui Presiden Soekarno untuk
menyampaikan Letjen Soeharto sanggup menyelesaikan kemelut politik dan memulihkan
keamanan serta ketertiban di ibukota. Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya Presiden
Soekarno memberikan surat perintah kepada Letjen Soeharto (selaku Panglima Angkatan
Darat dan Pangkopkamtib) untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah. Dalam
menjalankan tugasnya, Letjen Soeharto juga diharuskan melaporkan segala sesuatunya
kepada Presiden Soekarno. Surat perintah ini kemudian dikenal sebagai Surat Perintah
Sebelas Maret (Supersemar). Tindakan pertama yang dilakukan Letjen Soeharto selaku
pemegang mandat Supersemar:
a. Membubarkan PKI dan ormas-ormasnya
b. Menangkap 15 orang menteri yang dianggap terlibat dalam keanggotaan PKI
Pada tanggal 22 Februari 1967, terjadilah penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soekarno kepada Letjen Soeharto sebagai pengemban TAP MPRS No.IX/MPRS/1966.
12 Maret 1967, Jenderal Soeharto resmi dilantik sebagai Presiden RI.

B. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ORDE BARU


a. Bidang Politik
1. Pembekuan Hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok
Pada 1 Oktober 1967, Pemerintantah Republik Indonesia membekukan hubungan
diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Keputusan tersebut dilakukan karena
RRT telah mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dengan cara memberikan bantuan
kepada Gerakan 30 September 1965, baik untuk persiapan, pelaksanaan, maupun
sesudah terjadinya pemberontakan tersebut. Selain itu, pemerintah Indonesia merasa
kecewa dengan tindakan teror yang dilakukan orang-orang Cina terhadap gedung, harta,
dan anggota-anggota Kedutaan Besar Republik Indonesia di Peking. Pemerintah RRT juga
telah memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh Gerakan 30 September 1965 di luar
negeri serta secara terang-terangan menyokong bangkitnya kembali PKI. Melalui media
massanya, RRT telah melakukan kampanye menyerang Orde Baru. Pada 30 Oktober 1967,
Pemerintah Indonesia secara resmi menutup Kedutaan Besar di Peking.
2. Indonesia masuk kembali sebagai anggota PBB
Pada 28 September 1966, Indonesia menyatakan bergabung kembali dengan
PBB (sebelumnya pada 7 Januari 1965, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB) demi
mewujudkan politk luar negeri Indonesia yang bebas-aktif.
3. Penghentian konfrontasi dengan Malaysia
Langkah awal dari upaya perdamaian ini dengan meyelenggarakan Perundingan
Bangkok pada 29 Mei–1 Juni 1966. Ada pun hasil dari perundingan tersebut berisi:
• Kepada rakyat Sabah dan Serawak akan diberi kesempatan menegaskan lagi
keputusan yang mereka ambil mengenai kedudukan mereka dalam Malaysia.
• Kedua pemerintah menyetujui memulihkan hubungan diplomatik.
• Menghentikan tindakan-tindakan permusuhan.
Tindak lanjut dari pertemuan tersebut, 11 Agustus 1966 Indonesia dan Malaysia
sepakat untuk menandatangi naskah persetujuan normalisasi hubungan di Ruang
Pancasila, Gedung Departemen Luar Negeri.
4. Sosialisasi Pancasila sebagai asas tunggal
Pada 12 April 1976, Presiden Soeharto mengemukakan gagasan mengenai
pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yang terkenal dengan nama
Ekaprasatya Pancakarsa atau Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
Untuk mendukung pelaksanaan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 secara murni
dan konsekuen, sejak tahun 1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 secara
menyeluruh pada semua lapisan masyarakat. Penataran P4 ini bertujuan membentuk
pemahaman yang sama mengenai demokrasi Pancasila dengan adanya pemahaman
yang sama terhadap Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 diharapkan persatuan
dan kesatuan nasional akan terbentuk dan terpelihara.
5. Pemilhan Umum 1971
Dengan menggunakan dasar hukum UU No. 15 tahun1969 tentang pemilu dan UU
No. 16 tahun 1969 tentang Susunan dan Keduduka MPR, DPR, dan DPRD, pada 5 Juli 1971,
pemerintahan Orde Baru melaksanakan pemilu pertama sejak era Jenderal Soeharto
menjabat sebagai Presiden Indonesia. Pemenang dalam pemilu ini adalah Golkar.
6. Penyederhanaan partai politik
Demi menjaga stabilitas politik Indonesia pada 1973 pemerintah mengeluarkan
kebijakan untuk mengurangi jumlah partai yang ada dengan cara melakukan fusi
(penggabungan) dengan dasar kesamaan program. Dari hasil fusi tersebut, lahirlah partai
dan 1 Golkar yang susunannya sebagai berikut:
• Partai Demokrasi Indonesia (PDI), fusi dari PNI, Partai Katholik, Partai Murba, IPKI,
dan Parkindo.
• Partai Persatuan Pembangunan (PPP), fusi dari NU, Parmusi, PSII dan Persatuan
Tarbiyah Indonesia (Perti).
• Golongan Karya (Golkar), sebuah organisasi masa yang diberi hak untuk berpolitik.
7. Proses integrasi Timor Timur
Proses ini terjadi berkat adanya Revulucao dos Cravo atau Revolusi Bunga yang terjadi
di Portugis. Dengan adanya revolusi tersebut, Portugis memberikan kesempatan kepada
negara jajahannya untuk menentukan nasibnya sendiri. Rakyat Timor Timur kemudian
merespons kebijakan Portugis tersebut dengan membentuk partai politik yang terdiri
dari:
• Associacao Social Democratica Timorense (ASDT) yang kemudian berganti
nama menjadi Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente (Fretelin) yang
menghendaki agar Timor Timur merdeka sepenuhnya.
• Uniao Democratica Timorense (UDT)
• Associacao Popular Democratica de Timor (Apodeti)
Berbagai pembicaraan serius pun mulai dilakukan oleh Portugis, Indonesia, dan
beberapa perwakilan rakyat Timor Timur untuk menentukan masa depan Timor Timur.
Akhirnya pada 17 Juli 1976, dikeluarkan UU No. 7 tahun 1976 tentang Integrasi Timor
Timur dengan Indonesia yang diperkuat pula oleh TAP MPR No. VI/MPR/1978.
b. Bidang Ekonomi
Untuk mengurangi tingkat inflasi dan mempercepat pembangunan nasional, pemerintah
Orde Baru menerapkan beberapa kebijakan, seperti:
1. Penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri
Untuk mempercepat proses pembangunan nasional, dikeluarkan UU No. 1 tahun
1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Undang-Undang Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 3 Juli 1968 sebagai UU. No. 6 tahun 1968.
2. Mengeluarkan Trilogi Pembangunan
Agar arah pembangunan menjadi fokus, pemerintah Orde Baru menerapkan Trilogi
Pembangunan yang terdiri atas:
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepadaterciptanya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
3. Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
Pada 1 April 1969, dikeluarkan Repelita sebagai petunjuk bagi arah pembangunan
nasional. Repelita terdiri dari:
• Repelita I (1969–1974) bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur
dengan penekanan pada bidang pertanian.
• Repelita II (1974–1979) bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau-pulau
selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
• Repelita III (1979–1984) menekankan bidang industri padat karya untuk
meningkatkan ekspor.
• Repelita IV (1984–1989) bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
• Repelita V (1989–1994) menekankan bidang transportasi, komunikasi, dan
pendidikan.
c. Bidang Sosial Budaya
1. Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa
Warga keturunan Tionghoa dilarang berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan
dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di
bawah warga pribumi yang secara tidak langsung juga menghapus hak-hak asasi
mereka.
2. Revolusi hijau
Revolusi Hijau adalah perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya
pertanian. Penerapan Revolusi Hijau di Indonesia menjadi negara swasembada
pangan dari tahun 1984-1989.
3. Wajib Belajar 6 Tahun
4. Program Keluarga Berencana

CONTOH SOAL
1. UMB-PT 2013 Kode 192
Merosotnya harga minyak di pasaran dunia pada awal dekade 1980-an, telah mendorong
pemerintah Orde Baru untuk melakukan liberalisasi ekonomi.
SEBAB
Sistem ekonomi Pancasila dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman yang
semakin mengglobal.
Jawaban: C (pernyataan benar, alasan salah)
Walaupun liberalisme ekonomi diterapkan oleh pemerintah Orde Baru, namun sistem
ekonomi Pancasila masih dianggal sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin
mengglobal.

2. SIMAK UI 2013 Kode 635


Pada awal kekuasaannya, Presiden Soeharto telah mengambil beberapa kebijakan
ekonomi yang sedikit banyak berlawanan dengan kebijakan Presiden Soekarno, antara
lain ....
A. melarang sistem ekonomi sosialis
B. membuka kembali hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan internasional
C. membekukan bank-bank RRC yang beroperasi di Indonesia
D. memutuskan hubungan perdagangan dengan RRC
E. menutup semua kantor dagang negara-negara blok sosialis
Jawaban: B
Kebijakan Presiden Soeharto di bidang ekonomi yang sangat bertentangan dengan
Presiden Soekarno, membuka kembali hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
internasional, seperti IMF, CGI, dan IGGI.

3. SNMPTN 2012 Kode 642


Mengapa peranan militer dalam pemerintahan Orde Baru sangat dominan?
1. TNI ditetapkan sebagai stabilisator pembangunan.
2. TNI berperan sebagai dinamisator pembangunan.
3. ABRI menjadi kekuatan politik utama rezim Soeharto.
4. ABRI ikut terlibat dalam keamanan nasional.
Jawaban: A (1, 2, 3 benar)
Alasan peranan militer sangat dominan pada masa pemerintahan Orde Baru, yaitu
TNI ditetapkan sebagai stabilisator pembangunan. TNI berperan sebagai dinamisator
pembangunan dan ABRI menjadi kekuatan politik utama rezim Soeharto.

SESI 17
SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK INDONESIA
PADA MASA REFORMASI (1998-SEKARANG)
A. LATAR BELAKANG REFORMASI DI INDONESIA
Pada awal 1997, kondisi Indonesia mulai mengalami ketidak stabilan, baik di bidang
politik, ekonomi, sosial budaya, maupun penegakan supremasi hukum. Kondisi ini
membuat mahasiswa yang dianggap mewakili masyarakat Indonesia menuntut beberapa
perubahan. Secara umum, terdapat beberapa faktor yang melatar belakangi munculnya
reformasi di Indonesia.
a. Faktor Politik
1. Adanya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.
2. Kekuasaan orde baru di bawah Soeharto otoriter dan tertutup.
3. Adanya keinginan mewujudkan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
4. Mahasiswa menginginkan perubahan.
b. Faktor Ekonomi
1. Adanya krisis nilai tukar mata uang rupiah.
2. Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
3. Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok.
c. Faktor Sosial Masyarakat
Adanya kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian
rakyat.
d. Faktor Hukum
Belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara.
Dengan melihat kondisi Indonesia yang mengalami krisis multidimensi, mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi menuntut Presiden Soeharto lengser. Dalam melaksanakan
aksi demonstrasinya tersebut, mahasiswa mengalami bentrokan fisik dengan aparat
keamanan, seperti yang terjadi di Semanggi dan depan kampus Trisakti. Selain menuntut
agar Presiden Soeharto meletakkan jabatannya, mahasiswa ini juga menuntut beberapa
hal yang disebut sebagai Agenda Reformasi. Agenda Reformasi tersebut, yaitu:
1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
2. Amandemen UUD 1945.
3. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI.
4. Otonomi daerah yang seluas-luasnya.
5. Penegakan supremasi hukum.
6. Pemerintahan yang bersih dari KKN.
Mengingat semakin kerasnya dukungan agar Presiden Soeharto lengser, pada 21
Mei 1998 Jenderal H. M. Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai Presiden
Republik Indonesia. Berdasarkan UUD 1945 pasal 8, B. J. Habibie yang saat itu menjabat
sebagai wakil presiden ditunjuk menjadi Presiden Indonesia.

B. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN REFORMASI


a. Masa Pemerintahan B. J. Habibie
Pada 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia B.J. Habibie membentuk kabinet
baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang
menteri dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
Ada pun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pada masa kepemimpinannya, antara
lain:
1. Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
2. Manaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di bawah
Rp10.000,00.
3. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang di syaratkan oleh IMF.
4. Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak
bermunculan partai-partai politik baru sebanyak 48 partai politik.
5. Membebaskan narapidana politik (napol), seperti Sri Bintang Pamungkas dan
Mochtar Pakpahan.
6. Di bidang hankam, diadakan pembaruan dengan cara melakukan pemisahan Polri
dan ABRI.
7. Menyelenggarakan Pemilu 1999
8. Disintegrasi Timor Timur
b. Masa Pemerintahan K. H. Abdurahman Wahid
Pada 20 Oktober 1999, MPR berhasil memilih Presiden Republik Indonesia yang
ke-4, yaitu KH. Abdurrahman Wahid dan wakilnya Megawati Soekarnoputri. Gus Dur
membentuk kabinet yang diberi nama Kabinet Persatuan Nasional. Anggota kabinet ini
diambil dari perwakilan masing-masing partai politik yang dilantik pada 28 Oktober 1999.
Dalam Kabinet Persatuan Nasional, terdapat dua departemen yang dihapuskan, yaitu
Departemen Sosial dan Departemen Penerangan.
Beberapa kebijakan yang dikeluarkan pada masa pemerintahan K. H. Abdurahman
Wahid:
1. Pengakuan terhadap kelompok minoritas Tionghoa, seperti dalam pengurusan
dokumen kependudukan dan penetapan Imlek sebagai hari libur nasional.
2. Pembentukan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang bertugas untuk memecahkan
perbaikan ekonomi Indonesia yang belum pulih dari krisis ekonomi yang
berkepanjangan. Dewan Ekonomi nasional diketuai oleh Prof. Dr. Emil Salim,
wakilnya Subiyakto Tjakrawerdaya, dan sekretarisnya Dr. Sri Mulyani Indraswari.
3. Gus Dur menyetujui nama Irian Jaya berubah menjadi Papua dan mengizinkan
pengibaran bendera Bintang Kejora.
Puncak jatuhnya Gus dur dari kursi kepresidenan ditandai oleh adanya Skandal Brunei
Gate dan Bulog Gate yang menyebabkannya terlibat dalam kasus korupsi. Pada 1 Februari
2006, DPR-RI mengeluarkan memorandum yang pertama, sedangkan memorandum
yang kedua dikeluarkan pada 30 Aril 2001. Gus Dur menanggapi memorandum tersebut
dengan mengeluarkan Dekrit Presiden yang berisi:
1. Membekukan MPR / DPR-RI.
2. Mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat dan mengambil tindakan serta
menyusun badan yang diperlukan untuk pemilu dalam waktu satu tahun,
3. Membubarkan Partai Golkar karena dianggap warisan orde baru.
Dekrit tersebut tidak dapat dilaksanakan karena dianggap bertentangan dengan
konstitusi dan tidak memiliki kekuatan hukum. Oleh karena itu, MPR segera mengadakan
Sidang Istimewa pada 23 Juli 2001 dan Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden
RI menggantikan Gus Dur berdasarkan Tap MPR No. 3 tahun 2001 dan wakilnya Hamzah
Haz.
c. Masa Pemerintahan Megawati Soekarno Putri
Presiden Megawati Soekarno Puteri dilantik menjadi Presiden RI pada 23 Juli 2001.
Megawati Soekarno Putri merupakan presiden pertama wanita di Indonesia. Kabinet
Gotong Royong yang dibentuknya melakukan kebijakan.
1. Penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar sehingga hutang luar negeri
dapat berkurang US$ 34,66 milyar.
2. Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
3. Konflik Sipdan-Ligitan.
4. Privatisasi aset BUMN.
5. Melaksanakan pemilu Presiden pertama di Indonesia, pada 2004 yang memenangkan
Susilo Bambang Yudhoyono dengan M. Jusuf Kalla.
d. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono I (SBY-JK)
Terpilihnya Susilo Bambang Yodhoyono atau terkenal dengan sebutan SBY. SBY telah
membuat babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia. Beliau dilantik sebagai presiden
keenam Republik Indonesia pada 20 Oktober 2004 bersama wapresnya, Jusuf Kalla. Untuk
membantu tugas sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, dibentuklah Kabinet
Indonesia Bersatu. Beberapa peristiwa yang melekat pada masa pemerintahan SBY-JK:
1. Penyelesaian masalah konflik Aceh
Konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah RI dapat
diselesaikan dengan cara menerapkan Aceh sebagai Daerah Otonomi Khusus
dengan penggunaan syariat Islam dengan nama Nangroe Aceh Darussalam. Pada 15
Agustus 2005 dibuatlah Momerandumof Understanding antara GAM dan RI sebagai
penanda berakhirnya konflik di Aceh.
2. Pemilu 2009
Pemilu ini dilaksanakan ditujukan untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD
pada 9 April 2009. Pemilu ini untuk memilih presiden dan wakil presiden pada 8 Juli
2009.
e. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono II (SBY-Boediono)
Susilo Bambang Yudhoyono yang kali ini berpasangan dengan Boediono memperoleh
suara terbanyak dalam pemiihan presiden secara langsung pada 2009. Kabinet Indonesia
Bersatu II adalah nama kabinet yang dibentuk pada pemerintahan beliau yang kedua
kalinya. Beberapa peristiwa penting seputar pemerintah SBY-Boediono:
1. Kasus Cicak-Buaya
2. Kenaikan harga BBM
3. Pengadaan pesawat kepresidenan
4. Pemilu 201
Pemilu yang diselenggarakan dua tahap, yakni memilih legislatif (9 April 2014) dan
memilih eksekutif (9 Juli 2014).
f. Masa Pemerintahan Ir. Joko Widodo
Ir. H. Joko Widodo yang berpasangan dengan M. Jusuf Kalla berhasil memenangkan
perolehan suara pada pemilu presiden 2014 yang kemudian dilantik pada 20 Oktober
2014. Kabinet Kerja adalah kabinet yang dibentuk pada masa pemerintahan ini berisi
gabungan antara menteri-menteri yang berasal dari parpol dan menteri-menteri yang
berasal dari golongan nonpartai (profesional).

CONTOH SOAL
1. UMPTN 2001 Kode 460
Pandangan yang menghendaki dikeluarkannya POLRI dari lingkungan ABRI pada
umumnya didasarkan pada pertimbangan ....
A. dapat menegakkan hukum secara lebih konsekuan dalam masyarakat.
B. meningkatkan profesionalisme POLRI dalam melaksanakan tugasnya.
C. memperoleh keleluasaan dalam melaksanakan tugasnya secara profesional.
D. kemandirian POLRI sebagai institusi penegak hukum.
E. menjamin keadilan dan ketentraman dalam mengayomi masyarakat.
Jawaban: B
Pertimbangan yang dilontarakan oleh para pendukung kebijakan pemisahan Polri dan
ABRI agar dapat meningkatkan profesionalisme POLRI dalam melaksanakan tugasnya.

2. SBMPTN 2013 Kode 144


Perebutan jabatan presiden dan wakil presiden tahun 1999 berlangsung keras karena ....
1. K. H. Abdurahman Wahid harus bersaing dengan Megawati Soekarnoputri.
2. Amien Rais berhasil mempersatukan partai-partai Islam.
3. Tidak ada partai yang berhasil meraih suara mutlak pada pemilu 1999.
4. Megawati adalah anak mendiang presiden pertama RI Soekarno.
Jawaban: E (1, 2, 3, 4 benar)
Penyebab pemilihan presiden pada 1999 berlangsung ketat, yaitu K.H Abdurahman
Wahid harus bersing dengan Megawati Soekarnoputri (merupakan ketua umum PDI-P,
partai pemenang Pemilu 1999), Amien Rais berhasil mempersatukan partai-partai Islam
dengan mendirikan Poros Tengah, tidak ada partai yang berhasil meraih suara mutlak
pada pemilu 1999 dan Megawati adalah anak mendiang presiden pertama RI Soekarno
sehingga banyak pendukung Soekarno yang mendukung Megawati menjadi presiden.

3. UMB-PTN 2013 Kode 392


TAP No XV/MPRS/1998 tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan pembagian,
dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan
Pusat dan Daerah membawa dampak yang besar bagi tuntutan GAM terhadap RI.
SEBAB
Konflik GAM-RI bertujuan untuk otonom, adanya pengaturan sumber daya alam dan
perimbangan pendapatan antara Pusat dan Daerah.
Jawaban: A (pernyataan benar, alasan benar, memiliki keterkaitan)
Konflik antara GAM-RI, salah satunya, diakibatkan tidak adanya perimbangan pendapatan
antara Pusat dan Daerah. Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu langkah
yang dikeluarkan pemerintah dengan mengeluarkan TAP No XV/MPRS/1998 tentang
penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan pembagian, dan pemanfaatan sumber
daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.

4. SIMAK UI 2013 Kode 635


Sejak Pemilu 2004, MPR RI praktis tidak lagi mempunyai kekuatan politis untuk menentukan
arah pembangunan negara karena ....
A. presiden bukan mandataris MPR
B. presiden adalah mandataris MPR
C. MPR tidak memilih presiden
D. GBHN merupakan Tap MPR
E. DPR menentukan GBHN
Jawaban: C
Pada Pemilu 2004, presiden tidak lagi dipilih oleh MPR, tetapi dipilih oleh rakyat secara
langsung. Alasan ini yang menyebabkan MPR RI tidak lagi mempunyai kekuatan politis
untuk menentukan arah pembangunan negara.

5. SIMAK UI 2012 Kode 824


Krisis politik 1998 adalah dampak negatif berbagai kebijakan politik pemerintahan Orde
Baru yang mengekang dengan tujuan mempertahankan kekuasaan (status quo) Presiden
Soeharto dan kroni-kroninya. Salah satu sumber masalah politik yang berdampak pada
krisis tersebut adalah ....
A. pemilihan ketua DPR/MPR yang direkayasa pemerintah
B. pengangkatan kembali presiden Soeharto oleh MPR
C. menangnya GOLKAR dalam PEMILU 1997
D. pelaksanaan lima paket UU politik yang melahirkan demokrasi semu (rekayasa)
E. kebijakan otonomi daerah yang memunculkan disintegrasi
Jawaban: B
Pengangkatan kembali Soeharto sebagai presiden Indonesia oleh MPR menimbulkan
sikap curiga yang muncul di masyarakat Indonesia. Dampaknya, demo menuntut agar
Soeharto mengundurkan diri memunculkan krisis politik yang terjadi pada 1998.

6. SIMAK UI 2010 Kode 807


Secara historis, kebijakan Presiden B. J. Habibie memberikan referendum pada rakyat
Timor Timur untuk memilih tetap dalam naungan NKRI atau memilih berdiri sebagai
negara merdeka. Ini menjadi tepat karena ...
A. sesuai dengan tuntutan hak asasi manusia
B. mengikuti desakan dunia internasional
C. dilakukan secara demokratis
D. kemauan rakyat Timor Timur
E. Timor Timur tidak termasuk dalam wilayah Indonesia
Jawaban: E
Alasan Presiden B. J. Habibie memberikan referendum pada rakyat Timor Timur untuk
memilih tetap dalam naungan NKRI atau memilih berdiri sebagai negara merdeka adalah
karena secara historis wilayah Timor Timur bukan bagian dari wilayah Hindia-Belanda.

SESI 18
PERADABAN DUNIA
A. PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS (INDIA)
Pusat peradaban lembah sungai Indus berada di daerah Mohenjo Daro-Harappa.
Pendukung kebudayaan Mohenjodaro-Harappa adalah bangsa Dravida yang memiliki
ciri berkulit hitam, postur tubuh pendek, rambutnya keriting, dan berhidung pesek.
Berdasarkan kajian para ahli, temuan yang terdapat pada lembah sungai ini merupakan
kota kuno yang memiliki tata bangunan yang modem serta memperhatikan sanitasi yang
baik. Sistem kepercayaan yang berkembang bersifat politheisme, yaitu mengakui banyak
dewa yang menentukan nasib manusia.
Peradaban yang telah dibangun tersebut kemudian dihancurkan oleh bangsa Arya
(bangsa Indo-Jerman yang datang dari wilayah Eropa). Ciri fisik bangsa Indo-Jerman,
yaitu berkulit putih, postur tubuhnya tinggi, hidung mancung, dan rambut lurus. Mereka
akhirnya mengalami pencampuran yang menurunkan bangsa India sekarang. Perpaduan
kepercayaan yang mereka anut memunculkan kepercayaan Hindu dengan kitab suci,
antara lain Reg Weda (pujian terhadap dewa), Sama Weda (nyanyian-nyanyian suci). Yajur
Weda (doa untuk keselamatan), dan Atharwa Weda (memuat ajaran ilmu sihir).
Selain agama Hindu, agama Budha juga berkembang yang dilahirkan oleh Sidharta
Gautama (pangeran dari Kerajaan Kapilawastu). Dasar-dasar agama Budha adalah Tri
Dharma yang memuat kebaktian terhadap Sang Budha, berbakti kepada ajarannya, serta
berbakti pada pengikutnya. Kitab suci agama Buddha disebut Tripitaka yang terdiri
dari Vinaya Pitaka. Vinaya Pitaka yang berisikan tata-tertib bagi para bhikkhu/bhikkhuni,
Sutta Pitaka yang berisikan khotbah-khotbah Sang Buddha dan Abidhamma Pitaka yang
berisikan ajaran tentang metafisika dan ilmu kejiwaan.

B. PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING/HUANG HO (CINA)


Wilayah sungai ini memiliki warna lumpur kuning, kondisi ini yang menjadi alasan
sungai ini disebut Sungai Kuning. Wilayah sekitar sungai ini terkenal karena kesuburan
tanahnya. Oleh sebab itu, di daerah sekitar sungai ini, banyak orang-orang yang
berdatangan. Beberapa di antaranya bahkan membangun dinasti-dinasti yang menguasai
daerah sekitar sungai tersebut seperti:
a. Dinasti Syang (ditemukannya tulisan dalam bentuk pictograph kepercayaan
terhadap Dewa Langit).
b. Chou (muncul ajaran Kong Hu Cu, yang mementingkan hubungan antara manusia
dengan manusia dan Tao, yang mementingkan hubungan manusia dengan dewa).
c. Chin (pembangunan The Great Wall dan sistem standardisasi timbangan dan
huruf).
d. Han (pertama kali temuan kertas).
e. Tang (masuknya pengaruh Islam ke Cina).
f. Sung (seni sastra dan budaya mengalami perkembangan pesat).
g. Manchu (Cina dikuasai Mongol).
h. Ming (seni keramik dan sastra mendapat perhatian khusus).
C. PERADABAN LEMBAH SUNGAI EUFRAT DAN TIGRIS (MESOPOTAMIA)

Perkembangan peradaban ini berada di daerah Irak. Terdapat temuan kota tua yang
menjadi perhatian para ahli purbakala, yaitu daerah Teluk Farsi yang terdapat kota Ur,
Larsam, dan Lagash. Peradaban yang berkembang di daerah ini, dengan ditemukannya
perpustakaan tertua yang dibangun oleh Raja Ashnrbanipal serta taman bergantung yang
dibangun oleh bangsa Khaldea pada masa kerajaan Babylonia. Sistem kalender juga dapat
ditemukan pada peradaban ini serta UU yang terkenal dengan Codex Hammurabi.
Bangsa- bangsa yang pernah menguasai Mesopotamia, antara lain
a. Bangsa Sumeria yang memperkenalkan sistem mitologi dewa-dewa.
b. Bangsa Akkadia yang berada di bawah pimpinan Raja Sargon yang sebelumnya
pernah mengalahkan bangsa Sumeria.
c. Bangsa Babylonia Lama yang diperintah oleh Raja Hammurabi yang memperkenalkan
UU tertulis tertua.
d. Bangsa Assyiria diperintah oleh Raja Assurbanipal dengan membangun perpustakaan
tertua di dunia.
e. Bangsa Babylonia baru yang diperintah oleh Raja Nebukadnezar.
f. Bangsa Persia yang diperintah Raja Cyaxares.

D. PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL (MESIR)


Temuan yang menarik pada peradaban ini, adanya bangunan piramida yang
digunakan untuk menyimpan jenazah raja telah meninggal yang diawetkan. Menurut
kepercayaan bangsa Mesir, jenazah raja yang meninggal tidak rusak maka mereka percaya
arwah sang raja yang telah meninggal masih berada di lingkungan mereka. Bangsa Mesir
telah mengenai tulisan yang disebut sebagai Hieroglyph. Hieroglyph pemah dibaca
oleh ilmuwan Perancis, Champoleon. Sistem penanggalan juga sudah dikenal. Sistem
pemerintah yang berlaku, antara lain:
a. Kerajaan Mesir tua yang diperintah oleh Fir’aun Menes yang berkuasa di Thinis.
b. Kerajaan Mesir pertengahan merupakan bagian dari penyatuan Mesir.
c. Kerajaan Mesir muda diperintah oleh Raja Ramses II yang merupakan musuh dari
Musa.
Sistem kepercayaan yang dianut adalah politeisme dengan dewa-dewa Ossiris (dewa
tertinggi), Issis (mahadewi, istri Ossiris), Horus (bertubuh manusia tapi berkepala burung,
anak Ossiris dengan Issis), Thot (dewa pengetahuan), Anubis (dewa kematian), Apis (wujud
sapi), Amon (dewa bulan), dan Ra (dewa matahari).

E. PERADABAN YUNANI-ROMAWI
a. Peradaban Yunani
Secara umum, perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode:
1. Fase pembentukan negara-negara kota (polis) yang berlangsung antara 1000 - 800 SM.
2. Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi
polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur
sampai ke Asia Kecil (Troya).
3. Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM).
4. Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di
luar daerah Yunani itu sendiri.
Ada pun polis-polis yang hidup pada Zaman Yunani Kuno, antara lain:
1. Polis Athena
Athena merupakan polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Sistem ini
diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Polis ini memiliki ciri dimana kekuasaan
berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh 9
orang Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi oleh Aeropagus
(Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon.
Karena sangat kenal dengan sistem demokrasi dan kebebasan berfikirnya, Athena
banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia. Para Filosof itu, antara lain Socrates, Plato, dan Aristoteles.
2. Polis Spartha
Pemerintahan Spartha didasari oleh pemerintahan yang bergaya militer.
Pola ini diperkenalkan oleh Lycurgus tahun 625 SM. Pemerintahan dipegang oleh
dua orang raja, sedangkan pelaksana tertinggi dipegang oleh suatu dewan yang
dinamakan Ephor terdiri dari 5 orang.
b. Peradaban Romawi
Periodisasi sejarah Romawi dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Peradaban Romawi periode kerajaan (756-510 SM)
Pada masa kerajaan, Roma dipimpin seorang raja yang didampingi oleh senat (wakilwakil
dari para suku di sekitar Roma). Pada masa itu, struktur masyarakat Roma
terdiri dari dua, yaitu Patricia (warga Roma asli) dan Plebeyer (para pendatang yang
kebanyakan hidup miskin). Raja Roma harus berasal dari warga Roma asli.
2. Peradaban Romawi periode republik (519-31 SM)
Pada masa republik, Roma dipegang oleh 2 orang konsul yang dipilih oleh senat.
Setiap konsul itu memiliki tugas masing-masing. Konsul pertama bertugas dalam
masalah hukum dan ekonomi, sedangkan konsul kedua memegang urusan
pertahanan. Pada masa darurat, jumlah konsul hanya satu orang yaitu seorang
diktaktum.
Masyarakat Roma pada masa republik terdiri atas beberapa kelas:
1. Kaum pertama
Kaum Optimar (kaum yang sangat kaya karena mempunyai wewenang untuk
menarik pajak dengan batas yang mereka tentukan).
2. Kaum kedua
Kaum Proletar yang merupakan kaum miskin. Meskipun demikian, dua golongan itu
memiliki wakil di senat yaitu Sula (Optimar) dan Mar (Proletar). Kekacauan pertama
terjadi di Roma ketika Marius dibunuh oleh Sula. Kekacauan itu berhasil diatasi
dengan munculnya Triumvirat.
3. Triumvirat I
Triumvirat I terdiri dari Crassus (menguasai Eropa Timur), Pompeyus (Roma dan
Yunani), dan Julius Caesar (Eropa Barat).
4. Triumvitas II
Konflik di internal Romawi, menimbulkan konflik antara Octavianus dengan Antonius.
Dengan kemenangan Octavianus, bentuk pemerintaha Romawi mengalami
perubahan ke bentuk Kekaisarain (31 SM – 395 M).
Beberapa peninggalan Romawi yang berpengaruh terhadap dunia:
1. Hukum 12 Lempeng, UU yang ditulis di 12 lempengan emas.
2. Istilah dalam astronomi dan astrologi, seperti nama-nama planet yang diambil dari
nama-nama dewa.
3. Budaya tukar cincin dan ulang tahun perkawinan (emas dan perak).
4. Kebiasaan mengangkat dan membenturkan gelas pada upacara dan pesta- pesta.
5. Menaburkan bunga ke makam, mengalungkan karangan bunga, serta menaburkan
bunga ke laut jika ada yang meninggal di laut.
6. Perayaan tahun baru l Januari pada masa Romawi merupakan hari penyembahan
pada Dewa Janus.
7. Pesta olahraga Olimpiade.
8. Menggunakan hari Minggu untuk hari libur. Pada Romawi Kuno, hari Minggu
digunakan untuk memuja dewa matahari.
9. Sistem kenegaraan yang menggunakan sistem Demokrasi.

F. PERADABAN MAYA, INCA DAN AZTEX


a. Peradaban Maya
Beberapa peninggalam peradaban Maya:
1. Suku Maya telah mengenal dua sistem kalender:
• Sistem kalender berdasarkan peredaran matahari, 1 tahun = 365 hari.
• Sistem kalender berdasarkan kepercayaan, 1 tahun = 260 hari.
2. Mampu membangun kota terbesar di dunia, kota Theotihuakan yang dihuni 100.000
penduduk.
3. Tikal, situs tertua didunia yang berbentuk pyramid (piramida kastilo) bersisi terjal.
b. Peradaban Inca
Dalam bidang arsitektur, bangsa ini melahirkan bangunan berupa Machu Picchu.
Machu Picchu merupakan bangunan yang berdiri di punggung pegunungan Andes pada
celah sempit yang menjulang di ketinggian 600 meter di atas lembah sungai Urubamba.
Peradaban Inca hancur ketika raja Atahualpa terbunuh akibat serangan dari Francisco
Pizarro yang didukung oleh Kaisar Charles V dari Inggris.
c. Peradaban Aztex
Beberapa peninggalam Peradaban Aztec:
1. Kuil berbentuk piramida yang tengahnya berlubang untuk memasukan kurban
(emas dan perak).
2. Ditemukan patung di kota Vera Cruz yang beratnya 30 Ton sebagai perwujudan
dewa utama yang disucikan.
3. Sumbangan bangsa Aztec bagi peradaban adalah bidang militer. Bangsa Aztec
memiliki daerah taklukan, tempat setiap daerah taklukan harus menyerahkan
upeti berupa emas, perhiasan, budak, bahan makanan, dan benda lainnya. Hal ini
berakibat kota Tenochtitlan menjadi kota megah.
Peradaban Aztex hancur setelah Raja Monte Zuma berhasil ditaklukkan oleh bangsa
Spanyol pada tahun 1521.

CONTOH SOAL
1. SIMAK UI 2013 Kode 532
Pengaruh Kebudayaan Hellenisme (Yunani) yang cukup kuat tersebar hingga ke kawasan
sekitar Yunani, seperti keberadaan peninggalan perkotaan kuno di wilayah Smyrna.
Daerah tersebut terletak di negara ....
A. Suriah
B. Lebanon
C. Albania
D. Mesir
E. Turki
Jawaban: E
Smyrna adalah salah satu bagian dari wilayah Turki yang sangat kenal dengan hasil budaya
Hellenisme.

2. SIMAK UI 2012 Kode 823


Para pejabat Dinasti Han diajarkan menghormati ajaran Sang Filsuf Agung Cina, Kong Hu
Cu. Ajaran yang harus dipahami oleh pejabat-pejabat dinasti Han terkait dengan ....
1. Cara memperlakukan orang tua dengan baik.
2. Cara memperlakukan kaum jompo dengan baik.
3. Cara menghormati orang lain dengan baik.
4. Cara menghormati raja dengan bijaksana.
Jawaban: E (1, 2, 3, 4 benar)
Ajaran-ajaran Kong Hu Cu yang harus difahami oleh pejabat-pejaban Dinasti Han tentang
cara memperlakukan orang tua dengan baik, memperlakukan kaum jompo dengan baik,
menghormati orang lain dengan baik, dan menghormati raja dengan bijaksana.

3. UMPTN 2001 Kode 460


Dalam membangun Cina, Kaisar Shih Huang Ti merupakan pembaharu yang
mengagumkan, namun ia tidak ....
A. melarang ajaran filsafat
B. memperkenalkan sistem perpajakan
C. memperkenalkan sistem ukuran dan timbangan
D. menghapus kebiasaan mempunyai selir banyak di kalangan kaisar Cina
E. menghancurkan kekuasaan feodal dari bangsawan
Jawaban: D
Kaisar Shih Huang Ti menerapkan beberapa kebijakan, seperti melarang ajaran filsafat,
memperkenalkan sistem perpajakan, memperkenalkan sistem ukuran dan timbangan,
serta menghancurkan kekuasaan feodal dari bangsawan.

4. SPMB 2002 Kode 630


Kemajuan-kemajuan Mohenjo Daro dan Harrapa tampak dalam reruntuhan kota yang
ditinggal oleh suku bangsa Dravida. Berikut ini hal-hal yang dapat ditemukan dalam
reruntuhan kota di Mohenjo Daro dan Harapa, kecuali ....
A. mata uang dalam bentuk materai yang terbuat dari tanah liat
B. saluran air untuk pengairan dan pertanian
C. jalan-jalan yang lurus dan teratur
D. alat-alat pertanian yang terbuat dari batu
E. perencanaan tata kota yang teratur
Jawaban: C
Hal-hal yang dapat ditemukan dalam reruntuhan kota di Mohenjo Daro dan Harapa, yaitu
mata uang dalam bentuk materai yang terbuat dari tanah liat, saluran air untuk pengairan
dan pertanian, alat-alat pertanian yang terbuat dari batu, serta perencanaan tata kota
yang teratur.

5. SBMPTN 2013 Kode 247


Warga masyarakat Yunani kuno yang memperoleh hak dalam pemilihan umum adalah ...
A. semua warga Kota Yunani yang sudah dewasa
B. hanya warga laki-laki yang merdeka
C. kaum laki-laki dan wanita yang dewasa
D. hanya laki-laki dan wanita yang dewasa
E. warga kota yang mampu membayar pajak
Jawaban: B
Syarat warga negara Yunani yang berhak memperoleh hak suara dalam pemilihan umum,
yaitu hanya lelaki dewasa yang merdeka dan menetap di Yunani.

SET 19
REVOLUSI DI DUNIA
A. MASA RENNAISANCE
Latar belakang Renaisance dan Humanisme pada zaman pertengahan, yaitu:
a. Adanya dominasi gereja dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
b. Munculnya kerajaan-kerajaan baru di mana kekuasaan raja sangat tergantung pada
Paus.
c. Karena doktrin gereja maka kehidupan masyarakat pada masa ini cenderung bersifat
Scholastik yang menitikberatkan pada masalah surgawi.
d. Kebebasan berpikir sangat dikekang.
e. Perekonomian dititikberatkan pada bidang pertanian.
Ciri-ciri kehidupan masyarakat Eropa pada masa pertengahan yang demikian adanya.
Pada masa itu, Eropa mengalami masa kegelapan (The Dark Ages) yang menyebabkan
kemerosotan. Karena menyadari kemerosotan ini, bangsa Eropa melakukan gerakan
dengan mengembalikan pola kehidupan pada masa Eropa kuno. Gerakan perubahan
ini dikenal dengan Renaissance dan Humanisme. Sebab-sebab terjadinya gerakan
Renaissance dan Humanisme antara lain:
a. Pada masa pertengahan, kehidupan masyarakat Eropa mengedepankan masalah surgawi
(skolastik) yang menjadikan bangsa Eropa mengalami kemerosotan.
b. Berkembangnya faham Rasionalisme yang mengutamakan kebenaran akal dan pikiran.
c. Munculnya Masyarakat Kota (paura) yang umumnya didominasi oleh kaum borjuis yang
berpandangan modern dan realistis.
d. Munculnya raja-raja yang menginginkan kekuasaannya bebas dari pengaruh gereja,
seperti Raja Philippe IV (Perancis) dan Raja Henry VIII (Inggris).
e. Berkembangnya kesenian terutama seni sastra sehingga mendorong kehidupan
masyarakat yang ingin bebas dari pengaruh siapapun.

Wujud-wujud kebudayaan jaman Renaissance dan Humanisme adalah sebagai berikut:

Renaissance dan Humanisme memiliki dampak positif dan negaif bagi masyarakat dunia
pada umumnya dan Eropa pada khususnya. Beberapa dampak tersebut, di antaranya:
a. Dampak Positif
1. Kesusasteraan dan bahasa klasik mendorong berkembangnya kesusasteraan dunia.
2. Kesenian berkembang secara bebas.
3. timbulnya kebebasan berfikir.
4. berkembangnya faham sekularisme, yaitu paham yang mengutamakan kehidupan
duniawi dan mengabaikan kehidupan surgawi.
b. Dampak Negatif
a. Karya-karya besar Eropa Pertengahan dipandang rendah seperti ajaran scholastic
dan kebudayaan Gotiek.
b. Penghormatan pada ajaran Gereja berkurang.
c. Berkembangnya nudisme, yaitu paham yang mengabaikan rasa malu seperti cara
berpakaian dan cara pergaulan.
Selain dampak tersebut di atas Renaissance dan Humanisme juga berakibat pada
munculnya Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther (1483 - 1546), seorang
ulama dan guru besar Universitas Wittenberg (Jerman).
Ada 3 faktor yang menyebabkan terjadinya Reformasi Gereja yaitu
a. Adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kaum gereja katolik, seperti
penjualan surat pengampunan dosa (surat indulgensia).
b. Berkembangnya faham humanisme memungkinkan banyak orang membaca dan
mempelajari ajaran Yesus Kristus asli yang tertulis dalam bahasa Yunani Kuno.
c. Timbulnya negara-negara nasional di Eropa, di mana raja-rajanya menginginkan berkuasa
penuh di kerajaannya dan lepas dari pengaruh Paus.
Reformasi gereja ini mengakibatkan timbulnya agama Kristen Protestan yang terbagi
atas aliran-aliran seperti aliran Calvin, aliran Zwingli, aliran Anglican, aliran Puritan, aliran
Presbyteran dan Aliran Independent serta masih banyak lagi aliran-aliran yang lainnya.

B. REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri didorong oleh adanya beberapa faktor pendorong, yakni keamanan
dalam negeri Inggris yang semakin mantap, berkembangnya kegiatan wiraswasta, minat
yang besar terhadap kegiatan manufaktur, luasnya tanah jajahan Inggris, terjadinya
Revolusi Agraria, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya modal
yang besar.
Adapun faktor yang memicu semakin berkembangnya Revolusi Industri adalah penemuan
mesin uap oleh James Watt (1796), karena itu ia mendapat gelar Bapak Revolusi Industri.
Penemu-penemu lain dan hasil temuannya, sebagai berikut.
Revolusi Industri pada kenyataannya banyak melahirkan dampak bagi Inggris dan
masyarakat dunia, seperti:
a. Bidang Politik: berkembangnya Imperialisme Modem dan berkembangnya faham
Liberalisme dan Sosialisme.
b. Bidang Ekonomi: harga barang murah, upah/ongkos kerja murah, perdagangan dunia
maju dan berkembangnya kapitalisme modern.
c. Bidang Sosial: diskriminasi terhadap masyarakat Inggris yang menganut Katholik (Test
Act), terjadinya pertentangan antara majikan dan buruh, munculnya kelas buruh, semakin
banyaknya pengangguran dan kriminalitas merajalela.
Untuk mengatasi pengaruh Revolusi Industri yang bersifat negatif maka diciptakan
Undang-Undang sebagai berikut
a. Catholic Emancipation Bill (1829), undang-undang tentang persamaan hak antara pemeluk
Protestan dan Katolik untuk menjadi pegawai negeri.
b. Reform Bill (1832), undang-undang yang menetapkan cara pemilihan terhadap anggota
parlemen.
c. Abolition Bill (1833), undang-undang penghapusan perbudakan.
d. Factory Act (1833), undang-undang yang menetapkan bahwa anak-anak tidak boleh
dipekerjakan sebagai buruh.
e. Poor Law (1834), undang-undang untuk mengatasi masalah pengangguran dan
kemiskinan.

C. REVOLUSI AMERIKA
Revolusi Amerika adalah puncak dari perjuangan rakyat koloni Amerika dalam mencapai
kemerdekaan dari kolonialisme yang dilakukan oleh Inggris yang ditandai dengan
dikeluarkannya Delcaration of Independence oleh Thomas Jefferson pada 4 Juli 1776.
Revolusi ini diakibatkan oleh beberapa faktor:
a. Kewajiban membayar pajak yang tinggi, seperti:
1. Sugar Act (undang-undang gula) adalah pemberlakuan pajak untuk mengatur
perdagangan gula di daerah koloni. Melalui undang-undang ini, Inggris menetapkan
pajak dan bea cukai perdagangan gula.
2. Curency Act (Undang-undang keuangan) adalah pelarangan bagi setiap koloni untuk
mencetak mata uang sendiri.
3. Stamp Act (Undang-undang Perangko) adalah pemberlakuan pajak bagi setiap
dokumen dan surat-surat penting yang digunakan dalam kegiatan perdagangan.
4. Quartering Act adalah undang-undang yang berisi tentang kewajiban bagi setiap
koloni untuk menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan makanan bagi tentara
Inggris yang ditempatkan di daerah-daerah koloni.
b. Praktek monopoli perdagangan oleh Inggris melalui perusahaan dagang EIC
c. Tidak diakuinya hak perwakilan atau hak representatif bagi rakyat koloni dalam parlemen
Inggris
d. Penyerbuan rakyat Amerika terhadap armada dagang teh milih kongsi dagang Inggris
di pelabuhan Boston pada tanggal 16 Desember 1973 atau yang lebih dikenal dengan
Boston Tea Party.
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris itu sangat menyinggung
perasaan kaum kolonis terutama penduduk kota Boston. Penduduk koloni-koloni lain
pun memberikan dukungan dengan cara mengadakan kongres bersama antarkoloni
pada tanggal 5 Desember 1774. Kongres yang diadakan di kota Philadelphia ini kemudian
dikenal dengan nama Kongres Kontinental Kesatu. Dalam kongres ini semua delegasi
sepakat untuk mengeluarkan deklarasi hak dan keluhan (Declaration of Right and
Grievances) yang berisi pernyataan akan tetap setia kepada raja, namun tetap menentang
hak parlemen Inggris untuk mengenakan pajak terhadap koloni-koloni di Amerika.
Kongres Kontinental Kedua yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 1775 pun belum
mencapai kesepakatan melepaskan diri dari Inggris.
Meskipun pada saat itu, telah terjadi perang antara milisi koloni dengan tentara Inggris,
akan tetapi kesepakatan yang dicapai baru sebatas mengangkat senjata untuk melawan
kesewenangan Inggris dan belum sampai pada pernyataan kemerdekaan. Thomas Paine
yang membuat sebuah tulisan yang kemudian diberi judul Common Sense. Tulisan Paine
berisi tentang gugatan terhadap sistem kerajaan dan Raja Inggris. Melalui tulisannya,
Paine menggugah rakyat Amerika untuk berpikir secara rasional lagi akan maksud dari
keberadaan mereka di tanah Amerika ini. Bentuk Kerajaan Inggris sudah tidak cocok lagi
bagi rakyat Amerika. Oleh karena itu, perlu dibentuk pemerintahan baru yang cocok
dengan kepribadian rakyat Amerika. Pemerintahan baru tersebut adalah pemerintahan
yang berbentuk Republik yang diperintah oleh orang-orang Amerika sendiri.
Dengan demikian, perlu dilakukan pernyataan kemerdekaan dari tangan Inggris. Tulisan
dari Paine ini menarik sekitar 150.000 pembaca di Amerika dan berhasil mempengaruhi
rakyat Amerika untuk mendesak kongres masing-masing koloni untuk menyatakan
kemerdekaan. Hingga pada puncaknya tanggal 4 Juli 1776 di Philadelpia, Thomas Jefferson
membacakan sebuah pernyataan deklarasi kemerdekaan yang diberi nama Declaration of
Independence.
Revolusi Amerika telah mengubah kehidupan penduduk di Amerika. Dari aspek
politik sudah tidak terdapat pegawai Inggris di Amerika. Sistem pemerintahan masih
menggunakan sistem Britain tetapi memberikan kekuasaan kepada negara-negara
bagian untuk mengatur wilayahnya masing-masing. Dari aspek sosial melalui deklarasi
kemerdekaan, banyak diutarakan mengenai hak-hak kemanusiaan. Meski perbudakan
dibenarkan, namun selepas kemerdekaan setiap negeri kecuali Georgia telah mengurangi
dan menghentikan impor budak. Demikian juga di Amerika masih terdapat perbudakan.
Dari aspek ekonomi, Amerika menjadi bangsa yang besar dan berperan aktif dalam dunia
perdagangan.

D. REVOLUSI PERANCIS
Sebab-sebab terjadinya Revolusi ini:
a. Sebab-sebab umum, terdiri atas: ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi,
Kekuasaan raja yang absolut, munculnya paham baru, negara mengalami krisis ekonomi,
dan pengaruh perang kemerdekaan Amerika.
b. Sebab-sebab khusus, yaitu terjadinya Revolusi Perancis pada tanggal 14 Juli 1789 saat
rakyat Perancis menyerang Benteng Bastille yang dianggap sebagai simbol absolutisme
raja Louis XVI.
Dalam perkembangannya pasca kejatuhan Raja Louis XVI, Revolusi Perancis terbagi
menjadi tiga tahapan: Pertama, Masa Republik Prancis I disebut masa Convention,
presidennya adalah Robespierre. Pemerintahan Robespierre yang berasal dari kaum
Montague ternyata menjalankan pemerintahan yang kejam (pemerintahan teror) yang
mengakibatkan banyak korban. Kedua, pemerintahan Directoire yang dipegang oleh
Barros, Moulin, Seiyes, Roger dan Ducos. Directoire memiliki wewenang mengatur masalah
ekonomi, politik, sosial, pertahanan keamanan dan keagamaan. Ketiga, Pemerintahan
Napoleon Bonaparte.
Akibat atau dampak dari Revolusi Prancis dapat dipetakan sebagai berikut.
a. Bidang politik: perubahan dalam sistem pemerintahan yang semula berupa monarki
absolut menjadi pemerintahan yang demokratis. Berkembangnya faham demokrasi,
perasaan nasionalisme sesuai dengan semboyan Revolusi Prancis: Liberte, Egalite, Fraternite
(kebebasan, persamaan dan persaudaraan).
b. Bidang ekonomi: petani menjadi pemilik tanah kembali, penghapusan pajak feodal.
penghapusan gilde dan timbulnya industri besar.
c. Bidang sosial: dihapuskannya sistem feodalisme, adanya susunan masyarakat yang baru
serta adanya pendidikan dan pengajaran yang merata untuk semua lapisan masyarakat.

E. REVOLUSI RUSIA
Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada 1905, bayangan revolusi selalu
tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan
kekerasan senjata. Namun, yang bersifat sporadis seberapa pun usaha pemerintah untuk
menindasnya, gerakan-gerakan serupa semakin bermunculan. Akhirnya, revolusi pun
terjadi di tengah Perang Dunia I ketika Rusia mengalami kekalahan besar.
Sebab-sebab terjadinya revolusi:
a. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner
b. Susunan pemerintahan Tsar yang buruk
c. Perbedaan sosial yang mencolok
d. Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar
Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditekan, tetapi
tidak mampu dihilangkan. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan
kekuatan sambil menunggu kesempatan untuk kembali melakukan pergerakan. Aliranaliran
tersebut di antaranya:
1. Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki
Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar.
2. Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan
yang modern dan demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner
dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan
Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan
Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh
Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.
e. Kekalahan pada Perang Dunia I
f. Ancaman bahaya kelaparan
Revolusi Rusia yang berlangsung pada tahun 1917 terbagi dalam dua fase, yaitu:
a. Revolusi Februari 1917
Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet, Mensheviks, dan Bolsheviks. Tujuannya
adalah untuk menggulingkan kekuasaan Tsar. Revolusi dimulai di Petrograd
(sekarang Leningrad) dengan melakukan demonstrasi yang menuntut turunnya Tsar,
yang diikuti pemogokan oleh perusahaan-perusahaan. Tentara yang diperintahkan
menembaki para pemogok dan demonstran malah berbalik menembaki opsiropsirnya
sendiri, sehingga revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa
turun takhta.
b. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)
Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya di beberapa
negara seperti Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss yang dilakukannya sejak
tahun 1907. Pada tahun yang sama, Leon Trotsky (Bronstein) tiba di Rusia dari Amerika.
Kedua orang ini lalu menjadi motor penggerak kaum Bolsheviks yang berpaham
komunis di Rusia. Ketika kaum Kadet dan Mensheviks bergulat dengan revolusi cara
mereka, gerakan bawah tanah kaum Bolsheviks secara diam-diam mempersiapkan
revolusinya sendiri. Mereka membentuk pemerintahan sendiri, tentara sendiri (yang
disebut Pasukan Merah) dan menyebarkan propaganda antipemerintah borjuis.
Pada saat pemerintahan Mensheviks kehilangan kepercayaan rakyat, kaum Bolsheviks
memanfaatkannya dengan segera merangkul rakyat. Mereka menganjurkan
para petani agar membagi-bagikan tanah dan menganjurkan para buruh untuk
menyita pabrik-pabrik. Pendekatan ini mendapat dukungan dan simpati dari rakyat.
Dimulailah revolusi kedua ala Bolsheviks. Revolusi kedua ini dimulai dari Petrograd
juga. Tentara dan angkatan laut di Petrograd memihak ke Lenin, disusul dukungan
dari tentara-tentara Difron. Pada tanggal 25 Oktober 1917, pemerintahan Mensheviks
digulingkan dan kaum Bolsheviks mengambil alih kekuasaan pemerintahan. Setelah
itu, segera diadakan perubahan-perubahan besar.
Revolusi Rusia ini membawa akibat sebagai berikut: dihapuskannya pemerintahan
Tsar yang kolot untuk selamanya. Pemerintahan diubah dengan sistem satu partai
(pemerintahan dipegang oleh satu partai), timbulnya demokrasi Soviet sebagai lawan
dari demokrasi liberal, modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang
industri dan pertanian, serta meluasnya komunisme di seluruh dunia.

CONTOH SOAL
1. Istilah “kiri” dalam politik muncul setelah pecahnya Revolusi Perancis (1789). Pada awalnya
istilah ini mengandung arti .... (SIMAK UI 2013 kode 635)
A. golongan komunis
B. golongan sosialis
C. golongan buruh/tani
D. golongan oposisi di parlemen
E. golongan intelektual
Pembahasan:
Golongan kiri pada dasarnya adalah sebuah bagian kelompok yang selalu menginginkan
tindakan atau pola pikir yang berseberangan dengan pemerintah. Namun, dalam
perkembangannya pengertian golongan kiri lebih identik dengan gerakan sosialiskomunis.
Jawaban: D

2. Dalam pembentukan UUD Amerika tahun 1789 terjadi perpecahan antara Blok Utara
dengan Blok Selatan.
SEBAB
Blok Utara di bawah pimpinan Alexander Hamilton menghendaki kekuasaan sebesarbesarnya
ada pada pemerintahan pusat dan anti perbudakan. (UM UGM 2004 Kode
332)
Pembahasan:
Dalam pembentukan UUD Amerika tahun 1789, terdapat dua blok besar yang berselisih
yakni Blok Selatan (sembilan negara) dan Blok Utara (empat negara). Blok Selatan yang
dipimpin Thomas Jefferson menghendaki pemberian kekuasaan atau wewenang yang
sebesar-besarnya bagi pemerintah negara bagian. Adapun Blok Utara yang dipimpin
Alexander Hamilton menghendaki kekuasaan dan wewenang yang sebesar-besarnya
diberikan kepada pemerintah pusat.
Jawaban: C

3. Selain memunculkan kemakmuran, Revolusi Industri di Inggris telah memunculkan


kemiskinan dan peningkatan pengangguran. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah
mengeluarkan Poor Law pada 1834 yang berisi .... (SPMB 2003 Kode 230)
1. Pembangunan rumah-rumah kerja bagi pengemis dan penganggur.
2. Pembangunan rumah-rumah perawatan untuk pengemis dan penganggur yang
cacat atau sakit.
3. Pemberian bantuan pada mereka yang tidak dapat bekerja karena lanjut usia.
4. Anak-anak usia sembilan tahun hanya boleh bekerja selama sembilan jam dengan
dua jam pendidikan yang dilaksanakan oleh pihak majikan.
Pembahasan:
Poor Law (1834) yang berisi tentang; (1) pendirian tempat tinggal bagi para pengemis
dan penganggur yang hidup secara bekeliaran; (2) pendirian tempat-tempat rehabilitasi
untuk pengemis dan penganggur yang cacat dan sakit; (3) pemberian bantuan bagi kaum
lanjut usia karena tidak lagi mampu bekerja.
Jawaban: A

SET 20
PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM DI DUNIA
DAN GERAKAN KEBANGSAAN DI ASIA-AFRIKA
A. PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM DI DUNIA
a. Nasionalisme
Secara materi nasionalisme diartikan sebagai suatu sikap politik dari kelompok-kelompok
suatu bangsa yang mempunyai kesamaan budaya, bahasa, dan wilayah serta kesamaan
cita-cita dan tujuan, dengan demikian kelompok tersebut merasakan adanya kesetiaan
mendalam terhadap kelompok bangsa itu.
Dalam pengertian modern, nasionalisme berakar dari Revolusi Perancis, namun
demikian akar-akar revolusi telah tertanam sejak jaman Renaisance dan perkembangan
Merkantilisme, yang diwujudkan dengan adanya persatuan di antara golongan menengah
(Borjuis yang semakin kokoh). Berikut ini adalah beberapa contoh negara-negara pemula
penganut nasionalisme, yakni Inggris, Jerman dan Italia.
b. Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan individu. Pendukung
utama paham ini adalah kaum Borjuis. Wujud perjuangan kaum liberal ditandai dengan
lahirnya piagam-piagam berikut:
1. Magna Charta (1215), piagam ini berisi antara lain bahwa seseorang (kecuali budak)
tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita miliknya tanpa alasan
menurut hukum. Piagam ini sekaligus merupakan piagam hak asasi tertua di dunia.
2. The Great Charter Liberties (1297), piagam ini memuat tentang kebebasan bertindak
bagi warga kota dan kebebasan berdagang.
3. Habeas Corpus Act (1679), piagam ini memuat ketentuan bahwa jika diminta hakim,
polisi harus dapat menunjukkan alasan lengkap mengapa seseorang ditangkap dan
orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-lambatnya dua hari. Jika seseorang
telah dibebaskan dalam suatu perkara, ia tidak boleh ditangkap lagi dalam perkara
yang sama.
4. Bill of Rights (1689), piagam ini menetapkan bahwa membuat undang-undang
menaikkan pajak dan membentuk tentara haruslah seizin parlemen.
Beberapa peristiwa-peristiwa yang menimbulkan lahimya paham liberalisme adalah:
Gerakan Renaisance dan Humanisme {abad ke-15), Revolusi Industri (abad ke-18), Revolusi
Amerika (1776) dan Revolusi Perancis (1789)
c. Sosialisme
Sosialisme merupakan aliran pemikiran yang memikirkan bagaimana cara mencukupi
keperluan rakyat yang menderita agar hidup layak. Karena itu, paham ini menentang
kemutlakan milik perseorangan dan mencuri pemakaian milik tersebut, untuk
kesejahteraan umum. Berikut ini tokoh-tokoh pejuang sosialisme.
1. Robert Owen (1771-1858)
2. Saint Simon (1760-1825)
3. Pierre Joseph Proudhon (1809-1865)
4. Charles Fourier (1772-1837)
5. Karl Heinrich Marx (1818-1883),
6. Frederich Engels (1820-1899).
d. Demokrasi
Secara luas demokrasi diartikan sebagai suatu pemerintahan yang mengakui hak segenap
anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam sejarah, negara yang pertama menerapkan sistem pemerintahan demokrasi adalah
Athena, yang digariskan oleh Solon (sekitar tahun 600 SM).
Dalam perkembangan berikutnya paham demokrasi dikembangkan oleh tokoh-tokoh
sebagai berikut:
1. Montesquieu, melalui Trias Politica
2. Jean Jacques Rousseau, melalui bukunya yang berjudul “Du Contract Social”
3. Abraham Lincoln, melalui definisinya A Government From the People, For the People,
and by the People.
Paham-paham di atas telah mempengaruhi munculnya kesadaran nasional untuk
menentang penjajah bangsa Eropa yang telah menciptakan pemerintahan otoriter,
tidak mengedepankan demokrasi dan menimbulkan kesengsaraan serta penderitaan
rakyat.

B. GERAKAN NASIONALISME DI ASIA-AFRIKA


a. Gerakan Nasionalisme di Jepang
Gerakan nasionalisme di Jepang diawali dengan adanya Politik Isolasi (menutup diri) dari
bangsa asing diterapkan oleh Jepang dilatarbelakangi oleh adanya ancaman dari bangsabangsa
Eropa yang melakukan perdagangan di Jepang. Keberadaan bangsa Eropa
dikhawatirkan akan menimbulkan kolonialisme dan imperialisme di Jepang, karena itu
pemerintah Jepang memutuskan untuk mengusir bangsa Eropa tersebut dan menutup
diri dari masuknya bangsa asing ke wilayah Jepang. Selama melaksanakan Politik Isolasi
(1186-1867) sistem pemerintahan menggunakan sistem pemerintahan Bakufu dengan
ciri-ciri:
1. Kaisar (Tenno) hanya sebagai kepala negara dan tidak memegang pemerintahan,
2. Pemerintahan negara diserahkan kepada seorang shogun,
3. Tiap daerah dipegang oleh seorang daimyo, dan
4. Daimyo diberi hak mempunyai tentara sendiri-sendiri yang disebut samurai.
Politik Isolasi berakhir setelah Jepang yang berada di bawah kekuasaan Shogun Iyesada
dibuka oleh Commodore Perry pada tanggal 30 Maret 1854 berdasarkan Perjanjian
Shimoda.
Sebab-sebab Jepang dibuka oleh Commodore Perry:
1. Pemerintahan Bakufu berpegang pada Politik Isolasi.
2. Berhasilnya Cina dibuka untuk bangsa asing.
3. Amerika Serikat membutuhkan tempat istirahat dalam pelayarannya menuju Cina.
4. Kepulauan Jepang merupakan batu loncatan yang baik ke Cina.
Akibat pembukaan Jepang bagi bangsa asing:
1. Meluapnya perasaan anti shogun.
2. Gerakan pro-kaisar semakin kuat.
3. Terjadinya pemberontakan Satsuma dan Chosu (1863).
4. Terjadinya Restorasi Meiji
Terbukanya bangsa Jepang bagi bangsa asing menyadarkan bangsa Jepang akan
ketertinggalannya dari bangsa-bangsa lain. Untuk mengejar ketertinggalannya tersebut
Jepang melaksanakan modernisasi dengan cara, antara lain:
1. Bidang Pemerintahan
Sistem pemerintahan diatur secara barat dengan menggunakan sistem Monarkhi
Parlementer. Pada tanggal 11 Pebruari 1890 UUD Jepang disahkan oleh kaisar
sementara pemerintahan daimyo dihapuskan.
2. Bidang Angkatan Perang
Angkatan darat dipegang oleh keluarga Chosu dan meniru sistem angkatan darat
Jerman. Sedangkan angkatan laut dipegang oleh keluarga Satsuma dan meniru
sistem Angkatan Laut Inggris. Menteri Pertahanan bertanggung jawab langsung
kepada kaisar karena itu tercipta gunbatsu (pemerintahan diktator militer).
3. Bidang Industri
Yang dilakukan adalah dengan mengirim tenaga-tenaga yang potensial untuk
belajar teknologi industri di Eropa. Selain itu juga berhasil mendatangkan mesinmesin
modem dari Inggris yang biayanya didapat dari hasil penjualan teh dan kain
sutra.
4. Bidang Pendidikan
Yang dilakukan adalah menerapkan sistem wajib belajar untuk anak-anak berusia
6 tahun. Selain itu juga mengirimkan pelajar-pelajar ke Eropa untuk memperdalam
ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Gerakan Nasionalisme di India
Faktor-faktor penyebab munculnya nasionalisme India:
1. Penderitaan rakyat India akibat penjajahan Inggris.
2. Orang-orang India tidak boleh terlibat dalam pemerintahan.
3. Bertambahnya jumlah orang-orang India yang terpelajar yang mengenal keadaan
Eropa dan memahami paham-paham baru seperti: nasionalisme, liberlaisme,
demokrasi dan menginginkan kemerdekaan.
4. Pertentangan kebudayaan Inggris dengan kebudayaan India yang bemilai tinggi.
5. Pemberian status dominion kepada Kanada.
6. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905).
7. Kekuatan pasukan India yang telah terbukti dalam Perang Dunia I.
Wujud perlawanan rakyat India kepada penjajah Inggris dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Melalui perjuangan bersenjata
• Perlawanan raja-raja Maratha di Dekkan, di antara pemimpin-pemimpinnya
yang terkenal bernama Tippu Sahid dari Mysore.
• Perlawanan raja-raja Sikh (Punjab)
Pada masa pemerintahan Ranjit Singh, kerajaan Sikh mencapai puncak
kejayaan sehingga sangat disegani oleh pemerintah penjajah Inggris. Setelah
meninggalnya Ranjit Singh terjadi perpecahan di antara bangsa Sikh sebagai
akibat politik devide et impera yang diterapkan oleh pemerintah penjajah
Inggris. Akhirnya Kerajaan Sikh lenyap tahun 1849.
• Perlawanan prajurit-prajurit India/The Indian Mutiny (1857 - 1859)
Faktor-faktor penyebabnya:
1. Penderitaan rakyat India akibat penindasan Inggris.
2. Tindakan sewenang-wenang penjajah Inggris.
3. Perasaan senasib-sepenanggungan antara prajurit India dengan rakyat India.
4. Adanya kewajiban untuk menjilat amunisi sebelum ditembakkan.
Pemimpinnya gerakan ini diantaranya adalah Ranee Lakshmai Bai, Nana Sahib dan
Tantia Topi.
Akibat pemberontakan para prajurit India, antara lain mulai munculnya nasionalisme
India, Inggris mengubah sikap politik penjajahan di India dan sistem pemerintahan
Inggris di India dikendalikan langsung dari London.
2. Melalui gerakan-gerakan nasional
• Brahma Samaj, Tujuan gerakan ini adalah ingin menghilangkan kesan agama
Hindu sebagai agama yang bersifat politeisme menjadi agama yang bersifat
monotheisme. Tokoh peloporya adalah Ram Mohan Roy dan Rabindranath
Tagore (seorang pujangga yang pemah mendapat hadiah nobel).
• Rama Krisna, Tujuan gerakan ini adalah ingin memurnikan agama Hindu. Tokoh
pelopomya yatu Swami Vivekananda.
• Kongres (All Indian National Congress 1885)
Kongres ini merupakan persatuan gerakan-gerakan nasionalisme India yang
bersama-sama menuntut kemerdekaan, pemrakarsa gerakan ini adalah
Allan O’Hume (orang Inggris yang mencintai India) sedangkan yang menjadi
pemimpinnya adalah Banerji. Tahun 1907 para pemimpin kongres terbagi
2 golongan yaitu: Golongan moderat yang hanya menuntut pemerintahan
sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris (Swaraj), tokohnya yaitu Banerji dan
Motial Nehru dan Golongan radikal yang menuntut kemerdekaan penuh (Puma
Swaraj), tokohnya adalah Tilak dan Pandit Jawaharlal Nehru.
• Moslem League (1906)
Moslem League berdiri setelah kaum muslimin memisahkan diri dari kongres,
tokoh-tokohnya: Mohammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan. Perjuangan
Moslem League mencapai puncaknya setelah berhasil mendirikan Negara
Pakistan (1947).
• Gerakan Mahatma Gandhi
Gerakan Mahatma Gandhi meliputi Ahimsa (anti kekerasan), Hartal (mogok
kerja), Satyagraha (tidak mau bekerja sama dengan pemerintah penjajah) dan
Swadesi (mengembangkan negara dengan prinsip mandiri).
Gerakan ini sangat besar pengaruhnya terhadap perjuangan rakyat India untuk
mencapai kemerdekaan. Hasilnya India berhasil merdeka secara penuh pada
tanggal 20 Januari 1950 dengan Perdana Menteri pertama Pandit Jawaharlal
Nehru.
c. Gerakan Nasionalisme di Cina
Munculnya gerakan nasional Cina sebagai akibat penindasan pemerintah bangsa Mandsyu
dan kolonialisme bangsa Inggris. Kolonialisme bangsa Inggris di Cina pertama kali terjadi
setelah Perang Candu (1839 - 1842) yang berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian
Nanking tahun 1842.
Isi perjanjian Nanking adalah:
1. Lima pelabuhan Cina dibuka untuk bangsa asing.
2. Inggris mendapatkan Hongkong sejak 184.
3. Inggris mendapatkan hak ekstra-teritorial.
Setelah Inggris berhasil menanamkan kolonialisme di Cina ditambah dengan lemah
dan sewenang-wenangnya pemerintah Mandsyu, munculah perlawanan- perlawanan
Cina seperti perlawanan Cina terhadap bangsa Inggris dan Perancis (1856-1860),
Pemberontakan Tai-Ping (1850-1864), dan Perang Boxer (1900-1901).
Sedangkan pergerakan nasional Cina yang dipelopori oleh Dr. Sun Yat Sen yang
disebabkan oleh:
1. Timbulnya angkatan baru yang berpaham modem.
2. Timbulnya nasionalisme rakyat Cina yang menganggap pemerintah Mandsyu
sebagai pemerintah asing yang kolot dan tidak memikirkan nasib rakyat.
3. Teijadinya peristiwa Wuchang Day pada tanggal 9 Oktober 1910 yaitu meledaknya
gudang mesiu di Wuchang. Sebelum pemerintah Mandsyu mengambil tindakan,
kaum nasionalis mengumumkan berdirinya Republik Cina pada tanggal 10 Oktober
1910. Peristiwa ini juga disebut The Double Ten Day.
Dr. Sun Yat Sen dalam mengobarkan semangat nasionalisme terkenal dengan Tri Sula (San
Min Chui) yaitu artinya Nasionalisme, Demokrasi dan Sosialisme. Sepeninggal Dr. Sun Yat
Sen terjadi perebutan pengaruh di Cina antara Chiang Kai Sek melalui organisasi Kuo Min
Tang (Partai Nasional Cina) dan Mao Zedong melalui orgnaisasi Kun Chang Tang (Partai
Komunis Cina). Perebutan hegemoni antara kedua partai tersebut menyebabkan Taiwan
sebagai negara yang dikuasai oleh kelompok nasionalis memisahkan diri dari Republik
Rakyat Cina tahun 1950.
d. Gerakan Nasionalisme di Mesir
Munculnya perjuangan pergerakan nasional Mesir sebagai akibat penjajahan Inggris.
Inggris menjajah Mesir dengan alasan:
1. Mesir letaknya strategis yang bisa menghubungkan antara Asia dan afrika serta Asia
dan Eropa.
2. Mesir sangat baik sebagai pangkalan militer untuk menguasai daerah sekitarnya.
Tokoh pelopor yang menentang penjajahan Inggris di Mesir adalah Arabi Pasha yang
memberontak pada tahun 1881-1882, Mustafa Kamil yang mengadakan kongres pertama
pada tanggal 7 Desember 1907. Kongres ini bertujuan untuk membangun Mesir secara
liberal untuk mencapai kemerdekaan penuh. Sedangkan partai nasionalis rakyat Mesir
yang gencar menentang penjajahan Inggris adalah Partai Wafd pimpinan Saad Saghlul
Pasha. Karena perjuangan kaum nasionalis Mesir tersebut pada tanggal 28 Februari 1922,
Inggris mengeluarkan Unilateral Declarations, yang isinya:
1. Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir
2. Inggris berhak atas empat reserved points, yaitu: mempertahankan Terusan Suez,
mempergunakan daerah Mesir untuk operasi militer, mempertahankan Mesir dari
agresi bangsa lain dan melindungi bangsa asing beserta kepentingannya di Mesir.
Dari isi Unilateral Declaration tersebut menunjukkan bahwa Inggris tidak sepenuhnya
memberi kemerdekaan kepada Mesir sehingga perjuangan rakyat Mesir terus berkobar
yang puncaknya ketika meletusnya Revolusi Mesir (23 Juli 1953). Perjuangan tersebut
berakhir pada 18 Juni 1953 dengan berdirinya Republik Mesir dengan Gamal Abdul
Naseer sebagai presiden pertamanya.
e. Gerakan Nasionalime di Turki
Gerakan nasional Turki muncul sebagai akibat kemerosotan yang dialami oleh rakyat
Turki yang dimulai sejak pemerintahan Sultan Murad III (abad ke-16) sampai dengan
pemerintahan Sultan Hamid II (abad ke-19). Akibat kemerosotan yang berkepanjangan
ini, Turki mendapat julukan The Sick Man.
Kemerosotan Turki ini disebabkan oleh tidak adanya Sultan yang bersifat besar dan
kuat, merajalelanya intrik-intrik dalam istana, tentara Janisari yang semula mendukung
kerajaan akhimya menjadi pemberontak, munculnya Krisis Gezag yang mengakibatkan
banyak negara-negara bagian Turki melepaskan diri dan pengaruh Revolusi Perancis yang
berakibat pada negara-negara bagian melepaskan diri.
Atas dasar kemerosotan tersebut, muncullah Gerakan Turki Muda yang bertujuan untuk
menyelamatkan Turki dari keruntuhan dengan mengadakan reorganisasi secara modern,
menanamkan dan mengembangkan rasa nasionalisme Turki serta membulatkan semangat
nasionalisme Turki yaitu satu negara, satu bangsa, dan satu bahasa Turki. Sebagai pelopor
Gerakan Turki Muda adalah Niazi Bey dan mencapai puncaknya pada masa kepemimpinan
Mustafa Kemal Pasha melalui Program Westernisasi. Selesainya perjuangan Gerakan
Turki Muda, ketika Mustafa Kemal Pasha berhasil mendirikan Republik Turki yang bersifat
modem-sekuler pada tanggal 29 Oktober 1923.
f. Gerakan Nasionalisme di Filiphina
Filipina sebelum diduduki oleh Spanyol pernah menjadi daerah kekuasaan Sriwijaya (abad
ke-12) dan Majapahit (abad ke-14). Bangsa Spanyol pertama kali mendarat di Philipina di
bawah pimpinai Ferdinand Magelhaens (abad ke-16) yang berencana akan mengelilingi
dunia. Karena ia terbunuh oleh suku Cebu di Filipina dan perjalanannya dilanjutkan
oleh Juan Sebastian del Cano. Filipina dijajah oleh Spanyol setelah sebelumnya berhasil
mengalahkan bangsa Portugis di bawah pimpinan Miguel Lopez de Legazpi yang berhasil
mendirikan kota Manila tahun 1571.
Munculnya gerakan nasioalisme disebabkan oleh:
a. Keinginan untuk membebaskan diri dari kekangan Katholik Roma.
b. Tertindasnya bangsa Filipina sebagai akibat pemerintah penjajah Spanyol yang
kolot dan kejam.
c. Munculnya kaum cendekiawan.
d. Terbukanya Terusan Suez mempermudah hubungan antara Asia dengan Eropa.
e. Munculnya perang kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan
yang mengilhami rakyat Filipina untuk menentang bangsa Spanyol.
Pergerakan nasional Filipina dipelopori oleh para mahasiswa melalui Gerakan
Companerisme (semacam gerakan Budi Utomo di Indonesia) pada tahun 1880. Setelah
gerakan tersebut munculah organisasi Liga Filipina (1892) yang didirikan oleh Jose Rizal.
Ia terkenal dengan bukunya yang berjudul Nolime Tangeren (jangan menyinggung saya).
Selanjutnya ia ditangkap dan dihukum mati tanggal 30 Desember 1896 atas tuduhan
terlibat dalam pemberontakan Katipunan (1896). Tokoh yang lain yang terlibat dalam
perjuangan Nasionalisme Filiphina seperti Andreas Bonafacio melalui Gerakan Katipunan
(1896) dan Emilio Aquinaldo yang meneruskan pemberontakan Katipunan. Ia juga dikenal
sebagai pendukung Amerika yang mengakhiri penjajahan Spanyol di Filipina.
Tanggal 10 Desember 1898 secara resmi Filipina diserahkan kepada Amerika Serikat
oleh Spanyol. Karena keinginan Amerika Serikat untuk menguasai Philipina, Aquinaldo
akhirnya juga menentang Amerika Serikat, Aquinaldo akhirnya ditangkap oleh Amerika
Serikat pada tahun 1901. Padahal ia ditunjuk sebagai presiden Filipina sejak Philipina
lepas dari Spanyol (1898). Perjuangan rakyat Filipina menentang campur tangan Amerika
Serikat terus berkobar dan Amerika Serikat memberikan kemerdekaan pada tanggal 4 Juli
1946 dengan Manuel Roxas sebagai presiden yang pertama.

CONTOH SOAL
1. Politik Westernisasi Kemal Pasha di Turki berupaya mempengaruhi Turki untuk berfikir
secara Barat. Untuk mewujudkan keinginannya Kemal Pasha melakukan beberapa
kebijakan, antara lain .... (UMPTN 2001 Kode 460)
1. Mengadakan pemisahan antara agama dengan urusan negara.
2. Menjalankan kebijakan ekonomi yang etatis.
3. Membuat UUD negara yang sesuai dengan konstitusi negara Barat.
4. Mengganti huruf Arab sebagai huruf resmi dengan huruf latin.
Pembahasan:
Kemal Pasha melakukan beberapa kebijakan Poltik Westrenisasi seperti mengadakan
pemisahan antara agama dengan urusan negara, menjalankan kebijakan ekonomi yang
etatis, membuat UUD negara yang sesuai dengan konstitusi negara Barat dan mengganti
huruf Arab sebagai huruf resmi dengan huruf latin.
Jawaban: E

2. Long March sejauh 900 KM yang dilakukan Mao Tse Tung bertujuan .... (UM UGM 2003
Kode 432)
A. Menghimpun kekuatan untuk menghadapi Jepang.
B. Menjauhkan diri dari golongan nasionalis di Utara.
C. Memburu sisa golongan nasionalis.
D. Menjauhkan diri dari golongan nasionalis di Selatan.
E. Menjalin hubungan dengan Rusia.
Pembahasan:
Tujuan utama dari Long March sejauh 900 KM yang dilakukan Mao Tse Tung dari Kiangshe
ke Yenan (1934-1935) adalah untuk menjauhkan diri dari golongan nasionalis di selatan.
Jawaban: D

3. Dalam sejarah Cina dikenal istilah Wuchang Day. Istilah ini merupakan representasi
peristiwa yang terjadi di Cina pada 1 Oktober 1911, yakni ketika .... (UM UGM 2004 Kode
131)
A. Dr. Sun Yat Sen mendirikan Partai Nasional Cina.
B. Chiang Kai Shek memproklamasikan berdirinya negara Taiwan.
C. Penyerahan kedaulatan Hongkong kepada Kerajaan Inggris.
D. Kaum nasionalis mengumumkan berdirinya Republik Cina.
E. Kekalahan bangsa Cina oleh bangsa Manchuria.
Pembahasan:
Wuchang Day adalah peristiwa yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 1911 di Cina dimana
kaum nasionalis mengumumkan berdirinya Republik Cina.
Jawaban: D

SET 21
PERANG DUNIA DAN PERISTIWA MUTAKHIR DUNIA
A. PERANG DUNIA I (1914-1918)
Secara umum, Perang Dunia I yang berlangsung sejak tahun 1914-1918 disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti kemajuan industri, politik Kolonialisme dan Imperialisme, politik
mencari kawan dan perlombaan senjata. Adapun yang menjadi sebab khusus adalah
terbunuhnya putra mahkota Austria-Hongaria yang bernama Frans Ferdinand oleh Gavrilo
Principle di Sarajevo (28 Juli 1914).
Perang Dunia I ini melibatkan dua pihak yang saling berhadapan, yakni Triple Entante
(Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia dan Italia) melawan Triple Alliance (Bulgaria,
Jerman, Austria-Hongaria dan Turki).
Jalannya Perang Dunia I ini dapat kita bagi menjadi beberapa front, yakni:
a. Front Barat, Jerman berhasil menduduki Belgia. Jerman kalah dari Perancis di tepi Sungai
Marne.
b. Front Timur, Rusia berhasil dikalahkan Jerman di dekat Danau Masuri.
c. Front Italia, Jerman berhasil memukul mundur Italia.
d. Front Balkan, Jerman berhasil melumpuhkan Rumania dan Serbia. Inggris dapat
dikalahkan oleh Turki di Galipoli. Inggris menyerang Bulgaria.
e. Front Laut, Jerman menghadapi hasil yang seimbang ketika menghadapi Inggris di
Justland.
Akhir Perang Dunia I ditandai dengan adanya beberapa perjanjian yang dilakukan oleh
negara-negara Triple Alliance yang mengalami kekalahan. Beberapa perjanjian tersebut,
ialah Perjanjian Versailles (Jerman), Perjanjian St. German (Autria), Perjanjian Neully
(Bulgaria), Perjanjian Trianon (Hongaria) dan Perjanjian Sevres (Turki).
Sebagai akibat dari terjadinya Perang Dunia I, beberapa perubahan terjadi dalam berbagai
bidang masyarakat dunia. Berikut ini adalah beberapa dampak yang ditimbulkan dari
terjadinya Perang Dunia I
a. Muncul paham-paham baru (Diktator Ploretariat, Komunisme, Nasionalisme Etatisme,
Fasisme, dan lain-lain)
b. Berkat usulan dari Woodrow Wilson yang tertuang dalam Peace Without Vactory, 18 Januari
1918 berdirilah Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dengan tugas menjaga perdamaian dunia.
c. Krisis ekonomi Malayse yang ditandai dengan menurunnya aktivitas dan volume
perdagangan internasional serta lesunya bursa saham dunia.

B. PERANG DUNIA II (1939-1945)


Perang Dunia II berlangsung sejak 1939 hingga tahun 1945. Perang ini disebabkan oleh
beberapa faktor.
a. Sebab umum yang terdiri atas kegagalan LBB dalam menjaga perdamaian dunia,
munculnya politik aliansi, kekacauan ekonomi, munculnya negara-negara dengan faham
ultranasionalisme/fasis (Jerman, Jepang dan Italia) serta Jerman yang mengingkari
Perjanjian Versailles.
b. Sebab khusus yang menjadi pemicu timbulnya perang adalah:
1. Di Eropa: serangan Jerman terhadap Polandia (l September 1939)
2. Di Asia-Pasifik: Jepang menyerang Amerika Serikat (7 Desember 1941)
Pihak-pihak yang terlibat dalam PD II ini terdiri menjadi dua blok, yakni Blok Sekutu
(Inggris, Inggris, Perancis, Uni Soviet dan Amerika Serikat) dan Blok Axis (Jepang, Jerman,
Italia).
Dalam pelaksanaannya, Perang Dunia II dapat kita bagi menjadi tiga fase, yaitu:
a. Fase awal (1939 - 1942)
b. Fase titik balik/turning point (1942)
c. Fase akhir (1943 - 1945)
Setelah Perang Dunia II berakhir, dilanjutkan dengan adanya perjanjian damai antara
pihak yang menang dengan pihak yang kalah. Perjanjian damai itu antara lain Konferensi
Potsdam (Jerman-Sekutu), Perjanjian San Francisco (Jepang-Sekutu) serta Perjanjian Paris
(Italia-Sekutu).
Selain menghasilkan kehancuran, Perang Dunia II juga memunculkan beberapa dampak,
seperti muncul negara-negara baru (merdeka), Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi
negara adidaya, muncul Perang Dingin, dibentuk United Nations Relief and Rehabilitation
Association (UNRRA) dan dibentuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

C. PERANG DINGIN
Setelah Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mejadi negara super power
dalam segala bidang. Perbedaan ideologi di antara kedua negara tersebutmemunculkan
upaya perluasan pengaruh ke seluruh dunia.
Amerika dengan bangga menyebut ideologi Liberalis-Kapitalis sebagai ideologi terbaik di
dunia sedangkan Uni Soviet beranggapan bahwa ideologi terbaik di dunia adalah ideologi
Sosialis-Komunis.
Untuk membuktikan ideologinya adalah ideologi yang terbaik, tak jarang kedua negara
tersebut mengalami ketegangan. Amerika berusaha membendung agar ideologi komunis
tidak menyebar luas ke seluruh dunia sedangkan di sisi lain Uni Soviet justru memiliki citacita
agar komunisme dapat disebarkan secara Internasional. Upaya saling bendung antar
kedua negara tersebut kemudian dikenal dengan istilah Contaiment Policy.
Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika dan Uni Soviet dalam Perang Dingin,
di antaranya:

D. RUNTUHNYA UNI SOVIET


Sejak kelahirannya pada tahun 1917, Uni Soviet menerapkan beberapa kebijakan, yakni:
a. Politik Komitern, mengembangkan komunisme secara internasional.
b. Politik Air Hangat, politik mencari daerah berair untuk dijadikan pelabuhan dagang.
c. Politik Pan-Slavisme, gerakan politik mempersatukan bangsa-bangsa Slav yang
mendiami wilayah Asia Tengah di bawah kekuasaan Uni Soviet.
Dampak yang ditimbulkan akibat kebijakan tersebut nyatanya membuat Uni Soviet
mengalami ketertinggalan di segala bidang kehidupan, pemerintahan yang ditaktor,
terjadinya banyak kudeta. Menanggapi permasalahan tersebut, Presiden Mikail Gorbachev
mengumumkan politik yang berbeda pada landasan ideologi negara, Ide Gorbachev yang
sangat menggemparkan Soviet adalah:
a. Perestroika (restrukturisasi)
b. Glasnot (keterbukaan)
c. Zaconots (sistem peradilan yang benar)
d. Democratizatia (demokrasi)
Akibat dari kebijakan reformasi yang dilakukan oleh Mikail Gorbachev tersebut justru
membuat Uni Soviet pecah menjadi negara-negara bagian, antara lain Belarusia, Kazakstan,
Ukraina, Azerbaijan, Kirgiztan, Uzbekistan, Armenian, Georgia, Moldova, Tadzikistan,
Turkmenistan dan Rusia.

E. REUNIFIKASI JERMAN
Selepas Perang Dunia II, sistem pertahanan Jerman menjadi lemah karena Jerman harus
menandatangai Perjanjian Potsdam. Dalam perjanjian antara Jerman dengan Sekutu
tersebut, dinyatakan bahwa wilayah Jerman harus dibagi menjadi dua, yakni Jerman Barat
(dibawah kekuasaan USA, Inggris dan Perancis) dan Jerman Timur (dibawah kekuasaan
Uni Soviet).
Dalam perkembangan selanjutnya keadaan Jerman Timur menjadi tertinggal jika
dibandingkan dengan Jerman Barat yang mengalami kemajuan ekonomi yang sangat
pesat. Timbul upaya untuk mempersatukan kembali kedua negara yang berbeda ideologi
tersebut sebagai bangsa Arya yang pemah unggul pada masa lalu.
Berdasarkan Pertemuan Dua Plus Empat yang dilaksanakan di Ottawa (Kanada) dan
Moskow (Rusia), pada tanggal 3 Oktober 1990 Jerman resmi menjadi satu kekuasaan
kembali dengan kekuasaan pemerintahan berada di tangan Kanselir.

F. MASALAH KAMBOJA
Kamboja merupakan negara yang berbentuk kerajaan yang dipimpin oleh raja Norodom
Sihanouk. Sistem politik yang diterapkan adalah sistem konservatif. Hubungan antara
Kamboja dengan USA menjadi kurang baik setelah USA menuduh Kamboja bersekongkol
dengan Viet Cong yang merupakan komunis Vietnam Selatan. Amerika lalu mendukung
Lon Nol untuk mengkudeta Norodom Sihanouk.
Keberhasilan Marsekal Lon Nol merebut kekuasaan tersebut, nyatanya tidak membuat
posisi kepemimpinan Lon Nol aman. Pol Pot yang memimpin organisasi Khmer Merah
pada tahun 1975 berhasil melengserkan pemimpin Kamboja tersebut. Pada 1978,
Vietnam mengangap Pol Pot dengan bantuan Republik Rakyat Cina telah melakukan
invasi ke negaranya. Pada bulan Desember 1978 melalui aksi invasi Vietnam, rezim Pol Pot
pun dapat dikudeta. Untuk mengisi posisi pemimpin Kamboja, Vietnam memilih Heng
Samrin.
Untuk mengatasi pergolakan yang terjadi di Kamboja tersebut, PBB dan Indonesia
mengambil peranan dalam penyelesaian permasalahan dalam negeri Kamboja dengan
mengadakan JIM (Jakarta Informal Meeting) yang berlangsung di kota Bogor. Pada
tanggal 30-31 Juli 1989, diadakanlah International Conference on Kampuchea (ICK) yang
berlangsung di Paris. Dengan diadakannya konferensi tersebut diharapkan agar masalah
Kamboja dapat terselesaikan.

G. PERANG TELUK
Perang teluk terjadi hingga tiga kali yang dimotori oleh Irak.
a. Perang Teluk I, terjadi antara Irak dengan Iran. Perang Teluk I terjadi akibat kekhawatiran
Irak terhadap pengaruh Islam Syiah dari Iran pimpinan Imam Khomaeni yang dianggap
tradisional serta Irak memperebutkan wilayah batas Shat El Arab.
b. Perang Teluk II, penyerangan Irak terhadap Kuwait ini disebabkan adanya keinginan
Saddam Husein untuk menjadikan Kuwait sebagai bagian dari Provinsi Besar dari
Kekaisaran Ottoman. Selain itu, alasan masalah perbatasan Irak dengan Kuwait di ladang
minyak Rumeilla serta menganggap Kuwait melanggar kuota ekspor minyak yang
merupakan kesepakatan sehingga harga minyak mengalami penurunan.
c. Perang Teluk III, terjadi antara Irak dengan USA yang mempermasalahkan senjata
pemusnah massal serta upaya menyelamatkan rakyat Irak dari rezim otoriter yang
dipimpin oleh Saddam Husein. Pada perang teluk inilah Saddam Husein yang menjabat
sebagai Presiden Irak berakhir di tiang gantungan.

H. UPAYA PERDAMAIAN TIMUR TENGAH


Persengketaan yang terjadi di Timur Tengah berawal dari upaya kaum Yahudi untuk
mencari hunian di tanah Palestina yang sudah dihuni kaum Pelestina. Kaum Yahudi
menganggap bahwa tanah Palestina merupakan tanah leluhur yang diwariskan kepada
kaum Yahudi yang dulu pemah ditinggalkan pada masa Imperium Romawi. Untuk
mewujudkan cita-citanya tersebut, Theodore Herltz membentuk sebuah gerakan yang
diberi nama Zionisme. Keinginan Yahudi ini kemudian mendapat dukungan dari Inggris
yang meengeluarkan Belfour Declaration pada tanggal 2 November 1917.
Berbagai cara telah diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, tapi
pelanggaran yang terjadi selalu datang dari kaum Yahudi yang menginginkan pendirian
negara Israel merdeka.
Pada tanggal 29 November 1947, PBB mengeluarkan resolusi No. I8l yang berisi mengenai
negara Arab meliputi daerah Acre, Nazareth, Jenin, Nablus, Tulkarm, Ramallah, Hebron
dan Jalur Ghaza sedangkan wilayah Yahudi meliputi Safad, Tiberias, Beisan, Haifa, Sahara,
Negeb, Jaffa, serta wilayah Yerusalem merupakan wilayah yang berada dalam pengawasan
intemasional.

I. POLITIK APARTHEID
Apartheid berasal dari bahasa Belanda yang berarti pemisahan atau pembedaan
berdasarkan warna kulit. Permasalahan ini terjadi di Afrika Selatan sejak kedatangan
bangsa Belanda penganut Kalvinis mendarat di Tanjung Harapan. Selain bangsa Belanda,
Inggris juga mendarat di Tanjung Harapan untuk menuju dunia timur, sebab saat itu
Terusan Suez belum dibuka. Kontak senjata yang terjadi diantara dua negara Eropa
tersebut tidak dapat dihindarkan sehingga menyebabkan terjadinya Perang Boer yang
berdampak pada kekalahan Belanda dan harus meninggalkan daerah Afrika Selatan.
Politik Apartheid pun dilaksanakan oleh Inggris di kawasan Afrika Selatan dengan
menerapkan beberapa aturan, seperti:
a. Land Act, undang-undang yang melarang orang-orang kulit hitam memiliki tanah di luar
wilayah yang telah ditentukan.
b. Group Areas Act, undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orangorang
kulit putih dengan orang-orang kulit hitam.
c. Population Registration Act, undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit
hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok dan sukunya masing-masing.
Banyak pihak yang menentang sistem diskriminasi tersebut, antara lain dengan
menggerakkan ANC (Africa National Congres) untuk memperjuangkan kaum kulit hitam.

J. PECAHNYA YUGOSLAVIA
Negara Yugoslavia merupakan negara yang berada di Eropa Tenggara dengan sistem
tata negara Republic Federatif Sosialis dengan pusat pemerintahan di Serbia (Beograd).
Negara ini dihuni berbagai kaum dengan latar belakang yang berbeda- beda. Dampak
keruntuhan komunis di Uni Soviet berimbas pada negara ini, yaitu negara bagiannya
berupaya untuk memisahkan diri dari kekuasaan negara pusat. Upaya penyatuan
yang dilakukan oleh Joseph Broz Tito menjadi sulit terwujud karena salah satu negara
bagiannya menginginkan untuk menjadi yang paling unggul. Kondisi lebih parah terjadi
setelah presiden Slobodan Milosevic memerintah sehingga terjadilah perpecahan di
Yugoslavia tidak dapat terhindarkan. Negara pecahan Yugoslavia antara lain Serbia,
Bosnia, Montenegro, Kroasia, Slovenia dan Macedonia.

CONTOH SOAL
1. Salah satu kelemahan Imperium Rusia adalah kurangnya pelabuhan-pelabuhan yang
terbebas dari es yang membeku. Oleh karena itu, muncul politik ’Air Hangat’, yaitu mencari
pelabuhan yang bebas es. Pelabuhan era kekaisaran Rusia yang terbebas dari es dalam
musim dingin adalah .... (SIMAK UI 2010 kode 805)
A. pelabuhan Petersburg
B. pelabuhan Vladivostok
C. pelabuhan Archangels
D. pelabuhan Sevastopol
E. pelabuhan Bering
Pembahasan:
Vladivostok merupakan kota pelabuhan Rusia terbesar di tepi pantai Samudera Pasifik.
Lokasi Vladivostok dekat dengan Cina (Tionghoa) dan Korea. Vladivostok ini merupakan
kota maritim, sehingga terbebas dari es.
Jawaban: B

2. Dalam rangka mencari sekutu baru dalam menghadapi Blok Timur, Amerika Serikat
mendekati RRC (Tionghoa), yang kemudian terkenal dengan sebutan “Diplomasi
Pingpong”. Peristiwa ini terjadi pada masa presiden .... (UMB-PTN 2013 kode 192)
A. Kennedy
B. Nixon
C. Jhonson
D. Bush
E. Reagen
Pembahasan:
‘Diplomasi Pingpong” adalah sebuah strategi diplomasi yang dilancarkan oleh Presiden
Amerika Richard Nixon pada Februari 1972 untuk membuka hubungan diplomasi
dengan RRC (Tionghoa) yang menganut faham Sosialis-Komunis. Dinamakan “Diplomasi
Pingpong” ini dikarenakan awal dari terjalinnya hubungan diplomati tersebut adalah
ketika terjadi kejuaraan dunia tenis meja di Nagoya, Jepang, pada tahun 1971.
Jawaban: B

3. Presiden Amerika Serikat yang menekankan Inggris untuk melakukan pembukaan


permukiman Yahudi di Palestina adalah .... (SIMAK UI 2013 Kode 532)
A. Theodore Roosevelt
B. Harry S Truman
C. Franklin Denalo Roosevelt
D. Jimmy Carter
E. Henry Ford
Jawaban: B
Pada tanggal 31 Agustus 1945, Presiden Amerika Truman mengirim surat resmi kepada
Perdana Menteri Inggris Clamant Attlee, yang isinya meminta kepadanya agar segera
mengizinkan 100 ribu Yahudi yang selamat dari ancaman pemusnahan Hitler dan kabur
ke Inggris untuk segera di kirim ke Palestina. Pada tanggal 5 Mei 1946, Presiden Amerika
Truman menekan Perdana Menteri Inggris untuk menerima 100 ribu pendatang Yahudi
di Palestina dan Amerika menjanjikan akan membantu proses eksodus mereka dengan
mendatangkan kapal laut yang besar untuk mengangkut semua Yahudi itu.

SET 22
PEMBENTUKAN ORGANISASI-ORGANISASI DUNIA
A. Gerakan Non-Blok (GNB)
Gerakan Non-Blok (GNB) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Non-Aligned
Movement, yaitu organisasi internasional yang tidak menganggap dirinya beraliansi pada
blok kekuatan besar (Blok Barat dan Blok Timur). Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari
sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
Dalam Deklarasi Havana tahun 1979 disebutkan bahwa tujuan dari organisasi ini adalah
untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan. Integritas teritorial dan keamanan dari
negara-negara nonblok dalam perjuangan menentang imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme,
Apartheid, Zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan,
dominasi, interfensi atau hegemoni serta menentang segala bentuk blok politik.
Pendiri dari Gerakan Non Blok adalah lima pemimpin dunia, yakni
a. Josep Broz Tito, presiden Yugoslavia,
b. Soekarno, presiden Indonesia,
c. Gamal Abdul Nasser, presiden Mesir,
d. Pandit Jawaharlal Nehru, perdana menteri India,
e. Kwame Nkrumah, presiden Ghana.
B. ASEAN
Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) atau sering disebut juga sebagai
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) merupakan sebuah organisasi
geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan di
Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya serta memajukan perdamaian
di tingkat regional Asia Tenggara.
ASEAN diprakarsai oleh beberapa menteri luar negeri yang menandatangani Deklarasi
Bangkok, yaitu:
a. Adam Malik (Indonesia),
b. Narciso R. Ramos (Filipina),
c. Tun Abdul Razak (Malaysia),
d. S. Rajaratnam (Singapura),
e. Thanat Khoman (Thailand).
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara. Berikut ini adalah negara
anggota ASEAN:

Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa
tahun belakangan ini, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada
negara-negara tetangga di sekitar ASEAN.
Berikut ini adalah daftar negara-negara perluasan keanggotaan ASEAN:
a. Bangladesh
b. Palau
c. Papua Nugini
d. Republik China (Taiwan)
e. Timor Leste

C. OR GANISASI KON FERENSI ISLAM (OKI)


Pada tanggal 21 Agustus 1969, Israel melakukan tindakan Pembakaran Masjid Al Aqsa.
Tindakan tersebut menimbulkan reaksi keras dari pemimpin negara-negara Arab khususnya
Raja Hasan II dari Maroko. Raja Hasan II dari Maroko menyerukan para pemimpin negaranegara
Arab dan umat Islam agar bersama-sama menuntut Israel bertanggung jawab
atas pembakaran Masjid Al-Aqsa tersebut. Seruan Raja Husein II dari Maroko mendapat
sambutan dari Raja Faisal dari Arab dan Liga Arab, yang langsung ditindaklanjuti dengan
pertemuan para duta besar dan menteri luar negeri Liga Arab pada tanggal 22-26 Agustus
1969.
Hasil dari pertemuan tersebut, adalah:
a. Tindakan Pembakaran Masjid Al Aqsa oleh Israel mempakan suatu kejahatan yang tidak
dapat diterima.
b. Tindakan Israel tersebut merongrong kesucian umat Islam dan Nasrani serta mengancam
keamanan Arab.
c. Mendesak agar segera diiakukan Konferensi Tingkar Tinggi negara-negara Islam.
Untuk merealisasikan hasil pertemuan tersebut, pada 22-25 September 1969
diselenggarakan KTT negara-negara Islam yang menghasilkan keputusan sebagai
berikut.
a. Mengutuk pembakaran masjid Al-Aqsa oleh Israel.
b. Menuntut pengembalian kota Yerusalem sebagaimana sebelum perang tahun 1967.
c. Menuntut Israel untuk menarik pasukannya dari seluruh wilayah Arab.
d. Menetapkan pertemuan menteri luar negeri di Jeddah, Arab Saudi pada bulan Maret
1970.
Tujuan didirikannya OKI adalah:
a. Memelihara dan meningkatkan solidaritas diantara negara-negara anggota dalam bidang
ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan politik dan pertahanan lamanan.
b. Mengkoordinasikan usaha-usaha untuk melindungi tempat-tempat suci.
c. Membantu dan bekerja sama dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina.
d. Berupaya melenyapkan perbedaan rasial, diskriminasi dan kolonialisme dalam segala
bentuk.
e. Memperkuat perjuangan umat Islam dalam melindungi martabat umat dan hak masingmasing
negara Islam.
f. Menciptakan hubungan kerja sama yang harmonis, saling pengertian antar negara OKI
dan negara-negara lain.

D. MASYARAKAT EKONO MI ERO PA (MEE)


MEE atau Europen Economic Community (EEC) merupakan organisasi kerjasama bidang
ekonomi negara-negara Eropa yang dibentuk dalam pertemuan menteri luar negeri dari
enam negara Eropa, yakni Prancis, Belgia, Jerman (ketika itu bernama Jerman Barat), Italia,
Belanda dan Luxemberg di Roma Italia pada tanggal 25 Maret 1957.
Organisasi ini merupakan kelanjutan dari organisasi kerjasama Masyarakat Arang Batu
dan Baja Eropa (Montan Unio) yang berdiri pada tahun 1950 atas usul menteri luar negeri
Prancis, Robert Schuman.
Adapun Latar belakang pembentukan MEE, yaitu:
a. Adanya kesulitan ekonomi yang dialami negara-negara Eropa pasca Perang Dunia II.
b. Gagalnya segala upaya yang dirintis dalam rangka mempersatukan Eropa dalam bidang
politik mulai dari usul pembentukan Pan Eropa yang diusulkan oleh Richard Chaudehov
dari Austria tahun 1923 dan gagasan pembentukan Dewan Eropa oleh Winston Churchill
dari Inggris, sehingga perang acap kali terjadi antar sesama negara Eropa (PD I dan PD II).
c. Keinginan untuk menaikkan kembali gengsi Eropa di dunia.
Organisasi MEE memiliki tujuan, yakni:
a. Mempererat kerjasama bidang ekonomi di antara sesama negara Eropa.
b. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Eropa.
c. Mewujudkan integrasi negara-negara Eropa yang aman, makmur dan bersatu.
d. Memperluas lapangan kerja bagi rakyat Eropa.
e. Memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas.
f. Menghapus semua yang merintangi, dan menghambat peningkatan perdagangan
intemasional.
g. Membangan perdagangan antar sesama anggota MEE.
h. Memperluas hubungan ekonomi dengan negara-negara di luar MEE.
Negara-negara anggota MEE, antara lain Perancis, Jerman, Inggris, Italia Belanda, Belgia,
Luxemberg, Denmark, Inggris, Irlandia, Spanyol, Portugis, Norwegia dan Yunani.

E. ASIA PASIFIC ECONOMIC COORPERATION (APEC)


APEC adalan forum kerja sama ekonomi kawasan Asia Pasifik yang gagasan pendiriannya
datang dari Perdana Menteri Australia Robert Hawk (Bob Hawk) pada pertemuan
menteri luar negeri negara-negara kawasan Asia Pasifik di Canberra, Australia pada bulan
November 1989.
Latar belakang didirikan APEC, yakni:
a. Adanya perubahan yang ditandai dengan munculnya berbagai organisasi kerja sama
regional yang cenderung tertutup dan membedakan kedudukan negara-negara kawasan
Asia Pasifik.
b. Adanya saling ketergantungan antar negara dalam memperoleh sumber daya alam dan
pemasaran hasil-hasil industri.
c. Munculnya globalisasi dunia yang menuntut setiap negara untuk melakukan penyesuaian
dan perubahan jika tidak ingin ketinggalan khususnya dalam bidang ekonomi.
d. Adanya perubahan besar di kawasan Eropa Timur dalam bidang ekonomi dan politik
khususnya menjelang kehancuran komunisme.
Tujuan dibentuknya APEC, yakni:
a. Meningkatkan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka di kawasan Asia
Pasifik.
b. Mewujudkan liberalisasi perdagangan dan investasi serta pembangunan ekonomi yang
sejalan dengan semangat dan ketentuan WTO.
c. Meningkatkan kerjasama ekonomi menuju sistem perdagangan dan investasi bebas di
kawasan Asia Pasifik dan dunia internasional.

F. O PEC
OPEC adalah singkatan dari kepanjangan Organization of Petroleum Exporting Countries
yang merupakan tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor minyak. Organisasi
OPEC didirikan setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad (10-14 Agustus 1960)
pada 14 September 1960 oleh lima negara anggota, yakni Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi
dan Venezuela.
OPEC didirikan karena adanya monopoli dari perusahaan-perusahaan minyak dunia yang
dikenal dengan Seven Mayor, yang terdiri dari Exxon, British Petroleum, Royal Dutch Shell,
Mobil Oil, Texaco, Gulf dan Chevron. Markas OPEC semula berada di Jenewa (21 Januari
1961-Agustus 1965) kemudian pindah ke Wina. Di awal pembentukannya, disepakati
bahwa OPEC bertujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak internasional demi
kepentingan negara-negara anggotanya.
Negara-negara yang tergabung dalam keanggotan OPEC, adalah:

CONTOH SOAL
1. Pada umumnya negara-negara sosialis seperti RRC dan Uni Soviet menaruh curiga
terhadap ASEAN, sebagai tandingannya Uni Soviet membentuk .... (SPMB 2004 Kode
561)
A. Asian Collective Act
B. Asian Collective Security Act
C. Asian Collective Security System
D. Asian Collective System
E. Asian Mutual Collective Act
Pembahasan:
Asian Collective Security System adalah organisasi yang didirikan oleh Uni Soviet karena
kecurigaan curiga terhadap ASEAN yang diangap organisasi dibawah kendali Amerika
Serikat.
Jawaban: C

2. Terbentuknya APEC sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif sehingga
dengan menjadi anggota APEC maka Indonesia .... (SPMB 2004 Kode 231)
1. Ikut menertibkan kehidupan dunia.
2. Dapat mengajukan hutang pada sesama anggota APEC.
3. Tidak terkucil dalam perdagangan bebas yang saling menguntungkan.
4. Dapat mengurangi persaingan perdagangan dengan negara-negara Eropa.
Pembahasan:
Salah satu tujuan keikutsertaan Indonesia menjadi anggota APEC adalah agar dapat
mengurangi persaingan perdagangan dengan negara-negara Eropa.
Jawaban: D

3. Faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah ....
(SPMB 2005 Kode 491)
1. Rasa khawatir umat Islam atas jatuhnya kota Yerusalem ke tangan Israel pada tahun
1967.
2. Dukungan Amerika Serikat pada Israel.
3. Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh Israel.
4. Jatuhnya Gurun Sinai ke tangan Israel.
Pembahasan:
Faktor yang melatarbelakangi berdirinya OKI adalah Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada
tanggal 21 Agustus 1969 oleh Israel serta adanya kekhawatiran umat Islam atas jatuhnya
kota Yerusalem ke tangan Israel pada tahun 1967.
Jawaban: B
4. Realisasi pada integrasi ekonomi Eropa melalui pasar tunggal Eropa secara resmi mulai
diterapkan tanggal 1 Januari 1993. Pada tahun 2001 Mata Uang Bersama Eropa (EURO)
mulai dipergunakan. Salah satu negara anggota Masyarakat Ekonomi Eropa yang tetap
menggunakan mata uangnya sendiri yaitu .... (SIMAK UI 2009 Kode 957)
A. Jerman
B. Inggris
C. Perancis
D. Belanda
E. Spanyol
Pembahasan:
Inggris, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Hungaria, Latvia, Kroasia, Polandia, Rumania
dan Swedia adalah negara negara anggota Masyarakat Ekonomi Eropa yang tetap
menggunakan mata uangnya sendiri.
Jawaban: B

5. APEC merupakan organisasi kerjasama ekonomi negara-negara yang berada di kawasan


Asia Pasifik yang didirikan pada 1989. Salah satu dasar pembentukan organisasi tersebut
adalah .... (SIMAK UI 2012 Kode 822)
A. Wujud kepedulian negara maju kepada negara berkembang.
B. Sebagai komitmen negara maju untuk membantu negara berkembang.
C. Mengurangi dominasi ekonomi Cina dan Jepang di Asia.
D. Menjalankan kebijakan ekonomi yang sehat dan rendah inflasi.
E. Meningkatkan investasi negara maju pada negara berkembang.
Pembahasan:
Salah satu dasar pembentukan APEC adalah menjalankan kebijakan ekonomi yang sehat
dan rendah inflasi.
Jawaban: D

6. Hubungan yang kurang baik antara Indonesia dengan Malaysia akhir-akhir ini mengancam
keberadaan ASEAN.
SEBAB
Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang berperan penting dalam pembentukan
ASEAN. (SIMAK UI 2011 Kode 814)
Pembahasan:
Hubungan yang kurang baik antara Indonesia dengan Malaysia akan berdampak bagi
ketidak stabilan politik di negara-negara ASEAN. Untuk menyelesikan masalah Indonesia
dan Malaysia sejak tahun 1976, ASEAN sudah mengadakan Traktat Persahabatan dan Kerja
Sama di Asia Tenggara atau TAC (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia) KTT
pertama ASEAN yang diselenggarakan di pulau Bali ini antara lain menyebutkan bahwa
akan dibentuk Dewan Tinggi ASEAN untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi di
antara sesama anggota ASEAN.
Indonesia, Malaysia bersama Thailand, Singapura dan Filipina adalah lima negara yang
mempelopori berdirinya ASEAN.
Jawaban: B

Anda mungkin juga menyukai